Modul 14 KONSEP DASAR MANJEMEN DALAM AKTIVITAS BISNIS

advertisement
BUKU AJAR
MANAJEMEN DAN BISNIS
Oleh :
Tim Dosen Manajemen Dan Bisnis
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra
2009
KATA PENGANTAR
Mata kuliah Manajemen dan Bisnis adalah jenis mata kuliah
keahlian berkarya di
program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra. Buku ajar
Perencanaan & Pengendalian Produksi ini berisi lingkup: peramalan, perencanaan agregat,
sistem persediaan hingga MRP (Material Requirement Planning)
etika bisnis, kewirausahaan hingga manajemen global dan strategi organisasi. Program
kuliah direncanakan menggunakan pendekatan student center learning, dimana mahasiswa
harus aktif mencari bahan-bahan sendiri melalui text book maupun melalui online reading yang
direkomendasikan.
Mudah-mudahan buku ajar Manajemen dan Bisnis ini dapat menambah bahan belajar
bagi mahasiswa teknik industri. Terimakasih kepada seluruh bapak/ibu dosen anggota tim
penyusun buku ajar ini maupun pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ajar ini.
Demi penyempurnaan buku ajar ini, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan masukan dan saran.
Penyusun
Tim Dosen Penyusun Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN DALAM AKTIVITAS BISNIS
Kemampuan akhir yang diharapkan :
Setelah meyelesaikan pembahasan/kajian , diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan konsep-konsep dasar manajemen dalam aktivitas bisnis.
Materi yang dibahas/dikaji :
1. Organisasi dan manajer
2. Fungsi manajemen
3. Aktivitas operasional manajemn dan Manajemen berdasarkan sasaran.
ORGANISASI DAN MANAJER
Untuk melaksanakan bisnis agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
perlu diwadahi dalam suatu susunan organisasi. Sehubungan dengan itu dalam
melaksanakan penyusunan organisasi/pengorganisasian , hendaknya dikaji dari beberapa
sisi yaitu : (1) bagaimana langkah2 dalam menyusun organisasi,
(2) bagaimana azas organissi yang akan dipilih
(3) bagaimana struktur organisasi dirancang dan
(4) bagaimana prestasi organisasi yang diinginkan.
Ad (1).LANGKAH2 DALAM MENYUSUN ORGANISASI
Secara garis besar, langkah2 dalam melakukan proses penyusunan organisasi, mulai dari
merencanakan, melaksanakan dan memantau kerja organisasi secara garis besar dapat
dikemukakan sebagai berikut :

Merinci seluruh seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisai agar sesuai
dengan visi dan misinya.

Membagi beban kerja ke dalan aktivitas2 yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

Menetapkan mekanisme untuk mengkoordiansikan pekerjaan anggota organisasi
dalam satu kesatuan yang harmonis.

Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah2 penyesuaian untuk
mempertahanlan atau meningkatkan efektivitas.
Program Studi Teknik Industri UWP
1
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Perlu diketahui bahwa ada sejumlah factor spesifik yang menentukan struktur suatu
struktur suatu organisasi. Diantara faktor2 dimaksud antara lain pemakaian teknologi,
lingkungan organisasi, dan pandangan hidup yang dianut para anggotanya. Jadi tidak ada
satupun cara yang terbaik untuk merancang struktur yang dapat diterapkan bagi semua
organisasi. Streuktur yang paling sesuai adalah sesuatu yang bersifat khusus, dan akan
berbeda dari satu organisasi dengan organisasi lainnya atau bahkan di dalam tiap
organisasi strukturnya akan dapat berbeda dari waktu ke waktu.
Ad. (2) AZAS ORGANISASI
Sementara itu azas organisasi pada dasarnya merupakan berbagai pedoman yang secara
maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan
aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancer.
Azas2 organisasi dapat dirinci menjadi sembilan factor berikut :
(a) Perumusan tujuan organisasi. Hal ini akan dapat mempermudah dalam :

Penetapan haluan organisasi

Pemilihan bentuk organisasi

Pembentukan struktur organisasi

Kebutuhan para pejabat

Penyumbangan pengalaman, kecakapan ,daya kreasi anggota dll.
(b) Departemenisasi. Departemenisasi merupakan aktivitas menyusun satuan2 organisasi
yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. Dlam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah :
* Jumlah satuan (unit) organisasi yang dibuat hendaknya sesuai dengan kebutuhan.
* Perluasan aktivitas hendaknya ditamping dulu pada unit organisasi yang sudah
ada sehingga tidak tergesa-gesa membentuk unit kerja yang baru. Setelah unit
kerja yang baru terbentuk jangan membuat satuan kembarnya.
* Nama satuan organisasi hendaknya tertib sehingga dapat diketahui fungsinya
melalui nama tsb.
Program Studi Teknik Industri UWP
2
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
© Pembagian kerja.
Azas ini dikaitkan dengan pejabat yang akan menempati jabatan dalam satuan/unit
organisasinya agar roda organisasi dapat berjalan dengan baik. Dalam melakukan
pembagian kerja yang harus diperhatikan adalah :

Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang jelas.

Pejabat dari pucuk pimpinan smpai dengan pejabat yang berkedudukan paling
bawah harus mempunyai tugas yang jelas.

Variasi tugas bagi seorang pejabat hendaknya yang sejenis atau erat
hubungannya.

Beban tugas setiap pejabat hendaknya merata/adil.

Penempatan pejabat hendaknya dilaksanakan secara tepat.

Penambahan atau pengurangan pejabat harus berdasarkan volume kerja

Pembagian kerja para pejabat dalam unit/satuan organisasi jangan sampai timbul
nepotisme
(d) Koordinasi.
Azas ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus memiliki keselarasan
aktivitas diantara satuan/unit organisasi atau diantara pejabatnya. Dengan keselarasan
ini dapat dihindari terjadinya konflik, rebutan sumber atau fasilitas, kekembaran
pekerjaan, kekosongan pekerjaan dan merasa lepas satu sama lain.Disamping itu
koordinasi dapat lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan dan
implementasi,
(e) Pelimpahan wewenang
Pelimpahan wewenang merupakan penyerahan sebagaian hak untuk mengambil
keputusan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan
dengan baik oleh seorang pejabay ke pejabat yang lain. Hal ini dapatterjadi karena
seorang atasan tidak mungkin memimpin bawahan dengan jumlah terlalu banyak
karena kemampuan seseorang tentu saja terbatas. Makin banyak bawahan maka
relative makin berat beban atasan.
Manfaat yang diperoleh dari pelimpahan wewenang :

Pimpinan dapat melakukan pekerjaan yang pokok2 saja.

Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat.
Program Studi Teknik Industri UWP
3
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Keputusan2 dapat dibuat dengan lebih tepat

Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab

Mengurangi sikap selalu menunggu perintah

Pelayanan dapat terus dilaksanakan walaupun pejabat yang berwenang
berhalangan.
(f) Rentang kendali
Rentang kendali merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung
yang dapat
dipimpin dengan baik oleh seorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan
sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan dibawah seorang atasan tertentu.
Faktor yang mempengaruhi luas-sempit rentang kendali dapat dilihat dari dua sisi :

Sisi subyektif : yaitu pengalaman, kecakapan, kesehatan, dan umur seorang atasan
dan bawahan.

Sisi obyektif : yaitu corak pekerjaan, letak bawahan, stabil- labilnya organisasi,
jumlah tugas pada atasan, jumlah tugas pada bawahan ,dan waktu penyelesaian
pekerjaan.
(g) Jenjang organisasi.
Jenjang organisasi merupakan tingkatan satuan organisasi yang didalamnya terdapat
pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsi satuan
organisasi. Pejabat yang berkedudukan lebih tinggi mengawasai pejabat pada tingkat
dibawahnya, sehingga hubungan2 yang dilakukan antara pejabat hendaknya selalu
melewati tingkat2 yang telah ditentukan tsb.
Manfaat garis saluran tiap jenjang adalah :

Hubungan kebawah, merupakan perintah, pelimpahan wewenang, pengendalian,
pembimbingan, penugasan dll.

Hubungan keatas merupakan laporan, pertanggung jawaban, keluhan, saran
ataupun pendapat.

Hubungan mendatar merupakan permintaan, pertimbangan, ataupun persetujuan.
(h) Kesatuan perintah.
Azas ini menyatakan bahwa tiap2 pejabat dalam organisasi hendaknya hanya
mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi
Program Studi Teknik Industri UWP
4
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
yang tidak memiliki kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan
dari para bawahan.
(i) Fleksibilitas.
Azas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk
disesuaikan dengan perubahan2 yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas
yang sedang berjalan. Perubahan2 dapat terjadi karena pengaruh luar organisasi dan
atau pengaruh dalam organisasi.
Ad(3) STRUKTUR ORGANISASI. .
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian
dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja,
serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tsb.sampai batas2 tertentu. Selain itu
struktur organisasi memperlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tsb.,disamping itu
syruktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan
pelaporan (siapa melapor pada siapa).Dengan adanya struktur organisasi ,stabilitas dan
komunitas organisasi tetap bertahan.
Ada empat elemen dalam struktur, yaitu :

Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikasi tugas2 perorangan dan kelompok
kerja di seluruh organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas2 tsb ke dalam
unit kerja.

Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk
menuju kelayakdugaan aktivitas2nya.

Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memadukan fungsi2 sub unit dalam
organisasi. Mekanisme standarisasi aktivitas akan memudahkan pengkoordinasian
aktivitas, khususnya dalam organisasi yang tidak memiliki pola yang rumit.

Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam suatu
kelompok kerja.
Seseorang yang mewakili perusahaan akan menyusun struktur organisasi dan sub unitnya
sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan dan kemampuan organisasi.
Program Studi Teknik Industri UWP
5
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Para manajer hendaknya mengatur organisasi dan sub unitnya agar sejalan
dengan teknologi sebagai penentu struktur tujuan organisasi/perusahaan, kemampuan
sumberdaya yang dimiliki serta kondisi lingkungan organisasi baik internal maupun
eksternal. Adapun pengertian manajer adalah
Beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun/menentukan struktur
organisasi, yaitu :
a. Strategi dan struktur organisasi. Strategi organisasi merupakan tindak lanjut visi,m
misi dan tujuan perusahaan akan menentukan bagaimana jalur wewenang dan
saluran komunikasi diatur antara para manajer dan bagian dibawahnya.
b. Teknologi sebagai penentu struktur. Bentuk teknologi yang digunakan organisasi
akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi
c. Manusia sebagi penentu struktur. Orang2 yang terlibat dalam aktivitas suatu
organisasi, baik yang berada didalam maupub diluar organisasi tapi berhubungan
dengan organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi.
d. Ukuran dan struktur .Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran
sub unitnya akan mempengaruhi struktur. Organisasi yang lebih besar cenderung
memiliki spesialisasi aktivitas yang lebih luas dan prosedur yang lebih formal.
BENTUK ORGANISASI
Didalam organisasi dikenal beberapa bentuk atau struktur organisasi, yaitu
Organisasi garis, Organisasi fungsional, Organisasi garis dan staf, Organisasi Gabungan
dan Organisasi matriks.
Organisasi garis merupakan bentuk yang paling sederhana yang biasanya terdiri
dari direktur yang langsung membawahi manajer, dimana manajer ini membawahi kepala
bagian dan kepala bagian membawahi kasub atau bahkan langsung ke staf.
Organisasi fungsional mempunyai cirri bahwa setiap atasan punya wewenang untuk
memberi perintah ke setiap bawahan yang ada sepanjang perintah tsb masih ada
hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan.
Organisasi garis dan staf disusun setelah organisasi telah berkembang semakin
besar, sehingga struktur yang lebih sederhana akan dapat menyulitkanpemimpin dalam
pengambilan keputusan, dengan demikian dia merasa perlu meminta bantuan ke orang
Program Studi Teknik Industri UWP
6
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
lain yang merasa lebih mampu. Oleh sebab itu dibentuklah staf penasehat yang
merupakan kumpulan orang2 yang ahli dalam bidang2 tertentu.
Organisasi gabungan, bentuk ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi
struktur organisasi yang telah dikemukakan diatas, sehingga bentuk strukturnya dapat
berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional
dan staf atau kombinasi dari ketiganya.
Organisasi matriks. Dewasa ini struktur organisasi matriks sering diterapkan pada
organisasi2 yang memiliki pekerjaan yang relative besar, dimana dalam hal ini seorang
bawhan mempunyai lebih dari satu atasan sehingga mereka berada dibawah dua jalur
wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah,yang satu secara
horizontal (dari pimpro misalnya) dan satu lagi dari vertical (bersifat fungsional).
Ad (4) PRESTASI ORGANISASI.
Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat tergantung pada keberhasilan para MANAJER melaksanakan tugas.
Mengukur seberapa baik manajer melaksanakan tugas merupakan bahan perdebatan,
analisis dan kebingungan di USA dan banyak negara lain.
PETER DRUCKER menyatakan bahwa prestasi manajer dapat diukur dalam bentuk dua
konsep yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berarti “melakukan kerja dengan benar”
sedangkan efektivitas berarti “ melakukan pekerjaan yang benar”. Jadi manajer yang
efisien adalah manajer yang menghasilkan output yang se-besar2nya dengan input yang
se-kecil2nya. Manajer yang berhasil menekan biaya sumberdaya untuk mencapai tujuan
berarti efisien. Adapun efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat, manajer yang efektif berarti manajer yang memilih pekerjaan yang benar untuk
dilaksanakan .(memproduksi jenis mobil keluarga untuk konsumen di Indonesia
merupkan pilihan keputusan yang efektif).
Dalam pada itu yang dimaksud dengan MANAJER adalah seseorang yang bekerja
dengan dan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan2 pekerjaan mereka
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Disamping tugas mengkoordinasikan, manajer juga mempunyai tugas pekerjaan lain yang
tidak berkaitan dengan mengkoordinasikan dan memadukan pekerjaan orang lain, sebagai
Program Studi Teknik Industri UWP
7
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
contoh : penjelia klaim asuransi dapat pula memproses klaim selain mengkoordinasikan
kegiatan2 para pegawai klaim lainnya.
FUNGSI MANAJEMEN
Seperti telah pernah dibahas sebelumnya, fungsi manajemen yang relative sering
dikemukakan adalah mencaku POAC yaitu planning, organizing, actuating dan
controlling.
Sementara itu menurut Skinner fungsi manajemen meliputi :
1. Planning.
2. Organizing
3. Staffing
4. Directing
5. Controlling.
Ad 1, Planning
Planning (perencanaan) merupakan fungsi paling awal sekaligus merupakan
pedoman kearah mana tujuan organisasi/perusahaan dibawa. Dengan perencanaan akan
dapat mengurangi ketidak pastian, lebih bias mengarahkan perhatian pada tujuan dan
lebih memudahkan dalam pengawasan
Unsur2 yang perlu ada dalam perencanaan adalah :
a. Kebijaksanaan
b. Prosedur
c. Kemajuan yang diharapkan
d. Program
Sesuai dengan tingkatan manajemen, dalam perencanaan ada tiga macam perencanaan,
yaitu :
a. Perencanaan tingkat atas
b. Perencanaan tingkat menengah
c. Perencanaan tingkat bawah
Sedangkan perencanaan yang baik memerlukan syarat2 sbb. :
a. Tujuan dirumuskan dengan jelas
b. Sifat harus sederhana
c. Fleksibel
Program Studi Teknik Industri UWP
8
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
d. Realistis
Menurut Stekhen P. Robbins (2002), yang termasuk di dalam perencanaan
adalah menentukan tujuan, strategi yang akan digunakan danmengembangkan
perencanaan tsb untuk koordinasi kegiatan.
Ad 2 Organizing .
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang mengelompokkan orang,
memberikan tugas dan menjalankan tugas misi dan tujuan yangtelah ditetapkan.
Ad3. Staffing.
Merupakan fungsi manajemen untuk menyeleksi, menempatkan, melatih dan
mengembangkan pegawai/karyawan.
Ad 4.Directing
Merupakan fungsi manajemen untuk mengarahkan dan memberi perintah. Dalam
fungsi ini termasuk kepemimpinan, yang merupakan bagaimana mempengaruhi kegiatan
individu dan kelompok untuk menuju/mencapai sasaran.
Materi 16.3. AKTIVITAS OPERASIONAL MANAJEMEN. Dan MBO
Dalam menjalankan aktivitasnya diperlukan adanya ketrampilan manajemen yaitu
kemampuan dalam menggunakan pengetahuan, perilaku, dan bakat untuk menyelesaikan
suatu tugas. Ketrampilan ini diperlajari dan dikembangkan melalui pengalaman ,pelatihan
dan praktek.
Robert Katz mengklasifikasikan ketrampilan manajemen menjadi :

Ketrampilan teknis

Hubungan masyarakat

Konseptual.
Ketrampilan teknis adalah ketrampilan untuk menghasilkan produk baik barang dan atau
jasa. Ketrampilan teknis ini utamanya diperlukan oleh manajemen lini pertama.
Sedangkan hubungan masyarakat mencakup hubungan dan interaksi dengan bawahan,
rekan sekerja dan pelanggan ataupun masyarakat pada umumnya. Adapun ketrampilan
Program Studi Teknik Industri UWP
9
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
konseptual
merupakan
mengintegrasikan
kemampuan
informasi
manajer
kepemahaman
untuk
organisasi
mengorganisasikan
yang lebih
dan
baik secara
keseluruhan.Ketrampilan konseptual terutama penting bagitingkat manajemen ekskutif.
Sementara itu Henry Mintzberg memberikan klasifikasi yang lebis luas, dimana dia
memperluas ketrampilan hubungan masyarakat kedalam tiga kategori yaitu rekan sekerja,
kepemimpinan dan pemecahan konflik, sedangkan untuk ketrampilan konseptual dirinci
menjadi lima yaitu proses informasi, pengambilan keputusan, alokasi sumberdaya,
kewirausahaan dan introspeksi.
MANAGEMENT
BY
OBYECTIVE
(Manajemen berdasarkan sasaran)
Manajemen berdasarkan sasaran pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker di
awal tahun 1950-an. Manajemen berdasarkan sasaran adalah suatu system yang dinamis
yang berusaha mengintegrasikan
kebutuhan perusahaan untuk menjelaskan dan
mencapai tujuan keuntungan dan pertumbuhannya dengan kebutuhan manajer untuk
membuktikan kapasitas dan pengembangan dirinya sendiri. Sedangkan menurut John W.
Humbie,1977 manajemen berdasarkan sasaran merupakan gaya manajemen perusahaan
yang memberikan tantangan dan hasil.
Bila suatu perusahaan menerapkan manajemen berdasarkan sasaran, maka ada
suatu proses yang terus menerus mengenai :
1. Memeriksa kembali secara kritis dan menjelaskan lagi rencana strategi dan
taktis dari perusahaan.
2. Menjelaskan kepada setiap manajer hasil pokok dan standar kerja yang harus
dicapainya,sesuai dengan sasaran unit dan sasaran perusahaan.
3. Mengadakan persetujuan dengan setiap manajer mengenai
rencana
peningkatan kerja, yang merupakan sumbangan besardan realistis kepada
rencana unit dan rencana perusahaan kearah hasil kerja yang lebih baik.
4. Menciptakan kondisi yang memungkinkan tercapainya hasil pokok dan
rencana peningkatan, terutama tentang :
a. Suatu struktur organisasi yang memberikan kepada seorang manajer
kebebasan dan fleksibilitas maksimal dalam bekerja.
Program Studi Teknik Industri UWP
10
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
b. Informasi pengawasan manajemen dalam bentukdan frekwensi yang
memungkunkan pengendalian diri yang lebih efektif dan pengambilan
keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
5. Menggunakan pemeriksaan hasil kerja yang sistimatis untuk mengukur dan
menilai hasil dan pemeriksaan kemampuan untuk mengetahui siapa yang
mempunyai kemungkinan untuk maju.
6. Membina rencana diklat manajemen untuk membantu setiap manajer
mengatasi kelemahannya, membina kekuatannya, dan menerima tanggung
jawab untuk pengembangan diri sendiri.
7. Memperkuat motivasi seorang manajer dengan seleksi efektif penggajian dan
rencana penggantian.
Kebaikan/kelebihan MBO :
1. Meningkatkan komunikasi antara bawhan dengan atasan
2. Ada keterkaitan antara pelaksanaan pekerjaan pribadi karyawan dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
Kelemahan/kekurangan MBO
1. Untuk tugas2 tertentu manajemen berdasarkan ssaran sulit untuk menentukan
tujuan yang tepat.
2. Manajemen berdasarkan sasaran hanya akan sukses jika semua pihak mau
berpartisipasi.
----------------------------------------
Program Studi Teknik Industri UWP
11
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB II
PENGERTIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
I.
PENGERTIAN BISNIS
Jika mendengar kata „bisnis‟ biasanya orang akan berpikir bahwa bisnis
itu suatu „urusan‟ atau „usaha‟. Perlu juga kita melihat kata bisnis atau ‘business’
dari kamus thesaurus Bahasa Inggris; ”business is a trade or profession, the
purchase
and
sale
of
goods
and
services,
commercial
or
industrial
establishment”. Bisnis dapat diartikan sebagai usaha untuk menghasilan
atau menciptakan produk barang dan jasa kepada pelanggan (Jeff Madura,
2001). Bisnis atau perusahaan adalah suatu badan hukum yang menghasilkan
barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.
Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang. Orang-orang itu
menanggung akibat karena bisnis tersebut, karenanya mereka mempunyai
kepentingan didalamnya. Mereka dapat disebut pemegang kepentingan utama
(stakeholders) atau orang yang mempunyai kepentingan dalam bisnis.
Lima jenis pemegang kepentingan yang terlibat dalam bisnis adalah :
1. Pemilik;
pemilik
tunggal
perusahaan
atau
juga
investor
yang
menginvestasikan kan sejumlah uangnya pada suatu organisasi bisnis
2. Karyawan; karyawan perusahaan diangkat untuk menyalurkan operasi
perusahaan. karyawan perusahaan diangkat untuk menyalurkan operasi
perusahaan.Karyawan yang bertanggung jawab mengelola tugas yang
diberikan kepada karyawan lain dan membuat keputusan penting perusahaan
disebut manajer. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada keputusan yang
dibuat oleh para manajernya.
3. Kreditor; Institusi keuangan atau individu yang memberikan pinjaman
4. Pemasok; pihak yang menyediakan pasokan bahan baku atau bahan
setengah
jadi
bagi
perusahaan,
sehingga
perusahaan
tidak
dapat
menyelesaikan proses produksinya bila pemasok tidak dapat menyediakan
bahan baku yang diperlukan.
5. Pelanggan; perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa pelanggan.
Perusahaan harus dapat memberikan produk dengan harga yang pantas dan
berkualitas, sehingga pelanggan tidak beralih ke pesaing.
Program Studi Teknik Industri UWP
12
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
PELUANG DAN RENCANA BISNIS
Orang
akan
berniat
menciptakan
bisnis
hanya
apabila
mereka
mengharapkan imbalan untuk usahanya. Imbalan dari memiliki perusahaan dalam
berbagai bentuk. Sebagian orang termotivasi oleh kesempatan mendapatkan
penghasilan besar. Beberapa orang menginginkan supaya bisa menjadi atasan
bagi mereka sendiri daripada bekerja kepada orang lain. Banyak orang senang
dengan tantangan dan prestise yang berhubungan dengan memiliki perusahaan.
Sebagian
besar
pemilik
perusahaan
setuju
bahwa
semua
karakteristik
memotivasi mereka untuk memulai suatu bisnis.
Supaya dapat berhasil suatu perusahaan harus mempunyai suatu
keunggulan kompetitif atau sifat unik yang dapat membuat produknya lebih
diminati daripada produk persaingnya. Beberapa perusahaan menciptakan
keunggulan kompetitif dengan memberikan produk yang mirip terhadap produk
pesaingnya, tetapi dengan harga yang lebih murah. Bisnis lain cenderung
menyiapkan produk yang berkualitasnya lebih tinggi dari produk pesaing, atau
dengan menawarkan jasa yang lebih menyenangkan.
Banyak dari bisnis yang berhasil akhir-akhir ini memerlukan tingkat
teknologi tinggi, dana yang besar, atau keduanya. Walaupun demikian beberapa
ide dapat dilaksanakan tanpa mengandalkan teknologi atau dana besar.
PENGARUH TEKNOLOGI DALAM MENCIPTAKAN BISNIS
Teknologi telah memberikan kontribusi dalam keberhasilan banyak bisnis
dalam tahun terakhir ini. Teknologi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan atau
alat yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Suatu rangkaian
teknologi
yang
penting,
teknologi
informasi,
berkecimpung
didalam
mempergunakan informasi untuk menghasilkan barang dan jasa. Termasuk
penggunaan komputer untuk memudahkan informasi antar departemen dalam
suatu perusahaan dan penggunaan internet untuk transfer informasi mengenai
proses produksi suatu perusahaan.
Bermacam perusahaan dari industri yang berlainan mempergunakan
Internet untuk memberikan pada pelanggan informasi mengenai berbagai acara
yang akan diadakan. Suatu jenis teknologi yang berkaitan atau dikenal dengan
bisnis elektronik (e-business) atau komersial elektronik (e-commerce),
Program Studi Teknik Industri UWP
13
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
adalah penggunaan komunikasi elektronik untuk menghasilkan atau menjual
barang dan jasa. E-business mencakup transaksi bisnis, seperti menjual produk
lewat internet, maupun interaksi bisnis antara perusahaan dengan pemasoknya
lewat internet. Suatu contoh ide e-business yang berhasil adalah Amazon.com,
yang memungkinkan pelanggan membeli buku dan produk lain lewat internet.
Fungsi Utama Bisnis
Lima fungsi utama yang terlibat dalam operasi suatu bisnis adalah
1. Manajemen, keputusan manajemen menentukan bagaimana sumber daya
perusahaan dialokasikan.
2. Pemasaran, keputusan pemasaran menentukan produk dijual, harga,
distribusi dan informasi.
3. Keuangan, menentukan bagaimana mendapatkan dan menanamkan modal.
4. Akuntansi, memonitor kinerja dan menditeksi penggunaan sumber daya agar
sesuai dengan rencana perusahaan.
5. Sistem
informasi,
memberikan
informasi
kepada
karyawan
yang
memungkinkan mereka memperbaiki keputusan bisnis.
Lima fungsi ini adalah fokus dari persoalan ini karena harus dijalankan secara
benar jika bisnis ingin sukses.
MENGEMBANGKAN RENCANA BISNIS
Sekali wiraswata menciptakan suatu ide bisnis, mereka memperhatikan
bagaimana menerapkan fungsi-fungsi bisnis yang baru saja digambarkan, untuk
membuat bisnis berhasil. Mereka menciptakan rencana bisnis, yaitu deskripsi
rinci dari bisnis yang diusulkan, termasuk suatu deskripsi dari bisnis, jenis
pelanggan yang ingin ditarik, persaingan, dan fasilitas yang diperlukan untuk
produksi.
Rencana bisnis tidak hanya untuk wiraswata, tetapi juga untuk investor
atau kreditor yang mungkin memberikan dukungan dana. Wiraswata biasanya
memberikan rencananya kepada investor yang mungkin berminat sebagai pemilik
sebagian dari bisnis. Mereka juga memberikan rencananya kepada kreditor
(bank) yang mungkin memberikan pinjaman bisnis. Jadi, suatu rencana bisnis
Program Studi Teknik Industri UWP
14
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
harus jelas dan menyakinkan orang lain bahwa bisnis tersebut akan
menguntungkan.
Perkiraan atas Lingkungan Bisnis
1. Lingkungan ekonomi, menjelaskan kondisi ekonomi yang berlangsung, dan
terbentangnya risiko maupun manfaat yang dihadapi perusahaan terhadap
kondisi tersebut.
2. Lingkungan industri, menjelaskan pertanyaan dalam industri dan permintaan
secara umum atas produk tersebut dalam industri.
3. Lingkungan Global, menjelaskan kondisi global yang berlangsung yang terkait
dengan bisnis tersebut, seperti pasar asing/luar negeri di mana mungkin
produk bisnis tersebut dapat dijual di kemudian hari atau mungkin
mendapatkan barang pasokan.
Rencana Manajemen
1. Struktur
organisasi,
menjelaskan
mengenai struktur
organisasi yang
menggambarkan hubungan antara posisi para karyawan. Struktur ini juga
harus memberikan identifikasi tanggung jawab setiap posisi dalam mengatur
posisi yang lain dan menjelaskan tugas spesifik dan gaji para manajer dan
karyawan lain.
2. Proses produksi, menjelaskan mengenai proses produksi, termasuk lokasi,
desain dan tata letak dari fasilitas yang diperlukan untuk menciptakan prodk
rancanan juga menjelaskan mengenai rencana jumlah produksi per bulan
atau per tahun.
3. Mengelola
karyawan,
menjelaskan
mengenai
lingkungan
kerja
yang
digunakan untuk memotivasi karyawan dan rencana pelatihan, evaluasi, dan
pemberian kompensasi kepada karyawan.
Rencana Pemasaran
1. Target Pemasaran, menjelaskan mengenai profit (misalnya umur dan tingkat
penghasilan) pelanggan yang akan membeli produk, karena mereka
membentuk target pasar. (siapa yang akan membeli produk ?).
2. Karakteristik produk, menjelaskan ciri khas produk (mengapa pelangga ingin
membeli produk).
Program Studi Teknik Industri UWP
15
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Penentuan harga, menjelaskan bagaimana produk akan diberi harga
dibandingkan harga produk pesaing. (bagaimana pelanggan membayar
produk tersebut ?).
4. Distribusi, menjelaskan bagaimana produk akan dipromosikan kepada
pelanggan yang potensial (bagaimana pelanggan akan diberi tahu mengenai
produk ini ?)
Rencana Keuangan
1. Kelayakan bisnis, memperkirakan mengenai penghasilan, pengeluara, dan
keuntungan dari bisnis yang diusulkan untuk lima tahun yang akan datang.
Harus
diperhatikan
bahwa
estimasi
penghasilan,
pengeluaran,
dan
keuntungan yang diusulkan mungkin berubah dengan berbagai kemungkinan
kondisi ekonomi atau industri.
2. Dana yang diperlukan, memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk
mendirikan bisnis dan mendukung operasionalnya selama lima tahun.
Lingkungan Organisasi Bisnis
Lingkungan organisasi perusahaan terdiri dari:
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling
mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung
satu sama lain. Organisasi mendapatkan input (bahan baku, uang, tenaga
kerja) dari lingkungan eksternal, kemudian ditransformasikan menjadi produk
dan jasa sebagai output bagi lingkungan eksternal. Definisi lingkungan
eksternal adalah sebagi berikut:

Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang
memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams,
2001:51).
Program Studi Teknik Industri UWP
16
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang
sebagian
besar tak
dapat dikendalikan
dan
berpengaruh
dalam
pembuatan keputusan oleh manajer (T.Hani Handoko, 1999:62).

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu
organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu (James A.F.
Stoner,1996:66)
Lingkungan eksternal juga dapat dibagi menjadi dua unsur, antara lain:
Menurut James A.F. Stoner:
1. Unsur-unsur tindakan langsung (direct action)
2. Unsur-unsur tindakan tak langsung (indirect action)
Menurut T. Hani Handoko:
1. Lingkungan ekstern mikro
2. Lingkungan ekstern makro
Menurut Chuck Williams:
1. Lingkungan khusus
2. Lingkungan umum
3. Lingkungan yang berubah
Dari ketiga pendapat tersebut sebenarnya mempunyai pengertian yang sama
dalam pembagiannya, hanya Chuck Williams yang menambahkannya dengan
point ketiga „lingkungan yang berubah‟. Jadi, lingkungan eksternal itu terbagi
menjadi:
1. Lingkungan ekstern mikro (unsur-unsur tindakan langsung atau
lingkungan khusus)
2. Lingkungan ekstern makro (unsur-unsur tindakan tak langsung atau
lingkungan umum)
Program Studi Teknik Industri UWP
17
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Lingkungan Ekstern Mikro
Lingkungan ekstern mikro terdiri dari:
1. Pelanggan (customers)
Pelanggan membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat
hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mencapai
keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati perubahan
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati
kebutuhan
dan
keinginan
pelanggan.
Pengamatan
reaktif
adalah
memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah pelanggan
setelah
kejadian,
misalnya
mendengarkan
keluhan
pelanggan.
Pengamatan proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan
kejadian, kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum
pelanggan mengeluh).
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual
produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali perbedaan antara
keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah perusahaan
melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena itu,
perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa
pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan
kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga
kerja, keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Terdapat
hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan perusahaan.
Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk
pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai
pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu
tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan
sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.
Program Studi Teknik Industri UWP
18
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan
organisasi
dalam
perwakilan-perwakilan
pemerintah
berkembang semakin kompleks. Peraturan-peraturan industri yang
ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh organisasi
dalam operasinya, prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan
lainnya untuk melindungi masyarakat.
5. Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi
keuangan,
tergantung
seperti bank-bank
pada
bermacam-macam
komersial,
bank-bank
lembaga
instansi,
dan
perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal. Lembaga
keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan
memperluas kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun
fasilitas baru dan membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasioperasinya.
Lingkunan Ekstern Makro
Lingkungan ekstern makro terdiri dari:
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar
organisasi
yang
beroperasi
di
dalamnya.
Pada
suatu
keadaan
perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli
masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan
tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu
perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan lingkungan yang
mendorong terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan perekonomian
yang lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan
usaha menjadi sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu
mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi,
tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan harga-harga yang
ditetapkan oleh pesaing.
Program Studi Teknik Industri UWP
19
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan
untuk mengubah bentuk masukan (input) menjadi keluaran (output).
Sehingga perubahan dalam teknologi dapat membantu perusahaan
menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan produknya
dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat
memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional.
Contohnya perusahaan fotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi
perusahaan kertas karbon.
3. Politik Hukum
Komponen
politik/hukum
adalah
undang-undang,
peraturan,
dan
keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha. Komponen
politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan
operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin mengabaikan iklim
politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara,
seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan
upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
4. Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta
perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari penduduk dalam suatu
masyarakat tertentu. Pertama, perubahan karakteristik demografi seperti,
jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan atau
pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara
perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya
dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan
akan produk dan jasa suatu usaha.
Program Studi Teknik Industri UWP
20
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
II.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Istilah atau kata “manajemen” seringkali didengar dan disebut-sebut baik dalam
suatu organisasi perusahaan maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita
membuka kamus Bahasa Inggris kata “manajemen” (management) berarti
mengelola atau mengatur. Apa yang dikelola dan bagaimana mengaturnya, dapat
dilihat dari beberapa pengertian manajemen di bawah ini:

Chuck Williams (2001): Manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua
pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki
kemampuan-kemampuan
teknis
di
lapangan,
tanpa
mengerjakan
teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki
kemampuan teknis).

Murti Sumarni dan John Soeprihanto (1995): Manajemen merupakan
suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.
Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi
sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan
cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.
Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan
dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah
kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas
adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi
atau dapat juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat atau melakukan pekerjaan yang benar.
Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak
manajer gagal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu
efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket
kiriman yang hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari
Program Studi Teknik Industri UWP
21
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
divisi yang terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan
keluar yang lebih baik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa
kurir yang bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya.
Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan
suatu perusahaan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer
juga harus berusaha untuk mencapai hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun
perusahaan Chrysler Motor mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan
keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efeisien.
Kemudian perusahaan tersebut melaukan inovasi baru dengan memproduksi
mobil rancangan pemenang lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik
minat pembeli. Setelah itu Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa
pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha
untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong
pencapaian sasaran organisasi.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi: merencanakan
(planning),
mengorganisasikan
(organizing),
memimpin
(leading),
dan
mengendalikan (controlling).

Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan
sarana untuk mencpainya

Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan
akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta
siapa yang akan bekerja untuk siapa

Memimpin (leading) adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada
karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

Mengendalikan (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian
sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana dibutuhkan.
Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi
manajemen ini dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin
Program Studi Teknik Industri UWP
22
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencana, semakin
besar
keuntungan
yang
diperoleh
perusahaan
mereka,
karena
fungsi
perencanaan memegang peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara
manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri
mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka
sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa
perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri,
dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam
pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama
sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi
manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara
manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut:

Membuat sesuatu terjadi (making things happen)

Menghadapi persaingan (meeting the competition)

Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, &
process)

Memimpin (leading)
Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi
dibangun di atasnya. Pertama, „membuat sesuatu terjadi‟ merupakan gabungan
dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk
„membuat sesuatu terjadi‟, kita harus merencanakan bagaimana mencapai
sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja
serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, „menghadapi
persaingan‟ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap
bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga,
tanpa mempertimbangkan dalam „mengorganisir orang, proyek, dan proses‟ maka
Program Studi Teknik Industri UWP
23
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat
sesuatu terjadi). Terakhir, „memimpin‟ dengan memperhatikan kesejahteraan
karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan,
dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu
gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan
termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan
dan dukungannya.
Jenis-jenis Manajemen
Empat jenis manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda,
antara lain:
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO)
dan pemimpin operasi (COO)dan bertanggung jawab terhadap segenap
pengarahan dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab menciptakan
kondisi penting untuk perubahan juga termasuk membentuk visi dan misi
jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga wajib membantu
karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Selain
itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya
organisasi yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan
lingkungan usaha mereka.
2. Manajer Menengah (Middle Manager)
Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer
divisi, dan manajer wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan
tujuan yang sejalan dengan rencana dan sasaran dari Top Manager, serta
menetapkan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran.
Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan
semua departemen dan divisi di perusahaan. Manajer menengah
mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit dan para manajer lini
pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menerapkan
perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager.
Program Studi Teknik Industri UWP
24
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Manajer Lini Pertama (Lower Manager)
Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia
jaga (shift supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola
kinerja dari karyawan tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci
dan rencana operasi berdasarkan perencanaan jangka menengah dari
manajemen tingkat menengah. Mereka juga melatih dan mengawasi
kinerja dari karyawan non manajerial serta bertanggung jawab langsung
atas produksi barang atau jasa.
4. Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru
yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang
mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan
membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin
kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan
hubungan dalam kelompok.
Keterampilan Manajemen
Dari tingkatan manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing
tingkatan manajerial tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang
diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang
berbeda. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea,
gagasan, dan saran untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan
tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret. Proses
penjabaran ide menjadi rencana rencana kerja disebut sebagai proses
perencanaan. Keterampilan konsepsional ini sangat diperlukan bagi
manajer pada tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi tingkatan
manajerial seseorang, maka semakin diperlukannya keterampilan ini.
Program Studi Teknik Industri UWP
25
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan
berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan
yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer
yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan
ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan
langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive
akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih
baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan
berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin,
membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.
REFERENCES:
1. Griffin, Ricky W. and Ebert, Ronald J. 2006.Business. Pearson Education
Inc, New Jersey.
2. Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business.South-Western College
Publishing, USA.
3. Stoner, James. 2003. Management. Prentice Hall Inc., New Jersey.
4. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.1995. Pengantar Bisnis.
5. Williams, Chuck. 2001. Management. Thomson Learning.
Program Studi Teknik Industri UWP
26
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB III
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Bahan Kajian
1) Pengertian Etika Bisnis
2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis
3) Tanggung jawab sosial bisnis terhadap pelanggan, karyawan, pemilik, kreditor,
dan lingkungannya
Pengertian Etika Bisnis
 Kata ‘etika’ berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang cukup
luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kandang, padang rumput, kebiasaan,
adapt, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Bentuk jamak ethos
adalah ta etha yang berarti adat kebiasaan. Arti jamak inilah yang digunakan
Aristoteles (384-322 SM). Dari asal katanya bisa dikatakan etika sebagai ilmu
yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan. Pendeknya, etika adalah
ilmu yang secara khusus menyoroti perilaku manusia dari segi moral, bukan dari
fisik, etnis dan sebagainya.
 Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu
pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan
dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan
moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
 Semua bisnis harus menyadari tanggung jawabnya terhadap para pemangku
kepentingan
perusahaan
dan membuat
keputusan
yang
mencerminkan
tanggung jawab ini.
Program Studi Teknik Industri UWP
27
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan etika bisnis
Tanggung Jawab Perusahaan terhadap:
a) Pelanggan
b) Karyawan
c) Pemegang saham
d) Kreditornya
Tanggung jawab sosial bisnis terhadap pelanggan, karyawan, pemilik, kreditor,
dan lingkungannya

Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggannya :
Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan jauh melampaui provisi dari
produk atau jasa. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial (social responsibility)
ketika menghasilkan produk dan menjual produknya.

Tanggung jawab sosial : Kesadaran perusahaan mengenai bagaimana keputusan
bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat.

Produksi yang bertanggung jawab ?
 Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan

Penjualan yang bertanggung jawab ?
 Strategi penjualan agresif, promosi yang jujur  Customer Satisfaction Survey
 Tanggung Jawab terhadap Customer
1. Menetapkan pedoman business responsibility.
*
Pedoman kualitas
 Keselamatan pelanggan ?
*
Pedoman pelayanan
&
perlakuan terhadap pelanggan, karyawan, serta
pemilik
 Komunikasi yang jujur
Program Studi Teknik Industri UWP
28
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Memantau keluhan pelanggan.
*
Keluhan kualitas produk
*
Keluhan pelayanan karyawan
 Sumber keluhan ?
 Keluhan tidak terulang ?
 Unit/Tim khusus penerima dan penanganan keluhan
 Evaluasi terhadap karyawan dengan pelayanan tidak sesuai pedoman
3. Mengadakan umpan balik customer.
*
Mendeteksi masalah kualitas produk
*
Mendeteksi masalah pelayanan
 Pelaksanaan tidak menunggu ada keluhan
 Penyebaran kuesioner
 Pengajuan pertanyaan
 Koreksi atas masalah
 Konsumerisme (Consumerism) ?
Permintaan
kolektif
dari
pelanggan
agar
dunia
bisnis
dapat
memenuhi
kebutuhannya.
YLKI :
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
 Tujuan ?
 Peran dan hasil selama ini ?
Peranan Pemerintah ?
Tujuan : Perusahaan dapat memenuhi tanggungjawabnya terhadap customer
# Kebijakan keamanan produk
 pengujian kualitas produk makanan
# Kebijakan iklan
 ketentuan pengaturan periklanan
# Kebijakan persaingan industri
 UU Anti Monopoli (Indonesia)
Program Studi Teknik Industri UWP
29
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Tanggung Jawab terhadap Karyawan
 Keselamatan Karyawan
Memberlakukan pedoman keselamatan kerja, menawarkan seminar mengenai
keragaman, dan menetapkan prosedur untuk menampung keluhan dari
karyawan.
 Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain
Masalah Gender, Suku, Agama, dan Asal Negara
 Peluang yang Setara
Kesempatan sama dapat memasuki perusahaan
Mendapatkan peluang sama di suatu posisi/jabatan
Memperoleh besar gaji yang sama

Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham (owners) :
 Kepentingan pribadi manajemen/karyawan
 Kepentingan stockholders/shareholders
 Mana yang harus didahulukan ?
 Mana yang lebih penting ?
 Kinerja tinggi  Nilai saham naik
 Kompensasi dikaitkan dengan kinerja
 Kompensasi bentuk pemberian saham

Tanggung Jawab terhadap Kreditor :
 Memenuhi kewajiban keuangannya.
 Menginformasikan masalah keuangan secara rutin dan jika ada permasalahan.
 Tidak mampu memenuhi kewajiban dapat dinyatakan pailit.
 Pelanggaran tanggung jawab dilakukan dengan penyusunan laporan keuangan
yang tidak mencerminkan kondisi keuangan sebenarnya.

Tanggung Jawab terhadap Lingkungan :
 Polusi Udara : Menyebabkan menghambat pernapasan. Produksi bahan bakar
dan baja, serta penggunaan kendaraan, telah meningkatkan kadar karbon
dioksida dalam udara.
Program Studi Teknik Industri UWP
30
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
 Polusi Tanah : Tanah telah terpolusi oleh limbah beracun yang dihasilkan dari
beberapa proses produksi, seperti limbah, tanah dan pertanian.
 Polusi Air : Air laut dan sungai tercemar seperti Pembuangan limbah beracun &
sampah yang menyebabkan banjir
 Polusi Suara : Mengganggu ketenangan seperti Mesin pabrik, mesin kendaraan
bermotor.
 Perusahaan : Biaya tanggung jawab lingkungan besar.
 Pemerintah : Menjaga pelestarian lingkungan.

Tanggung Jawab terhadap Komunitas / Masyarakat:
 Kepedulian perusahaan terhadap masyarakat lokal ?
*
Sponsor acara lokal
*
Sumbangan untuk bencana/yayasan lokal
 Maksimalisasi tanggung jawab masyarakat ?
 Biaya
 Maksimalisasi nilai perusahaan ?
 Keuntungan
 Maksimalisasi tanggung jawab bagi customer ?
 Harga jual

Kepedulian perusahaan terhadap masyarakat internasional ?
*
Persaingan internasional
*
Perbedaan budaya
*
Biaya tanggung jawab sosial
*
Pembebanan biaya pada harga jual
*
Tuntutan pelanggan dan karyawan
Program Studi Teknik Industri UWP
31
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB IV
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG MANAJEMEN
Pembahasan dan pemahaman perkembangan teori-teori manajemen sangat
diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori
manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu
manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah
yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan. Tiga pandangan
utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan-pendekatan
sebagai berikut :

Pendekatan klasik (the classical approaches), yang dikenal sebagai aliran
manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik/prinsip-prinsip
administrative (administrative principles) serta organisasi birokrasi (bureaucratic
organization) yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan prinsip-prinsip
universal untuk berbagai situasi manajemen.

Pendekatan sumber daya manusia (the human resources approaches), yang
dikenal juga sebagai aliran perilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen
tentang kebutuhan manusia, kerja kelompok serta peranan faktor-faktor social di
tempat kerja.

Pendekatan kauntitatif atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or
management science approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen
dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah
manajemen dalam sebuah organisasi.

Pendekatan modern (modern approaches), yaitu pendekatan pada studi
manajemen dengan pandangan system dan pemikiran kontingensi berdasarkan
komitmen terhadap mutu dan kinerja yang tinggi
Program Studi Teknik Industri UWP
32
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
1.1.
Pendekatan Manajemen Klasik
Aliran klasik, terdiri dari :
a) Manajemen Ilmiah
Tokoh utama aliran ini adalah Frederick Winslow Taylor yang menulis buku
“Scientific
Management”.
Taylor
memberikan
prinsip-prinsip
dasar
penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen dan mengembangkan teknikteknik untuk mencapai efisiensi.
Empat prinsip dasar manajemen ilmiah, yaitu :
1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar metode
yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan
tanggung jawab atas suatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah karyawan
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan karyawan
Teknik pencapaian efisiensi yang dikembangkan untuk melaksanakan
prinsip-prinsiptersebut
adalah
studi
gerak
dan
waktu,
pengawasan
fungsional, system upah perpotongan differensial, kartu instruksi, pembelian
dengan spesifikasi dan standardisasi pekerjaan, peralatan, dan tenaga kerja.
b) Prinsip-Prinsip Administratif
Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, indsutrialis Perancis yang
menulis buku “Administration Industriele et Generale”, mengemukakan lima
unsur manajemen POACC (fungsionalisme Fayol)
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling
bergantung yaitu :
1. Teknik, produksi dan manufacturing produk.
2. Komersial, pembelian bahan baku dan penjualan produk
3. Keuangan, perolehan dan penggunaan modal
4. Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan
5. Akuntansi, pelaporan dan pencatatan keuangan
6. Manajerial, penerapan fungsi POACC
Program Studi Teknik Industri UWP
33
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Empat belas prinsip manajemen Fayol yaitu :
1. Pembagian kerja, spesialisasi meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan untuk dipatuhi
3. Disiplin, respek, dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi
4. Kesatuan perintah, setiap karyawan hanya menerima intruksi tentang
kegiatan tertentu dari seorang atasan.
5. Kesatuan pengarahan, operasi-operasi organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan
penggunaan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum
7. Balas jasa, kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil
bagi karyawan dan pemilik.
8. Sentralisasi,
ada
keseimbangan
yang
tepat
antara
sentralisasi
(pengambilan keputusan terpusat) dan desentralisasi (memberikan
peranan dalam pembuatan keputusan kepada karyawan
9. Rantai scalar, garis perintah dan wewenang yang jelas
10. Order, kebutuhan sumber daya harus ada pada waktu dan tempat yang
tepat
11. Keadilan, harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi
12. Kestabilan staff, tingkat perputaran karyawan yang tinggi tidak baik untuk
perkembangan perusahaan.
13. Inisiatif, adanya kebebasan karyawan menjalankan pekerjaan sesuai
rencana
14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan, menekankan mendorong
komunikasi lisan bila memungkinkan.
Marry Parker Follet memberikan pandangan terhadap prinsip-prinsip
administratif dalam bukunya “Dynamic Administration : The Collected Papers
of Mary Parker Follet” sebagai berikut :

Tugas manajer adalah membantu karyawan untuk saling bekerja sama
mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi

Rasa memiliki terhadap perusahaan menciptakan rasa tanggung jawab
kolektif
Program Studi Teknik Industri UWP
34
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Permasalahan dalam bisnis melibatkan banyak factor yang harus
dipertimbangkan berkaitan dengan hubungan antar factor

Pemberian pelayanan dan keuntungan perusahaan harus dikaitkan
dengan kesejahteraan masyarakat
c) Teori Organisasi Birokratis, yang dikemukakan Max Waber menyatakan
tentang konsep birokrasi yaitu : sebuah bentuk organisasi yang ideal dengan
tujuan yang rasional serta sangat efisien yang didasarkan atas prinsip-prinsip
yang masuk akal, teratur serta wewenang formal.
Beberapa karakteristik konsep birokrasi Weber, yaitu

Pembagian tugas yang jelas,, pekerjaan ditentukan secara jelas
menjadikan karyawan lebih terampil terhadap pekerjaan itu

Hierarki wewenang yang jelas, posisi wewenang dan tanggung jawab
ditentukan dengan jelas, setiap posisi melaporkan pada posisi lain yang
lebih tinggi

Aturan dan prosedur formal, petunjuk tertulis yang mengatur setiap
perilaku dan keputusan dibuat secara formal

Impersonal, aturan dan prosedur diterapkan secara menyeluruh, tidak
ada yang mendapat perlakuan khusus

Jenjang
karier
didasarkan
atas
kualitas,
karyawan
dipilih
dan
dipromosikan berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer harus
karyawan yang professional.
1.2.
Pendekatan Sumber Daya Manusia/Perilaku Manusia
Aliran ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik yang
tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
Aliran ini berusaha melengkapi dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Tokoh yang terkenal pada aliran ini adalah Elton Mayo, melalui
percobaan yang dilakukan di pabrik Hawthorne terhadap kondisi kerja
sekelompok karyawan, Mayo menemukan bahwa hubungan manusiawi diantara
anggota terpilih maupun dengan peneliti (pengawas) lebih penting dalam
menentukan produktivitas, perhatian khusus dari manajemen puncak mendorong
Program Studi Teknik Industri UWP
35
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
peningkatan motivasi mereka, daripada perubahan variabel seperti upah, jam
kerja atau periode istirahat. Fenomena ini dikenal sebagai “Hawthorne effect”.
Pandangan studi Hawthorne Effect memunculkan bidang studi perilaku
organisasi yaitu studi tentang indivisu dan kelompok dalam organisasi
diantaranya muncul teori kebutuhan manusia oleh Abraham Maslow terhadap
lima tingkatan kebutuhan manusia, yaitu :
Aktualisasi Diri
(berkembang)
Penghargaan
(penghormatan,prestise,
prestasi)
Sosial
(perhatian, rasa
memiliki)
Keamanan
(perlindungan dan
kepastian)
Fisiologi
(biologis, makan,
minum)
Teori tersebut berdasarkan atas dua prinsip, pertama prinsip deficit,
kebutuhan yang telah terpenuhi berhenti menjadi motivator dalam perilaku,
kedua prinsip berurutan, kelima kebutuhan tersebut berurutan seperti suatu
hirarki, suatu kebutuhan disetiap tingkatan akan muncul jika kebutuhan ditingkat
yang lebih rendah sudah terpenuhi.
Program Studi Teknik Industri UWP
36
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Douglas
McGregor
memberikan
pandangan
berdasarkan
studi
Hawthorne dan Maslow, yaitu teori X dan teori Y tentang sifat manusia di tempat
kerja :
Teori X berasumsi bahwa karyawan :

Tidak suka bekerja

Tidak mempunyai ambisi

Tidak bertanggung jawab

Enggan untuk berubah

Lebih suka dipimpin daripada memimpin
Teori Y berasumsi bahwa karyawan :
Suka bekerja

Mampu mengendalikan diri

Menyukai tanggung jawab

Penuh imajinasi dan kreasi

Mampu mengarahkan diri sendiri
Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat
mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan
bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan.
Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong
karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kraetif
dalam melakukan pekerjaan mereka.
1.3.
Pendekatan Management Science
Aliran kuantitatif (management science), merupakan ilmu manajemen
yang berdasarkan teknik-teknik matematis untuk pemecahan masalah dan
pembuatan
keputusan,
penganggaran
modal,
biasanya
digunakan
manajemen
aliran
dalam
kas,
kegiatan
scheduling
seperti
produksi,
pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber
daya manusia dan sebagainya.
Program Studi Teknik Industri UWP
37
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Langkah-langkah management science yaitu :
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan hasil-hasil
6. Pelaksanaan
Pendekatan manajemen kauntitatif mencakup karakteristik sebagai berikut ;
Konsentrasi pada pengambilan keputusan dan dampak akhir bagi tindakan
manajemen
Penggunaan kriteria ekonomi dalam keputusan (biaya, pendpatan, deviden)
Penggunaan model matematis dengan hukum dan rumus yang canggih
Penggunaan computer untuk mempercepat proses
1.4.
Pendekatan Manajemen Modern
Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan
bahwa tidak ada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalam segala
situasi. Perkembangan teori manajemen terus mengalami penyesuaian seiring
tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer
dan organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut melalui
strategi manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah
bakat
dan
kemampuan
anggota-anggota
organisai.
Landasan
utama
pendekatan ini adalah manajemen sebagai system dan manajemen dengan
pendekatan kontingensi.
1)
Pendekatan Sistem (System Approaches)
Pendekatan system dalam manajemen artinya memandang organisasi
sebagai suatu satu kesatuan yang menyeluruh yang terdiri dari bagianbagian yang saling berhubngan dan sebagai bagian dari lingkungan
eksternal yang lebih luas. Pada dasarnya system merupakan sub systemsub system yang saling berhubungan dan saling bergantung.
Manajemen memandang system sebagai system tertutup dan system
terbuka.
Manajemen system tertutup memusatkan pada hubungan-
Program Studi Teknik Industri UWP
38
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
hubungan dan konsistensi internal (kesatuan perintah, rentang kendali,
wewenang dan delegasi) sedangkan system terbuka mempertimbangkan
pengaruh lingkungan, tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya
dengan konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarahkan
ke pencapaian tujuan.
2)
Pendekatan Kontingensi (Contingency Approaches)
Pendekatan
ini
memandanga
bahwa
tugas
manajer
adalah
mengidentifikasikan teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan
tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan
manajemen.
Perbedaan
kondisi dan
situasi membutuhkan
aplikasi dan
teknik
manajemen yang berbeda, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep
universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Pendekatan ini
memasukkan variable-variabel lingkungan dalam analisanya, karena
perbedaan kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik
manajemen yang berbeda pula.
PANDANGAN UTAMA TENTANG MANAJEMEN
Pendekatan Klasik : Manajemen Ilmiah, Prinsip-Prinsip Administratif, Teori Organisasi
Birokratis
Pendekatan SDM : Hawthorne Effect  Teori Maslow, Teori X dan Teori Y
Pendekatan Kuantitaif
Pendekatan Modern : Pendekatan Sistem, Pendekatan Kontingensi
Program Studi Teknik Industri UWP
39
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB V
KEWIRAUSAHAAN
Bahan Kajian
 Ciri wirausahaan

Menyusun Rencana Bisnis

Mengembangkan keunggulan kompetitif

Perkembangan UKM
Ciri Kewirausahaan
 Setiap tahun, didirikan ratusan ribu bisnis kecil. Lebih dari 99 persen perusahaan
memiliki jumlah karyawan kurang dari 500 orang. Berikut ini adalah ulasan singkat
dari bagaimana 2 bisnis kecil yang sukses diciptakan :
1. Domino’s Pizza (di Ann Arbor, Michigan) adalah contoh klasik dari suatu bisnis
yang diawali dengan sedikit pendanaan. Bisnis ini didirikan ketika Tom
Monaghan (seorang dropout perguruan tinggi) dan saudaranya membeli sebuah
restoran pizza yang bangkrut pada tahun 1960. Tom harus meminjam $500 yang
ia butuhkan untuk diinvestasikan pada perusahaan. Kemudian, ia berhasil
menarik
minat
saudaranya
atas
bisnis
tersebut.
Domino’s
Pizza
kini
menghasilkan penjualan sekitar $1 miliar per tahun.
2. Glow Dog, Inc (di Concord, Massachusetts), menjual baju yang memantulkan
cahaya untuk binatang peliharaan. Pemiliknya, Beth Marcus, memikirkan ide
bisnis ini ketika ia menuntun anjingnya di malam hari dan menyadari bahwa
anjing tersebut ternyata tidak terlihat oleh pengendara kendaraan bermotor yang
lewat. Baru dua tahun menjalankan bisnis tersebut, perusahaannya mampu
meraih penjualan rata-rata tahunan sebesar lebih dari $1 juta.
Program Studi Teknik Industri UWP
40
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Ciri Wirausahawan
 Pengertian Wirausahawan :
Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena menciptakan
dan mengoperasikan bisnis baru.
Ciri-ciri wirausahawan :
1. Toleransi Resiko
2. Kreativitas
3. Inisiatif
Pro dan Kontra Kewirausahawan :
Keuntungan
1. Sebagai seorang pengusaha, anda kemungkinan dapat memperoleh keuntungan
besar dari bisnis anda, dan karenanya mendapatkan penghasilan yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan jika Anda bekerja untuk bisnis lain.
2. Anda dapat menjadi pimpinan bagi diri sendiri dan menjalankan bisnis sesuai
dengan keinginan anda
3. Karena anda yang memegang kendali, anda tidak perlu takut disalahkan oleh
seorang pimpinan atau dipecat.
4. Anda memiliki kepuasan bekerja di suatu bisnis yang anda ciptakan sendiri, dan
kemungkinan besar lebih bersedia untuk bekerja karena anda akan langsung
mendapatkan imbalan atas pekerjaan anda dalam bentuk laba bisnis yang lebih
tinggi.
Kerugian
1. Anda memiliki kemungkinan menanggung kerugian dalam jumlah besar dan bahkan
dapat kehilangan seluruh investasi anda di dalam bisnis.
2. Meskipun anda dapat mengendalikan bisnis, anda harus memastikan bahwa fungsifungsi bisnis telah berjalan dengan baik. Memegang kendali bukan berarti anda
dapat bolos kerja kapan pun anda mau, penghasilan yang anda terima terkait
dengan seberapa baik bisnis tersebut dikelola dari hari ke hari
Program Studi Teknik Industri UWP
41
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Meskipun, sebagai pemilik dari suatu bisnis, anda tidak akan dipecat, anda masih
dapat kehilangan sumber penghasilan anda jika bisnis tersebut gagal.
Menyusun Rencana Bisnis
 Pengertian Rencana Bisnis
Uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai
produk atau jasa, jenis konsumen yang menjadi target, persaingan, dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk produksi.
 Rencana bisnis biasanya terdiri dari :
1. Penilaian mengenai lingkungan bisnis
2. Rencana manajemen yang menjelaskan bagaimana sumber daya perusahaan
digunakan
3. Rencana pemasaran yang menjelaskan penentuan harga, distribusi, dan
rencana promosi, dan
4. Rencana keuangan yang menunjukkan kelayakan bisnis dan menjelaskan
bagaimana bisnis tersebut akan didanai
Program Studi Teknik Industri UWP
42
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Mengembangkan keunggulan kompetitif
 Suatu bisnis baru dapat mengembangkan keunggulan kompetitif di dalam segmen
pasarnya melalui produksi yang efisien atau dengan menawarkan mutu produk yang
lebih baik.
 Keunggulan-keunggulan Penting :
1. Menghasilkan Produk secara lebih efisien
Suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan mutu yang serupa dengan
biaya yang lebih rendah, maka bisnis tersebut dapat memberikan harga yang
lebih rendah dibanding para pesaingnya.
2. Menghasilkan Produk yang lebih bermutu lebih tinggi
Suatu bisnis baru dapat memproduksi produk bermutu lebih tinggi tanpa harus
menanggung biaya yang berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki
keunggulan kompetitif di atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama
Perkembangan UKM
Pengertian Bisnis Kecil
Bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasarnya.
Pentingnya Bisnis Kecil dalam Perekomian AS
Lebih dari 86 persen dari seluruh bisnis AS memiliki kurang dari 20 karyawan. Total
jumlah orang yang diperkerjakan oleh bisnis kecil ini mencapai sekitar seperempat dari
seluruh angkatan kerja AS. Sebanyak 29 persen bekerja untuk perusahaan dengan
jumlah karyawan kurang dari 100 orang.
Mengukur sumbangan bisnis kecil berkaitan dengan dampaknya terhadap aspek pokok
perekonomian AS :
1. Penciptaan Lapangan Kerja
Pertumbuhan pekerjaan relatif di antara berbagai ukuran bisnis sulit untuk
ditentukan.
Program Studi Teknik Industri UWP
43
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Inovasi
Sejarah telah menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis
kecil (atau individu) daripada bisnis besar.
3. Pentingnya bagi bisnis besar
Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen melalui
bisnis kecil.
Bentuk-bentuk bisnis kecil yang Populer :
1. Jasa
Jasa bisnis kecil berkisar dari konsultasi pernikahan hingga perangkat lunak
komputer, dari konsultasi manajemen hingga pemeliharaan kucing secara
profesional.
2. Konstruksi
Sekitar 10 persen dari bisnis dengan karyawan kurang dari 20 orang terlibat dalam
bidang konstruksi.
3. Keuangan dan Asuransi
Perusahaan asuransi dan keuangan juga menghasilkan sekitar 10 persen dari
semua perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 20 orang.
4. Grosir (wholesaling)
Pemilik bisnis kecil sering kali berhasil juga dalam bidang grosir, sekitar 8 persen
dari bisnis dengan karyawan kurang dari 20 orang adalah grosir.
5. Transportasi dan Perakitan
Beberapa perusahaan kecil sekitar 5 persen dari seluruh perusahaan dengan
karyawan kurang dari 20 orang bergerak di bidang transportasi dan bisnis yang
terkait dengan transportasi.
Program Studi Teknik Industri UWP
44
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Waralaba
Perjanjian yang mengatur transaksi antara terwaralaba (franchisee) untuk membeli hak
menjual barang atau jasa dari pewaralaba (franchiser).
Keuntungan dan Kerugian Waralaba
Waralaba menguntungkan baik penjual maupun pembeli. Pewaralaba dapat tumbuh
cepat dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba.
Terwaralaba akhirnya memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan akses terhadap
keterampilan manajemen bisnis besar. Terwaralaba tidak harus membangun bisnis
langkah demi langkah, dan karena setiap gerai waralaba sedikit banyak merupakan
salinan dari setiap gerai lain, maka kemungkinan gagalnya lebih kecil. Sedangkan
kerugian waralaba adalah biaya awal.Misal biaya waralaba Mc Donald US$650.000
hingga
750.000
serta
biaya
tim
profesional
bisa
mencapai
ratusan
juta
dollar.Terwaralaba juga diwajibkan menyumbang persentase penjualan kepada
perusahaan induk.
Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil :
Walaupun ada Herry Ford, Wat Disney, Mary Kay Ash, atau Bill Gates, mereka yang
mengubah bisnis kecil menjadi perusahaan-perusahaan besar tidak sedikit pula pemilik
bisnis kecil dan wirausahaan yang gagal. Selama periode yang sama, kegagalan bisnis
mencapai antara 50.000 dan 100.000 dengan yang tertinggi adalah 97.000. Dalam
bagian ini, terlebih dulu kita akan melihat beberapa kecenderungan (tren) pokok dalam
memulai suatu bisnis kecil.
Alasan-alasan Kegagalan :
•
Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
•
Kurang memberi perhatian
•
Sistem kontrol yang lemah
•
Kurangnya Modal
Keberhasilan :
•
Kerja keras, dorongan, dan dedikasi
•
Pemintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
•
Kompetensi manajerial
•
Keberuntungan
Program Studi Teknik Industri UWP
45
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
B AB V I
MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Istilah atau kata “manajemen” seringkali didengar dan disebut-sebut baik
dalam suatu organisasi perusahaan maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika
kita membuka kamus Bahasa Inggris kata “manajemen” (management) berarti
mengelola atau mengatur. Apa yang dikelola dan bagaimana mengaturnya, dapat
dilihat dari beberapa pengertian manajemen di bawah ini:

Chuck Williams (2001): Manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua
pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki
kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya
(walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan
teknis).

Murti Sumarni dan John Soeprihanto (1995): Manajemen merupakan
suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.
Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi
sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan
cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.
Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan
usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan
untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah
penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau dapat
juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat
atau melakukan pekerjaan yang benar.
Program Studi Teknik Industri UWP
46
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak
manajer gagal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu
efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman
yang hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi
yang terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar
yang lebih baik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir
yang bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya.
Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan
suatu perusahaan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para manajer
juga harus berusaha untuk mencapai hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun
perusahaan Chrysler Motor mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan
keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efeisien.
Kemudian perusahaan tersebut melaukan inovasi baru dengan memproduksi mobil
rancangan pemenang lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat
pembeli. Setelah itu Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan
keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha untuk
efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian
sasaran organisasi.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen klasik secara tradisional meliputi: merencanakan
(planning),
mengorganisasikan
(organizing),
memimpin
(leading),
dan
mengendalikan (controlling).

Merencanakan (planning) adalah menentukan sasaran organisasi dan
sarana untuk mencpainya

Mengorganisasikan (organizing) adalah menetapkan dimana keputusan
akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta
siapa yang akan bekerja untuk siapa
Program Studi Teknik Industri UWP
47
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Memimpin (leading) adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada
karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

Mengendalikan (controlling) adalah mengawasi kemajuan pencapaian
sasaran dan mengambil tindakan koreksi bilamana dibutuhkan.
Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi
manajemen ini dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin
banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencana, semakin
besar keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan
memegang peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsifungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen
“lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka
sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai
sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya
adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya
baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan.
Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru
bekerja lebih mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi
manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara
manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut:

Membuat sesuatu terjadi (making things happen)

Menghadapi persaingan (meeting the competition)

Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, &
process)

Memimpin (leading)
Program Studi Teknik Industri UWP
48
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi
dibangun di atasnya. Pertama, „membuat sesuatu terjadi‟ merupakan gabungan dari
fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk
„membuat sesuatu terjadi‟, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran
yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta
melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, „menghadapi
persaingan‟ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap
bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga,
tanpa mempertimbangkan dalam „mengorganisir orang, proyek, dan proses‟ maka
perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu
terjadi).
Terakhir,
„memimpin‟
dengan
memperhatikan
kesejahteraan
karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan,
dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya
memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan
termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan
dan dukungannya.
Jenis-jenis Manajemen
Empat jenis manajer dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda, antara
lain:
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak memegang jabatan seperti pemimpin eksekutif (CEO) dan
pemimpin operasi (COO)dan bertanggung jawab terhadap segenap
pengarahan dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab menciptakan
kondisi penting untuk perubahan juga termasuk membentuk visi dan misi
jangka panjang untuk perusahaan. Manaje puncak juga wajib membantu
karyawan membangun rasa tanggung jawab terhadap perusahaan. Selain
itu, manajer puncak juga bertanggung jawab menciptakan budaya
Program Studi Teknik Industri UWP
49
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
organisasi yang positif melalui bahasa dan tindakan, serta memperhatikan
lingkungan usaha mereka.
2. Manajer Menengah (Middle Manager)
Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer
divisi, dan manajer wilayah dan bertanggung jawab untuk menetapkan
tujuan yang sejalan dengan rencana dan sasaran dari Top Manager, serta
menetapkan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran.
Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasi dan menghubungkan
semua departemen dan divisi di perusahaan. Manajer menengah
mengawasi dan mengelola kinerja dari sub-unit dan para manajer lini
pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab menerapkan
perubahan atau strategi yang diciptakan Top Manager.
3. Manajer Lini Pertama (Lower Manager)
Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, penyelia
jaga (shift supervisor), dan manajer departemen. Mereka mengelola kinerja
dari karyawan tingkat dasar. Manajer lini juga membuat jadwal rinci dan
rencana
operasi
berdasarkan
perencanaan
jangka
menengah
dari
manajemen tingkat menengah. Mereka juga melatih dan mengawasi kinerja
dari karyawan non manajerial serta bertanggung jawab langsung atas
produksi barang atau jasa.
4. Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru
yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang
mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan
Program Studi Teknik Industri UWP
50
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin
kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan
hubungan dalam kelompok.
Keterampilan Manajemen
Dari tingkatan manajemen yang dibahas di atas, maka masing-masing
tingkatan manajerial tersebut harus mempunyai bekal keterampilan yang
diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang berbeda.
Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills)
Top manager harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, idea,
gagasan, dan saran untuk kemajuan organisasi. Kemudian gagasan tersebut
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan yang konkret. Proses penjabaran
ide menjadi rencana rencana kerja disebut sebagai proses perencanaan.
Keterampilan konsepsional ini sangat diperlukan bagi manajer pada
tingkat-tingkat yang tinggi. Semakin tinggi tingkatan manajerial seseorang,
maka semakin diperlukannya keterampilan ini.
2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan
berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan
yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer
yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini
sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung
maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan
membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan
bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini
Program Studi Teknik Industri UWP
51
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3. Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin,
membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.
Perkembangan Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen terbagi menjadi tiga aliran pemikiran yaitu:
1. Aliran Klasik (Manajemen Ilmiah dan Teori Organisasi Klasik)
2. Aliran Hubungan Manusia
3. Aliran Manajemen Modern
Perkembangan awal Teori Manajemen
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah,
yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Pada permulaan tahun 1800-an Robert
Owen, seorang manajer pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia,
menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikanperbaikan dalam kondisi kerja dan mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang
memungkinkan dalam peningkatan produktivitas. Charles Babbage, seorang
professor matematika dari Inggris, adalah penganjur pertama prinsip pembagian
kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan
yang sesuai dengan setiap operasi pabrik.
Manajemen Ilmiah
Aliran manajemen klasik ditandai dengan kontribusi-kontribusi dari
Frederick Winslow Taylor, Frank and Lillian Gilberth, Henry L. Gantt, dan
Program Studi Teknik Industri UWP
52
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Harrington Emerson. Di sini hanya akan dibahas manajemen ilmiah oleh F.W.
Taylor.
Manajemen Ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk
menaikkan produktivitas. Untuk menaikkan produktivitas dicarilah cara-cara untuk
menaikkan efisiensi pekerjaan. F.W. Taylor mengembangkan manajemen ilmiah
ini sekitar tahun 1900-an. Taylor disebut juga sebagai „bapak manajemen ilmiah‟
karena karyanya tersebut. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metoda ilmiah
pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi; atau juga
merupakan seperangkat mekanisme ‘a bag of tricks’ untuk meningkatkan efisiensi
kerja organisasi. Taylor mengembangkan sejumlah teknik-teknik untuk mencapai
efisiensi, empat prinsip dasar tersebut adalah:
1. Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja
Untuk melaksanakan prinsip-prinsip dasar tersebut, Taylor mengembangkan
teknik-teknik seperti studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, sistem upah
per-potong, diferensial, prinsip pengecualian, kartu instruksi, dan standarisasi
pekerjaan dan peralatan. Manfaat yang didapat dari pengembangan teknik-teknik
manajemen ilmiah ini tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi,
simulasi, otomatisasi dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah
manajemen.
Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol (1841 – 1925), seorang industrialis Perancis, mengemukakan
teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasiorganisasi yang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration
Industrielle et Generale. Dalam teorinya Fayol membagi manajemen menjadi lima
unsur,
yaitu
perencanaan,
pengorganisasian,
pemberian
perintah,
pengkoordinasian, dan pengawasan.
Program Studi Teknik Industri UWP
53
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan; teknik,
komesial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial. Henry Fayol juga
membagi prinsip manajemen menjadi empat belas prinsip antara lain; pembagian
kerja,
wewenang,
disiplin,
kesatuan
perintah,
kesatuan
pengarahan,
mendahulukan kepentingan umum, balas jasa, sentralisasi, rantai wewenang,
order, keadilan, stabilitas staf organisasi, inisiatif, dan semangat korps.
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan
pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan
keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan
frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional.
Sehingga pembahasan „sisi perilaku manusia‟ dalam organisasi menjadi penting.
Salah satu tokoh dalam aliran neoklasik ini adalah Elton Mayo (1880 –
1949). „Hubungan manusia‟ sering digunakan sebagai istilah umum untuk
menggambarkan cara dimana manajer berinteraksi dengan bawahannya. Untuk
menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa
karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan
psikologi apa yang memotivasi mereka.
Elton Mayo dan asistennya melakukan suatu studi tentang perilaku
manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat terkenal di pabrik Howthorne
milik perusahaan Westrn Electric dari tahun 1927 sampai 1932. Mayo menemukan
bahwa perhatian khusus (seperti perasaan terpilih menjadi partisipan dalam studi
yang dilakukan manajemen puncak) sangat mempengaruhi usaha-usaha mereka.
Phenomena ini dikenal sebagai Howthorne effect. Penemuan lainnya adalah bahwa
kelompok keja informal – lingkungan sosial karyawan – juga mempunyai
pengaruh besar pada produktivitas.
Program Studi Teknik Industri UWP
54
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda.
Pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal
sebagai perilaku organisasi, dan yang kedua dibangun atas dasar manajemen
ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif. Perkembangan aliran perilaku organisasi
ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan
sistem sosial. Tokohnya adalah Abraham Maslow, Douglas McGregor, Frederick
Herzberg, dan lainnya.
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi
(operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang
didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II.
Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan
komunikasi, dan sebagainya teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting
sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi
tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science.
REFERENCES:
1. Griffin, Ricky W. and Ebert, Ronald J. 2006.Business. Pearson Education
Inc, New Jersey.
2. Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business.South-Western College
Publishing, USA.
3. Stoner, James. 2003. Management. Prentice Hall Inc., New Jersey.
4. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.1995. Pengantar Bisnis.
5. Williams, Chuck. 2001. Management. Thomson Learning.
Program Studi Teknik Industri UWP
55
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pendahuluan
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada
suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita
mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu
perkumpulan
olahraga.
Arti
kedua
mengacu
pada
proses
pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu cara pengaturan
pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien (Stoner, 1996).
Sedangkan
T
Hani
Handoko
(1999)
memberikan
pengertian
pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan
lingkungan yang melingkupinya.
Setiap perusahaan hendaknya memiliki rencana strategis yang
mengidentifikasi arah bisnis di masa yang akan datang.
Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi atau struktur
didalam perusahaan yang mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap
posisi pekerjaan dan hubugan antara posisi-posisi.
PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab bagi
masing-masing jabatan pekerjaan dan hubungan antara jabatan-jabatan itu
sendiri.
Struktur
tanggung
organisasi
jawab
juga
pekerjaan
mengidentifikasi
saling
melengkapi.
bagaimana
Struktur
semua
organisasi
berdampak pada efisiensi dimana suatu perusahaan menghasilkan
produknya dan oleh karena itu berdampak pada nilai perusahaan.
Program Studi Teknik Industri UWP
56
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Alokasi
Karyawan
untuk
berbagai
Tugas
Pekerjaan
Struktur
Organisasi
Biaya
Perusahaan
Penghasilan
Perusahaan
Nilai
Perusahaan
Cara Struktur Organisasi Suatu Perusahaan Mencapai Rencana
Strategis
Sebuah struktur organisasi mengidentifikasi tanggung jawab untuk
setiap posisi pekerjaan serta hubungan antara posisi ini. Secara tipikal,
struktur organisasi bervariasi untuk berbagai perusahaan.
Struktur organisasi suatu perusahaan dapat digambarkan dengan
bagan organisasi yang merupakan sebuah diagram yang memperlihatkan
interaksi tanggung jawab masing-masing karyawan.
Alur Perintah
Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengidentifikasi
jabatan pekerjaan, yang harus dipertanggungjawabkan oleh masingmasing tipe karyawan.
Alur perintah juga mengindikasikan siapa yang bertanggung jawab
atas berbagai kegiatan. Karena para karyawan sering kali berhadapan
dengan persoalan yang memerlukan komunikasi dengan divisi lain, maka
akan membantu jika mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk
setiap jenis pekerjaan.
Presiden (CEO) adalah penanggung jawab akhir untuk tercapainya
sukses
sebuah
perusahaan.
Secara
normal
presiden
berusaha
mengkoordinasikan semua divisi dan menentukan arah bisnis perusahaan.
Di sebagian besar perusahaan, banyak tugas manajerial didelegasikan
kepada para manajer lain. Para wakil presiden secara normal mengawasi
suatu divisi yang spesifik atau fungsi perusahaan secara luas dan
bertanggung jawab kepada presiden.
Program Studi Teknik Industri UWP
57
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Contoh Bagan Organisasi
DIREKSI
PRESIDEN
Direktu
Keuangan
Akuntan dan
Analis
Keuangan
Wakil
Presiden
Pemasaran
Wakil
Presiden
Operasional
Manajer
Penjualan
Manajer
Periklanan
Pengawasan
Jalur Produksi
Manajer
Persediaan
Petugas
Penjualan
Asisten
Periklanan
Karyawan
Jalur Produksi
Karyawan
Gudang
Wewenang Dewan Direksi
Setiap perusahaan memiliki dewan direksi, atau beberapa orang
eksekutif yang bertanggung jawab untuk memantau kegiatna presiden
perusahaan dan para manajer tingkat tinggi yang lain. Para direktur dipilih
oleh para pemegang saham, mereka berkedudukan sebagai wakil para
pemegang saham.
Para anggota dewan, yang merangkap sebagai para manajer dari
perusahaan yang sama (misalnya direktur utama) disebut sebagai anggota
dewan direksi dalam. Para anggota dewan yang bukan manajer
perusahaan itu disebut sebagai anggota dewan direksi luar.
Jangkauan Pengawasan
Manajemen puncak menentukan jangkauan pengawasan, atau
jumlah karyawan yang berada di bawah setiap manajer. Jika struktur
organisasi dirancang agar setiap manajer hanya mengawasi beberapa
karyawan, maka struktur itu memiliki jangkauan pengawasan yang sempit.
Sebaliknya, jika dirancang agar setiap manajer mengawasi banyak
Program Studi Teknik Industri UWP
58
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
karyawan maka struktur memiliki jangkauan pengawasan yang luar. Jika
sebuah perusahaan memiliki banyak karyawan yang melaksanakan tugas
sederhana, maka jangkauan pengawasan luas yang digunakan, karena
para karyawan dengan mudah dapat dikelola oleh satu atau dua orang
manajer. Dalam sebuah perusahaan yang memiliki tugas-tugas yang
sangat berbeda, maka diperlukan para manajer yang memiliki berbagai
keterampilan untuk dapat mengelola berbagai tugas itu. Hal ini
mengakibatkan jangkauan pengawasan yang sempit.
Puncak Organisasi
Struktur organisasi juga dapat dijelaskan dari ukuran tingginya.
Struktur organisasi yang tinggi memperlihatkan bahwa terdapat banyak
lapisan dari dasar struktur hingga puncak. Sebaliknya, struktur organisasi
yang pendek (atau datar) menunjukkan bahwa tidak terdapat jarak lebar
dari dasar struktur hingga puncak, karena tidak terdapat banyak lapisan
karyawan dari dasar hingga ke puncak
Banyak perusahaan yang dapat menggunakan jangkauan pengawasan
luas cenderung memiliki struktur organisasi datar. Sebaliknya, perusahaan
yang perlu menggunakan jangkauan pengawasan sempit, cenderung
mempunyai struktur organisasi yang tinggi, dengan banyak lapisan.
Sentralisasi
Beberapa
perusahaan berusaha menyerahkan sebagian besar
wewenang kepada para manajer tingkat tinggi, yang disebut sebagai
sentralisasi. Dalam sentralisasi manajer menengah dan pengawas
bertanggung jawab atas tugas-tugas sehari-hari dan bertanggung jawab
kepada para manajer puncak, akan tetapi, mereka teidak berwenang
membuat keputusan.
Desentralisasi
Dalam beberapa
tahun
terakhir,
banyak
perusahaan
ter-
desentralisasi, yang berarti bahwa wewenang terbagi diantara berbagai
Program Studi Teknik Industri UWP
59
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
divisi atau para manajer. Bentuk ekstrim dari desentralisasi adalah
otonomi, dimana divisi diperbolehkan membuat keputusan sendiri dan
bertindak
disebabkan
secara
independen.
keuntungan
Kecenderungan
potensial.
pada
Pelimpahan
desentralisasi
wewenang
dapat
meningkatkan moral dari para karyawan, yang mungkin akan lebih
bersemangat jika mereka diberi tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai
tambahan, para manajer ini menjadi lebih berpengalaman dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu, dimasa yang akan datang mereka
berkualifikasi untuk jabatan manajemen tingkat tinggi. Desentralisasi telah
memberi kontribusi pada inovasi dari sejumlah besar perusahaan
teknologi, karena lebih banyak manajer yang menjadi lebih kreatif.
Desentralisasi dapat bermanfaat untuk mempercepat proses
pembuatan keputusan. Keputusan dibuat lebih cepat jika para pembuat
keputusan tidak diwajibkan menunggu persetujuan dari para manajer
puncak. Banyak perusahaan, seperti IBM telah didesentralisasi, untuk
mempercepat pengambilan keputusan mereka.
Keuntungan dan Kerugian Desentralisasi
Struktur oganisasi yang terdesentralisasi mampu meningkatkan kinerja
perusahaan karena alasan berikut ini.
1. Desentralisasi menurunkan biaya operasi, karena gaji beberapa
karyawan yang tidak diperlukan lagi dapat dihapus.
2. Mempercepat proses pembuatan keputusan, karena para karyawan di
tingkat yang lebih bawah diberi lebih banyak kekuasaan.
3. Memotivasi beberapa karyawan dengan memberikan banyak tanggung
jawab kepada mereka.
4. Memungkinkan para karyawan yang sangat terlibat dalam produksi
produk tertentu untuk memberikan masukan mereka.
Program Studi Teknik Industri UWP
60
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Kerugian
Struktur organisasi yang didesentralisasi juga memiliki kerugian. Hal ini
mungkin memaksa para manajer untuk membuat keputusan besar,
meskipun mereka tidak memiliki pengalaman untuk membuat keputusan
seperti itu atau cenderung untuk tidak berbuat demikian. Disamping itu, jika
para manajer menengah dan pengawas diberi tanggung jawab yang
sangat besar, terdapat kemungkinan bahwa mereka tidak mampu
menyelesaikan semua tugas mereka.
Tingkat Desentralisasi yang Wajar
Tingkat desentralisasi
yang wajar
untuk
setiap perusahaan
tergangutn pada keahlian para manajer, yang dapat memberi tanggung
jawab yang lebih besar. Desentralisasi bermanfaat jika para manajer yang
diberi lebih banyak wewenang, mampu mengelola tanggung jawab
tambahan mereka itu.
Perampingan
Perampingan
adalah
usaha
suatu
perusahaan
untuk
mengurangi
pengeluaran dengan membatasi jabatan pekerjaan.
BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
1. Organisasi Lini
Suatu struktur organisasi yang hanya terdiri dari jabatan lini dan tidak
terdapat jabatan staf.
Tipe struktur organisasi ini mungkin tepat bagi bisnis yang tidak mampu
merekrut staf pendukung, seperti perusahaan manufaktur yang kecil.
2. Organisasi Lini dan Staff
Suatu struktur organisasi yang terdiri dari baik jabatan lini dan staf serta
pemberian wewenang kepada para karyawan yang berasal dari
manajemen dari tingkat yang lebih tinggi.
Program Studi Teknik Industri UWP
61
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Sebagian besar perusahaan memerlukan beberapa jabatan staf
sebagai pendukung jabatan lini.
Organisasi Lini
Organisasi Lini dan Staf
Presiden
Presiden
Direktur
Keuangan
Wakil
Presiden
Pemasaran
Wakil Presiden
Operasional
Manajer
Akuntasi
Manajer
Penjualan
Pengawas
Jalur Produksi
Petugas
Penjualan
Karyawan
Jalur Produksi
Direktur
Sistem Komputer
Direktur Sumber
Daya Manusia
Direktur
Keuangan
Wakil
Presiden
Pemasaran
Wakil Presiden
Operasional
Manajer
Akuntasi
Manajer
Penjualan
Pengawas
Jalur Produksi
Petugas
Penjualan
Karyawan
Jalur Produksi
Menciptakan Struktur Yang Memungkinkan Lebih Banyak Masukan
Karyawan
Berikut ini adalah dua metode umum untuk mengubah struktur
organisasi agar memperoleh masukan dari karyawan :
1. Organisasi Matriks
Organisasi yang memungkinkan berbagai bagian dari perusahaan
berinteraksi untuk berfokus pada proyek khusus.
2. Intrapreneurship
Pemberian tugas kepada karyawan tertentu dari suatu perusahaan
untuk menciptakan gagasan, seolah-olah mereka adalah pengusaha
yang menjalankan perusahaannya sendiri.
Program Studi Teknik Industri UWP
62
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Struktur Organisasi Informal
Semua perusahaan memiliki struktur organisasi formal dan informal.
Struktur organisasi informal adalah jaringan komunikasi informal yang
terdapat diantara para karyawan perusahaan.
Beberapa karyawan berinteraksi karena mereka bekerja pada tugas
yang sejenis. Interaksi diantara para karyawan dalam divisi yang tidak
berhubungan sering kali terjadi diruangan makan siang, pada saat acara
sosial, atau juga sebagai akibat suatu keputusan yang memerlukan
masukan dari dua divisi yang berbeda.
METODE MEMBENTUK DEPARTEMEN TUGAS
Pada saat mengembangkan atau memperbaiki struktur organisasi,
pertama-tama manajemen tingkat tinggi harus mengidentifikasi semua
tugas yang berbeda serta tanggung jawab yang dilakukan oleh
perusahaan. Langkah yang berikut adalah untuk membentuk departemen
tugas dan tanggung jawab itu, yang berarti menyerahkan tugas tanggung
jawab pada departemen yang berbeda.
Cara terbaik untuk membentuk departemen tergantung dari
karakteristik bisnis itu. Dengan memanfaatkan metode membentuk
departemen yang efisien mengenai tugas dan tanggungjawab, suatu
perusahaan dapat meminimalkan biaya serta memaksimalkan nilainya.
Berikut ini adalah empat metode untuk membentuk departemen yang
paling sering digunakan :
1. Per Fungsi
Jika perusahaan membuat departemen per fungsi, maka perusahaan
tersebut mengalokasikan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan
fungsi para karyawan. Divisi keuangan, pemasaran, dan produksi
terpisah. Sistem ini sesuai bagi perusahaan yang memproduksi hanya
satu atau beberapa produk, terutama jika para manajer berkomunikasi
lintas fungsi.
Program Studi Teknik Industri UWP
63
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Per Produk
Di perusahaan yang lebih besar, dengan banyak produk, adalah umum
untuk membuat departemen per produk. Tugas dan tanggung jawab
dibagi menurut tipe produk yang dihasilkan.
3. Per Lokasi
Tugas dan tanggung jawab dapat juga berbentuk departemen per
lokasi, dengan mendirikan kantor regional, untuk mengelola daerah
geografis yang spesifik. Sistem ini mungkin akan menarik jika para
pelanggan korporasi di lokasi tertentu sering kali membeli berbagai
jenis produk perusahaan.
4. Per Pelanggan
Beberapa perusahaan memiliki divisi terpisah sesuai dengan tipe
pelanggan. Sebagai contoh, beberapa perusahaan penerbangan
memiliki divisi reservasi terpisah, untuk secara khusus berfokus pada
perjalanan rombongan.
Program Studi Teknik Industri UWP
64
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB V III
KEWIRAUSAHAAN
Secara sederhana orang yang bekerja dapat dikategorikan dalam dua jenis
menurut kepemilikan usahanya, yaitu orang yang bekerja dalam usaha yang
dimilikinya sendiri dan orang yang menjadi karyawan. Kewirausahaan merupakan
proses menciptakan nilai dengan mengumpulkan beberapa sumberdaya yang bersifat
unik yang dimiliki oleh seseorang untuk digunakan sebagai modal untuk mengambil
kesempatan bisnis yang ada.
Konsep wirausahawan (Entrepreneur)
Wirausahawan dapat diartikan sebagai pengusaha yang mampu melihat
peluang dengan mencari dana serta sumberdaya lainnya yang diperlukan untuk
menggarap peluang tersebut., berani menanggung resiko yang berkaitan dengan
pelaksanaan bisnis yang ditekuninya serta menjalankan usaha tersebut dengan
rencana pertumbuhan dan ekspansi.
Kewirausahaan mengandaikan resiko kepemilikan bisnis dengan satu tujuan
utama yakni pertumbuhan dan ekspansi. Banyak pemilik perusahaan kecil suka
menganggap dirinya sebagai wirausahawan, padahal bisa saja orang itu hanya pemilik
bisnis, atau hanya wirausahawan, atau juga bisa juga keduanya. Perbedaan dasar
antara pemilikan bisnis kecil dan wirausahawan adalah adanya visi, aspirasi dan
strategi – keinginan wirausahawan untuk memulai suatu bisnis dan menumbuhkannya.
Pemilik bisnis kecil kecil tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan
hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan
termotivasi untuk tumbuh berekspansi dan membangun, yang juga berbarti ia siap
menanggung risiko.
Karakteristik Wirausahawan
Menurut Peter Drucker, karakteristik utama wirausahawan dalam bukunya Innovation
and Entrepreneurship (1985) pada dasarnya terbentuk oleh dorongan untuk mencapai
ciri-ciri pribadi.
Sembilan karakteriostik utama Wirausahawan :
Program Studi Teknik Industri UWP
65
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Dorongan berprestasi.

Bekerja keras.

Memperhatikan kualitas

Sangat bertanggungjawab

Berorientasi pada imbalan

Optimis

Berorientasi pada hasil yang baik

Mampu mengorganissikan orang atau masalah

Berorientasi pada uang.
Wirausahawan yang sukses biasanya: banyak akal, mempunyai perhatian
terhadap hubungan pelanggan; memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi bos bagi
dirinya sendiri, mampu berhadapan dengan ketidak pastian dan risiko, pemimpin yang
berpikiran terbuka yang mengandalkan jaringan, rencana bisnis, dan konsensus, serta
tidak membedakan gender.
Resiko Kewirausahaan
Resiko utama yang dihadapi oleh wirausahawan ada empat tipe :
1. Resiko kegagalan individu, karena terlalu cepat berharap akan hasil tanpa proses
lama.
2. Resiko keuangan, karena biaya awal yang sering membemngkak dari rencana
semula.
3. Resiko karier, karena meninggalkan pekerjaan semula untuk mencoba bisnis baru.
4. Resiko sosial dan keluarga, karena dalam tahap awal perhatian terhadap keluarga
berkurang dan dicurahkan total pada bisnis yang sedang ditekuninya.
Sebab kegagalan yang sering dihadapi oleh wirausahawan :
1. Manajeman usaha yang tidak kompetan dan kurang berpengalaman.
2. Kealpaan yang disebabkan oleh rendahnya komitmen manajemen terhadap waktu.
3. Sistem kontrol yang lemah. Jika sistem tidak memberikan tanda tentang masalah
yang akan dihadapi pada massa mendatang manajer dipastikan sedang berada
pada masalah serius.
4. Modal dn pendanaan yang tidk mencukupi.
Program Studi Teknik Industri UWP
66
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Adanya beberapa kelemahan tersebut dapat diselesaikan dengan berusaha memiliki
sifat-sifat kewirausahaan sebagai berikut:
1. Mau dan mampu bekerja keras
2. Kreativitas yang cemerlang
3. Berani mengambil resiko
4. Berusaha mengurangi kelemahan yang ada tanpa merasas putus asa terhadap
apa yang telabh dimiliki.
Beberapa faktor yang mengiringi kesuksesan para wirausahawan :
1. Usaha keras, motivasi, dan dedikasi.
2. Permintaan pasar terhadap produk atau jasa tersebut telah ada.
3. Kompentensi manajerial.
4. Kemujuran ternyata juga merupakan salah satu kunci keberhasilan para
wirausahawan.
Profil pengusaha

Toleransi risiko.
Harus bersedia menerima risiko kehilangan investasi bisnis mereka.

Kreativitas:
Untuk menciptakan suatu ide bisnis, dan membuat ide tersebut terlaksana. Mampu
mendeteksi keinginan pelanggan akan produk baru yang akan memuaskan
pelanggan
merancangnyamemastikan
produksi
secara
efisien

mengiklankan produk tersebut mencari kelemahan produkmemperbaiki
pelanggan puas  memperluas lini produk bisnis dan bersaing dengan
perusahaan lain.

Inisiatif, ambisi dan kegigihan dalam memutuskan dimana produksi akan dilakukan,
berapa banyak yang akan diproduksi, bagaimana cara mengiklankan dan
bagaimana cara mendpatkan dana.
Bisnis, Usaha kecil, dan Cara Memulai Bisnis
Pada kenyataannya hampir sebagian besar wiraswasta bergerak dalam
usaha kecil dan ada beberapa yang terjun langsung dalam industri berat. Yang
Program Studi Teknik Industri UWP
67
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
digunakan adalah kemampuannya dalam memimpin, membuat keunggulan atas input
perusahaan dan melakuakn inovasi atas produk yang dihasilkan.
Usaha kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak
mendominasi pasarnya. Oleh karenanya bisnis kecil tidak merupakan bagian dari
bisnis lain dan hanya mempunyai pengaruh yang relative kecil dalam pasarnya.
Usaha Kecil
Ada tiga cara untuk melakukan usaha kecil, yaitu :
1. Mengambilalih usaha keluarga, Proses pengambilalihan usaha biassanya
dilakukan dengan diikuti proses pembelajaran dari pihak yang akan diwarisi usaha
tersebut.
2. Membeli usaha yang telah ada dengan melihat prospek usaha yang akan
dimasuki.
3. Menciptakanbisnis sendiri dengan mengembangkan ide serta peluang bisnis yang
ada.
Kelebihan usaha kecil:
1. Dapat memberikan kepuasan pribadi bagi pemiliknya.
2. Pemilik dapat mencurahkan seluruh bakat dan kemampuannya untuk mengambil
keputusan bisnis tanpa harus dikoordinasi dengan orang lain
3. Kenaikan penghasilan yang diperoleh cukup besar.
Kekurangannya :
1. Biaya yang dikeluarkan pada inventasi awal bisa hilang jika perusahaan tidak
berkembang dan terus merugi.
2. Penghasilan dan jumlahnya tidak teratur.
3. Perubahan selera, kompetisi, peraturan pemerintah dan permasalahan karyawan.
Kontribusi dari bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efeknya terhadap tiga
aspek sistem ekonomi:

Penciptaan lapangan kerja.
Program Studi Teknik Industri UWP
68
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Bisnis kecil untuk industry-industri tertentu, merupakan sumber penciptaan
lowongan pekerjaan baru, dan bahkan dengan upah yang bagus. Tetapi,
walaupun perushaaan keci; sering merekrut karyawan baru, pada tingkat yang
lebih cepat, mereka mungkin memangkas karyawan pada tingkat yang jauh
lebih tinggi pula. Merekalah yang pertama merekrut pada saat ekonomi pulih,
tetapi persuahaan-perusahaan besarlah terakhir memberhantikan pekerja
salama masa ekonomi merosot.

Inovasi,
Sejarah membuktikan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis–
bisnis kecil daripada bisnis besar.

Arti pentingnya bagi bisnis besar
Hampir semua produk yang dibuat oleh produsen besar dijual ke konsumen
melalui binsi-binsi kecil.
Bentuk-bentuk bisnis kecil utama:
1. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan agrobisnis.
2. Pertambangan, meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu, dan batu bata.
3. Pabrikasi, meliputi usaha industri perakitan dan sintesis.
4. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, dan
jalan ray a.
5. Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, membuka
usaha restoran, dan perdagangan lainnya.
6. Jasa keuangan, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi.
7. Jasa perorangan, meliputi usaha pangkas rambut, salon, penatu, percetakan,
fotokopi, dan sablon.
8. Jasa pendidikan, meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus,
sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Perguruan Tinggi (PT).
9. Jasa transportasi, meliputi pengangkutan, pergudangan, dan distribusi barang.
10. Jasa pariwisata, meliputi jasa biro perjalanan, pramuwisata, pengusaha objek
wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana pendukung wisata (seperti
angkutan, makanan), dan sebagainya.
Program Studi Teknik Industri UWP
69
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Memulai Usaha Kecil dengan Rencana Usaha
Untuk memulai usaha diperlukan penelitian dan perencanaan yang matang.
Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan bisnis barang atau
jasa, prospek konsumen, tingkat pesaing, keuangan yang diperlukan dan aktivitas lain
yang dirasa penting untuk memasuki suatu bisnis.
Rencana bisnis adalah uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk
uraian mengenai produk atau jasa, jenis-jenis konsumen yang menjadi target,
persaingan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk produksi. Tujuan dibuat Rencana
Bisnis adalah agar menghindari penanam modal yang sia-sia. melihat prospek usaha
yg baik dimasa yang akan datang dan sebagai alat kontrol atau kendali jalannya
usaha.
Rencana bisnis adalah titik awal untuk sebuah bisnis baru, dimana
wirausahawan meringkaskan strategi bisnis untuk perusahaan baru dan menunjukkan
bagaimana cara strategi tersebut akan diimplementasikan. Rencana itu akan semakin
penting karena kreditor dan investor memerlukannya sebagai alat untuk memutuskan
apakah harus memberi dana atau melakukan investasi. Rencana bisnis memutuskan
strategi untuk produksi dan pemasaran, unsur-unsur legal dan organisasi, serta
akuntansi dan keuangan.Selanjutnya, wirausahawan harus memutuskan untuk
membeli bisnis yang ada atau mulai dari nol.
Pentingnya Rencana Bisnis
Hasil pembuatan rencana bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain :
1. Merintis usaha baru:
Membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha
dagang, Pabrikan dll.
2. Pengembangan usaha
Menambah kapasitas pabrik, untuk memperluas skala & cakupan usaha dsb.
3. Pemilihan jenis usaha atau investasi
Proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha
jasa, pabrikasi atau rakitan, pilihan proyek A atau proyek B.
Program Studi Teknik Industri UWP
70
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Pihak yang Berkepentingan Dalam Rencana Bisnis
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan).
2. Pihak Investor, Penyandang dana
(Bank dll).
3. Pihak Masyarakat dan Pemerintah.
Isi dari rencana bisnis
1. Uraian dan kepemilikan dari bisnis yang diusulkan:
Uraikan jenis produk atau jasa yang akan dijual atau diproduksi
2. Penilaian lingkungan bisnis

Lingkungan ekonomi: uraikan kondisi-kondisi perekonomian yang berlaku dan
eksposur perusahaan terhadap kondisi-kondisi tersebut

Lingkungan industri:uraikan persaingan dalam industri dan permintaan secara
umum akan produk dalam industri

Lingkungan global: uraikan kondisi-kondisi global yang berlaku yang berkaitan
dengan bisnis seperti misalnya pasar luar negeri dimana bisnis mungkin dapat
menjual produk atau mendapatkan pasokan di masa yang akan datang
3. Rencana manajemen

Struktur organisasi: uraikanlah struktur organisasi dan tunjukkan hubungan
yang terdapat di antara posisi-posisi karyawan. Struktur ini hendaknya juga
mengidentifikasikan
tanggung
jawab
dari masing-masing
posisi dalam
mengawasi posisi-posisi yang lain serta menguraikan tugas spesifik dan gaji
dari para manajer dan karyawan-karyawan lainnya.

Proses produksi: uraikanlah proses produksi, termasuk lokasi, desain dan tata
ruang dari fasilitas yang dibutuhkan dan memproduksi suatu produk. Uraikan
pola rencana jumlah produksi per bulan atau per tahunnya.
4. Mengelola karyawan
Uraikan kondisi lingkungan kerja yang digunakan untuk memotivasi karyawan dan
rencana-rencana pelatihan, pengevaluasian, dan kompensasi karyawan
5. Rencana pemasaran
Program Studi Teknik Industri UWP
71
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis

Pasar target: uraikan profil (seperti misalnya usia umum dan tingkat
penghasilan) dari konsumen yang akan membeli produk dan karenanya
menjadi pasar terget perusahaan. (siapa yang akan membeli produk tersebut?)

Karakteristik produk: Jelaskan fitur-fitur produk yang menarik (mengapa orang
ingin membeli produk terbebut.

Harga : Uraikan bagaimana produk tersebut akan dihargai relatif terhadap
produk-produk pesaing (berapa harga yang berani dibayar oleh konsumen atas
produk tersebut.

Distribusi: uraikan bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada
konsumen (bagaimana cara konsumen mendatkan produk tersebut?)

Promosi: Uraikan bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada
konsumen (bagaimana cara konsumen mendapat informasi mengenai produk
tersebut?)
6. Rencana keuangan

Kebutuhan dana: Estimasikanlah jumlah dana yang dibutuhkan untuk
mendirikan bisnis dan mendukung operasi selama waktu lima tahun ke depan.

Kelayakan: Estimasikan pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan dari bisnis
yang diusulkan selama lima tahun ke depan. Pertimbangkan bagaimana
estimasi pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan tersebut dapat mengalami
perubahan akibat beragam kemungkinan kondisi perekonomian atau industri.
Beberapa Jenis Usaha Kecil Yang Ada Di Indonesia
Beberapa kategori usaha :
1. Manufaktur, misalnya usaha pabrik roti, pengrajin rotan, pengrajin kayu, dan lainlain.
2. Jasa, Meliputi :
a. Bisnis jasa, misalnya : periklanan, konsultan, kursus
b. Jasa personal, misalnya baby sister, guru privat, agen travel
c.
Jasa perbaiakan, misalnya reparasi alat elektronik, bengkel
d. Jasa hiburan, misalnya bioskop, kafe, persewaan playstation
e. Jasa penginapan, misalnya hotel, wisma
Program Studi Teknik Industri UWP
72
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Distributor, menyangkut pada pedagang menengah dan pengecer dalam jalur
distribusi
4. Retail, yaitu usaha penjualan barang-barang yang biasanya dipasarkan melalui
jaringan toko /swalayan dalam satu grup yang sama.
5. Bisnis dalam usaha dirumah atau diluar rumah secara lepas.
Umpan Balik
Mengoperasikan usaha kecil memiliki tantangan dan keuntungan. Imbalan
yang didapat dari keberhasilan memulai usaha kecil adalah kepuasan sendiri. Untuk
menjalankan usaha sendiri diperlukan kemandirian dalam keuangan, menentukan
personalia dan pengambilan keputusan.
Waralaba (Franchising)
Adalah suatu lisensi yang dijual oleh pemilik usaha waralaba (franchisor)
kepada pihak yang berminat dengan usaha waralaba (franchisee”) untuk memproduksi
atau menjual produk sesuai spesifikasi bentuk dan kondisi. Keuntungannya dapat
dinikmati oleh pemilik maupun pemegang lisensi. Kelemahannya yaitu pemegang
lisensi menjadi tidak bebas untuk mengembangkan usaha sesauai keinginan,
membayar ongkos lisensi dalam jumlah yang banyak dan keterbatasan fasilitas yang
diberikan pemilik usaha untuk pengembangan.
Kewirausahaan Global (International Entrepreneurship)
Seorang wirausahawan harus memiliki peran ganda yaitu :
Menjadi pengusaha yang memiliki visi global, bekerja pada rencana regional dan
melaksanakan tugas secara lokal dan tepat. Menjadi pemimpin yang memiliki misi dan
dikomunikasikan kepada anggotanya, serta memandang karyawan dari sisi manusiawi.
Menjadi pengelola bisnis yang menggunakan keunggulan pada inovasi dan kreativitas.
Wirausahawan Global
As Entrepreneur
As Manager
Sebagai wirausaha
sebagai manajer
Program Studi Teknik Industri UWP
As Leader
sebagai pemimpin
73
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Program Studi Teknik Industri UWP
74
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB IX
FUNGSI PEMASARAN
Pengertian Pemasaran
Pemasaran dapat definisikan menjadi beberapa macam yaitu:

Pemasaran adalah proses menemukan keinginan dan kebutuhan pelanggan
yang kemudian menyediakan barang atau jasa yang memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan.

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang diajukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.

Pemasaran didefinisi kan secara luas sebagai tindakan berbagai perusahaan
untuk merencanakan dan melaksanakan rancangan produk, penentuan harga,
distribusi, dan promosi.
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
atas
program
yang
dirancang
khusus
untuk
menciptakan,
membentuk
dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target
buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
Konsep Pemasaran (The Marketing Concept)
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi
kelangsungan suatu perusahaan.
Dasar pemikiran konsep pemasaran :
1. Pemuasan keinginan pembeli
2. Riset pemasaran
3. Mempengaruhi pembeli
4. Kesan baik dari konsumen
Perusahaan yang ingin melaksanakan orientasi kepada konsumen , maka harus :
1. Menentukan kebutuhan pokok pembeli
Program Studi Teknik Industri UWP
75
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Memilih kelompok pembeli
3. Menentukan produk dan program pemasaran
4. Penelitian konsumen
5. Penentuan dan pelaksanaan strategi
Struktur Organisasi Pemasaran
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang
manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan.
Manajer perusahaan membawahi sejumlah anggota kedalam dua sub bagian, yaitu:
- sub bagian perencanaan pemasaran dan staf penunjang
- sub bagian penjualan umum.
Penciptaan Utilitas (utility) bagi Konsumen
Utilitas adalah kemampuan barang atau jasa untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
Utilitas dibagi menjadi empat macam
1. Utilitas bentuk ( from utility )
2. Utilitas waktu ( time utility )
3. Utilitas empat ( place utility )
4. Utilitas kepemilikan
Mengidentifikasi Target Pasar
Usaha-usaha pemasaran selalu ditargetkan pada target pasar yang merupakan
kelompok individu atau organisasi yang memiliki karateristik yang sama yang mungkin
akan membeli produk tertentu.
Target Pasar Terbagi Atas :
1. Pasar konsumen
Untuk berbagai produk dan jasa konsumen
2. Pasar industri
Untuk berbagai produk industri yang dibeli oleh perusahaan.
Program Studi Teknik Industri UWP
76
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran target pasar :
1. Demografis
Karateristik populasi manusia atau segmen tertentu dari populasi tersebut, (jumlah
penduduk, tingkat usia)
Ketika kondisi demografis berubah, maka permintaan juga akan berubah. Misalnya
statistik demografis menunjukkan peningkatan jumlah wanita yang bekerja di luar
rumah. Perusahaan harus menyesuaikan lini produk mereka agar mendapatkan
keuntungan dari perubahan tersebut.
2. Geografis
Karateristik demografi atau kondisi alam akan sangat mempengaruhi keputusan
perusahaan untuk memproduksi produk yang sesuai dengan lingkungan alam para
konsumennya. Misalnya permintaan payung lebih tinggi di daerah yang sering hujan.
3. Faktor-Faktor Ekonomi
Ketika terjadi perubahan kondisi perekonomian (masa resesi, tingkat suku bunga,
dll), maka akan sering terjadi juga perubahan pilihan konsumen. Pada masa resesi
misalnya permintaan akan berbagai jenis barang menurun.
4. Nilai-Nilai Sosial
Saat nilai-nilai sosial konsumen mengalami perubahan, maka pilihan mereka juga
akan berubah. Misalnya permintaan akan rokok dan minuman keras menurun ketika
konsumen lebih menyadari akan bahaya kesehatan yang mengancam penggunaan
produk tersebut.
Pengertian Strategi Produksi dan Siklus Kehidupannya
Strategi produk mengetengahkan cara sebuah perusahaan memperoleh pendapatan,
sedangkan strategi penentuan harga mempengaruhi permintaan akan produk yang
dihasilkan.
Produksi adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan barang fisik atau jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan produk adalah barang atau
jasa yang dihasilkan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Pembagian produk :
1. Produk inti (Core Product)
Program Studi Teknik Industri UWP
77
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Dalam hal ini penjual harus menjual manfaat bukan ciri produk
2. Produk berwujud (Tangible Product)
Cirinya mutu, model, merk, ciri-ciri dan kemasan
3. Produk tambahan (Augmented produk)
Unsurnya instalasi, jaminan, penyerahan dan kredit serta pelayanan purna jual.
Pengklasifikasian produk yang melayani konsumen terbagi atas :
1. Produk konsumen produk yang tersedia secara luas bagi konsumen, sering dibelit
oleh konsumen dan sangat mudah didapat.
2. Produk belanja produk belanja yang tidak sering dibeli.
3. Produk spesial : produk untuk konsumen tertentu yang spesial dan oleh karenanya
memerlukan upaya khusus untuk membelinya.
Siklus kehidupan produk (product life cicle)
1. Perkenalan (introduction)
Periode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai produk yang baru dan
biasanya volume penjualan masih lambat jadi diperlukan banyak promosi.
2. Pertumbuhan (growth)
Periode dimana produk naik dengan sangat cepat dan pasar mulai terbuka tetapi
perusahaan menghadapi pesaing dari produknya.
3. Kedewasaan (maturity)
Periode dimana produk pesaing tambahan telah memasuki pasar dan tingkat
penjualan produk terhenti karena lebih banyak pesaing.
Perusahaan juga menghadapi penjualan puncak, sehingga perusahaan melakukan
usaha-usaha :
-
Menurunkan harga
-
Promosi digiatkan
-
Memilih distribusi yang lebih menguntungkan
4. Kemunduran (decline)
Periode dimana penjualan produk tersebut terus, baik karena berkurangnya
permintaan konsumen terhadap jenis produk maupun karena bertambahnya pesaing
di pasaran.
Program Studi Teknik Industri UWP
78
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Volume penjualan perusahaan menurun, dalam hal ini perusahaan melakukan
usaha:
-
Menghentikan produk
-
Membuat produk baru
Produk Baru
Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah penemuan yang terkenal. Kebanyakan
produk baru hanya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada.
Penggunaan riset pemasaran untuk menciptakan produk baru
Ketika perusahaan mengembangkan produk, mereka akan menilai pasar untuk
memonitor strategi pemasaran dari pesaing mereka. Namun, memonitor pesaing dapat
menyebabkan sebuah perusahaan hanya akan menjadi pengikut pasar daripada
menjadi pemimpin pasar. Banyak perusahaan memilih untuk membuat keputusan
produk yang lebih inovatif dibandingkan dengan para pesaing mereka. Untuk
memperoleh lebih banyak wawasan tetang apa yang diinginkan konsumen, perusahaan
akan menggunakan riset pemasaran yang merupakan akumulasi dan analisis data untuk
membuat keputusan pemasaran tertentu.
Penggunaan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk
Perusahaan menginvestasikan sejumlah besar dana dalam riset dan pengembangan
(research
and
development-R&D) untuk
merancang
produk
baru
atau untuk
mengembangkan produk yang telah diproduksi.
Biaya-biaya pengembangan produk
1. Biaya penyimpanan
2. Teknik rekasaya
3. Perubahan proses pengolahan
4. Pemesanan
5. Pengangkutan
6. Promosi
Program Studi Teknik Industri UWP
79
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Lini Produk
Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan dengan yang
ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Misalnya, Coke,Diet Coke,Sprite,Cocacola adalah
bagian dari Lini Produk The Coca Cola Company.
Bauran produk (Product mix)
Himpunan dari keseluruhan jalur produk yang ditawarkan oleh seorang penjual tertentu
untuk dijual kepada pembeli. Salah satu strategi diversifikasikan yang umum bagi
sebuah
perusahaan
adalah
membuat
keragaman
produk
dalam
kemampuan
produksinya sekarang.
Langkah-langkah penting untuk menciptakan produk baru
-
Mengembangkan ide produk, menentukan apa yang konsumen butuhkan.
-
Menilai kelayakan ide produk, menentukan antara keuntungan dan biaya yang
dikeluarkan.
-
Merancang dan menguji produk, menentukan antara konsumen yang akan membeli
produk dengan produk yang dibeli.
-
Mendistribusikan dan mempromosikan produk, membuat konsumen dalam target
pasar dan mengetahui keberadaan produk.
-
Pengawasan paska produk, menentukan antara kebutuhan produk yang akan
diperbaiki.
Diferensiasi Produk
Upaya sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam
suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan.
-
Rancangan Unik
Beberapa produk dibedakan oleh rancangan mereka. Berbagai karakteristik
dapat membuat suatu produk lebih baik dibanding yang lain, termasuk
keamanan, dapat dipercaya, dan kemudahan. Produsen berusaha meningkatkan
kepercayaan dengan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, memberikan
pelayanan,
dan
menawarkan
berbagai
jaminan.
Namun,
upaya
untuk
meningkatkan kepercayaan biasanya menyebabkan biaya yang lebih tinggi.
Program Studi Teknik Industri UWP
80
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
-
Kemasan Unik
Strategi pengemasan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah
produk, khususnya untuk produk yang tingkat kualitasnya sama. Dalam upaya
untuk membedakan diri mereka dalam persaingan, beberapa perusahaan telah
mengemas ulang berbagai produk bahan makanan dalam wadah yang tahan
pecah atau mudah dibuang.
-
Merek Unik
Merek adalah metode untuk mengidentifikasi dan membedakan bagian produk
dari produk pesaing. Mereka biasanya diwakili oleh nama atau simbol.
Strategi Penetapan Harga
1. Berdasarkan biaya produksi, dibuat dengan estimasi biaya per unit untuk
memproduksi produk dan menambah suatu kenaikan.
2. Berdasarkan suplai persediaaan, kebanyakan produsen dan pengecer cenderung
menurunkan harga jika mereka mengurangi stok persediaan.
3. Berdasarkan harga pesaing, bisa dengan :
a. Penentuan harga penetrasi, yaitu strategi menentukan harga yang lebih rendah
dibandingkan
produk-produk
pesaing
agar
dapat
menembus
pasar,
menyebabkan terjadinya harga elastis (permintaan akan produk akan sangat
responsive terhadap perubahan harga) dan harga inelastis (permintaan akan
produk tidak responsive terhadap perubahan harga).
b. Penentuan harga defensif, yaitu tindakan menurunkan harga produk untuk
mempertahankan pangsa pasarnya.
c. Penentuan harga predatori, yaitu strategi menurunkan harga untuk menyerang
pesaing baru yang masuk kedalam pasar.
d. Penentuan harga prestise, yaitu strategi menggunakan harga yang lebih tinggi
untuk meraih kesan lini yang terbaik.
Contoh penentuan harga produk
Total biaya terdiri atas :
Biaya tetap : biaya produksi akan tetap sama tanpa menghiraukan berapa banyak unit
yang dihasilkan.
Program Studi Teknik Industri UWP
81
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Biaya variabel : biaya yang berbeda sesuai dengan kuantitas produksi.
Secara formulatif, dapat disimpulkan.
Total Biaya = Biaya Tetap + Kuantitas x Biaya Variabel per unit
Total Pendapatan = ( Kuantitas ) x ( Harga per unit )
Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya
Analisis Break Even Point (BEP)
Titik break- even adalah kuantitas unit di mana total pendapatan sama denagn total
biaya. Titik break-even dapat ditentukan:
Pertama dengan margin kontribusi yang merupakan selisih antara harga dengan biaya
variable per unit.
Margin kontribusi = harga - biaya variabel per unit
Kedua menentukan kuantitas break- even:
Biaya Tetap
Kuantitas Break-Even = ------------------------------------------Harga – biaya variabel per unit
Keputusan harga tambahan
1. Diskon adalah berupa potongan harga pada suatu produk tertentu. Diskon membuat
perusahaan mampu menarik konsumen yang sangat memperhatikan harga,
sedangkan menentukan harga lebih tinggi kepada konsumen lain yang tidak begitu
memperhatikan harga.
2. Harga Obral. Banyak perusahaan menggunakan harga obral yang berarti memberi
diskon kepada konsumen yang hanya akan membeli produk jika harga diturunkan.
Misalnya, toko pengecer yang cenderung mengobral produk mereka pada minggu
tertentu. Startegi ini tidak hanya akan menarik konsumen yang tidak akan bersedia
membeli produk pada harga penuh, tetapi juga mendorong konsumen untuk membeli
produk lain saat mereka berada di toko.
Program Studi Teknik Industri UWP
82
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Jangka waktu kredit. Perusahaan pemasok umumnya akan mengijinkan perusahaan
produsen untuk membeli bahan pasokan secara kredit. Banyak juga toko pengecer
menawarkan kredit kepada pelanggan melalui kartu kredit.
Bahan Bacaan:
Jeff Madura.Pengantar Bisnis, Buku 1.Salemba Empat. Jakarta
Jeff Madura.Pengantar Bisnis, Buku 2.Salemba Empat. Jakarta
Murti Sumarni dkk. Pengantar Bisnis.
Program Studi Teknik Industri UWP
83
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB X
MANAJEMEN GLOBAL DAN STRATEGI ORGANISASI
BISNIS GLOBAL
Bisnis adalah membeli dan menjual barang-barang atau jasa. Kemudian, Bisnis
Global adalah membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orangorang dari negara yang berbeda. Sedangkan Globalisasi adalah suatu keadaan
tanpa batas (borderless) atau tanpa negara (stateless), dimana terjadinya suatu
keadaan saling ketergantungan antarnegara bahkan menimbulkan proses
menyatunya ekonomi dunia, sehingga batas-batas atau hambatan-hambatan
antarnegara dalam berbagai praktek bisnis seakan-akan dianggap tidak berlaku
lagi.
Dampak Bisnis Global
Dampak yang disebabkan oleh bisnis global dapat berakibat buruk maupun baik
tergantung dari mana kita memandangnya. Beberapa hal di bawah ini dapat
dianggap sebagai dampak dari kegiatan bisnis yang mengglobal.
Phenomena
globalisasi
di
dalam
bidang
transportasi
yang
semakin
menghilangkan arti dan peranan jarak demografis (distance). Contohnya terlihat
dengan
semakin
kuatnya
peranan
“global
door-to-door
through
freight
international system”, yang menggunakan sistem peti kemas (containers system)
dalam kaitannya dengan semakin diberlakukannya sistem “just in time inventory”
secara global.
Revolusi dalam bidang komunikasi yang semakin menghilangkan peranan waktu
(time). Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan langsung lewat telepon dan
internet sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Negosiasi bilateral dan
pendekatan regional telah membuat semakin meningkatnya arus barang (flows
of goods) dan arus modal (flows of capital) secara global, sehingga semakin
Program Studi Teknik Industri UWP
84
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
memperkecil perbedaan harga dan tingkat suku bunga sedemikian sehingga
profit margin dalam perdagangan dan transaksi modal semakin menipis.
Dampaknya dalam perdagangan ini meningkatnya persaingan yang semakin
besar.
Keadaan bisnis global juga ditandai dengan investasi asing langsung (Foreign
Direct Investment, FDI) yang sudah berlipat ganda dan pasar dunia yang lebih
kompetitif daripada biasanya. Investasi asing langsung adalah suatu metode
investasi di mana perusahaan membangun bisnis baru atau membeli bisnis yang
telah berjalan di luar negeri, sehingga FDI merupakan metode umum yang
dilakukan oleh bisnis global.
Tanda-tanda lain mengenai meningkatnya persaingan dalam pasar dunia adalah
kehadiran sejumlah perusahaan multinasional (Multinational Company, MNC)
dan dimana MNC itu bermarkas. Perusahaan Multinasional (MNC) adalah
perusahaan yang memiliki bisnis di dua negara atau lebih. Pada tahun 1970,
lebih separuh MNC yang berjumlah 7.000 perusahaan berkantor pusat hanya di
dua negara; Amerika Serikat dan Inggris. Sekarang ada lebih dari 35.000 MNC.
Sekitar 17.000 MNC berkantor pusat di empat negara; Swiss, Jerman, Jepang,
dan Amerika Serikat. Sisanya 18.000 MNC, lebih dari dua setengah kali jumlah
perusahaan pada tahun 1970, berkantor pusat di seluruh dunia.
Kemudian, dampak bisnis global juga menyebabkan terjadinya peningkatan
penjualan produk-produk impor maupun ekspor. Hal itu dapat diperhatikan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari bahwa pada umumnya penduduk suatu
negara kebanyakan memakai atau mengkonsumsi produk-produk impor seperti
sepatu, kendaraan bermotor, TV, barang elektronik lainnya, dan produk-produk
kebutuhan sehari-hari.
Bentuk-bentuk Bisnis Global
Tahapan perusahaan dalam negeri (domestik) menjadi perusahaan global
adalah dengan urutan sebagai berikut:
Program Studi Teknik Industri UWP
85
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
1. Mengekspor
2. Kontrak kerja sama
3. Aliansi strategis
4. Afiliasi kepemilikan penuh
5. Usaha baru tingkat global
1. Mengekspor
Mengekspor adalah menjual barang-barang yang dihasilkan di dalam
negeri kepada konsumen di luar negeri. Mengekspor memiliki beberapa
keuntungan sebagai bentuk bisnis global, seperti mengurangi ketergantungan
perusahaan pada penjualan di pasar dalam negeri dan memberikan tingkat
pengawasan yang lebih besar dalam hal riset, desain, dan keputusan produksi.
Selain memiliki beberapa keuntungan,
mengekspor juga memiliki
kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain banyak barang yang diekspor
menjadi subyek pengenaan hambatan tariff dan non-tarif, yang secara
substansial
meningkatkan
harga
jual
yang
menjadi
beban
konsumen.
Mengekspor juga meningkatkan biaya transportasi yang dapat meningkatkan
harga barang-barang yang diekspor secara signifikan. Mengekspor juga
menyebabkan perusahaan-perusahaan pengekspor tergantung pada importir
untuk mendistribusikan produk-produk mereka.
2. Kontrak kerja sama
Saat tertentu organisasi memutuskan untuk memperluas bisnisnya secara
global, tapi tidak ingin tanggung jawab keuangan
yang besar untuk
mengerjakannya, sehingga organisasi tersebut melakukan kontrak kerja sama
dengan pemilik bisnis di luar negeri, yang membayar jasa supaya diberikan hak
untuk menyelenggarakan bisnis di negaranya. Dua jenis kontrak kerja sama
tersebut adalah lisensi dan waralaba (franchise).
Di bawah suatu persetujuan lisensi, perusahaan domestik sebagai
licensor, menerima pembayaran royalti yang mengijinkan perusahaan lain,
Program Studi Teknik Industri UWP
86
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
sebagai licensee, untuk menghasilkan produk, menjual jasa, atau menggunakan
merek milik licensor, di pasat tertentu di luar negeri. Manfaat terpenting dari
lisensi adalah memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan tanpa
investasi yang lebih besar. Kelemahannya adalah bahwa lisencor dengan ketat
mengawasi mutu produk atau jasa yang dijual oleh licensee luar negeri.
Franchise atau waralaba adalah sekumpulan jaringan kerja perusahaan
yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana franchisor
memberikan seluruh bisnisnya kepada orang atau organisasi lain, sebagai
franchisee. Sebagai harga awal franchise terdiri dari fee dan royalty, franchisor
menyediakan pelatihan, membantu pemasaran, dan periklanan, dan memberikan
hak eksklusif untuk menyelenggarakan bisnis di suatu lokasi tertentu.
Kegiatan franchise adalah cara cepat memasuki pasar luar negeri. Pihak
franchisor menerima fee (imbalan) dan royalti yang diberikan franchisee, maka
usaha franchise bias menjadi strategi yang bagus saat penjualan perusahaan
dalam negeri melemah. Walaupun demikian, franchisor menghadapi kehilangan
kendali saat mereka menjual bisnisnya ke franchisee yang jaraknya ribuan mil
jauhnya.
3. Aliansi strategis
Beberapa perusahaan membentuk aliansi strategis, sebagai kombinasi
kunci sumber daya seperti biaya, risiko, teknologi dan manusia. Aliansi strategis
yang paling utama adalah joint venture (kerja sama usaha), yang terjadi jika dua
perusahaan membentuk usaha sebagai usaha ketiga. Dan kedua perusahaan
pendiri tetap berdiri sebagaimana biasa, akan tetapi mereka secara bersamasama memiliki perusahaan baru yang diciptakan melalui joint venture.
Suatu keuntungan dari joint venture global adalah membantu para
perusahaan menghindari hambatan tariff dan non-tarif untuk memasuki suatu
negara, sama halnya seperti lisensi dan franchise. Keuntungan lain bahwa para
pihak perusahaan yang ikut joint venture hanya memikul sebagian resiko dan
biaya. Walaupun demikian aliansi ini juga menimbulkan masalah seperti karena
pihak perusahaan yang mengadakan usaha joint venture bermitra tidak hanya
Program Studi Teknik Industri UWP
87
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
secara resiko dan biaya, tetapi juga menginginkan keuntungan, yang kadangkala
menciptakan beberapa ketegangan.
4. Afiliasi kepemilikan penuh
Hampir sepertiga perusahaan meltinasional memasuki pasar luar negeri
melalui afiliasi kepemilikan penuh (wholly owned affiliates). Tidak seperti lisensi,
franchise, atau joint venture, maka afiliasi kepemilikan penuh adalah 100 persen
usaha dimiliki oleh perusahaan induk. Manfaat utama dari seluruh kepemilikan
bisnis adalah bahwa bisnis tersebut memberikan semua keuntungan dan
pengawasan penuh atas fasilitas di luar negeri kepada perusahaan induk.
Sedangkan kelemahan bisnis ini adalah mahalnya biaya pembangunan bagi
kegiatan operasional baru atau membeli bisnis yang telah ada. Selain itu akuisisi
bisnis asing kadang-kadang tidak disenangi oleh bisnis local, konsumen, atau
para pekerja.
5. Usaha baru di tingkat global
Selain keempat tahapan globalisasi di atas, ada tiga kecendrungan yang
mendorong perusahaan melompati model tahapan ketika menjadi perusahaan
global; kecepatan dan keandalan angkutan udara, teknologi komunikasi biaya
rendah, banyaknya masyarakat yang memiliki pengalaman pribadi yang luas
serta sumber keuangan yang besar. Tiga kecendrungan ini yang mendorong
terbentuknya ventura (usaha) baru tingkat global dengan sebuah strategi global
yang aktif.
Ada dua faktor umum yang menentukan perkembangan beberapa jenis
ventura baru tingkat global. Pertama, pendiri perusahaan mengembangkan dan
mengkomunikasikan visi global perusahaan dengan sukses. Kedua, daripada
mengglobal hanya di satu negara pada waktu tertentu, usaha baru tingkat global
lebih baik membawa satu produk atau jasanya ke beberapa pasar luar negeri
pada saat yang sama.
Program Studi Teknik Industri UWP
88
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
STRATEGI ORGANISASI
Proses Penyusunan Strategi
Perusahaan menggunakan proses penyusunan strategi untuk menciptakan
strategi yang menghasilkan keunggulan kompetitif yang bertahan. Langkahnya
sebagai berikut:
1. Menaksir kebutuhan untuk perubahan strategis
2. Mengadakan analisis situasional
3. Memilih alternatif-alternatif strategi
1. Menaksir kebutuhan untuk perubahan strategis
Perubahan dalam lingkungan bisnis eksternal mendorong perusahaan
untuk menentukan apakah perlu atau tidak untuk mengubah strategi untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif. Seringkali manajer puncak lamban
dalam mengenali kebutuhan perubahan strategis, terutama pada perusahaan
yang sukses yang telah mempertahankan keunggulan kompetitif. Karena mereka
benar-benar menyadari strategi yang membuat perusahaan mereka berhasil,
dan terus mempertahankan strategi tersebut bahkan ketika kompetisi sudah
berubah.
Setelah itu, perlu juga dilakukan pencarian tanda ketidaksesuaian
strategis, adalah ketidaksesuaian antara strategi yang diharapkan manajemen
tingkat atas dan strategi actual yang diterapkan oleh manajemen di tingkat
bawah.
2. Mengadakan analisis situasional
Analisis situasional dapat membantu manajer menentukan kebutuhan
untuk perubahan strategis. Analisis situasional disebut juga analisis SWOT,
untuk
Strenghts
(kekuatan),
Weakness
(kelemahan),
Opportunities
(kesempatan), dan Threats (ancaman), adalah suatu penilaian kekuatan dan
kelemahan dalam suatu lingkungan internal organisasi dan juga peluang dan
ancaman dalam lingkungan eksternalnya.
Program Studi Teknik Industri UWP
89
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Memilih alternatif-alternatif strategi
Langkah terakhir dalam proses penyusunan strategi adalah memilih
alternatif strategis yang akan membantu perusahaan menciptakan atau
mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Manajer dapat memilih di antara
dua dasar alternatif strategis, yang bersifat konservatif atau bersifat agresif.
Bersifat konservatif adalah strategi menghindari resiko yang bertujuan untuk
melindungi keberadaan keunggulan kompetitif. Bersifat agresif adalah strategi
mencari resiko yang bertujuan untuk memperluas atau menciptakan keunggulan
kompetitif.
Pilihan untuk mencari resiko atau menghindari resiko biasanya tergantung
pada manajemen puncak dalam melihat perusahaan berada di atas atau di
bawah batas referensi strategis. Batas referensi strategis adalah target yang
digunakan manajer untuk mengukur apakah perusahaan telah mengembangkan
kemampuan inti yang diperlukan untuk mencapai keunggulan kompetitif
bertahan.
KONSEP DASAR BALANCED SCORECARD
Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 melaporkan hasilhasil proyek penelitian pada multiperusahaan dan memperkenalkan suatu
metodologi penilaian kinerja yang berorientasi pada pandangan strategis masa
depan, yang disebut Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan alat
komunikasi antara manajemen organisasi dengan karyawannya. Dengan
menggunakan Balanced Scorecard, rencana-rencana bisnis staretegis akan
mencapai setiap orang dalam organisasi, karena semua orang dalam organisasi
telah memiliki alat komunikasi (bahasa) yang sama.
Pada dasarnya Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen bagi
perusahaan untuk berinvestasi dalam jangka panjang – untuk pelanggan
(customer), pembelajaran dan pertumbuhan karyawan dan manajemen (learning
and growth), proses bisnis internal (sistem) – demi memperoleh hasil-hasil
finansial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnis daripada sekedar
mengelola bottom line untuk memacu hasil-hasil jangka pendek. Terdapat empat
Program Studi Teknik Industri UWP
90
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
perspektif Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan visi dan startegi
organisasi, yaitu: (1) perspektif finansial (shareholders), (2) perspektif pelanggan
(customers), (3) perspektif proses bisnis internal (internal-business-process), (4)
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth).
Visi dan strategi organisasi dikaitkan secara seimbang dengan perspektif
finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard memberi manajemen
organisasi suatu pengetahuan, keterampilan dan sistem yang memungkinkan
karyawan dan manajemen berkembang dan belajar terus menerus dalam
berinovasi untuk membangun kemampuan strategis yang tepat serta efisiensi
agar mampu menyerahkan nilai spesifik ke pasar, dan selanjutnya akan
mengarah kepada nilai saham yang terus menerus meningkat.
Pemahaman mengenai perspektif finansial dalam manajemen Balanced
Scorecard adalah sangat penting karena keberlangsungan suatu unit bisnis
strategis sangat tergantung pada posisi dan kekuatan finansial. Dalam perspektif
finansial, manajemen harus memperhatikan agar berbagai rasio finansial yang
diterapkan menunjukkan hasil yang baik, karena manajemen harus mampu
membayar hutang kepada kreditor, dan juga mampu menghasilkan keuntungan
untuk pemegang saham.
Dalam
perspektif
pelanggan,
perusahaan
harus
mengidentifikasi
pelanggan dan segmen pasar di mana mereka akan berkompetisi. Elemen yang
paling penting dalam suatu bisnis adalah kebutuhan pelanggan. Karena itu,
identifikasi secara tepat kebutuhan para pelanggan. Dalam perspektif proses
bisnis internal, manajer harus mengidentifikasi proses-proses yang paling kritis
untuk mencapai tujuan peningkatan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham.
Tujuan-tujuan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan
pengendali untuk mencapai keunggulan outcome ketiga perspektif finansial,
pelanggan, dan proses bisnis internal. Terdapat tiga kategori yang sangat
penting dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu: (1) kompetensi
karyawan, (2) infrastruktur teknologi, dan (3) kultur perusahaan.
Program Studi Teknik Industri UWP
91
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent. 2003. Balanced Scorecard dengan Six Sigma. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hirst and Thompson. 1999. Globalisasi adalah mitos (Terjemahan). Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
Rachbini, Didik dan Bambang Tri Harnoko. 1998. Ekonomi Internasional
(Prinsip-prinsip Dasar). Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Williams, Chuck. 2001. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Program Studi Teknik Industri UWP
92
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB X I
FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI
Lingkup Manajemen Operasional
Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa memerlukan proses
produksi atau proses konversi yaitu serangkaian tugas yang menggunakan
sumber daya untuk memperoleh barang atau jasa.
Manajemen operasional yang efektif menerapkan proses produksi secara
produksi secara efisien (dengan biaya yang relatif murah) dan berkualitas tinggi
untuk mendapatkan barang dan jasa yang spesifik. Manajemen Produksi
(Manajemen Operasi) adalah pengelolaan suatu proses dimana sumber daya
(karyawan dan mesin) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa (Jeff
Madura, 2001).
Sumber daya pokok yang digunakan perusahaan untuk proses produksi
ialah :
1. Sumber daya
manusia atau
Karyawan
(Men). Perusahaan
harus
mengidentifikasikan tipe karyawan yang dibutuhkan untuk produksi. Pekerja
terampil perlu untuk jenis produksi tertentu, tetapi pekerja tidak terampil dapat
dipakai untuk jenis produksi lain. Beberapa jenis produksi padat karya lebih
banyak memerlukan karyawan daripada bahan baku dan modal.Biaya operasi
yang diperlukan untuk menggaji sumber daya manusia tergantung pada
jumlah karyawan dan tingkat keterampilannya.
2. Bahan Baku (Materials) . Bahan baku yang dipakai pada proses produksi
biasanya diubah oleh sumber daya perusahaan menjadi produk jadi.
Produsen ban memakai karet, produsen mobil memakai baja, dan penerbit
mengandalkan kertas.Sedangkan perusahaan jasa seperti biro perjalanan
tidak begitu tergantung banyak pada bahan baku karena tidak terlibat
produksi.
3. Modal (Money). Setiap bahan baku, mesin, gedung, dan perlengkapan yang
dibeli memerlukan uang. SDM atau karyawan yang dipekerjakan juga
memerlukan kompensasi yang layak berupa uang ataupun tunjangan lainnya.
Proses produksi tanpa adanya sumber daya yang satu ini jelas akan sangat
terhambat.
Program Studi Teknik Industri UWP
93
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
4. Sumber daya lain (gedung, mesin dan perlengkapan). Para produsen
memerlukan pabrik dan kantor. Beberapa perusahaan menyewa gedung yang
digunakannya, karena diperlukan biaya besar untuk membeli bangunan.
Selain itu dengan menyewa gedung, perusahaan dapat pindah lokasi pada
akhir masa sewa tanpa harus menjual gedung itu. Mesin dan perlengkapan
diperlukan pula oleh perusahaan manufaktur. Teknologi juga mungkin
merupakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur dan
jasa.
5. Metode
Para karyawan menggunakan gedung, mesin, dan perlengkapan untuk
mengubah bahan baku menjadi barang atau jasa. Para manajer berupaya
memanfaatkan sumber daya di atas dengan cara memproduksi dengan biaya
rendah. Mereka menggabungkan berbagai sumber daya itu melalui pos kerja
(work station) dan jalur produksi. Pos Kerja (work station) adalah bagian
pekerjaan dimana satu karyawan atau lebih diberi tugas khusus. Pos kerja
mungkin tidak hanya terdiri dari karyawan, tetapi juga mesin dan perlengkapan.
Jalur produksi adalah urutan pos kerja dimana setiap pos kerja dirancang untuk
mengerjakan tahap-tahap khusus dari proses produksi tersebut. Pembuatan
produk tunggal mungkin memerlukan beberapa pos kerja, dengan masing-masing
pos terdiri dari karyawan, mesin, dan bahan baku. Karena seluruh sumber daya
dan gedung ini mahal, manajemen proses produksi yang efisien mengurangi
pengeluaran agar mendapatkan keuntungan lebih besar. Kebanyakan proses
produksi lebih efisien apabila para karyawan diberi tugas berbeda. Dengan cara
ini para karyawan dapat memanfaatkan keahliannya masing-masing untuk
melakukan hal-hal yang dikuasainya.
Program Studi Teknik Industri UWP
94
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Memilih Lokasi
Keputusan penting dalam manajemen produksi ialah pemilihan lokasi untuk
pabrik atau kantor. Lokasi akan banyak mempengaruhi biaya produksi dan
kemampuan bersaing perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

Biaya ruang kerja adalah biaya untuk membeli ruang kerja seperti gedung
atau kantor dapat berbeda dari satu lokasi kelokasi yang lain. Biaya ruang
kerja kemungkinan akan makin tinggi semakin dekat letaknya ke pusat bisnis
dimana biaya tanah mahal. Biaya sewa ruang kerja juga bervariasi antara
lokasi. Tarif sewa umumnya lebih tinggi di kota-kota dimana harga tanah
mahal.

Biaya tenaga kerja adalah gaji untuk karyawan bervariasi antar lokasi. Gaji di
kota cenderung lebih tinggi dari pada gaji di luar kota untuk jenis pekerjaan
tertentu.

Insentif pajak adalah seberapa pemerintah daerah bersedia menawarkan
kredit pajak untuk menarik perusahaan kedaerah mereka. Insentif ini diberikan
untuk menambah lapangan pekerjaan dan memperbaiki kondisi ekonomi
didaerah itu.

Sumber permintaan adalah biaya transportasi dan jasa produk dapat
dikurangi dengan memproduksi dilokasi yang dekat dengan sumber
permintaan.

Akses ketransportasi adalah beberapa pabrik dan kantor memilih lokasi dekat
sumber utama transportasi seperti dekat jalan raya antara daerah, dekat
sungai atau lapangan terbang untuk alasan kemudahan transportasi.

Ketersediaan tenaga kerja adalah perusahaan yang merencanakan untuk
menyewa pekerja spesialis harus dapat menarik tenaga kerja yang
diperlukan, mereka dapat memilih lokasi dimana banyak terdapat tenaga kerja
dengan keahlian khusus yang diperlukan.
Memilih Rancangan dan Tata Letak
Program Studi Teknik Industri UWP
95
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Setelah lokasi untuk pabrik atau kantor dipilih, rancangan (design) dan tata letak
(layout) harus ditentukan. Rancangan menunjukkan ukuran dan struktur pabrik
atau kantor. Tata letak adalah pengaturan mesin dan perlengkapan di dalam
pabrik atau kantor. Keputusan mengenai rancangan dan tata letak mempengaruhi
biaya operasi secara langsung keputusan ini menentukan harga sewa, mesin,
dan perlengkapan. Hal ini dapat berpengaruh pula pada pengeluaran untuk
bunga karena mempengaruhi jumlah pinjaman untuk membeli properti atau
mesin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan dan tata letak adalah:
Keputusan untuk rancangan dan tata letak dipengaruhi oleh karakteristik berikut:
1. Karakteristik lokasi. Keputusan rancangan dan tata letak tergantung
beberapa karakteristik lokasi yang dipilih. Jika lokasi terdapat di daerah yang
biaya lahannya mahal, dapat dirancang gedung tingkat tinggi agar
mengurangi lahan yang dibutuhkan. Tata letak pabrik kemudian dipengaruhi
oleh rancangan itu.
2. Proses produksi. Rancangan dan tata letak juga dipengaruhi oleh proses
produksi yang digunakan. Jika akan dipakai operasi jalur produksi (assembly
line), semua pekerjaan di dalam operasi ini harus berada di tempat
berdekatan.
Tata
letak
produk
menempatkan
tugas
sesuai urutan
pengerjaannya. Misalnya, satu orang khusus membuat komponen, orang
berikut merakit komponen, dan orang selanjutnya mengemas komponen.
Sebagai alternatif, beberapa produk (seperti pesawat terbang, kapal, atau
rumah) seluruhnya dibuat dalam satu posisi tetap, yang membutuhkan tata
letak posisi tetap. Alternatif yang lain adalah memakai produksi fleksibel,
proses produksi yang mudah disesuaikan untuk revisi di masa mendatang.
3. Jenis produk. Kebanyakan perusahaan itu membuat satu barang atau jasa di
lokasinya. Dengan berubahnya selera pasar, permintaan terhadap produk
juga berubah. Tata letak harus direvisi seiring dengan perubahan tersebut.
4. Kapasitas produksi yang diinginkan. Ketika merencanakan rancangan tata
letak, kapasitas produksi yang diinginkan oleh perusahaan itu harus
dipikirkan.
Banyak perusahaan mencoba merencanakan pertumbuhan
Program Studi Teknik Industri UWP
96
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
dengan memberi keluwesan untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring
waktu. Rancangan gedung dapat dibuat dengan kemungkinan untuk
menambah tingkat satu pada saat nanti. Tata letak yang benar dapat memberi
lebih banyak kemungkinan untuk produksi tambahan. Jika perusahaan tidak
merencanakan pertumbuhan, mereka terpaksa mencari lokasi baru apabila
permintaan terhadap produknya melebihi kapasitas produksinya. Apabila
perusahaan mempertahankan lokasi yang ada dan berekspansi ke lokasi
kedua, perusahaan itu harus menempatkan mesin dan posisi kerja yang sama
seperti pada lokasi semula. Akibatnya, efisiensi produksi cenderung menurun.
Belakangan ini, banyak perusahaan mengurangi investasi di bidang properti dan
gedung untuk memperkecil pengeluaran mereka. Potensi untuk menghemat biaya
ini besar jika perusahaan menggunakan ruang kerja secara efisien dan menjual
properti atau gedung yang tidak diperlukan.
Apabila perusahaan mengurangi ruang kerja, mereka menyesuaikan tata letak
agar dapat menampung karyawannya. Satu solusi adalah dengan mengijinkan
lebih banyak karyawan bekerja di rumah. Bersamaan dengan kemajuan
telekomunikasi (jaringan komputer, e-mail dan mesin faks), beberapa pegawai
dapat mengerjakan banyak tugasnya di rumah.
Pengawasan produksi
Setelah pabrik dan rancangan dipilih, perusahaan dapat melakukan pengawasan
produksi yang meliputi hal-hal berikut:
1. Pembelian bahan baku
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam membeli persediaan bahan baku :
a. Memilih pemasok bahan baku : perusahaan harus memperhatikan
karakteristik seperti harga, kecepatan pengiriman, kualitas barang,
pelayanan, dan ketersediaan kredit. Pendekatan umum untuk menilai
pemasok adalah dengan mendapatkan harga dari setiap pemasok.
Kemudian dapatkan sampel dari masing-masing pemasok dan periksa
kualitasnya.
b. Memperoleh diskon volume : perusahaan yang membeli bahan baku dari
pemasok dapat memperoleh potongan harga pasokan meski kualitas
Program Studi Teknik Industri UWP
97
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
dipertahankan. Praktik ini memungkinkan perusahaan mengurangi biaya
produksinya dalam tahun-tahun terakhir ini.
c. Menyerahkan produksi kepada pemasok : para produsen biasanya
melakukan outsourching yaitu mereka membeli komponen dari pemasok
dari pada memproduksi komponen itu atau deintegrasi yaitu strategi
menyerahkan beberapa tugas produksi kepada pemasok. Outsourching
dapat mengurangi pengeluaran perusahaan jika para pemasok dapat
memproduksi komponen itu dengan biaya yang lebih rendah daripada
produsen. Beberapa produsen bahkan telah memulai mendelegasikan
beberapa bagian proses produksi kepada para pemasok. Misalnya Ford
Motor Company membeli jok mobil yang sepenuhnya dirakit oleh Lear
Seating. Tindakan deintegrasi ini menghemat ratusan dolar per mobil bagi
produsen karena biaya tenaga kerja bagi pemasok lebih rendah daripada
produsen itu
2. Pengawasan persediaan
Adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya.
Pengawasan persediaan memerlukan manajemen seperti dibawah ini
a. Pengawasan persediaan bahan baku : apabila perusahaan kelebihan
stock bahan baku, mereka mungkin perlu meminjam lebih banyak dana
lagi untuk membiayai persediaan ini. Hal ini akan meningkatkan biaya
pemeliharaan. Biaya pemeliharaan termasuk biaya pendanaan maupun
biaya penyimpanan atau asuransi barang persediaan tersebut. Meskipun
perusahaan berupaya mengurangi biaya pemeliharaan dengan sering
memesan bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini menambah biaya
untuk
memesan.
Cara
yang
digemari
untuk
mengurangi
biaya
pemeliharaan ialah melalui sistem just in time (JIT) yang dirintis oleh
perusahaan Jepang. Saat ini perusahaan Jepang sedang mengusahakan
menekan seminimal mungkin persediaan bahan baku dengan cara sering
memesan bahan baku dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini dapat
mengurangi biaya pemeliharaan persediaan. Namun menimbulkan ongkos
waktu manajerial yang dibutuhkan untuk sering melakukan pemesanan
dan pengiriman. Selain itu dapat berakibat kekurangan bahan baku jika
penerapannya salah.
Program Studi Teknik Industri UWP
98
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
b. Perencanan kebutuhan bahan baku (MRP): proses untuk menjamin
bahwa bahan baku tersedia bilamana diperlukan. MRP biasanya
membutuhkan komputer dan perencanaan membantu para manajer
menentukan jumlah bahan baku spesifik yang harus dibeli setiap saat.
Langkah pertama dalam MRP ialah bertugas menghitung kebelakang dari
produk sampai awal untuk menentukan berapa lama bahan baku itu
dibutuhkan dimuka sebelum produk sepenuhnya jadi.
c. Pengawasan persediaan work in process:Perusahaan harus dapat pula
mengelola persediaan barang yang sedang dikerjakan, yang merupakan
persediaan produk yang baru sebagian selesai. Kekurangan dalam ketiga
jenis persediaan harus dihindari. Akibat langsung dari kekurangan
persediaan
bahan
baku
atau
persediaan
work-in-proses
adalah
terhentinya produksi, sedangkan akibat langsung dari kekurangan barang
jadi adalah batalnya penjualan. Kekurangan persedian produk barang jadi
mungkin disebabkan oleh kekurangan persediaan bahan baku atau
persediaan work-in-proses.
d. Pengawasan persediaan barang jadi : Jika permintaan terhadap produk
perusahaan suatu saat berubah, para manager perlu memantau
perbedaan
dalam
penawaran
permintaan
yang
diharapkan.
Jika
diantisipasi persediaan berlebih dari satu produk, perusahaan dapat
menghindari persediaan berlebihan dengan mengalihkan sumber dayanya
ke arah produk lain. Sebagai alternative, perusahaan yang mengalami
kelebihan
persediaan
produk
dapat
melanjutkan
jadwal
produksi
normalnya dan melakukan strategi pemasaran yang akan meningkatkan
permintaan. Jika
diantisipasi permintaan akan naik, perusahaan perlu
memikirkan akan kekurangan produk dan harus mengembangkan strategi
untuk meningkatkan volume produksi. Mungkin dijadwalkan kerja lembur
untuk karyawan agar medapatkan tingkat produksi yang lebih tinggi.
Apabila perkiraan permintaan terlalu rendah,perusahaan mungkin tidak
memproduksi jumlah yang cukup untuk memenuhi semua pelanggan.
Maka beberapa perusahaan menyimpan lebih banyak stock dari pada
volume penjualan yang diperkirakan. Selain mencoba menghindari
keurangan, perusahaan berusaha pula untuk menghindari adanya stock
produks yang berlebih.
Program Studi Teknik Industri UWP
99
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
3. Routing
Adalah urutan (rute) tugas yang perlu untuk menghasilkan produk.Bahan baku
biasanya dikirim ke masing-masing poskerja agar dapat dipakai sesuai
spesifikasi proses produksi. Proses routing dievaluasi secara periodic untuk
menentukan apakah bisa ditingkatkan sehingga mendapatkan proses yang
lebih cepat dan murah.Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan merevisi
routingnya sehingga lebih banyak outsourcing. Beberapa perusahaan sama
sekali mengandalkan perusahaan lain untuk membuat produknya. Misalnya
Hewlett Packard biasanya mengandalkan Solectron Corporation untuk
memproduksi printernya sesuai dengan spesifikasi mereka. Dengan cara ini,
Hewlett Packard pun lebih berkonsentrasi pada pemasaran printernya.
4. Penjadwalan
Adalah tindakan menetapkan periode untuk setiap tugas dalam proses
produksi.
Jadwal produksi adalah rencana untuk menentukan waktu dan volume tugas
produksi. Penjadwalan penting karena menetapkan jumlah produksi yang
harus dicapai di setiap pos kerja selama jumlah hari atau minggu tertentu.
Maka setiap karyawan mengetahui apa yang diharapkan. Selain itu jadwal ini
memungkinkan manager mudah memperkirakan jumlah yang akan dihasilkan.
Jika perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal produksinya, pesanan
pelanggan tidak dapat dipenuhi dalam waktu yang diharapkan, sehingga
perusahaan akan kehilangan pelanggan. Cara lain untuk menjadwalkan tugas
untuk proyek khusus ialah tehnik evaluasi dan peninjauan program, atau
PERT (program evaluation and review tehnicque) adalah menjadwalkan tugas
dengan menimimalkan keterlambatan proses produksi.
PERT terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
a. Berbagi tugas dalam proses produksi diidentifikasi
b. Tugas-tugas diatur sesuai urutan pengerjaannya
c. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan diperkirakan.
5. Pengawasan Kualitas
Program Studi Teknik Industri UWP
100
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Kualitas adalah derajat dimana barang atau jasa memuaskan kebutuhan atau
harapan pelanggan. Kualitas berhubungan dengan kepuasan pelanggan yang
dapat mempengaruhi penjualan di masa depan dan oleh karena itu
mempengaruhi kinerja perusahaan di masa mendatang. Maka, perusahaan
semakin mengakui dampak yang ditimbulkan oleh kualitas barang atau jasa
terhadap keseluruhan kinerja.
Pengawasan kualitas adalah proses untuk menentukan apakah kualitas
produk memenuhi tingkat kualitas yang diinginkan dan mengidentifikasi
perbaikan (jika ada) yang prlu dilakukan pada proses produksi. Kualitas dapat
diukur dengan menilai kepuasan pelanggan, Kualitas sebenarnya dari produk
dapat
dibandingkan
dengan
tingkat
kualitas
yang
diinginkan
untuk
menentukan apakah kualitas perlu diperbaiki.
Program Studi Teknik Industri UWP
101
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
BAB XII
FUN GSI PEREN CAN AAN
TUJUAN KHUSUS MATA KULIAH
•
Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kerangka dasar
perencanaan,
pendekatan,
langkah-langkah,
perencanaan
strategis,
hambatan & pendekatannya.
SUB POKOK BAHASAN
1. Deskripsi Perencanaan
2. Definisi Perencanaan
3. Sifat dan Tujuan Perencanaan
4. Syarat dan Pendekatan Perencanaan
5. Langkah-langkah Perencanaan
6. Arti Penting Perencanaan
7. Tipe/Jenis Rencana dan Hirarki Perencanaan
8. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
9. Hambatan Perencanaan Efektif
10. Mengatasi Hambatan Perencanaan
11. Pendekatan dalam Menetapkan Tujuan
12. Pentingnya Perencanaan Strategis
13. Proses Perencanaan Strategis
1. Deskripsi Perencanaan
•
Perencanaan merupakan fungsi yang esensial dalam manajemen, sebab
pelaksanaan fungsi pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian dalam
organisasi dapat berjalan setelah terlebih dahulu dibuat perencanaan yang
akan memberikan tujuan dan arah organisasi.
•
Perencanaan dengan segala variasinya ditujukan untuk membantu mencapai
tujuan
organisasi.
Perencanaan
dapat
meminimalkan
risiko
atau
ketidakpastian suatu tindakan. Dengan mengasumsikan kondisi tertentu
dimasa datang, dan menganalisis konsekuensi dari setiap tindakan,
ketidakpastian dapat dikurangi, dan keberhasilan mempunyai probabilitas
yang lebih besar.
Program Studi Teknik Industri UWP
102
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Definisi Perencanaan
•
Aspek penting dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan.
•
Keputusan harus diambil pada setiap tahapan dalam proses perencanaan.
•
Manajer harus melakukan analisa terhadap sumber daya-sumber daya
organisasi dan memutuskan bagaimana mengalokasikannya untuk mencapai
sasaran mereka dengan cara yang paling efektif.
•
Manajer harus menjaga keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan
fungsi lainnya agar tujuan organisasi dapat tercapai.
3. Sifat dan Tujuan Perencanaan
Perencanaan memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Konstibusi terhadap tujuan (contribution of objective).
Bahwa setiap perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang akan
dicapai.
b. Kedudukan yang istimewa dari suatu perencanaan (primacy of planning).
Bahwa setiap perencanaan salalu harus ditempatkan pada kedudukan
pertama dari suatu peroses manajemen. Perencanaan harus dapat memberi
arah bagi pelaksanaan proses manajemen berikutnya.
c. Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning).
Merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
Suatu rencana dilaksanakan oleh semua level manajer, tetapi penekanan
dan cakupannya berbeda, tergantung wewenang yang dimilikinya dan
batasan dari atasan.
d. Efisiensi dari perencanaan (efficiency of planning).
Suatu rencana akan menyebabkan usaha pencapaian tujuan dapat dilakukan
secara
efisien.
Efisiensi
dari
perencanaan
dapat
diukur
dengan
menggunakan rasio antara input dan output.
Tujuan Perencanaan sebagai berikut:
1. Dapat menanggulangi ketidakpastian masa depan.
Walau masa depan sudah dapat dipastikan, ada dua pertimbangan yang
menyebabkan perencanaan tetap dibuat:
–
Karena kita masih membutuhkan pilihan jalan yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut.
–
Bila jalan yang terbaik telah ditetapkan, perencanaan dibutuhkan
agar setiap bagian daripada organisasi mengetahui dengan pasti
Program Studi Teknik Industri UWP
103
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
apa tugas dan kewajibannya didalam rangka pencapaian tujuan
tersebut. Disamping itu perencanaan memungkinkan manajer dan
anggota organisasi mengadakan persiapan terhadap perubahan
yang bakal datang.
2. Perhatian terfokus pada tujuan
Memusatkan perhatian semua unit organisasi atau semua orang yang
ada dalam organisasi terhadap tujuan bersama.
3. Untuk pelaksanaan operasi yang ekonomis & efisien.
Dengan perencanaan membuat segenap proses kegiatan lebih ekonomis
dan akan selalu menitik beratkan pada operasi yang dilakukan secara
efisien dan bersifat konsisten.
4. Sebagai alat bantu pengendalian.
Dengan dibuatnya rencana akan dapat membantu dalam pelaksanaan
suatu proses pengawasan (controlling).
4. Syarat dan Pendekatan Perencanaan
Perencanaan yan dibuat harus memenuhi persyaratan:
•
Faktual dan Realistik
•
Logis dan rasional
•
Fleksibel
•
Kontinuitas
•
Dialektis
Proses perencanaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda.
Secara umum dikenal ada tiga pendekatan dalam proses perencanaan, yaitu :
1. Perencanaan inside-out dan outside-in.
2. Perencanaan top-down & perencanaan bottom-up.
3. Perencanaan Contingency.
1. Perencanaan inside-out, meliputi perencanaan dengan fokus pada apa yang
sudah dilakukan tetapi mengusahakan untuk melakukan yang terbaik yang
dapat dilakukan. Perencanaan ini membantu organisasi lebih efektif dan
membantu pemanfaatan penggunaan sumber daya dengan baik.
Perencanaan outside-in meliputi analisa lingkungan eksternal dan membuat
rencana untuk mengeksploitasi kesempatan dan meminimasikan masalah
yang ada. Sebaiknya manajer dapat menggunakan kombinasi dari dua
perencanaan ini untuk mendapatkan keuntungan yang terbesar.
Program Studi Teknik Industri UWP
104
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Perencanaan top-down & perencanaan bottom-up.
Perencanaan
top-down,
atas
ke
bawah,
manajemen
puncak
merumuskan tujuan secara luas dan membolehkan tingkat manajer
dibawahnya untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batasan
yang ada.
Dari bawah ke atas, bottom-up, memulai dengan merencanakan yang
dikembangkan pada tingkatan bawah tanpa batasan dan diteruskan keatas
dengan batasan. Sebaiknya perencanaan dari atas kebawah digunakan
terlebih dahulu untuk kemudian secara perlahan menerapkan partisipasi dari
bawah atau seluruh tingkatan dengan mengembangkan sistem komunikasi
yang baik.
3. Perencanaan Contingency.
Perencanaan alternatif yang dapat diimplementasikan seandainya saat
perencanaan orisinil tidak sesuai karena perubahan keadaan. Permasalahan
dan peristiwa
tidak diduga sering terjadi sehingga perencanaan mungkin
perlu dirubah. Kuncinya adalah menentukan lebih awal kemungkinan
perubahan pada peristiwa masa yang akan datang yang akan berakibat bagi
perencanaan yang sedang dijalankan.
5. Langkah-langkah Perencanaan
1. Menentukan
tujuan;
menetapkan
hasil-hasil
yang
diharapkan
yang
menunjukkan titik akhir dari apa yang akan dilakukan, dan apa yang harus
dicapai oleh jaringan dari strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, program
dan anggaran.
2. Mengembangkan premis; asumsi tentang lingkungan dimana rencana akan
dijalankan.
Premis
meliputi
peramalan
(forecast),
kebijakan
dasar
perusahaan, dan rencana perusahaan yang telah ada.
3. Menentukan alternatif-alternatif tindakan dan mengevaluasi alternatif tersebut
4. Memilih salah satu alternatif yang terbaik
5. Menerapkan rencana dan mengevaluasi hasilnya.
6. Arti Penting Perencanaan
Perencanaan dalam organisasi secara umum memiliki dua arti penting yaitu:
1. Protective Benefits, dengan perencanaan akan mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat ditimbulkan dalam pelaksanaan
kegiatan.
Program Studi Teknik Industri UWP
105
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. Positive Benefits, dengan perencanaan akan menambah nilai kepastian
tercapainya tujuan yang diinginkan organisasi.
Secara khusus manajer memerlukan perencanaan dalam menjalankan organisasi
dengan alasan-alasan sebagai berikut :
•
Membantu manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
•
Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah utama.
•
Membantu memahami keseluruhan operasional.
•
Mengarahkan cara beroperasi.
•
Mempermudah koordinasi antar bagian.
•
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami.
•
Menghemat waktu, usaha dan dana.
7.1 Tipe/Jenis Rencana
1. Rencana menurut horizon waktu
–
Rencana jangka pendek (kurang dari satu tahun)
–
Rencana jangka menengah (1-2 tahun)
–
Rencana jangka panjang (3 tahun atau lebih)
2. Rencana menurut subyeknya
–
Rencana produksi
–
Rencana pemasaran
–
Rencana finansial
–
Rencana tenaga kerja
–
dan lain-lain.
3. Rencana menurut ruang lingkupnya.
–
Strategic Plan (Rencana Strategi), yaitu rencana yang ditujukan pada
kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara
kompherensif arah dan tindakan organisasi atau subunit organisasi.
–
Operational Plan (Rencana Operasional), yaitu rencana yang ditujukan
pada aktivitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis.
4. Rencana menurut organisasi
–
Rencana perusahaan
–
Rencana devisi
–
Rencana departemen
–
Rencana proyek
Program Studi Teknik Industri UWP
106
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Types Of Plans
BREADTH
TIME
SPECIFICITY
FREQUENCY
OF USE
FRAME
Strategic
Long term
Directional
Single use
Tactical
Short term
Specific
Standing
OF USE
5. Rencana menurut penggunaannya.
Standing Plan, yaitu rencana yang digunakan berulang-ulang:
-
Policies (kebijakan), yaitu standing plan yang mengkomunikasikan
panduan bagi keputusan dan tindakan dalam keadaan tertentu.
-
Procedure, yaitu standing plan yang meliputi urutan (kronologis) dari
tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.
-
Rules, peraturan yang spesifik tentang tindakan yang harus dilakukan
dan tindakan yang tidak boleh dilakukan.
Single use plan, yaitu rencana yang hanya dipakai satu kali untuk setiap
periode waktu:
-
Budget, adalah rencana yang mengalokasikan sumber daya organisasi
kedalam aktivitas, proyek, dan program organisasi.
-
Project Schedule, adalah rencana yang meliputi aktivitas-aktivitas yang
dibutuhkan dalam pembuatan suatu proyek dalam organisasi.
-
Programs,
yaitu
rencana
organisasi
yang
menyeluruh
yang
menyangkut penggunaan sumber-sumber daya dimasa yang akan
datang.
Program Studi Teknik Industri UWP
107
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Planning from Top to Bottom
Program Studi Teknik Industri UWP
108
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Hirarki Perencanaan
7.2 Hirarki Perencanan
•
Purpose (maksud)
Adalah merupakan entitas dari setiap organisasi atau individu. Organisasi
atau masyarakat jika tidak mempunyai maksud, maka entitas tersebut tidak
akan mempunyai eksistensi. Maksud ini masih merupakan arah yang umum
dan tidak hanya berlaku bagi satu organisasi saja tetapi berlaku bagi semua
organisasi.
Contoh: entitas suatu universitas adalah menjalankan pendidikan. Entitas
bisnis memenuhi kebutuhan masyarakat.
•
Mission (Misi)
Suatu maksud yang menentukan batas-batas umum dimana semua
organisasi sejenis dapat melakukan kegiatan. Atau dengan kata lain, misi
adalah merupakan arah yang khas bagi sesuatu organisasi tertentu dalam
batas-batas yang ditentukan oleh maksudnya.
•
Obyektive (Sasaran)
Sasaran dari suatu organisasi adalah target-target yang harus dicapai dalam
rangka misi yang dilaksanakannya. Sasaran merupakan penjabaran dari misi
Program Studi Teknik Industri UWP
109
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
menjadi bagian-bagian yang konkrit dan spesifik sehingga hasil-hasil yang
dicapai dapat diukur dengan mudah.
•
Strategi
Strategi merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi
dalam rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah yang terpadu
dari seluruh sasaran organisasi, dan menjadi petunjuk dalam penggunaan
sumber-sumber daya organisasi yang akan digunakan dalam rangka
mencapai sasaran
•
Policy (Kebijaksanaan)
Merupakan petunjuk umum untuk pembuatan keputusan. Kebijaksanaan itu
merupakan batas bagi keputusan dalam menentukan apa yang dapat dibuat
dan menutup apa yang tidak bisa dibuat.
•
Program (Rencana)
Adalah merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari tujuan,
kebijakan, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber
dan elemen lain yang harus dilakukan berdasarkan elternatif tindakan terpilih.
•
Procedure (Prosedur)
Prosedur adalah merupakan sejumlah instruksi yang terperinci untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sering terjadi secara teratur.
•
Rule (Aturan)
Aturan merupakan ketentuan yang menetapkan bahwa suatu kegiatan
tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam suatu keadaan tertentu.
Dalam melaksanakan aturan, seseorang tidak mempunyai pilihan melainkan
harus menurutinya.
8. Keuntungan & Kerugian Perencanaan
Keuntungan Perencanaan:
–
Perencanaan memberikan arah (focus) dan tujuan bagi perusahaan.
–
Perencanaan dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar/ukuran
untuk mengurangi ketidak pastian serta perubahan dimasa datang.
–
Perencanaan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang teratur dan bermanfaat.
–
Perencanaan memberikan dasar pengawasan.
–
Perencanaan merancang prestasi.
–
Perencanaan menimbulkan visualisasi tentang keseluruhan.
–
Perencanaan memperbesar serta mengimbangkan pemanfaatan fasilitasfasilitas.
–
Perencanaan dapat meningkatkan koordinasi.
Program Studi Teknik Industri UWP
110
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Kerugian Perencanaan:
–
Adanya keterbatasan perencanaan yang disebabkan kurangnya fakta atau
keterangan.
–
Perencanaan memerlukan biaya yang besar.
–
Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis.
–
Perencanaan mematikan inisiatif.
–
Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan.
–
Perencanaan kadang-kadang dilakukan secara berlebihan oleh para
perencana.
–
Perencanaan mempunyai nilai praktis yang terbatas.
9. Hambatan Perencanaan Efektif
a. Tujuan yang tidak tepat
b. Balas jasa yang tidak tepat
c. Lingkungan yang kompleks
d. Keputusan menetapkan tujuan yang baru dan mengalokasikan sumberdaya
untuk mencapai tujuan tersebut berarti melepaskan tujuan lainnya
e. Beberapa anggota organisasi enggan untuk melakukan perubahan
f.
Anggota organisasi mengalami pembatasan-pembatasan.
g. Anggota organisasi yang tidak memahami lingkungan eksternal akan
cenderung menolak perubahan.
10. Mengatasi Hambatan Perencanaan
a. Memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan
b. Rencana dan tujuan harus dikomunikasikan ke bawah
c. Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dengan tujuan yang lebih rendah,
konsistensi antar tujuan bagian atau departemen harus dijaga
d. Sistem balas jasa (reward) yang tepat akan mendorong penetapan tujuan
dan perencanaan yang efektif.
Program Studi Teknik Industri UWP
111
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Hubungan Antara Rencana dan Tujuan
11. Pendekatan Dalam Penetapan Tujuan
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Goal Setting)
2. Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran/Tujuan (Management by
Objectives)
11.1 Pendekatan Tradisional
Program Studi Teknik Industri UWP
112
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Tujuan Organisasi
11.2 Management by Objectives (MBO)
•
Management By Objective adalah suatu teknik manajemen yang sering
digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan rencana taktis.
•
Penetapan tujuan secara partisipatif yang dipopulerkan oleh Peter Drucker
dalam bukunya The Pracice of Management (1954).
•
MBO adalah metode formal atau semiformal yang dimulai dari penetapan
tujuan, pelaksanaan, dan kemudian diteruskan dengan evaluasi. Kunci dalam
metode MBO adalah partisipasi dan komunikasi dalam penetapan tujuan atau
perencanaan.
•
MBO merupakan teknik manajemen yang mengintregasikan perencanaan
dan pengendalian. Perencanaan yang baik mendukung pengendalian dan
sebaliknya.
Program Studi Teknik Industri UWP
113
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Proses MBO
11.2 Management by Objectives (MBO)
MBO adalah empat langkah proses dimana manajer dan karyawannya:
1) Mendiskusikan tujuan yang memungkinkan,
2) Berpartisipasi memilih tujuan yang menantang, dapat dicapai dan konsisiten
dengan tujuan keseluruhan perusahaan,
3) Bergabung membangun rencana taktis yang membimbing ke pencapaian
tujuan dan sasaran taktis,
4) Rapat secara teratur untuk meninjau perkembangan pencapaian tujuantujuan tersebut.
Pendekatan MBO
Program Studi Teknik Industri UWP
114
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Manfaat penting dari MBO adalah mendorong motivasi karyawan. Untuk mendukung
sukses atau efektifitas MBO, diperlukan beberapa elemen:
1. Komitmen: diperlukan komitmen manajemen yang tinggi khususnya dari
manajemen puncak
2. Penetapan Tujuan Puncak: penetapan tujuan harus dinyatakan dengan jelas
dan dapat diukur. Manajer dan bawahan harus bekerja sama menyelaraskan
rencana bawahan dengan rencana dan tujuan manajemen puncak
3. Tujuan Individu: harus dinyatakan dengan jelas, siapa yang harus
bertanggungjawab
4. Partisipasi
5. Komunikasi: manajer mengkomunikasikan tujuan manajemen puncak dan
bawahan mendiskusikan apa yang perlu disumbangkan untuk mendukung
tujuan tersebut
6. Otonomi dalam Pelaksanaan: otonomi mendorong kreatifitas dan komitmen
bawahan serta memberi kebebasan dalam batas-batas tertentu
7. Reviev Prestasi: kemajuan yang dicapai dapat memberi umpan balik yang
kemudian dapat memberikan input perbaikan.
Kekuatan dan Kelemahan MBO
Kekuatan

MBO
melakukan
Kelemahan
integrasi
fungsi

kegiatan
dalam suatu sistem yang rasional
menyelesaikan segala sesuatu.

dengan
berusaha
untuk
MBO secara cepat akan ditolak oleh
MBO mendorong organisasi untuk
manajer yang memiliki gaya otoriter (yang
menentukan
tingkatan
bisa saja disebabkan karena orang-orang
atas hingga tingkatan bawah dari
yang bertipe X dari McGregor) dan oleh
manajemen
mereka yang menerapkan birokrasi yang
MBO memfokuskan pada hasil akhir
tidak fleksibel dan ketat.
tujuan
dari
daripada niat yang baik maupun faktor

personal.

MBO dianggap terlalu menyederhanakan
perencanaan dan pengawasan ke
dalam manajemen


MBO memerlukan banyak waktu dan
usaha dalam implementasinya
MBO mendorong adanya manajemen

MBO
dapat
menjadi
tantangan
bagi
diri dan komitmen dari setiap orang
manajer yang kurang memiliki kualifikasi
melalui
yang baik.
tingkatan
partisipasi
pada
manajemen
setiap
dalam
penentuan tujuan
Program Studi Teknik Industri UWP
115
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
Kekuatan

Meningkatkan
Kelemahan
koordinasi
antara

tujuan dan rencana

Memperjelas
prioritas




Meningkatkan motivasi karyawan

Dapat
menjalankan
komitmen
yang
jika
tidak
kontinue
ada
dari
Adanya ketergantungan yang besar
terhadap pihak lain dalam organisasi
Memungkinkan komunikasi vertikal
dan horizontal
gagal
manajemen puncak
dan
ekspektasi
Cenderung
Terlalu menekankan pada tujuan jangka
pendek
pengawasan
yang lebih efektif
12. Perencanaan Strategis
•
Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan
strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi
utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya.
•
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan
menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran
serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber
organisasi secara efektif.
Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting
2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara
jelas
3. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap
kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
4. Perencanaan Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar
dari suatu organisasi, hal penting dalam strategi sebagai berikut:
-
Strategi menekankan pada aksi atau tindakan untuk mencapai suatu
tujuan, dan juga pada tujuan itu sendiri
-
Proses pencarian ide penting diperhatikan, bukan ide itu sendiri.
-
Bagaimana strategi ditentukan penting diperhatikan.
Program Studi Teknik Industri UWP
116
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
- Strategi secara implisit mengasumsikan hubungan antara lingkungan
dengan organisasi yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.
-
Strategi dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumberdaya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
13. Proses Perencanaan Strategis
Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha
kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
Beberapa hal untuk menjawab pertanyaan tersebut:
1. Sejarah organisasi: sejarah, latar belakang, kepribadian pendiri akan
menentukan karakteristik suatu organisasi
2. Daya saing atau kemampuan organisasi: organisasi akan menjalankan misi
dimana dia dapat memberikan yang terbaik
3. Lingkungan organisasi: menentukan kesempatan dan ancaman yang
dihadapi organisasi, yang pada giliran selanjutnya akan menentukan misi
organisasi.
Karakteristik misi dan tujuan yang baik adalah:
1. Fokus pada pasar, bukan pada pruduk: pertanyaan “siapa yang akan kita
layani” lebih penting dibandingkan dengan “apa yang akan kita produksi”?
Program Studi Teknik Industri UWP
117
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2. dapat dicapai: misi dan tujuan yang baik dapat membuka mata terhadap
kesempatan baru, tetapi jangan sampai menuimpangkan organisasi dari misi
yang realistis tersebut.
3. Dapat memotivasi: memberi arah sekaligus memotivasi anggota organisasi
4. Spesifik: dapat memberi arah dan menjadi pedoman dalam pengambilan
keputusan.
Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini
Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan
kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan. Manajer
harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
Analisis Lingkungan
Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis,
politik, social, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam
lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan maupun ancaman,
tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi perubahan
lingkungan, perlu dikembangkan system informasi strategis, pengembangan bisnis
data, keluhan atau komentar dari pihak luar (pelanggan dan supplier).
Analisis Sumberdaya
Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis kekuatan
dan kelemahan organisasi.
Identifikasi Kesempatan Strategis
Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi
menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan tujuan
dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini (tanpa
perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan
baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan
organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengambilan Keputusan Strategis
Organisasi dapat mengembangkan
sejumlah
altrnatif strategis
untuk
memanfaatkan kesempatan strategis.
Beberapa kriteria untuk mengevaluasi alternatif tersebut:
1.
Strategi dan komponennya harus konsisten dengan tujuan dan kebijakan
organisasi
Program Studi Teknik Industri UWP
118
Buku Ajar Manajemen dan Bisnis
2.
Sumberdaya dan usaha dapat difokuskan pada isu-isu kritis yang dapat
memisahkan masalah penting dari masalah lain yang tidak penting
3.
Strategi
dapat
mencapai
tujuan
yang
dituju,
atau
strategi
mampu
memperlihatkan kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan.
Strategi yang baik mencakup beberapa hal:
1.
Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh organisasi, pasar
yang terbatas atau luas
2.
Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi sumberdaya untuk
mencapai tujuan
3.
Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi yang lebih
baik dibandingkan dengan kemampuan pesaingnya
4.
Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal sinergi dalam
suatu organisasi.
Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Evaluasi dan Pengendalian Strategis
Manajer
harus
Pengendalian
selalu
mengevaluasi
pelaksanaan
rencana
strategis.
strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan
rencana strategis.
Dua pertanyaan relevan dalam kegiatan ini:
a.
apakah pelaksanaan rencana strategis sesuai dengan rencana semula, dan
b.
apakah pelaksanaan tesebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Catatan
Banyak hal penting yang belum dapat kita pelajari pada perkuliahan kali ini, halhal strategis bukan hanya sekedar perencanaan strategis saja, melainkan
bagaimana kita:
•
Mengetahui konsep dasar strategi, komponen-komponen strategi, dan
bagaimana strategi disusun.
•
Mengetahui bagaimana manajemen stategis dijalankan.
•
Mengetahui berbagai jenis strategi berdasarkan tingkat perusahaan atau
korporat, pada tingkat bisnis, dan tingkat fungsional.
Semua itu akan didapatkan oleh mahasiswa pada mata kuliah Manajemen
Stratejik di semester berikutnya.
Program Studi Teknik Industri UWP
119
Download