authorized by Copyright 2016. Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru published in: www.psalm21.org Makmur Sepekan Senin, 30 Mei 2016 T1 Jangan Mewariskan Api Asing Apa maksudnya “Api Asing”? Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu lakilaki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.” Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!” Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: “Besok hari raya bagi Tuhan! Keluar dari pemikiran seperti itu, berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Bilangan 26:60-61 Firman Tuhan berkata, “Pada Harun lahir Nadab dan Abihu, Eleazar dan Itamar. Tetapi Nadab dan Abihu mati, ketika mereka mempersembahkan persembahan api yang asing ke hadapan Tuhan.” Ketika seseorang terjebak oleh keadaan, cenderung menghalalkan segala cara. Seakan-akan menyembah Tuhan, sesungguhnya itu keluar dari kebenaran. Seperti itu mendatangkan masalah bagi generasi ke generasi berikutnya. Karena itu, persembahkanlah segala sesuatu seturut dengan kebenaran yang tertulis, bukan apa ditafsirkan sesuai kebutuhannya yang terkontaminasi spiritisme. T2 T3 Bayangkanlah bahwa anda adalah orang yang melakukan segala sesuatu atas dasar kebenaran dan tidak terjebak akan keadaan tertentu. Sahabat, marilah terus melakukan segala sesuatu atas dasar kebenaran firman Tuhan yang ditulis dalam Alkitab. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Lakukan Segalanya Seturut Kebenaran Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 1 Makmur Sepekan Selasa, 31 Mei 2016 T1 Atribut Apa yang menjadi “atribut” Anda? Demi menjalankan ketertiban dan keamanan serta kelancaran dijalan raya, polisi mengaturnya setiap waktu. Tidak jarang petugas kepolisian menindak tegas karena banyak juga ulah pengendara di jalan yang tidak patuh pada aturan lalu lintas. Nah, sewaktu terjadi penertiban ini banyak juga lho pengendara yang mempunyai posisi-posisi tertentu di pemerintahan atau menjabat sesuatu di instansi-instansi strategis marah-marah. Sewaktu mereka melakukan pelanggaran, langsung mengatakan, “Saya adalah..... (kedudukan tertentu).” Dan ada juga yang mengatakan, “Saya adalah keluarga dari..... (pejabat tertentu).” Atribut-atribut diri langsung muncul untuk menyatakan siapa dirinya. Keluar dari pemikiran seperti itu, Apa yang menjadi atribut kita, yang selalu menjadi penghalang kemajuan kita? 1 Raja 5:1, 10-12 Firman Tuhan berkata, “Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: ‘Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.’ Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: ‘Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?’ Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.” Banyak dari kita mempunyai banyak kelemahan tapi kita tutupi dengan jabatan, kepandaian, keahlian dan posisi. Tuhan mau memulihkannya ketika kita rela menanggalkan semuanya itu. Mari hidup dalam kerendahan hati. T2 T3 Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menanggalkan segala atribut yang menghalangi kita mengalami jamahan Tuhan. Sahabat, mari kita mempersilahkan Tuhan untuk memulihkan kita. Relakan dan tanggalkan segala atribut yang menghalangi pemulihan itu. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Tanggalkan Atribut Yang Menghalangi Pekerjaan-Nya 2 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Rabu, 01 Juni 2016 T1 Belajar Untuk Hidup Berkat apa yang anda dapatkan dalam MS hari ini? Jika Anda ingin menjadi salah seorang pengemudi taksi resmi di London yang kini jumlahnya hampir 24.000 orang, bersiaplah untuk belajar banyak. Satu-satunya cara agar dapat mengemudi dengan baik di sana adalah menguasai The Blue Book (Buku Biru), satu-satunya buku panduan mengemudi yang dapat diselesaikan dalam waktu 2 sampai 4 tahun. Memang seorang pengemudi taksi yang terlatih hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk mengantar Anda dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun untuk mengetahui bagaimana Anda bisa melakukan hal itu, Anda harus belajar selama bertahun-tahun. Keluar dari pemikiran seperti itu, segala hal yang baik dan penting, perlu dipelajari. Apalagi kehidupan. Kita harus belajar untuk hidup. Belajar untuk hidup, berarti sama dengan belajar dan melakukan firman-Nya. 2 Timotius 2:15 Firman Tuhan berkata, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus-terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” Rasul Paulus mengingatkan Timotius yang masih muda tentang pentingnya belajar firman Allah (2 Timotius 3:14-17), dan tentang mengajar orang lain dengan tekun dan sungguh-sungguh (2:15). Tujuannya tidak sekedar untuk belajar tentang Kristus, tetapi juga untuk hidup seperti Kristus. Paulus menulis, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran” (ayat 22,23). Hari ini, dan setiap hari, marilah kita mempelajari firman Allah dengan tekun dan dengan tujuan yang jelas. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang rajin belajar firman Tuhan dan menghasilkan prilaku yang memuliakan Tuhan. Marilah kita luangkan waktu untuk berdoa bahwa apa yang kita pelajari akan menghasilkan perilaku yang menghormati Tuhan, yang dapat membawa orang lain kepada Kristus. Kita tidak akan tahu rute terbaik yang bisa diikuti jika kita tidak pernah turun ke jalanan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit. Belajar Kitab Suci Bukan Untuk Menguasainya, Tapi Untuk Pedoman Kehidupan. Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 3 Makmur Sepekan Kamis, 02 Juni 2016 T1 Kekuatan Baru Siapakah sesungguhnya yang memberikan kekuatan kepada kita? dapat Hari-hari ini bermunculan produk penambah tenaga bagi kendaraan bermotor, khususnya kendaraan beroda empat. Produk tersebut pada umumnya bekerja meningkatkan pengapian mesin, sehingga terjadi peningkatan tenaga secara maksimal. Pemakaian alat tersebut sebagai penambah tenaga mesin, juga menghemat bahan bakar. Keluar dari pemikiran seperti itu, suatu peningkatan terjadi, karena bekerjanya suatu penambahan yang bersifat pendorong. Filipi 4:13 Firman Tuhan berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Setelah manusia masuk wilayah yang tercemar oleh dosa, keadaan manusia menjadi terbatas. Kesediaan rancangan Illahi yang diperuntukan bagi kehidupan manusia, cenderung tidak dapat operasikan, sehingga keadaan manusia menjadi pecundang. Kehadiran Roh Kudus memulihkan manusia untuk mengalami pekerjaan supranatural, meningkatkan kemampuannya diatas ratarata. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang mencari Roh Kudus sehingga mengalami pemulihan supranatural. Sahabat, mari kita mencari dahulu Roh Kudus dan mengandalkanNya senantiasa , sehingga kita mengalami pemulihan dan pekerjaan supranatural. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Andalkan Roh Kudus Senantiasa 4 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Jumat, 03 Juni 2016 T1 Lihat Isi Dalamnya Terhadap apakah kita harus berfokus, menurut renungan hari ini? Seperti biasa setelah mendarat di bandara, langsung menuju ke ruang pengambilan bagasi. Ketika sedang menantikan bagasi, melintasi di depan kami, sebuah koper dengan merk, warna dan lebel hampir sama, lewat di depan kami. Ketika diperhatikan ternyata bukan kepunyaan kami. Begitu koper kami tiba, walapun semuanya sudah benar, supaya memastikan kebenarannya, dibuka dulu lihat isi dalamnya. Setelah mendapatkan kepastian baru ambil kopernya, tentu hal seperti itu tidak menimbulkan keraguan atas apa yang telah di ambil. Keluar dari pemikiran seperti itu, banyak yang sama tetapi tidak semua isinya benar, ketika isinya benar pastilah sama. 1 Samuel 16:7 Firman Tuhan berkata, “Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: ‘Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.’” Janganlah sekedar melihat penampilan, walaupun penampilan itu juga diperlukan, tetapi lihatlah hatinya. Sebab penampilan cenderung menipu, tetapi isi hati tidak dapat dibohongi. Kalau saja Tuhan berfokus pada hati, kenapa kita harus berfokus kepada penampilan, bukankah itu suatu kekeliruan besar? T2 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tidak berfokus pada penampilan, sekalipun penting, tapi lebih berfokus pada hati. T3 Sahabat, ijinkan hati kita oleh kasih-Nya, karena Tuhan berfokus pada hati kita. Penampilan memang perlu, tetapi hati yang dipenuhi kasih-Nya lebih penting. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Perhatikan Kondisi Hati Kita! Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 5 Makmur Sepekan Sabtu, 04 Juni 2016 T1 Hanya Sebuah Perdamaian Apakah yang menjadi motivasi kita sesungguhnya dalam mengiringi Tuhan? Karena sudah dikuasai oleh nafsu dan tidak dapat mengendalikannya, seorang remaja laki-laki dan perempuan ditemukan berbuat tidak senonoh disebuah kamar mandi. Keduanya digrebek oleh masyarakat dan dipermalukan didepan umum. Banyak yang mengabadikan hal yang memalukan tersebut di sosial media, dimana keduanya disiram air dan ditonton banyak orang. Pertanyaannya apakah mereka menyesal? Kebanyakan orang yang tertangkap basah seperti ini hanya takut mendapat hukuman dari masyarakat atau negara. Untuk menyadari dan menyesal? Belum tentu, karena dua hal tersebut harus timbul dari kebenaran Tuhan yang diam dalam diri mereka. Keluar dari pemikiran seperti itu, nah, mari renungkan. Apakah kita berhadapan dengan Tuhan karena kecintaan kita dan kepada-Nya? Atau karena kita terseret oleh keadaan yang sulit dan mau tidak mau harus berhadapan dengan-Nya? Yohanes 8:4-5,8,10,11 Firman Tuhan berkata, “Lalu berkata kepada Yesus: ‘Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?’ Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ‘Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?’ Jawabnya: ‘Tidak ada, Tuhan.’ Lalu kata Yesus: ‘Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.’” Sahabat, apakah kita datang kepada-Nya hanya karena kita tidak tahan dengan kesusahan dan supaya terhindar dari masalah? Apabila motivasi kita hanya seperti itu? Yang ada hanya perdamaian dengan-Nya. Akan tetapi Tuhan tidak mengajak kita untuk berkarya bersama-Nya karena Tuhan belum melihat motivasi yang benar dalam diri kita. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki motivasi yang benar dalam diri kita dan rindu berkarya denganNya. Sahabat, mari kita belajar untuk memiliki motivasi yang benar dalam mengiringi Tuhan dan rindu berkarya bersamaNya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Ayo Berkarya BersamaNya! 6 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Minggu, 05 Juni 2016 T1 Manifestasi Urapan Mengapa kita harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan? Maka Roh Tuhan akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau. Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan. Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga. Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka. Kisah Para Rasul 10:37-38 Firman Tuhan berkata, “Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” Pengurapan menghasilkan perubahan gaya hidup, sehingga Roh Tuhan turut bekerja dalam kehidupannya untuk mendatangkan perbuatan baik, menyatakan kemuliaanNya. Karena itu, dekatkanlah diri dalam persekutuan hadiratNya untuk mengalami impartasi pengurapanNya terus menerus. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Sahabat, mari kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan alami impartasi pengurapanNya terus-menerus. Bagikan hal ini klepada setiap orang yang membutuhkannya, terutama kawan-kawan di kamit Anda. Dekatkan Diri KepadaNya Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 7 Makmur Sepekan Senin, 06 Juni 2016 T1 Helm Apa yang memampukan kita untuk berbuat baik dan taat pada aturan? Akhir-akhir ini, Kepolisian Republik Indonesia mengadakan operasi lalu lintas bernama operasi Simpatik. Tujuannya adalah mengingatkan, menegaskan dan menegakkan aturan lalu lintas demi keselamatan pengendara. Mulai dari kelengkapan surat-surat, ijin mengemudi, helm dan kepatuhan dalam berkendara. Kami sendiri menerapkan aturan di rumah bahwa tidak boleh memakai sepeda motor tanpa menggunakan helm untuk perlindungan diri. Bukan karena patuh aturan semata tapi lebih kepada kesadaran akan keselamatan. Keluar dari pemikiran seperti itu, kita melakukan kebenaran yang menyelamatkan, karena anugrah, bukan karena kemampuan kita. Titus 3:3-7 Firman Tuhan berkata, “Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” Aturan, jalan raya, rambu-rambu lalu lintas disediakan untuk kelancaran dalam transportasi. Ada potensi-potensi bahaya pelanggaran dan kecelakaan. Kebanyakan orang melakukan aturan tersebut karena takut oleh denda, tilang, petugas polisi dan hambatan lainnya. Banyak yang belum berpikir bahwa negara memberlakukan aturan-aturan tersebut karena kepeduliannya terhadap rakyatnya. Demikian juga dengan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus turun atas kita karena anugerah. Dan karena anugerah itu kita berbuat benar. Bukan karena perbuatan-perbuatan baik kita hingga mendatangkan keselamatan itu. Dengan kata lain kita berbuat baik seharusnya bukan karena takut hukuman, tapi kita berbuat baik karena anugerah itu telah datang terlebih dahulu. T2 T3 Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang dapat berbuat baik karena dimampukan anugrah dari Tuhan. Sahabat, sadarilah bahwa segala kebaikan yang kita lakukan, terjadi karena kita dimampukan oleh anugrah keselamatan Allah. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Lakukan Kebaikan Karena Anugrah 8 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Selasa, 07 Juni 2016 T1 Membentuk Wajah Hal apakah yang dapat emmpengaruhi penampilan kita menurut MS hari ini? Dalam bukunya tentang sejarah operasi plastik, Holly Brubach menulis: “Saya sendiri percaya bahwa ketika memasuki usia 50 tahun, Anda akan mendapatkan wajah yang selayaknya Anda dapatkan .... Setelah selama 50 tahun berkali-kali menunjukkan ekspresi marah, tertawa, atau khawatir, sikap seseorang dalam menghadapi hidup ini akan tergores pada wajahnya.” Hal itu selalu mengingatkan bahwa setiap hari kita sedang membentuk wajah yang akan menunjukkan banyak hal kepada dunia tentang diri kita. Keluar dari pemikiran seperti itu, walaupun Alkitab tidak berbicara mengenai operasi kecantikan, tetapi di dalamnya terdapat konsep yang mengejutkan bahwa jika kita mengenal Kristus dengan sungguh-sungguh dan menyediakan waktu bersamaNya dalam doa dan firman, maka hal itu akan mempengaruhi penampilan kita. 2 Korintus 3:18 Firman Tuhan berkata, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung, ... kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya ...” Ketika Musa turun dari Gunung Sinai setelah bertemu dengan Allah, wajahnya begitu bercahaya sehingga bangsa Israel tidak mampu menatapnya (Keluaran 34:29,30; 2 Korintus 3:7). Paulus membandingkan kemuliaan itu dengan kemuliaan lebih besar yang dapat dialami oleh mereka yang memiliki hubungan dekat dengan Kristus. Ia mengatakan bahwa kita diubahkan oleh Roh Kudus yang tinggal dalam diri kita, sehingga kita akan semakin menyerupai Tuhan Yesus (2 Korintus 3:18). T2 Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menjaga hubungan dan persahabatan dengan Kristus dalam doa dan penyembahan. T3 Sahabat, Persahabatan dengan Kristus mungkin tidak membuat wajah kita sempurna, tetapi dapat menggantikan keriput dan kerutan di dahi dengan kedamaian batin yang memancarkan keindahan Kristus melalui diri kita. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Bersahabatlah Dengan Kristus Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 9 Makmur Sepekan Rabu, 08 Juni 2016 T1 Menyalami, Yang Menjadi Berkat Bagaimana Tuhan menuntun kita? Kisah seorang buruh terjebak dalam kamar pendingin, nyaris merenggut nyawanya. Konon katanya, hari itu seperti biasa sebelum meninggalkan pabrik, ia selalu periksa kembali pastikan keadaan baik, baru pergi. Namun naas baginya hari itu. Tanpa disadari ketika masuk ruang pendingin, pintu tertutup kembali terkurung didalam berjam-jam. Seorang satpam yang biasa menerima salam darinya setiap hari, merasa heran sudah malam koq, buruh itu belum terlihat juga. Keadaan seperti itu membuatnya mencari ke dalam. Terdengar suara minta tolong dibalik ruang pendingin. Ternyata orang tersebut yang biasa memberi salam kepadanya. Keluar dari pemikiran seperti itu, sikap dan perilakunya yang baik terhadap satpam dilakukan dengan rutin memberi salam. Sikap seperti itulah membuatnya terhindar dari maut hari naas itu. Matius 26:41 Firman Tuhan berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Hari-hari ini keadaan semakin jahat, berbagai kejahatan sedang mengintip untuk mencoba orang percaya. Karena itu, berdoa dan berjaga-jaga merupakan bagian yang terpenting dalam hidup ini, sebab dengan itulah, kita memiliki akses mendapat perlindungan dalam segala keadaan. Jangan melewati hari tanpa membangun hubungan keintiman dengan Tuhan, ketika tidak menghendaki kalah terhadap cobaan hidup. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu berdoa dan berjaga-jaga setiap saat dan menjadikannya bagian yang terpenting. Mari kita belajar untuk berdoa dan berjaga-jaga senantiasa dan menjadikan hal ini sebagai bagian yang penting dalam kehidupan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit. Bangunlah Keintiman Dengan Tuhan 10 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Kamis, 09 Juni 2016 T1 Filosofi Monyet Karena apakah kita bisa berhasil? Konon katanya, monyet tidak takut dengan angin topan. Ketika angin tersebut datang, monyet cukup berpegangan kuat-kuat, Ketika datang lagi angin puting beliung, ia tetap kuat terhadap goncangan tersebut. Tiba-tiba datang lagi angin tornado menghantamnya, sang monyet tetap berpegangan kuat-kuat, sehingga angin tornadopun tidak dapat menggoncangkannya. Dalam keadaan seperti itu, ia mulai merasa bangga dengan kekuatannya. Sambil memperlihatkan kehebatannya, pelan-pelan angin sepoi-sepoi datang berhembus. Sekejap mata tanpa disadari, monyet mulai mengantuk dan kehilangan kesadarannya. Akhirnya terjatuh ke sungai dan menjadi santapan buaya. Keluar dari pemikiran seperti itu, kecenderungan manusia akan kuat, ketika menghadapi tantangan. Tetapi akan melemah manakala mendapat sanjungansanjungan. 2 Tawarikh 21:4,6 Firman Tuhan berkata, “Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel. Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.” Yoram adalah gambaran orang yang mendapatkan kasih karunia, tetapi tidak mengakuinya, bahkan menikmatinya dengan menerima puji-pujian. Karena itu, ia dipandang jahat dan tertolak di hadapan Tuhan. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mengakui bahwa segala kesuksesan yang dialami semata-mata karena kasih karunia. Sahabat, akuilah bahwa segala kesuksesan yang bleh kita alami, itu karena kasih karunia-Nya kepada kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Semua Karena Anugrah-Nya Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 11 Makmur Sepekan Jumat, 10 Juni 2016 T1 Berikan Yang Terbaik Dalam bentuk apakah kegagalan Peturs? Suatu hari saya membutuhkan helm karena hendak pergi ke suatu tempat dengan membonceng seorang teman. Saya pun mencoba mencari pinjaman helm. Setelah bertanya kepada beberapa orang, akhirnya ada juga yang bisa meminjamkan helm. Saat mengambil helm, saya melihat ada tiga helm di teras rumahnya, salah satunya sempat diangkat oleh teman saya. Dalam waktu bersamaan, ia teringat ada helm lain yang ada di belakang rumah. Ia segera berlari mengambilnya dan menyerahkan pada saya. Sambil menerima helm, sekilas saya melihat bagian dalam helm tersebut agak kotor dan ada sedikit sarang laba-laba. Saya tidak habis pikir mengapa di antara tiga helm yang bagus, ia meminjamkan helm lain yang sepertinya sudah lama tidak dipakai, tetapi sebagai peminjam saya merasa tak punya hak untuk komplain. Keluar dari pemikiran seperti itu, terkadang kita kecewa, jika menerima pemberian yang tidak semestinya. Tapi harus kita sadari, bahwa terkadang manusia pun tidak memberikan yang terbaik buat Tuhan. Baca Maleakhi 1:10 Firman Tuhan berkata, “Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.” Dalam perikop ini, Allah juga sempat marah ketika seharusnya Dia menerima kurban binatang yang terbaik tapi menerima binatang yang timpang dan sakit, sampai-sampai Allah membandingkan pemberian kurban itu dengan pemberian kepada bupati (ay. 8). Betapa sering anak-anak Tuhan meminta dan berharap Allah memberikan yang terbaik kepada mereka, tapi memberikan sisa-sisa miliknya kepada Allah. Jika seorang bupati atau presiden saja tidak akan mau menerima pemberian yang asal-asalan atau sisa-sisa, apalagi dengan Allah semesta alam? Bukankah Dia layak menerima pemberian yang terbaik dari anak-anak-Nya? T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu memberikan yang terbaik bagi Allah dan sesama. Sahabat, Mari renungkan sejenak, apakah selama ini kita sudah memberikan yang terbaik bagi Allah? Berikanlah hanya yang terbaik bagi Allah, dan janganlah berikan yang sisa-sisa atau apa adanya. Bukankah Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita? Bagikan ini kepada orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Berikan yang Terbaik Kepada-Nya 12 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Sabtu, 11 Juni 2016 T1 Pelabuhan Singapura Mengapa kita harus memperhatikan keimanan kita? Tidak mengherankan manakala kita melintasi pelabuhan Singapura, terdapat berbagai Kapal besar yang bongkar muat disana. Konon katanya, pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan central dunia, bahkan termasuk pelabuhan tersibuk di dunia. Keadaan seperti itu mengindikasikan bahwa pertumbuhan perekonomian sektor impor-expor tinggi, menjadi tolak ukur pertumbuhan perekonomian bangsa tersebut. Keluar dari pemikiran seperti itu, pertumbuhan perekonomian ditentukan kesediaan wadah menjadi penunjang kehadiran pertumbuhan. Wahyu 21:24-26 Firman Tuhan berkata, “Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.” Kebangkitan keimanan memancarkan cahaya kemuliaan-Nya, keterbukaan hati yang tulus iklas menjadi pintu bagi kehadiran bangsa-bangsa menjadi mitra kehidupan dalam segala kelimpahan. T2 Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang memancarkan cahaya kemuliaanNya dan memiliki keterbukaan hati yang tulus iklas. T3 Sahabat, mari kita memancarkan cahaya kemuliaanNya dan memiliki keterbukaan hati yang tulus iklas. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Pancarkan Cahaya Kemuliaan-Nya Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 13 Makmur Sepekan Minggu, 12 Juni 2016 T1 Idola Dan Primadona Mengapa kita lebih sering mengabaikan hal-hal yang bernilai? Dua arti kata diatas adalah berhubungan dengan ketenaran, kecantikan, prestasi, kepandaian dan kesukaan bagi personal maupun masyarakat. Di mass media, televisi, majalah dan sosial media banyak memuat tokoh, artis, pemimpin, penemu dan orang-orang yang mempunyai peranan penting serta dikagumi banyak orang. Tentu bangga dong menjadi perhatian banyak orang. Karena dengan apa yang dihasilkan dapat menjadi inspirasi bagi kalayak ramai. Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan kita menjadi bangga, jika ada orang yang menilai kelebihan kita, tapi berbanggalah akan nilai kebenaran spiritual yang terpancar dari kehidupan. 2 Samuel 14:25 Firman Tuhan berkata. “Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.” Yohanes 12:12-13, “Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: ‘Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!’” Absalom menjadi idola bagi Israel karena mempunyai fisik yang nyaris sempurna dan dia sangat bangga dengan keberadaannya. Dia memamerkan kelebihannya karena tidak sadar (tidak mengakui) akan Pemberi Anugerah untuknya yaitu Tuhan Allah Semesta alam. Yang ada didalam diri Absalom hanya aku, aku dan aku (egois). Sampai akhirnya segala sesuatunya telah terlambat. Celaka menghampirinya. Tuhan Yesus sendiri memancarkan kasih Bapa-Nya melalui perbuatan-perbuatanNya. Mana yang menjadi keputusan kita? Banyak orang melihat dikarenakan kelebihan fisik dan kepandaian kita? Ataukah karena ada sinar kemuliaan Allah dalam hidup kita? T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai dalam kehidupan. Sahabat, mari kita belajar untuk lenih memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Kehidupan Lebih Bernilai Dengan Memperhatikan Hal-Hal Yang Bernilai 14 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Senin, 13 Juni 2016 T1 Menurut Kapasitasnya Sudahkah kita memperbesar kapasitas hati kita? Kata ’Kesanggupan’ yang terdapat dalam ayat Matius 25:15 ini diterjemahkan dari bahasa aslinya, yaitu ’dunamis’, artinya dalam bahasa Inggris adalah ‘Power’ atau ‘miraculous power’, yang berarti ‘kekuatan yang ajaib’. Mengapa yang satu di beri lima, yang lain diberi dua, yang terakhir cuma satu? Karena ‘Power’ di dalam mereka berbeda beda. ‘Power” ini berbicara tentang kapasitas orang itu. Keluar dari pemikiran seperti itu, berkat, urapan, hikmat, talenta, kemampuan, selalu diberikan Tuhan, menurut kapasitas hati orang itu. Matius 25:15 Firman Tuhan berkata, “Yang seorang diberikannya 5 talenta, yang seorang lagi 2 dan yang seorang lain lagi 1 , masing – masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.” Sahabat, orang yang di beri satu talenta, sebetulnya sudah dilihat oleh tuannya bahwa memang ‘power’-nya yang paling kecil. Tetapi apa yang membuat ‘power’ atau kapasitas orang ini lebih kecil dibandingkan yang lain? Karena kapasitas dalam hatinya, sudah penuh dengan kepahitan. Tuannya mengatakan “kamu ini jahat dan malas.” Istilah “ Jahat” disini, dalam bahasa Inggrisnya adalah ‘Hurtful’, artinya ‘penuh dengan luka dan kesakitan’. Dan juga artinya orang yang menebarkan pengaruh kesakitan dan kejahatan dari dirinya. Kalau engkau tidak ingin kapasitas hati hidupmu mengecil dan menjadi sempit untuk berkat dari Tuhan; buanglah semua kepahitan, buang semua luka, kebaskan semua yg mengecewakan hidupmu, ampuni semua dan lupakan. Singkirkan semua yang bukan dari Tuhan dari hidup kita, dan biarkan Tuhan membuat power kita lebih besar. Semoga anda menjadi orang orang yang sanggup menjarah dengan kekuatan Tuhan yang ajaib. T2 T3 Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang memperbesar kapasitas hati anda dengan menyingkirkan segala sesuatu yang negatif dari hati. Sahabat, jangan mengukur kuasa Allah yang tak terbatas dengan pikiran anda yang terbatas. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Jangan Ukur kuasa Allah Yang Tak Terbatas, Dengan Pikiran Kita Yang Terbatas Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 15 Makmur Sepekan Selasa, 14 Juni 2016 T1 T2 T Tuhan Pembelaku Mengapa kita harus mengenal arah tujuan hidup kita? Suatu hari terjadi perselisihan dua wanita tentang empunya seorang anak. Dibawanya masalah tersebut kehadapan raja. Kata raja: “Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain.” Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: “Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia.” Tetapi yang lain itu berkata: “Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!” Tetapi raja menjawab, katanya: “Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya. Keluar dari pemikiran seperti itu, keputusan yang keluar berdasarkan kasih membuka pintu pembelaan dari kebenaran. Kejadian 13:8-12 Firman Tuhan berkata, “Maka berkatalah Abram kepada Lot: ‘Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.’ Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.” Jangan membela dengan cara yang tidak benar. Manakala menghadapi perlakuan yang tidak benar, sebab bagi orang benar, tersedia pembelaan-Nya. Karena itu, hidup orang benar tidak menjadi pecundang, sebalik-nya hidup lebih dari pemenang. Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang mengambil keputusan berdasarkan kasih sehingga membuka pintu pembelaan kebenaran. 3 Sahabat, mari kita belajar mengambil keputusan berdasarkan kasih, sehingga membuka pintu pembelaan kebenaran bagi kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Ambil Keputusan Berdasarkan Kasih 16 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Rabu, 15 Juni 2016 T1 Ulat Menjadi Makanan Apa yang dapat membentuk hati kita? Ketika mendengar kata “ulat”, yang terbayang adalah sesuatu yang menjijikan. Namun tidak demikian di Thailand. Ulat menjadi makanan yang bergizi menurut mereka. Bahkan bukan saja ulat, tetapi juga juga serangga kecoak dan jangkrik. Sulit bagi kita menerimanya, tidak demikian bagi mereka. Sesungguhnya ketika semua itu dipercaya adalah makanan, maka hati akan menerimanya sebagai sesuatu yang menyenangkan. Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika percaya akan suatu hal itu baik, maka hati akan menerimanya sebagai suatu kebaikan. Bilangan 20:12 Firman Tuhan berkata, “Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: ‘Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.’” Kepercayaan membentuk hati seseorang, sehingga apa yang dipercaya itulah yang dilakukannya. Sebaliknya ketika tidak percaya hati akan terjadi distorsi. Karena itu ujilah apa yang menjadi kepercayaan kita. Jangan salah memberi ekpektasi yang menumbuhkan distorsi dalam perjalanan hidup. T2 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dibentuk hatinya berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan. T3 Sahabat, mari kita belajar meningkatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan menguji apa yang menjadi kepercayaan kita itu. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit. Kepercayaan Membentuk Hati Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 17 Makmur Sepekan Kamis, 16 Juni 2016 T1 Ikan Mati Terseret Arus Berkat apa yang anda dapatkan dari mempelajari kehidupan ikan Salmon? Pernah mendengar nama ikan Salmon atau ikan Salem? Salah satu jenis ikan air laut yang ada hubungan keluarga dengan ikan Trout. Ikan ini hidup di dua perairan selama hidupnya. Di air laut dan air tawar. Kehidupan remaja kemudian menjadi dewasa, mereka habiskan di laut. Akan tetapi ketika kecil dan musim kawin, mereka hidup di air tawar. Yang menakjubkan sewaktu musim kawin, kawanan ikan Salmon dewasa berenang menuju kembali ke tempat mereka dilahirkan. Sampai sekarang masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab, bagaimana mereka dapat mengenali tempat kelahiran mereka. Mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 kilometer dan mendaki setinggi 2.100 meter dari lautan menuju tempat di mana mereka dilahirkan. Mereka berenang menentang arus untuk sebuah tujuan. Membangun generasi berikutnya. Tak jarang mereka mati didalam perjalanan. Dimangsa oleh predator, kelelahan dan lain-lainnya. Tapi hanya ikan Salmon hidup dan kuat yang dapat mencapai tujuannya. Ikan mati akan terseret oleh arus. Keluar dari pemikiran seperti itu, mengapa ikan salmon memiliki “semangat juang” yang luar biasa? Karena memiliki dan menyadari tujuan hidup mereka untuk berkembang biak. Efesus 5:14 Firman Tuhan berkata, “Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Semangat juang dalam mencapai tujuan dimulai dari kesadaran akan kebenaran dan siap menghadapi masalah. Walaupun tantangan menghadang, akan tetapi apabila kita hidup dalam kebenaran tujuan maka kita akan dapat mencapai dengan menyelesaikannya dengan kuat. Jangan “mati semangat” dan tawar hati ketika menghadapi tantangan. Karena apabila kita sudah “mati semangat” atau putus asa maka hidup akan dihabisi oleh masalah tersebut. Taruh pengharapan padaNya, teguhkan hati, maju dengan iman dan selesaikan dengan kuat. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki semangat juang dalam mencapai tujuan hidup dan siap menghadapi masalah. Sahabat, mari kita belajar memiliki semangat juang dalam mencapai tujuan hidup kita, dan siap menghadapi masalah dan setiap tantangan. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Miliki Semangat Dan Capai Tujuan 18 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Jumat, 17 Juni 2016 T1 Urat Takut Yang Sudah Putus! Bagaimana caranya menjadi bernilai dihadapan Tuhan dan sesama? Saya menyalin dari sebuah media sosial, pengakuan Buya Syafii Maarif tentang Pak Ahok, yang menuliskan: Kini hampir 400 pakar hukum sedang bersatu mengerubuti Pak Ahok untuk membuktikan Pak Ahok telah korupsi terkait lahan rumah sakit Sumber Waras, Jakarta. Luar biasa! Keributan muncul di saat menjelang Pilgub DKI Jaya 2017. Ini bukan hanya politik, tapi juga psywar. Pak Ahok bersikap positif. Kata beliau, saya serahkan KPK untuk menyelidikinya tuntas. Pada pihak lain, Pak Ahok menegaskan bahwa dia akan melawan siapa pun di republik ini, jika menjadikannya tersangka karena tidak terbukti korupsi. “Urat takut” pak Ahok, seolah-olah sudah putus! Keluar dari pemikiran seperti itu, kebenaran tidak perlu dibela, sebab kebenaranlah yang akan memerdekannya dari jeratan si jahat. Daniel 6:23 Firman Tuhan berkata, “Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.” Daniel yang dikasihi Tuhan melebihi pejabat teras lainnya, sehingga membuat para perusak bangsa-tersebut berkumpul bersepakat dengan niat jahat untuk menghancurkannya dengan dalih membela bangsa. Sebenarnya dibalik itu mengandung kejahatan. Tetapi mata Tuhan dan janji-Nya tetap abadi, barang siapa yang dikasihi-Nya, si jahat tidak dapat menjamahnya. Mengapa “urat takut” pak Ahok seperti sudah putus? Karena dia memiliki lilai lebih di mata Tuhan dan manusia. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dikasihi dan memiliki nilai lebih di mata Tuhan. Sahabat, jadilah orang yang memiliki nilai lebih di mata Tuhan dan sesama, sehingga kita dikasihi Tuhan dan sesama. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Miliki Nilai Lebih Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 19 Makmur Sepekan Sabtu, 18 Juni 2016 T1 Jadilah Mujizat Apa contoh mujizat yang terjadi dari hal-hal yang sederhana? Mujizat adalah suatu kejadian atau peristiwa yang luar biasa atau di luar kebiasaan yang dilakukan oleh TUHAN atau oleh Kuasa Roh TUHAN dengan tujuan tertentu. Nah, kecenderungan manusia hanya melihatnya dari kejadian-kejadian yang fenomenal saja. Padahal banyak sekali mujizat-mujizat yang dinyatakan olehNya dalam kehidupan sehari-hari dan sederhana. Contohnya : seorang ibu yang ditinggal mati oleh suaminya dan dapat menghidupi anak-anaknya sampai sukses dengan mengandalkan Tuhan, itulah mujizat. Atau seorang yang dalam kekurangannya tapi tetap memberikan yang terbaik untuk orang lain. Atau seorang remaja yang tetap berjalan pada tujuan pendidikannya dan memandang masa depan dengan tidak terlibat narkoba, kebut-kebutan, merokok dan kejahatan lainnya, itu juga mujizat. Atau tetap berkontribusi dalam memberi kekuatan untuk orang yang lemah untuk tetap berjalan dalam kebenaran, itu juga mujizat. Keluar dari pemikiran seperti itu, mujizat bukan hanya hal-hal dahsyat yang fenomenal saja, tetapi juga hal-hal yang sederhana. Matius 25:35-36 Firman Tuhan berkata, “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” Melihat mujizat dan kemudian masuk ke level untuk menjadi mujizat adalah sebuah langkah yang menjadi perkenanan Tuhan. Lalukan hal-hal kebaikan sederhana disekitar kita tanpa melihat untung ruginya dan jadilah mujizat. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menganggap bahwa mujizat bukan hanya terjadi secara spektakuler, tapi juga sederhana. Sahabat, mari kita memiliki pandangan bahwa mujizat juga bisa terjadi melalui hal-hal yang sederhana. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Mujizat Itu Sederhana 20 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Minggu, 19 Juni 2016 T1 Mengakhiri Dengan Baik Dimanakah tempat perteduhan terbaik? Ada banyak orang yang bisa memulai dengan baik, antusias, dan berapi-api, namun di tengah jalan terjadi stagnasi, mengalami kemerosotan, dan putus asa sehingga tidak bisa mengakhiri dengan baik. Keluar dari pemikiran seperti itu, kita harus mengawali segala sesuatu, dengan baik dan mengakhirnya dengan baik pula. 2 Timotius 4:7 Firman Tuhan berkata, ”Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Ayat tersebut ditulis bukan pada saat Rasul Paulus sudah meninggal tetapi ketika ia masih hidup. Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk mengerjakan segala sesuatu dengan awal yang baik dan diakhiri dengan baik pula. Tuhan tidak hanya melihat yang awal, tetapi juga yang akhir, sebab Dia adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Dalam kitab Raja-Raja kita melihat begitu banyak raja yang tidak mengakhiri kehidupannya dengan baik, termasuk Raja Salomo. Lalu ada juga mitra kerja Paulus yang bernama Demas, yang meninggalkan Paulus karena keindahan dunia. Berikut beberapa kiat bagaimana mengakhiri kehidupan dengan baik: 1. Berhati-hatilah dengan keindahan dan daya tarik dunia yang mencoba untuk menarik kita menjauh dari Tuhan. Penawaran-penawaran dari dunia ini, smartphone, atau tayangan televisi yang dapat membuat kita mengikuti tren yang ada. 2. Berhati-hati dengan perasaan tidak berdaya dalam menghadapi kehidupan. Kadangkadang muncul keputusasaan dalam menghadapi tantangan, persoalan, dan masalah. 3. Kita perlu memiliki keteguhan dan kekuatan hati dalam menjalankan destiny, tugas dan tanggung jawab Tuhan dalam hidup. Tuhan berkata kepada Yosua, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu mengawali dan mengakhiri segala sesuatu dengan baik. Sahabat, mari kita belajar melakukan segala sesuatu dengan baik dan menyelesaikannya dengan baik pula. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Awali Dan Akhri Dengan Baik Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 21 Makmur Sepekan Senin, 20 Juni 2016 T1 Melupakan Warisan Pertumbuhan yang bagaimana yang harus kita capai? Sebuah perbincangan diwarung kopi. Seorang bapak, nyeletuk terhadap kawannya yang adalah ahli waris dari sebuah kedai juhie bakar. Kedai tersebut cukup terkenal di Pontianak. Seharusnya sebagai anak sulung adalah pewaris untuk meneruskan bisnis keluarga. Namun berhubung ia lebih memilih kegiatannya yang berbeda dengan bisnis keluarganya, maka ia tidak mewarisi bisnis tersebut, melainkan diwariskan kepada salah satu saudaranya yang sebenarnya bukan ahli waris. Saudaranya itu dekat dengan orang tuanya, sehingga menjadikannya pewaris bisnis tersebut. Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih karunia datang karena kedekatan yang menumbuhkan pengenalan, bukan kemampuan mengejar kasih karunia. Galatia 4:1-3 Firman Tuhan berkata, “Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.” Manakala seseorang belum akil balik sesungguhnya ia masih takluk kepada penguasa dunia, sehingga belum dapat menerima pewarisan Bapa Sorgawi. Karena itu, menjadi kewajibannya adalah tumbuh dalam keluarga Allah seturut dengan tingkat pertumbuhan pengenalan Allah. T2 T3 Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang bertumbuh dalam keluarga Allah seturut dengan tingkat pertumbuhan pengenalan Allah. Sahabat, marilah kita terus belajar dan bertumbuh di dalam keluarga Allah, seturut dengan pertumbuhan pengenalan kita terhadap Tuhan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Bertumbuh Berarti Semakin Mengenal Allah 22 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Selasa, 21 Juni 2016 T1 Jam Kehidupan Apa yang harus kita perhatikan, menurut renungan MS hari ini? Terdapat jam raksasa di Taman Bunga Nasional Cipanas. Keberadaan jam tersebut cukup memukau para pengunjung, bahkan memudahkan untuk mengetahui posisi pukul berapa. Saat saya sedang memperhatikan jam tersebut, persis putaran jarum panjangnya mengarah ke saya, saat itu terdengar suara halus dalam lubuk hati saya, yang berkata, “Apa yang kau lihat?” Tentu saya menjawab, “Sedang perhatikan jarum jam berputar.” Ketika saya sedang merenungkan keadaan tersebut, bisikan itu kembali berkata, “Itulah jam kehidupan manusia, setiap putaran yang lewat tidak berputar kembali.” Keluar dari pemikiran seperti itu, demikian kehidupan, seakan-akan sedang bekejaran dari waktu ke waktu, yang lewat tidak mungkin kembali lagi untuk diapakannya! Mazmur 90:12 Firman Tuhan berkata, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Sulit buat berkata tidak sebagian kita selalu mengeluh akan hidupnya, seakan-akan hidup ini hanya berlalu dengan beban saja. Karena itu, seharusnya sekali-kali dapat melihat dan merenung jarum jam berputar, menghitungnya detik demi detik berlalu. Sesungguhnya itu adalah jam kehidupan kita. Seperti itu akan mengingatkan kembali betapa besar kasih Karunia-Nya. Keadaan itu akan menumbuhkan rasa syukur dan bijaksana. T2 T3 Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang belajar menghitung waktu dalam jam kehidupan dan memanfaatkannya, sehinga menjadi bijaksana. Sahabat, mari kita bersyukur dan menjadi bijaksana, dengan memperhatikan dan mengisi sesuatu yang baik, di setiap waktu kehidupan kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit. Isi Waktu Dengan Bijak Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 23 Makmur Sepekan Rabu, 22 Juni 2016 T1 Menghadapi Masalah Dengan Tekun & Sabar Mengapa kita harus tekun dan sabar? Seringkali orang Kristen tidak tekun dan sabar dalam menghadapi tantangan. Karena ketergesa-gesaan, malah membuat persoalan menjadi semakin rumit. Segala sesuatu yang kita alami, seperti masalah, tantangan, kesulitan, dan penderitaan, harus dihadapi dengan sabar dan tekun. Keluar dari pemikiran seperti itu, kita tidak bisa menyelesaikan setiap persoalan, jika tidak menghadapinya dengan tekun dan sabar. Kolose 1:11 Firman Tuhan berkata, “Dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.” Sabar berarti tidak tergesa-gesa, bersedia mengalami penundaan dan mengikuti waktunya Tuhan. Sedangkan tekun berarti tidak mudah menyerah dan tidak putus asa, terus mencoba, mendesak, dan memohon pertolongan Tuhan sekalipun dalam keadaan yang sangat sulit. Bagaimana agar dapat mengahadapi masalah, tantangan, dengan sabar dan dengan tekun? Kolose 1:9-12 menjelaskan sebagai berikut: 1. Diperlukan dukungan doa dari saudara seiman, terutama dari pemimpin rohani yang menjadi tudung rohani kita. 2. Dibutuhkan hikmat dan pengertian yang benar yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia atau dari diri sendiri. 3. Mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Kita bisa mengetahui kehendak Tuhan melalui pembaruan pikiran. Kadang kala yang menjadi masalah bukanlah masalahnya, melainkan cara berpikir dan pemikiran. 4. Hidup layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Banyak orang Kristen lupa membawa diri untuk bisa berkenan di hadapan Tuhan. Mereka memohon agar Tuhan menolong mereka, tetapi lupa menjadikan diri mereka layak di hadapan Tuhan. Tentunya bukan karena perbuatan kita, tetapi semua karena kasih karunia Tuhan. 5. Harus menghasilkan buah-buah dan membawa dampak bagi orang lain. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tekun dan sabar dalam menghadapi segala persoalan. Sahabat, mari kita belajar untuk selalu tekun dan sabar dalam menghadapi berbagai persoalan, sehingga kita keluar sebagai pemenang. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit. Pemenang Selalu Tekun & Sabar 24 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Kamis, 23 Juni 2016 T1 Punya Asuransi Keselamatan Apakah yang dimaksud dalam MS hari ini? Dalam wawancara seorang reporter dengan Ahok, pertanyaannya, “mengapa pak Ahok begitu berani terhadap para koruptor, apa tidak takut?” Jawabnya, “Aku bukan berani, melainkan menegakkan kebenaran. Karena itu tidak ada kompromi bagi saya, harus tegas dalam menangani masalah seperti itu.” Pertanyaan berikutnya, “Apakah pak Ahok tidak takut mati?” Jawabnya sederhana, “Takut juga mati, berani juga mati. Karena itu, pilihannya berani mati membela kebenaran.” Sambungnya sambil bercanda, “Harus mempunyai asuransi dengan premi besar.” Keluar dari pemikiran seperti itu, asuransi merupakan suatu jaminan untuk menjawab kebutuhan sesuai tanggungannya. Roma 8:34 Firman Tuhan berkata, “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” Sebagai jaminan keselamatan bagi seluruh kehidupan manusia di bumi, Yesus berdiri sebelah kanan Allah menjadi pembela bagi mereka yang mengasihiNya. Karena itu, kata “kasih”, adalah percaya kepada-Nya. Itu merupakan premi asuransi sorgawi. Bayarlah premi yang tinggi dengan cara mengerjakan keselamatan bagi orang banyak. T2 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, dan kerjakan keselamatan bagi banyak orang. T3 Sahabat, percayalah kepada Yesus dan kerjakanlah keselamatan bagi setiap orang, karena itulah membayar premi atas asuransi keselamatan sorgawi. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Beritakan Keselamatan Kepada Sesama Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 25 Makmur Sepekan Jumat, 24 Juni 2016 T1 Jalur Mengapa kita harus memperhatikan jalur kehidupan kita? Dibeberapa tempat, kita sering melihat jalur kendaraan yang dipisahkan antara mobil, motor dan pejalan kaki. Kegunaannya adalah demi keamanan dan ketertiban. Dijalan tempat saya bekerja juga terpisah menjadi tiga bagian tadi. Dan cukup mengerikan ketika banyak pengendara motor yang melanggar masuk ke jalur mobil. Selain berbahaya karena mayoritas ditempat kami didominasi oleh truk-truk kontainer yang cukup padat juga sangat mengganggu ketertiban. Sehingga potensi kecelakaan sangatlah tinggi. Keluar dari pemikiran seperti itu, setiap manusia mempunyai tugas, kewajiban dan jalurnya sendiri. Identitas sebagai suami, ayah, istri, anak, pemimpin, hamba atau predikat lainnya mengarahkannya kepada tujuan akhirnya yaitu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Kolose 3:18-20 Firman Tuhan berkata, “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. “ Banyak peran-peran yang menjadi terbalik dilakukan, contohnya seperti istri-istri yang bersikap “sombong” karena menggantikan peran suaminya yang tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai kepala rumah tangga. Banyak juga para suami menjalani jalur yang salah karena merasa “kalah” dengan istrinya, hingga membuat kehidupan keluarga menjadi saling melukai, merendahkan, kesombongan dan pertikaian. Pada akhirnya hilang penundukan, hilang rasa hormat dan yang fatal adalah kehilangan kasih. Mari kuat dan teguh memegang kebenaran. Ketika kita mulai berpindah pada jalur yang tidak benar maka dapat dipastikan potensi kecelakaan dan kemalangan mengintai hidup kita. Mari tetap pada jalurnya Tuhan, setia melakukan tugas dan kewajiban kita serta berpegang pada FirmanNya. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang berjalan, melakukan, dan menyelesaikan dengan baik, setiap jalur sesuai dengan identitasnya. Sahabat, mari kita tetap berjalan, melakukan dan menyelesaikan dengan baik, setiap jalur sesaui dengan identitas kita. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Tetap Pada Jalur Kehidupan Yang Ditetapkan 26 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Sabtu, 25 Juni 2016 T1 Menu Seimbang Apa menu yang baik bagi pertumbuhan kerohanian kita? Seorang ibu pusing memikirkan anaknya yang masih SD. Ia ingin anaknya mengkonsumsi makanan sehat. Setiap hari ia menyediakan menu seimbang. Namun, anaknya susah makan nasi, sayur, dan buah, lebih suka pada makanan instan. Ada saja alasan si kecil, mulai dari rasanya tidak enak, sudah kenyang, atau jijik melihat bentuknya. Akibatnya, pertumbuhannya terganggu karena ia kurus dan gampang sakit. Keluar dari pemikiran seperti itu, kita membutuhkan asupan menu seimbang bagi tubuh jasmani. Demikian juga dengan tubuh rohani kita. 2 Timotius 3:16 Firman Tuhan berkata, “Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Bukan hanya tubuh jasmani, kerohanian kita pun memerlukan menu yang seimbang melalui perenungan akan firman Tuhan. Ada empat fungsi firman Tuhan, yaitu mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran (ay. 16). Adapun tujuannya adalah memperlengkapi setiap orang percaya untuk setiap perbuatan baik. Karena itu, kita perlu bertekun merenungkan kebenaran firman Tuhan. Semestinya kita bukan hanya mencermati ayat-ayat tertentu yang kita sukai. Misalnya, kita menyukai ayat yang bicara tentang kemakmuran, berkat Tuhan, atau panjang umur. Namun, kita menghindari ayat-ayat yang bicara tentang dosa, kewajiban atau komitmen seorang Kristen. Kita hanya menyimak dan mengerjakan bagian yang kita sukai, dan mengabaikan bagian lain yang tidak nyaman bagi kita. Sikap semacam itu menjadikan kerohanian kita tidak stabil. Orang percaya yang sehat suka merenungkan firman apapun, bagaimanapun bentuknya dan apapun yang disampaikanNya. Sehingga mendapapat pertumbuhan rohani yang seimbang dan sehat. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang tekun merenungkan dan melakukan firman Tuhan. Sahabat, mari kita belajar akan firman-Nya yang memberikan asupan menu yang sehat dan seimbang, bagi kerohanian kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit. Hanya Firman Tuhan-lah, Menu Rohani Yang Sehat Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 27 Makmur Sepekan Minggu, 26 Juni 2016 T1 Tidak Kelihatan Kepalanya Mengapa kita tidak boleh berjalan berdasarkan pengalaman, sekalipun terlihat benar? Baru-baru ini ditayangkan media sosial, seorang pria di Malaysia tidak kelihatan kepalanya dari belakang. Konon katanya, sejak lahir ia mengidap penyakit kelainan pada saraf lehernya, sehingga kepalanya menekuk ke depan. Ketika melihat dari belakang, seakan-akan tidak berkepala. Dalam keadaan seperti itu, sering kali membuat sebagian orang sempat berjumpa dengannya di waktu malam salah paham, dikiranya hantu. Bahkan sempat menghebohkan seakan-akan kemunculan makhluk tanpa kepala. Keluar dari pemikiran seperti itu, manakala seseorang kehilangan normalitas, keadaannya menjadi aneh, bahkan menakutkan. Matius 8:20 Firman Tuhan berkata, “Yesus berkata kepadanya: ‘Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.’” Kekuasan dan perekonomian, bahkan penyembahan yang mengarah kepada pengaruh sijahat mendapatkan tempat yang baik dalam kehidupan orang percaya, sehingga Kristus sebagai kepala tidak mendapatkan tempat yang semestinya. Keadaan seperti itu, membuat orang percaya menjadi lemah, bahkan cukup menakutkan bagaikan manusia tidak berkepala. T2 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menempatkan Kristus sebagai kepala atas kehidupannya. T3 Sahabat, mari kita menempatkan Kristus di tempat yang semestinya Dia berada, yaitu menjadi kepala dalam kehidupan kita. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Kristus Adalah Kepala Kehidupan 28 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Sabtu, 27 Juni 2016 T1 Bendungan Madi Mengapa kita harus menghargai pelayanan? Terdapat bendungan di desa Madi, Bengkayang, yang mengalirkan air dari hulu sungai. Kejernian air tersebut mengalir melalui sela-sela bebatuan yang menimbulkan energi tersendiri. Keadaan tersebut mengundang sebagian orang ingin berkunjung ke sana, turun berendam dalam aliran air tersebut. Konon katanya, ketika berendam dalam aliran air yang mengalir tersebut, kesegaran yang dialaminya sangat berbeda, seakan-akan mengalami pengisian energi baru bagi tubuh. Keluar dari pemikiran seperti itu, material air merupakan kebutuhan hidup, ketika mengalir dalam kehidupan akan memberi kesegaran. Zakharia 14:8 Firman Tuhan berkata, “Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.” Keluarga Kerajaan Allah merupakan kesaksian bagaikan air yang mengalir dari Yerusalem, menyembuhkan yang sakit dan menguatkan mereka yang letih-lesu, membersihkan dan menempatkannya cemerlang, tidak bercacat kerut sampai kedatangan Yesus kedua kalinya. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang melayani Tuhan, dengan sikap hati yang taat dalam mengelola pelayanannya, sesuai kebenaran. Sahabat, jika kita terpilih untuk melayani-Nya sesuai talenta kita, itu adalah kasih karunia. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Melakukan Pelayanan Memerlukan Sikap Hati yang Taat Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 29 Makmur Sepekan Minggu, 28 Juni 2016 T1 Jambret Mengapa perlu hidup dalam kebenaran? Salah satu kejahatan yang meresahkan dimasyarakat adalah jambret. Menjambret adalah kejahatan dengan merampas barang seperti tas, handphone, perhiasan atau benda berharga lainnya. Tipe kejahatan ini menggunakan kekerasan dengan memanfaatkan kelemahan dan kelengahan seseorang. Tidak jarang korbannya mengalami kecelakaan, bahkan sampai meninggal akibat ulah para penjambret ini. Tentu saja kejahatan ini menimbulkan trauma bagi para korbannya. Terasa miris, sedih dan marah ketika kita mendengar berita kejahatan seperti diatas. Apalagi bila hal tersebut menimpa orang-orang terdekat kita. Keluar dari pemikiran seperti itu, hati kita tergantung dari “sesuatu” yang menguasai hidup kita, apakah kebenaran atau kegelapan. Ayub 30:26 Firman Tuhan berkata “Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang.” Karena kegelapan menguasai hati manusia, maka perilaku kita membabi buta dan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Entah dengan tipu muslihat, pencederaan, perampasan dan kekerasan. Sering tanpa sadar kita men”jambret” kebaikan, kesetiaan dan kasih orang lain bahkan orang-orang dekat kita. Kegelapan yang menutupi hati membutakan langkah, hingga membuat orang lain cedera karena sikap kita. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hatinya dikuasai terang Tuhan, yang menerangi setiap langkah kehidupan.. Sahabat, Mari nyalakan pelita melalui Roh Kudus dan kebenaran FirmanNya. Ketika hati kita terang, segala sesuatunya akan menjadi terlihat dan langkah hidup menjadi benar. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Biarkan Hati Kita Dikuasai Terang Tuhan 30 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Sabtu, 29 Juni 2016 T1 Jatuh Karena Keretakan Mengapa kita harus selalu berjalan dalam hadiratNya? Belum lupa dari ingatan kita jatuhnya pesawat diatas wilayah Palembang. Konon katanya sebelum pesawat tersebut jatuh, terjadi keretakan pada posisi sayap dekat mesin. Kerena itu, pesawat tersebut terbang dalam keadaan kehilangan keseimbangan dan justru menimbulkan keretakan yang lebih serius, sehingga pesawat kehilangan daya angkat dan jatuh di sungai Musi, Palembang. Setelah peristiwa itu, melalui berbagai pengecekan dengan proses waktu yang cukup panjang, ditemukan permulaan dari keretakan sayap pesawat tersebut, adalah lepasnya pengikat antara dua sisi dari sayap. Tatkala menghadapi goncangan kuat, terjadi keretakan. Keluar dari pemikiran seperti itu, pengikat yang lemah tidak kuat menghadapi goncangan-goncangan perjalanan hidup. 1 Korintus 3:12-14 Firman Tuhan berkata, “Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.” Dengan dasar apa seseorang membangun kehidupannya? Kapasitas? Seperti pangkat, jabatan, kekuasaan, kekayaan dan kepintaran? Walaupun semuanya tidak dosa, tetapi yang menjadi masalah adalah, manakala manusia membangun kehidupan atas dasar semua yang sifatnya sementara, maka hidupnya akan goyah. Seperti itu yang disebut lemah. Karena itu, membangun hidup atas kekuatan yang kekal adalah dengan menaruh pikiran dan perasaan Kristus dalam batin. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang membangun kekuatan hidup berdasarkan pikiran dan perasaan Kristus dan menaruhnya dalam batin. Sahabat, mari kita belajar untuk membangun kekuatan hidup kita dengan menaruh pikiran dan perasaan Kristus, di dalam batin kita. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Menaruh Pikiran dan Perasaan Kristus, Dalam Batin Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 31 Makmur Sepekan Minggu, 30 Juni 2016 T1 Gerhana Mengapa kita harus selalu berjalan dalam hadirat-Nya? Gerhana Matahari menjadi trend ditahun 2016 dan merupakan wisata yang menarik di beberapa kota. Sampai-sampai ada maskapai yang menyediakan paket charter untuk wisata gerhana. Masyarakat begitu antusias menyambut kejadian alam tersebut sampai seperti lautan manusia. Gerhana matahari juga pernah terjadi pada tahun 1983. Waktu itu seluruh Indonesia juga menyambut dengan menonton di televisi. Kebalikan dengan sekarang ini, respon sebagian besar masyarakat pada waktu itu adalah takut karena kurang pemahaman tentang kejadian alam ini. Beberapa orang malahan menceritakan kisah legenda bahwa matahari ditelan oleh kepala “buto ijo” alias raksasa hijau dan karena tidak mempunyai tubuh maka matahari keluar lagi melalui lehernya. Beberapa tradisi mengharuskan anak-anak untuk sembunyi dibawah kolong tempat tidur (kalau pakai spring bed, gimana ngumpetnya ya?) Karena kurang pemahaman inilah menjadikan tingkah laku yang tidak masuk akal. Keluar dari pemikiran seperti itu, tanpa disadari, terkadang kita “terkontrol” dengan tradisi dan hal-hal yang belum tentu kebenaran, itu yang membentuk watak dan prilaku kita. 2 Korintus 10:5 Firman Tuhan berkata, “Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,” Pemahaman yang benar dimulai dengan ketundukan akan Firman Tuhan. Muaranya dari diri kita terlebih dahulu. Jangan selalu menjadi asumsi dan kepanikan setiap kita mendengar “katanya”. Akan tetapi mari belajar dalam ketekunan dan pengenalan akan kebenaran itu. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tunduk dan memahami firman Tuhan dengan benar, sehingga kita mengenal akan kebenaran. Sahabat, mari kita belajar untuk tekun dan tunduk kepada firman Tuhan, sehingga kita mengenali dengan benar, kebenaran itu. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Kenalilah Kebenaran Itu 32 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Sabtu, 01 Juli 2016 T1 Melayani Adalah Kasih Karunia Mengapa kita harus menghargai pelayanan? Pada suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa: “Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami. Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami.” Jawab Elisa: “Pergilah!” Lalu berkatalah seorang: “Silakan, ikutlah dengan hambahambamu ini.” Jawabnya: “Baik aku akan ikut.” Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, mereka pun menebang pohon-pohon. Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: “Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!” Tetapi berkatalah abdi Allah: “Ke mana jatuhnya?” Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Keluar dari pemikiran seperti itu, hidup adalah kasih karunia, sebab itu kasih karunia memerlukan tanggung jawab dalam mengelolanya. 1 Petrus 4:10 Firman Tuhan berkata, “Layani seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Menyelesaikan suatu pelayanan sebagai seorang pengurus merupakan kasih karunia-Nya, penyelesaian-nya bukan terletak pada kasih karunia, melainkan sikap hati yang taat dalam mengelola-nya sesuai dengan kebenaran-Nya. T2 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang melayani Tuhan, dengan sikap hati yang taat dalam mengelola pelayanannya, sesuai kebenaran. T3 Sahabat, jika kita terpilih untuk melayani-Nya sesuai talenta kita, itu adalah kasih karunia. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Melakukan Pelayanan Memerlukan Sikap Hati yang Taat Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 33 Makmur Sepekan Minggu, 02 Juli 2016 T1 Habis Juga Mengapa perlu hidup dalam kebenaran? Suatu malam saya bercakap-cakap dengan seorang sahabat. Dia mengisahkan seorang pegawai bernama A yang bekerja pada sebuah instansi. Selama bekerja si A mendapat setoran-setoran uang “haram” dari beberapa orang yang berkepentingan dengannya. Dia mengumpulkan dan disimpan di satu rekening bank. Istrinya tidak mengetahui hal ini. Sampai tiba dimana si A pensiun dan dia ingin membeli mobil baru dari hasil tabungannya tersebut. Entah kenapa hari itu sistem pembayaran elektronik showroom mobil tersebut tidak dapat dilakukan dan si A terpaksa harus mengambil uangnya secara tunai. Naas, dalam perjalanan dari bank ke showroom, dia dirampok dan menyebabkan dia luka parah. Akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit. Tentu tidak sedikit biaya pengobatannya hingga akhirnya uang tabungan haramnya ludes tak bersisa. Keluar dari pemikiran seperti itu, tanpa disadari, segala hal-hal buruk yang dilakukan manusia, pasti akan ada dampaknya dikemudian hari. Hati-hati dengan hal-hal yang menggiurkan, tapi mencelakakan. Ayub 15:34 Firman Tuhan berkata, “Karena kawanan orang-orang fasik tidak berhasil, dan api memakan habis kemah-kemah orang yang makan suap.” Amsal 15:27, “Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.” Yesaya 1:23, “Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka.” Uang setan dimakan iblis, begitulah ungkapan banyak orang. Hal menggiurkan tapi mencelakakan. Praktek suap, korupsi dan gratifikasi sepertinya membuat ketagihan banyak orang. Tanpa sadar bahwa hidup orang tersebut dibawa kepada celaka. Hal-hal buruk tersebut hanya menimbulkan perasaan “kita punya uang banyak” padahal sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa. Semua akan habis juga dalam kesia-siaan bahkan celaka. Mari hidup dalam kebenaran, kejujuran dan apa adanya. Tetap bersyukur kepada Tuhan selalu dan jauhkan hidup dari penyimpangan. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hidup dalam kebenaran, kejujuran dan apa adanya, serta tetap bersyukur kepada Tuhan. Sahabat, mari kita belajar untuk tetap hidup dalam kebenaran, kejujuran, apa adanya dan bersyukur kepada Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Setiap Hal Yang Dilakukan, Pasti Berdampak 34 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 Makmur Sepekan Sabtu, 03 Juli 2016 T1 Getah Cempedak Bagaimana kita membangun ketajaman spiritual? Salah satu cara menangkap burung adalah dengan getah kayu. Getah tersebut dioleskan disekitar makanan kesukaan burung itu. Burung tidak memiliki kemampuan mendeteksi bahaya yang mengancamnya. Ketika melihat makanan kesukaan langsung hinggap, hingga terjebak getah. Pengalaman seperti itu biasa dialami sebagian kita ketika makan cempedak. Karena tergiur dengan isinya langsung dikupas dan makan, setelah itu baru terasa lengket ditangan dan mulut. Konon katanya, makan cempedak seharusnya sebelum makan, oleskan minyak zaitun dibibir dan tangan terlebih dahulu, sehingga getahnya tidak melengket. Keluar dari pemikiran seperti itu, Hidup ini penuh jebakan, peningkatan spiritual untuk kepekaan sosial merupakan manifestasi kebijakan. Kisah Para Rasul 10:9-11 Firman Tuhan berkata, “Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa. Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.” Doa, baca firman dan bersekutu merupakan cara mempertajam kepekaan spiritual sebagai instrumen kehidupan sosial. Disekitar kita bermunculan kegiatankegiatan yang terkadang kelihatannya cukup menarik. Berhati-hatilah, jangan-jangan kegiatan tersebut dapat menarik seseorang keluar dari kebenaran. T2 T3 Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang membangun kekuatan dengan mempertajam kepekaan spiritual anda. Sahabat, mari kita terus mempertajam kepekaan spiritual dengan berdoa, membaca firman dan menyembah Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan. Pertajam Kepekaan Spiritual Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 35