Teori Dasar Dalam Psikologi Sosial

advertisement
MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I
TEORI DASAR
PSIKOLOGI
SOSIAL
Fakultas
Program Studi
Fakultas Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
90003
Setiawati Intan Savitri.S.P.M.Si
Abstract
Kompetensi
Materi tentang beberapa teori dasar
yang digunakan dalam Psikologi Sosial
Mahasiswa mampu memahami dan
membedakan beberapa teori dasar
dalam Psikologi Sosial
Teori Dasar Dalam Psikologi Sosial
Pada awal 1900an, ada tiga perspektif teori utama yang dikembangkan dan
merupakan peletak dasar pada psikologi sosial kontemporer. Yang pertama teori
psikoanalisis. Teori ini mengatakan bahwa perilaku dimotixasi dari dalam oleh dorongan dan
impuls internal yang kuat seperti seksualitas dan agresi. Para toeiritsi piskoanalisis berusaha
memahami kekuatan batin baik itu kesadaran maupun bawah sadar yang memberi kekuatan
dan mempengaruhi perilaku.
Teori kedua adalah behaviorism yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov, B.F. Skinner
dan rekan-rekannya. Teori ini lebih fokus pada perilaku hewan dan manusia yang dapat
diamati, tidak tertarik pada pemikiran dan perasaan subyektif, lebih memilih mempelajarihalhal yang dapat dilihat dan diukur secara langsung. Behavioris berpendapat bahwa perilaku
saat ini adalah hasil proses belajar masa lalu dan meneliti cara lingkungan membentuk
perilaku.
Teori ketiga adalah Gestalt Psychology dikembangkan oleh Wolfgang Kohler, Kurt
Koffka, Kurt Lewin dan psikolog Eropa lain yang berimigrasi ke Amerika pada 1930an.
Fokus mereka adalah cara pada cara individu memandang dan memahami obyek, kejadian
dan orang. Menurut mereka, orang memahami situasi atau kejadian bukan sebagai sesuatu
yang tersusun dari elemen diskrit tetapi sebagai “keseluruhan yang dinamis”.
Dalam perkembangan disiplin psikologi sosial, terdapat banyak teori yang bertujuan
menjelaskan gejala-gejala psikologis perilaku sosial manusia. Banyaknya teori psikologi
sosial menggambarkan bahwa terdapat banyak perspektif yang berbeda-beda untuk
menjelaskan suatu perilaku yang sebenarnya kurang lebih sama.
1. TEORI BELAJAR SOSIAL
Para pakar teori belajar sosial seperti Albert Bandura mengemukakan bahwa
perilaku sosial individu dipelajari dengan melakukannya dan secara langsung mengalami
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku sosial itu. Proses belajar sosial terhadap suatu
perilaku sosial akan semakin dikuatkan apabila kita secara sadar memahami konsekuensikonsekuensi dari suatu perilaku. Selain itu individu juga mempelajari perilaku baru melalui
pengamatan terhadap perilaku orang lain (observational learning). Perilaku model uyang
akan ditiru akan disimpan secara simbolik dalam ingatan peniru. Perilaku insividu sebagai
akibat dari belajar sosial terhadap perilaku model akan cederung muncul apabila calon
peniru berpikiran bahwa perilaku yang akan dimunculkannya akan mendapat ganjaran
seperti yang diterima oleh model.
2013
2
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. TEORI LAPANGAN
Pendiri teori lapangan (field theory) adalah Kurt Lewin (1890-1947). Pemikiran teori
lapangan berbasis pada konsep lapangan atau ruang hidup. Menurutnya segenap peristiwa
perilku seperti bermimpi, berkeinginan atau bertindak merupaka fungsi dari ruang hidupnya.
Dengan formula b (behavior), p (person), dan e (environment) dijelaskan bahwa perilaku
manusia merupakan hasil dari interaksi karakteristik kepribadian individu dan lingkungannya.
Dalam hal ini lingkungan sebagai ruang hidup tidak dapat dipisahkan dari kesatuan dengan
kepribadian manusia. Ruang hidup terdiiri atas peristiwa-peristiwa di masa lalu, sekarang
dan masa depan.
Penekanan pada keterkaitan antara individu dengan lingkungan memberi sumbangan
yang cukup besar dalam perkembangan disiplin psikologi secara umum dan psikologi sosial
secara khusus, dimana pada periode sebelumnya lebih memfokuskan diri pada ciri-ciri
individu sebagai penyebab perilaku manusia seperti insting, intelegensia, hereditas yang
relatif terpisah dari situasi tempat individu hidup.
Menurut Taylor (2009) Kurt Lewin mengaplikasikan gagasan gestalt ke psikologi sosial.
Lewin menekankan pentingnya bagaimana individu memahami lingkungan sosial. Perilaku
dipengaruhi oleh karakteristik personal individu (seperti kemampuan, kepribadian, disposisi
genetik) terhadap pemahamannya tentang lingkungan sosial
3. TEORI KOGNITIF
Gagasan inti dalam perspektif kognitif adalah pertama, bahwa orang cenderung secara
sponta mengelompokkan dan mengkategorikan obyek. Kedua, orang mudah memandang
sesuatu sebagai hmenonjol (“tokoh”) dan memandang beberapa hal lain sebagai sesuatu
yang kurang menonjol (*latar belakang). Biasanya stimuli yang penuh warna, berisik unik
dianggap menonjol sedangkan stimuli yang jauh, sepi, umum, datar dan lemah sebagai latar
belakang. Perhatian kita kepada cheerleader biasanya bukan karena jumlah tapi lebih
karena mereka banyak bergerak, melambaikan tangan, mengenakan baju warna warni.
Pendekatan kognitif berbeda dengan dengan pendektan belajar dalam dua hal, pertsms,
pendekatan kognitif lebih berfokus pada persepsi saat ini daripada pengalaman masa lalu.
Kedua, pendekatan kognitif lebih memerhatikan arti penting persepsi atau interpretasi
seseorang terhadap situasi, bukan pada “realitas” obyektif dari situasi.
2013
3
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. TEORI PERTUKARAN SOSIAL
Salah satu tokoh teori pertukaran sosial adalah George Homan. Menurut teori
pertukaran sosial, individu memasuki dan mempertahankan suatu hubungan sosial dengan
orang lain karena ia merasa mendapat banyak keuntungan-keuntungan berupa ganjaran
dari hubungan itu. Teori pertukaran sosial menggambarkan kehidupan manusia sebagai
suatu perjuangan sosial yang membutuhkan kerja sama dengan orang-orang lain. Kerja
sama dengan orang lain dibutuhkan untuk dapat memuaskan kebutuhan masing-masing
individu. Pemuasan kebutuhan secara adil hanya dapat timbul apabila terjadi proses
ketertimbalikan (recipocity) antar individu dan menghasilkan saling ketergantungan antar
mereka. Semakin menguntungkan suatu hubungan bagi kedua belah pihak maka semakin
terperiliharalah hubungan itu dalam waktu relatif panjang.
5. TEORI PERAN
Teori peran memberi penelaahan terhadap perilaku sosial dengan penekanan pada
konteks status, fungsi dan posisi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Peran adalah
sekumpulan norma yang mengatur individu-individu berada dalam suatu posisi atau fungsi
sosial tertentu memiliki keharusan untuk berperilaku tertentu. Perilaku sosial seseorang
dalam sebuah kelompok merupakan hasil aktualisasi dari peran tertentu.
Peran terdiri atas harapan-harapan yang melekat pada ciri-ciri perilaku tertentu yang
seharusnya dilaksanakan oleh sesorang yang menduduki posisi atau status sosial tertentu
dalam masyarakat. Setiap peran memiliki tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan oleh
pengemban pesan. Salah seorang tokoh teori peran yang terkenal adalah B.J Biddle.
6. TEORI GENETIK
Teori ini menekankan kualitas pembawaansejak lahir atas tingkah laku sosial. Dengan asumsi
dasar komponen dari tingkah lakusosial berhubungan atau mempunyai akar pada penyebab genetik
yang tidakdipelajari..Beberapa tokoh teori ini adalah Konrad Lorenz, WilliamMcDougal.
Menurut Lorenz :tingkah laku agresi adalah perwujudan dari instink agresi yang dibawa sejak lahir
danberasal dari kebutuhan untuk melindungi diri.‡Sedangkan McDougle: mengatakan bahwa banyak
tingkahspesifik dapatdijelaskan dalam istilah instink dimana ada ,tingkah lakumemiliki tujuan
langsung yang tidak dipelajari.Misalnya ibu melindungi anaknya maka diamenjelaskan tingkah laku
tersebut sebagaiparental instink.Kebutuhan untuk berinteraksi dgn org lain disebut sebagai
“insting berkumpul”
2013
4
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sekarang ini sebagian ahli psikologi socialmenolak pendapat teori instink sebagaipenjelasan
tingkah laku sosial. Ini disebabkan karena teori instink tidak dapatmenjelaskan alasan dibalik
tingkah lakudan tidak dapat memberikan prediktor yang akurat atas tingkah laku yang akandatang.
7. TEORI PSIKOANALISA
Psikoanalisis pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud, memang teori yang
kontroversual. Teori freud memang sulit dipahami. Sebab yang pertama adalah karena
konsepnya berubah-ubah (berkembang) terus.Kedua karena psikoanalisis hanya berfungsi
sebagai teori, tetapi sekaligus juga teknik terapi dan teknik analisis kepribadian manusia.
Ketiga, freud sendiri tidak banyak menulis tentang psikologi kelompok
Teori ini menekankan bahwa orang bergerak melewati suatu tahapan (stage) yg pasti
selama tahun-tahun
awal perkembangan yang berhubungan dengan sumber-sumber
kesenangan seksual (sexual pleasure) yaitu tahap oral, anal, phalik dan genital.
Dasar teori psikoanalisa adalah :
-
Tingkah laku orang dewasa merupakan refleksipengalaman masa kecilnya.
-
Tingkah laku org dewasa merupakan refleksi pengalaman masa kecilnya.
Misalnya dalam memahami perilaku agresifitas, tingkah laku agresi dipandang sebagai
manifestasi pembawaan sejak lahir. Sedangkan prasangka pada orang lain, dipandang
sebagai konflik individu pada masa kecil dengan orang tuanya yang otoriter yang kemudian
direfleksikan dalam ketidak sukaannya pada orang-orang dewasa yang tidak mirip dengan
dirinya
Individu bergerak melalui suatu tahapan yang pastiselama tahun-tahun awal perkembangannya
yangbersumber kesenangan seksual. Tahapan ini ditandaidengan tahap oral, anal, phalik dan genital.Teori
ini juga memperkenalkan konsep ketidaksadaransebagai bagian kepribadian, dimana terletak
keinginan-keinginan, impuls-impuls dan konflik-konflik yang dapatmempunyai pengaruh langsung pada
tingkah laku.
Teori psikoanalisa telah mengarahkankerja para ahli psikologi sosial padasejumlah topik
tentang tingkah laku soisalyang diselidiki dalam arti prosesketidaksadaran, misalnya perilaku
agresidipandang sebagai suatu manifestasi dariinstink mati, prasangka kelompokminoritas
dipandang sebagai konflikindividu pada masa kecil dengan orangtuannya yang kaku.
2013
5
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Teori Psikoanalisis Tentang Sikap Sosial
Teori ini diajukan oleh Sarnoff, materi teori ini menyangkut sikap (attitude) yang diterangkan
berdasarkan mekanisme pertahanan ego. Menurut Sarnoff dalam Sarwono (1984:173)
diantara
berbagai
sikap
yang
ditunjukan
oleh
manusia,
ada
yang
fungsinya
mempertahankan ego dari ancaman bahaya, baik yang dating dari luat maupun dari dalam
diri sendiri.
Terdapat konsep-konsep dasar yang dipaparkan oleh Sarnoff dalam Sarwono
(1984:173) antara lain:
a.
Motif
Adalah suatu rangsang yang menimbulkan ketegangan (tension), dan ketegangan
itu mendorong orang yang bersangkutan untuk meredakannya.
b.
Konflik
Jika ada dua motif yang bekerja pada satu saat yang sama maka akan timbullah
konflik. Batasan ini didasarkan pada pra anggapan yang dikemukakan Sarnoff
bahwa setiap individu hanya dapat melayani (meredakan) satu motif pada satu
saat, jika konflik ini tidak dipecahkan maka konflik tersebut bisa berlarut-larut dan
individu yang bersangkutan bisa jadi korban motif-motifnya sendiri yang saling
bertentangan.
c.
Pertahanan Ego (ego defense)
Jika individu menghadapi rangsang atau situasi yang berbahaya maka ego akan
terancam. Ancaman bahaya ini akan menimbulkan motif takut pada inidividu yang
bersangkutan. Kalau motif takut sudah tidak dapat ditolerir lebih lanjut dan orang
yang bersangkutan tidak dapat melepaskan diri dari objek yang ditakuti itu maka ia
akan mempertahankan egonya. Respon mempertahankan atau melindungo ego ini
disebut pertahanan ego.
d.
Sikap (attitude)
Sikap berfungsi untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh motif-motif
tertentu. fungsi sikap ini dapat dilakukan dalam kesadaran yang penuh dan bisa
pula berupa bagian dari suatu proses yang tidak disadari.
2013
6
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengaruh psikoanalisa terhadap psikologisosial relatif lebih sedikit jika dibandingkandengan
teori lainnya.dengan alasan teori psikoanalisa memprediksi tingkah laku berdasarkan prosesproses ketidaksadaran yg sulit diobservasi, sehingga sulit diuji secara ilmiah untuk
membuktikan keabsahannya. Teori psikoanalisa hanya dapat menggambarkan fakta tetapi
tidak dpt dipakai sbgai prediktor tingkah laku.
2013
7
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hanurawan, F. (2010). Psikologi Sosial. Suatu Pengantar. Bandung : Rosdakarya
Taylor, S.E., Peplau, L.A., Sears D, (2009). Social Psychology, 12th Edition, New
Jersey : Pearson Education
Wirawan, S.W,. (2005).Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta. Raja Grafindo Persada
2013
8
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2013
9
Psikologi Sosial I
Setiawati Intan Savitri S.P, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download