BUKU AJAR MANAJEMEN DAN BISNIS Oleh : Tim Dosen Manajemen Dan Bisnis Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra 2009 KATA PENGANTAR Mata kuliah Manajemen dan Bisnis adalah jenis mata kuliah keahlian berkarya di program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra. Buku ajar Perencanaan & Pengendalian Produksi ini berisi lingkup: peramalan, perencanaan agregat, sistem persediaan hingga MRP (Material Requirement Planning) etika bisnis, kewirausahaan hingga manajemen global dan strategi organisasi. Program kuliah direncanakan menggunakan pendekatan student center learning, dimana mahasiswa harus aktif mencari bahan-bahan sendiri melalui text book maupun melalui online reading yang direkomendasikan. Mudah-mudahan buku ajar Manajemen dan Bisnis ini dapat menambah bahan belajar bagi mahasiswa teknik industri. Terimakasih kepada seluruh bapak/ibu dosen anggota tim penyusun buku ajar ini maupun pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ajar ini. Demi penyempurnaan buku ajar ini, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan masukan dan saran. Penyusun Tim Dosen Penyusun Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB I KONSEP DASAR MANAJEMEN DALAM AKTIVITAS BISNIS Kemampuan akhir yang diharapkan : Setelah meyelesaikan pembahasan/kajian , diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan konsep-konsep dasar manajemen dalam aktivitas bisnis. Materi yang dibahas/dikaji : 1. Organisasi dan manajer 2. Fungsi manajemen 3. Aktivitas operasional manajemn dan Manajemen berdasarkan sasaran. ORGANISASI DAN MANAJER Untuk melaksanakan bisnis agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu diwadahi dalam suatu susunan organisasi. Sehubungan dengan itu dalam melaksanakan penyusunan organisasi/pengorganisasian , hendaknya dikaji dari beberapa sisi yaitu : (1) bagaimana langkah2 dalam menyusun organisasi, (2) bagaimana azas organissi yang akan dipilih (3) bagaimana struktur organisasi dirancang dan (4) bagaimana prestasi organisasi yang diinginkan. Ad (1).LANGKAH2 DALAM MENYUSUN ORGANISASI Secara garis besar, langkah2 dalam melakukan proses penyusunan organisasi, mulai dari merencanakan, melaksanakan dan memantau kerja organisasi secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut : Merinci seluruh seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisai agar sesuai dengan visi dan misinya. Membagi beban kerja ke dalan aktivitas2 yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang Menetapkan mekanisme untuk mengkoordiansikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah2 penyesuaian untuk mempertahanlan atau meningkatkan efektivitas. Program Studi Teknik Industri UWP 1 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Perlu diketahui bahwa ada sejumlah factor spesifik yang menentukan struktur suatu struktur suatu organisasi. Diantara faktor2 dimaksud antara lain pemakaian teknologi, lingkungan organisasi, dan pandangan hidup yang dianut para anggotanya. Jadi tidak ada satupun cara yang terbaik untuk merancang struktur yang dapat diterapkan bagi semua organisasi. Streuktur yang paling sesuai adalah sesuatu yang bersifat khusus, dan akan berbeda dari satu organisasi dengan organisasi lainnya atau bahkan di dalam tiap organisasi strukturnya akan dapat berbeda dari waktu ke waktu. Ad. (2) AZAS ORGANISASI Sementara itu azas organisasi pada dasarnya merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancer. Azas2 organisasi dapat dirinci menjadi sembilan factor berikut : (a) Perumusan tujuan organisasi. Hal ini akan dapat mempermudah dalam : Penetapan haluan organisasi Pemilihan bentuk organisasi Pembentukan struktur organisasi Kebutuhan para pejabat Penyumbangan pengalaman, kecakapan ,daya kreasi anggota dll. (b) Departemenisasi. Departemenisasi merupakan aktivitas menyusun satuan2 organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. Dlam hal ini yang perlu diperhatikan adalah : * Jumlah satuan (unit) organisasi yang dibuat hendaknya sesuai dengan kebutuhan. * Perluasan aktivitas hendaknya ditamping dulu pada unit organisasi yang sudah ada sehingga tidak tergesa-gesa membentuk unit kerja yang baru. Setelah unit kerja yang baru terbentuk jangan membuat satuan kembarnya. * Nama satuan organisasi hendaknya tertib sehingga dapat diketahui fungsinya melalui nama tsb. Program Studi Teknik Industri UWP 2 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis © Pembagian kerja. Azas ini dikaitkan dengan pejabat yang akan menempati jabatan dalam satuan/unit organisasinya agar roda organisasi dapat berjalan dengan baik. Dalam melakukan pembagian kerja yang harus diperhatikan adalah : Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang jelas. Pejabat dari pucuk pimpinan smpai dengan pejabat yang berkedudukan paling bawah harus mempunyai tugas yang jelas. Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya yang sejenis atau erat hubungannya. Beban tugas setiap pejabat hendaknya merata/adil. Penempatan pejabat hendaknya dilaksanakan secara tepat. Penambahan atau pengurangan pejabat harus berdasarkan volume kerja Pembagian kerja para pejabat dalam unit/satuan organisasi jangan sampai timbul nepotisme (d) Koordinasi. Azas ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus memiliki keselarasan aktivitas diantara satuan/unit organisasi atau diantara pejabatnya. Dengan keselarasan ini dapat dihindari terjadinya konflik, rebutan sumber atau fasilitas, kekembaran pekerjaan, kekosongan pekerjaan dan merasa lepas satu sama lain.Disamping itu koordinasi dapat lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan dan implementasi, (e) Pelimpahan wewenang Pelimpahan wewenang merupakan penyerahan sebagaian hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang pejabay ke pejabat yang lain. Hal ini dapatterjadi karena seorang atasan tidak mungkin memimpin bawahan dengan jumlah terlalu banyak karena kemampuan seseorang tentu saja terbatas. Makin banyak bawahan maka relative makin berat beban atasan. Manfaat yang diperoleh dari pelimpahan wewenang : Pimpinan dapat melakukan pekerjaan yang pokok2 saja. Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat. Program Studi Teknik Industri UWP 3 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Keputusan2 dapat dibuat dengan lebih tepat Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab Mengurangi sikap selalu menunggu perintah Pelayanan dapat terus dilaksanakan walaupun pejabat yang berwenang berhalangan. (f) Rentang kendali Rentang kendali merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan dibawah seorang atasan tertentu. Faktor yang mempengaruhi luas-sempit rentang kendali dapat dilihat dari dua sisi : Sisi subyektif : yaitu pengalaman, kecakapan, kesehatan, dan umur seorang atasan dan bawahan. Sisi obyektif : yaitu corak pekerjaan, letak bawahan, stabil- labilnya organisasi, jumlah tugas pada atasan, jumlah tugas pada bawahan ,dan waktu penyelesaian pekerjaan. (g) Jenjang organisasi. Jenjang organisasi merupakan tingkatan satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsi satuan organisasi. Pejabat yang berkedudukan lebih tinggi mengawasai pejabat pada tingkat dibawahnya, sehingga hubungan2 yang dilakukan antara pejabat hendaknya selalu melewati tingkat2 yang telah ditentukan tsb. Manfaat garis saluran tiap jenjang adalah : Hubungan kebawah, merupakan perintah, pelimpahan wewenang, pengendalian, pembimbingan, penugasan dll. Hubungan keatas merupakan laporan, pertanggung jawaban, keluhan, saran ataupun pendapat. Hubungan mendatar merupakan permintaan, pertimbangan, ataupun persetujuan. (h) Kesatuan perintah. Azas ini menyatakan bahwa tiap2 pejabat dalam organisasi hendaknya hanya mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi Program Studi Teknik Industri UWP 4 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis yang tidak memiliki kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan dari para bawahan. (i) Fleksibilitas. Azas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan2 yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Perubahan2 dapat terjadi karena pengaruh luar organisasi dan atau pengaruh dalam organisasi. Ad(3) STRUKTUR ORGANISASI. . Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tsb.sampai batas2 tertentu. Selain itu struktur organisasi memperlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tsb.,disamping itu syruktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan (siapa melapor pada siapa).Dengan adanya struktur organisasi ,stabilitas dan komunitas organisasi tetap bertahan. Ada empat elemen dalam struktur, yaitu : Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tugas2 perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas2 tsb ke dalam unit kerja. Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menuju kelayakdugaan aktivitas2nya. Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memadukan fungsi2 sub unit dalam organisasi. Mekanisme standarisasi aktivitas akan memudahkan pengkoordinasian aktivitas, khususnya dalam organisasi yang tidak memiliki pola yang rumit. Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam suatu kelompok kerja. Seseorang yang mewakili perusahaan akan menyusun struktur organisasi dan sub unitnya sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan dan kemampuan organisasi. Program Studi Teknik Industri UWP 5 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Para manajer hendaknya mengatur organisasi dan sub unitnya agar sejalan dengan teknologi sebagai penentu struktur tujuan organisasi/perusahaan, kemampuan sumberdaya yang dimiliki serta kondisi lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal. Adapun pengertian manajer adalah Beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun/menentukan struktur organisasi, yaitu : a. Strategi dan struktur organisasi. Strategi organisasi merupakan tindak lanjut visi,m misi dan tujuan perusahaan akan menentukan bagaimana jalur wewenang dan saluran komunikasi diatur antara para manajer dan bagian dibawahnya. b. Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan organisasi akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi c. Manusia sebagi penentu struktur. Orang2 yang terlibat dalam aktivitas suatu organisasi, baik yang berada didalam maupub diluar organisasi tapi berhubungan dengan organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi. d. Ukuran dan struktur .Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub unitnya akan mempengaruhi struktur. Organisasi yang lebih besar cenderung memiliki spesialisasi aktivitas yang lebih luas dan prosedur yang lebih formal. BENTUK ORGANISASI Didalam organisasi dikenal beberapa bentuk atau struktur organisasi, yaitu Organisasi garis, Organisasi fungsional, Organisasi garis dan staf, Organisasi Gabungan dan Organisasi matriks. Organisasi garis merupakan bentuk yang paling sederhana yang biasanya terdiri dari direktur yang langsung membawahi manajer, dimana manajer ini membawahi kepala bagian dan kepala bagian membawahi kasub atau bahkan langsung ke staf. Organisasi fungsional mempunyai cirri bahwa setiap atasan punya wewenang untuk memberi perintah ke setiap bawahan yang ada sepanjang perintah tsb masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan. Organisasi garis dan staf disusun setelah organisasi telah berkembang semakin besar, sehingga struktur yang lebih sederhana akan dapat menyulitkanpemimpin dalam pengambilan keputusan, dengan demikian dia merasa perlu meminta bantuan ke orang Program Studi Teknik Industri UWP 6 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis lain yang merasa lebih mampu. Oleh sebab itu dibentuklah staf penasehat yang merupakan kumpulan orang2 yang ahli dalam bidang2 tertentu. Organisasi gabungan, bentuk ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah dikemukakan diatas, sehingga bentuk strukturnya dapat berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiganya. Organisasi matriks. Dewasa ini struktur organisasi matriks sering diterapkan pada organisasi2 yang memiliki pekerjaan yang relative besar, dimana dalam hal ini seorang bawhan mempunyai lebih dari satu atasan sehingga mereka berada dibawah dua jalur wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah,yang satu secara horizontal (dari pimpro misalnya) dan satu lagi dari vertical (bersifat fungsional). Ad (4) PRESTASI ORGANISASI. Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat tergantung pada keberhasilan para MANAJER melaksanakan tugas. Mengukur seberapa baik manajer melaksanakan tugas merupakan bahan perdebatan, analisis dan kebingungan di USA dan banyak negara lain. PETER DRUCKER menyatakan bahwa prestasi manajer dapat diukur dalam bentuk dua konsep yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berarti “melakukan kerja dengan benar” sedangkan efektivitas berarti “ melakukan pekerjaan yang benar”. Jadi manajer yang efisien adalah manajer yang menghasilkan output yang se-besar2nya dengan input yang se-kecil2nya. Manajer yang berhasil menekan biaya sumberdaya untuk mencapai tujuan berarti efisien. Adapun efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat, manajer yang efektif berarti manajer yang memilih pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan .(memproduksi jenis mobil keluarga untuk konsumen di Indonesia merupkan pilihan keputusan yang efektif). Dalam pada itu yang dimaksud dengan MANAJER adalah seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan2 pekerjaan mereka guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Disamping tugas mengkoordinasikan, manajer juga mempunyai tugas pekerjaan lain yang tidak berkaitan dengan mengkoordinasikan dan memadukan pekerjaan orang lain, sebagai Program Studi Teknik Industri UWP 7 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis contoh : penjelia klaim asuransi dapat pula memproses klaim selain mengkoordinasikan kegiatan2 para pegawai klaim lainnya. FUNGSI MANAJEMEN Seperti telah pernah dibahas sebelumnya, fungsi manajemen yang relative sering dikemukakan adalah mencaku POAC yaitu planning, organizing, actuating dan controlling. Sementara itu menurut Skinner fungsi manajemen meliputi : 1. Planning. 2. Organizing 3. Staffing 4. Directing 5. Controlling. Ad 1, Planning Planning (perencanaan) merupakan fungsi paling awal sekaligus merupakan pedoman kearah mana tujuan organisasi/perusahaan dibawa. Dengan perencanaan akan dapat mengurangi ketidak pastian, lebih bias mengarahkan perhatian pada tujuan dan lebih memudahkan dalam pengawasan Unsur2 yang perlu ada dalam perencanaan adalah : a. Kebijaksanaan b. Prosedur c. Kemajuan yang diharapkan d. Program Sesuai dengan tingkatan manajemen, dalam perencanaan ada tiga macam perencanaan, yaitu : a. Perencanaan tingkat atas b. Perencanaan tingkat menengah c. Perencanaan tingkat bawah Sedangkan perencanaan yang baik memerlukan syarat2 sbb. : a. Tujuan dirumuskan dengan jelas b. Sifat harus sederhana c. Fleksibel Program Studi Teknik Industri UWP 8 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis d. Realistis Menurut Stekhen P. Robbins (2002), yang termasuk di dalam perencanaan adalah menentukan tujuan, strategi yang akan digunakan danmengembangkan perencanaan tsb untuk koordinasi kegiatan. Ad 2 Organizing . Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang mengelompokkan orang, memberikan tugas dan menjalankan tugas misi dan tujuan yangtelah ditetapkan. Ad3. Staffing. Merupakan fungsi manajemen untuk menyeleksi, menempatkan, melatih dan mengembangkan pegawai/karyawan. Ad 4.Directing Merupakan fungsi manajemen untuk mengarahkan dan memberi perintah. Dalam fungsi ini termasuk kepemimpinan, yang merupakan bagaimana mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok untuk menuju/mencapai sasaran. Materi 16.3. AKTIVITAS OPERASIONAL MANAJEMEN. Dan MBO Dalam menjalankan aktivitasnya diperlukan adanya ketrampilan manajemen yaitu kemampuan dalam menggunakan pengetahuan, perilaku, dan bakat untuk menyelesaikan suatu tugas. Ketrampilan ini diperlajari dan dikembangkan melalui pengalaman ,pelatihan dan praktek. Robert Katz mengklasifikasikan ketrampilan manajemen menjadi : Ketrampilan teknis Hubungan masyarakat Konseptual. Ketrampilan teknis adalah ketrampilan untuk menghasilkan produk baik barang dan atau jasa. Ketrampilan teknis ini utamanya diperlukan oleh manajemen lini pertama. Sedangkan hubungan masyarakat mencakup hubungan dan interaksi dengan bawahan, rekan sekerja dan pelanggan ataupun masyarakat pada umumnya. Adapun ketrampilan Program Studi Teknik Industri UWP 9 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis konseptual merupakan mengintegrasikan kemampuan informasi manajer kepemahaman untuk organisasi mengorganisasikan yang lebih dan baik secara keseluruhan.Ketrampilan konseptual terutama penting bagitingkat manajemen ekskutif. Sementara itu Henry Mintzberg memberikan klasifikasi yang lebis luas, dimana dia memperluas ketrampilan hubungan masyarakat kedalam tiga kategori yaitu rekan sekerja, kepemimpinan dan pemecahan konflik, sedangkan untuk ketrampilan konseptual dirinci menjadi lima yaitu proses informasi, pengambilan keputusan, alokasi sumberdaya, kewirausahaan dan introspeksi. MANAGEMENT BY OBYECTIVE (Manajemen berdasarkan sasaran) Manajemen berdasarkan sasaran pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker di awal tahun 1950-an. Manajemen berdasarkan sasaran adalah suatu system yang dinamis yang berusaha mengintegrasikan kebutuhan perusahaan untuk menjelaskan dan mencapai tujuan keuntungan dan pertumbuhannya dengan kebutuhan manajer untuk membuktikan kapasitas dan pengembangan dirinya sendiri. Sedangkan menurut John W. Humbie,1977 manajemen berdasarkan sasaran merupakan gaya manajemen perusahaan yang memberikan tantangan dan hasil. Bila suatu perusahaan menerapkan manajemen berdasarkan sasaran, maka ada suatu proses yang terus menerus mengenai : 1. Memeriksa kembali secara kritis dan menjelaskan lagi rencana strategi dan taktis dari perusahaan. 2. Menjelaskan kepada setiap manajer hasil pokok dan standar kerja yang harus dicapainya,sesuai dengan sasaran unit dan sasaran perusahaan. 3. Mengadakan persetujuan dengan setiap manajer mengenai rencana peningkatan kerja, yang merupakan sumbangan besardan realistis kepada rencana unit dan rencana perusahaan kearah hasil kerja yang lebih baik. 4. Menciptakan kondisi yang memungkinkan tercapainya hasil pokok dan rencana peningkatan, terutama tentang : a. Suatu struktur organisasi yang memberikan kepada seorang manajer kebebasan dan fleksibilitas maksimal dalam bekerja. Program Studi Teknik Industri UWP 10 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis b. Informasi pengawasan manajemen dalam bentukdan frekwensi yang memungkunkan pengendalian diri yang lebih efektif dan pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. 5. Menggunakan pemeriksaan hasil kerja yang sistimatis untuk mengukur dan menilai hasil dan pemeriksaan kemampuan untuk mengetahui siapa yang mempunyai kemungkinan untuk maju. 6. Membina rencana diklat manajemen untuk membantu setiap manajer mengatasi kelemahannya, membina kekuatannya, dan menerima tanggung jawab untuk pengembangan diri sendiri. 7. Memperkuat motivasi seorang manajer dengan seleksi efektif penggajian dan rencana penggantian. Kebaikan/kelebihan MBO : 1. Meningkatkan komunikasi antara bawhan dengan atasan 2. Ada keterkaitan antara pelaksanaan pekerjaan pribadi karyawan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Kelemahan/kekurangan MBO 1. Untuk tugas2 tertentu manajemen berdasarkan ssaran sulit untuk menentukan tujuan yang tepat. 2. Manajemen berdasarkan sasaran hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi. ---------------------------------------- Program Studi Teknik Industri UWP 11 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB II PENGERTIAN BISNIS DAN MANAJEMEN I. PENGERTIAN BISNIS Jika mendengar kata „bisnis‟ biasanya orang akan berpikir bahwa bisnis itu suatu „urusan‟ atau „usaha‟. Perlu juga kita melihat kata bisnis atau ‘business’ dari kamus thesaurus Bahasa Inggris; ”business is a trade or profession, the purchase and sale of goods and services, commercial or industrial establishment”. Bisnis dapat diartikan sebagai usaha untuk menghasilan atau menciptakan produk barang dan jasa kepada pelanggan (Jeff Madura, 2001). Bisnis atau perusahaan adalah suatu badan hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan. Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang. Orang-orang itu menanggung akibat karena bisnis tersebut, karenanya mereka mempunyai kepentingan didalamnya. Mereka dapat disebut pemegang kepentingan utama (stakeholders) atau orang yang mempunyai kepentingan dalam bisnis. Lima jenis pemegang kepentingan yang terlibat dalam bisnis adalah : 1. Pemilik; pemilik tunggal perusahaan atau juga investor yang menginvestasikan kan sejumlah uangnya pada suatu organisasi bisnis 2. Karyawan; karyawan perusahaan diangkat untuk menyalurkan operasi perusahaan. karyawan perusahaan diangkat untuk menyalurkan operasi perusahaan.Karyawan yang bertanggung jawab mengelola tugas yang diberikan kepada karyawan lain dan membuat keputusan penting perusahaan disebut manajer. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada keputusan yang dibuat oleh para manajernya. 3. Kreditor; Institusi keuangan atau individu yang memberikan pinjaman 4. Pemasok; pihak yang menyediakan pasokan bahan baku atau bahan setengah jadi bagi perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat menyelesaikan proses produksinya bila pemasok tidak dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan. 5. Pelanggan; perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa pelanggan. Perusahaan harus dapat memberikan produk dengan harga yang pantas dan berkualitas, sehingga pelanggan tidak beralih ke pesaing. Program Studi Teknik Industri UWP 12 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis PELUANG DAN RENCANA BISNIS Orang akan berniat menciptakan bisnis hanya apabila mereka mengharapkan imbalan untuk usahanya. Imbalan dari memiliki perusahaan dalam berbagai bentuk. Sebagian orang termotivasi oleh kesempatan mendapatkan penghasilan besar. Beberapa orang menginginkan supaya bisa menjadi atasan bagi mereka sendiri daripada bekerja kepada orang lain. Banyak orang senang dengan tantangan dan prestise yang berhubungan dengan memiliki perusahaan. Sebagian besar pemilik perusahaan setuju bahwa semua karakteristik memotivasi mereka untuk memulai suatu bisnis. Supaya dapat berhasil suatu perusahaan harus mempunyai suatu keunggulan kompetitif atau sifat unik yang dapat membuat produknya lebih diminati daripada produk persaingnya. Beberapa perusahaan menciptakan keunggulan kompetitif dengan memberikan produk yang mirip terhadap produk pesaingnya, tetapi dengan harga yang lebih murah. Bisnis lain cenderung menyiapkan produk yang berkualitasnya lebih tinggi dari produk pesaing, atau dengan menawarkan jasa yang lebih menyenangkan. Banyak dari bisnis yang berhasil akhir-akhir ini memerlukan tingkat teknologi tinggi, dana yang besar, atau keduanya. Walaupun demikian beberapa ide dapat dilaksanakan tanpa mengandalkan teknologi atau dana besar. PENGARUH TEKNOLOGI DALAM MENCIPTAKAN BISNIS Teknologi telah memberikan kontribusi dalam keberhasilan banyak bisnis dalam tahun terakhir ini. Teknologi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Suatu rangkaian teknologi yang penting, teknologi informasi, berkecimpung didalam mempergunakan informasi untuk menghasilkan barang dan jasa. Termasuk penggunaan komputer untuk memudahkan informasi antar departemen dalam suatu perusahaan dan penggunaan internet untuk transfer informasi mengenai proses produksi suatu perusahaan. Bermacam perusahaan dari industri yang berlainan mempergunakan Internet untuk memberikan pada pelanggan informasi mengenai berbagai acara yang akan diadakan. Suatu jenis teknologi yang berkaitan atau dikenal dengan bisnis elektronik (e-business) atau komersial elektronik (e-commerce), Program Studi Teknik Industri UWP 13 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis adalah penggunaan komunikasi elektronik untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa. E-business mencakup transaksi bisnis, seperti menjual produk lewat internet, maupun interaksi bisnis antara perusahaan dengan pemasoknya lewat internet. Suatu contoh ide e-business yang berhasil adalah Amazon.com, yang memungkinkan pelanggan membeli buku dan produk lain lewat internet. Fungsi Utama Bisnis Lima fungsi utama yang terlibat dalam operasi suatu bisnis adalah 1. Manajemen, keputusan manajemen menentukan bagaimana sumber daya perusahaan dialokasikan. 2. Pemasaran, keputusan pemasaran menentukan produk dijual, harga, distribusi dan informasi. 3. Keuangan, menentukan bagaimana mendapatkan dan menanamkan modal. 4. Akuntansi, memonitor kinerja dan menditeksi penggunaan sumber daya agar sesuai dengan rencana perusahaan. 5. Sistem informasi, memberikan informasi kepada karyawan yang memungkinkan mereka memperbaiki keputusan bisnis. Lima fungsi ini adalah fokus dari persoalan ini karena harus dijalankan secara benar jika bisnis ingin sukses. MENGEMBANGKAN RENCANA BISNIS Sekali wiraswata menciptakan suatu ide bisnis, mereka memperhatikan bagaimana menerapkan fungsi-fungsi bisnis yang baru saja digambarkan, untuk membuat bisnis berhasil. Mereka menciptakan rencana bisnis, yaitu deskripsi rinci dari bisnis yang diusulkan, termasuk suatu deskripsi dari bisnis, jenis pelanggan yang ingin ditarik, persaingan, dan fasilitas yang diperlukan untuk produksi. Rencana bisnis tidak hanya untuk wiraswata, tetapi juga untuk investor atau kreditor yang mungkin memberikan dukungan dana. Wiraswata biasanya memberikan rencananya kepada investor yang mungkin berminat sebagai pemilik sebagian dari bisnis. Mereka juga memberikan rencananya kepada kreditor (bank) yang mungkin memberikan pinjaman bisnis. Jadi, suatu rencana bisnis Program Studi Teknik Industri UWP 14 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis harus jelas dan menyakinkan orang lain bahwa bisnis tersebut akan menguntungkan. Perkiraan atas Lingkungan Bisnis 1. Lingkungan ekonomi, menjelaskan kondisi ekonomi yang berlangsung, dan terbentangnya risiko maupun manfaat yang dihadapi perusahaan terhadap kondisi tersebut. 2. Lingkungan industri, menjelaskan pertanyaan dalam industri dan permintaan secara umum atas produk tersebut dalam industri. 3. Lingkungan Global, menjelaskan kondisi global yang berlangsung yang terkait dengan bisnis tersebut, seperti pasar asing/luar negeri di mana mungkin produk bisnis tersebut dapat dijual di kemudian hari atau mungkin mendapatkan barang pasokan. Rencana Manajemen 1. Struktur organisasi, menjelaskan mengenai struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antara posisi para karyawan. Struktur ini juga harus memberikan identifikasi tanggung jawab setiap posisi dalam mengatur posisi yang lain dan menjelaskan tugas spesifik dan gaji para manajer dan karyawan lain. 2. Proses produksi, menjelaskan mengenai proses produksi, termasuk lokasi, desain dan tata letak dari fasilitas yang diperlukan untuk menciptakan prodk rancanan juga menjelaskan mengenai rencana jumlah produksi per bulan atau per tahun. 3. Mengelola karyawan, menjelaskan mengenai lingkungan kerja yang digunakan untuk memotivasi karyawan dan rencana pelatihan, evaluasi, dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Rencana Pemasaran 1. Target Pemasaran, menjelaskan mengenai profit (misalnya umur dan tingkat penghasilan) pelanggan yang akan membeli produk, karena mereka membentuk target pasar. (siapa yang akan membeli produk ?). 2. Karakteristik produk, menjelaskan ciri khas produk (mengapa pelangga ingin membeli produk). Program Studi Teknik Industri UWP 15 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Penentuan harga, menjelaskan bagaimana produk akan diberi harga dibandingkan harga produk pesaing. (bagaimana pelanggan membayar produk tersebut ?). 4. Distribusi, menjelaskan bagaimana produk akan dipromosikan kepada pelanggan yang potensial (bagaimana pelanggan akan diberi tahu mengenai produk ini ?) Rencana Keuangan 1. Kelayakan bisnis, memperkirakan mengenai penghasilan, pengeluara, dan keuntungan dari bisnis yang diusulkan untuk lima tahun yang akan datang. Harus diperhatikan bahwa estimasi penghasilan, pengeluaran, dan keuntungan yang diusulkan mungkin berubah dengan berbagai kemungkinan kondisi ekonomi atau industri. 2. Dana yang diperlukan, memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk mendirikan bisnis dan mendukung operasionalnya selama lima tahun. Lingkungan Organisasi Bisnis Lingkungan organisasi perusahaan terdiri dari: 1. Lingkungan Eksternal 2. Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung satu sama lain. Organisasi mendapatkan input (bahan baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan eksternal, kemudian ditransformasikan menjadi produk dan jasa sebagai output bagi lingkungan eksternal. Definisi lingkungan eksternal adalah sebagi berikut: Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001:51). Program Studi Teknik Industri UWP 16 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer (T.Hani Handoko, 1999:62). Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu (James A.F. Stoner,1996:66) Lingkungan eksternal juga dapat dibagi menjadi dua unsur, antara lain: Menurut James A.F. Stoner: 1. Unsur-unsur tindakan langsung (direct action) 2. Unsur-unsur tindakan tak langsung (indirect action) Menurut T. Hani Handoko: 1. Lingkungan ekstern mikro 2. Lingkungan ekstern makro Menurut Chuck Williams: 1. Lingkungan khusus 2. Lingkungan umum 3. Lingkungan yang berubah Dari ketiga pendapat tersebut sebenarnya mempunyai pengertian yang sama dalam pembagiannya, hanya Chuck Williams yang menambahkannya dengan point ketiga „lingkungan yang berubah‟. Jadi, lingkungan eksternal itu terbagi menjadi: 1. Lingkungan ekstern mikro (unsur-unsur tindakan langsung atau lingkungan khusus) 2. Lingkungan ekstern makro (unsur-unsur tindakan tak langsung atau lingkungan umum) Program Studi Teknik Industri UWP 17 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Lingkungan Ekstern Mikro Lingkungan ekstern mikro terdiri dari: 1. Pelanggan (customers) Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan. Pengamatan proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh). 2. Pesaing (Competitors) Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena itu, perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing. 3. Pemasok (suppliers) Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain. Program Studi Teknik Industri UWP 18 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah Hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Peraturan-peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat. 5. Lembaga Keuangan Organisasi-organisasi keuangan, tergantung seperti bank-bank pada bermacam-macam komersial, bank-bank lembaga instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal. Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasioperasinya. Lingkunan Ekstern Makro Lingkungan ekstern makro terdiri dari: 1. Ekonomi Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing. Program Studi Teknik Industri UWP 19 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Teknologi Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya perusahaan fotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi perusahaan kertas karbon. 3. Politik Hukum Komponen politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah. 4. Sosial Budaya Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama, perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha. Program Studi Teknik Industri UWP 20 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis II. PENGERTIAN MANAJEMEN Istilah atau kata “manajemen” seringkali didengar dan disebut-sebut baik dalam suatu organisasi perusahaan maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita membuka kamus Bahasa Inggris kata “manajemen” (management) berarti mengelola atau mengatur. Apa yang dikelola dan bagaimana mengaturnya, dapat dilihat dari beberapa pengertian manajemen di bawah ini: Chuck Williams (2001): Manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis). Murti Sumarni dan John Soeprihanto (1995): Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif. Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau dapat juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau melakukan pekerjaan yang benar. Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak manajer gagal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari Program Studi Teknik Industri UWP 21 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis divisi yang terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar yang lebih baik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efeisien. Kemudian perusahaan tersebut melaukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi. Fungsi Manajemen Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi: merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencpainya Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa Memimpin (leading) adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi. Mengendalikan (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana dibutuhkan. Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen ini dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin Program Studi Teknik Industri UWP 22 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen. Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil. Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut: Membuat sesuatu terjadi (making things happen) Menghadapi persaingan (meeting the competition) Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, & process) Memimpin (leading) Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, „membuat sesuatu terjadi‟ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk „membuat sesuatu terjadi‟, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, „menghadapi persaingan‟ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam „mengorganisir orang, proyek, dan proses‟ maka Program Studi Teknik Industri UWP 23 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir, „memimpin‟ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya. Jenis-jenis Manajemen Empat jenis manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda, antara lain: 1. Manajer Puncak (Top Manager) Manajer puncak memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO) dan pemimpin operasi (COO)dan bertanggung jawab terhadap segenap pengarahan dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk perubahan juga termasuk membentuk visi dan misi jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga wajib membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Selain itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya organisasi yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan lingkungan usaha mereka. 2. Manajer Menengah (Middle Manager) Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer divisi, dan manajer wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan yang sejalan dengan rencana dan sasaran dari Top Manager, serta menetapkan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran. Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan semua departemen dan divisi di perusahaan. Manajer menengah mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit dan para manajer lini pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menerapkan perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager. Program Studi Teknik Industri UWP 24 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Manajer Lini Pertama (Lower Manager) Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia jaga (shift supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola kinerja dari karyawan tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci dan rencana operasi berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen tingkat menengah. Mereka juga melatih dan mengawasi kinerja dari karyawan non manajerial serta bertanggung jawab langsung atas produksi barang atau jasa. 4. Pemimpin Kelompok Pemimpin kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok. Keterampilan Manajemen Dari tingkatan manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing tingkatan manajerial tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang berbeda. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan sebagai berikut: 1. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills) Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea, gagasan, dan saran untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret. Proses penjabaran ide menjadi rencana rencana kerja disebut sebagai proses perencanaan. Keterampilan konsepsional ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi tingkatan manajerial seseorang, maka semakin diperlukannya keterampilan ini. Program Studi Teknik Industri UWP 25 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills) Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan Teknis (Technical Skills) Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya. REFERENCES: 1. Griffin, Ricky W. and Ebert, Ronald J. 2006.Business. Pearson Education Inc, New Jersey. 2. Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business.South-Western College Publishing, USA. 3. Stoner, James. 2003. Management. Prentice Hall Inc., New Jersey. 4. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.1995. Pengantar Bisnis. 5. Williams, Chuck. 2001. Management. Thomson Learning. Program Studi Teknik Industri UWP 26 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB III ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Bahan Kajian 1) Pengertian Etika Bisnis 2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis 3) Tanggung jawab sosial bisnis terhadap pelanggan, karyawan, pemilik, kreditor, dan lingkungannya Pengertian Etika Bisnis Kata ‘etika’ berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kandang, padang rumput, kebiasaan, adapt, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Bentuk jamak ethos adalah ta etha yang berarti adat kebiasaan. Arti jamak inilah yang digunakan Aristoteles (384-322 SM). Dari asal katanya bisa dikatakan etika sebagai ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan. Pendeknya, etika adalah ilmu yang secara khusus menyoroti perilaku manusia dari segi moral, bukan dari fisik, etnis dan sebagainya. Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Semua bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku kepentingan perusahaan dan membuat keputusan yang mencerminkan tanggung jawab ini. Program Studi Teknik Industri UWP 27 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis Tanggung Jawab Perusahaan terhadap: a) Pelanggan b) Karyawan c) Pemegang saham d) Kreditornya Tanggung jawab sosial bisnis terhadap pelanggan, karyawan, pemilik, kreditor, dan lingkungannya Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggannya : Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan jauh melampaui provisi dari produk atau jasa. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial (social responsibility) ketika menghasilkan produk dan menjual produknya. Tanggung jawab sosial : Kesadaran perusahaan mengenai bagaimana keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Produksi yang bertanggung jawab ? Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Penjualan yang bertanggung jawab ? Strategi penjualan agresif, promosi yang jujur Customer Satisfaction Survey Tanggung Jawab terhadap Customer 1. Menetapkan pedoman business responsibility. * Pedoman kualitas Keselamatan pelanggan ? * Pedoman pelayanan & perlakuan terhadap pelanggan, karyawan, serta pemilik Komunikasi yang jujur Program Studi Teknik Industri UWP 28 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Memantau keluhan pelanggan. * Keluhan kualitas produk * Keluhan pelayanan karyawan Sumber keluhan ? Keluhan tidak terulang ? Unit/Tim khusus penerima dan penanganan keluhan Evaluasi terhadap karyawan dengan pelayanan tidak sesuai pedoman 3. Mengadakan umpan balik customer. * Mendeteksi masalah kualitas produk * Mendeteksi masalah pelayanan Pelaksanaan tidak menunggu ada keluhan Penyebaran kuesioner Pengajuan pertanyaan Koreksi atas masalah Konsumerisme (Consumerism) ? Permintaan kolektif dari pelanggan agar dunia bisnis dapat memenuhi kebutuhannya. YLKI : Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tujuan ? Peran dan hasil selama ini ? Peranan Pemerintah ? Tujuan : Perusahaan dapat memenuhi tanggungjawabnya terhadap customer # Kebijakan keamanan produk pengujian kualitas produk makanan # Kebijakan iklan ketentuan pengaturan periklanan # Kebijakan persaingan industri UU Anti Monopoli (Indonesia) Program Studi Teknik Industri UWP 29 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Tanggung Jawab terhadap Karyawan Keselamatan Karyawan Memberlakukan pedoman keselamatan kerja, menawarkan seminar mengenai keragaman, dan menetapkan prosedur untuk menampung keluhan dari karyawan. Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain Masalah Gender, Suku, Agama, dan Asal Negara Peluang yang Setara Kesempatan sama dapat memasuki perusahaan Mendapatkan peluang sama di suatu posisi/jabatan Memperoleh besar gaji yang sama Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham (owners) : Kepentingan pribadi manajemen/karyawan Kepentingan stockholders/shareholders Mana yang harus didahulukan ? Mana yang lebih penting ? Kinerja tinggi Nilai saham naik Kompensasi dikaitkan dengan kinerja Kompensasi bentuk pemberian saham Tanggung Jawab terhadap Kreditor : Memenuhi kewajiban keuangannya. Menginformasikan masalah keuangan secara rutin dan jika ada permasalahan. Tidak mampu memenuhi kewajiban dapat dinyatakan pailit. Pelanggaran tanggung jawab dilakukan dengan penyusunan laporan keuangan yang tidak mencerminkan kondisi keuangan sebenarnya. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan : Polusi Udara : Menyebabkan menghambat pernapasan. Produksi bahan bakar dan baja, serta penggunaan kendaraan, telah meningkatkan kadar karbon dioksida dalam udara. Program Studi Teknik Industri UWP 30 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Polusi Tanah : Tanah telah terpolusi oleh limbah beracun yang dihasilkan dari beberapa proses produksi, seperti limbah, tanah dan pertanian. Polusi Air : Air laut dan sungai tercemar seperti Pembuangan limbah beracun & sampah yang menyebabkan banjir Polusi Suara : Mengganggu ketenangan seperti Mesin pabrik, mesin kendaraan bermotor. Perusahaan : Biaya tanggung jawab lingkungan besar. Pemerintah : Menjaga pelestarian lingkungan. Tanggung Jawab terhadap Komunitas / Masyarakat: Kepedulian perusahaan terhadap masyarakat lokal ? * Sponsor acara lokal * Sumbangan untuk bencana/yayasan lokal Maksimalisasi tanggung jawab masyarakat ? Biaya Maksimalisasi nilai perusahaan ? Keuntungan Maksimalisasi tanggung jawab bagi customer ? Harga jual Kepedulian perusahaan terhadap masyarakat internasional ? * Persaingan internasional * Perbedaan budaya * Biaya tanggung jawab sosial * Pembebanan biaya pada harga jual * Tuntutan pelanggan dan karyawan Program Studi Teknik Industri UWP 31 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB IV EVOLUSI TEORI MANAJEMEN SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG MANAJEMEN Pembahasan dan pemahaman perkembangan teori-teori manajemen sangat diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan. Tiga pandangan utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan-pendekatan sebagai berikut : Pendekatan klasik (the classical approaches), yang dikenal sebagai aliran manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik/prinsip-prinsip administrative (administrative principles) serta organisasi birokrasi (bureaucratic organization) yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan prinsip-prinsip universal untuk berbagai situasi manajemen. Pendekatan sumber daya manusia (the human resources approaches), yang dikenal juga sebagai aliran perilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia, kerja kelompok serta peranan faktor-faktor social di tempat kerja. Pendekatan kauntitatif atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or management science approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah manajemen dalam sebuah organisasi. Pendekatan modern (modern approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan pandangan system dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu dan kinerja yang tinggi Program Studi Teknik Industri UWP 32 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 1.1. Pendekatan Manajemen Klasik Aliran klasik, terdiri dari : a) Manajemen Ilmiah Tokoh utama aliran ini adalah Frederick Winslow Taylor yang menulis buku “Scientific Management”. Taylor memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen dan mengembangkan teknikteknik untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar manajemen ilmiah, yaitu : 1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar metode yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan 2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas suatu tugas sesuai dengan kemampuannya. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah karyawan 4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan karyawan Teknik pencapaian efisiensi yang dikembangkan untuk melaksanakan prinsip-prinsiptersebut adalah studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, system upah perpotongan differensial, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standardisasi pekerjaan, peralatan, dan tenaga kerja. b) Prinsip-Prinsip Administratif Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, indsutrialis Perancis yang menulis buku “Administration Industriele et Generale”, mengemukakan lima unsur manajemen POACC (fungsionalisme Fayol) Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling bergantung yaitu : 1. Teknik, produksi dan manufacturing produk. 2. Komersial, pembelian bahan baku dan penjualan produk 3. Keuangan, perolehan dan penggunaan modal 4. Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan 5. Akuntansi, pelaporan dan pencatatan keuangan 6. Manajerial, penerapan fungsi POACC Program Studi Teknik Industri UWP 33 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Empat belas prinsip manajemen Fayol yaitu : 1. Pembagian kerja, spesialisasi meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja 2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan untuk dipatuhi 3. Disiplin, respek, dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi 4. Kesatuan perintah, setiap karyawan hanya menerima intruksi tentang kegiatan tertentu dari seorang atasan. 5. Kesatuan pengarahan, operasi-operasi organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana. 6. Meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum 7. Balas jasa, kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil bagi karyawan dan pemilik. 8. Sentralisasi, ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi (pengambilan keputusan terpusat) dan desentralisasi (memberikan peranan dalam pembuatan keputusan kepada karyawan 9. Rantai scalar, garis perintah dan wewenang yang jelas 10. Order, kebutuhan sumber daya harus ada pada waktu dan tempat yang tepat 11. Keadilan, harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi 12. Kestabilan staff, tingkat perputaran karyawan yang tinggi tidak baik untuk perkembangan perusahaan. 13. Inisiatif, adanya kebebasan karyawan menjalankan pekerjaan sesuai rencana 14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan, menekankan mendorong komunikasi lisan bila memungkinkan. Marry Parker Follet memberikan pandangan terhadap prinsip-prinsip administratif dalam bukunya “Dynamic Administration : The Collected Papers of Mary Parker Follet” sebagai berikut : Tugas manajer adalah membantu karyawan untuk saling bekerja sama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi Rasa memiliki terhadap perusahaan menciptakan rasa tanggung jawab kolektif Program Studi Teknik Industri UWP 34 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Permasalahan dalam bisnis melibatkan banyak factor yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan hubungan antar factor Pemberian pelayanan dan keuntungan perusahaan harus dikaitkan dengan kesejahteraan masyarakat c) Teori Organisasi Birokratis, yang dikemukakan Max Waber menyatakan tentang konsep birokrasi yaitu : sebuah bentuk organisasi yang ideal dengan tujuan yang rasional serta sangat efisien yang didasarkan atas prinsip-prinsip yang masuk akal, teratur serta wewenang formal. Beberapa karakteristik konsep birokrasi Weber, yaitu Pembagian tugas yang jelas,, pekerjaan ditentukan secara jelas menjadikan karyawan lebih terampil terhadap pekerjaan itu Hierarki wewenang yang jelas, posisi wewenang dan tanggung jawab ditentukan dengan jelas, setiap posisi melaporkan pada posisi lain yang lebih tinggi Aturan dan prosedur formal, petunjuk tertulis yang mengatur setiap perilaku dan keputusan dibuat secara formal Impersonal, aturan dan prosedur diterapkan secara menyeluruh, tidak ada yang mendapat perlakuan khusus Jenjang karier didasarkan atas kualitas, karyawan dipilih dan dipromosikan berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer harus karyawan yang professional. 1.2. Pendekatan Sumber Daya Manusia/Perilaku Manusia Aliran ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Aliran ini berusaha melengkapi dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh yang terkenal pada aliran ini adalah Elton Mayo, melalui percobaan yang dilakukan di pabrik Hawthorne terhadap kondisi kerja sekelompok karyawan, Mayo menemukan bahwa hubungan manusiawi diantara anggota terpilih maupun dengan peneliti (pengawas) lebih penting dalam menentukan produktivitas, perhatian khusus dari manajemen puncak mendorong Program Studi Teknik Industri UWP 35 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis peningkatan motivasi mereka, daripada perubahan variabel seperti upah, jam kerja atau periode istirahat. Fenomena ini dikenal sebagai “Hawthorne effect”. Pandangan studi Hawthorne Effect memunculkan bidang studi perilaku organisasi yaitu studi tentang indivisu dan kelompok dalam organisasi diantaranya muncul teori kebutuhan manusia oleh Abraham Maslow terhadap lima tingkatan kebutuhan manusia, yaitu : Aktualisasi Diri (berkembang) Penghargaan (penghormatan,prestise, prestasi) Sosial (perhatian, rasa memiliki) Keamanan (perlindungan dan kepastian) Fisiologi (biologis, makan, minum) Teori tersebut berdasarkan atas dua prinsip, pertama prinsip deficit, kebutuhan yang telah terpenuhi berhenti menjadi motivator dalam perilaku, kedua prinsip berurutan, kelima kebutuhan tersebut berurutan seperti suatu hirarki, suatu kebutuhan disetiap tingkatan akan muncul jika kebutuhan ditingkat yang lebih rendah sudah terpenuhi. Program Studi Teknik Industri UWP 36 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Douglas McGregor memberikan pandangan berdasarkan studi Hawthorne dan Maslow, yaitu teori X dan teori Y tentang sifat manusia di tempat kerja : Teori X berasumsi bahwa karyawan : Tidak suka bekerja Tidak mempunyai ambisi Tidak bertanggung jawab Enggan untuk berubah Lebih suka dipimpin daripada memimpin Teori Y berasumsi bahwa karyawan : Suka bekerja Mampu mengendalikan diri Menyukai tanggung jawab Penuh imajinasi dan kreasi Mampu mengarahkan diri sendiri Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan. Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kraetif dalam melakukan pekerjaan mereka. 1.3. Pendekatan Management Science Aliran kuantitatif (management science), merupakan ilmu manajemen yang berdasarkan teknik-teknik matematis untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, penganggaran modal, biasanya digunakan manajemen aliran dalam kas, kegiatan scheduling seperti produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya. Program Studi Teknik Industri UWP 37 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Langkah-langkah management science yaitu : 1. Perumusan masalah 2. Penyusunan suatu model matematis 3. Mendapatkan penyelesaian dari model 4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model 5. Penetapan pengawasan hasil-hasil 6. Pelaksanaan Pendekatan manajemen kauntitatif mencakup karakteristik sebagai berikut ; Konsentrasi pada pengambilan keputusan dan dampak akhir bagi tindakan manajemen Penggunaan kriteria ekonomi dalam keputusan (biaya, pendpatan, deviden) Penggunaan model matematis dengan hukum dan rumus yang canggih Penggunaan computer untuk mempercepat proses 1.4. Pendekatan Manajemen Modern Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak ada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi. Perkembangan teori manajemen terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut melalui strategi manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan kemampuan anggota-anggota organisai. Landasan utama pendekatan ini adalah manajemen sebagai system dan manajemen dengan pendekatan kontingensi. 1) Pendekatan Sistem (System Approaches) Pendekatan system dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagai suatu satu kesatuan yang menyeluruh yang terdiri dari bagianbagian yang saling berhubngan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Pada dasarnya system merupakan sub systemsub system yang saling berhubungan dan saling bergantung. Manajemen memandang system sebagai system tertutup dan system terbuka. Manajemen system tertutup memusatkan pada hubungan- Program Studi Teknik Industri UWP 38 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis hubungan dan konsistensi internal (kesatuan perintah, rentang kendali, wewenang dan delegasi) sedangkan system terbuka mempertimbangkan pengaruh lingkungan, tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan. 2) Pendekatan Kontingensi (Contingency Approaches) Pendekatan ini memandanga bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Pendekatan ini memasukkan variable-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula. PANDANGAN UTAMA TENTANG MANAJEMEN Pendekatan Klasik : Manajemen Ilmiah, Prinsip-Prinsip Administratif, Teori Organisasi Birokratis Pendekatan SDM : Hawthorne Effect Teori Maslow, Teori X dan Teori Y Pendekatan Kuantitaif Pendekatan Modern : Pendekatan Sistem, Pendekatan Kontingensi Program Studi Teknik Industri UWP 39 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB V KEWIRAUSAHAAN Bahan Kajian Ciri wirausahaan Menyusun Rencana Bisnis Mengembangkan keunggulan kompetitif Perkembangan UKM Ciri Kewirausahaan Setiap tahun, didirikan ratusan ribu bisnis kecil. Lebih dari 99 persen perusahaan memiliki jumlah karyawan kurang dari 500 orang. Berikut ini adalah ulasan singkat dari bagaimana 2 bisnis kecil yang sukses diciptakan : 1. Domino’s Pizza (di Ann Arbor, Michigan) adalah contoh klasik dari suatu bisnis yang diawali dengan sedikit pendanaan. Bisnis ini didirikan ketika Tom Monaghan (seorang dropout perguruan tinggi) dan saudaranya membeli sebuah restoran pizza yang bangkrut pada tahun 1960. Tom harus meminjam $500 yang ia butuhkan untuk diinvestasikan pada perusahaan. Kemudian, ia berhasil menarik minat saudaranya atas bisnis tersebut. Domino’s Pizza kini menghasilkan penjualan sekitar $1 miliar per tahun. 2. Glow Dog, Inc (di Concord, Massachusetts), menjual baju yang memantulkan cahaya untuk binatang peliharaan. Pemiliknya, Beth Marcus, memikirkan ide bisnis ini ketika ia menuntun anjingnya di malam hari dan menyadari bahwa anjing tersebut ternyata tidak terlihat oleh pengendara kendaraan bermotor yang lewat. Baru dua tahun menjalankan bisnis tersebut, perusahaannya mampu meraih penjualan rata-rata tahunan sebesar lebih dari $1 juta. Program Studi Teknik Industri UWP 40 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Ciri Wirausahawan Pengertian Wirausahawan : Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena menciptakan dan mengoperasikan bisnis baru. Ciri-ciri wirausahawan : 1. Toleransi Resiko 2. Kreativitas 3. Inisiatif Pro dan Kontra Kewirausahawan : Keuntungan 1. Sebagai seorang pengusaha, anda kemungkinan dapat memperoleh keuntungan besar dari bisnis anda, dan karenanya mendapatkan penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jika Anda bekerja untuk bisnis lain. 2. Anda dapat menjadi pimpinan bagi diri sendiri dan menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan anda 3. Karena anda yang memegang kendali, anda tidak perlu takut disalahkan oleh seorang pimpinan atau dipecat. 4. Anda memiliki kepuasan bekerja di suatu bisnis yang anda ciptakan sendiri, dan kemungkinan besar lebih bersedia untuk bekerja karena anda akan langsung mendapatkan imbalan atas pekerjaan anda dalam bentuk laba bisnis yang lebih tinggi. Kerugian 1. Anda memiliki kemungkinan menanggung kerugian dalam jumlah besar dan bahkan dapat kehilangan seluruh investasi anda di dalam bisnis. 2. Meskipun anda dapat mengendalikan bisnis, anda harus memastikan bahwa fungsifungsi bisnis telah berjalan dengan baik. Memegang kendali bukan berarti anda dapat bolos kerja kapan pun anda mau, penghasilan yang anda terima terkait dengan seberapa baik bisnis tersebut dikelola dari hari ke hari Program Studi Teknik Industri UWP 41 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Meskipun, sebagai pemilik dari suatu bisnis, anda tidak akan dipecat, anda masih dapat kehilangan sumber penghasilan anda jika bisnis tersebut gagal. Menyusun Rencana Bisnis Pengertian Rencana Bisnis Uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai produk atau jasa, jenis konsumen yang menjadi target, persaingan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk produksi. Rencana bisnis biasanya terdiri dari : 1. Penilaian mengenai lingkungan bisnis 2. Rencana manajemen yang menjelaskan bagaimana sumber daya perusahaan digunakan 3. Rencana pemasaran yang menjelaskan penentuan harga, distribusi, dan rencana promosi, dan 4. Rencana keuangan yang menunjukkan kelayakan bisnis dan menjelaskan bagaimana bisnis tersebut akan didanai Program Studi Teknik Industri UWP 42 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Mengembangkan keunggulan kompetitif Suatu bisnis baru dapat mengembangkan keunggulan kompetitif di dalam segmen pasarnya melalui produksi yang efisien atau dengan menawarkan mutu produk yang lebih baik. Keunggulan-keunggulan Penting : 1. Menghasilkan Produk secara lebih efisien Suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan mutu yang serupa dengan biaya yang lebih rendah, maka bisnis tersebut dapat memberikan harga yang lebih rendah dibanding para pesaingnya. 2. Menghasilkan Produk yang lebih bermutu lebih tinggi Suatu bisnis baru dapat memproduksi produk bermutu lebih tinggi tanpa harus menanggung biaya yang berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif di atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama Perkembangan UKM Pengertian Bisnis Kecil Bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasarnya. Pentingnya Bisnis Kecil dalam Perekomian AS Lebih dari 86 persen dari seluruh bisnis AS memiliki kurang dari 20 karyawan. Total jumlah orang yang diperkerjakan oleh bisnis kecil ini mencapai sekitar seperempat dari seluruh angkatan kerja AS. Sebanyak 29 persen bekerja untuk perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 100 orang. Mengukur sumbangan bisnis kecil berkaitan dengan dampaknya terhadap aspek pokok perekonomian AS : 1. Penciptaan Lapangan Kerja Pertumbuhan pekerjaan relatif di antara berbagai ukuran bisnis sulit untuk ditentukan. Program Studi Teknik Industri UWP 43 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Inovasi Sejarah telah menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis kecil (atau individu) daripada bisnis besar. 3. Pentingnya bagi bisnis besar Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen melalui bisnis kecil. Bentuk-bentuk bisnis kecil yang Populer : 1. Jasa Jasa bisnis kecil berkisar dari konsultasi pernikahan hingga perangkat lunak komputer, dari konsultasi manajemen hingga pemeliharaan kucing secara profesional. 2. Konstruksi Sekitar 10 persen dari bisnis dengan karyawan kurang dari 20 orang terlibat dalam bidang konstruksi. 3. Keuangan dan Asuransi Perusahaan asuransi dan keuangan juga menghasilkan sekitar 10 persen dari semua perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 20 orang. 4. Grosir (wholesaling) Pemilik bisnis kecil sering kali berhasil juga dalam bidang grosir, sekitar 8 persen dari bisnis dengan karyawan kurang dari 20 orang adalah grosir. 5. Transportasi dan Perakitan Beberapa perusahaan kecil sekitar 5 persen dari seluruh perusahaan dengan karyawan kurang dari 20 orang bergerak di bidang transportasi dan bisnis yang terkait dengan transportasi. Program Studi Teknik Industri UWP 44 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Waralaba Perjanjian yang mengatur transaksi antara terwaralaba (franchisee) untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari pewaralaba (franchiser). Keuntungan dan Kerugian Waralaba Waralaba menguntungkan baik penjual maupun pembeli. Pewaralaba dapat tumbuh cepat dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba. Terwaralaba akhirnya memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan akses terhadap keterampilan manajemen bisnis besar. Terwaralaba tidak harus membangun bisnis langkah demi langkah, dan karena setiap gerai waralaba sedikit banyak merupakan salinan dari setiap gerai lain, maka kemungkinan gagalnya lebih kecil. Sedangkan kerugian waralaba adalah biaya awal.Misal biaya waralaba Mc Donald US$650.000 hingga 750.000 serta biaya tim profesional bisa mencapai ratusan juta dollar.Terwaralaba juga diwajibkan menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan induk. Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil : Walaupun ada Herry Ford, Wat Disney, Mary Kay Ash, atau Bill Gates, mereka yang mengubah bisnis kecil menjadi perusahaan-perusahaan besar tidak sedikit pula pemilik bisnis kecil dan wirausahaan yang gagal. Selama periode yang sama, kegagalan bisnis mencapai antara 50.000 dan 100.000 dengan yang tertinggi adalah 97.000. Dalam bagian ini, terlebih dulu kita akan melihat beberapa kecenderungan (tren) pokok dalam memulai suatu bisnis kecil. Alasan-alasan Kegagalan : • Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman • Kurang memberi perhatian • Sistem kontrol yang lemah • Kurangnya Modal Keberhasilan : • Kerja keras, dorongan, dan dedikasi • Pemintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan • Kompetensi manajerial • Keberuntungan Program Studi Teknik Industri UWP 45 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis B AB V I MANAJEMEN Pengertian Manajemen Istilah atau kata “manajemen” seringkali didengar dan disebut-sebut baik dalam suatu organisasi perusahaan maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita membuka kamus Bahasa Inggris kata “manajemen” (management) berarti mengelola atau mengatur. Apa yang dikelola dan bagaimana mengaturnya, dapat dilihat dari beberapa pengertian manajemen di bawah ini: Chuck Williams (2001): Manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis). Murti Sumarni dan John Soeprihanto (1995): Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif. Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau dapat juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau melakukan pekerjaan yang benar. Program Studi Teknik Industri UWP 46 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak manajer gagal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi yang terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar yang lebih baik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efeisien. Kemudian perusahaan tersebut melaukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi. Fungsi Manajemen Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi: merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencpainya Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa Program Studi Teknik Industri UWP 47 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Memimpin (leading) adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi. Mengendalikan (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana dibutuhkan. Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen ini dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen. Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsifungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil. Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut: Membuat sesuatu terjadi (making things happen) Menghadapi persaingan (meeting the competition) Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, & process) Memimpin (leading) Program Studi Teknik Industri UWP 48 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, „membuat sesuatu terjadi‟ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk „membuat sesuatu terjadi‟, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, „menghadapi persaingan‟ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam „mengorganisir orang, proyek, dan proses‟ maka perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir, „memimpin‟ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya. Jenis-jenis Manajemen Empat jenis manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda, antara lain: 1. Manajer Puncak (Top Manager) Manajer puncak memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO) dan pemimpin operasi (COO)dan bertanggung jawab terhadap segenap pengarahan dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk perubahan juga termasuk membentuk visi dan misi jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga wajib membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Selain itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya Program Studi Teknik Industri UWP 49 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis organisasi yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan lingkungan usaha mereka. 2. Manajer Menengah (Middle Manager) Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer divisi, dan manajer wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan yang sejalan dengan rencana dan sasaran dari Top Manager, serta menetapkan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran. Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan semua departemen dan divisi di perusahaan. Manajer menengah mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit dan para manajer lini pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menerapkan perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager. 3. Manajer Lini Pertama (Lower Manager) Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia jaga (shift supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola kinerja dari karyawan tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci dan rencana operasi berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen tingkat menengah. Mereka juga melatih dan mengawasi kinerja dari karyawan non manajerial serta bertanggung jawab langsung atas produksi barang atau jasa. 4. Pemimpin Kelompok Pemimpin kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan Program Studi Teknik Industri UWP 50 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok. Keterampilan Manajemen Dari tingkatan manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing tingkatan manajerial tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang berbeda. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan sebagai berikut: 1. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills) Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea, gagasan, dan saran untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret. Proses penjabaran ide menjadi rencana rencana kerja disebut sebagai proses perencanaan. Keterampilan konsepsional ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi tingkatan manajerial seseorang, maka semakin diperlukannya keterampilan ini. 2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills) Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini Program Studi Teknik Industri UWP 51 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan Teknis (Technical Skills) Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya. Perkembangan Teori Manajemen Perkembangan teori manajemen terbagi menjadi tiga aliran pemikiran yaitu: 1. Aliran Klasik (Manajemen Ilmiah dan Teori Organisasi Klasik) 2. Aliran Hubungan Manusia 3. Aliran Manajemen Modern Perkembangan awal Teori Manajemen Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen, seorang manajer pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikanperbaikan dalam kondisi kerja dan mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan dalam peningkatan produktivitas. Charles Babbage, seorang professor matematika dari Inggris, adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Manajemen Ilmiah Aliran manajemen klasik ditandai dengan kontribusi-kontribusi dari Frederick Winslow Taylor, Frank and Lillian Gilberth, Henry L. Gantt, dan Program Studi Teknik Industri UWP 52 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Harrington Emerson. Di sini hanya akan dibahas manajemen ilmiah oleh F.W. Taylor. Manajemen Ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk menaikkan produktivitas. Untuk menaikkan produktivitas dicarilah cara-cara untuk menaikkan efisiensi pekerjaan. F.W. Taylor mengembangkan manajemen ilmiah ini sekitar tahun 1900-an. Taylor disebut juga sebagai „bapak manajemen ilmiah‟ karena karyanya tersebut. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi; atau juga merupakan seperangkat mekanisme ‘a bag of tricks’ untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi. Taylor mengembangkan sejumlah teknik-teknik untuk mencapai efisiensi, empat prinsip dasar tersebut adalah: 1. Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya 2. Seleksi ilmiah untuk karyawan 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan 4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja Untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar tersebut, Taylor mengembangkan teknik-teknik seperti studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, sistem upah per-potong, diferensial, prinsip pengecualian, kartu instruksi, dan standarisasi pekerjaan dan peralatan. Manfaat yang didapat dari pengembangan teknik-teknik manajemen ilmiah ini tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah manajemen. Teori Organisasi Klasik Henry Fayol (1841 – 1925), seorang industrialis Perancis, mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasiorganisasi yang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale. Dalam teorinya Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Program Studi Teknik Industri UWP 53 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan; teknik, komesial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial. Henry Fayol juga membagi prinsip manajemen menjadi empat belas prinsip antara lain; pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, mendahulukan kepentingan umum, balas jasa, sentralisasi, rantai wewenang, order, keadilan, stabilitas staf organisasi, inisiatif, dan semangat korps. Aliran Hubungan Manusiawi Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Sehingga pembahasan „sisi perilaku manusia‟ dalam organisasi menjadi penting. Salah satu tokoh dalam aliran neoklasik ini adalah Elton Mayo (1880 – 1949). „Hubungan manusia‟ sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara dimana manajer berinteraksi dengan bawahannya. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka. Elton Mayo dan asistennya melakukan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat terkenal di pabrik Howthorne milik perusahaan Westrn Electric dari tahun 1927 sampai 1932. Mayo menemukan bahwa perhatian khusus (seperti perasaan terpilih menjadi partisipan dalam studi yang dilakukan manajemen puncak) sangat mempengaruhi usaha-usaha mereka. Phenomena ini dikenal sebagai Howthorne effect. Penemuan lainnya adalah bahwa kelompok keja informal – lingkungan sosial karyawan – juga mempunyai pengaruh besar pada produktivitas. Program Studi Teknik Industri UWP 54 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Aliran Manajemen Modern Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif. Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokohnya adalah Abraham Maslow, Douglas McGregor, Frederick Herzberg, dan lainnya. Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan komunikasi, dan sebagainya teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science. REFERENCES: 1. Griffin, Ricky W. and Ebert, Ronald J. 2006.Business. Pearson Education Inc, New Jersey. 2. Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business.South-Western College Publishing, USA. 3. Stoner, James. 2003. Management. Prentice Hall Inc., New Jersey. 4. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.1995. Pengantar Bisnis. 5. Williams, Chuck. 2001. Management. Thomson Learning. Program Studi Teknik Industri UWP 55 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB VII STRUKTUR ORGANISASI Pendahuluan Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen. Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien (Stoner, 1996). Sedangkan T Hani Handoko (1999) memberikan pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya. Setiap perusahaan hendaknya memiliki rencana strategis yang mengidentifikasi arah bisnis di masa yang akan datang. Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi atau struktur didalam perusahaan yang mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubugan antara posisi-posisi. PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan dan hubungan antara jabatan-jabatan itu sendiri. Struktur tanggung organisasi jawab juga pekerjaan mengidentifikasi saling melengkapi. bagaimana Struktur semua organisasi berdampak pada efisiensi dimana suatu perusahaan menghasilkan produknya dan oleh karena itu berdampak pada nilai perusahaan. Program Studi Teknik Industri UWP 56 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Alokasi Karyawan untuk berbagai Tugas Pekerjaan Struktur Organisasi Biaya Perusahaan Penghasilan Perusahaan Nilai Perusahaan Cara Struktur Organisasi Suatu Perusahaan Mencapai Rencana Strategis Sebuah struktur organisasi mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan serta hubungan antara posisi ini. Secara tipikal, struktur organisasi bervariasi untuk berbagai perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan dapat digambarkan dengan bagan organisasi yang merupakan sebuah diagram yang memperlihatkan interaksi tanggung jawab masing-masing karyawan. Alur Perintah Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan, yang harus dipertanggungjawabkan oleh masingmasing tipe karyawan. Alur perintah juga mengindikasikan siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan. Karena para karyawan sering kali berhadapan dengan persoalan yang memerlukan komunikasi dengan divisi lain, maka akan membantu jika mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk setiap jenis pekerjaan. Presiden (CEO) adalah penanggung jawab akhir untuk tercapainya sukses sebuah perusahaan. Secara normal presiden berusaha mengkoordinasikan semua divisi dan menentukan arah bisnis perusahaan. Di sebagian besar perusahaan, banyak tugas manajerial didelegasikan kepada para manajer lain. Para wakil presiden secara normal mengawasi suatu divisi yang spesifik atau fungsi perusahaan secara luas dan bertanggung jawab kepada presiden. Program Studi Teknik Industri UWP 57 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Contoh Bagan Organisasi DIREKSI PRESIDEN Direktu Keuangan Akuntan dan Analis Keuangan Wakil Presiden Pemasaran Wakil Presiden Operasional Manajer Penjualan Manajer Periklanan Pengawasan Jalur Produksi Manajer Persediaan Petugas Penjualan Asisten Periklanan Karyawan Jalur Produksi Karyawan Gudang Wewenang Dewan Direksi Setiap perusahaan memiliki dewan direksi, atau beberapa orang eksekutif yang bertanggung jawab untuk memantau kegiatna presiden perusahaan dan para manajer tingkat tinggi yang lain. Para direktur dipilih oleh para pemegang saham, mereka berkedudukan sebagai wakil para pemegang saham. Para anggota dewan, yang merangkap sebagai para manajer dari perusahaan yang sama (misalnya direktur utama) disebut sebagai anggota dewan direksi dalam. Para anggota dewan yang bukan manajer perusahaan itu disebut sebagai anggota dewan direksi luar. Jangkauan Pengawasan Manajemen puncak menentukan jangkauan pengawasan, atau jumlah karyawan yang berada di bawah setiap manajer. Jika struktur organisasi dirancang agar setiap manajer hanya mengawasi beberapa karyawan, maka struktur itu memiliki jangkauan pengawasan yang sempit. Sebaliknya, jika dirancang agar setiap manajer mengawasi banyak Program Studi Teknik Industri UWP 58 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis karyawan maka struktur memiliki jangkauan pengawasan yang luar. Jika sebuah perusahaan memiliki banyak karyawan yang melaksanakan tugas sederhana, maka jangkauan pengawasan luas yang digunakan, karena para karyawan dengan mudah dapat dikelola oleh satu atau dua orang manajer. Dalam sebuah perusahaan yang memiliki tugas-tugas yang sangat berbeda, maka diperlukan para manajer yang memiliki berbagai keterampilan untuk dapat mengelola berbagai tugas itu. Hal ini mengakibatkan jangkauan pengawasan yang sempit. Puncak Organisasi Struktur organisasi juga dapat dijelaskan dari ukuran tingginya. Struktur organisasi yang tinggi memperlihatkan bahwa terdapat banyak lapisan dari dasar struktur hingga puncak. Sebaliknya, struktur organisasi yang pendek (atau datar) menunjukkan bahwa tidak terdapat jarak lebar dari dasar struktur hingga puncak, karena tidak terdapat banyak lapisan karyawan dari dasar hingga ke puncak Banyak perusahaan yang dapat menggunakan jangkauan pengawasan luas cenderung memiliki struktur organisasi datar. Sebaliknya, perusahaan yang perlu menggunakan jangkauan pengawasan sempit, cenderung mempunyai struktur organisasi yang tinggi, dengan banyak lapisan. Sentralisasi Beberapa perusahaan berusaha menyerahkan sebagian besar wewenang kepada para manajer tingkat tinggi, yang disebut sebagai sentralisasi. Dalam sentralisasi manajer menengah dan pengawas bertanggung jawab atas tugas-tugas sehari-hari dan bertanggung jawab kepada para manajer puncak, akan tetapi, mereka teidak berwenang membuat keputusan. Desentralisasi Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan ter- desentralisasi, yang berarti bahwa wewenang terbagi diantara berbagai Program Studi Teknik Industri UWP 59 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis divisi atau para manajer. Bentuk ekstrim dari desentralisasi adalah otonomi, dimana divisi diperbolehkan membuat keputusan sendiri dan bertindak disebabkan secara independen. keuntungan Kecenderungan potensial. pada Pelimpahan desentralisasi wewenang dapat meningkatkan moral dari para karyawan, yang mungkin akan lebih bersemangat jika mereka diberi tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai tambahan, para manajer ini menjadi lebih berpengalaman dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, dimasa yang akan datang mereka berkualifikasi untuk jabatan manajemen tingkat tinggi. Desentralisasi telah memberi kontribusi pada inovasi dari sejumlah besar perusahaan teknologi, karena lebih banyak manajer yang menjadi lebih kreatif. Desentralisasi dapat bermanfaat untuk mempercepat proses pembuatan keputusan. Keputusan dibuat lebih cepat jika para pembuat keputusan tidak diwajibkan menunggu persetujuan dari para manajer puncak. Banyak perusahaan, seperti IBM telah didesentralisasi, untuk mempercepat pengambilan keputusan mereka. Keuntungan dan Kerugian Desentralisasi Struktur oganisasi yang terdesentralisasi mampu meningkatkan kinerja perusahaan karena alasan berikut ini. 1. Desentralisasi menurunkan biaya operasi, karena gaji beberapa karyawan yang tidak diperlukan lagi dapat dihapus. 2. Mempercepat proses pembuatan keputusan, karena para karyawan di tingkat yang lebih bawah diberi lebih banyak kekuasaan. 3. Memotivasi beberapa karyawan dengan memberikan banyak tanggung jawab kepada mereka. 4. Memungkinkan para karyawan yang sangat terlibat dalam produksi produk tertentu untuk memberikan masukan mereka. Program Studi Teknik Industri UWP 60 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Kerugian Struktur organisasi yang didesentralisasi juga memiliki kerugian. Hal ini mungkin memaksa para manajer untuk membuat keputusan besar, meskipun mereka tidak memiliki pengalaman untuk membuat keputusan seperti itu atau cenderung untuk tidak berbuat demikian. Disamping itu, jika para manajer menengah dan pengawas diberi tanggung jawab yang sangat besar, terdapat kemungkinan bahwa mereka tidak mampu menyelesaikan semua tugas mereka. Tingkat Desentralisasi yang Wajar Tingkat desentralisasi yang wajar untuk setiap perusahaan tergangutn pada keahlian para manajer, yang dapat memberi tanggung jawab yang lebih besar. Desentralisasi bermanfaat jika para manajer yang diberi lebih banyak wewenang, mampu mengelola tanggung jawab tambahan mereka itu. Perampingan Perampingan adalah usaha suatu perusahaan untuk mengurangi pengeluaran dengan membatasi jabatan pekerjaan. BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI 1. Organisasi Lini Suatu struktur organisasi yang hanya terdiri dari jabatan lini dan tidak terdapat jabatan staf. Tipe struktur organisasi ini mungkin tepat bagi bisnis yang tidak mampu merekrut staf pendukung, seperti perusahaan manufaktur yang kecil. 2. Organisasi Lini dan Staff Suatu struktur organisasi yang terdiri dari baik jabatan lini dan staf serta pemberian wewenang kepada para karyawan yang berasal dari manajemen dari tingkat yang lebih tinggi. Program Studi Teknik Industri UWP 61 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Sebagian besar perusahaan memerlukan beberapa jabatan staf sebagai pendukung jabatan lini. Organisasi Lini Organisasi Lini dan Staf Presiden Presiden Direktur Keuangan Wakil Presiden Pemasaran Wakil Presiden Operasional Manajer Akuntasi Manajer Penjualan Pengawas Jalur Produksi Petugas Penjualan Karyawan Jalur Produksi Direktur Sistem Komputer Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Keuangan Wakil Presiden Pemasaran Wakil Presiden Operasional Manajer Akuntasi Manajer Penjualan Pengawas Jalur Produksi Petugas Penjualan Karyawan Jalur Produksi Menciptakan Struktur Yang Memungkinkan Lebih Banyak Masukan Karyawan Berikut ini adalah dua metode umum untuk mengubah struktur organisasi agar memperoleh masukan dari karyawan : 1. Organisasi Matriks Organisasi yang memungkinkan berbagai bagian dari perusahaan berinteraksi untuk berfokus pada proyek khusus. 2. Intrapreneurship Pemberian tugas kepada karyawan tertentu dari suatu perusahaan untuk menciptakan gagasan, seolah-olah mereka adalah pengusaha yang menjalankan perusahaannya sendiri. Program Studi Teknik Industri UWP 62 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Struktur Organisasi Informal Semua perusahaan memiliki struktur organisasi formal dan informal. Struktur organisasi informal adalah jaringan komunikasi informal yang terdapat diantara para karyawan perusahaan. Beberapa karyawan berinteraksi karena mereka bekerja pada tugas yang sejenis. Interaksi diantara para karyawan dalam divisi yang tidak berhubungan sering kali terjadi diruangan makan siang, pada saat acara sosial, atau juga sebagai akibat suatu keputusan yang memerlukan masukan dari dua divisi yang berbeda. METODE MEMBENTUK DEPARTEMEN TUGAS Pada saat mengembangkan atau memperbaiki struktur organisasi, pertama-tama manajemen tingkat tinggi harus mengidentifikasi semua tugas yang berbeda serta tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan. Langkah yang berikut adalah untuk membentuk departemen tugas dan tanggung jawab itu, yang berarti menyerahkan tugas tanggung jawab pada departemen yang berbeda. Cara terbaik untuk membentuk departemen tergantung dari karakteristik bisnis itu. Dengan memanfaatkan metode membentuk departemen yang efisien mengenai tugas dan tanggungjawab, suatu perusahaan dapat meminimalkan biaya serta memaksimalkan nilainya. Berikut ini adalah empat metode untuk membentuk departemen yang paling sering digunakan : 1. Per Fungsi Jika perusahaan membuat departemen per fungsi, maka perusahaan tersebut mengalokasikan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan fungsi para karyawan. Divisi keuangan, pemasaran, dan produksi terpisah. Sistem ini sesuai bagi perusahaan yang memproduksi hanya satu atau beberapa produk, terutama jika para manajer berkomunikasi lintas fungsi. Program Studi Teknik Industri UWP 63 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Per Produk Di perusahaan yang lebih besar, dengan banyak produk, adalah umum untuk membuat departemen per produk. Tugas dan tanggung jawab dibagi menurut tipe produk yang dihasilkan. 3. Per Lokasi Tugas dan tanggung jawab dapat juga berbentuk departemen per lokasi, dengan mendirikan kantor regional, untuk mengelola daerah geografis yang spesifik. Sistem ini mungkin akan menarik jika para pelanggan korporasi di lokasi tertentu sering kali membeli berbagai jenis produk perusahaan. 4. Per Pelanggan Beberapa perusahaan memiliki divisi terpisah sesuai dengan tipe pelanggan. Sebagai contoh, beberapa perusahaan penerbangan memiliki divisi reservasi terpisah, untuk secara khusus berfokus pada perjalanan rombongan. Program Studi Teknik Industri UWP 64 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB V III KEWIRAUSAHAAN Secara sederhana orang yang bekerja dapat dikategorikan dalam dua jenis menurut kepemilikan usahanya, yaitu orang yang bekerja dalam usaha yang dimilikinya sendiri dan orang yang menjadi karyawan. Kewirausahaan merupakan proses menciptakan nilai dengan mengumpulkan beberapa sumberdaya yang bersifat unik yang dimiliki oleh seseorang untuk digunakan sebagai modal untuk mengambil kesempatan bisnis yang ada. Konsep wirausahawan (Entrepreneur) Wirausahawan dapat diartikan sebagai pengusaha yang mampu melihat peluang dengan mencari dana serta sumberdaya lainnya yang diperlukan untuk menggarap peluang tersebut., berani menanggung resiko yang berkaitan dengan pelaksanaan bisnis yang ditekuninya serta menjalankan usaha tersebut dengan rencana pertumbuhan dan ekspansi. Kewirausahaan mengandaikan resiko kepemilikan bisnis dengan satu tujuan utama yakni pertumbuhan dan ekspansi. Banyak pemilik perusahaan kecil suka menganggap dirinya sebagai wirausahawan, padahal bisa saja orang itu hanya pemilik bisnis, atau hanya wirausahawan, atau juga bisa juga keduanya. Perbedaan dasar antara pemilikan bisnis kecil dan wirausahawan adalah adanya visi, aspirasi dan strategi – keinginan wirausahawan untuk memulai suatu bisnis dan menumbuhkannya. Pemilik bisnis kecil kecil tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun, yang juga berbarti ia siap menanggung risiko. Karakteristik Wirausahawan Menurut Peter Drucker, karakteristik utama wirausahawan dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship (1985) pada dasarnya terbentuk oleh dorongan untuk mencapai ciri-ciri pribadi. Sembilan karakteriostik utama Wirausahawan : Program Studi Teknik Industri UWP 65 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Dorongan berprestasi. Bekerja keras. Memperhatikan kualitas Sangat bertanggungjawab Berorientasi pada imbalan Optimis Berorientasi pada hasil yang baik Mampu mengorganissikan orang atau masalah Berorientasi pada uang. Wirausahawan yang sukses biasanya: banyak akal, mempunyai perhatian terhadap hubungan pelanggan; memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi bos bagi dirinya sendiri, mampu berhadapan dengan ketidak pastian dan risiko, pemimpin yang berpikiran terbuka yang mengandalkan jaringan, rencana bisnis, dan konsensus, serta tidak membedakan gender. Resiko Kewirausahaan Resiko utama yang dihadapi oleh wirausahawan ada empat tipe : 1. Resiko kegagalan individu, karena terlalu cepat berharap akan hasil tanpa proses lama. 2. Resiko keuangan, karena biaya awal yang sering membemngkak dari rencana semula. 3. Resiko karier, karena meninggalkan pekerjaan semula untuk mencoba bisnis baru. 4. Resiko sosial dan keluarga, karena dalam tahap awal perhatian terhadap keluarga berkurang dan dicurahkan total pada bisnis yang sedang ditekuninya. Sebab kegagalan yang sering dihadapi oleh wirausahawan : 1. Manajeman usaha yang tidak kompetan dan kurang berpengalaman. 2. Kealpaan yang disebabkan oleh rendahnya komitmen manajemen terhadap waktu. 3. Sistem kontrol yang lemah. Jika sistem tidak memberikan tanda tentang masalah yang akan dihadapi pada massa mendatang manajer dipastikan sedang berada pada masalah serius. 4. Modal dn pendanaan yang tidk mencukupi. Program Studi Teknik Industri UWP 66 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Adanya beberapa kelemahan tersebut dapat diselesaikan dengan berusaha memiliki sifat-sifat kewirausahaan sebagai berikut: 1. Mau dan mampu bekerja keras 2. Kreativitas yang cemerlang 3. Berani mengambil resiko 4. Berusaha mengurangi kelemahan yang ada tanpa merasas putus asa terhadap apa yang telabh dimiliki. Beberapa faktor yang mengiringi kesuksesan para wirausahawan : 1. Usaha keras, motivasi, dan dedikasi. 2. Permintaan pasar terhadap produk atau jasa tersebut telah ada. 3. Kompentensi manajerial. 4. Kemujuran ternyata juga merupakan salah satu kunci keberhasilan para wirausahawan. Profil pengusaha Toleransi risiko. Harus bersedia menerima risiko kehilangan investasi bisnis mereka. Kreativitas: Untuk menciptakan suatu ide bisnis, dan membuat ide tersebut terlaksana. Mampu mendeteksi keinginan pelanggan akan produk baru yang akan memuaskan pelanggan merancangnyamemastikan produksi secara efisien mengiklankan produk tersebut mencari kelemahan produkmemperbaiki pelanggan puas memperluas lini produk bisnis dan bersaing dengan perusahaan lain. Inisiatif, ambisi dan kegigihan dalam memutuskan dimana produksi akan dilakukan, berapa banyak yang akan diproduksi, bagaimana cara mengiklankan dan bagaimana cara mendpatkan dana. Bisnis, Usaha kecil, dan Cara Memulai Bisnis Pada kenyataannya hampir sebagian besar wiraswasta bergerak dalam usaha kecil dan ada beberapa yang terjun langsung dalam industri berat. Yang Program Studi Teknik Industri UWP 67 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis digunakan adalah kemampuannya dalam memimpin, membuat keunggulan atas input perusahaan dan melakuakn inovasi atas produk yang dihasilkan. Usaha kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak mendominasi pasarnya. Oleh karenanya bisnis kecil tidak merupakan bagian dari bisnis lain dan hanya mempunyai pengaruh yang relative kecil dalam pasarnya. Usaha Kecil Ada tiga cara untuk melakukan usaha kecil, yaitu : 1. Mengambilalih usaha keluarga, Proses pengambilalihan usaha biassanya dilakukan dengan diikuti proses pembelajaran dari pihak yang akan diwarisi usaha tersebut. 2. Membeli usaha yang telah ada dengan melihat prospek usaha yang akan dimasuki. 3. Menciptakanbisnis sendiri dengan mengembangkan ide serta peluang bisnis yang ada. Kelebihan usaha kecil: 1. Dapat memberikan kepuasan pribadi bagi pemiliknya. 2. Pemilik dapat mencurahkan seluruh bakat dan kemampuannya untuk mengambil keputusan bisnis tanpa harus dikoordinasi dengan orang lain 3. Kenaikan penghasilan yang diperoleh cukup besar. Kekurangannya : 1. Biaya yang dikeluarkan pada inventasi awal bisa hilang jika perusahaan tidak berkembang dan terus merugi. 2. Penghasilan dan jumlahnya tidak teratur. 3. Perubahan selera, kompetisi, peraturan pemerintah dan permasalahan karyawan. Kontribusi dari bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efeknya terhadap tiga aspek sistem ekonomi: Penciptaan lapangan kerja. Program Studi Teknik Industri UWP 68 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Bisnis kecil untuk industry-industri tertentu, merupakan sumber penciptaan lowongan pekerjaan baru, dan bahkan dengan upah yang bagus. Tetapi, walaupun perushaaan keci; sering merekrut karyawan baru, pada tingkat yang lebih cepat, mereka mungkin memangkas karyawan pada tingkat yang jauh lebih tinggi pula. Merekalah yang pertama merekrut pada saat ekonomi pulih, tetapi persuahaan-perusahaan besarlah terakhir memberhantikan pekerja salama masa ekonomi merosot. Inovasi, Sejarah membuktikan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis– bisnis kecil daripada bisnis besar. Arti pentingnya bagi bisnis besar Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen melalui binsi-binsi kecil. Bentuk-bentuk bisnis kecil utama: 1. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan agrobisnis. 2. Pertambangan, meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu, dan batu bata. 3. Pabrikasi, meliputi usaha industri perakitan dan sintesis. 4. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan jalan ray a. 5. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, membuka usaha restoran, dan perdagangan lainnya. 6. Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi. 7. Jasa perorangan, meliputi usaha pangkas rambut, salon, penatu, percetakan, fotokopi, dan sablon. 8. Jasa pendidikan, meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus, sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Perguruan Tinggi (PT). 9. Jasa transportasi, meliputi pengangkutan, pergudangan, dan distribusi barang. 10. Jasa pariwisata, meliputi jasa biro perjalanan, pramuwisata, pengusaha objek wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana pendukung wisata (seperti angkutan, makanan), dan sebagainya. Program Studi Teknik Industri UWP 69 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Memulai Usaha Kecil dengan Rencana Usaha Untuk memulai usaha diperlukan penelitian dan perencanaan yang matang. Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan bisnis barang atau jasa, prospek konsumen, tingkat pesaing, keuangan yang diperlukan dan aktivitas lain yang dirasa penting untuk memasuki suatu bisnis. Rencana bisnis adalah uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai produk atau jasa, jenis-jenis konsumen yang menjadi target, persaingan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk produksi. Tujuan dibuat Rencana Bisnis adalah agar menghindari penanam modal yang sia-sia. melihat prospek usaha yg baik dimasa yang akan datang dan sebagai alat kontrol atau kendali jalannya usaha. Rencana bisnis adalah titik awal untuk sebuah bisnis baru, dimana wirausahawan meringkaskan strategi bisnis untuk perusahaan baru dan menunjukkan bagaimana cara strategi tersebut akan diimplementasikan. Rencana itu akan semakin penting karena kreditor dan investor memerlukannya sebagai alat untuk memutuskan apakah harus memberi dana atau melakukan investasi. Rencana bisnis memutuskan strategi untuk produksi dan pemasaran, unsur-unsur legal dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan.Selanjutnya, wirausahawan harus memutuskan untuk membeli bisnis yang ada atau mulai dari nol. Pentingnya Rencana Bisnis Hasil pembuatan rencana bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain : 1. Merintis usaha baru: Membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, Pabrikan dll. 2. Pengembangan usaha Menambah kapasitas pabrik, untuk memperluas skala & cakupan usaha dsb. 3. Pemilihan jenis usaha atau investasi Proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha jasa, pabrikasi atau rakitan, pilihan proyek A atau proyek B. Program Studi Teknik Industri UWP 70 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Pihak yang Berkepentingan Dalam Rencana Bisnis 1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan). 2. Pihak Investor, Penyandang dana (Bank dll). 3. Pihak Masyarakat dan Pemerintah. Isi dari rencana bisnis 1. Uraian dan kepemilikan dari bisnis yang diusulkan: Uraikan jenis produk atau jasa yang akan dijual atau diproduksi 2. Penilaian lingkungan bisnis Lingkungan ekonomi: uraikan kondisi-kondisi perekonomian yang berlaku dan eksposur perusahaan terhadap kondisi-kondisi tersebut Lingkungan industri:uraikan persaingan dalam industri dan permintaan secara umum akan produk dalam industri Lingkungan global: uraikan kondisi-kondisi global yang berlaku yang berkaitan dengan bisnis seperti misalnya pasar luar negeri dimana bisnis mungkin dapat menjual produk atau mendapatkan pasokan di masa yang akan datang 3. Rencana manajemen Struktur organisasi: uraikanlah struktur organisasi dan tunjukkan hubungan yang terdapat di antara posisi-posisi karyawan. Struktur ini hendaknya juga mengidentifikasikan tanggung jawab dari masing-masing posisi dalam mengawasi posisi-posisi yang lain serta menguraikan tugas spesifik dan gaji dari para manajer dan karyawan-karyawan lainnya. Proses produksi: uraikanlah proses produksi, termasuk lokasi, desain dan tata ruang dari fasilitas yang dibutuhkan dan memproduksi suatu produk. Uraikan pola rencana jumlah produksi per bulan atau per tahunnya. 4. Mengelola karyawan Uraikan kondisi lingkungan kerja yang digunakan untuk memotivasi karyawan dan rencana-rencana pelatihan, pengevaluasian, dan kompensasi karyawan 5. Rencana pemasaran Program Studi Teknik Industri UWP 71 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Pasar target: uraikan profil (seperti misalnya usia umum dan tingkat penghasilan) dari konsumen yang akan membeli produk dan karenanya menjadi pasar terget perusahaan. (siapa yang akan membeli produk tersebut?) Karakteristik produk: Jelaskan fitur-fitur produk yang menarik (mengapa orang ingin membeli produk terbebut. Harga : Uraikan bagaimana produk tersebut akan dihargai relatif terhadap produk-produk pesaing (berapa harga yang berani dibayar oleh konsumen atas produk tersebut. Distribusi: uraikan bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada konsumen (bagaimana cara konsumen mendatkan produk tersebut?) Promosi: Uraikan bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada konsumen (bagaimana cara konsumen mendapat informasi mengenai produk tersebut?) 6. Rencana keuangan Kebutuhan dana: Estimasikanlah jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan bisnis dan mendukung operasi selama waktu lima tahun ke depan. Kelayakan: Estimasikan pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan dari bisnis yang diusulkan selama lima tahun ke depan. Pertimbangkan bagaimana estimasi pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan tersebut dapat mengalami perubahan akibat beragam kemungkinan kondisi perekonomian atau industri. Beberapa Jenis Usaha Kecil Yang Ada Di Indonesia Beberapa kategori usaha : 1. Manufaktur, misalnya usaha pabrik roti, pengrajin rotan, pengrajin kayu, dan lainlain. 2. Jasa, Meliputi : a. Bisnis jasa, misalnya : periklanan, konsultan, kursus b. Jasa personal, misalnya baby sister, guru privat, agen travel c. Jasa perbaiakan, misalnya reparasi alat elektronik, bengkel d. Jasa hiburan, misalnya bioskop, kafe, persewaan playstation e. Jasa penginapan, misalnya hotel, wisma Program Studi Teknik Industri UWP 72 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Distributor, menyangkut pada pedagang menengah dan pengecer dalam jalur distribusi 4. Retail, yaitu usaha penjualan barang-barang yang biasanya dipasarkan melalui jaringan toko /swalayan dalam satu grup yang sama. 5. Bisnis dalam usaha dirumah atau diluar rumah secara lepas. Umpan Balik Mengoperasikan usaha kecil memiliki tantangan dan keuntungan. Imbalan yang didapat dari keberhasilan memulai usaha kecil adalah kepuasan sendiri. Untuk menjalankan usaha sendiri diperlukan kemandirian dalam keuangan, menentukan personalia dan pengambilan keputusan. Waralaba (Franchising) Adalah suatu lisensi yang dijual oleh pemilik usaha waralaba (franchisor) kepada pihak yang berminat dengan usaha waralaba (franchisee”) untuk memproduksi atau menjual produk sesuai spesifikasi bentuk dan kondisi. Keuntungannya dapat dinikmati oleh pemilik maupun pemegang lisensi. Kelemahannya yaitu pemegang lisensi menjadi tidak bebas untuk mengembangkan usaha sesauai keinginan, membayar ongkos lisensi dalam jumlah yang banyak dan keterbatasan fasilitas yang diberikan pemilik usaha untuk pengembangan. Kewirausahaan Global (International Entrepreneurship) Seorang wirausahawan harus memiliki peran ganda yaitu : Menjadi pengusaha yang memiliki visi global, bekerja pada rencana regional dan melaksanakan tugas secara lokal dan tepat. Menjadi pemimpin yang memiliki misi dan dikomunikasikan kepada anggotanya, serta memandang karyawan dari sisi manusiawi. Menjadi pengelola bisnis yang menggunakan keunggulan pada inovasi dan kreativitas. Wirausahawan Global As Entrepreneur As Manager Sebagai wirausaha sebagai manajer Program Studi Teknik Industri UWP As Leader sebagai pemimpin 73 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Program Studi Teknik Industri UWP 74 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB IX FUNGSI PEMASARAN Pengertian Pemasaran Pemasaran dapat definisikan menjadi beberapa macam yaitu: Pemasaran adalah proses menemukan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang kemudian menyediakan barang atau jasa yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang diajukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran didefinisi kan secara luas sebagai tindakan berbagai perusahaan untuk merencanakan dan melaksanakan rancangan produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang khusus untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Konsep Pemasaran (The Marketing Concept) Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan suatu perusahaan. Dasar pemikiran konsep pemasaran : 1. Pemuasan keinginan pembeli 2. Riset pemasaran 3. Mempengaruhi pembeli 4. Kesan baik dari konsumen Perusahaan yang ingin melaksanakan orientasi kepada konsumen , maka harus : 1. Menentukan kebutuhan pokok pembeli Program Studi Teknik Industri UWP 75 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Memilih kelompok pembeli 3. Menentukan produk dan program pemasaran 4. Penelitian konsumen 5. Penentuan dan pelaksanaan strategi Struktur Organisasi Pemasaran Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer perusahaan membawahi sejumlah anggota kedalam dua sub bagian, yaitu: - sub bagian perencanaan pemasaran dan staf penunjang - sub bagian penjualan umum. Penciptaan Utilitas (utility) bagi Konsumen Utilitas adalah kemampuan barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Utilitas dibagi menjadi empat macam 1. Utilitas bentuk ( from utility ) 2. Utilitas waktu ( time utility ) 3. Utilitas empat ( place utility ) 4. Utilitas kepemilikan Mengidentifikasi Target Pasar Usaha-usaha pemasaran selalu ditargetkan pada target pasar yang merupakan kelompok individu atau organisasi yang memiliki karateristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu. Target Pasar Terbagi Atas : 1. Pasar konsumen Untuk berbagai produk dan jasa konsumen 2. Pasar industri Untuk berbagai produk industri yang dibeli oleh perusahaan. Program Studi Teknik Industri UWP 76 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran target pasar : 1. Demografis Karateristik populasi manusia atau segmen tertentu dari populasi tersebut, (jumlah penduduk, tingkat usia) Ketika kondisi demografis berubah, maka permintaan juga akan berubah. Misalnya statistik demografis menunjukkan peningkatan jumlah wanita yang bekerja di luar rumah. Perusahaan harus menyesuaikan lini produk mereka agar mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut. 2. Geografis Karateristik demografi atau kondisi alam akan sangat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk memproduksi produk yang sesuai dengan lingkungan alam para konsumennya. Misalnya permintaan payung lebih tinggi di daerah yang sering hujan. 3. Faktor-Faktor Ekonomi Ketika terjadi perubahan kondisi perekonomian (masa resesi, tingkat suku bunga, dll), maka akan sering terjadi juga perubahan pilihan konsumen. Pada masa resesi misalnya permintaan akan berbagai jenis barang menurun. 4. Nilai-Nilai Sosial Saat nilai-nilai sosial konsumen mengalami perubahan, maka pilihan mereka juga akan berubah. Misalnya permintaan akan rokok dan minuman keras menurun ketika konsumen lebih menyadari akan bahaya kesehatan yang mengancam penggunaan produk tersebut. Pengertian Strategi Produksi dan Siklus Kehidupannya Strategi produk mengetengahkan cara sebuah perusahaan memperoleh pendapatan, sedangkan strategi penentuan harga mempengaruhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Produksi adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan barang fisik atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Pembagian produk : 1. Produk inti (Core Product) Program Studi Teknik Industri UWP 77 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Dalam hal ini penjual harus menjual manfaat bukan ciri produk 2. Produk berwujud (Tangible Product) Cirinya mutu, model, merk, ciri-ciri dan kemasan 3. Produk tambahan (Augmented produk) Unsurnya instalasi, jaminan, penyerahan dan kredit serta pelayanan purna jual. Pengklasifikasian produk yang melayani konsumen terbagi atas : 1. Produk konsumen produk yang tersedia secara luas bagi konsumen, sering dibelit oleh konsumen dan sangat mudah didapat. 2. Produk belanja produk belanja yang tidak sering dibeli. 3. Produk spesial : produk untuk konsumen tertentu yang spesial dan oleh karenanya memerlukan upaya khusus untuk membelinya. Siklus kehidupan produk (product life cicle) 1. Perkenalan (introduction) Periode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai produk yang baru dan biasanya volume penjualan masih lambat jadi diperlukan banyak promosi. 2. Pertumbuhan (growth) Periode dimana produk naik dengan sangat cepat dan pasar mulai terbuka tetapi perusahaan menghadapi pesaing dari produknya. 3. Kedewasaan (maturity) Periode dimana produk pesaing tambahan telah memasuki pasar dan tingkat penjualan produk terhenti karena lebih banyak pesaing. Perusahaan juga menghadapi penjualan puncak, sehingga perusahaan melakukan usaha-usaha : - Menurunkan harga - Promosi digiatkan - Memilih distribusi yang lebih menguntungkan 4. Kemunduran (decline) Periode dimana penjualan produk tersebut terus, baik karena berkurangnya permintaan konsumen terhadap jenis produk maupun karena bertambahnya pesaing di pasaran. Program Studi Teknik Industri UWP 78 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Volume penjualan perusahaan menurun, dalam hal ini perusahaan melakukan usaha: - Menghentikan produk - Membuat produk baru Produk Baru Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah penemuan yang terkenal. Kebanyakan produk baru hanya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada. Penggunaan riset pemasaran untuk menciptakan produk baru Ketika perusahaan mengembangkan produk, mereka akan menilai pasar untuk memonitor strategi pemasaran dari pesaing mereka. Namun, memonitor pesaing dapat menyebabkan sebuah perusahaan hanya akan menjadi pengikut pasar daripada menjadi pemimpin pasar. Banyak perusahaan memilih untuk membuat keputusan produk yang lebih inovatif dibandingkan dengan para pesaing mereka. Untuk memperoleh lebih banyak wawasan tetang apa yang diinginkan konsumen, perusahaan akan menggunakan riset pemasaran yang merupakan akumulasi dan analisis data untuk membuat keputusan pemasaran tertentu. Penggunaan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk Perusahaan menginvestasikan sejumlah besar dana dalam riset dan pengembangan (research and development-R&D) untuk merancang produk baru atau untuk mengembangkan produk yang telah diproduksi. Biaya-biaya pengembangan produk 1. Biaya penyimpanan 2. Teknik rekasaya 3. Perubahan proses pengolahan 4. Pemesanan 5. Pengangkutan 6. Promosi Program Studi Teknik Industri UWP 79 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Lini Produk Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan dengan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Misalnya, Coke,Diet Coke,Sprite,Cocacola adalah bagian dari Lini Produk The Coca Cola Company. Bauran produk (Product mix) Himpunan dari keseluruhan jalur produk yang ditawarkan oleh seorang penjual tertentu untuk dijual kepada pembeli. Salah satu strategi diversifikasikan yang umum bagi sebuah perusahaan adalah membuat keragaman produk dalam kemampuan produksinya sekarang. Langkah-langkah penting untuk menciptakan produk baru - Mengembangkan ide produk, menentukan apa yang konsumen butuhkan. - Menilai kelayakan ide produk, menentukan antara keuntungan dan biaya yang dikeluarkan. - Merancang dan menguji produk, menentukan antara konsumen yang akan membeli produk dengan produk yang dibeli. - Mendistribusikan dan mempromosikan produk, membuat konsumen dalam target pasar dan mengetahui keberadaan produk. - Pengawasan paska produk, menentukan antara kebutuhan produk yang akan diperbaiki. Diferensiasi Produk Upaya sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan. - Rancangan Unik Beberapa produk dibedakan oleh rancangan mereka. Berbagai karakteristik dapat membuat suatu produk lebih baik dibanding yang lain, termasuk keamanan, dapat dipercaya, dan kemudahan. Produsen berusaha meningkatkan kepercayaan dengan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, memberikan pelayanan, dan menawarkan berbagai jaminan. Namun, upaya untuk meningkatkan kepercayaan biasanya menyebabkan biaya yang lebih tinggi. Program Studi Teknik Industri UWP 80 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis - Kemasan Unik Strategi pengemasan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah produk, khususnya untuk produk yang tingkat kualitasnya sama. Dalam upaya untuk membedakan diri mereka dalam persaingan, beberapa perusahaan telah mengemas ulang berbagai produk bahan makanan dalam wadah yang tahan pecah atau mudah dibuang. - Merek Unik Merek adalah metode untuk mengidentifikasi dan membedakan bagian produk dari produk pesaing. Mereka biasanya diwakili oleh nama atau simbol. Strategi Penetapan Harga 1. Berdasarkan biaya produksi, dibuat dengan estimasi biaya per unit untuk memproduksi produk dan menambah suatu kenaikan. 2. Berdasarkan suplai persediaaan, kebanyakan produsen dan pengecer cenderung menurunkan harga jika mereka mengurangi stok persediaan. 3. Berdasarkan harga pesaing, bisa dengan : a. Penentuan harga penetrasi, yaitu strategi menentukan harga yang lebih rendah dibandingkan produk-produk pesaing agar dapat menembus pasar, menyebabkan terjadinya harga elastis (permintaan akan produk akan sangat responsive terhadap perubahan harga) dan harga inelastis (permintaan akan produk tidak responsive terhadap perubahan harga). b. Penentuan harga defensif, yaitu tindakan menurunkan harga produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya. c. Penentuan harga predatori, yaitu strategi menurunkan harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk kedalam pasar. d. Penentuan harga prestise, yaitu strategi menggunakan harga yang lebih tinggi untuk meraih kesan lini yang terbaik. Contoh penentuan harga produk Total biaya terdiri atas : Biaya tetap : biaya produksi akan tetap sama tanpa menghiraukan berapa banyak unit yang dihasilkan. Program Studi Teknik Industri UWP 81 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Biaya variabel : biaya yang berbeda sesuai dengan kuantitas produksi. Secara formulatif, dapat disimpulkan. Total Biaya = Biaya Tetap + Kuantitas x Biaya Variabel per unit Total Pendapatan = ( Kuantitas ) x ( Harga per unit ) Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya Analisis Break Even Point (BEP) Titik break- even adalah kuantitas unit di mana total pendapatan sama denagn total biaya. Titik break-even dapat ditentukan: Pertama dengan margin kontribusi yang merupakan selisih antara harga dengan biaya variable per unit. Margin kontribusi = harga - biaya variabel per unit Kedua menentukan kuantitas break- even: Biaya Tetap Kuantitas Break-Even = ------------------------------------------Harga – biaya variabel per unit Keputusan harga tambahan 1. Diskon adalah berupa potongan harga pada suatu produk tertentu. Diskon membuat perusahaan mampu menarik konsumen yang sangat memperhatikan harga, sedangkan menentukan harga lebih tinggi kepada konsumen lain yang tidak begitu memperhatikan harga. 2. Harga Obral. Banyak perusahaan menggunakan harga obral yang berarti memberi diskon kepada konsumen yang hanya akan membeli produk jika harga diturunkan. Misalnya, toko pengecer yang cenderung mengobral produk mereka pada minggu tertentu. Startegi ini tidak hanya akan menarik konsumen yang tidak akan bersedia membeli produk pada harga penuh, tetapi juga mendorong konsumen untuk membeli produk lain saat mereka berada di toko. Program Studi Teknik Industri UWP 82 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Jangka waktu kredit. Perusahaan pemasok umumnya akan mengijinkan perusahaan produsen untuk membeli bahan pasokan secara kredit. Banyak juga toko pengecer menawarkan kredit kepada pelanggan melalui kartu kredit. Bahan Bacaan: Jeff Madura.Pengantar Bisnis, Buku 1.Salemba Empat. Jakarta Jeff Madura.Pengantar Bisnis, Buku 2.Salemba Empat. Jakarta Murti Sumarni dkk. Pengantar Bisnis. Program Studi Teknik Industri UWP 83 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB X MANAJEMEN GLOBAL DAN STRATEGI ORGANISASI BISNIS GLOBAL Bisnis adalah membeli dan menjual barang-barang atau jasa. Kemudian, Bisnis Global adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orangorang dari negara yang berbeda. Sedangkan Globalisasi adalah suatu keadaan tanpa batas (borderless) atau tanpa negara (stateless), dimana terjadinya suatu keadaan saling ketergantungan antarnegara bahkan menimbulkan proses menyatunya ekonomi dunia, sehingga batas-batas atau hambatan-hambatan antarnegara dalam berbagai praktek bisnis seakan-akan dianggap tidak berlaku lagi. Dampak Bisnis Global Dampak yang disebabkan oleh bisnis global dapat berakibat buruk maupun baik tergantung dari mana kita memandangnya. Beberapa hal di bawah ini dapat dianggap sebagai dampak dari kegiatan bisnis yang mengglobal. Phenomena globalisasi di dalam bidang transportasi yang semakin menghilangkan arti dan peranan jarak demografis (distance). Contohnya terlihat dengan semakin kuatnya peranan “global door-to-door through freight international system”, yang menggunakan sistem peti kemas (containers system) dalam kaitannya dengan semakin diberlakukannya sistem “just in time inventory” secara global. Revolusi dalam bidang komunikasi yang semakin menghilangkan peranan waktu (time). Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan langsung lewat telepon dan internet sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Negosiasi bilateral dan pendekatan regional telah membuat semakin meningkatnya arus barang (flows of goods) dan arus modal (flows of capital) secara global, sehingga semakin Program Studi Teknik Industri UWP 84 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis memperkecil perbedaan harga dan tingkat suku bunga sedemikian sehingga profit margin dalam perdagangan dan transaksi modal semakin menipis. Dampaknya dalam perdagangan ini meningkatnya persaingan yang semakin besar. Keadaan bisnis global juga ditandai dengan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment, FDI) yang sudah berlipat ganda dan pasar dunia yang lebih kompetitif daripada biasanya. Investasi asing langsung adalah suatu metode investasi di mana perusahaan membangun bisnis baru atau membeli bisnis yang telah berjalan di luar negeri, sehingga FDI merupakan metode umum yang dilakukan oleh bisnis global. Tanda-tanda lain mengenai meningkatnya persaingan dalam pasar dunia adalah kehadiran sejumlah perusahaan multinasional (Multinational Company, MNC) dan dimana MNC itu bermarkas. Perusahaan Multinasional (MNC) adalah perusahaan yang memiliki bisnis di dua negara atau lebih. Pada tahun 1970, lebih separuh MNC yang berjumlah 7.000 perusahaan berkantor pusat hanya di dua negara; Amerika Serikat dan Inggris. Sekarang ada lebih dari 35.000 MNC. Sekitar 17.000 MNC berkantor pusat di empat negara; Swiss, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Sisanya 18.000 MNC, lebih dari dua setengah kali jumlah perusahaan pada tahun 1970, berkantor pusat di seluruh dunia. Kemudian, dampak bisnis global juga menyebabkan terjadinya peningkatan penjualan produk-produk impor maupun ekspor. Hal itu dapat diperhatikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari bahwa pada umumnya penduduk suatu negara kebanyakan memakai atau mengkonsumsi produk-produk impor seperti sepatu, kendaraan bermotor, TV, barang elektronik lainnya, dan produk-produk kebutuhan sehari-hari. Bentuk-bentuk Bisnis Global Tahapan perusahaan dalam negeri (domestik) menjadi perusahaan global adalah dengan urutan sebagai berikut: Program Studi Teknik Industri UWP 85 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 1. Mengekspor 2. Kontrak kerja sama 3. Aliansi strategis 4. Afiliasi kepemilikan penuh 5. Usaha baru tingkat global 1. Mengekspor Mengekspor adalah menjual barang-barang yang dihasilkan di dalam negeri kepada konsumen di luar negeri. Mengekspor memiliki beberapa keuntungan sebagai bentuk bisnis global, seperti mengurangi ketergantungan perusahaan pada penjualan di pasar dalam negeri dan memberikan tingkat pengawasan yang lebih besar dalam hal riset, desain, dan keputusan produksi. Selain memiliki beberapa keuntungan, mengekspor juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain banyak barang yang diekspor menjadi subyek pengenaan hambatan tariff dan non-tarif, yang secara substansial meningkatkan harga jual yang menjadi beban konsumen. Mengekspor juga meningkatkan biaya transportasi yang dapat meningkatkan harga barang-barang yang diekspor secara signifikan. Mengekspor juga menyebabkan perusahaan-perusahaan pengekspor tergantung pada importir untuk mendistribusikan produk-produk mereka. 2. Kontrak kerja sama Saat tertentu organisasi memutuskan untuk memperluas bisnisnya secara global, tapi tidak ingin tanggung jawab keuangan yang besar untuk mengerjakannya, sehingga organisasi tersebut melakukan kontrak kerja sama dengan pemilik bisnis di luar negeri, yang membayar jasa supaya diberikan hak untuk menyelenggarakan bisnis di negaranya. Dua jenis kontrak kerja sama tersebut adalah lisensi dan waralaba (franchise). Di bawah suatu persetujuan lisensi, perusahaan domestik sebagai licensor, menerima pembayaran royalti yang mengijinkan perusahaan lain, Program Studi Teknik Industri UWP 86 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis sebagai licensee, untuk menghasilkan produk, menjual jasa, atau menggunakan merek milik licensor, di pasat tertentu di luar negeri. Manfaat terpenting dari lisensi adalah memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan tanpa investasi yang lebih besar. Kelemahannya adalah bahwa lisencor dengan ketat mengawasi mutu produk atau jasa yang dijual oleh licensee luar negeri. Franchise atau waralaba adalah sekumpulan jaringan kerja perusahaan yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana franchisor memberikan seluruh bisnisnya kepada orang atau organisasi lain, sebagai franchisee. Sebagai harga awal franchise terdiri dari fee dan royalty, franchisor menyediakan pelatihan, membantu pemasaran, dan periklanan, dan memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan bisnis di suatu lokasi tertentu. Kegiatan franchise adalah cara cepat memasuki pasar luar negeri. Pihak franchisor menerima fee (imbalan) dan royalti yang diberikan franchisee, maka usaha franchise bias menjadi strategi yang bagus saat penjualan perusahaan dalam negeri melemah. Walaupun demikian, franchisor menghadapi kehilangan kendali saat mereka menjual bisnisnya ke franchisee yang jaraknya ribuan mil jauhnya. 3. Aliansi strategis Beberapa perusahaan membentuk aliansi strategis, sebagai kombinasi kunci sumber daya seperti biaya, risiko, teknologi dan manusia. Aliansi strategis yang paling utama adalah joint venture (kerja sama usaha), yang terjadi jika dua perusahaan membentuk usaha sebagai usaha ketiga. Dan kedua perusahaan pendiri tetap berdiri sebagaimana biasa, akan tetapi mereka secara bersamasama memiliki perusahaan baru yang diciptakan melalui joint venture. Suatu keuntungan dari joint venture global adalah membantu para perusahaan menghindari hambatan tariff dan non-tarif untuk memasuki suatu negara, sama halnya seperti lisensi dan franchise. Keuntungan lain bahwa para pihak perusahaan yang ikut joint venture hanya memikul sebagian resiko dan biaya. Walaupun demikian aliansi ini juga menimbulkan masalah seperti karena pihak perusahaan yang mengadakan usaha joint venture bermitra tidak hanya Program Studi Teknik Industri UWP 87 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis secara resiko dan biaya, tetapi juga menginginkan keuntungan, yang kadangkala menciptakan beberapa ketegangan. 4. Afiliasi kepemilikan penuh Hampir sepertiga perusahaan meltinasional memasuki pasar luar negeri melalui afiliasi kepemilikan penuh (wholly owned affiliates). Tidak seperti lisensi, franchise, atau joint venture, maka afiliasi kepemilikan penuh adalah 100 persen usaha dimiliki oleh perusahaan induk. Manfaat utama dari seluruh kepemilikan bisnis adalah bahwa bisnis tersebut memberikan semua keuntungan dan pengawasan penuh atas fasilitas di luar negeri kepada perusahaan induk. Sedangkan kelemahan bisnis ini adalah mahalnya biaya pembangunan bagi kegiatan operasional baru atau membeli bisnis yang telah ada. Selain itu akuisisi bisnis asing kadang-kadang tidak disenangi oleh bisnis local, konsumen, atau para pekerja. 5. Usaha baru di tingkat global Selain keempat tahapan globalisasi di atas, ada tiga kecendrungan yang mendorong perusahaan melompati model tahapan ketika menjadi perusahaan global; kecepatan dan keandalan angkutan udara, teknologi komunikasi biaya rendah, banyaknya masyarakat yang memiliki pengalaman pribadi yang luas serta sumber keuangan yang besar. Tiga kecendrungan ini yang mendorong terbentuknya ventura (usaha) baru tingkat global dengan sebuah strategi global yang aktif. Ada dua faktor umum yang menentukan perkembangan beberapa jenis ventura baru tingkat global. Pertama, pendiri perusahaan mengembangkan dan mengkomunikasikan visi global perusahaan dengan sukses. Kedua, daripada mengglobal hanya di satu negara pada waktu tertentu, usaha baru tingkat global lebih baik membawa satu produk atau jasanya ke beberapa pasar luar negeri pada saat yang sama. Program Studi Teknik Industri UWP 88 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis STRATEGI ORGANISASI Proses Penyusunan Strategi Perusahaan menggunakan proses penyusunan strategi untuk menciptakan strategi yang menghasilkan keunggulan kompetitif yang bertahan. Langkahnya sebagai berikut: 1. Menaksir kebutuhan untuk perubahan strategis 2. Mengadakan analisis situasional 3. Memilih alternatif-alternatif strategi 1. Menaksir kebutuhan untuk perubahan strategis Perubahan dalam lingkungan bisnis eksternal mendorong perusahaan untuk menentukan apakah perlu atau tidak untuk mengubah strategi untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Seringkali manajer puncak lamban dalam mengenali kebutuhan perubahan strategis, terutama pada perusahaan yang sukses yang telah mempertahankan keunggulan kompetitif. Karena mereka benar-benar menyadari strategi yang membuat perusahaan mereka berhasil, dan terus mempertahankan strategi tersebut bahkan ketika kompetisi sudah berubah. Setelah itu, perlu juga dilakukan pencarian tanda ketidaksesuaian strategis, adalah ketidaksesuaian antara strategi yang diharapkan manajemen tingkat atas dan strategi actual yang diterapkan oleh manajemen di tingkat bawah. 2. Mengadakan analisis situasional Analisis situasional dapat membantu manajer menentukan kebutuhan untuk perubahan strategis. Analisis situasional disebut juga analisis SWOT, untuk Strenghts (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman), adalah suatu penilaian kekuatan dan kelemahan dalam suatu lingkungan internal organisasi dan juga peluang dan ancaman dalam lingkungan eksternalnya. Program Studi Teknik Industri UWP 89 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Memilih alternatif-alternatif strategi Langkah terakhir dalam proses penyusunan strategi adalah memilih alternatif strategis yang akan membantu perusahaan menciptakan atau mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Manajer dapat memilih di antara dua dasar alternatif strategis, yang bersifat konservatif atau bersifat agresif. Bersifat konservatif adalah strategi menghindari resiko yang bertujuan untuk melindungi keberadaan keunggulan kompetitif. Bersifat agresif adalah strategi mencari resiko yang bertujuan untuk memperluas atau menciptakan keunggulan kompetitif. Pilihan untuk mencari resiko atau menghindari resiko biasanya tergantung pada manajemen puncak dalam melihat perusahaan berada di atas atau di bawah batas referensi strategis. Batas referensi strategis adalah target yang digunakan manajer untuk mengukur apakah perusahaan telah mengembangkan kemampuan inti yang diperlukan untuk mencapai keunggulan kompetitif bertahan. KONSEP DASAR BALANCED SCORECARD Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 melaporkan hasilhasil proyek penelitian pada multiperusahaan dan memperkenalkan suatu metodologi penilaian kinerja yang berorientasi pada pandangan strategis masa depan, yang disebut Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan alat komunikasi antara manajemen organisasi dengan karyawannya. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, rencana-rencana bisnis staretegis akan mencapai setiap orang dalam organisasi, karena semua orang dalam organisasi telah memiliki alat komunikasi (bahasa) yang sama. Pada dasarnya Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam jangka panjang – untuk pelanggan (customer), pembelajaran dan pertumbuhan karyawan dan manajemen (learning and growth), proses bisnis internal (sistem) – demi memperoleh hasil-hasil finansial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnis daripada sekedar mengelola bottom line untuk memacu hasil-hasil jangka pendek. Terdapat empat Program Studi Teknik Industri UWP 90 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis perspektif Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan visi dan startegi organisasi, yaitu: (1) perspektif finansial (shareholders), (2) perspektif pelanggan (customers), (3) perspektif proses bisnis internal (internal-business-process), (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). Visi dan strategi organisasi dikaitkan secara seimbang dengan perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard memberi manajemen organisasi suatu pengetahuan, keterampilan dan sistem yang memungkinkan karyawan dan manajemen berkembang dan belajar terus menerus dalam berinovasi untuk membangun kemampuan strategis yang tepat serta efisiensi agar mampu menyerahkan nilai spesifik ke pasar, dan selanjutnya akan mengarah kepada nilai saham yang terus menerus meningkat. Pemahaman mengenai perspektif finansial dalam manajemen Balanced Scorecard adalah sangat penting karena keberlangsungan suatu unit bisnis strategis sangat tergantung pada posisi dan kekuatan finansial. Dalam perspektif finansial, manajemen harus memperhatikan agar berbagai rasio finansial yang diterapkan menunjukkan hasil yang baik, karena manajemen harus mampu membayar hutang kepada kreditor, dan juga mampu menghasilkan keuntungan untuk pemegang saham. Dalam perspektif pelanggan, perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana mereka akan berkompetisi. Elemen yang paling penting dalam suatu bisnis adalah kebutuhan pelanggan. Karena itu, identifikasi secara tepat kebutuhan para pelanggan. Dalam perspektif proses bisnis internal, manajer harus mengidentifikasi proses-proses yang paling kritis untuk mencapai tujuan peningkatan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham. Tujuan-tujuan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan pengendali untuk mencapai keunggulan outcome ketiga perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal. Terdapat tiga kategori yang sangat penting dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu: (1) kompetensi karyawan, (2) infrastruktur teknologi, dan (3) kultur perusahaan. Program Studi Teknik Industri UWP 91 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent. 2003. Balanced Scorecard dengan Six Sigma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hirst and Thompson. 1999. Globalisasi adalah mitos (Terjemahan). Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Rachbini, Didik dan Bambang Tri Harnoko. 1998. Ekonomi Internasional (Prinsip-prinsip Dasar). Universitas Mercu Buana. Jakarta. Williams, Chuck. 2001. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Program Studi Teknik Industri UWP 92 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB X I FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI Lingkup Manajemen Operasional Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa memerlukan proses produksi atau proses konversi yaitu serangkaian tugas yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh barang atau jasa. Manajemen operasional yang efektif menerapkan proses produksi secara produksi secara efisien (dengan biaya yang relatif murah) dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan barang dan jasa yang spesifik. Manajemen Produksi (Manajemen Operasi) adalah pengelolaan suatu proses dimana sumber daya (karyawan dan mesin) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa (Jeff Madura, 2001). Sumber daya pokok yang digunakan perusahaan untuk proses produksi ialah : 1. Sumber daya manusia atau Karyawan (Men). Perusahaan harus mengidentifikasikan tipe karyawan yang dibutuhkan untuk produksi. Pekerja terampil perlu untuk jenis produksi tertentu, tetapi pekerja tidak terampil dapat dipakai untuk jenis produksi lain. Beberapa jenis produksi padat karya lebih banyak memerlukan karyawan daripada bahan baku dan modal.Biaya operasi yang diperlukan untuk menggaji sumber daya manusia tergantung pada jumlah karyawan dan tingkat keterampilannya. 2. Bahan Baku (Materials) . Bahan baku yang dipakai pada proses produksi biasanya diubah oleh sumber daya perusahaan menjadi produk jadi. Produsen ban memakai karet, produsen mobil memakai baja, dan penerbit mengandalkan kertas.Sedangkan perusahaan jasa seperti biro perjalanan tidak begitu tergantung banyak pada bahan baku karena tidak terlibat produksi. 3. Modal (Money). Setiap bahan baku, mesin, gedung, dan perlengkapan yang dibeli memerlukan uang. SDM atau karyawan yang dipekerjakan juga memerlukan kompensasi yang layak berupa uang ataupun tunjangan lainnya. Proses produksi tanpa adanya sumber daya yang satu ini jelas akan sangat terhambat. Program Studi Teknik Industri UWP 93 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 4. Sumber daya lain (gedung, mesin dan perlengkapan). Para produsen memerlukan pabrik dan kantor. Beberapa perusahaan menyewa gedung yang digunakannya, karena diperlukan biaya besar untuk membeli bangunan. Selain itu dengan menyewa gedung, perusahaan dapat pindah lokasi pada akhir masa sewa tanpa harus menjual gedung itu. Mesin dan perlengkapan diperlukan pula oleh perusahaan manufaktur. Teknologi juga mungkin merupakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur dan jasa. 5. Metode Para karyawan menggunakan gedung, mesin, dan perlengkapan untuk mengubah bahan baku menjadi barang atau jasa. Para manajer berupaya memanfaatkan sumber daya di atas dengan cara memproduksi dengan biaya rendah. Mereka menggabungkan berbagai sumber daya itu melalui pos kerja (work station) dan jalur produksi. Pos Kerja (work station) adalah bagian pekerjaan dimana satu karyawan atau lebih diberi tugas khusus. Pos kerja mungkin tidak hanya terdiri dari karyawan, tetapi juga mesin dan perlengkapan. Jalur produksi adalah urutan pos kerja dimana setiap pos kerja dirancang untuk mengerjakan tahap-tahap khusus dari proses produksi tersebut. Pembuatan produk tunggal mungkin memerlukan beberapa pos kerja, dengan masing-masing pos terdiri dari karyawan, mesin, dan bahan baku. Karena seluruh sumber daya dan gedung ini mahal, manajemen proses produksi yang efisien mengurangi pengeluaran agar mendapatkan keuntungan lebih besar. Kebanyakan proses produksi lebih efisien apabila para karyawan diberi tugas berbeda. Dengan cara ini para karyawan dapat memanfaatkan keahliannya masing-masing untuk melakukan hal-hal yang dikuasainya. Program Studi Teknik Industri UWP 94 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Memilih Lokasi Keputusan penting dalam manajemen produksi ialah pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor. Lokasi akan banyak mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan bersaing perusahaan itu dengan perusahaan yang lain. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Biaya ruang kerja adalah biaya untuk membeli ruang kerja seperti gedung atau kantor dapat berbeda dari satu lokasi kelokasi yang lain. Biaya ruang kerja kemungkinan akan makin tinggi semakin dekat letaknya ke pusat bisnis dimana biaya tanah mahal. Biaya sewa ruang kerja juga bervariasi antara lokasi. Tarif sewa umumnya lebih tinggi di kota-kota dimana harga tanah mahal. Biaya tenaga kerja adalah gaji untuk karyawan bervariasi antar lokasi. Gaji di kota cenderung lebih tinggi dari pada gaji di luar kota untuk jenis pekerjaan tertentu. Insentif pajak adalah seberapa pemerintah daerah bersedia menawarkan kredit pajak untuk menarik perusahaan kedaerah mereka. Insentif ini diberikan untuk menambah lapangan pekerjaan dan memperbaiki kondisi ekonomi didaerah itu. Sumber permintaan adalah biaya transportasi dan jasa produk dapat dikurangi dengan memproduksi dilokasi yang dekat dengan sumber permintaan. Akses ketransportasi adalah beberapa pabrik dan kantor memilih lokasi dekat sumber utama transportasi seperti dekat jalan raya antara daerah, dekat sungai atau lapangan terbang untuk alasan kemudahan transportasi. Ketersediaan tenaga kerja adalah perusahaan yang merencanakan untuk menyewa pekerja spesialis harus dapat menarik tenaga kerja yang diperlukan, mereka dapat memilih lokasi dimana banyak terdapat tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperlukan. Memilih Rancangan dan Tata Letak Program Studi Teknik Industri UWP 95 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Setelah lokasi untuk pabrik atau kantor dipilih, rancangan (design) dan tata letak (layout) harus ditentukan. Rancangan menunjukkan ukuran dan struktur pabrik atau kantor. Tata letak adalah pengaturan mesin dan perlengkapan di dalam pabrik atau kantor. Keputusan mengenai rancangan dan tata letak mempengaruhi biaya operasi secara langsung keputusan ini menentukan harga sewa, mesin, dan perlengkapan. Hal ini dapat berpengaruh pula pada pengeluaran untuk bunga karena mempengaruhi jumlah pinjaman untuk membeli properti atau mesin. Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan dan tata letak adalah: Keputusan untuk rancangan dan tata letak dipengaruhi oleh karakteristik berikut: 1. Karakteristik lokasi. Keputusan rancangan dan tata letak tergantung beberapa karakteristik lokasi yang dipilih. Jika lokasi terdapat di daerah yang biaya lahannya mahal, dapat dirancang gedung tingkat tinggi agar mengurangi lahan yang dibutuhkan. Tata letak pabrik kemudian dipengaruhi oleh rancangan itu. 2. Proses produksi. Rancangan dan tata letak juga dipengaruhi oleh proses produksi yang digunakan. Jika akan dipakai operasi jalur produksi (assembly line), semua pekerjaan di dalam operasi ini harus berada di tempat berdekatan. Tata letak produk menempatkan tugas sesuai urutan pengerjaannya. Misalnya, satu orang khusus membuat komponen, orang berikut merakit komponen, dan orang selanjutnya mengemas komponen. Sebagai alternatif, beberapa produk (seperti pesawat terbang, kapal, atau rumah) seluruhnya dibuat dalam satu posisi tetap, yang membutuhkan tata letak posisi tetap. Alternatif yang lain adalah memakai produksi fleksibel, proses produksi yang mudah disesuaikan untuk revisi di masa mendatang. 3. Jenis produk. Kebanyakan perusahaan itu membuat satu barang atau jasa di lokasinya. Dengan berubahnya selera pasar, permintaan terhadap produk juga berubah. Tata letak harus direvisi seiring dengan perubahan tersebut. 4. Kapasitas produksi yang diinginkan. Ketika merencanakan rancangan tata letak, kapasitas produksi yang diinginkan oleh perusahaan itu harus dipikirkan. Banyak perusahaan mencoba merencanakan pertumbuhan Program Studi Teknik Industri UWP 96 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis dengan memberi keluwesan untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring waktu. Rancangan gedung dapat dibuat dengan kemungkinan untuk menambah tingkat satu pada saat nanti. Tata letak yang benar dapat memberi lebih banyak kemungkinan untuk produksi tambahan. Jika perusahaan tidak merencanakan pertumbuhan, mereka terpaksa mencari lokasi baru apabila permintaan terhadap produknya melebihi kapasitas produksinya. Apabila perusahaan mempertahankan lokasi yang ada dan berekspansi ke lokasi kedua, perusahaan itu harus menempatkan mesin dan posisi kerja yang sama seperti pada lokasi semula. Akibatnya, efisiensi produksi cenderung menurun. Belakangan ini, banyak perusahaan mengurangi investasi di bidang properti dan gedung untuk memperkecil pengeluaran mereka. Potensi untuk menghemat biaya ini besar jika perusahaan menggunakan ruang kerja secara efisien dan menjual properti atau gedung yang tidak diperlukan. Apabila perusahaan mengurangi ruang kerja, mereka menyesuaikan tata letak agar dapat menampung karyawannya. Satu solusi adalah dengan mengijinkan lebih banyak karyawan bekerja di rumah. Bersamaan dengan kemajuan telekomunikasi (jaringan komputer, e-mail dan mesin faks), beberapa pegawai dapat mengerjakan banyak tugasnya di rumah. Pengawasan produksi Setelah pabrik dan rancangan dipilih, perusahaan dapat melakukan pengawasan produksi yang meliputi hal-hal berikut: 1. Pembelian bahan baku Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam membeli persediaan bahan baku : a. Memilih pemasok bahan baku : perusahaan harus memperhatikan karakteristik seperti harga, kecepatan pengiriman, kualitas barang, pelayanan, dan ketersediaan kredit. Pendekatan umum untuk menilai pemasok adalah dengan mendapatkan harga dari setiap pemasok. Kemudian dapatkan sampel dari masing-masing pemasok dan periksa kualitasnya. b. Memperoleh diskon volume : perusahaan yang membeli bahan baku dari pemasok dapat memperoleh potongan harga pasokan meski kualitas Program Studi Teknik Industri UWP 97 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis dipertahankan. Praktik ini memungkinkan perusahaan mengurangi biaya produksinya dalam tahun-tahun terakhir ini. c. Menyerahkan produksi kepada pemasok : para produsen biasanya melakukan outsourching yaitu mereka membeli komponen dari pemasok dari pada memproduksi komponen itu atau deintegrasi yaitu strategi menyerahkan beberapa tugas produksi kepada pemasok. Outsourching dapat mengurangi pengeluaran perusahaan jika para pemasok dapat memproduksi komponen itu dengan biaya yang lebih rendah daripada produsen. Beberapa produsen bahkan telah memulai mendelegasikan beberapa bagian proses produksi kepada para pemasok. Misalnya Ford Motor Company membeli jok mobil yang sepenuhnya dirakit oleh Lear Seating. Tindakan deintegrasi ini menghemat ratusan dolar per mobil bagi produsen karena biaya tenaga kerja bagi pemasok lebih rendah daripada produsen itu 2. Pengawasan persediaan Adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya. Pengawasan persediaan memerlukan manajemen seperti dibawah ini a. Pengawasan persediaan bahan baku : apabila perusahaan kelebihan stock bahan baku, mereka mungkin perlu meminjam lebih banyak dana lagi untuk membiayai persediaan ini. Hal ini akan meningkatkan biaya pemeliharaan. Biaya pemeliharaan termasuk biaya pendanaan maupun biaya penyimpanan atau asuransi barang persediaan tersebut. Meskipun perusahaan berupaya mengurangi biaya pemeliharaan dengan sering memesan bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini menambah biaya untuk memesan. Cara yang digemari untuk mengurangi biaya pemeliharaan ialah melalui sistem just in time (JIT) yang dirintis oleh perusahaan Jepang. Saat ini perusahaan Jepang sedang mengusahakan menekan seminimal mungkin persediaan bahan baku dengan cara sering memesan bahan baku dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini dapat mengurangi biaya pemeliharaan persediaan. Namun menimbulkan ongkos waktu manajerial yang dibutuhkan untuk sering melakukan pemesanan dan pengiriman. Selain itu dapat berakibat kekurangan bahan baku jika penerapannya salah. Program Studi Teknik Industri UWP 98 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis b. Perencanan kebutuhan bahan baku (MRP): proses untuk menjamin bahwa bahan baku tersedia bilamana diperlukan. MRP biasanya membutuhkan komputer dan perencanaan membantu para manajer menentukan jumlah bahan baku spesifik yang harus dibeli setiap saat. Langkah pertama dalam MRP ialah bertugas menghitung kebelakang dari produk sampai awal untuk menentukan berapa lama bahan baku itu dibutuhkan dimuka sebelum produk sepenuhnya jadi. c. Pengawasan persediaan work in process:Perusahaan harus dapat pula mengelola persediaan barang yang sedang dikerjakan, yang merupakan persediaan produk yang baru sebagian selesai. Kekurangan dalam ketiga jenis persediaan harus dihindari. Akibat langsung dari kekurangan persediaan bahan baku atau persediaan work-in-proses adalah terhentinya produksi, sedangkan akibat langsung dari kekurangan barang jadi adalah batalnya penjualan. Kekurangan persedian produk barang jadi mungkin disebabkan oleh kekurangan persediaan bahan baku atau persediaan work-in-proses. d. Pengawasan persediaan barang jadi : Jika permintaan terhadap produk perusahaan suatu saat berubah, para manager perlu memantau perbedaan dalam penawaran permintaan yang diharapkan. Jika diantisipasi persediaan berlebih dari satu produk, perusahaan dapat menghindari persediaan berlebihan dengan mengalihkan sumber dayanya ke arah produk lain. Sebagai alternative, perusahaan yang mengalami kelebihan persediaan produk dapat melanjutkan jadwal produksi normalnya dan melakukan strategi pemasaran yang akan meningkatkan permintaan. Jika diantisipasi permintaan akan naik, perusahaan perlu memikirkan akan kekurangan produk dan harus mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume produksi. Mungkin dijadwalkan kerja lembur untuk karyawan agar medapatkan tingkat produksi yang lebih tinggi. Apabila perkiraan permintaan terlalu rendah,perusahaan mungkin tidak memproduksi jumlah yang cukup untuk memenuhi semua pelanggan. Maka beberapa perusahaan menyimpan lebih banyak stock dari pada volume penjualan yang diperkirakan. Selain mencoba menghindari keurangan, perusahaan berusaha pula untuk menghindari adanya stock produks yang berlebih. Program Studi Teknik Industri UWP 99 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 3. Routing Adalah urutan (rute) tugas yang perlu untuk menghasilkan produk.Bahan baku biasanya dikirim ke masing-masing poskerja agar dapat dipakai sesuai spesifikasi proses produksi. Proses routing dievaluasi secara periodic untuk menentukan apakah bisa ditingkatkan sehingga mendapatkan proses yang lebih cepat dan murah.Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan merevisi routingnya sehingga lebih banyak outsourcing. Beberapa perusahaan sama sekali mengandalkan perusahaan lain untuk membuat produknya. Misalnya Hewlett Packard biasanya mengandalkan Solectron Corporation untuk memproduksi printernya sesuai dengan spesifikasi mereka. Dengan cara ini, Hewlett Packard pun lebih berkonsentrasi pada pemasaran printernya. 4. Penjadwalan Adalah tindakan menetapkan periode untuk setiap tugas dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rencana untuk menentukan waktu dan volume tugas produksi. Penjadwalan penting karena menetapkan jumlah produksi yang harus dicapai di setiap pos kerja selama jumlah hari atau minggu tertentu. Maka setiap karyawan mengetahui apa yang diharapkan. Selain itu jadwal ini memungkinkan manager mudah memperkirakan jumlah yang akan dihasilkan. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal produksinya, pesanan pelanggan tidak dapat dipenuhi dalam waktu yang diharapkan, sehingga perusahaan akan kehilangan pelanggan. Cara lain untuk menjadwalkan tugas untuk proyek khusus ialah tehnik evaluasi dan peninjauan program, atau PERT (program evaluation and review tehnicque) adalah menjadwalkan tugas dengan menimimalkan keterlambatan proses produksi. PERT terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : a. Berbagi tugas dalam proses produksi diidentifikasi b. Tugas-tugas diatur sesuai urutan pengerjaannya c. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan diperkirakan. 5. Pengawasan Kualitas Program Studi Teknik Industri UWP 100 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Kualitas adalah derajat dimana barang atau jasa memuaskan kebutuhan atau harapan pelanggan. Kualitas berhubungan dengan kepuasan pelanggan yang dapat mempengaruhi penjualan di masa depan dan oleh karena itu mempengaruhi kinerja perusahaan di masa mendatang. Maka, perusahaan semakin mengakui dampak yang ditimbulkan oleh kualitas barang atau jasa terhadap keseluruhan kinerja. Pengawasan kualitas adalah proses untuk menentukan apakah kualitas produk memenuhi tingkat kualitas yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan (jika ada) yang prlu dilakukan pada proses produksi. Kualitas dapat diukur dengan menilai kepuasan pelanggan, Kualitas sebenarnya dari produk dapat dibandingkan dengan tingkat kualitas yang diinginkan untuk menentukan apakah kualitas perlu diperbaiki. Program Studi Teknik Industri UWP 101 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis BAB XII FUN GSI PEREN CAN AAN TUJUAN KHUSUS MATA KULIAH • Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kerangka dasar perencanaan, pendekatan, langkah-langkah, perencanaan strategis, hambatan & pendekatannya. SUB POKOK BAHASAN 1. Deskripsi Perencanaan 2. Definisi Perencanaan 3. Sifat dan Tujuan Perencanaan 4. Syarat dan Pendekatan Perencanaan 5. Langkah-langkah Perencanaan 6. Arti Penting Perencanaan 7. Tipe/Jenis Rencana dan Hirarki Perencanaan 8. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan 9. Hambatan Perencanaan Efektif 10. Mengatasi Hambatan Perencanaan 11. Pendekatan dalam Menetapkan Tujuan 12. Pentingnya Perencanaan Strategis 13. Proses Perencanaan Strategis 1. Deskripsi Perencanaan • Perencanaan merupakan fungsi yang esensial dalam manajemen, sebab pelaksanaan fungsi pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian dalam organisasi dapat berjalan setelah terlebih dahulu dibuat perencanaan yang akan memberikan tujuan dan arah organisasi. • Perencanaan dengan segala variasinya ditujukan untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Perencanaan dapat meminimalkan risiko atau ketidakpastian suatu tindakan. Dengan mengasumsikan kondisi tertentu dimasa datang, dan menganalisis konsekuensi dari setiap tindakan, ketidakpastian dapat dikurangi, dan keberhasilan mempunyai probabilitas yang lebih besar. Program Studi Teknik Industri UWP 102 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Definisi Perencanaan • Aspek penting dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan. • Keputusan harus diambil pada setiap tahapan dalam proses perencanaan. • Manajer harus melakukan analisa terhadap sumber daya-sumber daya organisasi dan memutuskan bagaimana mengalokasikannya untuk mencapai sasaran mereka dengan cara yang paling efektif. • Manajer harus menjaga keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan fungsi lainnya agar tujuan organisasi dapat tercapai. 3. Sifat dan Tujuan Perencanaan Perencanaan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Konstibusi terhadap tujuan (contribution of objective). Bahwa setiap perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai. b. Kedudukan yang istimewa dari suatu perencanaan (primacy of planning). Bahwa setiap perencanaan salalu harus ditempatkan pada kedudukan pertama dari suatu peroses manajemen. Perencanaan harus dapat memberi arah bagi pelaksanaan proses manajemen berikutnya. c. Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning). Merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya. Suatu rencana dilaksanakan oleh semua level manajer, tetapi penekanan dan cakupannya berbeda, tergantung wewenang yang dimilikinya dan batasan dari atasan. d. Efisiensi dari perencanaan (efficiency of planning). Suatu rencana akan menyebabkan usaha pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efisien. Efisiensi dari perencanaan dapat diukur dengan menggunakan rasio antara input dan output. Tujuan Perencanaan sebagai berikut: 1. Dapat menanggulangi ketidakpastian masa depan. Walau masa depan sudah dapat dipastikan, ada dua pertimbangan yang menyebabkan perencanaan tetap dibuat: – Karena kita masih membutuhkan pilihan jalan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. – Bila jalan yang terbaik telah ditetapkan, perencanaan dibutuhkan agar setiap bagian daripada organisasi mengetahui dengan pasti Program Studi Teknik Industri UWP 103 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis apa tugas dan kewajibannya didalam rangka pencapaian tujuan tersebut. Disamping itu perencanaan memungkinkan manajer dan anggota organisasi mengadakan persiapan terhadap perubahan yang bakal datang. 2. Perhatian terfokus pada tujuan Memusatkan perhatian semua unit organisasi atau semua orang yang ada dalam organisasi terhadap tujuan bersama. 3. Untuk pelaksanaan operasi yang ekonomis & efisien. Dengan perencanaan membuat segenap proses kegiatan lebih ekonomis dan akan selalu menitik beratkan pada operasi yang dilakukan secara efisien dan bersifat konsisten. 4. Sebagai alat bantu pengendalian. Dengan dibuatnya rencana akan dapat membantu dalam pelaksanaan suatu proses pengawasan (controlling). 4. Syarat dan Pendekatan Perencanaan Perencanaan yan dibuat harus memenuhi persyaratan: • Faktual dan Realistik • Logis dan rasional • Fleksibel • Kontinuitas • Dialektis Proses perencanaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda. Secara umum dikenal ada tiga pendekatan dalam proses perencanaan, yaitu : 1. Perencanaan inside-out dan outside-in. 2. Perencanaan top-down & perencanaan bottom-up. 3. Perencanaan Contingency. 1. Perencanaan inside-out, meliputi perencanaan dengan fokus pada apa yang sudah dilakukan tetapi mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan. Perencanaan ini membantu organisasi lebih efektif dan membantu pemanfaatan penggunaan sumber daya dengan baik. Perencanaan outside-in meliputi analisa lingkungan eksternal dan membuat rencana untuk mengeksploitasi kesempatan dan meminimasikan masalah yang ada. Sebaiknya manajer dapat menggunakan kombinasi dari dua perencanaan ini untuk mendapatkan keuntungan yang terbesar. Program Studi Teknik Industri UWP 104 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Perencanaan top-down & perencanaan bottom-up. Perencanaan top-down, atas ke bawah, manajemen puncak merumuskan tujuan secara luas dan membolehkan tingkat manajer dibawahnya untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batasan yang ada. Dari bawah ke atas, bottom-up, memulai dengan merencanakan yang dikembangkan pada tingkatan bawah tanpa batasan dan diteruskan keatas dengan batasan. Sebaiknya perencanaan dari atas kebawah digunakan terlebih dahulu untuk kemudian secara perlahan menerapkan partisipasi dari bawah atau seluruh tingkatan dengan mengembangkan sistem komunikasi yang baik. 3. Perencanaan Contingency. Perencanaan alternatif yang dapat diimplementasikan seandainya saat perencanaan orisinil tidak sesuai karena perubahan keadaan. Permasalahan dan peristiwa tidak diduga sering terjadi sehingga perencanaan mungkin perlu dirubah. Kuncinya adalah menentukan lebih awal kemungkinan perubahan pada peristiwa masa yang akan datang yang akan berakibat bagi perencanaan yang sedang dijalankan. 5. Langkah-langkah Perencanaan 1. Menentukan tujuan; menetapkan hasil-hasil yang diharapkan yang menunjukkan titik akhir dari apa yang akan dilakukan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan dari strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, program dan anggaran. 2. Mengembangkan premis; asumsi tentang lingkungan dimana rencana akan dijalankan. Premis meliputi peramalan (forecast), kebijakan dasar perusahaan, dan rencana perusahaan yang telah ada. 3. Menentukan alternatif-alternatif tindakan dan mengevaluasi alternatif tersebut 4. Memilih salah satu alternatif yang terbaik 5. Menerapkan rencana dan mengevaluasi hasilnya. 6. Arti Penting Perencanaan Perencanaan dalam organisasi secara umum memiliki dua arti penting yaitu: 1. Protective Benefits, dengan perencanaan akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat ditimbulkan dalam pelaksanaan kegiatan. Program Studi Teknik Industri UWP 105 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Positive Benefits, dengan perencanaan akan menambah nilai kepastian tercapainya tujuan yang diinginkan organisasi. Secara khusus manajer memerlukan perencanaan dalam menjalankan organisasi dengan alasan-alasan sebagai berikut : • Membantu manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. • Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah utama. • Membantu memahami keseluruhan operasional. • Mengarahkan cara beroperasi. • Mempermudah koordinasi antar bagian. • Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami. • Menghemat waktu, usaha dan dana. 7.1 Tipe/Jenis Rencana 1. Rencana menurut horizon waktu – Rencana jangka pendek (kurang dari satu tahun) – Rencana jangka menengah (1-2 tahun) – Rencana jangka panjang (3 tahun atau lebih) 2. Rencana menurut subyeknya – Rencana produksi – Rencana pemasaran – Rencana finansial – Rencana tenaga kerja – dan lain-lain. 3. Rencana menurut ruang lingkupnya. – Strategic Plan (Rencana Strategi), yaitu rencana yang ditujukan pada kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara kompherensif arah dan tindakan organisasi atau subunit organisasi. – Operational Plan (Rencana Operasional), yaitu rencana yang ditujukan pada aktivitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis. 4. Rencana menurut organisasi – Rencana perusahaan – Rencana devisi – Rencana departemen – Rencana proyek Program Studi Teknik Industri UWP 106 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Types Of Plans BREADTH TIME SPECIFICITY FREQUENCY OF USE FRAME Strategic Long term Directional Single use Tactical Short term Specific Standing OF USE 5. Rencana menurut penggunaannya. Standing Plan, yaitu rencana yang digunakan berulang-ulang: - Policies (kebijakan), yaitu standing plan yang mengkomunikasikan panduan bagi keputusan dan tindakan dalam keadaan tertentu. - Procedure, yaitu standing plan yang meliputi urutan (kronologis) dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. - Rules, peraturan yang spesifik tentang tindakan yang harus dilakukan dan tindakan yang tidak boleh dilakukan. Single use plan, yaitu rencana yang hanya dipakai satu kali untuk setiap periode waktu: - Budget, adalah rencana yang mengalokasikan sumber daya organisasi kedalam aktivitas, proyek, dan program organisasi. - Project Schedule, adalah rencana yang meliputi aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu proyek dalam organisasi. - Programs, yaitu rencana organisasi yang menyeluruh yang menyangkut penggunaan sumber-sumber daya dimasa yang akan datang. Program Studi Teknik Industri UWP 107 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Planning from Top to Bottom Program Studi Teknik Industri UWP 108 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Hirarki Perencanaan 7.2 Hirarki Perencanan • Purpose (maksud) Adalah merupakan entitas dari setiap organisasi atau individu. Organisasi atau masyarakat jika tidak mempunyai maksud, maka entitas tersebut tidak akan mempunyai eksistensi. Maksud ini masih merupakan arah yang umum dan tidak hanya berlaku bagi satu organisasi saja tetapi berlaku bagi semua organisasi. Contoh: entitas suatu universitas adalah menjalankan pendidikan. Entitas bisnis memenuhi kebutuhan masyarakat. • Mission (Misi) Suatu maksud yang menentukan batas-batas umum dimana semua organisasi sejenis dapat melakukan kegiatan. Atau dengan kata lain, misi adalah merupakan arah yang khas bagi sesuatu organisasi tertentu dalam batas-batas yang ditentukan oleh maksudnya. • Obyektive (Sasaran) Sasaran dari suatu organisasi adalah target-target yang harus dicapai dalam rangka misi yang dilaksanakannya. Sasaran merupakan penjabaran dari misi Program Studi Teknik Industri UWP 109 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis menjadi bagian-bagian yang konkrit dan spesifik sehingga hasil-hasil yang dicapai dapat diukur dengan mudah. • Strategi Strategi merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah yang terpadu dari seluruh sasaran organisasi, dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang akan digunakan dalam rangka mencapai sasaran • Policy (Kebijaksanaan) Merupakan petunjuk umum untuk pembuatan keputusan. Kebijaksanaan itu merupakan batas bagi keputusan dalam menentukan apa yang dapat dibuat dan menutup apa yang tidak bisa dibuat. • Program (Rencana) Adalah merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber dan elemen lain yang harus dilakukan berdasarkan elternatif tindakan terpilih. • Procedure (Prosedur) Prosedur adalah merupakan sejumlah instruksi yang terperinci untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sering terjadi secara teratur. • Rule (Aturan) Aturan merupakan ketentuan yang menetapkan bahwa suatu kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam suatu keadaan tertentu. Dalam melaksanakan aturan, seseorang tidak mempunyai pilihan melainkan harus menurutinya. 8. Keuntungan & Kerugian Perencanaan Keuntungan Perencanaan: – Perencanaan memberikan arah (focus) dan tujuan bagi perusahaan. – Perencanaan dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar/ukuran untuk mengurangi ketidak pastian serta perubahan dimasa datang. – Perencanaan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang teratur dan bermanfaat. – Perencanaan memberikan dasar pengawasan. – Perencanaan merancang prestasi. – Perencanaan menimbulkan visualisasi tentang keseluruhan. – Perencanaan memperbesar serta mengimbangkan pemanfaatan fasilitasfasilitas. – Perencanaan dapat meningkatkan koordinasi. Program Studi Teknik Industri UWP 110 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Kerugian Perencanaan: – Adanya keterbatasan perencanaan yang disebabkan kurangnya fakta atau keterangan. – Perencanaan memerlukan biaya yang besar. – Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis. – Perencanaan mematikan inisiatif. – Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan. – Perencanaan kadang-kadang dilakukan secara berlebihan oleh para perencana. – Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas. 9. Hambatan Perencanaan Efektif a. Tujuan yang tidak tepat b. Balas jasa yang tidak tepat c. Lingkungan yang kompleks d. Keputusan menetapkan tujuan yang baru dan mengalokasikan sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut berarti melepaskan tujuan lainnya e. Beberapa anggota organisasi enggan untuk melakukan perubahan f. Anggota organisasi mengalami pembatasan-pembatasan. g. Anggota organisasi yang tidak memahami lingkungan eksternal akan cenderung menolak perubahan. 10. Mengatasi Hambatan Perencanaan a. Memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan b. Rencana dan tujuan harus dikomunikasikan ke bawah c. Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dengan tujuan yang lebih rendah, konsistensi antar tujuan bagian atau departemen harus dijaga d. Sistem balas jasa (reward) yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Program Studi Teknik Industri UWP 111 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Hubungan Antara Rencana dan Tujuan 11. Pendekatan Dalam Penetapan Tujuan 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Goal Setting) 2. Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran/Tujuan (Management by Objectives) 11.1 Pendekatan Tradisional Program Studi Teknik Industri UWP 112 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Tujuan Organisasi 11.2 Management by Objectives (MBO) • Management By Objective adalah suatu teknik manajemen yang sering digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan rencana taktis. • Penetapan tujuan secara partisipatif yang dipopulerkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Pracice of Management (1954). • MBO adalah metode formal atau semiformal yang dimulai dari penetapan tujuan, pelaksanaan, dan kemudian diteruskan dengan evaluasi. Kunci dalam metode MBO adalah partisipasi dan komunikasi dalam penetapan tujuan atau perencanaan. • MBO merupakan teknik manajemen yang mengintregasikan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan yang baik mendukung pengendalian dan sebaliknya. Program Studi Teknik Industri UWP 113 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Proses MBO 11.2 Management by Objectives (MBO) MBO adalah empat langkah proses dimana manajer dan karyawannya: 1) Mendiskusikan tujuan yang memungkinkan, 2) Berpartisipasi memilih tujuan yang menantang, dapat dicapai dan konsisiten dengan tujuan keseluruhan perusahaan, 3) Bergabung membangun rencana taktis yang membimbing ke pencapaian tujuan dan sasaran taktis, 4) Rapat secara teratur untuk meninjau perkembangan pencapaian tujuantujuan tersebut. Pendekatan MBO Program Studi Teknik Industri UWP 114 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Manfaat penting dari MBO adalah mendorong motivasi karyawan. Untuk mendukung sukses atau efektifitas MBO, diperlukan beberapa elemen: 1. Komitmen: diperlukan komitmen manajemen yang tinggi khususnya dari manajemen puncak 2. Penetapan Tujuan Puncak: penetapan tujuan harus dinyatakan dengan jelas dan dapat diukur. Manajer dan bawahan harus bekerja sama menyelaraskan rencana bawahan dengan rencana dan tujuan manajemen puncak 3. Tujuan Individu: harus dinyatakan dengan jelas, siapa yang harus bertanggungjawab 4. Partisipasi 5. Komunikasi: manajer mengkomunikasikan tujuan manajemen puncak dan bawahan mendiskusikan apa yang perlu disumbangkan untuk mendukung tujuan tersebut 6. Otonomi dalam Pelaksanaan: otonomi mendorong kreatifitas dan komitmen bawahan serta memberi kebebasan dalam batas-batas tertentu 7. Reviev Prestasi: kemajuan yang dicapai dapat memberi umpan balik yang kemudian dapat memberikan input perbaikan. Kekuatan dan Kelemahan MBO Kekuatan MBO melakukan Kelemahan integrasi fungsi kegiatan dalam suatu sistem yang rasional menyelesaikan segala sesuatu. dengan berusaha untuk MBO secara cepat akan ditolak oleh MBO mendorong organisasi untuk manajer yang memiliki gaya otoriter (yang menentukan tingkatan bisa saja disebabkan karena orang-orang atas hingga tingkatan bawah dari yang bertipe X dari McGregor) dan oleh manajemen mereka yang menerapkan birokrasi yang MBO memfokuskan pada hasil akhir tidak fleksibel dan ketat. tujuan dari daripada niat yang baik maupun faktor personal. MBO dianggap terlalu menyederhanakan perencanaan dan pengawasan ke dalam manajemen MBO memerlukan banyak waktu dan usaha dalam implementasinya MBO mendorong adanya manajemen MBO dapat menjadi tantangan bagi diri dan komitmen dari setiap orang manajer yang kurang memiliki kualifikasi melalui yang baik. tingkatan partisipasi pada manajemen setiap dalam penentuan tujuan Program Studi Teknik Industri UWP 115 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis Kekuatan Meningkatkan Kelemahan koordinasi antara tujuan dan rencana Memperjelas prioritas Meningkatkan motivasi karyawan Dapat menjalankan komitmen yang jika tidak kontinue ada dari Adanya ketergantungan yang besar terhadap pihak lain dalam organisasi Memungkinkan komunikasi vertikal dan horizontal gagal manajemen puncak dan ekspektasi Cenderung Terlalu menekankan pada tujuan jangka pendek pengawasan yang lebih efektif 12. Perencanaan Strategis • Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. • Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena: 1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting 2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas 3. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya 4. Perencanaan Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatu organisasi, hal penting dalam strategi sebagai berikut: - Strategi menekankan pada aksi atau tindakan untuk mencapai suatu tujuan, dan juga pada tujuan itu sendiri - Proses pencarian ide penting diperhatikan, bukan ide itu sendiri. - Bagaimana strategi ditentukan penting diperhatikan. Program Studi Teknik Industri UWP 116 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis - Strategi secara implisit mengasumsikan hubungan antara lingkungan dengan organisasi yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi. - Strategi dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. 13. Proses Perencanaan Strategis Formulasi Misi dan Tujuan Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”. Beberapa hal untuk menjawab pertanyaan tersebut: 1. Sejarah organisasi: sejarah, latar belakang, kepribadian pendiri akan menentukan karakteristik suatu organisasi 2. Daya saing atau kemampuan organisasi: organisasi akan menjalankan misi dimana dia dapat memberikan yang terbaik 3. Lingkungan organisasi: menentukan kesempatan dan ancaman yang dihadapi organisasi, yang pada giliran selanjutnya akan menentukan misi organisasi. Karakteristik misi dan tujuan yang baik adalah: 1. Fokus pada pasar, bukan pada pruduk: pertanyaan “siapa yang akan kita layani” lebih penting dibandingkan dengan “apa yang akan kita produksi”? Program Studi Teknik Industri UWP 117 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. dapat dicapai: misi dan tujuan yang baik dapat membuka mata terhadap kesempatan baru, tetapi jangan sampai menuimpangkan organisasi dari misi yang realistis tersebut. 3. Dapat memotivasi: memberi arah sekaligus memotivasi anggota organisasi 4. Spesifik: dapat memberi arah dan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya. Analisis Lingkungan Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis, politik, social, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu dikembangkan system informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari pihak luar (pelanggan dan supplier). Analisis Sumberdaya Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis kekuatan dan kelemahan organisasi. Identifikasi Kesempatan Strategis Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini (tanpa perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengambilan Keputusan Strategis Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk memanfaatkan kesempatan strategis. Beberapa kriteria untuk mengevaluasi alternatif tersebut: 1. Strategi dan komponennya harus konsisten dengan tujuan dan kebijakan organisasi Program Studi Teknik Industri UWP 118 Buku Ajar Manajemen dan Bisnis 2. Sumberdaya dan usaha dapat difokuskan pada isu-isu kritis yang dapat memisahkan masalah penting dari masalah lain yang tidak penting 3. Strategi dapat mencapai tujuan yang dituju, atau strategi mampu memperlihatkan kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan. Strategi yang baik mencakup beberapa hal: 1. Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh organisasi, pasar yang terbatas atau luas 2. Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi sumberdaya untuk mencapai tujuan 3. Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pesaingnya 4. Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal sinergi dalam suatu organisasi. Pelaksanaan Strategi Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Evaluasi dan Pengendalian Strategis Manajer harus Pengendalian selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis. Dua pertanyaan relevan dalam kegiatan ini: a. apakah pelaksanaan rencana strategis sesuai dengan rencana semula, dan b. apakah pelaksanaan tesebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Catatan Banyak hal penting yang belum dapat kita pelajari pada perkuliahan kali ini, halhal strategis bukan hanya sekedar perencanaan strategis saja, melainkan bagaimana kita: • Mengetahui konsep dasar strategi, komponen-komponen strategi, dan bagaimana strategi disusun. • Mengetahui bagaimana manajemen stategis dijalankan. • Mengetahui berbagai jenis strategi berdasarkan tingkat perusahaan atau korporat, pada tingkat bisnis, dan tingkat fungsional. Semua itu akan didapatkan oleh mahasiswa pada mata kuliah Manajemen Stratejik di semester berikutnya. Program Studi Teknik Industri UWP 119