BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan wujud dari investasi manusia yang memikirkan cara lain dalam berkomunikasi dan menjadikannya sebagai media yang paling menarik. Perkembangan ini terbentuk sedemikian rupa sebagai pusat perhatian publik, karena media ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan audiens. Televisi merupakan ruang kreatifitas, informasi, investasi dan kini televisi berkembang sebagai industri yang sangat potensial untuk berbagai kepentingan. Sehingga media ini mampu bersaing dengan media lainnya, karena televisi merupakan produk media massa yang terus bertransformasi dan menjadi bagian dari eksistensi perkembangan zaman. Dwyer (1998) menegaskan tentang perkembangan ini bahwa televisi adalah media yang potensial tidak saja untuk menyampaikan informasi tetapi membentuk perilaku seseorang, baik kearah positif maupun negatif. Sebagai media audio visual TV mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Televisi mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau, secara umum orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat di TV, setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian. Indikator ini yang menjadikan televisi menjadikan pilihan utama dan luar biasa pesatnya dalam kurun dua dasawarsa (Priyowidodo, 2008: 57). 1 2 Sejarah kemunculan media massa mengalami tahapan-tahapan perkembangan di bidang teknologi dan dibagi menjadi 3, yaitu media cetak, media elektronik, dan media digital atau new media. Dalam penyebaran informasinya pertama kali melalui media cetak yang berupa surat kabar (newspaper) dan majalah (magazine). Media elektronik dipergunakan untuk penyampaian informasi secara cepat dengan mengandalkan sinyal gelombang elektromagnetik yang berasal dari satelit, media tersebut Radio dan Televisi. Hingga pada saat ini kita dapat menikmati kelimpahan informasi yang luar biasa. Proses penyampaian pesan berupa informasi tidak akan tersampaikan jika tidak ada salurannya/channel, saluran itu biasa disebut dengan media. Media telah menjadi bagian dari eksistensi manusia sejak manusia itu ada. Manusia sendiri merupakan media yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dan perasaan melalui bagian-bagian tubuhnya. Lambat laun manusia sadar bahwa ia memiliki keterbatasan sehingga manusia mulai memikirkan cara-cara baru dalam menyampaikan pesan, maka ditemukanlah media. Media untuk menyampaikan pesan ini pun berkembang dari media yang hanya bersifat interpersonal menjadi media massa. Definisi ini menekankan bahwa dalam komunikasi adanya sebuah proses pengoperan (pemrosesan) ide, gagasan, lambang, dan di dalam proses itu melibatkan orang lain. Sehingga dalam rangka untuk mengembangkan program yang menarik, para praktisi dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan pesan atau ide yang tertuang di dalam program media massa. Sehubungan dengan kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas seseorang manusia, tentu masing masing orang mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang didapatkan, melalui apa atau 3 kepada siapa. Dalam formulasinya Harold D Laswell itu biasa disebut who (siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (lewat saluran mana), to whom (kepada siapa), with what effect (efek apa yang diharapkan). Jelas masingmasing orang mempunyai perbedaan dalam mengaktualisasikan komunikasi tersebut. Oleh karena itu, dalam komunikasi dikenal pola-pola tertentu sebagai manifestasi perilaku manusia dalam berkomunikasi. Salah satunya berkomunikasi dengan media. Menurut Nurudin sistem komunikasi juga tidak akan berjalan dengan baik manakala tidak menggunakan media tertentu. Layaknya sebuah jual beli yang menggunakan uang sebagai alat pembayaran, dalam sistem komunikasi yang semakin rumit dan kompleks saat ini peran media menjadi penting, perkembangan teknologi modern membuat komunikasi mudah dilaksanakan, sekalipun ada hambatan geografis (Nurudin, 2007: 13). Nurudin juga mengatakan di Indonesia perkembangan tersebut juga terjadi begitu signifikan. Komunikasi antarpersona yang dahulu menjadi andalan dalam proses komunikasi proses komunikasi lambat laun posisinya sudah tergeser oleh radio dan surat kabar yang digunakan untuk alat perjuangan. Kemudian tergeser oleh peran televisi ketika di tanah air sudah ada siaran televisi pada tahun 1962. Meyusul kemudian diperbolehkannya TV swasta menyiarkan siaran nasional, seperti RCTI (1989), SCTV (1990), TPI (1991) kini menjadi MNCTV, ANTV (1993), Indosiar (1994) dan menyusul kemudian di era 2000-an seperti METRO TV, Global TV, TvOne, Trans7 & TransTV (Nurudin, 2007: 34). Pesatnya media massa terus berkembang dan perusahaan media televisi berlomba-lomba meningkatkan serta memperbanyak konten tayangan programnya. Komunikasi melalui media elektronik melalui TV ini semakin 4 mecapai bentuknya ketika di Indonesia sudah ada siaran televisi swasta nasional pada penghujung tahun 80-an. Komunikasi yang dijalankan tidak lagi sekedar informasi pembangunan semata, tetapi sudah mengarah pada hiburan khususnya. Artinya, TV tidak lagi berfungsi sebagai penyalur informasi, tetapi juga sebagai hiburan. Sebagai media komunikasi, jelas sekali bahwa televisi mempunyai banyak keunggulan yang menonjol dibandingkan Surat kabar, Radio, dan Film, yaitu merangkul audiens sebanyak mungkin dengan daya persuasif yang tinggi. Selain itu televisi juga memiliki daya jangkau (coverage) yang sangat luas dalam menyebarluaskan pesan secara cepat dengan segala dampaknya dalam kehidupan individu dan masyarakat. Dapat dipahami jika McLuhan (1964) mengatakan, berkat televisi, dunia menjadi desa jagat dari pengalamanpengalaman yang disampaikan seketika dan dirasakan secara bersama-sama (Arifin, 2011: 192). Warna dan tema program acara berbagai stasiun televisi sangat beraneka ragam. Masing-masing televisi memiliki khas dalam isi konten acaranya adapun yang sama sehingga persaingan di industri ini terus berkembang. Dibutuhkan strategi-strategi yang tidak biasa untuk membesarkan nama perusahaan industri ini dan juga membesarkan nama program sehingga eksistensi acara tersebut mampu bertahan dan bersaing dengan stasiun TV lainnya. Bila dilihat dengan kacamata teori komunikasi massa, TransTV media yang menjalankan sebagaimana fungsinya yaitu salah satu stasiun televisi yang memiliki sajian isi program-program yang berupa news (berita) sebagai informasi, entertainment (hiburan), dan education (pendidikan) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sebuah informasi, hiburan dan 5 pendidikan. Meskipun TransTV identik dengan acara hiburannya namun anak perusahaan dari CT Corp ini memiliki rangkaian inovasi dengan tayangan yang menghibur. Sebut saja program “Extravaganza” yang sangat identik dengan komedi lepasnya, "Show Imah" program TalkShow dimotori dengan host sekaligus pesinden Soimah, "Wisata Kuliner" dengan informasi beragam seputar makanan-makanan lezat dan Bondan Winarno sebagai icon program dan “Reportase” sebagai informasi peristiwa-peritiwa dan berita. Berbicara tentang TransTV tentu tidak terlepas dari konten hiburannya yang beragam. Persaingan pada industri ini terus berkembang sehingga tantangan untuk membuat program menarik terus dilakukan, tidak terlepas dari stasiun televisi manapun. Dalam hal ini tentu program yang baru menjadi tantangan besar untuk mengemas program dengan ide-ide kreatif. Koki Lima program terbaru TransTV adalah bagian dari pengembangan ide-ide hiburan dengan genre kuliner. Konsep utama program tapping terbaru TransTV ini adalah kompetisi memasak yang berbeda dari program masak sebelumnya, yaitu melibatkan pedagang-pedagang kaki lima. Kecepatan, ketangkasan dalam memasak tanpa mengurangi rasa masakan adalah indikator utama memenangkan total hadiah puluhan juta rupiah. Berdasarkan sudut pandang penelitian ini, tentu program baru dalam kompetisi masak-memasak merupakan hal yang biasa, namun kompetisi ini melibatkan pedagang makanan kaki lima adalah ide yang lumrah dilakukan. Tema program memasak memang sudah umum namun program acara Competition Show Koki Lima siap bersaing melakukan penetrasi dengan program masak yang terlebih dahulu sudah populer. 6 Secara garis besar program hiburan ini tentu memiliki langkah yang terprosedur mulai dari perencanaan ide itu dibuat, hingga layak untuk dieksekusi. Konsep dasar utama programming merupakan salah satu faktor penting ketika program ini sebelum dieksekusi dan siap dipublikasikan melalui media dengan terget penonton yang sudah terorganisir. Penempatan jam tayang, durasi, promosi adalah salah satu tahap-tahap bagaimana program ini dibuat. Sehingga karya tulis ini tertarik untuk melakukan riset dengan harapan lembar demi lembaran ini bisa mengetahui latar belakang dari bagaimana programming sangat berperan. Selain merencanakan dan eksekusi program, tentu mengenalkan program menjadi faktor penting agar tujuan dasar utama televisi dapat direalisasikan. Dibutuhkan penerapan strategi-strategi programming untuk menjadikan program acara dapat diterima dibenak audiens/penonton. Strategi adalah sebuah langkah-langkah yang harus dilakukan secara sistematis agar tercapainya suatu tujuan-tujuan tertentu. Program Koki Lima tentunya memiliki alasan-alasan dan tujuan pada saat perencanaan dan setelah dieksekusi. Salah satunya untuk mendapatkan perhatian audiens dengan ukuran perhitungan data kepemirsaan. Audiens dalam industri media televisi adalah konsumen utama televisi, maka dari itu baik program baru maupun program membutuhkan perencanaan yang baik dalam konsep programming. Pada akhirmya indikator-indikator ini akan berguna dalam rangka pengembangan karya tulis bagaimana strategi-strategi programming diterapkan untuk acara televisi baru Koki Lima di TransTV. 7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas diharapkan kajian ini dapat mengembangkan sebagai karya tulis untuk menjadi bahan pertimbangan perluasan wawasan mengenai ilmu komunikasi khususnya dibidang broadcasting. Sehingga penelitian ini merumuskan masalah yang terjadi dan membentuk pernyataan dengan pertanyaan yang sekiranya mampu dijawab dalam lembaran karya tulis ini. Atas dasar ini tercetus pertanyaan bagaimana Strategi Programming untuk Memperkenalkan Acara Baru "Koki Lima" TransTV kepada Audiens? Strategi tersebut dipertimbangkan berdasarkan teori programming menurut Eastman, S, T dan Ferguson, D, A dimana perencanaan sebuah acara televisi ditinjau dari: 1. Selecting Yaitu perencanaaan dasar tujuan, ide dan tema sebuah program acara televisi sebelum dieksekusi. 2. Scheduling Yaitu perencanaan strategis tentang penjadwalan sebuah program agar tepat pada sasaran. 3. Promoting Yaitu perencanaan dan strategi dalam mempromosikan atau memasarkan sebuah program sebagai langkah lebih lanjut untuk mengenalkannya kepada audiens. 4. Evaluating Yaitu langkah-langkah dalam pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen dan karyawan. 8 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada karya tulis ini adalah suatu analisa program hiburan yang terfokus berdasarkan pemaparan di atas. Pembahasannya adalah kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan agar sebuah program baru dapat dipublikasikan kepada audiens berdasarkan strategi programming. Adapun pembatasan analisa tidak melakukan riset tentang proses produksi program. Sehingga batasan ini akan memudahkan dalam menguraikan hasil dari analisa atau kajian dalam kelangsungan strategi programming TV tersebut. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan judul pada skripsi strategi programming TransTV untuk memperkenalkan program baru "Koki Lima" kepada audiens, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui dan menganalisa apa yang menjadi landasan utama strategi dalam perencanaan dan memperkenalkan acara baru Koki Lima TransTV. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian karya tulis ini adalah: Manfaat Akademik 1. Sebagai sumber informasi, referensi dan pengembangan bagi peneliti terhadap penelitian yang sejenis di kemudian hari. 2. Sebagai karya ilmiah untuk pengembangan dan kontribusi pemahaman untuk ilmu komunikasi khususnya di bidang penyiaran televisi. 9 Manfaat Praktis 1. Untuk memberikan gambaran bagaimana realitas dari hasil dan tujuan strategi programming dalam mengeksekusi program. 2. Untuk mengetahui sistem yang berjalan dan mengetahui proses sebuah program baru televisi yang potensial untuk dieksekusi. Manfaat Umum/Masyarakat 1. Sebagai informasi pemahaman tujuan dari program Koki Lima dipublikasikan. 1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 Pendahuluan Berisi pendahuluan dari susunan skripsi, meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah tujuan penulisan dan sistematka penulisan. BAB 2 Landasan Teori Berisi landasan teori yang dipakai sebagai acuan dalam proses penyusunan dan interpretasi kajian skripsi. BAB 3 Metode Penelitian Berisi tentang bagaimana mendeskripsikan latar, sumber data dan bagaimana data tersebut menjadi suatu kajian-kajian. Pada bab ini penelitian dijabarkan dengan metode yang digunakan dalam mengumpulan data, pendekatan, informan, teknik pengumpulan dan analisis data penafsiran data dan menguji keabsahan data. 10 BAB 4 Hasil Penelitian Bab ini akan diuraikan secara garis besar kerangka skripsi yang merupakan jawaban atau solusi dari permasalahan dan penjabaran mengenai objek penelitian, dan korelasinya dengan landasan teori yang digunakan. Serta analisa mengenai obkjek penelitian. Terdiri atas atas: Penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian BAB 5 Simpulan dan Saran Berisi penutup yang merupakan simpulan dari hasil pengolahan data dan pembahasan serta saran untuk pengembangannya.