1 SIARAN PERS Investor Australia Mulai Rambah Sektor

advertisement
SIARAN PERS
Investor Australia Mulai Rambah Sektor Restoran dan Rumah Makan
Jakarta, 11 Juli 2016 -- Daftar Negatif Investasi 2016 yang dikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia, disambut baik oleh investor asal Australia. Terbukti, salah
satu perusahaan restoran dan rumah makan asal Australia menyatakan minatnya
untuk menanamkan modalnya di Indonesia senilai Rp 10 miliar. Investor di sektor
makanan tersebut tertarik untuk mengawali investasinya di Indonesia dengan
memilih Bali sebagai lokasi pertamanya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa
minat investasi di sektor restoran pasca dibukanya keran DNI bagi investor asing
meningkat. “Salah satunya adalah dari Australia yang disampaikan akan berencana
untuk membuka restoran di Bali,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media,
Minggu (11/7).
Menurut Franky, investasi yang akan dilakukan di Bali tersebut diharapkan akan
diikuti oleh perusahaan-perusahaan Australia lainnya yang bergerak di sektor
pariwisata. “Bali merupakan salah satu lokasi pariwisata terbaik di dunia. Oleh
karena itu, bukan tanpa alasan investor di bidang restoran atau akomodasi memilih
Bali sebagai lokasi investasinya,” jelasnya.
Franky menambahkan bahwa pihaknya menyambut positif minat investasi yang
disampaikan dan mengharapkan kerjasama berbagai pihak dalam memfasilitasi
minat investasi yang masuk. “Peran penting pemerintah Provinsi Bali tentu akan
sangat diharapkan dalam membantu memfasilitasi minat investasi tersebut,”
lanjutnya.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Sydney (IIPC) Sri Moertiningroem
tersebut menyampaikan bahwa minat investasi diidentifikasi pada one-on-one
meeting di kantor IIPC Sydney. “Investor menyampaikan bahwa sebenarnya sudah
sejak lama berminat untuk berinvestasi di Indonesia, namun karena ada regulasi DNI
tahun 2014 yang membatasi kepemilikan saham asing dalam bidang usaha restoran,
maka mereka memilih menunda rencana usahanya,” lanjutnya
Sri yang biasa juga dipanggil Nunuk tersebut menambahkan bahwa setelah
mengetahui bidang usaha ini terbuka 100% kepemilikan saham asing dan
mengetahui kemudahan dalam pengurusan perizinan di Indonesia, perusahaan akan
segera mengurus perizinan kepada BKPM untuk membuat perusahaan yang
terdaftar di Indonesia melalui One Stop Service BKPM, kemudian mendaftarkan izin
teknis lainnya kepada pemerintah Provinsi Bali.
1
“Daftar Negatif Investasi yang baru membawa kabar yang sangat baik bagi investor
dan diharapkan akan meningkatkan angka Foreign Direct Investment dari Australia,”
ujar Nunuk.
Australia termasuk prioritas 10 negara pemasaran investasi bersama bersama
Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah,
Malaysia, dan Inggris. Dari data BKPM tahun 2015, realisasi investasi Australia
berada di peringkat 12 sebesar US$ 167 juta terdiri atas 443 proyek. Sementara
dalam posisi sejak periode 2010-2015, tercatat investasi yang masuk ke Indonesia
dari Australia sebesar US$ 2,07 miliar.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail : [email protected]
2
Download