Untitled - Psalm 21 Church

advertisement
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan
Senin, 30 Mei 2016
T1
Jangan Mewariskan Api Asing
Apa maksudnya “Api Asing”?
Lalu berkatalah Harun kepada
mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas
yang ada pada telinga isterimu, anakmu lakilaki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.” Lalu seluruh bangsa itu
menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya
kepada Harun. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat,
dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka:
“Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”
Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah
Harun, katanya: “Besok hari raya bagi Tuhan!
Keluar dari pemikiran seperti itu, berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
“Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah
rusak lakunya.
Bilangan 26:60-61 Firman Tuhan berkata, “Pada Harun lahir Nadab
dan Abihu, Eleazar dan Itamar. Tetapi Nadab dan Abihu mati, ketika mereka
mempersembahkan persembahan api yang asing ke hadapan Tuhan.”
Ketika seseorang terjebak oleh keadaan, cenderung menghalalkan segala
cara. Seakan-akan menyembah Tuhan, sesungguhnya itu keluar dari kebenaran.
Seperti itu mendatangkan masalah bagi generasi ke generasi berikutnya. Karena itu,
persembahkanlah segala sesuatu seturut dengan kebenaran yang tertulis, bukan apa
ditafsirkan sesuai kebutuhannya yang terkontaminasi spiritisme.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa anda adalah orang yang melakukan segala sesuatu atas dasar
kebenaran dan tidak terjebak akan keadaan tertentu.
Sahabat, marilah terus melakukan segala sesuatu atas dasar kebenaran firman
Tuhan yang ditulis dalam Alkitab. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Lakukan Segalanya Seturut Kebenaran
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 1
Makmur Sepekan
Selasa, 31 Mei 2016
T1
Atribut
Apa yang menjadi “atribut” Anda?
Demi menjalankan ketertiban dan keamanan
serta kelancaran dijalan raya, polisi mengaturnya setiap
waktu. Tidak jarang petugas kepolisian menindak tegas
karena banyak juga ulah pengendara di jalan yang tidak
patuh pada aturan lalu lintas. Nah, sewaktu terjadi penertiban ini banyak juga lho pengendara
yang mempunyai posisi-posisi tertentu di pemerintahan atau menjabat sesuatu di instansi-instansi
strategis marah-marah. Sewaktu mereka melakukan pelanggaran, langsung mengatakan, “Saya
adalah..... (kedudukan tertentu).” Dan ada juga yang mengatakan, “Saya adalah keluarga dari.....
(pejabat tertentu).” Atribut-atribut diri langsung muncul untuk menyatakan siapa dirinya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, Apa yang menjadi atribut kita, yang selalu menjadi
penghalang kemajuan kita?
1 Raja 5:1, 10-12 Firman Tuhan berkata, “Naaman, panglima raja Aram, adalah
seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah
memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit
kusta. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: ‘Pergilah mandi tujuh kali dalam
sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.’ Tetapi pergilah
Naaman dengan gusar sambil berkata: ‘Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar
dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas
tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana
dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat
mandi di sana dan menjadi tahir?’ Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.”
Banyak dari kita mempunyai banyak kelemahan tapi kita tutupi dengan jabatan,
kepandaian, keahlian dan posisi. Tuhan mau memulihkannya ketika kita rela menanggalkan
semuanya itu. Mari hidup dalam kerendahan hati.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menanggalkan segala atribut yang menghalangi
kita mengalami jamahan Tuhan.
Sahabat, mari kita mempersilahkan Tuhan untuk memulihkan kita. Relakan dan tanggalkan
segala atribut yang menghalangi pemulihan itu. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Tanggalkan Atribut Yang Menghalangi Pekerjaan-Nya
2 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 01 Juni 2016
T1
Belajar Untuk Hidup
Berkat apa yang anda dapatkan dalam MS hari ini?
Jika Anda ingin menjadi salah seorang
pengemudi taksi resmi di London yang kini jumlahnya
hampir 24.000 orang, bersiaplah untuk belajar banyak.
Satu-satunya cara agar dapat mengemudi dengan
baik di sana adalah menguasai The Blue Book (Buku Biru), satu-satunya buku panduan
mengemudi yang dapat diselesaikan dalam waktu 2 sampai 4 tahun. Memang seorang
pengemudi taksi yang terlatih hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk mengantar
Anda dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun untuk mengetahui bagaimana Anda bisa
melakukan hal itu, Anda harus belajar selama bertahun-tahun.
Keluar dari pemikiran seperti itu, segala hal yang baik dan penting, perlu dipelajari.
Apalagi kehidupan. Kita harus belajar untuk hidup. Belajar untuk hidup, berarti sama dengan
belajar dan melakukan firman-Nya.
2 Timotius 2:15 Firman Tuhan berkata, “Usahakanlah supaya engkau layak
di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus-terang
memberitakan perkataan kebenaran itu.”
Rasul Paulus mengingatkan Timotius yang masih muda tentang pentingnya
belajar firman Allah (2 Timotius 3:14-17), dan tentang mengajar orang lain dengan tekun dan
sungguh-sungguh (2:15). Tujuannya tidak sekedar untuk belajar tentang Kristus, tetapi juga
untuk hidup seperti Kristus. Paulus menulis, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah
keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada
Tuhan dengan hati yang murni. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak
layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran” (ayat 22,23). Hari ini, dan
setiap hari, marilah kita mempelajari firman Allah dengan tekun dan dengan tujuan yang jelas.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang rajin belajar firman Tuhan dan menghasilkan
prilaku yang memuliakan Tuhan.
Marilah kita luangkan waktu untuk berdoa bahwa apa yang kita pelajari akan menghasilkan
perilaku yang menghormati Tuhan, yang dapat membawa orang lain kepada Kristus. Kita
tidak akan tahu rute terbaik yang bisa diikuti jika kita tidak pernah turun ke jalanan. Bagikan
berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Belajar Kitab Suci Bukan Untuk Menguasainya, Tapi Untuk Pedoman Kehidupan.
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 3
Makmur Sepekan
Kamis, 02 Juni 2016
T1
Kekuatan Baru
Siapakah sesungguhnya yang
memberikan kekuatan kepada kita?
dapat
Hari-hari ini bermunculan produk
penambah tenaga bagi kendaraan bermotor,
khususnya kendaraan beroda empat. Produk
tersebut pada umumnya bekerja meningkatkan pengapian mesin, sehingga
terjadi peningkatan tenaga secara maksimal. Pemakaian alat tersebut sebagai
penambah tenaga mesin, juga menghemat bahan bakar.
Keluar dari pemikiran seperti itu, suatu peningkatan terjadi, karena
bekerjanya suatu penambahan yang bersifat pendorong.
Filipi 4:13 Firman Tuhan berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di
dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Setelah manusia masuk wilayah yang tercemar oleh dosa, keadaan
manusia menjadi terbatas. Kesediaan rancangan Illahi yang diperuntukan bagi
kehidupan manusia, cenderung tidak dapat operasikan, sehingga keadaan
manusia menjadi pecundang. Kehadiran Roh Kudus memulihkan manusia untuk
mengalami pekerjaan supranatural, meningkatkan kemampuannya diatas ratarata.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang mencari Roh Kudus sehingga
mengalami pemulihan supranatural.
Sahabat, mari kita mencari dahulu Roh Kudus dan mengandalkanNya
senantiasa , sehingga kita mengalami pemulihan dan pekerjaan supranatural.
Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Andalkan Roh Kudus Senantiasa
4 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 03 Juni 2016
T1
Lihat Isi Dalamnya
Terhadap apakah kita harus berfokus, menurut
renungan hari ini?
Seperti biasa setelah mendarat
di bandara, langsung menuju ke ruang
pengambilan
bagasi.
Ketika
sedang
menantikan bagasi, melintasi di depan kami, sebuah koper dengan merk,
warna dan lebel hampir sama, lewat di depan kami. Ketika diperhatikan ternyata
bukan kepunyaan kami. Begitu koper kami tiba, walapun semuanya sudah
benar, supaya memastikan kebenarannya, dibuka dulu lihat isi dalamnya.
Setelah mendapatkan kepastian baru ambil kopernya, tentu hal seperti itu tidak
menimbulkan keraguan atas apa yang telah di ambil.
Keluar dari pemikiran seperti itu, banyak yang sama tetapi tidak semua
isinya benar, ketika isinya benar pastilah sama.
1 Samuel 16:7 Firman Tuhan berkata, “Tetapi berfirmanlah Tuhan
kepada Samuel: ‘Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi,
sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah;
manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.’”
Janganlah sekedar melihat penampilan, walaupun penampilan itu juga
diperlukan, tetapi lihatlah hatinya. Sebab penampilan cenderung menipu, tetapi
isi hati tidak dapat dibohongi. Kalau saja Tuhan berfokus pada hati, kenapa kita
harus berfokus kepada penampilan, bukankah itu suatu kekeliruan besar?
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tidak berfokus pada penampilan,
sekalipun penting, tapi lebih berfokus pada hati.
T3
Sahabat, ijinkan hati kita oleh kasih-Nya, karena Tuhan berfokus pada hati kita.
Penampilan memang perlu, tetapi hati yang dipenuhi kasih-Nya lebih penting.
Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Perhatikan Kondisi Hati Kita!
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 5
Makmur Sepekan
Sabtu, 04 Juni 2016
T1
Hanya Sebuah Perdamaian
Apakah yang menjadi motivasi kita sesungguhnya dalam
mengiringi Tuhan?
Karena sudah dikuasai oleh nafsu dan tidak
dapat mengendalikannya, seorang remaja laki-laki dan
perempuan ditemukan berbuat tidak senonoh disebuah
kamar mandi. Keduanya digrebek oleh masyarakat dan
dipermalukan didepan umum. Banyak yang mengabadikan hal yang memalukan tersebut di sosial
media, dimana keduanya disiram air dan ditonton banyak orang. Pertanyaannya apakah mereka
menyesal? Kebanyakan orang yang tertangkap basah seperti ini hanya takut mendapat hukuman dari
masyarakat atau negara. Untuk menyadari dan menyesal? Belum tentu, karena dua hal tersebut harus
timbul dari kebenaran Tuhan yang diam dalam diri mereka.
Keluar dari pemikiran seperti itu, nah, mari renungkan. Apakah kita berhadapan dengan
Tuhan karena kecintaan kita dan kepada-Nya? Atau karena kita terseret oleh keadaan yang sulit dan
mau tidak mau harus berhadapan dengan-Nya?
Yohanes 8:4-5,8,10,11 Firman Tuhan berkata, “Lalu berkata kepada Yesus: ‘Rabi, perempuan
ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita
untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?’ Dan
ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
‘Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ‘Hai perempuan, di manakah
mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?’ Jawabnya: ‘Tidak ada, Tuhan.’ Lalu kata
Yesus: ‘Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.’”
Sahabat, apakah kita datang kepada-Nya hanya karena kita tidak tahan dengan kesusahan
dan supaya terhindar dari masalah? Apabila motivasi kita hanya seperti itu? Yang ada hanya perdamaian
dengan-Nya. Akan tetapi Tuhan tidak mengajak kita untuk berkarya bersama-Nya karena Tuhan belum
melihat motivasi yang benar dalam diri kita.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki motivasi yang benar dalam diri kita dan rindu
berkarya denganNya.
Sahabat, mari kita belajar untuk memiliki motivasi yang benar dalam mengiringi Tuhan dan rindu
berkarya bersamaNya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Ayo Berkarya BersamaNya!
6 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 05 Juni 2016
T1
Manifestasi Urapan
Mengapa kita harus selalu mendekatkan diri
kepada Tuhan?
Maka Roh Tuhan akan berkuasa
atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama
dengan mereka dan berubah menjadi manusia
lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh
tanganmu, sebab Allah menyertai engkau. Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului
aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai
aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.
Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya
menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga.
Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika mereka sampai di Gibea dari sana,
maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul
turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka.
Kisah Para Rasul 10:37-38 Firman Tuhan berkata, “Kamu tahu tentang
segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah
baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana
Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling
sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah
menyertai Dia.”
Pengurapan menghasilkan perubahan gaya hidup, sehingga Roh Tuhan
turut bekerja dalam kehidupannya untuk mendatangkan perbuatan baik, menyatakan
kemuliaanNya. Karena itu, dekatkanlah diri dalam persekutuan hadiratNya untuk
mengalami impartasi pengurapanNya terus menerus.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Sahabat, mari kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan alami impartasi pengurapanNya terus-menerus. Bagikan hal ini klepada setiap orang yang membutuhkannya,
terutama kawan-kawan di kamit Anda.
Dekatkan Diri KepadaNya
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 7
Makmur Sepekan
Senin, 06 Juni 2016
T1
Helm
Apa yang memampukan kita untuk berbuat baik dan taat pada
aturan?
Akhir-akhir ini, Kepolisian Republik Indonesia
mengadakan operasi lalu lintas bernama operasi Simpatik.
Tujuannya adalah mengingatkan, menegaskan dan
menegakkan aturan lalu lintas demi keselamatan pengendara.
Mulai dari kelengkapan surat-surat, ijin mengemudi, helm dan kepatuhan dalam berkendara. Kami sendiri
menerapkan aturan di rumah bahwa tidak boleh memakai sepeda motor tanpa menggunakan helm untuk
perlindungan diri. Bukan karena patuh aturan semata tapi lebih kepada kesadaran akan keselamatan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kita melakukan kebenaran yang menyelamatkan, karena
anugrah, bukan karena kemampuan kita.
Titus 3:3-7 Firman Tuhan berkata, “Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat,
sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji,
saling membenci. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan,
tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya
kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai
dengan pengharapan kita.”
Aturan, jalan raya, rambu-rambu lalu lintas disediakan untuk kelancaran dalam transportasi.
Ada potensi-potensi bahaya pelanggaran dan kecelakaan. Kebanyakan orang melakukan aturan tersebut
karena takut oleh denda, tilang, petugas polisi dan hambatan lainnya. Banyak yang belum berpikir bahwa
negara memberlakukan aturan-aturan tersebut karena kepeduliannya terhadap rakyatnya. Demikian juga
dengan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus turun atas kita karena anugerah. Dan karena anugerah itu
kita berbuat benar. Bukan karena perbuatan-perbuatan baik kita hingga mendatangkan keselamatan itu.
Dengan kata lain kita berbuat baik seharusnya bukan karena takut hukuman, tapi kita berbuat baik karena
anugerah itu telah datang terlebih dahulu.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang dapat berbuat baik karena dimampukan anugrah dari
Tuhan.
Sahabat, sadarilah bahwa segala kebaikan yang kita lakukan, terjadi karena kita dimampukan oleh anugrah
keselamatan Allah. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Lakukan Kebaikan Karena Anugrah
8 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 07 Juni 2016
T1
Membentuk Wajah
Hal apakah yang dapat emmpengaruhi
penampilan kita menurut MS hari ini?
Dalam bukunya tentang sejarah operasi
plastik, Holly Brubach menulis: “Saya sendiri
percaya bahwa ketika memasuki usia 50 tahun,
Anda akan mendapatkan wajah yang selayaknya Anda dapatkan .... Setelah selama
50 tahun berkali-kali menunjukkan ekspresi marah, tertawa, atau khawatir, sikap
seseorang dalam menghadapi hidup ini akan tergores pada wajahnya.”
Hal itu selalu mengingatkan bahwa setiap hari kita sedang membentuk wajah
yang akan menunjukkan banyak hal kepada dunia tentang diri kita.
Keluar dari pemikiran seperti itu, walaupun Alkitab tidak berbicara mengenai
operasi kecantikan, tetapi di dalamnya terdapat konsep yang mengejutkan bahwa jika
kita mengenal Kristus dengan sungguh-sungguh dan menyediakan waktu bersamaNya dalam doa dan firman, maka hal itu akan mempengaruhi penampilan kita.
2 Korintus 3:18 Firman Tuhan berkata, “Dan kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung, ... kita diubah menjadi serupa
dengan gambar-Nya ...”
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai setelah bertemu dengan Allah,
wajahnya begitu bercahaya sehingga bangsa Israel tidak mampu menatapnya
(Keluaran 34:29,30; 2 Korintus 3:7). Paulus membandingkan kemuliaan itu dengan
kemuliaan lebih besar yang dapat dialami oleh mereka yang memiliki hubungan dekat
dengan Kristus. Ia mengatakan bahwa kita diubahkan oleh Roh Kudus yang tinggal
dalam diri kita, sehingga kita akan semakin menyerupai Tuhan Yesus (2 Korintus 3:18).
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menjaga hubungan dan persahabatan
dengan Kristus dalam doa dan penyembahan.
T3
Sahabat, Persahabatan dengan Kristus mungkin tidak membuat wajah kita sempurna,
tetapi dapat menggantikan keriput dan kerutan di dahi dengan kedamaian batin yang
memancarkan keindahan Kristus melalui diri kita. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada
setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Bersahabatlah Dengan Kristus
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 9
Makmur Sepekan
Rabu, 08 Juni 2016
T1
Menyalami, Yang Menjadi Berkat
Bagaimana Tuhan menuntun kita?
Kisah seorang buruh terjebak dalam
kamar pendingin, nyaris merenggut nyawanya.
Konon katanya, hari itu seperti biasa sebelum
meninggalkan pabrik, ia selalu periksa kembali pastikan keadaan baik, baru pergi.
Namun naas baginya hari itu. Tanpa disadari ketika masuk ruang pendingin, pintu
tertutup kembali terkurung didalam berjam-jam.
Seorang satpam yang biasa menerima salam darinya setiap hari, merasa
heran sudah malam koq, buruh itu belum terlihat juga. Keadaan seperti itu membuatnya
mencari ke dalam. Terdengar suara minta tolong dibalik ruang pendingin. Ternyata
orang tersebut yang biasa memberi salam kepadanya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, sikap dan perilakunya yang baik terhadap
satpam dilakukan dengan rutin memberi salam. Sikap seperti itulah membuatnya
terhindar dari maut hari naas itu.
Matius 26:41 Firman Tuhan berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Hari-hari ini keadaan semakin jahat, berbagai kejahatan sedang mengintip
untuk mencoba orang percaya. Karena itu, berdoa dan berjaga-jaga merupakan bagian
yang terpenting dalam hidup ini, sebab dengan itulah, kita memiliki akses mendapat
perlindungan dalam segala keadaan. Jangan melewati hari tanpa membangun
hubungan keintiman dengan Tuhan, ketika tidak menghendaki kalah terhadap cobaan
hidup.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu berdoa dan berjaga-jaga setiap saat
dan menjadikannya bagian yang terpenting.
Mari kita belajar untuk berdoa dan berjaga-jaga senantiasa dan menjadikan hal ini
sebagai bagian yang penting dalam kehidupan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada
setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Bangunlah Keintiman
Dengan Tuhan
10 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 09 Juni 2016
T1
Filosofi Monyet
Karena apakah kita bisa berhasil?
Konon katanya, monyet tidak takut
dengan angin topan. Ketika angin tersebut
datang, monyet cukup berpegangan kuat-kuat,
Ketika datang lagi angin puting beliung, ia tetap kuat terhadap goncangan tersebut.
Tiba-tiba datang lagi angin tornado menghantamnya, sang monyet tetap berpegangan
kuat-kuat, sehingga angin tornadopun tidak dapat menggoncangkannya.
Dalam keadaan seperti itu, ia mulai merasa bangga dengan kekuatannya.
Sambil memperlihatkan kehebatannya, pelan-pelan angin sepoi-sepoi datang
berhembus. Sekejap mata tanpa disadari, monyet mulai mengantuk dan kehilangan
kesadarannya. Akhirnya terjatuh ke sungai dan menjadi santapan buaya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kecenderungan manusia akan kuat, ketika
menghadapi tantangan. Tetapi akan melemah manakala mendapat sanjungansanjungan.
2 Tawarikh 21:4,6 Firman Tuhan berkata, “Sesudah Yoram memegang
pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh
dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel. Ia hidup
menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang
menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.”
Yoram adalah gambaran orang yang mendapatkan kasih karunia, tetapi
tidak mengakuinya, bahkan menikmatinya dengan menerima puji-pujian. Karena itu,
ia dipandang jahat dan tertolak di hadapan Tuhan.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mengakui bahwa segala kesuksesan
yang dialami semata-mata karena kasih karunia.
Sahabat, akuilah bahwa segala kesuksesan yang bleh kita alami, itu karena kasih
karunia-Nya kepada kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini
kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Semua Karena Anugrah-Nya
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 11
Makmur Sepekan
Jumat, 10 Juni 2016
T1
Berikan Yang Terbaik
Dalam bentuk apakah kegagalan Peturs?
Suatu hari saya membutuhkan helm karena
hendak pergi ke suatu tempat dengan membonceng seorang
teman. Saya pun mencoba mencari pinjaman helm. Setelah
bertanya kepada beberapa orang, akhirnya ada juga yang
bisa meminjamkan helm. Saat mengambil helm, saya melihat ada tiga helm di teras rumahnya, salah
satunya sempat diangkat oleh teman saya.
Dalam waktu bersamaan, ia teringat ada helm lain yang ada di belakang rumah. Ia segera
berlari mengambilnya dan menyerahkan pada saya. Sambil menerima helm, sekilas saya melihat bagian
dalam helm tersebut agak kotor dan ada sedikit sarang laba-laba. Saya tidak habis pikir mengapa di
antara tiga helm yang bagus, ia meminjamkan helm lain yang sepertinya sudah lama tidak dipakai, tetapi
sebagai peminjam saya merasa tak punya hak untuk komplain.
Keluar dari pemikiran seperti itu, terkadang kita kecewa, jika menerima pemberian yang tidak
semestinya. Tapi harus kita sadari, bahwa terkadang manusia pun tidak memberikan yang terbaik buat
Tuhan.
Baca Maleakhi 1:10 Firman Tuhan berkata, “Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup
pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu,
firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.”
Dalam perikop ini, Allah juga sempat marah ketika seharusnya Dia menerima kurban binatang
yang terbaik tapi menerima binatang yang timpang dan sakit, sampai-sampai Allah membandingkan
pemberian kurban itu dengan pemberian kepada bupati (ay. 8).
Betapa sering anak-anak Tuhan meminta dan berharap Allah memberikan yang terbaik
kepada mereka, tapi memberikan sisa-sisa miliknya kepada Allah. Jika seorang bupati atau presiden
saja tidak akan mau menerima pemberian yang asal-asalan atau sisa-sisa, apalagi dengan Allah semesta
alam? Bukankah Dia layak menerima pemberian yang terbaik dari anak-anak-Nya?
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu memberikan yang terbaik bagi Allah dan sesama.
Sahabat, Mari renungkan sejenak, apakah selama ini kita sudah memberikan yang terbaik bagi Allah?
Berikanlah hanya yang terbaik bagi Allah, dan janganlah berikan yang sisa-sisa atau apa adanya.
Bukankah Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita? Bagikan ini kepada orang yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Berikan yang Terbaik Kepada-Nya
12 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 11 Juni 2016
T1
Pelabuhan Singapura
Mengapa kita harus memperhatikan keimanan
kita?
Tidak mengherankan manakala kita
melintasi pelabuhan Singapura, terdapat
berbagai Kapal besar yang bongkar muat
disana. Konon katanya, pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan central
dunia, bahkan termasuk pelabuhan tersibuk di dunia. Keadaan seperti itu
mengindikasikan bahwa pertumbuhan perekonomian sektor impor-expor tinggi,
menjadi tolak ukur pertumbuhan perekonomian bangsa tersebut.
Keluar dari pemikiran seperti itu, pertumbuhan perekonomian ditentukan
kesediaan wadah menjadi penunjang kehadiran pertumbuhan.
Wahyu 21:24-26 Firman Tuhan berkata, “Dan bangsa-bangsa akan
berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka
kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab
malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa
akan dibawa kepadanya.”
Kebangkitan keimanan memancarkan cahaya kemuliaan-Nya,
keterbukaan hati yang tulus iklas menjadi pintu bagi kehadiran bangsa-bangsa
menjadi mitra kehidupan dalam segala kelimpahan.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang memancarkan cahaya kemuliaanNya dan memiliki keterbukaan hati yang tulus iklas.
T3
Sahabat, mari kita memancarkan cahaya kemuliaanNya dan memiliki keterbukaan
hati yang tulus iklas. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada
mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Pancarkan Cahaya Kemuliaan-Nya
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 13
Makmur Sepekan
Minggu, 12 Juni 2016
T1
Idola Dan Primadona
Mengapa kita lebih sering mengabaikan hal-hal yang
bernilai?
Dua arti kata diatas adalah berhubungan
dengan ketenaran, kecantikan, prestasi, kepandaian
dan kesukaan bagi personal maupun masyarakat.
Di mass media, televisi, majalah dan sosial media
banyak memuat tokoh, artis, pemimpin, penemu dan orang-orang yang mempunyai peranan
penting serta dikagumi banyak orang. Tentu bangga dong menjadi perhatian banyak orang.
Karena dengan apa yang dihasilkan dapat menjadi inspirasi bagi kalayak ramai.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan kita menjadi bangga, jika ada orang yang
menilai kelebihan kita, tapi berbanggalah akan nilai kebenaran spiritual yang terpancar dari
kehidupan.
2 Samuel 14:25 Firman Tuhan berkata. “Di seluruh Israel tidak ada yang begitu
banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya
tidak ada cacat padanya.”
Yohanes 12:12-13, “Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang
merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
‘Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!’”
Absalom menjadi idola bagi Israel karena mempunyai fisik yang nyaris sempurna
dan dia sangat bangga dengan keberadaannya. Dia memamerkan kelebihannya karena
tidak sadar (tidak mengakui) akan Pemberi Anugerah untuknya yaitu Tuhan Allah Semesta
alam. Yang ada didalam diri Absalom hanya aku, aku dan aku (egois). Sampai akhirnya
segala sesuatunya telah terlambat. Celaka menghampirinya. Tuhan Yesus sendiri
memancarkan kasih Bapa-Nya melalui perbuatan-perbuatanNya. Mana yang menjadi
keputusan kita? Banyak orang melihat dikarenakan kelebihan fisik dan kepandaian kita?
Ataukah karena ada sinar kemuliaan Allah dalam hidup kita?
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu memperhatikan hal-hal yang lebih
bernilai dalam kehidupan.
Sahabat, mari kita belajar untuk lenih memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai. Bagikan
kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kehidupan Lebih Bernilai Dengan Memperhatikan Hal-Hal Yang Bernilai
14 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Senin, 13 Juni 2016
T1
Menurut Kapasitasnya
Sudahkah kita memperbesar kapasitas hati kita?
Kata ’Kesanggupan’ yang terdapat dalam
ayat Matius 25:15 ini diterjemahkan dari bahasa
aslinya, yaitu ’dunamis’, artinya dalam bahasa
Inggris adalah ‘Power’ atau ‘miraculous power’, yang
berarti ‘kekuatan yang ajaib’. Mengapa yang satu di beri lima, yang lain diberi dua, yang
terakhir cuma satu? Karena ‘Power’ di dalam mereka berbeda beda. ‘Power” ini berbicara
tentang kapasitas orang itu.
Keluar dari pemikiran seperti itu, berkat, urapan, hikmat, talenta, kemampuan,
selalu diberikan Tuhan, menurut kapasitas hati orang itu.
Matius 25:15 Firman Tuhan berkata, “Yang seorang diberikannya 5 talenta, yang
seorang lagi 2 dan yang seorang lain lagi 1 , masing – masing menurut kesanggupannya,
lalu ia berangkat.”
Sahabat, orang yang di beri satu talenta, sebetulnya sudah dilihat oleh tuannya
bahwa memang ‘power’-nya yang paling kecil. Tetapi apa yang membuat ‘power’ atau
kapasitas orang ini lebih kecil dibandingkan yang lain? Karena kapasitas dalam hatinya,
sudah penuh dengan kepahitan.
Tuannya mengatakan “kamu ini jahat dan malas.” Istilah “ Jahat” disini, dalam
bahasa Inggrisnya adalah ‘Hurtful’, artinya ‘penuh dengan luka dan kesakitan’. Dan juga
artinya orang yang menebarkan pengaruh kesakitan dan kejahatan dari dirinya.
Kalau engkau tidak ingin kapasitas hati hidupmu mengecil dan menjadi sempit
untuk berkat dari Tuhan; buanglah semua kepahitan, buang semua luka, kebaskan semua
yg mengecewakan hidupmu, ampuni semua dan lupakan. Singkirkan semua yang bukan
dari Tuhan dari hidup kita, dan biarkan Tuhan membuat power kita lebih besar. Semoga
anda menjadi orang orang yang sanggup menjarah dengan kekuatan Tuhan yang ajaib.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang memperbesar kapasitas hati anda dengan
menyingkirkan segala sesuatu yang negatif dari hati.
Sahabat, jangan mengukur kuasa Allah yang tak terbatas dengan pikiran anda yang
terbatas. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya
di kamit.
Jangan Ukur kuasa Allah Yang Tak Terbatas, Dengan Pikiran Kita Yang Terbatas
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 15
Makmur Sepekan
Selasa, 14 Juni 2016
T1
T2
T
Tuhan Pembelaku
Mengapa kita harus mengenal arah tujuan hidup kita?
Suatu hari terjadi perselisihan dua wanita
tentang empunya seorang anak. Dibawanya masalah
tersebut kehadapan raja.
Kata raja: “Penggallah anak yang hidup itu
menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang
lain.” Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah
belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: “Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang
hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia.” Tetapi yang lain itu berkata: “Supaya jangan untukku
ataupun untukmu, penggallah!” Tetapi raja menjawab, katanya: “Berikanlah kepadanya bayi yang
hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, keputusan yang keluar berdasarkan kasih membuka
pintu pembelaan dari kebenaran.
Kejadian 13:8-12 Firman Tuhan berkata, “Maka berkatalah Abram kepada Lot:
‘Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para
gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah
pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan,
maka aku ke kiri.’ Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah
Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi
sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh
Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di
tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.”
Jangan membela dengan cara yang tidak benar. Manakala menghadapi perlakuan
yang tidak benar, sebab bagi orang benar, tersedia pembelaan-Nya. Karena itu, hidup orang
benar tidak menjadi pecundang, sebalik-nya hidup lebih dari pemenang.
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang mengambil keputusan berdasarkan kasih
sehingga membuka pintu pembelaan kebenaran.
3 Sahabat, mari kita belajar mengambil keputusan berdasarkan kasih, sehingga membuka
pintu pembelaan kebenaran bagi kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Ambil Keputusan Berdasarkan Kasih
16 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 15 Juni 2016
T1
Ulat Menjadi Makanan
Apa yang dapat membentuk hati kita?
Ketika mendengar kata “ulat”, yang
terbayang adalah sesuatu yang menjijikan.
Namun tidak demikian di Thailand. Ulat
menjadi makanan yang bergizi menurut mereka. Bahkan bukan saja ulat, tetapi
juga juga serangga kecoak dan jangkrik.
Sulit bagi kita menerimanya, tidak demikian bagi mereka. Sesungguhnya
ketika semua itu dipercaya adalah makanan, maka hati akan menerimanya
sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika percaya akan suatu hal itu baik,
maka hati akan menerimanya sebagai suatu kebaikan.
Bilangan 20:12 Firman Tuhan berkata, “Tetapi Tuhan berfirman kepada
Musa dan Harun: ‘Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati
kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan
membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.’”
Kepercayaan membentuk hati seseorang, sehingga apa yang dipercaya
itulah yang dilakukannya. Sebaliknya ketika tidak percaya hati akan terjadi
distorsi. Karena itu ujilah apa yang menjadi kepercayaan kita. Jangan salah
memberi ekpektasi yang menumbuhkan distorsi dalam perjalanan hidup.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dibentuk hatinya berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan.
T3
Sahabat, mari kita belajar meningkatkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan
menguji apa yang menjadi kepercayaan kita itu. Bagikan berkat 3T hari ini
kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Kepercayaan Membentuk Hati
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 17
Makmur Sepekan
Kamis, 16 Juni 2016
T1
Ikan Mati Terseret Arus
Berkat apa yang anda dapatkan dari mempelajari
kehidupan ikan Salmon?
Pernah mendengar nama ikan Salmon atau ikan
Salem? Salah satu jenis ikan air laut yang ada hubungan
keluarga dengan ikan Trout. Ikan ini hidup di dua perairan
selama hidupnya. Di air laut dan air tawar. Kehidupan
remaja kemudian menjadi dewasa, mereka habiskan di laut. Akan tetapi ketika kecil dan musim kawin,
mereka hidup di air tawar.
Yang menakjubkan sewaktu musim kawin, kawanan ikan Salmon dewasa berenang
menuju kembali ke tempat mereka dilahirkan. Sampai sekarang masih menjadi pertanyaan yang
belum terjawab, bagaimana mereka dapat mengenali tempat kelahiran mereka. Mereka dapat
mengarungi arus sungai sejauh 1.400 kilometer dan mendaki setinggi 2.100 meter dari lautan menuju
tempat di mana mereka dilahirkan.
Mereka berenang menentang arus untuk sebuah tujuan. Membangun generasi berikutnya.
Tak jarang mereka mati didalam perjalanan. Dimangsa oleh predator, kelelahan dan lain-lainnya. Tapi
hanya ikan Salmon hidup dan kuat yang dapat mencapai tujuannya. Ikan mati akan terseret oleh arus.
Keluar dari pemikiran seperti itu, mengapa ikan salmon memiliki “semangat juang” yang
luar biasa? Karena memiliki dan menyadari tujuan hidup mereka untuk berkembang biak.
Efesus 5:14 Firman Tuhan berkata, “Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu
yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Semangat juang dalam mencapai tujuan dimulai dari kesadaran akan kebenaran dan
siap menghadapi masalah. Walaupun tantangan menghadang, akan tetapi apabila kita hidup dalam
kebenaran tujuan maka kita akan dapat mencapai dengan menyelesaikannya dengan kuat. Jangan
“mati semangat” dan tawar hati ketika menghadapi tantangan. Karena apabila kita sudah “mati
semangat” atau putus asa maka hidup akan dihabisi oleh masalah tersebut. Taruh pengharapan
padaNya, teguhkan hati, maju dengan iman dan selesaikan dengan kuat.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki semangat juang dalam mencapai tujuan hidup
dan siap menghadapi masalah.
Sahabat, mari kita belajar memiliki semangat juang dalam mencapai tujuan hidup kita, dan siap
menghadapi masalah dan setiap tantangan. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini
kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Miliki Semangat Dan Capai Tujuan
18 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 17 Juni 2016
T1
Urat Takut Yang Sudah Putus!
Bagaimana caranya menjadi bernilai dihadapan
Tuhan dan sesama?
Saya menyalin dari sebuah media sosial,
pengakuan Buya Syafii Maarif tentang Pak Ahok,
yang menuliskan: Kini hampir 400 pakar hukum
sedang bersatu mengerubuti Pak Ahok untuk membuktikan Pak Ahok telah korupsi
terkait lahan rumah sakit Sumber Waras, Jakarta. Luar biasa! Keributan muncul di
saat menjelang Pilgub DKI Jaya 2017. Ini bukan hanya politik, tapi juga psywar. Pak
Ahok bersikap positif. Kata beliau, saya serahkan KPK untuk menyelidikinya tuntas.
Pada pihak lain, Pak Ahok menegaskan bahwa dia akan melawan siapa pun di
republik ini, jika menjadikannya tersangka karena tidak terbukti korupsi. “Urat takut”
pak Ahok, seolah-olah sudah putus!
Keluar dari pemikiran seperti itu, kebenaran tidak perlu dibela, sebab
kebenaranlah yang akan memerdekannya dari jeratan si jahat.
Daniel 6:23 Firman Tuhan berkata, “Allahku telah mengutus malaikat-Nya
untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan
aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku,
ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”
Daniel yang dikasihi Tuhan melebihi pejabat teras lainnya, sehingga
membuat para perusak bangsa-tersebut berkumpul bersepakat dengan niat jahat
untuk menghancurkannya dengan dalih membela bangsa. Sebenarnya dibalik itu
mengandung kejahatan. Tetapi mata Tuhan dan janji-Nya tetap abadi, barang siapa
yang dikasihi-Nya, si jahat tidak dapat menjamahnya. Mengapa “urat takut” pak Ahok
seperti sudah putus? Karena dia memiliki lilai lebih di mata Tuhan dan manusia.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dikasihi dan memiliki nilai lebih di mata
Tuhan.
Sahabat, jadilah orang yang memiliki nilai lebih di mata Tuhan dan sesama, sehingga
kita dikasihi Tuhan dan sesama. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang
membutuhkan.
Miliki Nilai Lebih
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 19
Makmur Sepekan
Sabtu, 18 Juni 2016
T1
Jadilah Mujizat
Apa contoh mujizat yang terjadi dari hal-hal yang
sederhana?
Mujizat adalah suatu kejadian atau
peristiwa yang luar biasa atau di luar kebiasaan
yang dilakukan oleh TUHAN atau oleh Kuasa Roh
TUHAN dengan tujuan tertentu. Nah, kecenderungan manusia hanya melihatnya dari
kejadian-kejadian yang fenomenal saja. Padahal banyak sekali mujizat-mujizat yang
dinyatakan olehNya dalam kehidupan sehari-hari dan sederhana.
Contohnya : seorang ibu yang ditinggal mati oleh suaminya dan dapat
menghidupi anak-anaknya sampai sukses dengan mengandalkan Tuhan, itulah mujizat.
Atau seorang yang dalam kekurangannya tapi tetap memberikan yang terbaik untuk
orang lain. Atau seorang remaja yang tetap berjalan pada tujuan pendidikannya dan
memandang masa depan dengan tidak terlibat narkoba, kebut-kebutan, merokok dan
kejahatan lainnya, itu juga mujizat. Atau tetap berkontribusi dalam memberi kekuatan
untuk orang yang lemah untuk tetap berjalan dalam kebenaran, itu juga mujizat.
Keluar dari pemikiran seperti itu, mujizat bukan hanya hal-hal dahsyat yang
fenomenal saja, tetapi juga hal-hal yang sederhana.
Matius 25:35-36 Firman Tuhan berkata, “Sebab ketika Aku lapar, kamu
memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang
asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;
ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi
Aku.”
Melihat mujizat dan kemudian masuk ke level untuk menjadi mujizat adalah
sebuah langkah yang menjadi perkenanan Tuhan. Lalukan hal-hal kebaikan sederhana
disekitar kita tanpa melihat untung ruginya dan jadilah mujizat.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menganggap bahwa mujizat bukan hanya
terjadi secara spektakuler, tapi juga sederhana.
Sahabat, mari kita memiliki pandangan bahwa mujizat juga bisa terjadi melalui hal-hal
yang sederhana. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Mujizat Itu Sederhana
20 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 19 Juni 2016
T1
Mengakhiri Dengan Baik
Dimanakah tempat perteduhan terbaik?
Ada banyak orang yang bisa memulai
dengan baik, antusias, dan berapi-api, namun
di tengah jalan terjadi stagnasi, mengalami
kemerosotan, dan putus asa sehingga tidak bisa
mengakhiri dengan baik.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kita harus mengawali segala sesuatu, dengan
baik dan mengakhirnya dengan baik pula.
2 Timotius 4:7 Firman Tuhan berkata, ”Aku telah mengakhiri pertandingan yang
baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Ayat tersebut ditulis bukan pada saat Rasul Paulus sudah meninggal tetapi
ketika ia masih hidup. Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk mengerjakan segala sesuatu
dengan awal yang baik dan diakhiri dengan baik pula. Tuhan tidak hanya melihat yang
awal, tetapi juga yang akhir, sebab Dia adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.
Dalam kitab Raja-Raja kita melihat begitu banyak raja yang tidak mengakhiri
kehidupannya dengan baik, termasuk Raja Salomo. Lalu ada juga mitra kerja Paulus yang
bernama Demas, yang meninggalkan Paulus karena keindahan dunia.
Berikut beberapa kiat bagaimana mengakhiri kehidupan dengan baik:
1. Berhati-hatilah dengan keindahan dan daya tarik dunia yang mencoba untuk menarik
kita menjauh dari Tuhan. Penawaran-penawaran dari dunia ini, smartphone, atau
tayangan televisi yang dapat membuat kita mengikuti tren yang ada.
2. Berhati-hati dengan perasaan tidak berdaya dalam menghadapi kehidupan. Kadangkadang muncul keputusasaan dalam menghadapi tantangan, persoalan, dan masalah.
3. Kita perlu memiliki keteguhan dan kekuatan hati dalam menjalankan destiny, tugas
dan tanggung jawab Tuhan dalam hidup. Tuhan berkata kepada Yosua, “Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu.”
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu mengawali dan mengakhiri segala
sesuatu dengan baik.
Sahabat, mari kita belajar melakukan segala sesuatu dengan baik dan menyelesaikannya
dengan baik pula. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Awali Dan Akhri Dengan Baik
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 21
Makmur Sepekan
Senin, 20 Juni 2016
T1
Melupakan Warisan
Pertumbuhan yang bagaimana yang harus kita
capai?
Sebuah perbincangan diwarung kopi.
Seorang bapak, nyeletuk terhadap kawannya
yang adalah ahli waris dari sebuah kedai juhie
bakar. Kedai tersebut cukup terkenal di Pontianak. Seharusnya sebagai anak
sulung adalah pewaris untuk meneruskan bisnis keluarga. Namun berhubung ia
lebih memilih kegiatannya yang berbeda dengan bisnis keluarganya, maka ia tidak
mewarisi bisnis tersebut, melainkan diwariskan kepada salah satu saudaranya
yang sebenarnya bukan ahli waris. Saudaranya itu dekat dengan orang tuanya,
sehingga menjadikannya pewaris bisnis tersebut.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih karunia datang karena kedekatan
yang menumbuhkan pengenalan, bukan kemampuan mengejar kasih karunia.
Galatia 4:1-3 Firman Tuhan berkata, “Yang dimaksud ialah: selama
seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang
hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah
perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh
dunia.”
Manakala seseorang belum akil balik sesungguhnya ia masih takluk
kepada penguasa dunia, sehingga belum dapat menerima pewarisan Bapa
Sorgawi. Karena itu, menjadi kewajibannya adalah tumbuh dalam keluarga Allah
seturut dengan tingkat pertumbuhan pengenalan Allah.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang bertumbuh dalam keluarga Allah
seturut dengan tingkat pertumbuhan pengenalan Allah.
Sahabat, marilah kita terus belajar dan bertumbuh di dalam keluarga Allah, seturut
dengan pertumbuhan pengenalan kita terhadap Tuhan. Bagikan berkat 3T hari ini
kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Bertumbuh Berarti Semakin Mengenal Allah
22 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 21 Juni 2016
T1
Jam Kehidupan
Apa yang harus kita perhatikan, menurut
renungan MS hari ini?
Terdapat jam raksasa di Taman
Bunga Nasional Cipanas. Keberadaan jam
tersebut cukup memukau para pengunjung,
bahkan memudahkan untuk mengetahui posisi pukul berapa. Saat saya sedang
memperhatikan jam tersebut, persis putaran jarum panjangnya mengarah ke saya,
saat itu terdengar suara halus dalam lubuk hati saya, yang berkata, “Apa yang kau
lihat?”
Tentu saya menjawab, “Sedang perhatikan jarum jam berputar.” Ketika
saya sedang merenungkan keadaan tersebut, bisikan itu kembali berkata, “Itulah
jam kehidupan manusia, setiap putaran yang lewat tidak berputar kembali.”
Keluar dari pemikiran seperti itu, demikian kehidupan, seakan-akan
sedang bekejaran dari waktu ke waktu, yang lewat tidak mungkin kembali lagi untuk
diapakannya!
Mazmur 90:12 Firman Tuhan berkata, “Ajarlah kami menghitung hari-hari
kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Sulit buat berkata tidak sebagian kita selalu mengeluh akan hidupnya,
seakan-akan hidup ini hanya berlalu dengan beban saja. Karena itu, seharusnya
sekali-kali dapat melihat dan merenung jarum jam berputar, menghitungnya
detik demi detik berlalu. Sesungguhnya itu adalah jam kehidupan kita. Seperti itu
akan mengingatkan kembali betapa besar kasih Karunia-Nya. Keadaan itu akan
menumbuhkan rasa syukur dan bijaksana.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang belajar menghitung waktu dalam
jam kehidupan dan memanfaatkannya, sehinga menjadi bijaksana.
Sahabat, mari kita bersyukur dan menjadi bijaksana, dengan memperhatikan dan
mengisi sesuatu yang baik, di setiap waktu kehidupan kita. Bagikan berkat 3T hari
ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Isi Waktu Dengan Bijak
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 23
Makmur Sepekan
Rabu, 22 Juni 2016
T1
Menghadapi Masalah Dengan Tekun & Sabar
Mengapa kita harus tekun dan sabar?
Seringkali orang Kristen tidak tekun dan sabar
dalam menghadapi tantangan. Karena ketergesa-gesaan,
malah membuat persoalan menjadi semakin rumit. Segala
sesuatu yang kita alami, seperti masalah, tantangan, kesulitan,
dan penderitaan, harus dihadapi dengan sabar dan tekun.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kita tidak bisa menyelesaikan setiap persoalan, jika tidak
menghadapinya dengan tekun dan sabar.
Kolose 1:11 Firman Tuhan berkata, “Dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa
kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.”
Sabar berarti tidak tergesa-gesa, bersedia mengalami penundaan dan mengikuti waktunya
Tuhan. Sedangkan tekun berarti tidak mudah menyerah dan tidak putus asa, terus mencoba, mendesak, dan
memohon pertolongan Tuhan sekalipun dalam keadaan yang sangat sulit.
Bagaimana agar dapat mengahadapi masalah, tantangan, dengan sabar dan dengan tekun?
Kolose 1:9-12 menjelaskan sebagai berikut:
1. Diperlukan dukungan doa dari saudara seiman, terutama dari pemimpin rohani yang menjadi tudung rohani
kita.
2. Dibutuhkan hikmat dan pengertian yang benar yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia atau dari
diri sendiri.
3. Mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Kita bisa mengetahui kehendak Tuhan melalui pembaruan
pikiran. Kadang kala yang menjadi masalah bukanlah masalahnya, melainkan cara berpikir dan pemikiran.
4. Hidup layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Banyak orang Kristen lupa membawa diri untuk bisa
berkenan di hadapan Tuhan. Mereka memohon agar Tuhan menolong mereka, tetapi lupa menjadikan
diri mereka layak di hadapan Tuhan. Tentunya bukan karena perbuatan kita, tetapi semua karena kasih
karunia Tuhan.
5. Harus menghasilkan buah-buah dan membawa dampak bagi orang lain.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tekun dan sabar dalam menghadapi segala persoalan.
Sahabat, mari kita belajar untuk selalu tekun dan sabar dalam menghadapi berbagai persoalan, sehingga
kita keluar sebagai pemenang. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama
di kamit.
Pemenang Selalu Tekun & Sabar
24 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 23 Juni 2016
T1
Punya Asuransi Keselamatan
Apakah yang dimaksud dalam MS hari ini?
Dalam wawancara seorang reporter
dengan Ahok, pertanyaannya, “mengapa pak
Ahok begitu berani terhadap para koruptor, apa
tidak takut?” Jawabnya, “Aku bukan berani, melainkan menegakkan kebenaran.
Karena itu tidak ada kompromi bagi saya, harus tegas dalam menangani masalah
seperti itu.”
Pertanyaan berikutnya, “Apakah pak Ahok tidak takut mati?” Jawabnya
sederhana, “Takut juga mati, berani juga mati. Karena itu, pilihannya berani mati
membela kebenaran.” Sambungnya sambil bercanda, “Harus mempunyai asuransi
dengan premi besar.”
Keluar dari pemikiran seperti itu, asuransi merupakan suatu jaminan
untuk menjawab kebutuhan sesuai tanggungannya.
Roma 8:34 Firman Tuhan berkata, “Kristus Yesus, yang telah mati?
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah,
yang malah menjadi Pembela bagi kita?”
Sebagai jaminan keselamatan bagi seluruh kehidupan manusia di bumi,
Yesus berdiri sebelah kanan Allah menjadi pembela bagi mereka yang mengasihiNya. Karena itu, kata “kasih”, adalah percaya kepada-Nya. Itu merupakan
premi asuransi sorgawi. Bayarlah premi yang tinggi dengan cara mengerjakan
keselamatan bagi orang banyak.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, dan kerjakan
keselamatan bagi banyak orang.
T3
Sahabat, percayalah kepada Yesus dan kerjakanlah keselamatan bagi setiap
orang, karena itulah membayar premi atas asuransi keselamatan sorgawi. Bagikan
berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
Beritakan Keselamatan Kepada Sesama
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 25
Makmur Sepekan
Jumat, 24 Juni 2016
T1
Jalur
Mengapa kita harus memperhatikan jalur kehidupan
kita?
Dibeberapa tempat, kita sering melihat jalur
kendaraan yang dipisahkan antara mobil, motor dan
pejalan kaki. Kegunaannya adalah demi keamanan
dan ketertiban. Dijalan tempat saya bekerja juga
terpisah menjadi tiga bagian tadi. Dan cukup mengerikan ketika banyak pengendara motor yang
melanggar masuk ke jalur mobil. Selain berbahaya karena mayoritas ditempat kami didominasi
oleh truk-truk kontainer yang cukup padat juga sangat mengganggu ketertiban. Sehingga potensi
kecelakaan sangatlah tinggi.
Keluar dari pemikiran seperti itu, setiap manusia mempunyai tugas, kewajiban dan
jalurnya sendiri. Identitas sebagai suami, ayah, istri, anak, pemimpin, hamba atau predikat lainnya
mengarahkannya kepada tujuan akhirnya yaitu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar.
Kolose 3:18-20 Firman Tuhan berkata, “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu,
sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah
berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah
yang indah di dalam Tuhan. “
Banyak peran-peran yang menjadi terbalik dilakukan, contohnya seperti istri-istri
yang bersikap “sombong” karena menggantikan peran suaminya yang tidak dapat menjalankan
fungsinya sebagai kepala rumah tangga. Banyak juga para suami menjalani jalur yang salah
karena merasa “kalah” dengan istrinya, hingga membuat kehidupan keluarga menjadi saling
melukai, merendahkan, kesombongan dan pertikaian.
Pada akhirnya hilang penundukan, hilang rasa hormat dan yang fatal adalah kehilangan
kasih. Mari kuat dan teguh memegang kebenaran. Ketika kita mulai berpindah pada jalur yang
tidak benar maka dapat dipastikan potensi kecelakaan dan kemalangan mengintai hidup kita.
Mari tetap pada jalurnya Tuhan, setia melakukan tugas dan kewajiban kita serta berpegang pada
FirmanNya.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang berjalan, melakukan, dan menyelesaikan dengan
baik, setiap jalur sesuai dengan identitasnya.
Sahabat, mari kita tetap berjalan, melakukan dan menyelesaikan dengan baik, setiap jalur sesaui
dengan identitas kita. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Tetap Pada Jalur Kehidupan Yang Ditetapkan
26 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 25 Juni 2016
T1
Menu Seimbang
Apa menu yang baik bagi pertumbuhan kerohanian
kita?
Seorang ibu pusing memikirkan anaknya
yang masih SD. Ia ingin anaknya mengkonsumsi
makanan sehat. Setiap hari ia menyediakan menu
seimbang. Namun, anaknya susah makan nasi, sayur,
dan buah, lebih suka pada makanan instan. Ada saja alasan si kecil, mulai dari rasanya tidak
enak, sudah kenyang, atau jijik melihat bentuknya. Akibatnya, pertumbuhannya terganggu
karena ia kurus dan gampang sakit.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kita membutuhkan asupan menu seimbang bagi
tubuh jasmani. Demikian juga dengan tubuh rohani kita.
2 Timotius 3:16 Firman Tuhan berkata, “Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Bukan hanya tubuh jasmani, kerohanian kita pun memerlukan menu yang seimbang
melalui perenungan akan firman Tuhan. Ada empat fungsi firman Tuhan, yaitu mengajar,
menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran (ay. 16).
Adapun tujuannya adalah memperlengkapi setiap orang percaya untuk setiap perbuatan baik.
Karena itu, kita perlu bertekun merenungkan kebenaran firman Tuhan. Semestinya
kita bukan hanya mencermati ayat-ayat tertentu yang kita sukai. Misalnya, kita menyukai ayat
yang bicara tentang kemakmuran, berkat Tuhan, atau panjang umur. Namun, kita menghindari
ayat-ayat yang bicara tentang dosa, kewajiban atau komitmen seorang Kristen. Kita hanya
menyimak dan mengerjakan bagian yang kita sukai, dan mengabaikan bagian lain yang tidak
nyaman bagi kita. Sikap semacam itu menjadikan kerohanian kita tidak stabil.
Orang percaya yang sehat suka merenungkan firman apapun, bagaimanapun
bentuknya dan apapun yang disampaikanNya. Sehingga mendapapat pertumbuhan rohani yang
seimbang dan sehat.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang tekun merenungkan dan melakukan firman Tuhan.
Sahabat, mari kita belajar akan firman-Nya yang memberikan asupan menu yang sehat dan
seimbang, bagi kerohanian kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada
mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Hanya Firman Tuhan-lah, Menu Rohani Yang Sehat
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 27
Makmur Sepekan
Minggu, 26 Juni 2016
T1
Tidak Kelihatan Kepalanya
Mengapa kita tidak boleh berjalan berdasarkan
pengalaman, sekalipun terlihat benar?
Baru-baru ini ditayangkan media
sosial, seorang pria di Malaysia tidak kelihatan
kepalanya dari belakang. Konon katanya, sejak
lahir ia mengidap penyakit kelainan pada saraf lehernya, sehingga kepalanya
menekuk ke depan. Ketika melihat dari belakang, seakan-akan tidak berkepala.
Dalam keadaan seperti itu, sering kali membuat sebagian orang sempat
berjumpa dengannya di waktu malam salah paham, dikiranya hantu. Bahkan
sempat menghebohkan seakan-akan kemunculan makhluk tanpa kepala.
Keluar dari pemikiran seperti itu, manakala seseorang kehilangan
normalitas, keadaannya menjadi aneh, bahkan menakutkan.
Matius 8:20 Firman Tuhan berkata, “Yesus berkata kepadanya: ‘Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.’”
Kekuasan dan perekonomian, bahkan penyembahan yang mengarah
kepada pengaruh sijahat mendapatkan tempat yang baik dalam kehidupan
orang percaya, sehingga Kristus sebagai kepala tidak mendapatkan tempat yang
semestinya.
Keadaan seperti itu, membuat orang percaya menjadi lemah, bahkan
cukup menakutkan bagaikan manusia tidak berkepala.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menempatkan Kristus sebagai
kepala atas kehidupannya.
T3
Sahabat, mari kita menempatkan Kristus di tempat yang semestinya Dia berada,
yaitu menjadi kepala dalam kehidupan kita. Bagikan kebenaran hari ini, kepada
mereka yang membutuhkan.
Kristus Adalah Kepala Kehidupan
28 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 27 Juni 2016
T1
Bendungan Madi
Mengapa kita harus menghargai pelayanan?
Terdapat bendungan di desa Madi,
Bengkayang, yang mengalirkan air dari hulu
sungai. Kejernian air tersebut mengalir melalui
sela-sela bebatuan yang menimbulkan energi tersendiri. Keadaan tersebut
mengundang sebagian orang ingin berkunjung ke sana, turun berendam dalam
aliran air tersebut.
Konon katanya, ketika berendam dalam aliran air yang mengalir
tersebut, kesegaran yang dialaminya sangat berbeda, seakan-akan mengalami
pengisian energi baru bagi tubuh.
Keluar dari pemikiran seperti itu, material air merupakan kebutuhan
hidup, ketika mengalir dalam kehidupan akan memberi kesegaran.
Zakharia 14:8 Firman Tuhan berkata, “Pada waktu itu akan mengalir air
kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah
lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas
dan dalam musim dingin.”
Keluarga Kerajaan Allah merupakan kesaksian bagaikan air yang
mengalir dari Yerusalem, menyembuhkan yang sakit dan menguatkan mereka
yang letih-lesu, membersihkan dan menempatkannya cemerlang, tidak bercacat
kerut sampai kedatangan Yesus kedua kalinya.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang melayani Tuhan, dengan sikap hati
yang taat dalam mengelola pelayanannya, sesuai kebenaran.
Sahabat, jika kita terpilih untuk melayani-Nya sesuai talenta kita, itu adalah kasih
karunia. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Melakukan Pelayanan
Memerlukan Sikap Hati yang Taat
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 29
Makmur Sepekan
Minggu, 28 Juni 2016
T1
Jambret
Mengapa perlu hidup dalam kebenaran?
Salah satu kejahatan yang meresahkan
dimasyarakat adalah jambret. Menjambret
adalah kejahatan dengan merampas barang
seperti tas, handphone, perhiasan atau benda berharga lainnya. Tipe kejahatan
ini menggunakan kekerasan dengan memanfaatkan kelemahan dan kelengahan
seseorang. Tidak jarang korbannya mengalami kecelakaan, bahkan sampai
meninggal akibat ulah para penjambret ini.
Tentu saja kejahatan ini menimbulkan trauma bagi para korbannya. Terasa
miris, sedih dan marah ketika kita mendengar berita kejahatan seperti diatas. Apalagi
bila hal tersebut menimpa orang-orang terdekat kita.
Keluar dari pemikiran seperti itu, hati kita tergantung dari “sesuatu” yang
menguasai hidup kita, apakah kebenaran atau kegelapan.
Ayub 30:26 Firman Tuhan berkata “Tetapi, ketika aku mengharapkan
yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka
kegelapanlah yang datang.”
Karena kegelapan menguasai hati manusia, maka perilaku kita membabi
buta dan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Entah dengan
tipu muslihat, pencederaan, perampasan dan kekerasan. Sering tanpa sadar kita
men”jambret” kebaikan, kesetiaan dan kasih orang lain bahkan orang-orang dekat
kita. Kegelapan yang menutupi hati membutakan langkah, hingga membuat orang
lain cedera karena sikap kita.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hatinya dikuasai terang Tuhan, yang
menerangi setiap langkah kehidupan..
Sahabat, Mari nyalakan pelita melalui Roh Kudus dan kebenaran FirmanNya. Ketika
hati kita terang, segala sesuatunya akan menjadi terlihat dan langkah hidup menjadi
benar. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Biarkan Hati Kita Dikuasai Terang Tuhan
30 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 29 Juni 2016
T1
Jatuh Karena Keretakan
Mengapa kita harus selalu berjalan dalam hadiratNya?
Belum lupa dari ingatan kita jatuhnya
pesawat diatas wilayah Palembang. Konon katanya
sebelum pesawat tersebut jatuh, terjadi keretakan pada
posisi sayap dekat mesin. Kerena itu, pesawat tersebut
terbang dalam keadaan kehilangan keseimbangan dan justru menimbulkan keretakan yang
lebih serius, sehingga pesawat kehilangan daya angkat dan jatuh di sungai Musi, Palembang.
Setelah peristiwa itu, melalui berbagai pengecekan dengan proses waktu yang
cukup panjang, ditemukan permulaan dari keretakan sayap pesawat tersebut, adalah lepasnya
pengikat antara dua sisi dari sayap. Tatkala menghadapi goncangan kuat, terjadi keretakan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, pengikat yang lemah tidak kuat menghadapi
goncangan-goncangan perjalanan hidup.
1 Korintus 3:12-14 Firman Tuhan berkata, “Entahkah orang membangun di atas
dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak
pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya,
sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji
oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.”
Dengan dasar apa seseorang membangun kehidupannya? Kapasitas? Seperti
pangkat, jabatan, kekuasaan, kekayaan dan kepintaran? Walaupun semuanya tidak dosa,
tetapi yang menjadi masalah adalah, manakala manusia membangun kehidupan atas dasar
semua yang sifatnya sementara, maka hidupnya akan goyah. Seperti itu yang disebut lemah.
Karena itu, membangun hidup atas kekuatan yang kekal adalah dengan menaruh
pikiran dan perasaan Kristus dalam batin.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang membangun kekuatan hidup berdasarkan pikiran
dan perasaan Kristus dan menaruhnya dalam batin.
Sahabat, mari kita belajar untuk membangun kekuatan hidup kita dengan menaruh pikiran
dan perasaan Kristus, di dalam batin kita. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang
membutuhkan.
Menaruh Pikiran dan Perasaan Kristus,
Dalam Batin
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 31
Makmur Sepekan
Minggu, 30 Juni 2016
T1
Gerhana
Mengapa kita harus selalu berjalan dalam hadirat-Nya?
Gerhana Matahari menjadi trend ditahun
2016 dan merupakan wisata yang menarik di
beberapa kota. Sampai-sampai ada maskapai yang
menyediakan paket charter untuk wisata gerhana.
Masyarakat begitu antusias menyambut kejadian alam tersebut sampai seperti lautan
manusia.
Gerhana matahari juga pernah terjadi pada tahun 1983. Waktu itu seluruh
Indonesia juga menyambut dengan menonton di televisi. Kebalikan dengan sekarang ini,
respon sebagian besar masyarakat pada waktu itu adalah takut karena kurang pemahaman
tentang kejadian alam ini. Beberapa orang malahan menceritakan kisah legenda bahwa
matahari ditelan oleh kepala “buto ijo” alias raksasa hijau dan karena tidak mempunyai tubuh
maka matahari keluar lagi melalui lehernya.
Beberapa tradisi mengharuskan anak-anak untuk sembunyi dibawah kolong
tempat tidur (kalau pakai spring bed, gimana ngumpetnya ya?) Karena kurang pemahaman
inilah menjadikan tingkah laku yang tidak masuk akal.
Keluar dari pemikiran seperti itu, tanpa disadari, terkadang kita “terkontrol” dengan
tradisi dan hal-hal yang belum tentu kebenaran, itu yang membentuk watak dan prilaku kita.
2 Korintus 10:5 Firman Tuhan berkata, “Kami mematahkan setiap siasat orang
dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang
pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,”
Pemahaman yang benar dimulai dengan ketundukan akan Firman Tuhan.
Muaranya dari diri kita terlebih dahulu. Jangan selalu menjadi asumsi dan kepanikan setiap
kita mendengar “katanya”. Akan tetapi mari belajar dalam ketekunan dan pengenalan akan
kebenaran itu.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tunduk dan memahami firman Tuhan dengan
benar, sehingga kita mengenal akan kebenaran.
Sahabat, mari kita belajar untuk tekun dan tunduk kepada firman Tuhan, sehingga kita
mengenali dengan benar, kebenaran itu. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang
membutuhkan.
Kenalilah Kebenaran Itu
32 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 01 Juli 2016
T1
Melayani Adalah Kasih Karunia
Mengapa kita harus menghargai pelayanan?
Pada suatu hari berkatalah rombongan
nabi kepada Elisa: “Cobalah lihat, tempat
tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak
bagi kami. Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil
satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami.” Jawab
Elisa: “Pergilah!” Lalu berkatalah seorang: “Silakan, ikutlah dengan hambahambamu ini.” Jawabnya: “Baik aku akan ikut.” Maka ikutlah ia dengan mereka.
Setelah mereka sampai di sungai Yordan, mereka pun menebang pohon-pohon.
Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah
mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: “Wahai tuanku! Itu barang
pinjaman!” Tetapi berkatalah abdi Allah: “Ke mana jatuhnya?” Lalu orang itu
menunjukkan tempat itu kepadanya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, hidup adalah kasih karunia, sebab itu
kasih karunia memerlukan tanggung jawab dalam mengelolanya.
1 Petrus 4:10 Firman Tuhan berkata, “Layani seorang akan yang lain,
sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang
baik dari kasih karunia Allah.”
Menyelesaikan suatu pelayanan sebagai seorang pengurus merupakan
kasih karunia-Nya, penyelesaian-nya bukan terletak pada kasih karunia, melainkan
sikap hati yang taat dalam mengelola-nya sesuai dengan kebenaran-Nya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang melayani Tuhan, dengan sikap hati
yang taat dalam mengelola pelayanannya, sesuai kebenaran.
T3
Sahabat, jika kita terpilih untuk melayani-Nya sesuai talenta kita, itu adalah kasih
karunia. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Melakukan Pelayanan
Memerlukan Sikap Hati yang Taat
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 33
Makmur Sepekan
Minggu, 02 Juli 2016
T1
Habis Juga
Mengapa perlu hidup dalam kebenaran?
Suatu malam saya bercakap-cakap dengan
seorang sahabat. Dia mengisahkan seorang pegawai bernama
A yang bekerja pada sebuah instansi. Selama bekerja si
A mendapat setoran-setoran uang “haram” dari beberapa
orang yang berkepentingan dengannya. Dia mengumpulkan dan disimpan di satu rekening bank. Istrinya
tidak mengetahui hal ini. Sampai tiba dimana si A pensiun dan dia ingin membeli mobil baru dari hasil
tabungannya tersebut. Entah kenapa hari itu sistem pembayaran elektronik showroom mobil tersebut tidak
dapat dilakukan dan si A terpaksa harus mengambil uangnya secara tunai. Naas, dalam perjalanan dari bank
ke showroom, dia dirampok dan menyebabkan dia luka parah. Akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit. Tentu
tidak sedikit biaya pengobatannya hingga akhirnya uang tabungan haramnya ludes tak bersisa.
Keluar dari pemikiran seperti itu, tanpa disadari, segala hal-hal buruk yang dilakukan manusia,
pasti akan ada dampaknya dikemudian hari. Hati-hati dengan hal-hal yang menggiurkan, tapi mencelakakan.
Ayub 15:34 Firman Tuhan berkata, “Karena kawanan orang-orang fasik tidak berhasil, dan api
memakan habis kemah-kemah orang yang makan suap.”
Amsal 15:27, “Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa
membenci suap akan hidup.”
Yesaya 1:23, “Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri.
Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan
perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka.”
Uang setan dimakan iblis, begitulah ungkapan banyak orang. Hal menggiurkan tapi
mencelakakan. Praktek suap, korupsi dan gratifikasi sepertinya membuat ketagihan banyak orang. Tanpa
sadar bahwa hidup orang tersebut dibawa kepada celaka. Hal-hal buruk tersebut hanya menimbulkan
perasaan “kita punya uang banyak” padahal sebenarnya kita tidak memiliki apa-apa. Semua akan habis juga
dalam kesia-siaan bahkan celaka. Mari hidup dalam kebenaran, kejujuran dan apa adanya. Tetap bersyukur
kepada Tuhan selalu dan jauhkan hidup dari penyimpangan.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hidup dalam kebenaran, kejujuran dan apa adanya, serta tetap
bersyukur kepada Tuhan.
Sahabat, mari kita belajar untuk tetap hidup dalam kebenaran, kejujuran, apa adanya dan bersyukur kepada
Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Setiap Hal Yang Dilakukan, Pasti Berdampak
34 | Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 03 Juli 2016
T1
Getah Cempedak
Bagaimana kita membangun ketajaman spiritual?
Salah satu cara menangkap burung
adalah dengan getah kayu. Getah tersebut
dioleskan disekitar makanan kesukaan burung
itu. Burung tidak memiliki kemampuan mendeteksi bahaya yang mengancamnya.
Ketika melihat makanan kesukaan langsung hinggap, hingga terjebak getah.
Pengalaman seperti itu biasa dialami sebagian kita ketika makan cempedak.
Karena tergiur dengan isinya langsung dikupas dan makan, setelah itu baru terasa
lengket ditangan dan mulut. Konon katanya, makan cempedak seharusnya sebelum
makan, oleskan minyak zaitun dibibir dan tangan terlebih dahulu, sehingga getahnya
tidak melengket.
Keluar dari pemikiran seperti itu, Hidup ini penuh jebakan, peningkatan
spiritual untuk kepekaan sosial merupakan manifestasi kebijakan.
Kisah Para Rasul 10:9-11 Firman Tuhan berkata, “Keesokan harinya ketika
ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul
dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa. Ia merasa lapar
dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi
kuasa ilahi. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain
lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.”
Doa, baca firman dan bersekutu merupakan cara mempertajam kepekaan
spiritual sebagai instrumen kehidupan sosial. Disekitar kita bermunculan kegiatankegiatan yang terkadang kelihatannya cukup menarik. Berhati-hatilah, jangan-jangan
kegiatan tersebut dapat menarik seseorang keluar dari kebenaran.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang membangun kekuatan dengan
mempertajam kepekaan spiritual anda.
Sahabat, mari kita terus mempertajam kepekaan spiritual dengan berdoa, membaca
firman dan menyembah Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang
membutuhkan.
Pertajam Kepekaan Spiritual
Makmur Sepekan - Edisi IX, Juni 2016 | 35
Download