authorized by Copyright 2017. Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru published in: www.psalm21.org Makmur Sepekan Senin, 27 Februari 2017 T1 Meremehkan Anugrah Apa saja akibat y ang akan kita alami jika ceroboh? Ada satu kejadian yang dialami seorang sahabat saya ketika melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan. Beberapa persyaratan dan tes masuk harus dipenuhi oleh para pelamar. Ketika tiba tes kesehatan, para peserta diharuskan berpuasa semalam untuk kepentingan tes darah pada pagi harinya. Karena merasa hal tersebut tidak penting, dia makan makanan gorengan. Sempat seorang rekan mengingatkannya, akan tetapi tidak dihiraukan. Ujungujungnya hasil tes kesehatannya buruk dan dia tidak lolos dalam tes tersebut. Dia tidak mempersiapkan dengan baik dan cenderung meremehkannya. Keluar dari pemikiran ini, sikap meremehkan sesuatu, cepat atau lambat pasti berdampak buruk. Firman Tuhan dalam Amsal 13:13 berkata, “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan,” dan 23:9, “Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.” Diatas adalah kejadian dimana kita tidak mempersiapkan diri. Cenderung menganggap sepele dan meremehkan. Anugerah sudah disediakan didepan mata akan tetapi batal karena kita mengambil sikap yang jauh dari kebenaran. Mari kita menjauhkan sikap meremehkan sesuatu, bawalah hidup dengan rendah hati dan raih anugerah dengan kebenaran. T2 Bayangkan Anda adalah seorang yang menjauhkan sikap meremehkan sesuatu, dan membawa hidup dengan rendah hati dan raih anugerah dengan kebenaran. T3 Sahabat,sadarilah bahwa kita adalah seorang yang menjauhkan sikap meremehkan sesuatu, dan membawa hidup dengan rendah hati dan raih anugerah dengan kebenaran. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Jangan Meremehkan Sesuatu Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 3 Makmur Sepekan Selasa, 28 Februari 2017 T1 Keramaian Dalam Genggaman Mengapa kita tidak boleh menghakimi? Pada saat ini, budaya gadget menjadi kekinian buat manusia modern. Orang tidak mau kehilangan kehidupan sosial, karena semua ada dalam gadget tersebut. Seringkali ketika kita berbicara dengan seseorang yang suka memegang gadget, orang tersebut tidak fokus pada perbincangan dengan kita dan cenderung mengabaikannya. Banyak dari kita kehilangan momentum komunikasi bersama keluarga, sahabat dan orang tua secara nyata karena sepertinya fokus kita beralih kepada sebuah layar digenggaman. Keramaian berubah dari situasi nyata menjadi keramain dalam genggaman. Tanpa sadar kita kehilangan waktu yang berharga. Keluar dari pemikiran seperti ini, gadget dibuat sebagai alat komunikasi, bukan menghalangi komunikasi. Firman Tuhan dalam Amsal 1:23-25, 28 berkata, “Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu. Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,... Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.” Kita banyak mengabaikan momentum-momentum indah yang sering kita anggap sebagai hal yang biasa. Tak jarang kita mendengar perkataan,’Ah, ngobrol dengan istri, orang tua, anak-anak, teman kan sudah biasa. Lagi ramai nih di grup chatting. Lebih ramai, lebih menyenangkan.” Tanpa sadar kita mulai terserong dari kebenaran. Pandang seseorang disamping kita (istri, anak, orang tua, keluarga dan manusia nyata) pandang wajahnya dan katakan,”Apa kabarmu hari ini?” T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang lebih memperhatikan momen-momen berkomunikasi dengan keluarga. Sahabat, jadilah orang yang lebih memperhatikan momen-momen berkomunikasi dengan keluarga.. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Hargai Momen Bersama Keluarga 4 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Rabu, 01 Maret 2017 T1 Pengharapan Apakah Tuhan yang menjadi sauh kehidupan kita? Salah satu tugas sebagai Nakhoda kapal dan pemandu kapal adalah melabuhkan kapal di tempat berlabuh yang aman bagi navigasi. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak sekali kendala yang ditemui. Mulai dari perairan yang sempit, jumlah kapal yang berlabuh, arus dan angin cukup kuat, menjadikan masalah tersendiri ketika kapal tersebut untuk berlabuh jangkar. Selain manuver dan mesin kapal yang bagus, hal yang paling diperhatikan adalah jangkar (sauh). Apabila kapal tersebut mempunyai jangkar yang sesuai dengan ukuran kapal maka sewaktu berlabuh tidak menimbulkan masalah. Jangkar yang kuat, kapal selamat. Keluar dari pemikiran seperti ini, Jangkar dan sauh kehidupan yanh kuat adalah Tuhan. Firman Tuhan dalam Ibrani 6:19 berkata, “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.” Ada perbedaan yang mendasar antara desire/expectation/keinginan dengan hope/harapan. Keinginan selalu didasari oleh ego, kebenaran sendiri dan lebih kepada mengandalkan kekuatan personal, sedangkan pengharapan selalu bergantung dalam Tuhan. Sikap keinginan pribadi selalu ditunjang sikap humanisme yaitu kebenaran hanya dalam manusia saja. Dan itu adalah membelakangi Tuhan. Kita sering lupa bahwa menggatungkan pengharapan pada Tuhan adalah mengikatkan hidup kita pada sebuah kekuatan yang tak terbatas. Ketika “jangkar/sauh” adalah sebagai harapan, maka tanah didasar laut menjadi kekuatan yang memegang jangkar tersebut. Semakin baik jangkar pengharapan kita sauhkan, semakin kuat Tuhan memegang hidup kita. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang menggantungkan pengharapannya pada Tuhan. Sahabat, jadilah orang percaya yang menggantungkan pengharapannya pada Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Tuhan Adalah Sauh Kehidupan Kita Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 5 Makmur Sepekan Kamis, 02 Maret 2017 T1 Pohon Bambu Apa yang anda peroleh dalam renungan MS hari ini? Hari-hari ini sering terjadi hujan bercampur angin kencang, terkadang meruntuhkan pepohonan jalan maupun sebagian di taman. Walaupun pohonpohon tersebut kelihatan besar kokoh, begitu kena angin kencang tumbang, sepertinya kekuatannya tidak dapat menahan keadaannya? Satu kejadian yang memberi inspirasi adalah, setelah datangnya hujan dan angin kencang, beberapa pohon bambu, kelihatannya tumbang terkena hujan yang bercampur angin tersebut, tetapi ternyata tidak tumbang. Setelah beberapa saat kemudian, pohon tersebut tegak kembali, seakan-akan hujan dan badai tidak berarti apaapa bagi pohon sejenis itu. Keluar dari pemikiran seperti ini, sebenarnya kayu seperti pohon bambu cukup kuat dan banyak dipergunakan untuk tiang atau alat penunjang lain, tetapi ketika menghadapi badai, justru lembut mengikuti keadaan, sehingga tidak mudah ditumbangkan. Firman Tuhan dalam Matius 5:5 berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi,” dan 2 Timotius 2:25, “Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.” Sikap kelembutan merupakan kesadaran seseorang merasakan bahwa Tuhanlah kekuatan hidup sesungguhnya. Sebaliknya merasa kuat karena kemampuan dari dalam dirinya, maupun dukungan dari luar yang dianggap kekuatan penunjang, justru membuatnya jauh dari Tuhan, sekalipun percaya adanya Tuhan. Karena itu, melihat waktu berlalu begitu cepat, sehingga tidak terasa berganti waktu, suka tidak suka memperlihatkan bahwa kekuatan diluar Tuhan sebenarnya tidak terlalu menolongnya. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki sikap kelembutan dalam kehidupan. Sahabat, pastikan kita adalah orang yang memiliki sikap kelembutan dalam kehidupan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Miliki Kelembutan 6 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Jumat, 03 Maret 2017 T1 Praktikum Sudahkah Anda siap sedia setiap saat? Sewaktu SMA, saya menghabiskan dua tahun di kelas Biologi yang kebanyakan dijejali oleh ilmu biologi, kimia dan matematika. Saya berada dalam komunitas kelas yang cukup “nerd” (kutu buku) dan kekocakkocakan yang sedikit “nyeleneh” (aneh, menyimpang dan konyol), namun saya sangat menikmatinya. Salah satu mata pelajaran yang cukup mengasyikkan adalah praktikum biologi dan kimia. Dimana kami berada di laboratorium berkutat dengan preparat, bangkai kodok, kristal Natrium Klorida (garam dapur) dan lainnya. Tujuan praktikum (pelajaran praktek) adalah agar kami para siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam pelajaran di kelas secara teori. Keluar dari pemikiran seperti ini, seseorang akan lebih mengerti apa yang ditangkap pikirannya, setelah hal itu dilakukan. Firman Tuhan dalam Roma 10:17 berkata, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus,” dan Yakobus 2:20, “Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?” Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus (yang diurapi, yang hidup). Dan setelah iman yang telah menjadi rhema tersebut kita lakukan (praktekkan) dalam kebenaranNya, maka iman itu menjadi hidup. Setelah melewati fase-fase pengujian, akan menimbulkan pengharapan dan tentu saja muncul kesetiaan serta tahan uji juga. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang selalu mempraktekkan dengan kerendahan hati Firman Kristus yang di dengar, dipelajari, direnungkan. Sahabat jadilah orang yang selalu mempraktekkan dengan kerendahan hati Firman Kristus yang telah di dengar, dipelajari, direnungkan dan menjadi pengaharapan yang indah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Lakukan Firman Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 7 Makmur Sepekan Sabtu, 04 Maret 2017 T1 T2 T3 Pohon Tumbang Mengapa beribadah tidak boleh sekedarnya? Dimusim penghujan ini banyak kejadian yang cukup mengerikan. Mulai dari banjir, petir yang menyambar dan juga pohon tumbang. Suatu sore yang diiringi oleh hujan lebat dan angin yang kuat di sebuah perjalanan, saya mengalami kemacetan. Tumben sekali jalan yang biasanya saya lewati lancar, pada saat itu menjadi macet total. Usut punya usut ternyata ada pohon tumbang dan melintang di jalan raya sehingga kendaraan tidak dapat melewatinya. Antrian kendaraan luar biasa panjangnya dan kebanyakan yang terkena macet di belakang, tidak mengetahui apa yang terjadi hingga mereka pasrah serta tidak mengambil rute jalan alternatif. Rupanya ada sebuah pohon yang tumbang dan terlihat petugas pertamanan kota berusaha menyingkirkannya agar supaya jalan lancar kembali. Keluar dari pemikiran seperti ini, kekuatan sebuah pohon, berasal dari akarnya. Firman Tuhan dalam Kolose 2:6-7 berkata, “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Ketika akar “mencengkeram” kuat dan dalam terhadap tanah, maka pohon dan batangnya akan dapat bertahan dengan baik. Apabila “pondasi” akar ini lemah maka niscaya bagian atasnya menjadi lemah. Ancaman dan problema hidup yang menerpa akan dapat diatasi dengan baik walaupun terkadang membuat hidup pontang-panting seperti pohon yang terkena terpaan angin. Apabila kekuatan akar hati kita memegang teguh pada iman kepada Tuhan maka kuatlah diri kita, semakin teguh dan kokoh. Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki akar hati yang kuat, berpegang teguh dalam iman kepada Tuhan. Sahabat, jadilah orang yang memiliki akar hati yang kuat, berpegang teguh dalam iman kepada Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Berakar Pada Tuhan 8 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Minggu, 05 Maret 2017 T1 Pintu Sorga Terbuka Apa yang menjadi penentu hubungan kita dengan Tuhan? Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Keluar dari pemikiran seperti ini, sesungguhnya Allah dikediamanNya di Sorga, membuka pintu bagi umatNya yang memiliki iman. Firman tuhan dalam Mazmur 15:1 berkata, “Mazmur Daud. Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunungMu yang kudus?” Ibrani 11:6 dan 11:1 berkata, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia...Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Sorga terbuka bagi umatNya, siapa yang boleh datang kepadaNya?Tanpa iman tidak seorangpun berkenan kepada Allah, sebab itu imanlah yang menjadi titik penentu bagi seseorang ingin bertemu dengan Allah di Sorga. Karena itu, bangunlah iman yang benar sebagai bagian dari penentu hubungan dengan Allah. Sekalipun oleh kasih karunia, pintu sorga sudah terbuka, bukan berarti serta merta dapat datang kepadaNya tanpa iman. T2 Bayangkan Anda adalah orang yang membangun iman yang benar sebagai bagian dari penentu hubungan dengan Allah. T3 Mari sahabat, jadilah orang yang mendapatkan membangun iman yang benar sebagai bagian dari penentu hubungan dengan Allah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Iman Adalah Penentu Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 9 Makmur Sepekan Senin, 06 Maret 2017 T1 Pilihan Mengapa kita harus tetap mengambil sebuah pilihan? Anda pasti mengenal John Wilkes Booth yang terkenal karena perbuatan buruknya. Ia membunuh Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1865. Akan tetapi, apakah Anda juga pernah mendengar tentang Edwin Booth, kakak tertua John? Edwin, seorang aktor terkenal, sedang menunggu kereta di stasiun kota Jersey ketika ia melihat seseorang terpeleset dan hampir jatuh dari pinggiran pintu kereta. Edwin segera meraih kerah kemeja laki-laki tersebut dan menariknya untuk menyelamatkannya -- Edwin telah menghindarkannya dari luka serius atau kematian. Siapakah lelaki yang diselamatkan itu? Lelaki itu adalah Robert, putra Abraham Lincoln, seorang prajurit yang ikut dalam Perang Saudara. Alangkah ironisnya! Seseorang yang menyelamatkan putra Abraham Lincoln mempunyai saudara laki-laki yang tidak lama kemudian membunuh sang presiden. Yang satu menyelamatkan kehidupan; yang satunya mengambil kehidupan. Satu memilih hidup; yang satu lagi memilih mati. Keluar dari pemikiran seperti ini, dalam hidup, banyak hal ditentukan oleh sebuah pilihan. Firman Tuhan dalam Ulangan 30:15 berkata, “ Ingatlah, Aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.” Tuhan memberi umatNya sebuah pilihan antara hidup atau mati: Mereka dapat mengasihi Allah dan mematuhi perintahNya atau menyembah dan melayani ilah yang lain (Ulangan 30:16). Dia berkata, “... kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan”(ayat 19). Kita pun harus memilih kehidupan atau kematian. kita juga memilih ibadah atau tidak, Kita bisa menerima Yesus sebagai Juru Selamat kita dan hidup bersama Dia selamanya. Pilihan yang kedua, kita menolak Dia dan hidup dalam kegelapan selamanya tanpa Dia. Pilihan yang terbaik sudah jelas. Terimalah anugerah Allah, yaitu putraNya Yesus. Pilihlah kehidupan. pilihan anda hari ini memutuskan masa depan anda. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang memilih kehidupan yang memutuskan masa depan anda. Sahabat, mati kita memilih dengan bijak. Pilihan yang tepat, menentukan kecerahan masa depan kita. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Pilihan Anda Menentukan Masa Depan 10 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Selasa, 07 Maret 2017 T1 Pikiran Menentukan Pandangan Mengapa kita harus tetap yakin pada Tuhan? Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena Tuhan membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan. Kemanakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana. Keluar dari pemikiran seperti ini, ketika pikiran salah terhadap tujuan, akan menimbulkan kesalahan dalam cara memandangnya. Firman Tuhan dalam Ulangan 1:29-31 berkata, “Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka; Tuhan, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu, dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa Tuhan, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini.” Pikiran yang benar mencerahkan hati, memperjelas arah hidup, sehingga memiliki kekuatan untuk mengeksekusinya. Karena itu, pergaulan yang benar, mengubah mindset dan menumbuhkan integritas hidup. T2 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang memiliki pikiran yang benar. T3 Sahabat, saat kita menghadapi masalah yang memiliki pikiran yang benar. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Miliki Pikiran Yang Benar Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 11 Makmur Sepekan Rabu, 08 Maret 2017 T1 Perkataan Yang Baik Mengapa kita harus selalu mengucapkan perkataan yang baik? Seorang pria diundang makan malam oleh beberapa kawannya. Makanannya luar biasa, kecuali pai apelnya. Walau demikian, ia masih dapat menemukan kata-kata yang baik mengenai pai itu. Beberapa minggu kemudian, pria itu mengunjungi teman-temannya lagi untuk makan malam. Kali ini mereka menghidangkan pai ceri yang benar-benar lezat. Namun ia tidak berkomentar sedikit pun mengenai pai ceri tersebut. Ini membuat si nyonya rumah merasa heran, sehingga memberanikan diri berkata, “Terakhir kamu kemari, saya menghidangkan pai yang memalukan, tetapi kamu memberikan pujian. Malam ini saya menghidangkan pai terlezat yang pernah saya buat, tetapi kamu tidak berkomentar sedikit pun. Mengapa?” Pria itu tersenyum dan menjawab, “Pai ceri yang kamu sajikan malam ini sungguh luar biasa. Dan memang pai apel yang kamu sajikan pada waktu yang lalu tidak selezat pai ini. Karena itu pai apelah yang lebih memerlukan pujian!” Keluar dari pemikiran seperti ini, kita harus biasa mengucapkan perkataan yang baik setiap saat. Firman Tuhan dalam Amsal 12:25 berkata, “Kekhawatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.” Sebagian orang butuh semangat dan dorongan lebih daripada yang lainnya. Tak peduli betapa tidak sempurnanya penampilan seseorang atau betapa buruknya apa yang ia lakukan, sudah seharusnya kita senantiasa berusaha menemukan hal yang baik untuk memujinya. Di sekitar kita ada banyak orang yang patah semangat. Bahkan mungkin di rumah kita sendiri. Mereka memerlukan “perkataan yang baik” dari kita untuk membuat mereka gembira (Amsal 12:25). Marilah kita mencari cara untuk memuji mereka yang membutuhkan dorongan semangat. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang selalu siap mengucapkan perkataan yang baik. Sahabat, mari kita menjadi orang percaya yang selalu siap mengucapkan perkataan yang baik. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Perkataan Yang Baik Membangun Semangat 12 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Kamis, 09 Maret 2017 T1 Permohonan Keringanan Apa artinya perkataan “Tuhan selalu menyertai kita”? Biaya sekolah dan kuliah adalah merupakan beban yang harus ditanggung orang tua dan beberapa orang yang melaksanakan studi tersebut. Beberapa orang mempersiapkannya jauh-jauh hari dan sebagian tidak mempersiapkannya. Dilatarbelakangi oleh berbagai faktor tapi mempunyai tujuan yang sama yaitu lulus studi. Beberapa puluh tahun yang lalu, sewaktu tinggal di asrama sekolah selama 2 tahun, kendala beberapa dari kami adalah uang asrama. Berbagai macam kesulitan keuangan yang dialami para pelajar membuat mereka harus datang kepada pihak sekolah untuk meminta keringanan dan memundurkan waktu pembayarannya. Dan banyak kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh sekolah perihal ini. Keluar dari pemikiran seperti ini, semua manusia telah memiliki hutang kehidupan. Firman Tuhan dalam Yohanes 3:16 berkata, ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” dan 1 Korintus 6:20, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Betapa bahagianya kita manusia berhutang kehidupan dan ditebus oleh kematianNya di atas kayu salib. Tuhan Yesus mendatangi kita dan memberikan pembayaran yang lunas bagi orang-orang yang percaya kepadaNya. Kita yang hina karena dosa diberikan sebuah kehidupan abadi dalamNya. Jadi masihkah kita ragu menerimaNya? T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang menyadari bahwa Tuhan telah menebus semua hutang kehidupannya. Sahabat, milikilah kesadaran bahwa Tuhan telah menebus semua hutang kehidupannya. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Tuhan Telah Menebus Hutang Kehidupan Kita Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 13 Makmur Sepekan Jumat, 10 Maret 2017 T1 Peringatan Tsunami Apa yang harus kita taati? Beberapa negara memang terdata sebagai daerah rawan tsunami, bahkan sudah menjadi peringatan keras terhadap keadaan seperti itu. Seharusnya peringatan tersebut menjadi suatu pegangan yang serius, karena itu menyangkut keselamatan nyawa. Kenyataannya tidak seperti itu, sehingga setiap kali kejadian tsunami masih terdapat korban nyawa yang cukup tinggi, seakan-akan peringatan-peringatan tersebut bersifat hiasan semata, tidak menjadikan itu adalah hal yang serius untuk diperhatikan. Keluar dari pemikiran seperti ini, kekuatan kehidupan cenderung menarik seseorang melakukan sesuatu bersifat keegoisan, mengabaikan kebenaran yang seharusnya menjadi perhatiannya. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:3-4 berkata, “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orangorang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” Penginjilan merupakan peringatan yang seharusnya menjadi perhatian, sebab kegelapan menguasai kehidupan, sewaktu-waktu mendatangkan bencana bagi kehidupan. Karena itu, orang bijak bukan sekedar menjalani hidup dengan keagamaan, seakan-akan setiap peringatan adalah ajaran keagamaan, bukan menjadi kewajiban yang seharusnya ditaati. Tidak heran begitu banyak bencana kehidupan yang dialami, terkadang justru kurang dimengerti, sehingga diterima sebagai bagian dari kehidupan, padahal Allah tidak merencanakan keadaan ini. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang yakin bahwa setiap peringatan adalah kewajiban yang harus ditaati. Sahabat, jadikan diri kita sebagai orang percaya yang yakin bahwa setiap peringatan adalah kewajiban yang harus ditaati. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Peringatan Adalah Kewajiban Yang Harus Ditaati 14 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Sabtu, 11 Maret 2017 T1 Disiplin Petani Sudahkah kita yetap berdoa, bersemangat dan menabur? Pernahkah mendengar arti kata “terasering”? Terasering adalah penanaman dengan membuat teras-teras dipegunungan atau bukit yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam tanah. Bentuknya mirip anak tangga yang lebar dilereng-lereng bukit. Biasanya yang ditanam adalah padi. Bisa dibayangkan betapa sulitnya para petani mengerjakan lahan tersebut. Pertama harus membongkar tanaman-tanaman liar yang nantinya akan ditanami padi, meratakan tanah, mengalirkan air dari puncak bukit kemudian dilanjutkan dengan menanam padi. Kalau kita melihat, banyak tantangan demi tantangan dihadapi oleh para petani. Dengan tetap semangat dan giat bekerja untuk membajak, menanam dan menabur. Keluar dari pemikiran seperti ini, disiplin mendatangkan keberhasilan. Firman Tuhan dalam Kejadian 26:12 berkata, “Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN,” dan 1 Tesalonika 5:17-18, “Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu,” juga 2 Timotius 3:1, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.” Banyak tantangan yang dihadapi dalam hidup kita. Gunung masalah yang menghadang didepan kita. Hadapi dengan keberanian dan kekuatan dari Tuhan. Tetaplah berdoa, tetaplah bersemangat, tetaplah menabur kebaikan, tetaplah bersyukur dan tetaplah bekerja keras. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang selalu berdoa, bersemangat, menabur kebaikkan, bersyukur dan tetap bekerja keras. Sahabat, pastikan kita adalah orang yang selalu berdoa, bersemangat, menabur kebaikkan, bersyukur dan tetap bekerja keras.. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Tetap Berdoa & Menabur Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 15 Makmur Sepekan Minggu, 12 Maret 2017 T1 Perbedaan Menjadi Kesaksian Apa yang anda dapatkan dalam MS hari ini? Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengahtengah mereka. Keluar dari pemikiran seperti ini, persekutuan yang harmonis adalah kesepatan yang terikat di Sorga, penyembahan yang menyatakan hadirat-Nya. Firman Tuhan dalam Lukas 9:28-29 berkata, “Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Persekutuan para murid dalam Yesus merupakan kesepakatan penyembahan kepada Bapa di Sorga untuk menyatakan hadirat-Nya, sehingga keadaan berubah dan kedamaian menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa. Karena itu, kebenaran mensyaratkan bahwa persekutuan dalam Kristus merupakan hal yang utama, sehingga Sorga mengintervensi sepenuhnya kehidupan dibumi. T2 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang bersekutu dengan kesepakatan penyembahan terhadap Bapa Sorgawi.. T3 Sahabat, jadilah orang percaya yang bersekutu dengan kesepakatan penyembahan terhadap Bapa Sorgawi. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Bersekutu dan Bersepakat Dengan Bapa 16 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Senin, 13 Maret 2017 T1 Apologize Apa yang anda dapatkan dari MS hari ini? Sebuah tanyangan video tentang seorang ayah dan kedua anak perempuannya berbelanja di sebuah supermarket. Entah karena bosan atau iseng, si bungsu menampar buku yang dibaca oleh kakaknya hingga jatuh. Dengan bijak sang ayah berkata bahwa si bungsu harus meminta maaf kepada kakaknya. Bukannya mematuhi perkataan ayahnya, si kecil malah ngambek dan merasa bahwa kejadian tersebut adalah kecelakaan bukan kesengajaan. Dengan sabar dan tegas, sang ayah mengatakan bahwa walaupun hal tersebut bukan sebuah kesengajaan tapi tetap saja harus meminta maaf, tujuannya adalah menyadari adanya hal yang tidak menyenangkan terjadi, menghormati yang lain dan berdamai. Singkat cerita, setelah diberi pengertian, si bungsu meminta maaf kepada kakaknya dan sang kakak pun memaafkannya. Keluar dari pemikiran seperti ini, setiap ucapan, menggambarkan keberadaan hati yang sesungguhnya. Firman Tuhan dalam Matius 5:23-24 berkata, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Sebuah kejadian yang sangat baik untuk dijadikan contoh dimana sekarang ini kita hidup di era egois dan pembenaran diri yang luar biasa kuat. Kata maaf, terima kasih dan salam adalah bentuk kasih, perdamaian, ikatan, rasa tanggung jawab, menghormati, kerendahan hati, gentleman dan mulia. Walaupun hari-hari di akhir jaman ini sangat banyak ditemui kesombongan, keangkuhan, tegar tengkuk dan super “ngeyel” yang menghasilkan sikap apatis, menang sendiri, tidak sopan dan merasa benar sendiri. How about you, guys? Do you apologize for something that you do not purposely do? T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang memperhatikan setiap ucapan sebagai perkataan yang memberkati. Sahabat, jadilah orang percaya yang memperhatikan setiap ucapan sebagai perkataan yang memberkati. Perhatikan Ucapan Anda Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 17 Makmur Sepekan Selasa, 14 Maret 2017 T1 Ban Bocor Apa yang harus kita miliki, dalam renungan MS hari ini? Karena ban belakang motor bocor, maka pagi itu saya membawanya ke tukang tambal ban. Sambil mengurus ban belakang, bapak penambal ban tersebut berkata bahwa ban luar motor saya sangat keras dan punya potensi merusak pelek (velg) sewaktu dibongkar. Dia memijit ban tersebut berulangkali sampai akhirnya dapat dibongkar dan diperbaiki. Keras, kaku dan merusak. Keluar dari pemikiran seperti ini, kekerasan hati, menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Firman Tuhan dalam Roma 2:5 berkata, “Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.” Dan Ibrani 3:15, “Tetapi apabila pernah dikatakan: ‘Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman’, “juga Yakobus 1:21, “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” Kekerasan hati untuk menolak pertobatan menimbulkan dampak kerusakan didalam diri dan orang lain. Kekerasan hati dapat dilembutkan dengan menundukkan diri, memutuskan menerima dan melakukan kebenaran Firman Tuhan. Ketika kelembutan hati ada maka keselamatan telah datang pada hidup kita. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang memiliki kelembutan hati. Sahabat, pastikan kita adalah orang percaya yang memiliki kelembutan hati. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Miliki Kelembutan Hati 18 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Rabu, 15 Maret 2017 T1 Bangkai Tikus Apa yang senantiasa harus kita lakukan? Sekali waktu ada tikus mati diruangan penatua. Beberapa hari kemudian baru ketahuan, karena menimbulkan aroma busuk. Karena itu, para pekerja membersihkan bangkai tersebut, walaupun bangkainya sudah dibersihkan, bahkan ruangan diberi berbagai wangi-wangian, tetap saja aroma busuk tersebut sulit hilang dari ruangan tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, kita bisa membuang sesuatu yang buruk, yang menjadi kebiasaan kita, tetapi jika kita tidak membersihkannya dari pikiran kita, sewaktu-waktu bisa muncul kembali. Firman Tuhan dalam Kolose 3:9-10 berkata, “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.” Manakala seseorang telah menjadi manusia baru oleh pertobatannya, seharusnya firman Tuhan dilakukan terus menerus, supaya memperoleh pengenalan yang benar tentang kebenaran-Nya. Karena itu, kekristenan tidak sekedar percaya kepada Yesus, melainkan taat melakukan firman-Nya, sehingga kuasa firman itulah yang membersihkan sikap dan prilaku hidupnya. T2 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang taat melakukan firman-Nya, yang membersihkan prilaku hidup. T3 Sahabat, jadilah orang percaya yang taat melakukan firmanNya, yang membersihkan prilaku hidup. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Taat Melakukan Firman-Nya Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 19 Makmur Sepekan Kamis, 16 Maret 2017 T1 Pengenalan Suara Yang Benar Dimanakah kita bisa belajar pengenalan yang benar akan suara Tuhan? Kisah seorang anak pada masa kanakkanak, diserahkan orangtuanya ke asrama kemiliteran kerajaan mengikuti pendidikan. Pelajaran yang diharuskan adalah mengenal suara morse, sebetulnya suara tersebut mengandung makna bagi yang mengenalnya. Suatu hari terjadi peperangan dalam kerajaannya. Keadaan kacau masing-masing berhamburan menyelamatkan diri. Seorang anak tersesat di tempat yang membahayakan nyawanya. Terdengar suara yang tidak asing baginya, suara morse sedang mengirim pesan kepada anak-anak asrama bahwa ada evakuasi penyelamatan dari kerajaan. Keadaan seperti itu baru ia menyadari, betapa pentingnya mengenal suara morse tersebut. Keluar dari pemikiran seperti ini, pengenalan suara kebenaran yang diajarkan gereja, merupakan modal bagi perjalanan hidup spiritual. Firman Tuhan dalam Daniel 11:32 berkata, “Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.” Kefasikan terhadap komitmen keluarga Allah, cenderung membahayakan perjalanan hidupnya. Pengajaran palsu berseleweran, terkadang terbungkus rapi dengan hal-hal spiritual. Karena itu, pengenalan kebenaran hanya terdapat dalam keluarga Allah, apa yang dikenal itu yang akan mempengaruhi jiwanya, menumbuhkan iman yang benar untuk melakukannya. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang mengenal kebenaran firman melalui keluarga Allah. Sahabat, jadilah orang percaya yang yang mengenal kebenaran firman melalui keluarga Allah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Mengenal Kebenaran Melalui Keluarga Allah 20 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Jumat, 17 Maret 2017 T1 Balap Karung Apa yang harus kita lakukan, jika kita mau benarbenar bangkit dari keterpurukan? Apa pendapat saya setelah beberapa kali mengikuti lomba ini? Ribet, susah, terganggu gerakannya, membutuhkan energi besar, keseimbangan dan tetap harus memegang kuat karungnya. Bagi para penonton memang menggelikan melihat para peserta lomba ini jatuh bangun. Dan biasanya para peserta tetap dengan sekuat tenaga mengerahkan kemampuannya untuk mencapai hasil akhir. Jatuh bangun, jatuh bangun... Keluar dari pemmikiran seperti ini, banyak orang berusaha bangkit kembali dari keterpurukannya, tetapi tetap memegang kuat hal yang menyebabkannya jatuh. Firman Tuhan dalam Yesaya 59:1-2 berkata, “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Dan Yehezkiel 18:30, “Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.” Dosa menjadi sandungan bagi kita untuk mencapai kemuliaan. Karena dosa kepahitan, sakit hati, pemberontakan, hujat, kemurkaan, kemarahan, iri, dengki, perzinahan dan kebohongan membuat kita terjerembab jatuh seperti karung yang membelenggu kaki kita. Tapi banyak lho yang tetap memegang kuat sakit hatinya, kebohongannya dan lainnya. Tak sedikit yang menarik ke atas “karung belenggu” yang menyusahkan hidupnya. Sangat ironis, bukan? Mari singkirkan penghalang tersebut dengan pertobatan, berpegang pada kebenaran FirmanNya dan berlarilah dalam kemerdekaan dariNya untuk mendapatkan mahkota kemuliaan daripadaNya. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang bersedia menyingkirkan segala penghalang kebangkitan, melalui pertobatan. Sahabat, mari kita menjadi orang yang bersedia menyingkirkan segala penghalang kebangkitan, melalui pertobatan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Singkirkan Segala Penghalang Dengan Pertobatan Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 21 Makmur Sepekan Sabtu, 18 Maret 2017 T1 Bangun Hulu Bagi Muara Hidup Sudahkah anda mengetahui tujuan hidup anda? Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: “Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi.” Jawabnya: “Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya.” Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. Keluar dari pemikiran seperti ini, ketika karakter seseorang tercemar, dengan sendirinya setiap tindakannya mencemarkan sekitarnya. Firman Tuhan dalam Amsal 24:27 berkata, “Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu.” Pekerjaan spiritual menentukan pekerjaan sosial, sehingga menjadi muara bagi kehidupan manusia. Karena itu, perbaikilah perjanjian panggilan hidup sebagai pekerjaan spiritual, tegakanlah tujuan hidup menjadi tindakan bagi kehidupan sosial. T2 Bayangkan Anda adalah orang yang memperbaiki perjanjian hidup anda, sebagai pekerjaan spiritual. T3 Sahabat, Jadilah orang yang memperbaiki perjanjian hidup anda, sebagai pekerjaan spiritual. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Tegakan Tujuan Hidup Anda 22 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Minggu, 19 Maret 2017 T1 Membeda-bedakan Mengapa kita selalu dipandang indah oleh Tuhan? Kata-kata yang sangat sering kita dengar di masyarakat : “Bro, tahu gak kalau teman SMA saya sudah jadi pejabat daerah lho.” “Kalau teman saya sudah ada yang jadi pengusaha angkutan top.” “Kasihan si A itu, hidupnya di gang kecil dan melarat.” “Emangnya dia bisa apa sih, kan keluarganya miskin.” “Saya mempunyai 4 mobil mewah, kamu punya nggak?” “Wah, pak AA akan datang, dia kan petinggi perusahaan Blablabla, harus kita sambut.” “Dia kan tukang tarik gerobak sampah, biar saja duduk diluar.” “Wuih si B itu lulusan sekolah top lho, memang mantap.” Keluar dari pemikiran seperti ini, manusia menilai berdasarkan status, Tuhan menilai berdasarkan sudut pandangNya, semua indah. Firman Tuhan dalam Yakobus 2:2-4 berkata, “Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: ‘Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!’, sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: ‘Berdirilah di sana!’ atau: ‘Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!’, bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?” Mau suka atau tidak, sering kali manusia membeda-bedakan sesamanya berdasarkan status, material, inteligensi, kesukaan dan lainnya. Secara tidak langsung manusia menilai dan mengukur seseorang dengan pencapaian dan kesuksesan belaka. Bukankah Tuhan menatap dan memelihara hidup semua manusia yang indah dimata-Nya? Bagaimana dengan kita? T2 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang selalu indah di mata Tuhan. T3 Sahabat, jadilah orang percaya yang selalu indah di mata Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Kita Selalu Indah di Mata-Nya Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 23 Makmur Sepekan Senin, 20 Maret 2017 T1 Tetap Bernyanyilah Bagaimana kebenaran? seharusnya kita menyuarakan Sebuah video seorang anak SD yang sedang menyanyikan lagu Garuda Pancasila membuat saya terpingkal-pingkal melihatnya. Begitu polosnya sang anak menyanyi dengan lantang walaupun berulangkali salah syair dan nadanya. Salah satu syair yang keliru adalah : .....Pancasila Dasar Negara, Rakyat adil makmur sentosa, “pribang,pribangsaku” (pribadi bangsaku).....sewaktu menyanyi, sebelah anak itu ada seorang guru yang mengajari dan mengoreksinya sampai selesai. Walaupun teman-teman sekelasnya menertawakannya, tapi anak tersebut tetap semangat bernyanyi. Kenapa? Selain mempunyai kemauan, juga ada seorang mentor yang mendampinginya selalu. Firman Tuhan dalam Mazmur 35:15-16 berkata, “Tetapi ketika aku tersandung jatuh, bersukacitalah mereka dan berkerumun, berkerumun melawan aku; orang-orang asing yang tidak kukenal menista aku dengan tidak henti-hentinya; dengan fasik mereka mengolok-olok terus, menggertakkan giginya terhadap aku.” dan Mazmur 96:1-2, “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari padaNya dari hari ke hari.” Ketika kita memasyurkan nama Tuhan dengan pujian, perbuatan, tindakan, sikap, perilaku dan perkataan dalam kebenaran, bisa saja dunia menganggap aneh dan menertawakannya. Apalagi kekeliruan-kekeliruan yang kita lakukan dalam menjalankannya, akan dengan mudah dihakimi dan direndahkan oleh banyak orang. Tapi tetaplah nyanyikan kebenaran itu, tetap bersemangatlah, tetap bersukacitalah, Dia, Sang Guru selalu ada disamping dan menuntun sampai pada akhirnya. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang memasyurkan nama Tuhan dengan pujian, perbuatan, tindakan, sikap, perilaku dan perkataan dalam kebenaran. Sahabat, pastikan kita adalah orang yang memasyurkan nama Tuhan dengan pujian, perbuatan, tindakan, sikap, perilaku dan perkataan dalam kebenaran. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Terus Masyurkan Nama-Nya 24 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Selasa, 21 Maret 2017 T1 Berhasil Apa seharusnya yang harus kita lakukan untuk mencapai keberhasilan? “Saya ingin menjadi orang yang berhasil dalam segala hal dan juga membanggakan kedua orangtua.” Kurang lebih begitulah jawaban saya ketika guru menanyakan cita-cita saat saya duduk di bangku SD. Saya pun yakin, kita semua memiliki cita-cita ingin menjadi orang yang berhasil dalam segala hal yang kita kerjakan. Keluar dari pemikiiran seperti ini, berusaha maksimal untuk mencapai cita-cita itu baik, tetapi lebih baik lagi adalah jika kita melakukannya dengan bersandar pada Tuhan. Firman Tuhan dalam Mazmur 1:1-3 berkata, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Berbagai usaha dan upaya akan kita lakukan agar kita bisa memperoleh keberhasilan. Belajar dengan giat, bekerja optimal, berusaha maksimal, dan sebagainya. Namun, kadang kala kita terlalu asyik berusaha dengan kekuatan sendiri karena kita merasa cukup terampil serta andal dalam segala hal yang kita kerjakan. Akibatnya, kita kemudian lupa untuk bersandar pada Tuhan. Kala kita gagal, kita terjerembab dalam keputusasaan, lalu mulai menyalahkan Tuhan. Padahal, Dia telah memberi kita kunci dari keberhasilan: “tetapi yang kesukaannya ialah taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (ay. 2). Firman Tuhan, ya itulah kunci keberhasilan. Ketika kita meletakan segala usaha dan upaya ke dalam tangan kuasa-Nya, tetap mengandalkan Dia, serta melakukan kehendak-Nya, Dia sendiri yang akan membuat kita berhasil. Biarlah firman Tuhan menjadi kesukaan kita, dan kita tak berhenti merenungkannya siang dan malam. Terlebih lagi, melakukan firman itu di dalam kehidupan kita dari hari ke hari. Biarlah firman Tuhan menjadi sahabat sejati kita dalam menjalani kehidupan dan menjadikan kita berhasil. Kunci keberhasilan ada di dalam firman Tuhan. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang selalu mengandalkan Tuhan dan merenunkan firman-Nya. Sahabat, jadilah orang yang selalu mengandalkan Tuhan dan merenunkan firman-Nya. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Selalu Andalkan dan Renungkan Firman-Nya Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 25 Makmur Sepekan Rabu, 22 Maret 2017 T1 Berpikiran dan Berkata dalam Kebenaran Apa yang harus kita renungkan? Di era kecanggihan informasi seperti sekarang ini, sangatlah sulit menyimpulkan mana berita yang benar atau salah. Apalagi apabila ada momentum pilpres, pilkada, kejadian-kejadian heboh di dunia, perang dan banyak lagi hal lainnya. Wah, sangat luar biasa pendapat dari masing-masing kubu atau pihak. Bahkan tak jarang saling menjelekkan, menjatuhkan, meremehkan, mengintimidasi, mengancam dan berdalih. Tak heran berita-berita yang belum tahu kebenaran asal dan kejadiannya banyak ditelan mentah oleh masyarakat (hoax). Pikiran masyarakat dibuat bingung oleh perkataan bohong, kotor, kosong dan sembrono hingga akhirnya terhasut serta hilang akal sehatnya. Keluar dari pemikiran seperti ini, pikiran yang timbul dari info yang tidak benar, akan mempengaruhi perkataan kita dan perbuatan kita menjadi negatif. Firman Tuhan dalam Mazmur 1:2 berkata, “Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Juga Efesus 5:4,” Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.” Mari renungkan kebenaran FirmanNya yang akan mempengaruhi pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Lihat kedalam diri kita, apa yang sudah Tuhan perbuat. Bukankah kita dapat hidup sampai sekarang ini karena KasihNya? Lupakah kita bahwa hati dan mulut yang mengucapkan syukur adalah bukti bahwa kita mengakui keberadaan dan penyertaanNya? Bukankah kebenaran itu yang harus kita sampaikan kepada dunia melalui perbuatan dan perkataan yang penuh Kasih? T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang kesukaannya adalah merenungkan firman Tuhan yang akan mempengaruhi pikiran, perkataan dan perbuatan. Sahabat, jadilah orang percaya yang kesukaannya adalah merenungkan firman Tuhan yang akan mempengaruhi pikiran, perkataan dan perbuatan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Renungkan Firman-Nya 26 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Kamis, 23 Maret 2017 T1 Merasa Bijak yang Menyesatkan Mengapa kita tidak boleh menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain? Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan. Orang kaya menganggap dirinya bijak, tetapi orang miskin yang berpengertian mengenal dia. Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri. Keluar dari pemikiran seperti ini, terkadang seseorang selalu beranggapan dirinya lebih baik dari orang lain, sebenarnya orang seperti itu telah mengalami degradasi mental. Firman Tuhandalam Amsal 26:12 berkata, “Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.” Orang yang selalu menganggap dirinya bijak sebenarnya kebebalannya lebih banyak, karena itu berhati-hatilah, memilih seseorang sebagai pemimpinmu atau sebaliknya mengelaborasi potensi diri. Ketika keangkuhan mengintervensi jiwanya, maka karakteristik yang terbangun liar dan potensinya tersumbat. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang tidak menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain. Sahabat, mari renungkan sejenak dalam diri kita dan sadarilah bahwa kita menjadi orang percaya yang tidak menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Di Atas Langit, Masih Ada Langit Lain Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 27 Makmur Sepekan Jumat, 24 Maret 2017 T1 Kebocoran Apa yang harus kita carri terlebih dahulu, lebih dari masalah hidup kita? Beberapa bulan lalu, kita mulai masuk musim hujan. Dimulainya musim penghujan menimbulkan halhal unik. Ada sebuah kisah tentang rumah sepasang suami istri yang mengalami kebocoran dikarenakan atapnya berlubang. Dan yang menyebalkan adalah tetesan airnya tepat membasahi tempat tidur mereka. Untuk mengatasinya, mereka mengambil ember untuk menampung tetesan air hujan itu. Alhasilnya mereka tidur dengan ember tersebut dan ketika isinya luber, basahlah tempat tidur mereka. Kejadian tersebut berulang-ulang sampai mereka kesusahan memindahkan tempat tidurnya. Dan tetap saja, ketika embernya penuh serta luber, airnya membanjiri kamar mereka. Sampai-sampai suami istri tersebut depresi dengan situasi itu. Padahal sebenarnya mereka harus menambal atap yang bocor terlebih dahulu dan masalah lain, juga terselesaikan. Keluar dari pemikiran seperti ini, terkadang manusia terlalu sibuk dengan akibat dari suatu masalah, tanpa mencari solusi atas sumber masalah itu. Firman Tuhan dalam Matius 6:33 berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Dalam bahasa Inggris, ayat yang sama berbunyi, “But above all pursue his kingdom and righteousness, and all these things will be given to you as well.” Seringkali manusia sibuk berkutat dengan dampak, kesulitan dan akibat terus menerus tanpa mencari dan memikirkan apa akar dari masalah itu sendiri. Jatuh bangun mencari hal yang material dan duniawi tapi tidak sadar bahwa seharusnya kita mencari/mengejar (pursue) Kerajaan Allah dan kebenarannya terlebih dahulu. Yang artinya bahwa kita harus menjalankan aturan-aturan Kerajaan Allah dan pengakuan dengan percaya bahwa Tuhan Yesuslah adalah Raja dan penguasa dalam hidup kita terlebih dahulu, baru setelah itu berkat, kebahagiaan, kelimpahan akan mengikuti. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang selalu mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dahulu . Sahabat, jadilah orang yang selalu mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dahulu. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Carilah Dahulu Kerajaan dan Kebenaran-Nya 28 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Sabtu, 25 Maret 2017 T1 Kesan Pemain Sepakbola Mengapa kita harus menjaga jiwa kita? Permainan sepak bola merupakan permainan yang cukup besar daya tariknya, seakanakan memiliki magnet tersendiri. Salah satu kesan yang disampaikan dan menjadi inspirasi adalah: seorang pemain dapat membawa bola dengan teknik permainan tinggi, hingga menggoalkan bola, akan lebih memuaskan dibandingkan memasukkan bola lewat tendangan penalti, walaupun keduanya sama-sama menggoalkan bola ke gawang lawan. Keluar dari pemikiran seperti ini, orang bijak tentulah menghagai dan puas atas proses pencapaian keberhasilannya, bukan keberhasilan itu sendiri. Firman Tuhan dalam Pengkotbah 4:13 berkata, “Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.” Tuhan telah memberi kemampuan bagi umat manusia, sebagai kelengkapan jati diri untuk memuliakan nama-Nya, bukan sebaliknya menjadikan dirinya sebagai pecundang yang mempermalukan nama-Nya. Karena itu, setialah pada perkara yang kecil dengan mengaktifkan talenta yang dikaruniakan-Nya, janganlah menunda-nunda kewajibannya yang akhirnya menjadi kebodohan dihadapan Tuhan. T2 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang setia pada perkara kecil dan tidak menunda-nunda apa yang menjadi kewajibannya. T3 Sahabat, jadilah orang percaya yang setia pada perkara kecil dan tidak menundanunda apa yang menjadi kewajibannya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Setia dan Jangan Menunda Kewajiban Kita Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 29 Makmur Sepekan Minggu, 26 Maret 2017 T1 Bongkar Tembok Pemisah Apa yang anda dapatkan dari MS hari ini? Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Keluar dari pemikkiran seperti ini, hati-hati terhadap hidup ini, kemungkinan terbangunnya tembok pemisah kemuliaan Tuhan. Firman Tuhan dalam Matius 5:37 berkata, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” Integritas merupakan jembatan kehidupan bagi seluruh aspek, janganlah seperti orang bebal banyak mendengar tetapi tidak melakukannya. Keadaan seperti itu ibaratnya menipu diri sendiri, sikap seorang penipu merupakan jebakan iblis yang menghambat terbukanya pintu berkat kehidupan. Karena itu, jika berkata ya lakukanlah perkataan itu, jangan memberi peluang bagi sijahat mengambil keuntungan dalamnya, sebab jalan hidup ini sedang menuju janji abadi Tuhan, jangan mau dibutakan oleh pengetahuan karena keegoisan. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang integritas terhadap firman Tuhan. Sahabat, pastikan kita menjadi orang yang integritas terhadap firman Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Integritas Terhadap Firman Tuhan 30 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Senin, 27 Maret 2017 T1 Bossy Bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin? Di sebuah momen makan siang bersama beberapa pekerja sebuah perusahaan, terjadi pembicaraan mengenai gaya kepemimpinan. Salah satu yang menarik dalam pembicaraan tersebut adalah argumen bahwa seorang pemimpin tidak perlu mengetahui sampai detail apa yang dikerjakan para stafnya, tapi cuma menyelesaikan secara proses manajemen saja. Argumen sebaliknya adalah bahwa pemimpin harus dapat mengerjakan apa yang dikerjakan para stafnya karena dialah yang bertanggung jawab penuh atas bagian yang dipimpinnya. Seseorang yang lain berpendapat bahwa apabila seorang pemimpin hanya menyuruh dan memberikan tugas (pendelegasian) kepada stafnya akan terkesan “bossy” (sok jadi raja dan penyuruh). Berbahayanya lagi apabila sang boss tidak paham ketika anak buahnya melakukan kesalahan dan terjadi terus menerus hingga akhirnya mendatangkan masalah. Keluar dari pemikiran seperti ini, pemimpin seharusnya bisa menjadi teladan dan memiliki hati hamba. Firman Tuhan dalam Markus 10:42-45 berkata, “Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: ‘Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.’” Dan 1 Petrus 5:3, “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.” Pelayan adalah predikat seseorang yang bekerja mulai dari bawah dan mampu mengerjakannya sampai utuh. Bukan sekedar sebagai pemimpin yang masa bodoh dengan pekerjaan dibawahnya tapi menjadi sosok pemimpin yang mampu melakukan dan mengatur kesemuanya dengan baik. T2 T3 Bayangkan Anda adalah seorang pemimpin yang menjadi teladan dan beh- hati hamba. Sahabat,sadarilah bahwa kita adalah seorang yang pemimpin yang menjadi teladan dan beh- hati hamba. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Be a Good Leader Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 31 Makmur Sepekan Selasa, 28 Maret 2017 T1 Bubur Ayam Bagaimana kita bisa bersatu dalam Tubuh Kristus? Ketika mendengar kata “bubur ayam”, pasti kita semua dapat membayangkan bagaimana enak rasanya semangkuk bubur ayam. Sekalipun bubur ayam, tidak sulit kita jumpai campuran didalamnya, seperti ikan teri, kacang, kerupuk, dan bahan lainnya yang menjadikan bubur itu lengkap, sehingga menjadikannya lezat. Bukankah semua material itu, sebenarnya dari berbagai unsur, hanya asalnya saja yang berbeda-beda? Ketika menjadi satu dalam satu objek, menjadikan objek itu suatu makanan yang penuh daya tarik, bahkan tersedia di setiap hotel yang berbintang sebagai hidangan sarapan pagi. Keluar dari pemikiran seperti ini, bukan soal bubur yang menjadi isunya, melainkan kelengkapan material yang tercampur dalamnya. Walaupun dari beragam golongan yang berbeda, sekan-akan sulit dipertemukan. Ketika mereka dapat disatukan dalam satu wadah dan satu tujuan, menjadi lezat rasanya. Firmqn Tuhan dalam 1 Korintus 12:13 berkata, “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” Sesungguhnya setiap orang yang hidup dalam Roh, adalah satu Roh dalam kumpulan orang banyak, menjadi satu tujuan dalam hidup.Seharusnya keadaan seperti itu tidak terdapat hal yang dipertentangkan, sehingga berujung pada perpisahan. Karena itu, janganlah melihat kebutuhan yang bermuara dari egosentris, melainkan melihat kebutuhan hidup adalah kesatuan tujuan. Sehingga kita dapat melepaskan diri dari keegoisan, kesatuan tubuh Kristus terwujud menjadi kesaksian hidup. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang tidak melihat perbedaan yang dipertentangkan, tetapi melihat satu tujuan yang hendak dicapai. Sahabat, jadilah orang yang tidak melihat perbedaan yang dipertentangkan, tetapi melihat satu tujuan yang hendak dicapai. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Melihat Tujuan yang Sama 32 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Rabu, 29 Maret 2017 T1 Orang Buta Menuntun Orang Buta Apa yang harus kita lakukansupaya kita bisa mengajarkan pengenalam akan kebenaran? Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: “Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.” Keluar dari pemikiran seperti ini, manakala seseorang mengajar dengan pengetahuan tentang yang benar, tetapi bukan pengenalan akan kebenaran, diibaratkan sebagai orang buta menuntun orang buta. Pengetahuan hasil dari informasi dengan manusia, sedangkan pengenalan kebenaran hasil dari relasi dengan Tuhan. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:3-4 berkata, “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” Pemberitaan Injil tentang membawa seseorang mengenal Kristus, cenderung terhambat oleh pikiran-pikiran duniawi yang membutakannya dari cahaya injil, sehingga terbuka hatinya pada injil yang bersifat keduniawian. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki relasi yang intim dengan Tuhan. Sahabat, pastikan kita menjadi orang yang memiliki relasi yang intim dengan Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Miliki Relasi yang Intim Dengan Tuhan Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 33 Makmur Sepekan Kamis, 30 Maret 2017 T1 Cara Hidup Orang Kristen Bagaimana seharusnya cara hidup orang Kristen? Cara hidup kita sebagai orang Kristen jauh lebih penting daripada status kita sebagai orang Kristen yang sudah menerima keselamatan. Orang-orang melihat cara hidup kita setiap hari ketika berinteraksi dengan orang lain di kantor, rumah, dengan teman, di dalam komunitas, gereja atau di mana pun. Kita harus menunjukkan diri kita di antara orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sebagai hamba Allah yang benar dan saleh. Masih banyak ditemui hamba Tuhan, dan bahkan para pendeta yang membuat orang syok karena cara hidupnya yang salah. Keluar dari pemikiran seperti ini, jangan hanya mengaku sebagai orang percaya, tetapi kehidupan kita jauh dari apa yang kita percayai itu. Firman Tuhan dalam Galatia 2:11-14 berkata, “Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: “Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?” Paulus menegur Kefas, karena ia adalah orang Yahudi, namun hidup secara kafir. Lalu bagaimana bisa memaksa orang yang tidak bersunat untuk hidup secara orang Yahudi? Dengan kata lain, banyak orang Kristen hidup secara kafir, namun mencoba menarik orang kafir menjadi Kristen. Itu hal yang tidak mungkin. Beranikah kita melakukan konfrontasi terhadap orang-orang yang cara hidupnya salah? Oleh sebab itu, koreksilah diri kita untuk menjadi contoh dan teladan yang baik yang menjalani hidup yang benar dan akurat, dan tidak melakukan perkara-perkara yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. kita mesti menjadi teladan dalam segala hal. T2 T3 Bayangkan Anda adalah seorang percaya yang berani mengkoreksi diri dan menjadi teladan. Mari kita menjadi orang percaya yang berani mengkoreksi diri dan menjadi teladan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang. Berani Mengkoreksi Diri dan Menjadi Teladan 34 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Jumat, 31 Maret 2017 T1 Tragedi Kapal Zahro Bagaimana kita kepercayaan? harus membangun Beberapa waktu lalau, sempat terjadi tragedi kecelakaan kapal motor Zahro. Sebagai umat manusia, kita turut perihatin dengan kejadian tersebut, berbelasungkawa terhadap keluarga korban yang meninggal dunia. Kejadian tersebut memberi pelajaran, ketika dapat memaknai peristiwanya, bukan melihat peristiwa. Konon katanya, kejadian seperti itu sebetulnya dapat dihindari bilamana pengelolanya bersifat melayani, bukan hanya mencari keuntungan semata. Keluar dari pemikiran seperti ini, hari-hari ini yang lebih memperihatinkan adalah munculnya sarana ibadah yang seakan-akan gereja, tetapi hanya bersifat persekutuan independen, tanpa hubungan keluarga. Firman Tuhan dalam Yeremia 27:10, “Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu dengan maksud menjauhkan kamu dari atas tanahmu, sehingga kamu Kucerai-beraikan dan menjadi binasa.” Kehadiran kelompok pemuja keegosian yang menyerupai persekutuan gereja, sebenarnya mereka adalah penyesat dengan tujuan: pemecah belah gereja Tuhan sebagai persekutuan keluarga, menjadi individu, mengabulkan perjanjian abadi dengan perbuatan bersyarat, mengajarkan keselamatan temporer, bukan yang kekal. Karena itu, bangunlah kepercayaan dengan kebenaran, bukan bergantung pada perbuatan-perbuatan yang terkadang menjebak. T2 Bayangkan Anda adalah orang yang membangun kepercayaan di atas dasar kebenaran. T3 Sahabat, jadilah orang yang membangun kepercayaan di atas dasar kebenaran. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Membangun Kepercayaan Diatas Dasar Kebenaran Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 35 Makmur Sepekan Sabtu, 01 April 2017 T1 Terjatuh Dari Kursi Apa yang mendatangkan kekuatan iman? Satu hari saya sedang menghadiri suatu acara, karena sebagai pembicara disediakan tempat duduk di kursi yang paling depan. Sebetulnya tidak terlihat tanda-tanda yang membahayakan dari kursi tersebut, seperti biasanya kursi yang tersedia saya yakin untuk duduk diatasnya. Saat asik mengikuti acara demi acara, tidak terduga kursi yang terbuat dari plastik tersebut tiba-tiba menganga melebar, langsung saya ikut nyerosot kebawah lantai. Untung hanya nyerosot kelantai, sehingga tidak membuat luka, tapi lumayan malunya hehehe. Keluar dari pemikiran seperti ini, percayalah kepada kebenaran, bukan percaya pada kepercayaan. Sebab kebenaran adalah firman, sedangkan kepercayaan terkadang adalah persepsi manusiawi. Firman Tuhan dalam Roma 4:20-21 berkata, “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Sekalipun kepercayaan seseorang terhadap penghapan melemah, namun keyakinan terhadap janji-Nya mendatangkan kekuatan iman untuk berharap dan bertindak. Karena itu, iman yang sempurna adalah bertolak dari iman, percaya kepada janji Tuhan, memimpin kepada iman Roh yang berkuasa menyatakan kemuliaan-Nya. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang percaya yang tetap yakin terhadap janjiNya yang mendatangkan kekuatan iman untuk bertindak dan berharap. Sahabat, jadilah orang percaya yang tetap yakin terhadap janji-Nya yang mendatangkan kekuatan iman untuk bertindak dan berharap. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Tetap Yakin Akan Janji-Nya 36 | Makmur Sepekan - Edisi XX, Maret 2017 Makmur Sepekan Minggu, 02 April 2017 T1 Mengucap Syukur Apa yang anda peroleh dalam renungan MS hari ini? Hujan-salah; kemarau-salah; dinginngomel; kepanasan-menggerutu; punya uangtetap merasa kurang; tidak punya uang- marahmarah; punya motor- iri ke yang punya mobil; punya rumah sederhana- nyinyir ke yang punya rumah gede; punya pasangan-masih ngiler lihat yang lainnya, segalanya tidak pernah puas dan selalu berhasrat kepada kesia-siaan. Walaupun sangat banyak hal baik yang Tuhan berikan dan sudah tercapai keinginan serta tujuannya, eh tiba-tiba jadi “amnesia” dengan rasa terima kasih. Kita lupa arti bersyukur... Keluar dari prmikiran seperti ini, kehidupan adalah anugrah yang patut disyukuri. Firman Tuhan dalam Efesus 5:20-21 berkata, “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.” Juga Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Dan 1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Mari sahabat renungkan bahwa kehidupan kita adalah kehidupan yang luar biasa Tuhan sudah berikan. Walaupun tantangan dan masalah memang tidak pernah pupus akan tetapi kita tidak pernah kekurangan rahmat dan pemeliharaanNya. Pujilah Dia dan naikkan syukur buat Kasih yang Dia lakukan buat kita yang tak ada habis-habisnya. T2 T3 Bayangkan Anda adalah orang yang selalu memuji dan bersyukur buat kasih-Nya. Sahabat, pastikan kita adalah orang yang selalu memuji dan bersyukur buat kasihNya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang. Bersyukur Atas Kasih-Nya Makmur Sepekan - Edisi XX, Februari 2016 | 37 authorized by Copyright 2017. Markus Tonny Hidayat Yakobus Edy Susanto Roy prabandaru published in: www.psalm21.org