aplikasi teori umpan balik (feedback) dalam pembelajaran motorik

advertisement
Vol.2 | No.1 | April 2016
Tunas Siliwangi
Halaman 20 – 29
APLIKASI TEORI UMPAN BALIK (FEEDBACK) DALAM
PEMBELAJARAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI
Chandra Asri Windarsih
PGPAUD STKIP Siliwangi Bandung
E-mail: [email protected]
Abstract
Children every day grow by magic, physically and mentally. Children in the process of learning motor
movement skills need serious attention, it is because this is the forerunner of further development, for the
future, for the motor development of children in the future until he becomes an adult. Motor development if
honed and directed would be optimal. Motor development means development that involves the physical
movement of a person related to muscles and senses. Physical development of the child's motor will be able
to develop properly if given stimulation and good nutrition factor. The development of a child would be
maximized if there are aspects of his supporters, one aspect of the supporters was the feedback (feedback)
either intrinsic (from within the child himself / private) or by extrinsic (external factors as support). Motor
development of children if given feedback (feedback) ektrinsik itself intrinsic feedback will arise and have a
relationship that is not unexpected. Children will learn to correct itself with the help of mentors so that the
achievement of motor learning will be optimal.
Keywords: motor learning, application, feedback, early childhood
Pendahuluan
sudah mulai harus dioptimalkan. Masa
Sejak seorang bayi dilahirkan yang
peka adalah masa terjadinya pematangan
merupakan manusia mungil yang lucu dan
fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap
menggemaskan,
belajar
menerima
merespon
motorik secara nyata diluar rahim yang
diberikan
dari
selama
bayi
lingkungan luar ataupun ingkungan dalam
menggerakkan tangan dan kakinya, mulai
keluarga itu sendiri. Dalam masa ini
menangis,
merupakan masa yang fundamental unuk
ini
bayi
bayi
mulai
melindunginya,
mulai
inisiasi
yang
yang
lingkungan,
baik
pertama mencari puting susu ibunya untuk
meletakkan
mendapaatkan air susu ibunya ,dengan
mengembangkan
kekuasaan allah bayi bergerak secara
kognitif, bahasa, sosial emosional , konsep
alami, mulai dari sanalah perkembangaan
diri, disiplin,seni, kemandirian , moral
motorik berjalan.
serta nilai-nilai agama. Maka dari itu
Usia 4-6 tahun merupakan
dasar
stimulus
pertama
kemampuan
dalam
fisik,
dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang
masa
sesuai
peka untuk anak, seluruh potensi anak
20
dengan kebutuhan anak agar
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
pertumbuhan dan perkembangan anak
Penanaman motorik yang benar dan
dapat maksimal dan optimal.
Dalam
anakkita
tahap
pengembangan secara optimal merupakan
perkembangan
seakan-akan
takjub
salah satu
dengan
tugas dan fungsi utama
pendidikan jasmani dalam perkembangan
tumbuh kembang anak –anak yang begitu
motorik
pesat. Perkembangan anak berdasarkan
menunjukkan pada perubahan kualitatif
usia harus terus dipantau sesuai dengan
berbagai proporsi dan ukuran tubuh yang
Pengalaman –
perkembangan normal.
ini
akan
memperkaya
masa
kanak-kanak
dapat diukur dan berkembang.
pengalaman anak diusia emas (golden
age)
dalam
Prinsip-prinsip
Perkembangan
anak,
Fisiologis Anak Usia Taman Kanak-kanak
mengembangkan kemampuan gerak yang
Prinsip utama perkembangan fisiologis
terus meningkat.
anak usia dini adalah koordinasi gerakan
Sebagai orang tua dan seorang guru
motorik, baik motorik kasar maupun
diharapkan dapat memberikan stimulus
halus.
terhadap anak didiknya agar kemampuan
gerakan motorik anak tidak terkoordinasi
motorik kasar ataupun motorik halusnya
dengan baik. Seiring dengan kematangan
berkembang secara optimal dan pesat.
dan
Kemampuan guru memberikan umpan
motorik tersebut berkembang dari tidak
balik (feedback ) terhadap anak-anak usia
terkoordinasi
dini
terkoordinasi secara baik. Prinsip utama
sangat
mempengaruhi
hasil
pembelajaran motoriknya.
pokok
dalam
gerak
kematangan,
terjadi
yang
timbul
perkembangannya,
anak
dengan
baik
motorik
urutan,
kemampuan
menjadi
adalah
motivasi,
pengalaman dan latihan atau praktek.
pergeseran makna sewaktu anak kecil
gerakan-gerakan
awal
pengalaman
perkembangan
Gerak merupakan salah satu dari
unsur
Pada
Ketika anak mampu melakkan suatu
sangat
gerakan motorik, maka akan termotivasi
sederhana makin lama gerakan akan
untuk bergerak kepada motorik yang lebih
menjadi
berfariasi dari tidak beraturan
luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat
menjadi beraturan serta semakin beragam
dengan tajam. Anak seakan-akan tidak
macam gerakan yang
perlu dipelajari,
mau berhenti melakukan aktivitas fisik,
dibina, dibimbing, serta diarahkan sesuai
baik yang melibatkan motorik kasar
dengan kebutuhan diri, perkembangan
maupun motorik halus. Pada saatmencapai
juga norma –norma sosial di masyarakat.
kematangan untuk terlibat secara aktif
dalam aktivitas fisik yang ditandai dengan
21
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
kesiapan danmotivasi yang tinggi dan
Secara
sederhana
pembelajaraan
seiring dengan hal tersebut, orang tua dan
motorik merupakan suatu proses belajar
guru
berbagai
gerak yang didukung oleh beberapa faktor
kesempatan dan pengalaman yang dapat
dari mulai otot, syaraf juga otak yang
meningkatkan keterampilan motorik anak
terkoordinasi secara bersamaan. Dalam
secara optimal. Peluang- peluang ini tidak
pembelajaran motorik anak akan semakin
saja
terampil karena
perlu
memberikan
berbentuk
membiarkan
anak
ada pengulangan yang
melakukan kegiatan fisik akan tetapi peru
terus menerus sehingga anak terlatih
di dukungdengan berbagai fasilitas yang
untuk dapat melakukan gerakaan motorik
berguna bagi pengembangan keterampilan
dengan benar. Sebagai proses belajar
motorik kasar dan motorik halus.
keahlian
Pertumbuhan
motorik
anak
dan
pra
perkembangan
sekolah
dan
penghalusan
kemampuan gerak dengan berbaai faktor
dapat
yang mendukung keahlian anak untuk
dikelompokkan menjadi tiga, dalam hal
dapat menguasai geraakaan motorik.
ini meliputi:
a.
gerakan
Diungkapkan oleh Schmidt bahwa,
Perkembangan anatomis yaitu adanya
pembelajaraan
perubahan kuantitas pada struktur tulang
“serangkaiaan
belulang, proporsi tinggi, kepala dan
pembelajaran yang berhubungan dengan
badan secara keseluruhan.
praktik atau pengalaman yang mengaraah
b.
Perkembangan
adalah
(internal)
proses
adanya
kepada perubahan yang relatif permanen
perubahan kuantitatif dan kualitatif serta
dalam kemampuan menanggapi sesuatu.”
fungsional serta sistem kerja seperti otot,
(Schmidt, 1988:346).
pernafasan,
fisiologis,
motorik
peredaran
darah,
syaraf,
Pembelajaran motorik terbagi dua
kelenjar dan pencernaan.
c.
Perkembangan
perilaku
yaitu motorik kasar dan motorik halus .
motorik,
motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
memerlukan koordinasi fungsional antara
menggunakan sebagian besar otot yang
persyarafan dan otot serta fungsi kognitif,
ada di dalam tubuh manusia ataaupun
sikap motorik. Dua perilaku motorik yang
hanya
harus dikuasai pada anak yaitu berjalan
Ketrampilan
dan bermain.
perkembangan motorik
sebagian
yang
gerakan-gerakaan
1.
Pembelajaran Motorik
anggota
tubuh.
dihasilkan
oleh
kasar adalah
seperti
berjalan,
memukul, menendang, berlari, melompat,
berjongkok, memegang, menarik
22
dan
Tunas Siliwangi
lainnya.
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
Sedangkan
pembelajaraan
penampilan
atlet
sebagai
dasar
motorik halus adalah suatu tindakan yang
pengembangan penampilan atlet. Umpan
berhubungan dengan otot halus/kecil yang
balik
terkoordinasi dengan alat peninderaan.
keaktifan hingga mampu mempertahankan
Dalam motorik halus anak dituntut untuk
dan memberikan respon pada aktivitas
lebih
berikutnya
teliti
dapaat
mensinkronkan
gerakaannya, misalnnya meremas kertas,
membuat
garis,
meronce,
merupakan
penguatan
sehingga
terhadap
lebih
dapat
ditingkatkan hasilnya.
“Feedback
menjahit,
is
not
just
about
will
respond if
memasukkan benda ke dalam lubang dan
weaknesses. Student
masih banyak lagi.
teachers are encouraging as well as
allowing mistakes, emerging capabilities,
2.
Pengertian
Teori
Umpan
Balik
and give ideas for directing further
learning” Roger (2011: 143). Sementara
(Feedback)
Umpan balik yaitu suatu tindakan
Arikunto (2008: 5) mengartikan umpan
yang diberikan oleh pendidik dalam hal
balik (feedback) adalah segala informasi
ini guru untuk membantu anak didik/
baik yang menyangkut output maupun
murid dalam memahi suatu pembelajaran
transformasi. Umpan balik (feedback) ini
dengan cara menanggapi hasil suatu
diperlukan sekali untuk memperbaiki
pembelajaran
input maupun transformasi. Input disini
dilakukan
atau
sampai
pekerjaan
anak
yang
didik/murid
diartikan
sebagai
siswa
yang
baru
menguasai materi yang disampaikan oleh
memasuki pembelajaran. Output adalah
gurunya. Umpan balik merupakan suatu
siswa
koreksi yang bersifat netral.
pembelajaran,
Menurut
melalui
sedangkan
proses
transformasi
(2005:99)
adalah pengolah itu sendiri atau dalam hal
”Feedback is information that athletes
ini pembelajaran tersebut. Umpan balik
would receive from coach/trainer or
(feedback) dalam kegiatan pembelajaran
environment regarding the level of their
merupakan peristiwa yang memberikan
motor skill or performance. It serves as a
kepastian kepada peserta didik bahwa
groundwork for the athletes learning
kegiatan
development”. Feedback menurutnya lebih
mencapai tujuan. Menurut Suke (1991:
menekankan pada aktifitas latihan dengan
148) bahwa umpan balik (feedback)
informasi dari pelatih yang berkaitan
adalah
dengan
diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya
tingkat
Apruebo
setelah
motor
skill
atau
23
belajar
pemberian
telah
atau
informasi
belum
yang
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
kepada peserta didik untuk memperbaiki
memacu anak untuk berbuat lebih banyak,
pencapaian hasil belajar.
lebih baik dari yang telah dilakukannya.
Dari pendapat yang dikemukakan di
Manfaat umpan balik bagi guru,
atas, maka dapat disimpulkan bahwa
dapat dipergunakan dalam mengambil
umpan balik (feedback) adalah suatu
keputusan, apakah mata pelajaran yang
teknik atau cara pengembalian hasil
telah dilaksanakan perlu diperbaiki atau
pekerjaan atau tes soal peserta didik yang
dilanjutkan (Cooper, 1982:8) dan bagi
diharapkan dapat memberikan motivasi
siswa akan meningkatkan prestasi belajar
kepada peserta didik ke arah perbaikan
secara konsisten (Blocks, J.H., 1971:36)
dan peningkatan prestasi belajar peserta
Beberapa keuntungan penggunaan umpan
didik. Umpan balik (feedback) akan
balik
bermanfaat apabila guru bersama peserta
(1998:124) antara lain sebagai berikut:
menurut
Adang
didik menelaah kembali jawaban-jawaban
a.
tes soal, baik yang dijawab benar ataupun
berlatih. Proses pemberian umpan balik
yang dijawab salah dan peserta didik
kepada siswa secara tidak langsung
diberikan kesempatan untuk memperbaiki
akan memberi tahu siswa bahwa
jawaban yang salah.
latihannya
Manfaat dari teori ini pembimbing
Mendorong
siswa
Suherman
selalu
untuk
dilihat
terus
dan
diperhatikan oleh gurunya.
dapat terus mendorong anak untuk terus
b. Mencerminkan perilaku guru yang
berlatih, memberikan nilai lebih sebagai
efektif. Dalam
pembimbing yang aktif dan efektif,
balik hanya akan diperoleh apabila
membantu
guru
anak
untuk
dapat
aktif
prosesnya,
selama
pembelajaran.
dapat dilihat daan dinilai sendiri, melihat
memperhatikan siswa, bergerak untuk
relevansi aspek-aspek pembelajaran dan
memantau dan mengamati aktivitas
kemampuan anak, memotivasi anak untuk
belajar yang dilakukan oleh setiap
lebih meningkatkan ketrampilan serta
siswa
kemampuannya.
(berlatih).
feedback
Selain
itu
fungsi
sekitar
harus
kegiatan
meningkatkan kemampuan yang tidak
di
Guru
umpan
tempat
selalu
belajar
juga dapat menilai mana
c. Membantu siswa untuk menilai
kelebihan dan kekurangan sehingga anak
penampilan (kemampuan) yang tidak
lebih termotivasi dan dapat memperbaiki
bisa dilihat dan dirasakannya sendiri.
kesalahan yang dilakukan . hal ini dapat
d. Mendorong guru untuk menilai
seberapa relevansi antara aspek-aspek
24
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
pembelajaran
dengan
tingkat
diperkuat
untuk
tetap
dipelihara.
kemampuan siswa dalam menguasai
Sebaliknya jika perilaku itu tidak
tugas gerak (bahan ajar) seperti yang
sesuai dengan harapan guru maka harus
diinginkan oleh gurunya.
ada
Beberapa
ahli
(funishment)
agar
telah
perilaku itu tidak terjadi dan terulang
mengungkapkan berbagai fungsi umpan
kembali, dan perilaku itu mengarah
balik
pada tindakan yang sesuai dengan
sesuai
juga
hukuman
dengan
konsep
dan
konteksnya masing-masing diantaranya
harapan guru.
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi feedback adalah memberikan
2. Menurut
motivasi,
umpan
reinforcement
(Harsono,
1988:89) atau punishment
(Rusli
Apruebo
(2005:100)
juga
merupakan
balik
penguatan
(reinforcement).
Lutan, 1988; Apruebo, 2005). Dengan
mengatakan
bahwa
diperolehnya gambaran yang kongkrit
means any event that increase
perihal kemampuan yang dimiliki oleh
probability
seorang
response will reoccur under similar
siswa, baik keunggulan
that
maupun kelemahannya apalagi kalau
consequences”.
dibandingkan
maksudnya
dengan
siswa
yang
Ia
“Reinforcement
a
the
particular
Reinforcement
adalah
pemberian
lainnya, maka hal itu akan dapat
penguatan atas kejadian atau aktivitas
memacunya lagi untuk berbuat yang
yang
lebih
aktivitas
baik
dilakukannya.
dari
yang
Dengan
tersebut
sehingga
tetap
mampu
atau
gambaran kemampuan yang dimiliki
respons
serupa
seorang siswa akan menjadi daya
aktivitas berikutnya dapat meningkat
dorong apabila guru penjas mampu
lagi.
dengan
lain,
dilaksanakan
dipertahankan
menyampaikannya
kata
sudah
telah
yang
memberikan
dan pada
tepat
Menurut Roper (dalam Slameto
melalui pemberian stimulus agar siswa
2001: 193) umpan balik (feedback) dapat
semakin rajin berlatih. Dalam konteks
dibedakan menjadi empat tingkat:
pembelajaran penjas, umpan balik juga
sebagai
penguat
atas tindakan atau
Tingkat 1: umpan balik (feedback) berupa
perilaku yang sudah dilakukan siswa.
keterangan salah atau benar.
Jika perilaku siswa itu sesuai dengan
harapan guru maka
hal
itu
harus
25
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
Tingkat 2: umpan balik (feedback) pada
berhati-hati karena tujuan pembelajaran
tingkat 2 ditambah pemberian jawaban
belum tercapai berarti ia harus belajar
yang benar.
lebih giat lagi.
Tingkat 3: umpan balik (feedback) pada
b. Fungsi perbaikan strategi
tingkat 3 ditambah penjelasan.
Bagi siswa yang melakukan kesalahan
Tingkat 4: umpan balik (feedback) pada
dalam menjawab soal, umpan balik
tingkat 4 diberi pengajaran atau konsep
(feedback) dapat bermanfaat untuk
tambahan untuk menguatkan.
memperbaiki
3.
sehingga pada tes berikutnya ia akan
Aplikasi Feedback Dalam Motorik
strategi
belajarnya
Kemampuan seorang pembimbing dalam
memperoleh hasil yang lebih baik.
pengaplikasian feedback atau timbal balik
c. Fungsi informasional
dalam pengembangan motorik untuk anak
Umpan balik (feedback) merupakan
,mempunyai peran yang cukup besar
informasi dari guru kepada siswa
dalam
mengenai
menunjang
ketrampilannya
hasil
ulangan
dan
menguasai suatu gerakan motorik pada
pemberitahuan mengenai jawaban yang
anak usia dini. Hal ini diikarenakan
benar.
kehadirannya
d. Fungsi komunikasi
dapat
memberikan
bimbingan serta memberitahukan mana
Pemberian umpan balik (feedback)
yang telah dilakukan dengan benar dan
merupakan
mana yang harus tidak dilakukan jika hal
melibatkan komunikator yang saling
itu merupakan suatu kesalahaan. Sehingga
mengirim berita sehingga satu pihak
dapat segera mengubah sikap sebagai
dapat belajar dari pihak lain. Guru
upaya
sebagai
pembenaran
untuk
melakukan
pembelajaran motorik.
proses
pengirim
sosial
berita
yang
harus
memberikan keterangan yang jelas
Menurut Buis (dalam Slameto 2001:
mengenai jawaban yang benar dari
191) menyatakan bahwa umpan balik
hasil ulangan siswa, sehingga siswa
(feedback)
dapat
memiliki
fungsi
sebagai
berikut:
pesan
tersebut.
Sebaliknya, siswa seagai penerima
a. Fungsi peringatan
Umpan
menangkap
balik
(feedback)
berita setelah mengetahui maksud dari
dapat
pesan maka ia harus melaksanakan
dijadikan peringatan bagi siswa yang
pesan tersebut sehingga komunikasi
memperoleh nilai dibawah standar
dapat berlangsung.
ketuntasan belajar bahwa ia harus
e. Fungsi motivasi
26
Tunas Siliwangi
Umpan
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
balik
dapat
salah ataukah benar, anak akan merasakan
berusaha
keadaannya secara langsung. Hal inilah
mencari jawaban yang benar atas
yang dinamakan umpan balik dalam diri
kesalahan sebelumnya sesuai dengan
seseorang.
petunjuk dari guru. Dengan demikian
mengontrol, menilai, dan kritis terhadap
pada tes berikutnya siswa akan lebih
dirinya,
bersemangat untuk memperoleh hasil
mengidentifikasikan gerakannya.
mendorong
(feedback)
siswa
yang lebih baik.
untuk
Aspek motivasi
Anak belajar peka, dapat
belajar
menganalisa
dan
Umpan balik intrinsik ini dapat
mempunyai peran yang cukup besar,
berhasil
dengan
baik jika
diberikan
memperkenalkan
ketrampilan,
kesempataan yang luas untuk anak terus
menetapkan
tujuan
belajar,
mencoba praktek sendiri,latihan yang
pengetahuan
ketrampilan,
adanya
terus menerus, ada progres pembimbing
target, latihan bersama-sama, karena
harus
memberikan
contoh
latihan sendiri tidak akan membuat
benar,memberikan
sempurna karena tidak ada pembanding
demonstrasi , memotivasi anak untuk
dalam hasil yang dicapai.
bersungguh-sungguh tidak mudah putus
model
yang
ataupun
asa, dan tak kalah penting memberikan
a.
Umpan Balik (feedback) Intrinsik.
apresiasi/reward yang dampaknya akan
Umpan balik intrinsik merupakan
informasi
yang
diberikan
signifikan
untuk
anak
dapat
dari
menumbuhkan rasa percaya diri yang
pembimbing untuk anak sebagai akibat
besar. Pembimbing memberikan intruksi
dari melakukan gerakan-gerakan tertentu.
dengan
Aksi dari anak dalam melakukan geraakan
sehingga anak tidak merasa tertekaan dan
motorik
anak akan merasakan sendiri
dibuat senyaman mungkin.
misalnya
anak
melakukan
kalimat
b.
bergerak menggelinding dan
Ekstrinsik
kakinya
yang
santun
tendangan
terhadap bola, anak akan merasakan bola
panggul,
/kataa
gerakan
Balik
(Feedback)
serta
Umpan balik ektrinsik merupakan
mendengar suara secara langsung ketika
umpan balik dari faktor luar berupa
bola ditendang kakinya . kaki kontak
masukan
langsung dengan bola yang ditendang tadi.
peranan yang penting.
Setelah
akan
ataupun guru memberikan informasi yang
merasakan melihat apakah tendangan tadi
ersifat khusus dalam pembelajaran secara
bola
bergerak
Umpan
ditendang
anak
27
tambahan yang mempunyai
Pembimbing
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
praktik. Misalnya alat-alat bantu, audio
2.
ataupun visual, koreksi, nilai, serta contoh
(feedback)
nyata dari pembimbing, sehingga anak
dengaan sendirinya umpan balik instrinsik
dapat secara langsung melihat gerakan
akan muncul dengan sendirinya.
motorik
3.
yang
benar
dipraktekkan langsung.
dan
dapat
Tujuannya agar
Setelah diberikan umpan balik
ekstrinsik pada anak maka
Umpan balik ekstrinsik dalam
bentuk
pengetahuan
hasil
dapat
anak tidak kehilangan arah karena anak
mempercepat
dan
memantapkan
merasa dibimbing dan dididik langsung.
ketrampilan motorik.
Informasi dari
Pembimbing tidak hanya boleh puas
pembimbing/guru tentang kesalahan baik
melihat umpan balik intrinsik anak akan
ekstrinsik
tetapi
pembelajaran motorik sangat berpengaruh
harus
dipancing,
dimunculkan
ditambahkan,
dengan
dikoreksi,
maupun
intrinsik
dalam
pada hasil kemampuan motorik anak.
disempurnakan dengan masukan umpan
balik ektrinsik.
Umpan
Saran
balik
pembimbing
yang
1.
Penerapan umpan balik (feedback)
menentukan
ketrampilan motorik diperlukan persiapan
kualitas pembelajaraan motorik serta hasil
yang cukup matang agar hasilnya optimal.
yang dicapai oleh anak.
2.
hasil dan
sangatlah
diberikan
Pengetahuan
Sebagai
pembimbing/guru/orang
performa juga mempunyai
tua agar dapat lebih mengoptimalkan
peran penting, karena berkaitan dengan
pemberian umpan balik (feedback)motorik
ekspresi
kasar
fisik
atau
gerakan
tubuh,
ataupun
halus
terhadap
anak
misalnya perkataan “ tendangan bolanya
didiknya. Karena hal ini memberikan
terlalu lemah kurang kuat, tambahkan
dampak
power” . sehingga anak akan daapat
signifikan.
yang
sangat
positif
dan
segera mengkoreksi kesalahannya dalam
pembelajaran motorik.
Daftar Pustaka
Abdurahman Akhi. (2009). Cara Praktis
Kesimpulan
Mengatasi
1.
Pembelajaran motorik untuk anak
akan
semakin
maksimal
Perkembangan
Anak.
Jakarta. Three Publishing
ketrampilan
Ardy,
(2014).
Psikologi
motorik yang akan diperolehnya jika
Perkembangan Anak
Usia Dini
diberikan umpan balik (feedback) baik
Paandan Bagi Orang Tua dan
intrinsik ataupun ekstrinsik.
28
Novan.
Tunas Siliwangi
Vol.2, No.1, April 2016: 20-29
Pendidik PAUD Dalam Memahami
Sugiyanto dan Sudjarwo. (1992). Materi
Serta Mendidik Anak Usia Dini.
Pokok Perkembangan dan Belajar
Yogykarta. Gava Media.
Gerak Buku I Modul 1-6. Jakarta:
Decaprio Richard. (2013). Aplikasi Teori
Depdikbud Proyek Penataran Guru
Pembelajaran Motorik Di Sekolah.
SD Setara D-II
Yogyakarta. Diva Press
Wahyudin, Uyu dan Agustin Mubiar.
Lutan, Rusli (1988). Belajar Keterampilan
Motorik,
Pengantar
Teori
(2012). Penilaian Perkembangan
dan
Anak Usia Dini Panduan Untuk
Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Guru,
Dikti
Pengelola Pendidikan Anak Usia
Proyek
Pengembangan
Lembaga
Kependidikan
Perangkat
Sistem
Pengajaran. Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.
Rink, Judith E. (1985). Teaching Physical
Education
for
Learning.
ST.
Louis:Times Mirror/Mosby.
Soesilowindradini.
Perkembangan
(ttn).
Psikologi
(Masa
Remaja).
Surabaya:Usaha
Nasional.
Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Mahendra, Agus dan Ma’mun
Teori
Amung.
Belajar
dan
Pembelajaran Motorik. Bandung.
Andira.
Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik
Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta.
Litera Prenada Media Group.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2001).
Penelitian
Fasilitator
Dini. Bandung. Refika Aditama.
Makmun, Abin S. (2004). Psikologi
(1988).
Tutor,
dan
Penilaian
Pendidikan.Bandung: Sinar
Baru
Algesindo.
29
dan
Download