ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING djoko dwiyanto-FIB UGM Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada POKOK BAHASAN ORIENTASI 1. Pendahuluan: pengertian, tujuan, dan manfaat. 2. Bentuk dan Prosedur I. PENDAHULUAN 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Manfaat 1.1. Pengertian PM Praktik Mengajar Mikro dengan mendemonstrasikan perangkat metode pembelajaran yang telah dipelajari dalam pembelajaran temu kelas. 1.2. Tujuan PM a. Mampu menerapkan praktik pembelajaran Matematika dalam skala mikro b. Mampu berkreasi (membangun model)untuk mengubah persepsi masyarakat & peserta didik tentang belajar matematika. c. Mampu meningkatkan motivasi belajar dan membangkitkan girah belajar Matematika di kalangan pelajar/peserta didik dengan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan terintegrasi. 1.3. Manfaat PM 1. Meningkatkan kualitas keterampilan dasar pembelajaran, khususnya di bidang Matematika 2. Mewujudkan Visi pembelajaran Program Studi S2 Matematika, khususnya untuk Pendidik (Mathematics for Educator) 3. Berbagi pengalaman dan pengetahuan di antara peserta didik dalam mencapai tujuan bersama. Hakikat Micro Teaching Peserta memiliki kemampuan mengem bangkan segenap potensinya (cipta, rasa dan karsa), dalam mengeksplorasi mata ajaran yang diampunya, dengan membangun pengetahuan untuk mencapai kompetensi secara aktif, mandiri dan bertanggung jawab melalui praktik mengajar, dengan mendasarkan diri atau mengacu pada RPKPS, yang sudah disusun sebelumnya. TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM EVALUASI SINTESIS ANALISIS Merangkai Merancang PENERAPAN Memilah Membedakan Mengatur PEMAHAMAN Menghitung Membagi Membuktikan PENGETAHUAN Menerangkan Melengkapi Menjelaskan Merangkum Mengingat Menghafal Menyebut Mengkritik Menilai Menafsirkan TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW) NATURALIZATION ARTICULATION PRECISION MANIPULATION IMITATION Meniru dengan contoh Tanpa contoh Visual dapat meniru Lancar dan tepat Akurat dan cepat Spontan dan otomatis TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL) CHARACTERIZATION ORGANIZATION VALUING Mengatur diri RESPONDING menghargai RECEIVING menerima menanggapi Menjadikan pola hidup PROFIL adalah jawaban terhadap pertanyaan PENGERTIAN KOMPETENSI ( SK. Mendiknas No.045/U/2002 ). Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. PENGERTIAN KOMPETENSI AFEKTIF KOGNITIF PSIKOMOTOR (UNIVERSITAS) (Program Studi) (Stakeholders & Alumni) Tim KBK DIKTI SARJANA KOMPETEN • Knowledge (ilmu pengetahuan) • Intrapersonal • Skill/ ketrampilan (teknologi) • Ekstrapersonal • Interpersonal (kemampuan ini masih kurang) BEBERAPA ISTILAH: BENTUK: kenampakan (fisik) yang dapat dideskripsikan POLA: patron/”pattern” – cetakan ? MODEL: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan sst. SISTEM: suatu kesatuan dari berbagai elemenatau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. METODE: cara menyajikan isi (perkuliahan) kepada mahasiswa (peserta didik) untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. II. BENTUK DAN PROSEDUR LATIHAN PEMBELAJARAN MIKRO Hakikat Micro Teaching Peserta memiliki kemampuan mengem bangkan segenap potensinya (cipta, rasa dan karsa), dalam mengeksplorasi mata ajaran yang diampunya, dengan membangun pengetahuan untuk mencapai kompetensi secara aktif, mandiri dan bertanggung jawab melalui praktik mengajar, dengan mendasarkan diri atau mengacu pada RPKPS, yang sudah disusun sebelumnya. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT Peran pengajar adalah sebagai fasilitator Mahasiswa (peserta didik) bertanggung jawab dan mengendalikan sepenuhnya atas pembelajarannya Pembelajaran dapat bersifat independen, kolaboratif, kooperatif, atau kompetitif Proses pencarian & penggunaan informasi lebih penting daripada materi dasarnya Pembelajaran berlangsung secara kontekstual dan mahasiswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka (Theroux, 2002) TYPES OF SCL Individual learning 2. Collaborative learning 3. Cooperative learning 4. Autonomous learning 5. Competitive learning 6. Active learning 7. Self-directed learning 8. Case-based learning 9. Project-based learning 10. Problem-based learning 1. QUIZ 1. Apa bentuk Praktik Pembelajaran Mikro yang paling mudah dilaksanakan ? 2. Bagaimana Prosedur Latihan Pembelajaran Mikro ? Tata Laksana Latihan dan Komponen yang diperlukan. 3. Bagaimana rambu-rambu dan teknik pengamatan Praktik Pembelajaran Mikro. BENTUK PEMBELAJARAN MIKRO (Micro – Teaching) Simulasi Pembelajaran Mikro Sebelum Praktik, peserta menyiapkan RPP/SAP/RPKPS mata ajaran yang akan digunakan sebagai bahan Praktik. 3. Tujuan: a. Menerapkan prinsip pembelajaran b. Menggunakan model pembelajaran-memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan “target belajar” c. Menerapkan keterampilan dasar secara utuh dan terintegrasi 1. 2. PROSEDUR PEMBELAJARAN MIKRO (Micro – Teaching) 1. 2. 3. 4. Pengarahan Umum (Instruktur/Guru) Persiapan Individu/Kelompok (jika bentuknya kelompok) Pelaksanaan Latihan Pembelajaran Mikro Diskusi Umum tentang ModelPembelajaran dan Substansi Mata Ajaran PROSEDUR PEMBELAJARAN MIKRO (Micro – Teaching) 1. Pengarahan Umum (Instruktur/Guru): a. Tujuan Latihan: penerapan metode pembelajaran dan keterampilan dasar b. Penjelasan tentang PM: waktu, tujuan, materi ajaran, dan penerapan keterampilan c. Pembagian tugas (individu/kelompok) d. Prosedur pelaksanaan latihan PM e. Penentuan pimpinan kelompok (jika diperlukan). PROSEDUR PEMBELAJARAN MIKRO (Micro – Teaching) 2. Persiapan Individu/Kelompok (Jika bentuknya Kelompok): a. Pembagian tugas/peran (jika berupa kelompok) atau individual b. Pemateri (peran Guru/Dosen) menyiapkan temu kelas c. Instruktur mendistribusikan lembar observasi kepada “pengamat”/pemeran. PROSEDUR PEMBELAJARAN MIKRO (Micro – Teaching) 3. Pelaksanaan Latihan PM a. Pelaksanaan Pembelajaran sekitar 20 menit b. Pembahasan/diskusi balikan sekitar 10 menit, yang berisi: 1). Kesan – pembahasan peran Dosen 2).Hasilpengamatan/pembahasan ”pengamat” 3). Tanggapan dari peserta/hadirin 4). Penyimpulan dari “fasilitator/pembimbing” Latihan dapat dilakukan sebanyak 2 – 3 kali putaran, sesuai dengan kesepakatan. PROSEDUR PEMBELAJARAN MIKRO (Micro – Teaching) 4. Diskusi Umum: Metode Pembelajaran dan Substansi Mata Ajaran) a. Laporan pelaksanaan/kesan dari presenter b. Tanggapan/pembahasan terhadap laporan pelaksanaan. c. Penyimpulan umum oleh Instruktur/Dosen Pembimbing d. Tindak lanjut penerapan Metode Pembelajaran dan keterampilan dasar oleh Instruktur/Dosen Pembimbing QUIZ 1. Apa saja rambu-rambu yang diperlukan dalam Praktik Pembelajaran Mikro yang meliputi: a. Persiapan b. Orientasi oleh Presenter (± 10menit) c. Pelaksanaan Latihan d. Diskusi Umum 2. Bagaimana sebaiknya skenario Praktik Pembelajaran Mikro dirancang ? III. RAMBU-RAMBU DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN MIKRO RAMBU-RAMBU PRAKTIK PEMBELAJARAN MIKRO 1. Persiapan: a. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (jika berkelompok), atau distribusi tugas perorangan (jika perorangan) dengan acuan yang jelas. b. Membagi peran dalam kelompok/tiap individu, siapamenjadi “dosen” (presenter), “pengamat”, dan “mahasiswa” dalam setiap putaran. c. Peserta diminta memilik/menentukan MetodePembelajaran sebagai fokus dari Pokok Bahasa yang akan ditampilkan dengan melibatkan secara optimal keterampilan dasar mengajar. d. Penentuan Dosen Pendamping (teknik pembelajaran dan substansi mata ajaran) e. Penggandaan Lembar Observasi sebanyak peserta f. Penyediaan fasilitas praktik (kelas, LCD, dll.) g. Mereview Metode Pembelajaran yang akan dilatihkan. RAMBU-RAMBU PRAKTIK PEMBELAJARAN MIKRO 2. Orientasi: a. Pengarahan kepada peserta, meliputi: 1). Pengkomunikasian tujuan praktik mengajar mikro 2). Mengingatkan peserta tentang Metode Pembelajaran yang akan dipilih diitegrasikan dengan keterampilan dasar mengajar b. Menjelaskan pengorganisasian latihan yang terdiri atas: 1). Praktik mengajar (masing-masing 20 menit) 2). Diskusi balikan (10 menit) c. Meminta para peserta (dosen/guru-dalam pelatihan) untuk mengisi lembar informasi balikan. RAMBU-RAMBU PRAKTIK PEMBELAJARAN MIKRO 3. Pelaksanaan Latihan: a. Praktik Pembelajaran Mikro (mengajar) selama 20 menit b. Diskusi Balikan untuk menyampaikan: 1). Ungkapan perasaan/kesan dari “dosen” 2). Hasil observasi “pengamat” 3). Kesan dari “mahasiswa” 4). Kesan dari “dosen pembimbing”/instruktur. c. Perputaran Latihan Praktik disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah peserta (kelompok/perorangan). RAMBU-RAMBU PRAKTIK PEMBELAJARAN MIKRO 4. Diskusi Umum: a. Diikuti oleh semua peserta (seluruh kelompok) b. Laporan/kesan dari setiap peserta (kelompok) c. Tanggapan/pembahasan terhadap laporan peserta (kelompok) d. Penyampaian kesimpulan umum hasil praktik pembelajaran mikro. V dan VI. OPTIMALISASI KETERAMPILAN GENERIK KETERAMPILAN GENERIK menjadi KETERAMPILAN UTUH & TERINTEGRASI Keterampilan Bertanya Keterampilan memberi Penguatan. Keterampilan mengadakan Variasi Keterampilan Menjelaskan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 7. Keterampilan Mengelola Kelas 8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. KETERAMPILAN BERTANYA A. Bertanya Dasar: 1. mengungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat 2. memberi acuan 3. memusatkan perhatian 4. menyebarkan pertanyaan 5. memindahkan giliran 6. memberikan waktu berpikir 7. memberikan tuntunan B. Bertanya Lanjut: 1. mengubah tuntutan kognitif 2. mengatur urutan pertanyaan 3. menggunakan pertanyaanpelacak 4. menigkatkan interaksi 1. KETERAMPILAN BERTANYA A. Bertanya Dasar: 1. mengungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat 2. memberi acuan 3. memusatkan perhatian 4. menyebarkan pertanyaan 5. memindahkan giliran 6. memberikan waktu berpikir 7. meberikan tuntunan B. Bertanya Lanjut: 1. mengubah tuntutan kognitif 2. mengtur urutan pertanyaan 3. menggunakan pertanyaanpelacak 4. menigkatkan interaksi 2. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN A. Jenis Keterampilan: 1. Verbal 2. Non Verbal: gerak mendekati, mimik, sentuhan, kegiatan, token. B. Persyaratan: 1. hangat dan antusias 2. bermakna 3. respon positif 4. jelas sasaran 5. segera 6. bervariasi 3. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI A. Variasi Gaya Mengajar: 1. suara 2. memusatkan perhatian 3. kesenyapan 4. kontak pandang 5. variasi gerakan badan 6. megubah posisi B. Variasi Media & Bahan: 1. visual 2. audio 3. taktil C. Variasi Pola Interaksi & Kegiatan: 1. Klasikal 2. Kelompok 3. Perorangan 4. diskusi, latihan, demonstrasi 4. KETERAMPILAN MENJELASKAN A. Tujuan: 1. membimbing siswa (peserta didik): a. Memahami konsep b. Memberi penalaran c. Terlibat dalam berpikir 2. memperoleh balikan dari siswa B. Komponen: 1. merencanakan penjelasan a. Isi pesan b. Karakteristik siswa 2. menyajikan penjelasan a. Kejelasan b. Contoh dan ilustrasi c. Pemberian tekanan d. Balikan 5. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (TEMU KELAS) A. Tujuan: 1. memberi motivasi 2. menjelaskan batas tugas 3. hubungan materi 4. mengetahui tingkat pemahaman B. Membuka: 1. menarik perhatian 2. menimbulkan motivasi 3. memberi acuan 4. membuat kaitan C. Menutup: 1. meninjau kembali 2. evaluasi penguasaan siswa (peserta didik) 3. tindak lanjut 6. KETERAMPILAN MEMBIBING DISKUSI KELOMPOK KECIL A. Komponen: 1. memusatkan perhatian: 2. memperjelas masalah 3. menganalisis pandangan siswa (peserta didik) 4. meningkatkan kontribusi (urunan) siswa 5. menyebarkan kesempatan berpartisipasi 6. menutup diskusi B. Diskusi Efektif, jika : 1. topik sesuai/relevan 2. ada persiapan/informasi pendahuluan 3. pemimpin (diskusi) siap 4. peserta (kelompok) aktif 7. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS A. Penciptaan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal: 1. menunjukkan sikap tanggap 2. membagi perhatian secara visual dan verbal 3. memusatkan perhatian perorangan (atau kelompok) 4. memberikan petunjuk yang jelas 5. memberikan teguran 6. memberikan penguatan B. Mengatasi penyimpangan perilaku: 1. modifikasi tingkat laku 2. proses kelompok 3. menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah 8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN 1. Mengadakan Pendekatan secara Pribadi: a. hangat dan peka b. Respon positif c. Hubungan saling mempercayai d. Kesiapan membantu e. Menerima perasaan siswa f. Mengendalikan situasi 2. Mengorganisasikan: a. Orientasi umum b. Variasi kegiatan c. Kelompok yang tepat d. Koordinasi kegiatan f. Membagi perhatian g. Mengakhiri kegiatan 8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN 3. Membimbing dan Memudahkan Belajar : a. Memberi penguatan b. Supervisi proses awal c. Supervisi proses lanjut d. Supervisi pemanduan 2. Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran: a. Tujuan b. Kegiatan c. Penasihat d. Membantu siswa menilai kemajuan sendiri PRINSIP PENGGUNAAN 1. Variasi pengorganisasian tujuan, fasilitas, waktu, kemampuan 2. Kulminasi 3. Guru/dosen mengenal siswa secara perorangan 4. Siswa/peserta didik merasa bebas bekerja PRINSIP PENGGUNAAN DAN TABU A. Prinsip Penggunaan: 1. Hangat dan antusias 2. Penerapan variasi 3. Keluwesan 4. Penekanan hal-hal positif 5. Penanaman disiplin diri sendiri B. Hindari (Tabu): 1. Campur tangan berlebihan 2. Kesenyapan kegiatan/pembicaraan karena ketidaksiapan Guru 3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri pelajaran 4. Penyimpangan 5. Bertele-tele (berlebihan) 6. Pengulangan yang tidak perlu VII. OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO Praktek Micro – Teaching Pada dasarnya merupakan sarana bagi seti ap peserta pelatihan secara individual, namun mengingat keterbatasan waktu, maka penyiapan nya dapat dilakukan secara kelompok, kemudi an dalam prakteknya dilakukan melalui per wakilan dari kelompok yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan micro teaching, para pe serta diminta melakukan praktik mengajar, dimu lai dari pemaparan RPKPS, kemudian menyam paikan contoh atau sebagian materi perkuliahan dengan memberikan gambaran pula mengenai metoda pembelajaran yang dikembangkan. HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT Peran pengajar adalah sebagai fasilitator Mahasiswa bertanggung jawab dan mengendalikan sepenuhnya atas pembelajarannya Pembelajaran dapat bersifat independen, kolaboratif, kooperatif, atau kompetitif Proses pencarian & penggunaan informasi lebih penting daripada materi dasarnya Pembelajaran berlangsung secara kontekstual dan mahasiswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka (Theroux, 2002) TYPES OF SCL Individual learning 2. Collaborative learning 3. Cooperative learning 4. Autonomous learning 5. Competitive learning 6. Active learning 7. Self-directed learning 8. Case-based learning 9. Project-based learning 10. Problem-based learning 1. Lima Pilar Utama RPKPS: 1. 2. 3. 4. 5. Materi lebih didekatkan pada persoalannyata Integrasi antardisiplin ilmu Memiliki perspektif Internasional, berbasis keunggulan nasional Pemanfaatan optimal Teknologi Informasi Berbagai inovasi yang membuka akses peningkatan kreativitas dan kepemimpinan Kompetensi lulusan Hard skills Soft skills Kompetensi yang didasari oleh: – Visi dan misi institusi – Perkembangan iptek – Tuntutan komunitas / social accountability – Tuntutan / kebutuhan stakeholders Diuraikan dalam kalimat yang operasional, rasional Contoh Format RPKPS berisi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Nama Mata Ajaran Kode/SKS Prasyarat Status Mata Ajaran (Wajib/Pilihan) Deskripsi Singkat Mata Ajaran Tujuan Pembelajaran (dulu TIU) Materi Pembelajaran Learning Outcomes (dulu TIK) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Evaluasi Daftar Pustaka (Sumber Informasi) Renungi dan Simak Bahan Ajar 1. 2. 3. 4. 5. 6. Renungi dan Simak Kerangka Isi Kuliah Ingat Pokok-Pokok Bahasan dalam Deskripsi MK Tambahkan pula dengan berbagai ilustrasi Tuangkan dalam bentuk Tayangan Siapkan Sarana Perkuliahannya Mulailah Mengajar Hal-hal yang perlu dipersiapkan RPKPS (ambil satu pokok bahasan) Bahan ajar (ambil satu pokok bahasa) Materi perkulihan (antara lain berisi tayangan ppt, lembar kerja, evaluasi) Teknis pelaksanaan Materi dikumpulkan besok pagi dalam bentuk hardprint (diberi nama) sebelum praktek dimulai Masing-masing praktek mengajar (Ingat 9 langkah Gagne dalam perkuliahan) Waktu praktek 15 menit. Dievaluasi oleh Fasilitator dan teman sejawat (yang ditunjuk)