Vol.2 | No.1 | April 2016 Tunas Siliwangi Halaman 20 – 29 APLIKASI TEORI UMPAN BALIK (FEEDBACK) DALAM PEMBELAJARAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI Chandra Asri Windarsih PGPAUD STKIP Siliwangi Bandung E-mail: [email protected] Abstract Children every day grow by magic, physically and mentally. Children in the process of learning motor movement skills need serious attention, it is because this is the forerunner of further development, for the future, for the motor development of children in the future until he becomes an adult. Motor development if honed and directed would be optimal. Motor development means development that involves the physical movement of a person related to muscles and senses. Physical development of the child's motor will be able to develop properly if given stimulation and good nutrition factor. The development of a child would be maximized if there are aspects of his supporters, one aspect of the supporters was the feedback (feedback) either intrinsic (from within the child himself / private) or by extrinsic (external factors as support). Motor development of children if given feedback (feedback) ektrinsik itself intrinsic feedback will arise and have a relationship that is not unexpected. Children will learn to correct itself with the help of mentors so that the achievement of motor learning will be optimal. Keywords: motor learning, application, feedback, early childhood Pendahuluan sudah mulai harus dioptimalkan. Masa Sejak seorang bayi dilahirkan yang peka adalah masa terjadinya pematangan merupakan manusia mungil yang lucu dan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap menggemaskan, belajar menerima merespon motorik secara nyata diluar rahim yang diberikan dari selama bayi lingkungan luar ataupun ingkungan dalam menggerakkan tangan dan kakinya, mulai keluarga itu sendiri. Dalam masa ini menangis, merupakan masa yang fundamental unuk ini bayi bayi mulai melindunginya, mulai inisiasi yang yang lingkungan, baik pertama mencari puting susu ibunya untuk meletakkan mendapaatkan air susu ibunya ,dengan mengembangkan kekuasaan allah bayi bergerak secara kognitif, bahasa, sosial emosional , konsep alami, mulai dari sanalah perkembangaan diri, disiplin,seni, kemandirian , moral motorik berjalan. serta nilai-nilai agama. Maka dari itu Usia 4-6 tahun merupakan dasar stimulus pertama kemampuan dalam fisik, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang masa sesuai peka untuk anak, seluruh potensi anak 20 dengan kebutuhan anak agar Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 pertumbuhan dan perkembangan anak Penanaman motorik yang benar dan dapat maksimal dan optimal. Dalam anakkita tahap pengembangan secara optimal merupakan perkembangan seakan-akan takjub salah satu dengan tugas dan fungsi utama pendidikan jasmani dalam perkembangan tumbuh kembang anak –anak yang begitu motorik pesat. Perkembangan anak berdasarkan menunjukkan pada perubahan kualitatif usia harus terus dipantau sesuai dengan berbagai proporsi dan ukuran tubuh yang Pengalaman – perkembangan normal. ini akan memperkaya masa kanak-kanak dapat diukur dan berkembang. pengalaman anak diusia emas (golden age) dalam Prinsip-prinsip Perkembangan anak, Fisiologis Anak Usia Taman Kanak-kanak mengembangkan kemampuan gerak yang Prinsip utama perkembangan fisiologis terus meningkat. anak usia dini adalah koordinasi gerakan Sebagai orang tua dan seorang guru motorik, baik motorik kasar maupun diharapkan dapat memberikan stimulus halus. terhadap anak didiknya agar kemampuan gerakan motorik anak tidak terkoordinasi motorik kasar ataupun motorik halusnya dengan baik. Seiring dengan kematangan berkembang secara optimal dan pesat. dan Kemampuan guru memberikan umpan motorik tersebut berkembang dari tidak balik (feedback ) terhadap anak-anak usia terkoordinasi dini terkoordinasi secara baik. Prinsip utama sangat mempengaruhi hasil pembelajaran motoriknya. pokok dalam gerak kematangan, terjadi yang timbul perkembangannya, anak dengan baik motorik urutan, kemampuan menjadi adalah motivasi, pengalaman dan latihan atau praktek. pergeseran makna sewaktu anak kecil gerakan-gerakan awal pengalaman perkembangan Gerak merupakan salah satu dari unsur Pada Ketika anak mampu melakkan suatu sangat gerakan motorik, maka akan termotivasi sederhana makin lama gerakan akan untuk bergerak kepada motorik yang lebih menjadi berfariasi dari tidak beraturan luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat menjadi beraturan serta semakin beragam dengan tajam. Anak seakan-akan tidak macam gerakan yang perlu dipelajari, mau berhenti melakukan aktivitas fisik, dibina, dibimbing, serta diarahkan sesuai baik yang melibatkan motorik kasar dengan kebutuhan diri, perkembangan maupun motorik halus. Pada saatmencapai juga norma –norma sosial di masyarakat. kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas fisik yang ditandai dengan 21 Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 kesiapan danmotivasi yang tinggi dan Secara sederhana pembelajaraan seiring dengan hal tersebut, orang tua dan motorik merupakan suatu proses belajar guru berbagai gerak yang didukung oleh beberapa faktor kesempatan dan pengalaman yang dapat dari mulai otot, syaraf juga otak yang meningkatkan keterampilan motorik anak terkoordinasi secara bersamaan. Dalam secara optimal. Peluang- peluang ini tidak pembelajaran motorik anak akan semakin saja terampil karena perlu memberikan berbentuk membiarkan anak ada pengulangan yang melakukan kegiatan fisik akan tetapi peru terus menerus sehingga anak terlatih di dukungdengan berbagai fasilitas yang untuk dapat melakukan gerakaan motorik berguna bagi pengembangan keterampilan dengan benar. Sebagai proses belajar motorik kasar dan motorik halus. keahlian Pertumbuhan motorik anak dan pra perkembangan sekolah dan penghalusan kemampuan gerak dengan berbaai faktor dapat yang mendukung keahlian anak untuk dikelompokkan menjadi tiga, dalam hal dapat menguasai geraakaan motorik. ini meliputi: a. gerakan Diungkapkan oleh Schmidt bahwa, Perkembangan anatomis yaitu adanya pembelajaraan perubahan kuantitas pada struktur tulang “serangkaiaan belulang, proporsi tinggi, kepala dan pembelajaran yang berhubungan dengan badan secara keseluruhan. praktik atau pengalaman yang mengaraah b. Perkembangan adalah (internal) proses adanya kepada perubahan yang relatif permanen perubahan kuantitatif dan kualitatif serta dalam kemampuan menanggapi sesuatu.” fungsional serta sistem kerja seperti otot, (Schmidt, 1988:346). pernafasan, fisiologis, motorik peredaran darah, syaraf, Pembelajaran motorik terbagi dua kelenjar dan pencernaan. c. Perkembangan perilaku yaitu motorik kasar dan motorik halus . motorik, motorik kasar adalah gerakan tubuh yang memerlukan koordinasi fungsional antara menggunakan sebagian besar otot yang persyarafan dan otot serta fungsi kognitif, ada di dalam tubuh manusia ataaupun sikap motorik. Dua perilaku motorik yang hanya harus dikuasai pada anak yaitu berjalan Ketrampilan dan bermain. perkembangan motorik sebagian yang gerakan-gerakaan 1. Pembelajaran Motorik anggota tubuh. dihasilkan oleh kasar adalah seperti berjalan, memukul, menendang, berlari, melompat, berjongkok, memegang, menarik 22 dan Tunas Siliwangi lainnya. Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 Sedangkan pembelajaraan penampilan atlet sebagai dasar motorik halus adalah suatu tindakan yang pengembangan penampilan atlet. Umpan berhubungan dengan otot halus/kecil yang balik terkoordinasi dengan alat peninderaan. keaktifan hingga mampu mempertahankan Dalam motorik halus anak dituntut untuk dan memberikan respon pada aktivitas lebih berikutnya teliti dapaat mensinkronkan gerakaannya, misalnnya meremas kertas, membuat garis, meronce, merupakan penguatan sehingga terhadap lebih dapat ditingkatkan hasilnya. “Feedback menjahit, is not just about will respond if memasukkan benda ke dalam lubang dan weaknesses. Student masih banyak lagi. teachers are encouraging as well as allowing mistakes, emerging capabilities, 2. Pengertian Teori Umpan Balik and give ideas for directing further learning” Roger (2011: 143). Sementara (Feedback) Umpan balik yaitu suatu tindakan Arikunto (2008: 5) mengartikan umpan yang diberikan oleh pendidik dalam hal balik (feedback) adalah segala informasi ini guru untuk membantu anak didik/ baik yang menyangkut output maupun murid dalam memahi suatu pembelajaran transformasi. Umpan balik (feedback) ini dengan cara menanggapi hasil suatu diperlukan sekali untuk memperbaiki pembelajaran input maupun transformasi. Input disini dilakukan atau sampai pekerjaan anak yang didik/murid diartikan sebagai siswa yang baru menguasai materi yang disampaikan oleh memasuki pembelajaran. Output adalah gurunya. Umpan balik merupakan suatu siswa koreksi yang bersifat netral. pembelajaran, Menurut melalui sedangkan proses transformasi (2005:99) adalah pengolah itu sendiri atau dalam hal ”Feedback is information that athletes ini pembelajaran tersebut. Umpan balik would receive from coach/trainer or (feedback) dalam kegiatan pembelajaran environment regarding the level of their merupakan peristiwa yang memberikan motor skill or performance. It serves as a kepastian kepada peserta didik bahwa groundwork for the athletes learning kegiatan development”. Feedback menurutnya lebih mencapai tujuan. Menurut Suke (1991: menekankan pada aktifitas latihan dengan 148) bahwa umpan balik (feedback) informasi dari pelatih yang berkaitan adalah dengan diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya tingkat Apruebo setelah motor skill atau 23 belajar pemberian telah atau informasi belum yang Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 kepada peserta didik untuk memperbaiki memacu anak untuk berbuat lebih banyak, pencapaian hasil belajar. lebih baik dari yang telah dilakukannya. Dari pendapat yang dikemukakan di Manfaat umpan balik bagi guru, atas, maka dapat disimpulkan bahwa dapat dipergunakan dalam mengambil umpan balik (feedback) adalah suatu keputusan, apakah mata pelajaran yang teknik atau cara pengembalian hasil telah dilaksanakan perlu diperbaiki atau pekerjaan atau tes soal peserta didik yang dilanjutkan (Cooper, 1982:8) dan bagi diharapkan dapat memberikan motivasi siswa akan meningkatkan prestasi belajar kepada peserta didik ke arah perbaikan secara konsisten (Blocks, J.H., 1971:36) dan peningkatan prestasi belajar peserta Beberapa keuntungan penggunaan umpan didik. Umpan balik (feedback) akan balik bermanfaat apabila guru bersama peserta (1998:124) antara lain sebagai berikut: menurut Adang didik menelaah kembali jawaban-jawaban a. tes soal, baik yang dijawab benar ataupun berlatih. Proses pemberian umpan balik yang dijawab salah dan peserta didik kepada siswa secara tidak langsung diberikan kesempatan untuk memperbaiki akan memberi tahu siswa bahwa jawaban yang salah. latihannya Manfaat dari teori ini pembimbing Mendorong siswa Suherman selalu untuk dilihat terus dan diperhatikan oleh gurunya. dapat terus mendorong anak untuk terus b. Mencerminkan perilaku guru yang berlatih, memberikan nilai lebih sebagai efektif. Dalam pembimbing yang aktif dan efektif, balik hanya akan diperoleh apabila membantu guru anak untuk dapat aktif prosesnya, selama pembelajaran. dapat dilihat daan dinilai sendiri, melihat memperhatikan siswa, bergerak untuk relevansi aspek-aspek pembelajaran dan memantau dan mengamati aktivitas kemampuan anak, memotivasi anak untuk belajar yang dilakukan oleh setiap lebih meningkatkan ketrampilan serta siswa kemampuannya. (berlatih). feedback Selain itu fungsi sekitar harus kegiatan meningkatkan kemampuan yang tidak di Guru umpan tempat selalu belajar juga dapat menilai mana c. Membantu siswa untuk menilai kelebihan dan kekurangan sehingga anak penampilan (kemampuan) yang tidak lebih termotivasi dan dapat memperbaiki bisa dilihat dan dirasakannya sendiri. kesalahan yang dilakukan . hal ini dapat d. Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi antara aspek-aspek 24 Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 pembelajaran dengan tingkat diperkuat untuk tetap dipelihara. kemampuan siswa dalam menguasai Sebaliknya jika perilaku itu tidak tugas gerak (bahan ajar) seperti yang sesuai dengan harapan guru maka harus diinginkan oleh gurunya. ada Beberapa ahli (funishment) agar telah perilaku itu tidak terjadi dan terulang mengungkapkan berbagai fungsi umpan kembali, dan perilaku itu mengarah balik pada tindakan yang sesuai dengan sesuai juga hukuman dengan konsep dan konteksnya masing-masing diantaranya harapan guru. adalah sebagai berikut: 1. Fungsi feedback adalah memberikan 2. Menurut motivasi, umpan reinforcement (Harsono, 1988:89) atau punishment (Rusli Apruebo (2005:100) juga merupakan balik penguatan (reinforcement). Lutan, 1988; Apruebo, 2005). Dengan mengatakan bahwa diperolehnya gambaran yang kongkrit means any event that increase perihal kemampuan yang dimiliki oleh probability seorang response will reoccur under similar siswa, baik keunggulan that maupun kelemahannya apalagi kalau consequences”. dibandingkan maksudnya dengan siswa yang Ia “Reinforcement a the particular Reinforcement adalah pemberian lainnya, maka hal itu akan dapat penguatan atas kejadian atau aktivitas memacunya lagi untuk berbuat yang yang lebih aktivitas baik dilakukannya. dari yang Dengan tersebut sehingga tetap mampu atau gambaran kemampuan yang dimiliki respons serupa seorang siswa akan menjadi daya aktivitas berikutnya dapat meningkat dorong apabila guru penjas mampu lagi. dengan lain, dilaksanakan dipertahankan menyampaikannya kata sudah telah yang memberikan dan pada tepat Menurut Roper (dalam Slameto melalui pemberian stimulus agar siswa 2001: 193) umpan balik (feedback) dapat semakin rajin berlatih. Dalam konteks dibedakan menjadi empat tingkat: pembelajaran penjas, umpan balik juga sebagai penguat atas tindakan atau Tingkat 1: umpan balik (feedback) berupa perilaku yang sudah dilakukan siswa. keterangan salah atau benar. Jika perilaku siswa itu sesuai dengan harapan guru maka hal itu harus 25 Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 Tingkat 2: umpan balik (feedback) pada berhati-hati karena tujuan pembelajaran tingkat 2 ditambah pemberian jawaban belum tercapai berarti ia harus belajar yang benar. lebih giat lagi. Tingkat 3: umpan balik (feedback) pada b. Fungsi perbaikan strategi tingkat 3 ditambah penjelasan. Bagi siswa yang melakukan kesalahan Tingkat 4: umpan balik (feedback) pada dalam menjawab soal, umpan balik tingkat 4 diberi pengajaran atau konsep (feedback) dapat bermanfaat untuk tambahan untuk menguatkan. memperbaiki 3. sehingga pada tes berikutnya ia akan Aplikasi Feedback Dalam Motorik strategi belajarnya Kemampuan seorang pembimbing dalam memperoleh hasil yang lebih baik. pengaplikasian feedback atau timbal balik c. Fungsi informasional dalam pengembangan motorik untuk anak Umpan balik (feedback) merupakan ,mempunyai peran yang cukup besar informasi dari guru kepada siswa dalam mengenai menunjang ketrampilannya hasil ulangan dan menguasai suatu gerakan motorik pada pemberitahuan mengenai jawaban yang anak usia dini. Hal ini diikarenakan benar. kehadirannya d. Fungsi komunikasi dapat memberikan bimbingan serta memberitahukan mana Pemberian umpan balik (feedback) yang telah dilakukan dengan benar dan merupakan mana yang harus tidak dilakukan jika hal melibatkan komunikator yang saling itu merupakan suatu kesalahaan. Sehingga mengirim berita sehingga satu pihak dapat segera mengubah sikap sebagai dapat belajar dari pihak lain. Guru upaya sebagai pembenaran untuk melakukan pembelajaran motorik. proses pengirim sosial berita yang harus memberikan keterangan yang jelas Menurut Buis (dalam Slameto 2001: mengenai jawaban yang benar dari 191) menyatakan bahwa umpan balik hasil ulangan siswa, sehingga siswa (feedback) dapat memiliki fungsi sebagai berikut: pesan tersebut. Sebaliknya, siswa seagai penerima a. Fungsi peringatan Umpan menangkap balik (feedback) berita setelah mengetahui maksud dari dapat pesan maka ia harus melaksanakan dijadikan peringatan bagi siswa yang pesan tersebut sehingga komunikasi memperoleh nilai dibawah standar dapat berlangsung. ketuntasan belajar bahwa ia harus e. Fungsi motivasi 26 Tunas Siliwangi Umpan Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 balik dapat salah ataukah benar, anak akan merasakan berusaha keadaannya secara langsung. Hal inilah mencari jawaban yang benar atas yang dinamakan umpan balik dalam diri kesalahan sebelumnya sesuai dengan seseorang. petunjuk dari guru. Dengan demikian mengontrol, menilai, dan kritis terhadap pada tes berikutnya siswa akan lebih dirinya, bersemangat untuk memperoleh hasil mengidentifikasikan gerakannya. mendorong (feedback) siswa yang lebih baik. untuk Aspek motivasi Anak belajar peka, dapat belajar menganalisa dan Umpan balik intrinsik ini dapat mempunyai peran yang cukup besar, berhasil dengan baik jika diberikan memperkenalkan ketrampilan, kesempataan yang luas untuk anak terus menetapkan tujuan belajar, mencoba praktek sendiri,latihan yang pengetahuan ketrampilan, adanya terus menerus, ada progres pembimbing target, latihan bersama-sama, karena harus memberikan contoh latihan sendiri tidak akan membuat benar,memberikan sempurna karena tidak ada pembanding demonstrasi , memotivasi anak untuk dalam hasil yang dicapai. bersungguh-sungguh tidak mudah putus model yang ataupun asa, dan tak kalah penting memberikan a. Umpan Balik (feedback) Intrinsik. apresiasi/reward yang dampaknya akan Umpan balik intrinsik merupakan informasi yang diberikan signifikan untuk anak dapat dari menumbuhkan rasa percaya diri yang pembimbing untuk anak sebagai akibat besar. Pembimbing memberikan intruksi dari melakukan gerakan-gerakan tertentu. dengan Aksi dari anak dalam melakukan geraakan sehingga anak tidak merasa tertekaan dan motorik anak akan merasakan sendiri dibuat senyaman mungkin. misalnya anak melakukan kalimat b. bergerak menggelinding dan Ekstrinsik kakinya yang santun tendangan terhadap bola, anak akan merasakan bola panggul, /kataa gerakan Balik (Feedback) serta Umpan balik ektrinsik merupakan mendengar suara secara langsung ketika umpan balik dari faktor luar berupa bola ditendang kakinya . kaki kontak masukan langsung dengan bola yang ditendang tadi. peranan yang penting. Setelah akan ataupun guru memberikan informasi yang merasakan melihat apakah tendangan tadi ersifat khusus dalam pembelajaran secara bola bergerak Umpan ditendang anak 27 tambahan yang mempunyai Pembimbing Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 praktik. Misalnya alat-alat bantu, audio 2. ataupun visual, koreksi, nilai, serta contoh (feedback) nyata dari pembimbing, sehingga anak dengaan sendirinya umpan balik instrinsik dapat secara langsung melihat gerakan akan muncul dengan sendirinya. motorik 3. yang benar dipraktekkan langsung. dan dapat Tujuannya agar Setelah diberikan umpan balik ekstrinsik pada anak maka Umpan balik ekstrinsik dalam bentuk pengetahuan hasil dapat anak tidak kehilangan arah karena anak mempercepat dan memantapkan merasa dibimbing dan dididik langsung. ketrampilan motorik. Informasi dari Pembimbing tidak hanya boleh puas pembimbing/guru tentang kesalahan baik melihat umpan balik intrinsik anak akan ekstrinsik tetapi pembelajaran motorik sangat berpengaruh harus dipancing, dimunculkan ditambahkan, dengan dikoreksi, maupun intrinsik dalam pada hasil kemampuan motorik anak. disempurnakan dengan masukan umpan balik ektrinsik. Umpan Saran balik pembimbing yang 1. Penerapan umpan balik (feedback) menentukan ketrampilan motorik diperlukan persiapan kualitas pembelajaraan motorik serta hasil yang cukup matang agar hasilnya optimal. yang dicapai oleh anak. 2. hasil dan sangatlah diberikan Pengetahuan Sebagai pembimbing/guru/orang performa juga mempunyai tua agar dapat lebih mengoptimalkan peran penting, karena berkaitan dengan pemberian umpan balik (feedback)motorik ekspresi kasar fisik atau gerakan tubuh, ataupun halus terhadap anak misalnya perkataan “ tendangan bolanya didiknya. Karena hal ini memberikan terlalu lemah kurang kuat, tambahkan dampak power” . sehingga anak akan daapat signifikan. yang sangat positif dan segera mengkoreksi kesalahannya dalam pembelajaran motorik. Daftar Pustaka Abdurahman Akhi. (2009). Cara Praktis Kesimpulan Mengatasi 1. Pembelajaran motorik untuk anak akan semakin maksimal Perkembangan Anak. Jakarta. Three Publishing ketrampilan Ardy, (2014). Psikologi motorik yang akan diperolehnya jika Perkembangan Anak Usia Dini diberikan umpan balik (feedback) baik Paandan Bagi Orang Tua dan intrinsik ataupun ekstrinsik. 28 Novan. Tunas Siliwangi Vol.2, No.1, April 2016: 20-29 Pendidik PAUD Dalam Memahami Sugiyanto dan Sudjarwo. (1992). Materi Serta Mendidik Anak Usia Dini. Pokok Perkembangan dan Belajar Yogykarta. Gava Media. Gerak Buku I Modul 1-6. Jakarta: Decaprio Richard. (2013). Aplikasi Teori Depdikbud Proyek Penataran Guru Pembelajaran Motorik Di Sekolah. SD Setara D-II Yogyakarta. Diva Press Wahyudin, Uyu dan Agustin Mubiar. Lutan, Rusli (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori (2012). Penilaian Perkembangan dan Anak Usia Dini Panduan Untuk Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen Guru, Dikti Pengelola Pendidikan Anak Usia Proyek Pengembangan Lembaga Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. Rink, Judith E. (1985). Teaching Physical Education for Learning. ST. Louis:Times Mirror/Mosby. Soesilowindradini. Perkembangan (ttn). Psikologi (Masa Remaja). Surabaya:Usaha Nasional. Pendidikan Tenaga Kependidikan. Mahendra, Agus dan Ma’mun Teori Amung. Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung. Andira. Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Litera Prenada Media Group. Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2001). Penelitian Fasilitator Dini. Bandung. Refika Aditama. Makmun, Abin S. (2004). Psikologi (1988). Tutor, dan Penilaian Pendidikan.Bandung: Sinar Baru Algesindo. 29 dan