BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers RI Gelar Karpet Hijau Untuk Investor Jakarta, 15 Desember 2015 – Percepatan pemberian status jalur hijau kerjasama antara Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Direktorat Jenderal Bea Cukai menandai salah satu perbaikan layanan kepada investor yang dinilai signifikan. Dengan mendapatkan status jalur hijau tersebut, perusahaan dapat memangkas waktu untuk melakukan proses kepabeanan yang dilakukan di jalur merah selama 35 hari menjadi 30 menit. Apalagi bila perbaikan tersebut dikombinasikan dengan layanan izin investasi 3 jam yang diproses di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat yang juga memangkas standar pelayanan dari 3 hari menjadi 3 jam. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa percepatan layanan kepada investor ini merupakan suatu capaian yang membanggakan. “Ini menandai bahwa Indonesia menggelar karpet hijau untuk investornya. Kalau selama ini masuk perizinan di BKPM sudah menggelar karpet merah tapi di Bea Cukai masih masuk jalur merah, berarti masih belum optimal,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada pers di Jakarta (15/12). Franky menambahkan bila diilustrasikan suatu perusahaan melakukan 5 pengiriman dengan periode waktu 3-5 hari waktu tunggu di jalur merah maka proses ini akan memakan waktu 15 hari hingga 1 bulan. Sementara bila dikalkulasikan dengan percepatan yang didapatkan dengan jalur hijau maka prosedur yang sama hanya membutuhkan waktu 300 menit atau sekitar 5 jam. “Ini akan sangat menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh investor dalam beberapa hal,” ungkapnya. Fasilitas percepatan importasi mesin/peralatan diberikan bagi perusahaan yang masih dalam tahap konstruksi yang merealisasikan investasinya. Kemudahan tersebut berbentuk percepatan peningkatan status jalur hijau melalui profiling perusahaan. Umumnya perusahaan baru akan dikategorikan sebagai high risk sehingga masuk jalur merah, sehingga wajib pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang) SPPB yang memakan waktu antara 3-5 hari. Proses ini akan mempercepat proses konstruksi perusahaan, karena adanya kepastian waktu proses customs clearance di pelabuhan sehingga mesin yang diimpor dapat segera digunakan sesuai jadwal yang direncanakan. Kemarin (14/12), BKPM merekomendasikan 48 (empat puluh delapan) perusahaan yang akan diusulkan oleh BKPM untuk dapat memperoleh kemudahan percepatan importasi mesin/peralatan dari Ditjen Bea Cukai. Total nilai rencana investasi ke-48 1 perusahaan tersebut sebesar Rp.127,7 Triliun dan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 39.219 orang. BKPM Siapkan Grand Launching Izin Investasi 3 Jam Badan Koordinasi Penanaman Modal juga terus melakukan perbaikan layanan izin investasi 3 jam yang akan secara resmi diluncurkan pada tanggal 11 Januari 2016. Peluncuran izin investasi 3 jam tersebut menandai layanan kepada investor dalam waktu 3 jam mendapatkan 8 produk perizinan dan 1 surat booking tanah. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky menyampaikan bahwa dalam soft launching yang dilakukan pada tanggal 1 Desember 2015, pihaknya terus berupaya menyempurnakan layanan tersebut. “Dari segi sistem, prosedur, hingga perbaikan investment lounge akan dilakukan untuk menyambut peluncuran tanggal 11 Januari 2016 tersebut,” paparnya. Layanan izin investasi 3 jam dengan syarat investor datang sendiri dan dengan nilai investasi senilai Rp 100 miliar dan/atau memperkerjakan 1.000 orang tenaga kerja. Franky juga mengemukakan bahwa perbaikan layanan yang dilakukan merupakan salah satu bentuk upaya untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait penyederhanaan perizinan. Produk-produk perizinan yang akan diberikan pada investor layanan izin investasi 3 jam adalah adalah izin investasi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Akta Pendirian Perusahaan dan SK Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA), Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Angka Pengenal Importir Produsen (API-P), dan Nomor Induk Kepabeanan (NIK). --Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 HP : 08161946825 E-mail : [email protected] 2