Untitled - Psalm 21 Church

advertisement
authorized by
Copyright 2017.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan
Senin, 03 April 2017
T1
Setia Dalam Perkara Kecil
Sudahkah Anda siap sedia setiap saat?
Ada kisah seorang pekerja di kantor
yang saya pimpin waktu dulu. Sebetulnya
dia adalah orang desa yang kurang
berpengetahuan, alias polos. Satu hal yang menjadi inspirasi adalah kesetiaannya
dalam menjalankan tugas dengan tekun, mau belajar untuk memperlengkapi diri.
Karena itu, saya tempatkan dia sebagai pekerja di lapangan mengikuti
para teknisi, supaya ia dapat belajar bekerja mandiri. Terakhir ia telah mendapatkan
kepercayaan sebagai kepala teknisi di sebuah hotel yang cukup bergengsi.
Keluar dari pemikiran seperti ini, salah satu bentuk kesetiaan dalam
perkara kecil adalah ketekunan mentaati setiap kewajiban dengan baik.
Firman Tuhan dalam Matius 25:21 berkata, “Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
Sukses adalah suatu perbuatan yang diakui secara ofjektif, bukan bersifat
manipulatif. Karena itu, firman Tuhan berkata bahwa hamba yang setia terhadap
perkara kecil, sehingga mendapatkan kepercayaan perkara besar, adalah hamba
yang tekun melakukan kewajiban yang dipercayakan tuannya.
Bagaimana dengan kita, apakah cukup setia terhadap kewajiban yang
seharusnya kita lakukan, sehingga mendapatkan kepercayaan perkara yang lebih
besar?
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang selalu setia bertanggungjawab menyelesaikan
dengan baik, setiap perkara kecil yang dipercayakan.
T3
Sahabat jadilah orang yang selalu setia bertanggungjawab menyelesaikan dengan
baik, setiap perkara kecil yang dipercayakan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap
orang.
Setia Membuahkan Kepercayaan
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 3
Makmur Sepekan
Selasa, 04 April 2017
T1
Mengenal KesetiaanNya
Apa artinya “setia”?
Salah satu hal yang paling sering
dipertanyakan oleh pasangan yang akan menikah
adalah soal kesetiaan. Terkadang, hal ini masih
sering diragukan oleh manusia. “Bisakah dia setia?” atau “Mampukah aku setia?”
Manusia tahu bahwa dalam perjalanan hidupnya, selalu akan ada pencobaan akan
kesetiaan. Manusia meragukan kemampuannya untuk bertahan atas cobaan ini,
seolah-olah Tuhan dilupakan.
Keluar dari pemikiran seperti ini, kita hanya bisa menjadi setia, jika kita
menerima impartasi kesetiaan dari sumbernya, Tuhan.
Kesetiaan merupakan salah satu atribut Allah. Ada banyak ayat dalam Alkitab
yang menyatakan bahwa Allah itu setia. Berikut ini adalah dua di antaranya:
Firman Tuhan dalam Ulangan 7:9 berkata, “Sebab itu haruslah kauketahui,
bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan
kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintahNya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.” Dan 1 Korintus 1:9, “Allah, yang memanggil
kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.”
Selain itu, Alkitab juga menyatakan bahwa kesetiaan Allah itu sangat besar.
Kesetiaan-Nya tak pernah berakhir. Kesetiaan-Nya juga tak bergantung pada kesetiaan
manusia. Apakah yang dimaksud dengan “setia”? Setia berarti dapat dipercaya. Allah
itu setia. Artinya, Dia adalah Allah yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Dia
senantiasa memegang dan menepati janji-Nya. Setiap firman yang diucapkan-Nya
pasti digenapi. Karena itu, kita tak perlu ragu atau kuatir akan penggenapan janji Allah
dalam hidup kita. Kita dapat dengan tenang bersandar kepada-Nya dan mempercayai
kesetiaan-Nya yang tak pernah berakhir.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang setia dan dapat dipercayai Tuhan dan sesama.
Sahabat, jadilah orang yang setia dan dapat dipercayai Tuhan dan sesama. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Setia Artinya Dapat Dipercaya
4 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Rabu, 05 April 2017
T1
Semua Menjadi Jelas
Bagaimana kita bisa menjadikan dunia yang gelap
menjadi terang?
Manakala keberadaan kita di satu area
yang sebelumnya belum pernah disana, semua
keadaan menjadi serba asing. Pada jaman dahulu,
keadaan seperti itu cukup menyulitkan bagi yang belum memiliki seorang kenalan yang
dapat menjadi penunjuk jalan di area seperti itu.
Tidak demikian dengan masa kekinian, segalanya sudah tersedia dan dibantu
dengan GPS. Kehadirannya seakan-akan membuat semua keadaan menjadi tidak
ada kesulitan, bahkan sampai yang terdetail sekalipun. Dengan alat tersebut dapat
menjadi jelas semua lokasi tempat di seluruh dunia. Sepertinya dunia dijadikan terang
menerang oleh GPS.
Keluar dari pemikiran seperti ini, bukankah bumi seakan-akan gelap bagi
sebagian orang yang tidak memiliki hubungan dengan Sang Illahi?
Firman Tuhan dalam Yohanes 16:13 berkata, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu
Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak
akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah
yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang.”
Kepercayaan kepada Yesus sebagai Tuhan adalah mentaati perintah-Nya
dan Roh Kudus akan memimpin dalam kasih karunia-Nya, sehingga perjalanan hidup
yang mungkin sebagian area masih gelap, akan menjadi terang oleh kehadiran Roh
Kudus dalam hidupnya.
Karena itu, pastikan hidup sesuai tuntunan firman tertulis, sehingga dipenuhi
dengan firman Roh. Tanda seseorang berjalan dengan firman tertulis dan dipenuhi
firman Roh, adalah hidup dalam kasih karunia dan menjadikan dunia terang.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang berjalan dalam firman, dipenuhi Roh Kudus dan
hidup dalam kasih karunia.
Mari sahabat, jadilah orang yang berjalan dalam firman, dipenuhi Roh Kudus dan hidup
dalam kasih karunia. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jadikan Dunia Terang
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 5
Makmur Sepekan
Kamis, 06 April 2017
T1
Jangan Sampai Terluka
Mengapa kita harus menjaga setiap perkataan
dan perbuatan kita?
Suatu hari, ketika melangkah tidak
sengaja kaki saya tersangkut tali tas saya sendiri
yang diletakan di samping meja, sehingga
bagian paha saya tersenggol siku meja. Saat senggolan terjadi, tidak terasa apaapa, seakan-akan tidak terjadi sesuatu yang melukai. Keesokannya sewaktu mandi,
mulai terasa perih dibagian paha, ternyata paha yang tersenggol tersebut tergores,
sehingga luka dan terjadi pembengkakan.
Keluar dari pemikiran seperti ini, perjalanan hidup seseorang sulit berkata
tidak pernah mengalami senggolan, sebetulnya bukan senggolan yang menjadi
isunya, melainkan jangan sampai terluka itu yang menjadi isu utama, padahal
senggolan yang terjadi terkadang akibat dari dirinya sendiri.
Firman Tuhan dalam Amsal 15:4 berkata, “Lidah lembut adalah pohon
kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.”
Dalam banyak bicara, sulit kita tidak mengeluarkan kata-kata yang
terkadang menyinggung perasaan, sehingga melukai hati orang lain. Manakala
terjadi seperti itu, hal yang utama adalah mohon keampunan, supaya damai
sejahtera tetap menjadi hiasan kehidupan. Jangan saling membela, saling menyakiti.
Bukankah itu tujuan si jahat, membuat umat Tuhan kehilangan esensi hidup
saling mengasihi? Kesempatan ini ijinkan saya memohon keampunan dari pembaca
renungan, sekiranya tulisan saya sempat bersinggungan, bahkan melukai hati
pembaca. Lepaskanlah pikiran lama, isilah pikiran baru bersama Tuhan menjalani
tahun yang baru.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memilih untuk memohon ampun, jika perkataan
dan perbuatan andas sempat menyinggung orang lain.
Sahabat, mati kita memilih untuk memohon ampun, jika perkataan dan perbuatan
andas sempat menyinggung orang lain. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jagalah Perkataan & Perbuatan Kita
6 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Jumat, 07 April 2017
T1
Relokasi Warga Bantaran Sungai
Mengapa kita harus melihat tujuan positif dari
sebuah kejadian?
Hari-hari ini sering kita dengar tentang
relokasi wilayah perkumuhan atau bantaran
sungai. Ketika relokasi dilakukan yang terjadi
adalah pro dan kontra. Misalnya, masalah penataan wilayah kumuh atau bantaran
sungai pasti ada tujuan. Kedua keadaan seperti itu kalau dibiarkan dan dilihat dari
sisi sosial bisa dikatagorikan tidak manusiawi, apalagi terjadi relokasi tidak lepas
dari pengusuran.
Menyikapi kejadian seperti itu, seharusnya kita dapat berkaca dari
tujuannya bukan tindakan, sekalipun tindakan tidak baik, tetapi tujuannya adalah
benar.
Keluar dari pemikiran seperti ini, orang bijak melihat tujuan dari suatu
kejadian, walaupun terkadang tidak menyenangkan. Contoh: seorang dokter
diharuskan menginjeksi, tentu sakit, tujuannya adalah menyembuhkan.
Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:17 berkata, “Sebab penderitaan ringan
yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segalagalanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.”
Kaitan suatu tindakan adalah tujuannya, manakala menyikapi kejadian
yang diperbandingkan dari satu kedaan pada keadaan lainnya, pastilah
menimbulkan konflik penerimaan antara suka dan duka. Misalnya, lihat dari tujuan
adalah suka, tapi kejadiannya menimbulkan duka. Karena itu, ketika masalah
datang seharusnya pijakannya bukan apa yang dihadapinya, bagi orang bijak tentu
adalah tujuan dari kejadian itu sendiri.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang selalu melihat tujuan positif dari
sebuah perkara yang terjadi.
Sahabat, jadilah orang percaya yang selalu melihat tujuan positif dari sebuah
perkara yang terjadi. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Pikiran Positif
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 7
Makmur Sepekan
Sabtu, 08 April 2017
T1
Pergaulan Yang Benar
Mengapa kita harus memiliki pergaulan yang benar?
Bertahun-tahun bergaul dengan anak-anak
balap jalanan, membentuk diri saya menjadi “gila”
motor dan mesinnya. Mulai dari SMP sampai dengan
bekerja, sangat sulit bagi saya untuk melepaskannya
karena sangat didukung oleh lingkungan. Tidur, mandi, nongkrong di bengkel. Kehidupan
sehari-hari hanya melulu soal tunner, engine block, kopling, air box, membran, exhaust,
karburator, gearbox, in-take, ban dan perangkat lainnya.
Bukannya bertambah puas, tapi selalu ingin lebih lagi dan lagi, sampai suatu hari
Gembala saya memberikan nasehat dalam kotbahnya mengenai ikatan penyimpangan
dari hasrat kebut-kebutan yang mendatangkan hal yang tidak baik. Ditambah lagi hobi
ini sudah mengganggu “dapur” kami sehingga istri mengingatkannya. Hal tersebut
mulai menyadarkan saya dan mulai datang kepada komunitas sel (doa dan pelayanan).
Walaupun bukan hal yang mudah tapi saya mempunyai seorang mentor yang sabar dan
rendah hati, yang terus membimbing dan mengarahkan kepada Tuhan. Dibangun dalam
komunitas yang penuh kasih hingga membuahkan hasil pertobatan.
Keluar dari pemikiran seperti ini, pergaulan yang benar, mempengaruhi cara
berpikir yang positif.
Firman Tuhan dalam Efesus 5:5-7 berkata, “Karena ingatlah ini baik-baik: tidak
ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang
mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang
dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah
atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.” Dan
Mazmur 1:1, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang
tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,”
Pergaulan yang benar akan mempengaruhi cara berpikir yang benar pula. Jadi
marilah ikatkan diri dengan komunitas yang berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang memiliki pergaulan yang benar.
Sahabat, mari kita menjadi orang percaya yang memiliki pergaulan yang benar. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Pergaulan Yang Benar
8 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Minggu, 09 April 2017
T1
Penyakit Akhir Zaman
Apa itu ibadah?
Suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari
adalah waktu, suka tidak suka waktu berjalan silih
berganti. Kejadian seperti itu, seakan-akan waktu
bekejaran dengan kehidupan, segala aspek dalam
kehidupan sepertinya dapat dikalahkan, terkecuali waktu. Karena itu, berjalannya waktu
menjadikan usia seseorang berlanjut, sehingga timbulnya berbagai penyakit, terkadang
yang cukup mengerikan adalah penyakit pelupa.
Contohnya: lupa makan, lupa mandi, bahkan terkadang lupa mengenakan
pakaian. Itu semuanya kaitan dengan kejiwaan non fisik. Kaitan dengan fisik, misal: tidak
sadar tiba-tiba buang air kecil, atau air liur dan sebagainya.
Keluar dari pemikiran seperti ini, hari-hari ini karena waktu, faktor usia tidak lagi
menjadi alasan, tua muda cenderung mengalami yang namanya penyakit pelupa. Misalnya,
ketika diluar berpenampilan dan kelakuan seperti seorang remaja yang masih single, lupa
dirumah ada suami atau istri yang setia menunggu.
Firman Tuhan dalam 2 Timotius 3:1-4 berkata, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari
terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak
mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang,
tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir
panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.”
Penyakit akhir zaman yang membawa kekacauan kehidupan, sebetulnya bukanlah
waktu yang menjadi penyebabnya, melainkan perubahan perilaku individunya. Fakta
mengatakan, sekalipun kesediaan ibadah, bukannya menjadi penyembahan dengan Allah,
tidak jarang justru sebaliknya menjadikan ajang perselingkuhan perkara rohani dan duniawi.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadikan ibadah sebagai sarana untuk menyembah
Tuhan.
Sahabat, jadilah orang yang menjadikan ibadah sebagai sarana untuk menyembah Tuhan .
Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Ibadah Adalah Sarana Penyembahan
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 9
Makmur Sepekan
Senin, 10 April 2017
T1
Aliran Air Hidup
Apa itu air kehidupan?
Air memang salah satu kebutuhan hidup
utama mahluk hidup. Sebuah hal yang sering
ditanyakan orang ketika mau membeli/mengontrak
rumah adalah kelancaran aliran airnya. Jika aliran air tidak ada atau tidak lancar, tentunya
akan sulit untuk kelangsungan hidup.
Keluar dari pemikiran seperti ini, air adalah kebutuhan utama hidup jasmani, air
hidup adalah kebutuhan utama hidup rohani.
Firman Tuhan dalam Yohanes 7:38 berkata, “Barangsiapa percaya kepada-Ku,
seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup.”
Ketika kita percaya kepada Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan
Juruselamat maka kita bisa merasakan ada sesuatu yang berubah dalam hati kita. Roh
kudus menaruh aliran-aliran air hidup dalam hati kita, Dia menjamah hati kita sehingga kita
merasakan kerinduan untuk mengenal Dia. Dan jika kita terus meresponi kerinduan itu maka
kita akan terus dibawa oleh Roh Kudus masuk lebih dalam untuk menyembah Dia.
Manusia diciptakan pada hakekatnya adalah untuk menyembah Allah Bapa. Bapa
menghendaki kita menjadi penyembah-penyembah yang benar, yang menyukakan hatinya.
Menyembah dalam roh dan kebenaran yaitu menyembah dengan roh/hati kita, dengan sikap
hati yang benar, hati yang haus, hati yang tulus dan murni..
Bukan hati/roh kita saja tetapi juga sikap hidup (jiwa dan tubuh) kita. Untuk menjadi
penyembah-penyembah yang benar, harus memiliki sikap hidup sesuai dengan kebenaran/
Firman, sehingga penyembahan kita punya kualitas, punya nilai/bobot, dan menjadi korban
yang harum dan menyukakan hati Tuhan.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang selalu menerima aliran air Kehidupan setiap
saat.
Sahabat, jadikan diri kita sebagai orang percaya yang selalu menerima aliran air Kehidupan
setiap saat. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Not Only Pure Heart and Spirit. But Also Your Body
10 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Selasa, 11 April 2017
T1
Penuh Dengan Roh Kudus
Sudahkah kita yetap berdoa, bersemangat dan menabur?
Sebuah percakapan diruang makan kantor
dengan beberapa rekan tentang bagaimana biasanya
seseorang bisa mengenal satu sukunya dengan
mendengarkan logat perkataannya. Contohnya kalau
kita dari suku Jawa mendengar seseorang bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia dan ternyata
orang tersebut mempunyai logat Jawa (banyak orang bilang logat medhog), secara otomatis kita
langsung bisa menebak bahwa orang itu berasal dari Jawa. Demikian juga dengan logat-logat
lainnya seperti Sunda, Menado, Timor, Melayu, Tionghoa, dan lainnya. Kenapa bisa seperti itu?
Karena ada sebuah kesamaan berbahasa daerahnya, cara, gesture, kebiasaan, penekanan kata,
penyampainnya dan beberapa karakter lainnya. Terkadang walau di luar negeripun, kita bisa
merasakan ketika berpapasan dengan orang-orang Indonesia. Dari cara berpakaian, berbicara dan
sikap. Seperti ada sebuah “connecting” (sambungan) yang membuat kita mengetahuinya.
Keluar dari pemikiran seperti ini, kita bisa mengenal seseorang dari logat dan gayanya.
Demikian juga anak Tuhan dikenal dari cara bicaranya dan gaya hidupnya.
Firman Tuhan dalam Efesus 4:29-31 berkata, ”Janganlah ada perkataan kotor keluar
dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya
mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Dan janganlah kamu mendukakan Roh
Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan,
kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula
segala kejahatan.” Dan Efesus 5:18, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur
menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”
Dengan logat Kerajaan Sorga, Roh Kudus langsung dapat mengenali dengan baik. Dia
mengenal dengan baik pribadi yang sudah percaya, bertobat, diberikan anugerah keselamatan dari
Tuhan Yesus. Kemudian oleh Roh Kudus kita dapat menjalankan keselamatan itu dengan ketaatan,
penundukan diri, melekat pada Firman Tuhan. Ketika Roh Kudus menguasai dan mengendalikan
hidup kita, Mari undang Roh Kudus dalam hidup kita dan jadikan hidup kita menjadi “tawanan”Nya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang berlogat dan bergaya hidup Kerajaan Allah.
Sahabat, pastikan kita adalah orang percaya yang berlogat dan bergaya hidup Kerajaan Allah.
Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Logat & Gaya Hidup Kerajaan Allah
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 11
Makmur Sepekan
Rabu, 12 April 2017
T1
Penolong & Pelindung Yang Setia
Mengapa kita harus mengenal Tuhan?
Bagi banyak orang, masa tua diharapkan
menjadi masa istirahat dan menikmati hasil kerja keras
selama ini, masa di mana hidup dengan santai dan tanpa
banyak pergumulan. Namun tidak demikian bagi Daud.
Pada masa tuanya, Daud masih mengalami pergumulan yang berat, di mana ada orang-orang yang
masih menginginkan kecelakaannya (24). Meski hal itu menyusahkan hati Daud, namun ia tetap yakin
Allah tidak melupakannya. Jejak-jejak pengalaman Daud ditolong dan dilindungi Allah itu membuat
Daud meyakini bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang setia (22).
Keluar dari pemikiran ini, pengenalan mempengaruhi cara pandang & cara menyikapi persoalan.
Firman Tuhan dalam Mazmur 71:17-24 berkata, “Ya Allah, Engkau telah mengajar aku
sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib; juga sampai masa
tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasaMu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang. Keadilan-Mu, ya
Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah melakukan hal-hal yang besar, ya Allah, siapakah seperti
Engkau? Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau
akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali.
Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur aku. Aku pun mau menyanyikan
syukur bagi-Mu dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu
dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel. Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagiMu, juga jiwaku yang telah Kaubebaskan. Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari,
sebab akan mendapat malu dan tersipu-sipu orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku.”
Dalam pandangan Daud, Allah itu penolong dan pelindung yang setia. Oleh karena itu,
kepada Allah yang demikianlah Daud memohon perlindungan di masa tuanya. Daud percaya sampai
masa tuanya pun Allah tidak meninggalkannya (18).
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang semakin dalam mengenal Allah..
Mari memperdalam pengenalan kita akan Allah. Semakin dalam kita mengenal Allah, semakin dalam
pula kita mengenal diri kita. Semakin dalam kita mengenal Allah kita, semakin kuat pula iman kita;
sebab kita tahu benar bahwa hidup kita dipelihara dan dilindungi oleh Allah yang setia. Bagikan
kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Semakin Dalam Mengenal-Nya
12 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Kamis, 13 April 2017
T1
Kebangkitan Yang Memberi Kemenangan
Apa yang anda dapatkan dari MS hari ini?
Tanpa terasa Paskah tahun ini, sudah di depan
mata. Mari kita alihkan pikiran kepada KEMENANGAN.
YESUS TELAH MENANG ATAS KEMATIAN. Sejatinya
Paskah adalah titik kulminasi kemenangan Yesus Kristus atas maut, ketika kuasa dosa telah
dikalahkan oleh Kebangkitan-Nya. Paskah senantiasa menghadirkan suasana dan semangat
sukacita bagi seluruh umat yang telah ditebus oleh kuasa kebangkitan-Nya itu.
Keluar dari pemikiran seperti ini, Paskah, sebagai fakta dalam sejarah umat manusia,
memberikan pengharapan di tengah-tengah berbagai ketidakpastian dan kekuatiran; kekecawaan
dan keputusasaan.
Firman Tuhan dalam 1 Petrus 1:3 berkata, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus
Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Petrus 1:3).
Inilah pesan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi yang memperkenalkan kebenaran
sejati di dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Kata ‘mengenal Dia’ sebagaimana terungkap dalam
kalimat berikut: “Seperti yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya…”
(1 Petrus 1:10a), tidak semata-mata dimengerti sebagai kata “murni” yang mengacu pada zaman
akhir, melainkan sebagai ungkapan yang menyatakan hubungan (persekutuan) yang nyata, yang
dimiliki sekarang di dalam hidup ini dengan Kristus.
Jadi, pengenalan akan Kristus adalah terbangunnya relasi nyata antara manusia dan
Allah dalam Yesus, yang tercermin dalam realitas kehidupan masa kini, maupun kehidupan yang
akan datang. Jikalau kita mengenal kuasa, bahkan mengalami kebangkitan-Nya, ini mensyaratkan
bahwa kita juga terserap dalam persekutuan di dalam penderitaan dan kematiaan-Nya. Inilah
inti pesan Paskah, bahwa kita mati dan bangkit bersama dengan Kristus. Dengan demikian kita
menjadi serupa dengan Kristus, dalam arti mengikuti teladan-Nya dan melakukan kehendak-Nya
dalam kehidupan kita. Itu berarti kita juga diberi mandat untuk menjadi agen-agen perubahan.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang menjadi serupa dengan Kristus, melakukan
kehendak-Nya dan mengikuti teladan-Nya.
Sahabat, jadilah orang percaya yang enjadi serupa dengan Kristus, melakukan kehendak-Nya dan
mengikuti teladan-Nya. Bagikan kepada semua orang yang anda kenal.
Ikuti Teladan-Nya, Lakukan kehendak-Nya
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 13
Makmur Sepekan
Jumat, 14 April 2017
T1
Mengalami Kuasa KebangkitanNya
Bagaimana kita bisa mengalami kuasa kebangkitanNya?
Saya percaya bahwa pengenalan kita akan
Allah akan mempengaruhi jalan pikiran dan tindakantindakan kita dalam hidup kita. Orang yang tidak
mengenal Tuhan akan menjalani kehidupan yang
bertentangan dengan kebenaran Tuhan. Seberapa besar pengenalan kita akan Tuhan, maka
sebesar itulah kita dapat berpikir, beriman dan mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita. Misalnya,
kita mengenal seorang kaya yang baik hati. Dia bukan saja baik hati tapi dia sangat mengasihi
orang lain dan perduli kepada sesamanya. Dia selalu terbuka untuk menolong orang lain semampu
dia lakukan. Tapi kita juga memiliki saudara yang kaya yang sangat pelit dan selalu hitung-hitungan
saat akan menolong orang lain. Dia menolong orang lain karena ia mengharapkan ada imbalan
yang menguntungkan. Nah.. Apabila suatu saat kita membutuhkan pertolongan, kepada siapakah
kita lebih berani meminta pertolongan, walaupun kita tidak boleh berharap pada manusia?.
Keluar dari pemikiran seperti ini, demikianlah kita mempunyai keberanian menghadap
tahta Allah yang mulia, karena kita tahu betapa besar kasih dan kuasa-Nya bagi kita.
Firman Tuhan dalam Efesus 1:17-19 berkata,“dan meminta kepada Allah Tuhan kita
Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh Hikmat dan
Wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar
kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; betapa kayanya
kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-nya bagi
kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya.”
Kita perlu mengenal dengan benar siapakah Yesus itu, kita perlu mengerti pengharapan
yang kita miliki di dalam Yesus, dan mengalami betapa hebat kuasa-Nya bagi kita. Mulai dari
manusia yang pertama, Allah selalu berinisiatif menyatakan diri-Nya, menunjukkan Kasih dan
Kuasa-Nya bagi umat manusia. Dan bagi kita jaman ini firman Tuhan yang tertulis menjadi sarana
bagi kita untuk mengenal Dia dengan benar dan pernyataan Roh Kudus yang kita terima memberi
hikmat bagi kita untuk mengenal dan mengalami kuasa-Nya yang hebat.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang mengenal Kristus dengan benar.
Sahabat, pastikan kita adalah orang percaya yang mengenal Kristus dengan benar. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Mengenal Kristus Dengan Benar
14 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Sabtu, 15 April 2017
T1
KebangkitanNya Telah Memulihkan
Dengan apa kita bisa berani menghadapi setiap
tantangan hidup?
Di dalam terang kebangkitan yang
seperti inilah para murid mendapat pencerahan
dan pemulihan. Bukan sekedar pemulihan, tetapi
juga kuasa, manakala Yesus sang Penguasa
di surga dan di dunia ini mengembusi mereka dengan Roh Kudus, mereka bukan lagi
pecundang, mereka bukan lagi para pengecut, mereka bukan lagi mencari ‘tahta’ pribadi.
Dengan kuasa itu mereka kini hidup dan melaksanakan misi Allah di dunia ini dengan
perkasa, sekalipun bukan berarti sepi tantangan dan tantangan, tetapi kini mereka berani
menghadapi, sekalipun taruhannya adalah nyawa, tetapi mereka tidak takut lagi.
Keluar dari pemikiran seperti ini, kuasa kebangkitan Tuhan, memulihkan
keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.
Firman Tuhan dalam Kisah Rasul 5:28-32 berkata, “Dengan keras kami melarang
kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan
ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami”. Tetapi Petrus
dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada
manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan
pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan
tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat,…Dan kami adalah saksi dari
segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus yang dikaruniakan Allah kepada semua orang
yang menaati Dia”
Suatu kali ketika Petrus dan kawan-kawan di’ciduk’ dan dihadapkan kepada
Mahkamah Agama, Imam Besar mulai menanyai mereka. Mereka disidang dan dihakimi.
Tetapi karena Roh Kudus, mereka menjadi berani menghadapi tantangan itu. Adakah spirit
seperti itu juga kita miliki? Adakah gema Kebangkitan-Nya juga kita alami, sehingga kuasa
Paskah menyemangati kita terus untuk menghadapi ‘hidup ‘ ini dengan berani.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang disemangati kuasa Paskah untuk menghadapi
setiap tantangan hidup dengan berani.
Sahabat, jadilah orang percaya yang yang disemangati kuasa Paskah untuk menghadapi
setiap tantangan hidup dengan berani. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Dapatkan Kuasa Paskah Yang Memberi Keberanian
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 15
Makmur Sepekan
Minggu, 16 April 2017
T1
Kuasa Paskah
Dimanakah kita bisa belajar pengenalan yang benar
akan suara Tuhan?
Kita semua patut bersukacita karena hari
ini adalah hari peringatan kebangkitan Tuhan Yesus
dari kematian! Pada hari Jumat yang lalu kita telah
memperingati kematian Tuhan Yesus atau yang
biasa disebut dengan ‘Jumat Agung’. Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Alkitab
berkata,“... Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma
3:23), dan “... Upah dosa adalah maut” (Roma 6:23). “... tetapi Tuhan Yesus yang tidak
berdosa telah dijadikan dosa oleh karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah” (2 Korintus 5:21).
Keluar dari pemikiran seperti ini, artinya, Tuhan Yesus harus mati menggantikan
Saudara dan saya.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 15:3-4 berkata, “Sebab yang sangat penting
telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus
telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan,
dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; ...”. Dan
Ibrani 9:22, “... Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.”
Kalau kita melihat proses kematian Tuhan Yesus, sesungguhnya itu adalah
kematian yang sangat mengerikan dan Tuhan Yesus sangat ... sangat menderita oleh
karena Saudara dan saya. Dan pada akhirnya Tuhan Yesus tergantung di kayu salib
dengan sekujur tubuh-Nya yang penuh luka-luka. Dari luka-luka-Nya itu mengalir darah.
Darah karena cambukan, diberi mahkota duri, karena tangan dan kaki-Nya
dipaku, karena Dia jatuh waktu memikul salib-Nya, ... darah ... darah keluar ... darah
tertumpah.Tuhan Yesus mati karena kehabisan darah dan di dalam darah ada nyawa.
Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya buat Saudara dan saya.Tanpa penumpahan darah
tidak ada pengampunan dosa. Darah Yesus, adalah kuasa Paskah sesungguhnya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang menerima kuasa Paskah, yaitu Darah-Nya
yang memulihkan.
Sahabat, jadilah orang percaya yang menerima kuasa Paskah, yaitu Darah-Nya yang
memulihkan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Dipulihkan Oleh Darah-Nya
16 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Senin, 17 April 2017
T1
Alkitab
Apa yang dimaksud dengan menjadi “Alkitab hidup”?
Ada 4 orang pendeta yang sedang
mendiskusikan berbagai terjemahan Alkitab. Seorang
menyukai King James Version karena bahasa
Inggrisnya begitu sederhana dan indah. Yang seorang lagi menyukai American Revised
Version karena terjemahannya lebih literal dan sangat mendekati bahasa Yahudi dan Yunani
yang original. Yang seorang lagi menyukai terjemahan Moffat karena perbendaharaan kata
yang up-to-date. Pendeta yang ke empat diam sejenak. Ketika ditanya pendapatnya, ia
berkata bahwa ia paling suka dengan terjemahanya ibunya. Ketiga pendeta yang lain
terkejut mendengar jawaban tersebut. Ibu dari pendeta ini menerjemahkan Alkitab di dalam
kehidupannya, dan itu adalah terjemahan yang paling meyakinkan yang pernah dilihat
anaknya, pendeta itu.
Keluar dari pemikiran seperti ini, firman Tuhan hanya bisa “diterjemahkan” dengan
tepat, jika dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, melalui gaya hidup dan tutur kata.
Firman Tuhan dalam Matius 7:24-27 berkata, “Setiap orang yang mendengar
perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda
rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang
mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh,
yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Kita perlu melakukan kebenaran firman Tuhan dalam kehidupan kita seharihari. Orang yang tidak mengenal Tuhan tidak membaca Alkitab, tetapi mereka membaca
kehidupan kita. kita adalah “Alkitab” mereka. Apakah “terjemahan” kita meyakinkan orangorang di sekitar kita? Pertanyaannya, sudahkah anda dan menjadi Alkitab?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjadi “Alkitab hidup” bagi sesama.
Sahabat, mari kita menjadi orang yang mewujudkan “Alkitab hidup” bagi sesama. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Jadilah Alkitab Hidup
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 17
Makmur Sepekan
Selasa, 18 April 2017
T1
Bukan Untuk Diri Sendiri
Sudahkah anda menerangi dunia dengan terang
anda?
Beberapa waktu yang lalu ada sebuah
film pendek Thailand yang mengisahkan
seorang pria pekerja kantor yang “helpfull” dalam
kehidupannya. Tangannya yang suka menolong orang-orang yang ada disekitarnya,
membawa dampak yang luar biasa. Mulai dari menolong pengemis yang mempunyai
anak putus sekolah, membantu seorang ibu mendorong dagangannya, menaruh pot
tanaman dibawah pancuran, memberi makanan ke ibu tua tetangganya termasuk
kepada seekor anjing. Sampai-sampai ada yang menganggap dia adalah orang aneh.
Tapi bagi pria itu adalah sebuah anugerah ketika dia dapat menyaksikan moment
kebahagiaan yang dialami oleh orang-orang yang ditolongnya.
Keluar dari pemikiran seperti ini, Tuhan menciptakan manusia untuk hidup
bersama.
Firman Tuhan dalam Kolose 1:7-8 berkata, “Semuanya itu telah kamu ketahui
dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus
yang setia. Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.”
Dan Kolose 4:12, “Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba
Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri
teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan
segala hal yang dikehendaki Allah.”
Tuhan tidak menciptakan kita untuk hidup bagi diri sendiri saja tapi juga
menopang orang lain. Epafras menjadi contoh sebagai pribadi yang tidak berbuat bagi
dirinya sendiri tapi menjadi pelayan yang setia dalam Kristus untuk menopang yang
lain. Mari jadi dampak dan jadi berkat buat orang lain. Terangilah dunia dengan terang
kita.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang jadi dampak dan jadi berkat buat orang lain,
terangilah dunia dengan terang kita.
Sahabat, Jadilah orang yang jadi dampak dan jadi berkat buat orang lain, terangilah
dunia dengan terang kita. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Terangi Dunia Dengan Terang Kita
18 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Rabu, 19 April 2017
T1
Penjamin
Mengapa kita harus selalu fokus pada Tuhan?
Menjadi sebuah kejahatan bagi Tuhan
ketika bangsa Israel menyembah dewa Baal dan
Asyera. Hingga akhirnya mereka dijajah oleh
Kusyan-Risyataim raja Aram Mesopotamia. Hal yang menyimpangkan hati mereka
dari kebenaran ketika mereka mengharapkan dewa tersebut sebagai penjamin
hidup mereka. Karena arti Baal sendiri selain merujuk sebagai penguasa surga, juga
disandangkan sebagai tuan rumah, dewa petir, dewa hujan, kesuburan dan dewa
pertanian.
Sedangkan Asyera yang disebut sebagai istri Baal, mempunyai arti dewi
kesuburan dan ratu surga. Salah satu lambangnya adalah pohon yang rimbun. Hingga
Tuhan mengutus Otniel anak Kenas adik Kaleb menjadi hakim Israel yang pertama
untuk membebaskan bangsa Israel dari cengkraman bangsa Aram Mesopotamia.
Roh Allah menyertai perjalanannya hingga Israel aman selama 40 tahun lamanya.
Keluar dari pemikiran ini, ketika hidup berfokus pada kelimpahan dan
kekayaan, maka sejak saat itu kehidupan dijajah.
Firman Tuhan dalam Matius 6:33 berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Arti nama Otniel adalah Allah adalah kekuasaan dan juga penyelamat
(Mosya). Ketika hidup kita hanya fokus melihat kelimpahan, kekayaan dan kesuburan
(Baal dan Asyera) sebagai penjamin hidup kita maka yang kita dapati adalah
kehidupan yang dijajah oleh hasrat penyerongan tersebut. Allah adalah penguasa
hidup kita. Dia yang menyediakan dan memelihara hidup kita. Ketika kita fokus
melihat kepada-Nya, maka kebenaran ada didalam hidup kita dan kebaikan-kebaikan
mengikuti langkah kita. Tuhanlah penjamin hidup kita.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang selalu fokus melihat kepada Tuhan.
Sahabat, jadilah orang percaya yang selalu fokus melihat kepada Tuhan. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Selalu Fokus Pada-Nya
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 19
Makmur Sepekan
Kamis, 20 April 2017
T1
Penjaga Parkir & Helm
Bagaimana supaya tidak rendah diri?
Menerima tugas sebagai penjaga
parkir motor dan mobil serta helm adalah tugas
pelayanan yang luar biasa di Gereja. Panas
dan kehujanan terkadang ditegur oleh jemaat (dimarahi dan diomelin sebenarnya
hehehe) yang ingin parkir semau mereka dan tidak mau diatur oleh petugas.
Malahan terkadang dipandang sebelah mata karena bukan sebagai pelayan
mimbar atau jemaat. Padahal kalau direnungkan mereka menjaga aset-aset
berharga jemaat lho. Berapa harga mobil, sepeda motor dan helm yang mereka
jaga dan atur agar aman? Hmm...
Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan merasa rendah diri, sekalipun
pelayanan yang dilakukan, bukan pelayanan mimbar, lakukan semua jenis
pelayanan seperti untuk Tuhan.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 15:58 berkata, “Karena itu, saudarasaudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam
pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan
jerih payahmu tidak sia-sia.”Dan Kolose 3:23-24, “Apa pun juga yang kamu
perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang
ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Jadi apapun yang kita kerjakan dan layani, arahkanlah untuk Tuhan dan
biarlah nama Tuhan yang dipermuliakan dan ditinggikan. Jangan merasa rendah
diri, merasa tidak berharga, kalah pamor atau malu karena berbuat untuk-Nya.
Tapi kerjakan dengan giat dan tangkap sukacitanya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tidak merasa rendah diri dan tidak berharga.
Sahabat, pastikan kita adalah orang yang tidak merasa rendah diri dan tidak
berharga. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Lakukan Pelayanan Seperti Untuk Tuhan
20 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Jumat, 21 April 2017
T1
Peningkatan & Penurunan
Apa seharusnya yang harus kita lakukan untuk
mencapai peningkatan?
Sebuah percakapan menarik sewaktu
pelayanan, ketika kami berbicara tentang umur
masing-masing, dimana saya sendiri adalah paling
tua dan dan ada beberapa sahabat yang masih
berusia duapuluh tahunan. Setelah lama melayani bersama-sama, maka yang berusia
muda terpengaruh tindakannya karena kami yang tua-tua dan beberapa kami yang
setengah baya juga terpengaruh tindakannya oleh karena yang muda-muda. Istilah lainnya,
yang muda mulai kelihatan dewasa, yang tua menjadi awet muda hehehe...
Keluar dari pemikiran seperti ini, manusia yang terikat dengan Tuhan pasti
meningkat dalam segala hal dan yang terikat dengan dunia pasti menurun dalam segala
hal.
Firman Tuhan dalam Mazmur 1:1-2 berkata, “Berbahagialah orang yang tidak
berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang
tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Dan Mazmur 25:14, “TUHAN bergaul
karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada
mereka.” Juga Mazmur 26:4-5, “Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik
aku tidak bergaul; aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan
orang fasik aku tidak duduk.” Dan Amsal 13:20, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi
bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” Juga 1 Korintus 15:33,
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Bukan bermaksud membeda-bedakan dalam pergaulan, akan tetapi yang harus
kita sadari bahwa manusia adalah mahluk sosial yang mempunyai keterikatan dan saling
mempengaruhi. Jadi mari renungkan dan sikapi, dengan siapa kita menaruh ikatan?
Dengan kebenaran Tuhan atau penyimpangan dosa?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang selalu terikat dengan Tuhan.
Sahabat, jadilah orang yang selalu selalu terikat dengan Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini
kepada setiap orang.
Selalu Terikat Dengan Tuhan
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 21
Makmur Sepekan
Sabtu, 22 April 2017
T1
Prilaku Penyebab Kanker
Bagaimana kita bisa tetap respek terhadap
orangyang harus dihormati?
Kisah seorang anak Tuhan suka
makan gorengan, hampir setiap waktu menjadi
makanan kesukaannya. Sering diingatkan
melalui pengajaran maupun berbagai kesempatan, bahkan multi media
sering munculkan peringatan seperti itu. Tapi karena menjadi kesukaannya,
mengabaikan peringatan seperti itu. Satu hari tiba-tiba perutnya kembung,
dikirannya gangguan pencernaan, ternyata positif kanker stadium akhir.
Keluar dari pemikiran seperti ini, bukan tidak ada pengajaran bagi
kehidupan kerohanian, melainkan keyakinannya yang cenderung menimbulkan
kesalahpahaman.
Firman Tuhan dalam Yesaya 59:1-2 berkata, “Sesungguhnya, tangan
Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak
kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang menjadi pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan
diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Manakala seseorang kurang respek terhadap orang yang seharusnya
dihormati, sebetulnya ia telah kehilangan daya meresponi nasehatnya. Karena
itu, sikapnya cenderung terbuka pada penyimpangan kebenaran, tidak jarang
perilakunya menimbulkan dosa. Sehingga bukan kasih karunia Tuhan tidak
berlaku dalam hidupnya, melainkan dosanya yang menjadi pemisah kasih
karunia Allah.
T2
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang respek terhadap semua orang
yang seharusnya dihormati..
T3
Sahabat, jadilah orang percaya yang respek terhadap semua orang yang
seharusnya dihormati.. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Respek Terhadap Otoritas
22 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Minggu, 23 April 2017
T1
Penilaian-Nya
Bagaimana kita bisa tetap setia kepada Tuhan?
Setiap bulan di perusahaan kami, terdapat
penilaian kinerja bulanan. Dimana seorang pekerja
mencatatkan rencana kerja selama sebulan ke
depan dan pada akhir bulan tersebut dinilai oleh atasannya masing-masing. Penilaian
ini akan menjadikan dasar untuk promosi dan besaran bonus. Penilaian memberikan
gambaran pencapaian dan pernyataan sebuah prestasi.
Keluar dari pemikiran seperti ini, Tuhan menilai kesetiaan kita berdasarkan
iman kita kepadaNya.
Firman Tuhan dalam Yosua 24:14 berkata, “Oleh sebab itu, takutlah akan
TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah
allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat
dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.” Dan Nehemia 9:7-8, “Engkaulah
TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan
memberikan kepadanya nama Abraham. Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadapMu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia untuk memberikan tanah orang
Kanaan, tanah orang Het, tanah orang Amori, tanah orang Feris, tanah orang Yebus
dan tanah orang Girgasi kepada keturunannya. Dan Engkau telah menepati janji-Mu,
karena Engkau benar.”
Sebelum Tuhan menyatakan bahwa Abraham setia, Dia menilai terlebih
dahulu perjalanan Abraham ketika menjalankan tujuan kehidupannya yaitu ketika hijrah
dari Ur Kasdim ke Kanaan. Iman percaya Abraham yang membuat Tuhan menilainya
setia. Apakah pada waktunya nanti Tuhan mendapati hati kita setia setelah kita
mendapat keselamatan dari Kristus Yesus? Apakah kita tetap setia mengusahakan dan
menjalankan keselamatan itu?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang dinilai Tuhan sebagai orang percaya yang
setia.
Sahabat, mari renungkan sejenak dalam diri kita dan tingkatkankestiaan kita kepadaNya, melalui iman kita. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tingkatkan Iman Kita
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 23
Makmur Sepekan
Senin, 24 April 2017
T1
Penghakiman Allah Itu Adil
Mengapa kita harus selalu bertobat atas setiap
kesalahan?
Seeorang ayah menghukum anaknya
karena merokok, sebab secara sosial merokok
memang bukanlah norma kehidupan bagi
seorang anak. Karena itu, anak tersebut ketika merokok dianggap melanggar norma
kehidupan tersebut, harus dikenakan hukuman. Hukuman seperti itu memang tidak
salah, tetapi belum sepenuhnya benar.
Merokok bukan saja terkena hukum norma sosial, melainkan juga hukum
kesehatan. Ketika seorang anak merokok terkena hukuman sosial, sedangkan
ayahnya yang pecandu berat rokok, meninggal akibat terkena hukuman kesehatan.
Keluar dari pemikiran seperti ini, hukum keadilan adalah kebenaran yang
tidak pandang status, barang siapa memenuhi unsurnya secara langsung terkena
hukumannya.
Firman Tuhan dalam Roma 2:1-2 berkata, “Karena itu, hai manusia, siapa
pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah.
Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena
engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu,
bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.”
Hari-hari ini begitu banyak orang menuntut keadilan dengan berbagai aksi,
tetapi keluar dari hukum kebenaran Allah. Secara jujur siapakah kita, bukankah kita ini
semua adalah manusia yang tidak luput dari salah, apakah Allah tidak menghukumnya
dengan adil? Karena itu, Allah masih memberi kesempatan baginya untuk bertobat,
supaya tidak dikenakan hukuman yang lebih berat dari pada penghakimanya yang
dikenakan pada sesamanya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang selalu bertobat dari setiap kesalahan yang dibuat .
Sahabat, jadilah orang yang selalu bertobat dari setiap kesalahan yang dibuat.
Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Selalu Bertobat Dari Setiap Kesalahan
24 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Selasa, 25 April 2017
T1
Penggandaan
Mengapa kita harus memiliki motivasi yang benar
dan murni?
Salah satu berita yang sedang hits
sekarang ini adalah ketika seseorang ditangkap
oleh pihak berwajib karena disinyalir menyesatkan
masyarakat dengan cara penggandaan uang. Entah
dengan cara bagaimana yang bersangkutan dapat menggandakan uang hingga membuat
banyak orang terpikat dan terjerat karena menginginkan kekayaan secara instan. Motivasi
untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat dan hasrat untuk kepentingan diri sendiri.
Keluar dari pemikiran seperti ini, jika kita memiliki motivasi hanya untuk mendapat
keuntungan belaka, justru akan menghancurkan hidup.
Firman Tuhan dalam Matius 6:33 berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Dan Efesus 4:1415, “Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam
segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”
Kenapa mereka mempunyai motivasi untuk menginginkan kekayaan secara
cepat dan mendapatkan keuntungan besar? Karena ingin selalu mendapat keuntungan
untuk diri sendiri dan instan. Padahal kalau mau jujur, banyak juga dari kita melakukan hal
yang sama lho. Datang ke tempat ibadah karena mengejar berkat jasmani atau keuangan
misalnya. Yang tertanam dalam pemikirannya adalah ketika memberikan persembahan,
pasti Tuhan melipatgandakannya. Kita sering menempatkan Tuhan sebagai pribadi
“pengganda berkat” sesuai dengan hasrat dan keinginan ego kita sendiri. Tanpa disadari
bahwa hati sudah terserongkan dan lari dari kebenaran. Memang benar sekali bahwa
Tuhan selalu memberkati hidup kita. Akan tetapi ketika kita membawa persembahan adalah
karena ungkapan rasa syukur karena anugerah dan kebaikan yang telah Dia berikan.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang datang pada Tuhan dengan motivasi yang
benar dan murni.
Sahabat, jadilah orang percaya yang datang pada Tuhan dengan motivasi yang benar dan
murni. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Motivasi yang Benar & Murni
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 25
Makmur Sepekan
Rabu, 26 April 2017
T1
Mereka Saudaramu
Mengapa kita harus menjaga hati dan pikiran kita?
Sebuah film kisah nyata berjudul Hotel
Rwanda yang mengisahkan tentang perang saudara
antara dua suku disebuah negara bernama Rwanda.
Film besutan sutradara bernama Terry George
mengisahkan tentang seorang bernama Paul Rusesabagina, manajer sebuah Hotel des Mille
Collines, adalah seorang dari suku Hutu, sementara istrinya, Tatiana, seorang dari suku Tutsi.
Paul menjadi saksi perang saudara antara suku Hutu dan suku Tutsi. Dia sendiri menyelamatkan
lebih dari seribu orang pengungsi.Apa penyebab semua kejadian itu? Politik adu domba. Salah
satu doktrin dari penjajah bangsa Rwanda bahwa suku Tutsi (kulitnya lebih terang dan bagus
perawakannya) ditempatkan sebagai suku yang tertinggi dibanding dari suku Hutu saudara
mereka. Hal ini adalah salah satu pemicu persengketaan kedua suku ini karena perbedaan
kedudukan tadi. Tragisnya, suku Hutu adalah mayoritas sedangkan suku Tutsi adalah minoritas.
“Genosida jaman modern” ini menewaskan hampir satu juta orang.
Keluar dari pemikiran seperti ini, konsep pikiran dan asumsi yang negatif, akan
menghasilkan tindakan yang negatif pula.
Firman Tuhan berkata dalam 1 Yohanes 2:9-11, “Barangsiapa berkata, bahwa ia
berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai
sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam
dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam
kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu
telah membutakan matanya.”
Konsep berpikir yang berdasarkan kepentingan diri sendiri dan merasa bahwa mereka
adalah yang paling hebat akan menghasilkan persengketaan dan memperlakukan saudaranya
dengan semena-mena. Rasa mengasihi, ikatan darah serasa tidak ada karena dibutakan oleh
rasa lebih hebat, lebih “putih”, lebih mayoritas, lebih bagus perawakannya dan merasa berbeda
serta lebih tinggi. Hingga lupa bahwa mereka adalah bersaudara. Mereka adalah saudaramu.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menjaga hati dan pikirannya dari hal-hal negatif.
Sahabat, pastikan kita menjadi orang yang menjaga hati dan pikirannya dari hal-hal negatif.
Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Jagalah Hsti & Pikiran
26 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Kamis, 27 April 2017
T1
Hati-Hati Roh Kekinian
Bagaimana supaya kita terikat dengan Roh
Allah?
Seorang ahli perhiasan berbagi
pengalamannya tentang seni pembuatan
perhiasan, konon katanya, perhiasan yang
terbuat dari bahan murni nilainya pasti tinggi. Walaupun dari sisi keindahan,
terkadang tidak lebih indah dari bahan imitasi. Pembuatan perhiasan dari
bahan imitasi cenderung lebih mudah dibanding dengan bahan asli, meskipun
keindahannya cenderung menjadi rebutan orang.
Keluar dari pemikiran seperti ini, roh kekinian memang terkadang lebih
menarik orang, sehingga melupakan Roh kemurnian.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:14 berkata, “Tetapi manusia duniawi
tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah
suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat
dinilai secara rohani.”
Ketika mata jasmani terikat dengan keduniawian, cenderung melupakan
Roh yang adalah mata rohani yang dapat melihat hal-hal yang akan datang yang
tidak terselami manusia yang hidup berpusatkan kekinian. Karena itu, Alkitab
berkata: matikanlah segala sesuatu yang bersifat kedagingan, dengan cara
hidupkan Roh Allah dalam batin, sehingga mata hati terbuka dengan perkaraperkara rohani.
T2
Bayangkan Anda adalah seorang percaya yang terikat dengan Roh Allah,
sehingga mata hati terbuka dengan perkara rohani.
T3
Sahabat,sadarilah bahwa kita adalah seorang percaya yang terikat dengan Roh
Allah, sehingga mata hati terbuka dengan perkara rohani. Bagikan kebenaran
hari ini kepada setiap orang.
Terikat Dengan Roh Allah
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 27
Makmur Sepekan
Jumat, 28 April 2017
T1
Ya Tuhanku, Ya Allahku
Mengapa kita harus merenungkan firman Tuhan?
Kemudian Ia berkata kepada Tomas:
“Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku,
ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam
lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas
menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah
melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya.”(Yohanes 20:27-29)
Keluar dari pemikiran seperti ini, pernyataan Tomas membuktikan bahwa YESUS
bukan bagian dari TUHAN dan ALLAH, melainkan DIA adalah TUHAN dan ALLAH. Karena
itu, BAHAGIA bagi orang percaya bukan melihat.
Firman Tuhan dalam Yohanes 11:40 berkata, “Jawab Yesus: ‘Bukankah sudah
Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?’”
Dan Markus 9:2, “Segera ayah anak itu berteriak: ‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak
percaya ini!’” Juga Yohanes 9:37-38 “Kata Yesus kepadanya: ‘Engkau bukan saja melihat
Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!’ Katanya:’Aku percaya,
Tuhan!’ Lalu ia sujud menyembah-Nya.”
Bahwa saat seseorang membaca INJIL sesungguhnya ia sedang bersekutu
dengan Allah dan TUHAN, bukan karena harus lihat melainkan percaya. Sebab INJIL
dalamnya nyata kebenaran Allah dan berkuasa menyatakan kehendak-Nya, ketika
seseorang membaca secara LOGOS, sehingga RHEMA menjadi percaya menumbuhkan
IMAN untuk bertindak menjadikan DUNIA TERANG.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang sedang bersekutu dengan Tuhan melalui perenungan
firman Tuhan.
T3
Sahabat, jadilah orang yang sedang bersekutu dengan Tuhan melalui perenungan firman
Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Bersekutu Dengan Tuhan
28 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
Makmur Sepekan
Sabtu, 29 April 2017
T1
Pengenalan Akan Allah
Apa yang dimaksud memperkatakan firman Tuhan
seturut pengenalan kebenaran secara rasional?
Hai anakku, jikalau engkau menerima
perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam
hatimu, sehingga telingamu memperhatikan
hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau
engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti
mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang
takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.
Keluar dari pemikiran seperti ini, perkataan Allah adalah sumber dari segala
ketersediaan, jikalau mencarinya bagaikan mencari harta, disitulah hati kita berada.
Firman Tuhan dalam Ayub 42:5 berkata, “Firman-Mu: Dengarlah,
maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau
memberitahu Aku. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau,
tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”
Manakala seseorang memperkatakan firman dengan pengertian yang
berasal dari pengaruh hubungan emosional, bukan pengenalan secara rasional,
maka perkataan seperti itu, lambat atau cepat akan hilang seturut dengan pengaruh
kehidupan. Karena itu, firman seharusnya diterima dengan pengenalan kebenaran
secara rasional. Kebenaran seperti itu akan mencerahkan hati, sehingga dapat
diperkatakan menjadi berkat bagi kehidupan khalayak ramai.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memperkatakan firman Tuhan seturut
pengenalan kebenaran secara rasional.
Sahabat, pastikan kita menjadi orang yang memperkatakan firman Tuhan seturut
pengenalan kebenaran secara rasional. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Perkatakan Firman Tuhan
Seturut Pengenalan Kebenaran Rasional
Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017 | 29
Makmur Sepekan
Minggu, 30 April 2017
T1
Pendamping Tuna Netra
Apa yang anda dapatkan dalam renungan MS hari ini?
Suatu pagi di akhir pekan, bersama dengan
rekan-rekan para pelayan, kami melayani sebuah panti
yang mengurus anak-anak penyandang disabilitas
mata (tuna netra) dan disabilitas ganda (cacat yang
lebih dari satu). Sewaktu kami beribadah bersama, terlihat kemampuan musik mereka cukup
bisa walaupun dengan keterbatasan fisiknya. Dan merupakan hal yang menakjubkan buat
kami semua bahwa dibalik kehebatan mereka ada para pendamping dan pelatih anak-anak
tersebut. Mereka dengan sangat sabar dan penuh kasih melatih mendampingi sampai anakanak ini untuk mampu mengurus diri sendiri, tidak merepotkan orang lain serta mempunyai
kemampuan bermusik, komputer dan lain-lain. Para pendamping dan pelatih ini melakukan hal
yang lebih dari kebanyakan orang.
Keluar dari pemikiran seperti ini, jadilah orang yang memberikan lebih, melakukan
lebih, melayani lebih dan mengasihi lebih
Firman Tuhan dalam Amsal 19:17 berkata, “Siapa menaruh belas kasihan kepada
orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Dan Matius
25:22-23, “Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta
tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung
jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
Apapun talenta atau mandat dari Tuhan, kembangkan dan lakukan dengan
segenap hati, bahkan relakan hati untuk melakukan lebih. Rela memikul tanggung jawab, rela
berkorban, rela mengampuni, rela untuk tetap setia dan itulah karakter Tuhan yaitu Elshaddai
- The God who gives more than enough. Memberikan lebih, melakukan lebih, melayani lebih
dan mengasihi lebih.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah seorang percaya yang berani melakukan hal-hal positif secara
berlebih.
Mari kita menjadi orang percaya yang berani berani melakukan hal-hal positif secara berlebih.
Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Lakukan Kebaikan Secara Berlebih
30 | Makmur Sepekan - Edisi XXI, April 2017
authorized by
Copyright 2017.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Download