Untitled - Psalm 21 Church

advertisement
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan
Senin, 04 April 2016
T1
Terinspirasi Ahok
Mengapa kita harus hidup dalam kebenaran?
Dan bukan “kenekatan”?
Siapa yang tidak kenal Ahok, ia adalah
Gubernur DKI yang sedang menjabat. Konon
katanya, beliau adalah orang yang paling berani
dalam melaksanakan tugas melawan arus, sekalipun beliau dari keturunan dan
berlatar belakang agama minoritas, tetapi itu tidak menghalanginya mengambil
keputusan dengan tegas.
Dalam suatu acara talk show di TV, pendapat dari para pengamat tentang
dirinya, sesungguhnya Ahok bukanlah berani atau nekat melainkan tegas dan tidak
kompromi terhadap pelanggaran-pelanggaran.
Keluar dari pemikiran seperti itu, keberanian sesungguhnya tidak dikenal
bagi orang percaya, sebab keberanian bukanlah kebenaran.
1 Samuel 17:26 Firman Tuhan berkata, “Lalu berkatalah Daud kepada
orang-orang yang berdiri di dekatnya: ‘Apakah yang akan dilakukan kepada orang
yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel?
Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan
barisan dari pada Allah yang hidup?’”
Daud mengalahkan Goliat bukanlah karena berani atau nekat, melainkan
ia hidup dalam kebenaran, oleh kebenaran dengan tulus hati mentaatinya. Karena
itu, terhadap pelanggaran hukum baginya tidak ada kompromi, sekalipun apa yang
diperbuat sepertinya nekat.
T2
Bayangkanlah bahwa anda adalah orang yang lapar dan haus akan kebenaran dan
melakuakn segala sesuatu bukan karena keberanian yang nekat.
T3
Sahabat, marilah terus hidup, dipimpin dan melakukan kebenaran, bukan karena
berani apalagi nekat, tetapi karena kita tahu, itu adalah kebenaran. Bagikan berkat
3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Melakukan Kebenaran
Bukan Sekedar Kenekatan
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 1
Makmur Sepekan
Selasa, 05 April 2016
T1
Keinginan Diri
Mengapa kerohanian kita harus selalu bangun
dan bergerak?
Seorang pelawak dengan jenaka
menuturkan tentang arti kata “sayang”. Dia
mengisahkan betapa sayang dirinya terhadap
istrinya. Dimana setiap berjalan bersama dengan istrinya selalu digandeng. Apalagi
kalau berjalan di mal, dengan erat dia menggandeng istrinya. Katanya dengan
kocak, “Kalau istri saya tidak digandeng maka dia akan belanja kemana-mana
dan “sayang” dong kalau duitnya dihambur-hamburkan untuk memuaskan nafsu
belanjanya.”
Keluar dari pemikiran seperti itu, jika hidup dikendalikan hawa nafsu, maka
kita akan kehilangan tujuan dari Tuhan yang sesungguhnya.
Yakobus 4:3 Firman Tuhan berkata, “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu
tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu
hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”
George Muller, seorang pendiri panti asuhan di Bristol dan telah mengasuh
10.000 anak berkata, “Pertama-tama saya berusaha agar hati saya berada dalam
keadaan demikian rupa sehingga tidak ada “kehendak sendiri” lagi dalam suatu hal.
Dan 90 persen kesulitan kita adalah dalam hal itu.” Kehendak diri atau ego memang
sangat kuat dalam kehidupan manusia dan akhirnya kita dikendalikan oleh hawa
nafsu sehingga kehilangan tujuan mulia yang Tuhan taruhkan dalam hidup kita. Ya,
tujuannya adalah Selamatkan jiwa-jiwa yang terhilang.
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yanghidupnya tidak dikendalikan hawa
nafsu sehingga tujuan Tuhan atas hidup, tercapai.
T3
Sahabat, mari kita belajar mengendalikan hawa nafsu dan bukan dikendalikan,
supaya tujuan Tuhan dalam hidup kita tercapai. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada
setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kendalikan Hawa Nafsu,
Tetapi Tak Dikendalikannya.
2 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 06 April 2016
T1
Hati Yang Murni
Apa yang dimaksud dengan hati yang murni?
Hati yang murni adalah sikap hati yang
tidak memiliki agenda atau maksud terselubung
untuk kepentingan pribadi. Hatinya sepenuhnya
murni untuk kepentingan Tuhan. Inilah hati yang tidak tercampur dengan berbagai
motivasi buruk dan maksud yang terselubung. Sedangkan hati yang tulus adalah hati
yang jujur, tidak ada tipu muslihat, tidak licik, transparan, tidak ada kemunafikan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kekuatan orang percaya, terletak dalam
kemurnian hatinya.
1 Korintus 1:12 Firman Tuhan berkata, “Inilah yang kami megahkan, yaitu
bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia
ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan
kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia
Allah.”
1 Korintus 2:17, “Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang
mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara
sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di
hadapan-Nya.”
Kekuatan orang percaya itu tidak terletak pada dahsyatnya pengurapan,
tidak ditentukan betapa fasihnya dia berbicara atau berkhotbah, tidak ditentukan oleh
hebatnya pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki dan karunia-karunia Roh Kudus
yang bekerja di dalam diri orang itu. Kekuatan orang percaya dan hamba Tuhan
adalah hatinya., karena di sanalah mata air hidup mengalir dalam diri seseorang
sesuai dengan Amsal 4:2. Milikilah hati yang murni.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki hati yang murni.
Mari kita periksa diri kita. Kita harus memiliki hati yang murni, karena disitulah terletak
kekuatan kita. Jagalah kemurnian hati kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap
orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Murni Berart Tidak Memiliki Motivasi Apapun
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 3
Makmur Sepekan
Kamis, 07 April 2016
T1
Berasumsi Salah
Bagaimana caranya
kebahagiaan”?
kita
dapat
“membeli
Ada ilustrasi yang beredar di dunia
maya mengisahkan bangunan dalam ancaman
longsoran batu besar, tiba-tiba datang pertolongan
raksasa, terlihat menyerupai batu sedang bergelinding menuju arah bangunan,
sebenarnya raksasa itu ingin menahan ancaman batu besar tersebut.
Keadaan seperti itu membuat bangunan membela diri menyerang raksasa
tersebut yang dikiranya rentetan batu besar yang bergelinding kearahnya, karena
serangan begitu kuat membuat raksasa tidak dapat bertahan, akhirnya batu besar yang
menjadi ancaman terlepas, langsung gelinding menimpa bangunan tersebut hingga
hancur.
Keluar dari pemikiran seperti itu, pembelaan itu hak kedaulatan seseorang,
tetapi tidak dibenarkan keluar dari kebenaran.
Ibrani 13:17 Firman Tuhan berkata, “Taatilah pemimpin-pemimpinmu
dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai
orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu.”
Setiap pemimpin yang di angkat oleh Tuhan untuk memimpin kita, ia adalah
orang yang dipercaya Tuhan dengan otoritasnya menjaga atas kita. Hormatilah mereka
dalam keadaan apapun, walaupun terkadang sakit dibuatnya. Bukan berarti boleh kita
menembakinya dengan kata-kata sia-sia. Akibatnya kita terlepas dari perlindungan
Illahi.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang memembela diri sendiri berdasarkan
kebenaran firman Tuhan.
Sahabat, mari kita belajar untuk tidak membela hak kita keluar dari kebenaran firman
Tuhan. Jika kita berada dalam kebenaran, pasti tetap ada pembelaan Tuhan. Bagikan
berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
Biarkan Kebenaran yang Membela Kita
4 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 08 April 2016
T1
Sepi & Gelap-gelapan
Bagaimana kita bisa merangi kegelapan dunia?
Permasalahan tinggal di Jakarta adalah
kemacetan. Oleh karena itu, saya sering melewati
jalan-jalan kecil untuk menghindari keadaan tersebut.
Setiap pulang bekerja menuju ke rumah, saya sering
melewati sebuah jalan yang bagus dipinggir sungai, agar dapat menghemat waktu dan
jarak tempuh. Tempatnya sepi dan agak gelap. Sedikit sekali para pengemudi yang mau
melewati tempat tersebut karena beberapa puluh meter ke depan, jalannya menyempit dan
sering digunakan oleh anak-anak muda, mereka duduk diatas sepeda motor berdua dan
berpacaran. Tentu banyak “aktivitas” menyimpang ditempat sepi dan gelap tersebut.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jika hati dikuasai kebenaran, sekalipun keadaan
sekitar dalam gelap, tidak akan mempengaruhinya. Tetapi jika hati dikuasai kegelapan,
maka terang disekitarnya pun jadi gelap.
Yesaya 13:18 Firman Tuhan berkata, “Panah-panah mereka akan menembus
orang-orang muda; mereka tidak akan sayang kepada buah kandungan, dan mereka tidak
menaruh kasihan kepada anak-anak.” Mazmur 11:2, “Sebab, lihat orang fasik melentur
busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang
tulus hati di tempat gelap.” 1 Korintus 15:33, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik.”
Banyak sekali penyesatan dan penyimpangan tentang menjalin hubungan antara
laki-laki dan perempuan. Hingga akhirnya ada pencideraan kekudusan dalam hubungan
tersebut. Apabila hati dikuasai oleh Firman Tuhan maka kebenaran akan memerdekakan
hidup manusia. Ketika hati dikuasai oleh Kasih yang tulus dan sejati maka tidak akan
ada penipuan, diperdaya dan mempunyai motivasi yang benar dalam menjalin hubungan
tersebut.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki hati yang dikuasai oleh firman Tuhan
dan kasih.
Sahabat, ijinkan hati kita dikuasai oleh kebenaran firman Tuhan dan kasihNya. KebenaranNya akan memerdekakan kita dan menjauhkan kita dari tipuan iblis. Bagikan kebenaran hari
ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Hati yang Terang, Menerangi Dunia yang Gelap
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 5
Makmur Sepekan
Sabtu, 09 April 2016
T1
Berbagai Jalur Menjadi Satu
Bagaimanakah kita mempraktekan kasih
Tuhan menurut MS hari ini?
Ketika tinggal di salah satu hotel
di Jakarta, terlihat melalui jendela kamar
berbagai arah jalan yang tersambung ke satu
titik yaitu pintu masuk jalan tol.
Menarik perhatian saya untuk jadikan bahan perenungan adalah ketika
semua jalan yang terarah pada sebuah titik temu, membuat padat kendaraan
dan terkadang menimbulkan kemacetan jalan. Ketika mereka tidak saling
mendahului kepentingan diri sendiri, lepas dari titik temu semua arah masuk
menjadi satu arah sehingga jalan kembali lancar.
Keluar dari pemikiran seperti itu, sesungguhnya hidup ini tidak terelakan
dari semua arah pandangan, sehingga kita harus mampu mengelolanya bagi
kelangsungan hidup.
Roma 12:9-10 Firman Tuhan berkata, “Hendaklah kasih itu jangan
pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu
saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi
hormat.”
Tidak saling mendahului dalam kepentingan karena keegoisan,
melainkan saling memberi hormat kepada orang yang patut diberi hormat.
Seperti itulah kasih Bapa menjadi nyata dalam hidupnya, mendapat mandat
mengelola kasih karunia-Nya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tidak saling mendahului karena
keegoisan, tetapi saling memberi hormat. .
T3
Sahabat, mari kita belajar untuk saling memberi hormat dan bukan
mendahulukan kepentingan pribadi. Bagikan berkat kebenaran yang Anda
peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kasih Jangan Pura-pura
6 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 10 April 2016
T1
Besar Tidak Menjamin Dewasa
Apa yang Anda peroleh dalam MS hari ini?
Ketika sedang duduk diwarung kopi,
duduk disebelah saya seorang bapak. Kalau
dilihat dari penampilan sepertinya termasuk
orang berwibawa, bahkan berusia cukup lanjut. Yang membuat saya kaget
adalah tiba-tiba ia buang ingus (maaf) dengan suara keras sekali, waduuuh!
Saking kagetnya, saya berpikir kok masih terdapat manusia seperti itu
di zaman modern, belum selesai berpikir tisu yang dipakai tersebut dilemparkan
begitu saja dilantai persis jatuh depan saya, bahkan hal seperti itu di ulangi
berapa kali.
Keluar dari pemikiran seperti itu, karakter terbentuk bukan karena
pendidikan, kekayaan, dan sekalipun usia.
Ibrani 11:24-25 Firman Tuhan berkata, “Karena iman maka Musa,
setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka
menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati
kesenangan dari dosa.”
Kedewasaan dalam Kristus merupakan kematangan Iman,
melepaskan diri dari pengaruh keduniawian. Walaupun harus mengalami
penderitaan kudus dari pada menikmati kemewahan dosa.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dewasa secara iman dan lepas
dari pengaruh duniawi.
T3
Sahabat, mari kita belajar dan menjadi dewasa dalam iman kepada Kristus.
Lepaskan diri dari pengaruh duniawi, walau harus menderita seketika lamanya.
Bagikan hal ini klepada setiap orang yang membutuhkannya, terutama kawankawan di kamit Anda.
Dewasa Secara Tubuh, Jiwa dan Roh
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 7
Makmur Sepekan
Senin, 11 April 2016
T1
Bekerja Dibelakang Layar
Bagaimana kita bisa menghargai proses menuju
keberhasilan kita?
Dalam sebuah proyek pekerjaan, ada
bagian-bagian dan tugas-tugas yang dilakukan
oleh masing-masing petugasnya. Misalnya,
ketika mengadakan sebuah acara pertemuan yang disertai makan siang bersama,
ada petugas yang mengatur budgetnya, ruang rapatnya, isi materi pembicaraan,
tamu yang diundang, jenis makanan dan minuman, pemimpin rapat, undangan, alat
tulis dan yang lainnya. Tentu kebanyakan orang hanya melihat keberhasilan atau
tidaknya acara tersebut, bukan orang-orang yang bekerja dibelakang layar.
Keluar dari pemikiran seperti itu, manusia hanya melihat sebuah
keberhasilan dan cenderung mengejarnya tanpa mengindahkan siapa dan
bagaimana proses tersebut terjadi.
Mazmur 139:15-16 Firman Tuhan berkata, “Tulang-tulangku tidak
terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku
direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku
bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satu pun dari padanya.”
Hal-hal yang merupakan didikan tersembunyi dilakukan oleh Tuhan,
sering tidak kita sadari. Bukankah kita sering memandang dan menilai sebuah
peristiwa hanya dari yang kita lihat? Jarang sekali kita mau tahu akan proses kerja
dibalik semuanya itu. Mari belajar dengan kerendahan hati untuk mau bekerja dan
melakukan tanpa menonjolkan yang kelihatan semata.
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang mau bekerja dan melakukan sesuatu
dengan rendah hati, tanpa menonjolkan yang kelihatan.
T3
Sahabat, mari kita rendah hati. Semua keberhasilan yang kita capai, ada prosesnya,
hargai itu. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
Hargai Proses, Waktu dan Sesama
8 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 12 April 2016
T1
Kacamata Kebahagiaan
Bagaimana kita dapat memperoleh kebahagiaan sejati?
Setiap orang mencari kebahagiaan, dan
orang menempuh berbagai jalan dan cara untuk
menemukannya. Mereka mencarinya melalui uang,
pesta pora, program pengembangan diri, mobil bagus,
rumah mewah, atau pencapaian suatu tujuan. Semua daftar ini memang bisa mendatangkan
kebahagiaan semu dan tidak akan bertahan lama.
Keluar dari pemikiran seperti itu, manusia membutuhkan kebahagiaan sejati, tetapi
berusaha memperolehnya dengan cara yang salah.
Matius 5:3 Firman Tuhan berkata, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”
Semua daftar di atas kurang tepat. Daftar yang benar dapat dijumpai dalam Matius
5. Yesus mengajarkan kita bahwa kebahagiaan yang terdalam dan tak pernah habis, diperoleh
karena mempunyai hubungan baik dengan Allah. Dia berkata bahwa kita diberkati, atau
berbahagia, ketika kita:
1. Miskin di hadapan Allah -- mengenali kebutuhan yang mendalam akan Allah.
2. Berdukacita -- menyadari keburukan dosa dan benar-benar bertobat karenanya.
3. Lemah lembut -- menunjukkan pengendalian diri, bahkan ketika kita diperlakukan tidak adil.
4. Lapar dan haus akan kebenaran -- berlaku setia dan sungguh-sungguh dalam penyembahan
kepada Tuhan.
5. Murah hati -- menunjukkan kemurahan kepada orang lain, sama seperti Tuhan menunjukkan
kemurahan hati-Nya kepada kita.
6. Suci hatinya -- rindu untuk menjadi kudus dan murni.
7. Pembawa damai -- membagikan kedamaian yang ditawarkan oleh Kristus, dan mengusahakan
damai dengan orang lain.
8. Dianiaya -- rela menderita demi Kristus.
Kita sedang mencari kebahagiaan? Ikutilah cara Yesus.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang mengikuti ke delapan cara Yesus, untuk
memperoleh kebahagiaan.
Sahabat, semua orang membetuhkan kebahagiaan. Cari dan alamilah dengan melakukan halhal yang Yesus lakukan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
KEBAHAGIAAN Tergantung Sikap Hati kita
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 9
Makmur Sepekan
Rabu, 13 April 2016
T1
Calon Gubernur
Apa seharusnya motivasi pelayanan kita?
Hari-hari
ini
berbagai
media
memberitakan bahwa bursa calon kepala daerah,
khususnya yang lagi ramai diperbincangkan
adalah DKI. Konon katanya sudah banyak yang mencalonkan diri atau dicalonkan
dari partai pengusungnya, seakan-akan menantang Gubernur yang sedang
menjalankan masa baktinya.
Menarik buat saya jadikan bahan renungan adalah apa motivasi para
calon. Kalau untuk menyelesaikan persoalan DKI, tentu dapat disalurkan melalui
mekanisme yang tersedia untuk mendukung Gubernur menyelesaikan program
kerja, bahkan sampai tuntas masa bakti dua priode. Sebaliknya jika mengejar
kekuasaan, tentu ini menjadi masalah baru yang akan ditanggung warga DKI.
Keluar dari pemikiran seperti itu, sehebat apapun dalam pelayanan tidak
mungkin dapat diselesaikan dengan ambisi diri sendiri, melainkan berdampingan
saling mengisi.
2 Tawarikh 20:4-5 Firman Tuhan berkata, “Dan Yehuda berkumpul untuk
meminta pertolongan dari pada Tuhan. Mereka datang dari semua kota di Yehuda
untuk mencari Tuhan. Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan
Yerusalem di rumah Tuhan, di muka pelataran yang baru.”
Dalam menghadapi tantangan hidup, selain bergantung sepenuh kepada
Tuhan yang menjadi pondasi kekuatan, saling berketergantungan antara pemimipin
dan rakyat, itu menjadi konstruksi kehidupan sosial.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan
dan saling berketergantungan dengan pemerintah.
Mari kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan mendukung pemerintah.
Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di
kamit.
Perhatikan Motivasi Pelayanan Kita
10 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 14 April 2016
T1
Iklan Multivitamin
Mengapa kita harus berjalan dalam kebenaran?
Ada sebuah iklan dari produk obat
multivitamin terkenal di Indonesia. Menurut
iklan itu, komposisi yang terkandung dalam
setiap butir tablet multivitamin itu, dapat membangkitkan semangat beraktivitas.
Keadaan seperti itu membuat pihak produsen menambahkan kata “spirit” di akhir
merk dagang obat multivitamin itu. Karena itu, produsen menganjurkan sebelum
memulai setiap aktivitas harian, sebaiknya mengkonsumsi obat multivitamin itu
untuk menambah fitalitas dan ketahanan tubuh.
Disamping memberi perlindungan terhadap serangan bakteri yang timbul
sehubungan dengan perubahan cuaca yang terkadang melemahkan aktivitas,
obat itu dapat memberi kepercayaan diri untuk beraktivitas harian, pesan dari iklan
tersebut.
Keluar dari pemikiran seperti itu, memulai segala aktivitas harian
seharusnya memulai sesuai dengan kebenaran, akan mendapatkan perlindungan
Illahi.
Efesus 5:18 Firman Tuhan berkata, “Dan janganlah kamu mabuk oleh
anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
dengan Roh,”
Segala sesuatu yang menarik keluar dari kebenaran, itu merupakan
kekuatan sijahat. Karena itu, seharusnya kita berjalan dalam kebenaran
yang merupakan relNya Roh Kudus. Itu akan menarik hadirat Tuhan untuk
menguatkannya dalam beraktivitas mencapai “destiny”nya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang berjalan dalam kebenaran dan
“menarik” hadirat Tuhan yang menguatkan, dalam beraktivitas.
T3
Sahabat, mari kita selalu bejalan dalam kebenaran. Bagikan berkat kebenaran
yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Selalu Berjalan dalam Kebenaran
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 11
Makmur Sepekan
Jumat, 15 April 2016
T1
Kunci Kemenangan dalam Kehidupan
Apa itu kesombongan tersembunyi?
Orang percaya ditakdirkan untuk menjadi
orang yang berkemenangan bahkan lebih dari
pemenang, bukan menjadi orang-orang yang kalah.
Keluar dari pemikiran seperti itu, dalam 1
Korintus 16: 13-14, Rasul Paulus mengajarkan orang percaya apa saja kunci untuk selalu
berkemenangan, bukan hanya dalam pelayanan namun dalam kehidupan sehari-hari.
1 Korintus 16:13-14 Firman Tuhan berkata, “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh
dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Lakukanlah segala
pekerjaanmu dalam kasih.”
1. Berjaga jaga. Kewaspadaan adalah unsur penting bagi orang percaya. Keteledoran
dan kesembronoan dapat membuat kita terjerumus kepada pemikiran, perbuatan, dan
perkataan yang tidak sesuai firman Tuhan.
2. Berdiri teguh dalam iman. Tidak mudah goyah dan tidak mudah menyerah dengan apa
yang kita hadapi. Segala sesuatu yang kita kerjakan tanpa iman adalah dosa.
3. Bersikap sebagai laki-laki. Rasul Paulus berbicara tentang mental, sikap bukan
gender atau jenis kelamin. Dia menekankan pentingnya sebuah sikap seperti laki laki
sejati yaitu berani menghadapi tantangan, tidak cengeng, tidak lemah, bersemangat,
bertanggung jawab dan memiliki daya juang yang tinggi.
4. Tetap kuat. Kekuatan orang percaya ada di dalam manusia batiniahnya, yaitu di dalam
manusia rohnya, bukan di dalam pengetahuan Alkitab atau pengalaman pelayanan.
Roh kita harus selalu menyala-nyala dan melayani Tuhan.
5. Melakukan pelayanan dalam kasih. Pelayanan akan berhasil dan hidup akan
berkemenangan jika kita melakukanya dalam kasih. Pelayanan yang kita lakukan
tanpa kasih hanya akan merupakan sebuah tugas, doa tanpa kasih hanyalah sebuah
ritual, dan berkhotbah tanpa kasih hanya menjadi pidato.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang melakukan kelima hal diatas,
Sahabat, mari kita melakukan kelima hal di atas, sehingga kita mengalami kemenangan
dalam hidup. Bagikan ini kepada orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Raih Kemenangan dalam Hidup
12 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 16 April 2016
T1
Bingung Rawan Penyesatan
Apa yang merupakan kekuatan untuk
mengambil keputusan yang benar?
Rencana mau membeli meja buat
tempat minuman dipanggung, begitu tiba
ditempat terdapat banyak yang dipamerkan,
bahkan semua bagus-bagus jadi bingung pilih yang mana. Kebingungan terjadi
bukan tidak adanya pilihan, justru sebaliknya banyak pilihan. Akhirnya tidak
beli sama sekali, bahkan keadaan seperti itu terkadang malah salah membeli.
Keluar dari pemikiran seperti itu, pengenalan adalah kekuatan sebuah
keputusan untuk pilihan, dari pada menerima semuanya. Terkadang kita
bingung mengambil keputusan untuk memilih, sehingga mudah tersesatkan.
Keluaran 5:2 Firman Tuhan berkata, “Tetap Firaun berkata: ‘Siapakah
Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel
pergi? Tidak kenal aku Tuhan itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang
Israel pergi.’”
Kebanyakan orang cenderung mencondongkan diri kepada sesuatu
yang menguntungkan, bahkan itu dianggap “Tuhan” yang benar, seakan-akan
Tuhan ada diantara pilihan-pilihan itu, sehingga menimbulkan kebingungan
untuk memilih mana yang mana. Keadaan seperti itu rawan penyesatan.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang dapat mengambil keputusan
yang benar, daintara sekian banyak pilihan.
T3
Sahabat, mari kita meningkatkan pengenalan kita kepada Tuhan, sehingga
kita tidak ragu untuk memilih Dia yang benar itu, karena pengenalan kita.
Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Pengenalan Kebenaran
Menghindarkan Penyesatan
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 13
Makmur Sepekan
Minggu, 17 April 2016
T1
Door Prizes
Mengapa kita harus bersukacita menurut MS hari
ini?
Siapa yang pernah mendapat door
prizes atau hadiah undian dalam sebuah acara
bazar, reuni, peluncuran sebuah produk, acara
pernikahan atau momen lainnya? Mungkin ada yang menjawab belum pernah atau juga
pernah mendapatkan. Bahkan ada yang sering mendapatkannya. Bagaimana perasaan
kita sewaktu disebutkan nomor undian atau nama kita? Tentu senang, bukan? Hadiah
door prizes atau undian bisa bermacam-macam. Ada barang untuk hiburan atau bahkan
ada barang yang bernilai secara materi.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jika door prizes adalah sebuah undian, maka
panggilan Tuhan bukanlah sebuah undian, tetapi sudah ditetapkan dari semula. Mereka
yang dipanggil-Nya, seharusnya sangat bersukacita.
Yesaya 25:2-3 Firman Tuhan berkata, “Aku sendiri hendak berjalan di depanmu
dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga
dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta
benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu,
bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.”
Lirik lagu anak-anak sekolah minggu : Dengar Dia panggil nama saya, dengar
Dia panggil namamu, dengar Dia panggil nama saya juga Dia panggil namamu...O,
giranglah, o giranglah, Yesus amat cinta pada saya, o giranglah. Apapun masalah yang
kita hadapi, Dia yang sanggup memberikan kekuatan dan berkat dalam hidup kita.
Ketika Dia memanggil nama kita, maka bersukacitalah karena kemenangan sudah ada
pada kita.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dipilih dan dipanggil Tuhan untuk melayaniNya.
Sahabat, mari kita bersukacita, karena Tuhan telah memilih dan memanggil kita
dari semula untuk melayani-Nya. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Kita Dipanggil Untuk Melayani
14 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Senin, 18 April 2016
T1
Diberkati Dalam Segala Hal
Apa karakteristik Anda tentang berkat?
Apa yang muncul dalam pikiran Anda ketika
mendengar kata-kata diberkati dalam segala hal?
Banyak orang berpikir bahwa diberkati hanya sebatas
soal materi, kesehatan, kedudukan, keberhasilan dan
sebagainya. Sebenarnya pengertian “berkat”, meliputi banyak hal dan dalam segala aspek
kehidupan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, cara memperoleh berkat tergantung dari pola pikir
dan karakteristik manusia tantang “berkat” itu.
Kejadian 24:1 Firman Tuhan berkata, “Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya
serta diberkati dalam segala hal.”
Ayub 36:11, “Apabila kita mau mendengar dan takluk kepada Tuhan maka kita akan
hidup mujur sampai akhir hidup kita.”
Dalam kehidupan orang Kristen ada dua jenis orang dalam konteks berkat: Pertama,
orang yang mengetuk pintu berkat. Kenapa harus mengetuk? Karena tidak memiliki kunci.
Kedua, orang yang memiliki kunci berkat. Orang yang demikian tidak perlu mengetuk pintu
karena ia memiliki kunci, orang tersebut dapat membuka dan menutup kapan saja.
Untuk dapat diberkati dalam segala hal, kita tidak mengikuti sebuah metode atau
formula. Kita tidak terbatas hanya mengetahui prinsip tabur tuai, tetapi melampaui prinsip
tersebut dan tahu apa artinya diberkati dalam segala hal.
Orang yang diberkati dalam segala hal adalah orang yang bukan hanya sekedar
banyak harta, tetapi ia adalah orang yang tidak perlu lagi bergumul dan tidak perlu kuatir akan
masalah keuangan. Ia tetap tenang dan percaya bahwa segala kebutuhan hidupnya telah
disediakan oleh Tuhan dan percaya bahwa Tuhan memberkatinya.
Karakteristik orang yang diberkati Tuhan:
1. Orang yang membawa atribut dan sifat dasar Allah sehingga hidupnya mencerminkan Kristus.
2. Orang yang percaya bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber dalam hidup ini sehingga ia
tidak mencari sumber yang lain.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang memiliki karakteristik orang yang diberkati.
Sahabat, Sudahkah Anda menjadi orang yang berkarakteristik seperti di atas? Orang yang
memiliki kodrat ilahi dan menjadikan Tuhan satu-satunya sumber dalam hidup? Bagikan berkat
3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kita Diberkati Tergantung Pola Pikir dan Karakteristik Kita Tentang Berkat
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 15
Makmur Sepekan
Selasa, 19 April 2016
T1
Barang Terlupakan
Mengapa kita harus mengenal diri sendiri?
Kasus ini biasa dialami sebagian
kita yang suka berbelanja, tidak disadari
sesungguhnya belanjaannya pernah dibeli.
Persoalannya cuma terlupakan karena tidak mengenal produk tersebut dengan
benar, sehingga tidak terpakai.
Begitu melihat barang yang diperagakan oleh penjual dengan mahirnya,
kita tertarik lalu membelinya. Ketika dibawa pulang ternyata barang sejenis itu sudah
pernah dibeli, hanya memenuhi gudang lantaran kurang mengenal produknya.
Mungkin saat membaca tulisan kasus seperti itu sebagian kita tersenyum,
menandakan setuju bahwa hal seperti itu menjadi problem yang tidak jarang dialami
orang.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kesadaran akan diri bermuara dari
pengenalan akan kebenaran tentang dirinya, bukan apa kata orang tentang dirinya.
Lukas 15:17 Firman tuhan berkata, “Lalu ia menyadari keadaannya, katanya:
Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi
aku di sini mati kelaparan.”
Sering kali kita menjumpai orang percaya bersungut-sungut tentang keadaan
dirinya, seakan-akan masalah sudah menjadi sahabat karib baginya. Persoalannya
bukan pada masalah, sebab setiap orang mempunyai masalahnya. Yang menjadi
persoalan adalah pengenalan dirinya hanya sekedar beragama, tidak mengenal
sesungguhnya dia adalah anak Allah.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya yang mengenal diri sendiri
dengan baik dan benar, bahwa kita adalah anak Allah.
Sahabat, msri kita belajar untuk semakin mengenal diri kita, bahwa kita adalah orang
percaya, anak Allah. Jangan terdfokus pada masalah, tetapi fokus pada pengenalan
diri kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
Fokus Pada Pengenalan Diri
16 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 20 April 2016
T1
Breakfast Dalam Kapal
Apa yang harus kita dahulukan, menurut MS
hari ini?
Pada waktu breakfast dalam kapal,
dapat dibayangkan dimana ribuan orang
masuk dalam satu ruang pada jam yang sama.
Apa jadinya? Yang menarik bagi saya untuk dijadikan bahan renungan adalah,
para penumpang begitu tiba di ruang breakfast langsung ambil piring dan serbu
makanan, bahkan ada yang mengambil semua jenis makanan hingga penuh itu
piring begitu mau duduk semua tempat duduk sudah terisi.
Mau tidak mau, mereka makan sambil berdiri dan berkeliling-keliling di
seputar ruangan itu. Begitulah pemandangan pagi diruang sarapan!
Keluar dari pemikiran seperti itu, seharusnya kita mengutamakan yang
terutama dahulu, dari pada mengejar yang bersifat perlengkapan.
2 Korintus 5:1 Firman Tuhan berkata, “Karena kami tahu, bahwa jika
kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan
suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal,
yang tidak dibuat oleh tangan manusia.”
Kemah kediaman di Bumi merupakan gambaran kesukaan terhadap
nilai-nilai duniawi yang bersifat sementara, sedangkan tempat kediaman Sorgawi
bersifat kekekalan merupakan persekutuan keluarga Allah. Karena itu, janganlah
membawa sifat duniawi masuk dalam kerajaan Allah, supaya tidak menimbulkan
distorsi kehidupan.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hidup dan tinggal dalam KerajaanNya, membawa sifat keillahian.
T3
Sahabat, kita adalah anak Allah yang hidup dan tinggal dalam Kerajaan-Nya.
Tanggalkan sifat keduniawian dan kenakanlah sifat ke-ilahian. Bagikan berkat 3T
hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Dahulukan Kerajaan-Nya
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 17
Makmur Sepekan
Kamis, 21 April 2016
T1
Dalam Nama Tuhan Yesus
Apa yang dimaksud dengan pertobatan yang benar?
Menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat adalah sebuah pertobatan
yang benar, yang membawa seseorang hidup dan
menikmati Kasih Allah, mengalami damai sejahtera,
mengandalkan Tuhan dan selalu rindu berkarya untuk Tuhan. Sayangnya, ketika seseorang
bertobat dan menjalankan hidup barunya, masih juga membawa hidup yang lama.
Suatu waktu, ada seseorang yang dahulunya belajar ilmu kebatinan, bertobat
dan mengikuti jalan Tuhan. Memang sebelumnya beliau adalah seorang yang sering
mengobati orang lain dengan ilmunya. Setelah hidup baru, beliau masih melakukan praktek
penyembuhan tersebut, tapi dilakukan dalam nama Tuhan Yesus. Apakah itu membantu
orang lain? Tentu saja hal tersebut adalah baik. Tapi benar atau tidak?
Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika kita mencampuradukkan hidup lama dan
hidup baru maka nilai kebenarannya akan hilang.
Yosua 1:7 Firman Tuhan berkata, “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu
dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke
kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.” Yakobus 1:6-8, “Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang
yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab
orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.”
Contoh kejadian diatas banyak terjadi dalam hidup sehari-hari. Banyak orang
melakukan penyimpangan mengatasnamakan berkat, jalan keluar dan pemeliharaan
Tuhan.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tetap teguh berjalan dalam kebenaran Firman
Tuhan dan tidak mengadopsi hidup lama.
Sahabat, mari tetap teguh berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan, jangan adopsi lagi
hidup lama kita tapi tetapkan hati untuk bergantung kepadaNya. Bagikan berkat kebenaran
yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Jangan Mengadopsi Hidup Lama Dalam Kedalam Hidup Baru
18 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 22 April 2016
T1
Cacing Dibalik Kolong Teras
Mengapa kita harus menjaga hati?
Hari-hari ini sering hujan, keadaan
menjadi lembab sehingga cacing mulai
bermunculan dimana-mana. Ketika dicari, sumbernya berada dikolong
teras yang terbuat dari kayu, disitu mereka bersembunyi dan bersarang.
Cacing memang sejenis binatang yang menjijikkan, apalagi yang berkaki
seribu. Katanya mereka suka bersembunyi dirongga atau celah dan
lorong kosong.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan sampai terdapat celah
dihati, kalau tidak mau di diami sesuatu yang asing dalam hidupnya.
Ayub 30:6-8 Firman Tuhan berkata, “Di lembah-lembah yang
mengerikan mereka harus diam, di dalam celah-celah tanah dan selasela gunung; di antara semak-semak mereka meraung-raung, mereka
berkelompok di bawah jeruju; mereka itulah orang-orang bebal yang tak
dikenal, yang didepak dari negeri.”
Jangan menjauhkan diri dari kasih karunia, supaya tidak tumbuh
akar kepahitan yang membuatnya sebagai dibarisan teraniaya, sehingga
tersisih dan sebagai orang bebal dalam kerajaan Allah.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menjaga hati, sehingga
tidak timbul adanya celah dalam hati.
T3
Sahabat, mari menjaga hati kita, jangan sampai ada celah, sehingga
kejahatan mengambil keuntungan dan tinggal didalamnya. Bagikan
kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Celah Hati Membawa Cela Kahidupan
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 19
Makmur Sepekan
Sabtu, 23 April 2016
T1
Disiplin Prajurit
Apa saja yang harus kita pelajari dari seorang prajurit?
Kopassus, Denjaka, Kopaska, Densus 88,
Kostrad, Marinir dan korps Angkatan bersenjata serta
Kepolisian adalah pasukan-pasukan tempur dan anti
teror yang dimiliki negara kita. Bukan hal yang mudah
untuk masuk dalam pelatihan dan pendidikannya. Kalau kita melihat latihan dan disiplin
prajurit, sungguh luarbiasa. Prajurit tersebut ditempa dengan latihan fisik dan mental yang
keras untuk mempertahankan diri, penyelamatan, latihan tempur, persenjataan, taktik,
penyamaran, penyusupan, penyergapan, pengenalan daerah, membaca peta, pelaporan
dll, yang nantinya dipakai ketika bertempur. Selain sikap kebersamaan persaudaraan
dalam korps, sikap yang patut menjadi contoh adalah kepatuhan, kesetiaan dan integritas
pada komandannya. Hal inilah yang menjadikan para prajurit tersebut tidak memusingkan
keadaan mereka tapi tetap “obey the order” (melaksanakan perintah).
Keluar dari pemikiran seperti itu, selalu ada maksud Tuhan dibalik setiap situasi
yang terjadi dalam kehidupan kita.
Matius 6:33 Firman Tuhan berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
2 Timotius 2:3-4, “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari
Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan
soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”
Rasa percaya dan hormat kepada komandan atau pemimpinnya adalah sikap
yang diharuskan dalam kekristenan. Dimana kita hidup Kristus, hendaklah kita melakukan
dengan kepatuhan pekerjaan Kerajaan Surga. Sewaktu kita melakukan kehendak-Nya,
kita tidak usah memusingkan apapun yang menjadi kebutuhan atau kepentingan sendiri,
Tuhan sudah menyediakannya untuk kita.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mengejar dan melakukan kebenaran, maka
kebaikan akan mengikuti hidup kita.
Sahabat, mari kita mengejar dan melakukan kebenaran. Yakinlah, kebaikan demi kebaikan
akan mengikuti kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kejar dan Lakukan Kebenaran
20 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 24 April 2016
T1
Allah Tempat Perteduhan
Dimanakah tempat perteduhan terbaik?
Firman Tuhan berkata, Baca seluruh
Mazmur 62. Dalam tulisannya, Daud memberikan
pernyataan iman bahwa Allah adalah satusatunya landasan kehidupan dan keselamatannya.
Bagaimana hebat kesulitan yang dihadapinya, ia tahu bahwa dirinya harus segera lari ke
dalam dekapan Allah. Di sanalah jiwanya yang gelisah menjadi tenang sebab ia berada
dalam tangan yang tidak pernah goyah (1-2).
Apa yang dialami oleh Daud merupakan masalah yang serius. Ia menghadapi
orang-orang yang bermulut manis, tetapi dalam hati mereka penuh intrik dan tipu muslihat.
Bahkan orang-orang dan keluarga terdekatnya ingin menggulingkannya dari singgasana
(3-4). Setiap saat, Daud merada dirinya dalam ancaman. Dengan posisinya sebagai raja,
Daud bisa saja mengambil tindakan tegas menyingkirkan mereka satu per satu. Namun ia
memilih datang kepada Allah yang adalah harapan, kekuatan, dan gunung keselamatannya
(5-7). Dalam perlindungan Allah, Daud merasa lega dan aman. Ia bebas mencurahkan
seluruh pergumulan hatinya kepada Allah (8). Manusia bisa mengkhianati dan berdusta
kepadanya, tetapi ia percaya Allah setia kepada orang yang mencari wajah-Nya. Itu
sebabnya Daud menemukan keyakinan diri bahwa suatu saat nanti para musuhnya akan
jatuh (9).
Keluar dari pemikiran seperti itu, belajar dari pengalamannya bersama Allah,
ia memberi wejangan agar umat Allah tidak menggantungkan hidup pada orang-orang
fasik yang hanya mementingkan materi dan menindas sesamanya. Sebab materi itu tidak
abadi, melainkan dapat menjerat hati manusia jauh dari Allah (10). Yang abadi adalah
Allah. Bahkan kuasa dunia pun berasal dari Allah (11). Itulah yang membuat Daud tidak
kuatir lagi, sebab setiap perbuatan akan mendapat ganjarannya dari Allah (12). Setiap
orang yang datang kepada Kristus akan mendapat kelegaan.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu datang dan bertanya pada Tuhan,
tempat perteduhan, sebelum mengambil keputusan.
Sahabat, Mari kita selalu datang dan bertanya pada-Nya, sebelum mengambil keputusan.
Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Semua Masalah Dapat Diatasi Dalam Ketenangan
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 21
Makmur Sepekan
Senin, 25 April 2016
T1
Dengan Penghasilan Tinggi
Menghapa kita harus selalau berjalan dalam
kebenaran menurut renungan MS hari ini?
Menarik ketika mendengarkan cerita
penghasilan karyawan kapal pesiar, yang terendah
perbulannya mencapai 1,500 US$, sedangkan
yang tertinggi mencapai puluhan ribu dollar, waaaaw! Konon katanya, penghasilannya
tidak dibayar secara langsung melainkan transfer ke rekening masing-masing, cara
seperti itu menjadi uang mereka tetap utuh hingga kembali dari bekerja.
Kecenderungan mereka bekerja dengan waktu berjangka, minimal sebulan
sekali mendapatkan waktu libur bersama keluarga. Di waktu itulah mereka dapat
menikmati hasilnya bersama keluarga.
Keluar dari pemikiran seperti itu, penghasilan tinggi pada umumnya tidak
dibayar secara langsung, sebaliknya yang dibayar langsung biasanya penghasilan
rendah.
2 Korintus 4:17-18 Firman Tuhan berkata, “Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya,
jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
Berjalan dalam kebenaran terkadang ditertawakan sebagai kebodohan,
sesungguhnya bagi keimanan itu merupakan pekerjaan bagi kemuliaan-Nya.
Kebenaran bukan bekerja untuk mendapatkan hasil yang kelihatan langsung,
melainkan menyukakan hati Tuhan. Daripada-Nya, kita akan menerima upah besar,
yang sekaligus dapat dinikmati bagi kemuliaan-Nya.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang selalu berjalan dalam kebenaran,
sekalipun dianggap bodoh bagi dunia.
Sahabat, marilah kita selalu berjalan dalam kebenaran, sekalipun dunia
menganggapnya sebagai kebodohan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Selalu Berjalan Dalam Kebenaran
22 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 26 April 2016
T1
Hati Tetap Dingin
Mengapa kita harus SMART, menurut renungan
MS hari ini?
Berhari-hari dalam kapal pesiar,
walaupun didalamnya seakan-akan sebuah
mal, karena setiap hari berada dalam ruang
dingin lama kelamaan hati juga ikut menjadi dingin. Menjadi masalah ketika mandi
pagi. Walaupun diperlengkapi air panas, setelah mandi badan ini masih terasa
dingin.
Secara fisik berada dalam ruang dingin waktu lama, mengakibatkan
terbentuk pola pikir akan suasana dingin. Walaupun terkadang keadaan
sesungguhnya panas, karena hati sudah terasa dingin, itulah yang terjadi pada
diri saya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, pikiran yang menentukan terima atau
tidaknya suatu keadaan, apa yang diterima itu yang terekam dalam hati.
Amsal 4:20-23 Firman Tuhan berkata, “Hai anakku, perhatikanlah
perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu
menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi
kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh
tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan.”
Percaya kebenaran yang tertulis merupakan ilham Roh Kudus, maka
hati akan terjaga oleh-Nya. Karena itu, Selalu Menerima Anugerah Roh Tuhan
(SMART), sehingga perjalanan hidup kita penuh kepastian.
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya kebenaran merupakan
ilham Roh Kudus.
T3
Sahabat, mari kita percaya bahwa kebenaran merupakan ilham Roh Kudus. Oleh
karena itu, jadilah SMART. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Semua Kebenaran adalah Ilham Roh Kudus
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 23
Makmur Sepekan
Rabu, 27 April 2016
T1
Bertahan Sampai Akhir
Apa yang harus kita pertahankan sampai akhir?
Bait Allah di zaman Yesus merupakan
bangunan yang didirikan oleh Zerubabel dan Ezra.
Bangunan ini direnovasi dengan megah oleh Herodes
pada tahun 20-19 sM. Kemegahan Bait Allah membuat
setiap mata terkagum-kagum. Bukan karena luas Bait Allah, melainkan lapisan lempengan
emas yang menghiasi seluruh bangunan tersebut. Saat cahaya matahari menyinari bangunan
itu, Bait Allah memantulkan cahaya keemasan yang menyilaukan mata. Inilah yang menjadi
kebanggaan orang-orang Yahudi.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan meletakan kebanggan pada sesuatu yang
besifat fisik saja, karena semua itu akan sirna, tapi banggalah jika kita dapat bertahan sampai
akhir. Firman Tuhan berkata, renungkan Markus 13:1-13. Ketika Yesus melihat kemegahan
bangunan Bait Allah, Ia menubuatkan kehancuran Bait Allah (1-2). Ucapan Yesus ditafsir oleh
para murid-Nya sebagai tanda akhir zaman (3-4). Yesus tidak melihat peristiwa itu sebagai
akhir zaman, melainkan sebagai ciri-ciri zaman akhir. Pertama, munculnya banyak penyesat
yang memakai nama-Nya dan mengaku dirinya sebagai juruselamat (6). Kedua, perang ada di
mana-mana (7a, 8a). Ketiga, kelaparan dan gempa bumi akan menimpa umat manusia (8b).
Keempat, Injil akan diberitakan dan didengar oleh semua bangsa (10). Jika semua ini terjadi,
hal itu merupakan suatu permulaan kesengsaraan datangnya zaman baru, yaitu langit dan bumi
baru (8c). Tetapi Yesus menghibur para murid untuk tidak kuatir karena cepat lambat momen
itu akan datang (7b).
Selain itu, Yesus juga memperingatkan para murid-Nya untuk mawas diri terhadap
Ajaran sesat yang merajalela (5) dan penderitaan yang akan dialami oleh mereka karena namaNya (9). Allah akan mengaruniakan hikmat-Nya pada mulut mereka untuk menyaksikan Kristus
bagi orang banyak (11-13a; band. Kis 7). Lebih dari itu, Yesus berjanji bahwa setiap orang yang
mempertahankan iman kepada Kristus dan rela mati demi keyakinan yang dipercayainya, maka
hidup kekal menjadi upah mereka (13b).
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang bangga karena dapat mempertahankan iman
kepada Kristus, sampai akhir.
Sahabat, mari kita belajar mempertahankan iman kita terhadap Kristus, berapa pun harga yang
harus kita bayar. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama
di kamit.
Pertahankanlah iman kepada Kristus
24 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 28 April 2016
T1
Menolong Jadi Korban
Apakah yang dimaksud dalam MS hari ini?
Seorang
petugas
bermaksud
menolong orang yang terbawa arus. Ketika ia
terjun kedalam sungai yang deras justru dirinya terseret arus, saat ditemukan telah tidak bernyawa lagi. Kejadian seperti itu
mengundang perhatian banyak pihak, bahkan menjadi peringatan bagi setiap
orang yang ingin menolong sesamanya dalam satu keadaan.
Pekerjaan baik adalah panggilan yang mulia, tetapi lebih mulia manakala
tahu apakah perbuatannya membahayakan dirinya atau tidak. Jangan terbawa
oleh emosi sehingga melupakan diri.
Keluar dari pemikiran seperti itu, perbuatan baik seharusnya dilakukan
dalam kebenaran, akan kuat menghadapi tantangan.
Galatia 6:1-2 Firman Tuhan berkata, “Saudara-saudara, kalaupun
seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus
memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga
dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
Sebagai orang beriman seharusnya terikat dengan amanat agung
memberitakan keselamatan bagi orang lain, tetapi tidak melupakan perintah
agung, yaitu hidup saling menguatkan satu sama lain dalam keluarga Allah,
supaya tidak terbawa oleh keadaan yang dapat menyerongkannya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hidup saling menguatkan dalam
kerajaan Allah.
T3
Sahabat, mari kita hidup saling menguatkan satu sama lainnya, dalam kerajaan
Allah. Ini dapat kita praktekan dalam kamit. Bagikan berkat kebenaran yang Anda
peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Saling Menguatkan Dalam Kamit
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 25
Makmur Sepekan
Jumat, 29 April 2016
T1
Gerhana Matahari
Dimana kita bisa mendapatkan kedamaian
sejati?
Konon katanya, gerhana matahari
merupakan fenomena siklus 350 tahunan,
kesempatan kali ini melintasi garis khatulistiwa,
sehingga sebelas kota di Indonesia secara khusus mengalami gerhana total.
Yang menarik untuk menjadi bahan renungan adalah, peristiwa tersebut menarik
perhatian masyarakat dari manca negara dan berkumpul pada beberapa titik
lintasan gerhana matahari.
Tahukah anda, berbagai media memberitakan, bahwa melalui
peristiwa tersebut, sektor pariwisata mengalami peningkatan, sehingga memicu
peningkatan sektor lainnya?
Keluar dari pemikiran seperti itu, ada berbagai potensi yang tersedia,
sesungguhnya tidak kalah menarik dari gerhana matahari.
Yesaya 60:3 Firman Tuhan berkata, “Bangsa-bangsa berduyun-duyun
datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.”
Jadilah wadah bagi terang Tuhan bercahaya, sehingga bangsa-bangsa
berduyun-duyun datang menyaksikan kemuliaan-Nya. Karena itu, percayalah
kepada Yesus supaya roh manusia mengalami kelahiran kembali, karena roh
manusia adalah pelitanya Tuhan. Ketika roh dan hati menjadi baru, maka pelita
Tuhan menjadi cahaya yang akan menarik bangsa-bangsa datang.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menjadi wadah bagi cahaya terang
Tuhan..
T3
Sahabat, mari kita menjadi wadah bagi cahaya terang Tuhan. Cahaya-Nya yang
akan menarik banyak orang untuk menyaksikan dan mengalami kemuliaan
Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Menjadi Wadah Terang Tuhan
26 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 30 April 2016
T1
Gaya Celeng
Mengapa kita tidak boleh membenarkan diri
sendiri?
Dulu semasa saya bertugas di kota
Palembang, saya sering berdinas di daerah yang
banyak babi hutannya. Di Jawa disebut celeng.
Binatang ini memakan umbi-umbian, udang dan buah-buahan. Salah satu kehebatan
hewan ini adalah dapat berlari cepat dan mempunyai taring yang tajam. Akan tetapi
kelemahannya adalah ketika berlari kencang, si celeng susah untuk berbelok alias
tabrak sana-sini. Mungkin karena tubuhnya bongsor tapi kakinya pendek hingga
sangat sulit manuvernya.
Nah, suatu kali papa berbicara dengan saya sewaktu berkendaraan
mengenai ketidakpatuhan pengendara terhadap aturan lalu lintas dan juga perilaku
buruk terhadap beberapa pemakai jalan lainnya. Istilah beliau adalah berkendaraan
dengan gaya “celeng” alias melaju seenak diri sendiri tanpa menghiraukan kanan
kirinya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan membenarkan diri sendiri, sebab
lambat laun, itu akan mencelekai diri sendiri dan orang lain.
Amsal 21:2 Firman Tuhan berkata, “Setiap jalan orang adalah lurus menurut
pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.”
Manusia membenarkan diri sendiri dan menganggapnya sebagai sebuah
kebenaran. Hingga keputusannya tidak menimbang dengan hati yang bijak. Ujungujungnya dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Jadi kebenaran yang
sejati dan murni akan muncul melalui ujian dan didikan Tuhan, bukan berdasar atas
kebenaran kita sendiri.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang berhasil tidak membenarkan diri sendiri.
Sahabat, mari kita menimbang segala sesuatu dengan hati yang bijaksana, jangan
dengan pengertian kita sendiri, sekalipun kelihatannya benar. Bagikan berkat
kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya
di kamit.
Miliki Hati Yang Bijak
Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016 | 27
Makmur Sepekan
Minggu, 01 Mei 2016
T1
Jalan Kelihatan Tidak Tembus
Mengapa kita tidak boleh berjalan berdasarkan
pengalaman, sekalipun terlihat benar?
Rombongan kami berkesempatan
jalan-jalan disekitar wilayah Marina Bay,
Singapura. Saat menuju ke salah satu objek,
melintasi jalan di tepi sungai yang agak kecil, tiba-tiba semua berhenti, dikiranya
tidak ada jalan tembus.
Dalam keadaan seperti itu, salah satu dari kami ambil inisiatif bertanya
kepada petugas yang sedang bertugas digedung sampingnya,. Kata petugas
tersebut, “Jalan terus dan belok kekanan, dari situ terdapat jalan tembus ke objek
yang dimaksud.”
Sesungguhnya jalan disitu terdapat jalan tembus, tetapi kecil, hampir tidak
kelihatan, seperti tidak ada jalan, sehingga semua berhenti, seakan-akan stagnan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, bimbingan yang mengarahkan kepada
kebenaran itulah sesungguhnya pegangan hidup, bukan pengalaman.
Yohanes 11:9-10 Firman Tuhan berkata, “Jawab Yesus: ‘Bukankah ada
dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak
terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada
malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.’”
Pengalaman tidak selalu sama, terkadang berubah seturut dengan waktu.
Karena itu, janganlah berjalan dengan pengalaman, berjalanlah dengan Tuhan. Ia
adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup, tidak ada jalan lain yang baik.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tidak berpegang kepada pengalaman,
tetapi berpegang kepada Tuhan.
T3
Sahabat, mari kita bejalan bukan berdasarkan pengalaman kita, karena
pengalaman belum tentu kebenaran. Tetapi berjalanlah dalam bimbingan terang
Tuhan! Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Yesus Adalah Jalan Kepada Kesempurnaan
28 | Makmur Sepekan - Edisi VII, April 2016
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Download