Perkembangan fisik dan kognitif usia 1

advertisement
Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
Prinsip Perkembangan
• Prinsip cephalocaudal: Perkembangan dimulai dari atas
ke bawah, mulai dari otak, perkembangan sensorimotor
juga dimulai dari bagian atas tubuh.
• Prinsip Proximodistal: perkembangan dimulai dari
bagian tengah terlebih dahulu baru ke bagian tepi
tubuh. Bagian tengah kepala berkembang terlebih
dahulu ke arah tangan.
Pola Perkembangan
• Anak berkembang sangat cepat selama 3 tahun
pertama, terutama pada bulan-bulan awal kelahiran.
• Nutrisi yang terbaik adalah ASI, minimal diberikan
selama 6 bulan pertama kelahiran
• Sejak tahun 1991, rumah sakit di seluruh dunia
didesain
‘ramah bayi’ untuk memotivasi Ibu memberi ASI pada
bayi  rooming in
• Menyusui tidak disarankan untuk ibu yang memiliki
penyakit menular seperti AIDS, TBC, dan untuk ibu yang
meminum obat yang kurang aman untuk kesehatan bayi
Keuntungan bayi yang mengkonsumsi
ASI:
1.
Bayi tidak mudah terkena penyakit infeksi
2.
Bayi memiliki resiko lebih rendah terkena SIDS dan kematian setelah kelahiran
3.
Memiliki resiko lebih kecil mengalami radang pada saluran pembuangan
4.
Bayi memiliki perkembangan visual, neurologis, dan jantung yang lebih baik
5.
Bayi memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terkena obesitas, asma,
eksim, diabetes, dll
6.
Lebih kecil kemungkinan mengalami keterlambatan bahasa dan motorik
7.
Memiliki skor lebih tinggi pada tes di sekolah sampai masa dewasa muda
8.
Memiliki lebih sedikit gigi yang berlubang dan lebih kecil kemungkinan
menggunakan kawat gigi
Perkembangan Otak dan Refleks
• Manusia memiliki sistem syaraf pusat/ SSP, yang terdiri
dari otak dan spinal cord, yang sangat berguna untuk
menyampaikan pesan sensoris kepada otak, serta
menyampaikan pesan pada organ motorik.
• Pada saat lahir, volume otak bayi hanya seperempat atau
sepertiga dari volume otak manusia dewasa. Pada anak
berusia 6 tahun, ukuran otak anak sudah hampir sama
dengan ukuran otak manusia dewasa, tetapi bagian dan
fungsi otak masih terus berkembang hingga dewasa
Bagian-Bagian Otak
•
Cerebellum : bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi motorik
•
Cerebrum
•
Belahan otak kiri lebih terfokus pada bahasa dan berpikir logis
•
Belahan otak kanan lebih terfokus pada fungsi spasial dan visual, spt: membaca
peta, dan menggambar
•
Corpus Callosum: jembatan penghubung otak bagian kanan dan otak bagian kiri,
yang mana mereka dapat berbagi informasi dan perintah. CC berkembang sangat
cepat pada usia dini hingga usia 10 tahun
: merupakan bagian terbesar otak. Terbagi menjadi bagian kanan
dan bagian kiri, dengan fungsi yang berbeda  lateralisasi
Kapasitas Sensoris Awal
Perkembangan alat-alat sensoris sangat cepat pada awal
kehidupan bayi, bahkan saat bayi masih dalam
kandungan. Bayi pada usia awal kehidupannya,
menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam
membedakan rangsang
• Sentuhan adalah kemampuan bayi yang pertama kali
berkembang dan matang. Bayi yang baru lahir sangat
peka terhadap rasa sakit. Penciuman, perasa, dan
pendengaran juga berkembang di dalam kandungan
• Penglihatan adalah yang terakhir berkembang
Perkembangan Motorik
•
Keterampilan motorik anak berkembang dalam beberapa hal yang
berkembang bukan hanya dalam hal kematangan, tetapi juga dalam hal
konteks, pengalaman, dan motivasi. Kemampuan yang sederhana
berkembang menjadi kemampuan yang kompleks. Contoh: saat bayi
belajar berjalan, setelah bayi mampu mengontrol gerakan yang terpisah
antara tangan dan kaki, barulah ia menggunakan kemampuan tersebut
untuk melangkah pertama kali.
•
Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui perkembangan motorik
anak usia 1-6 tahun adalah Denver Developmental Screening Test. Alat tes
ini mengukur kemampuan motorik kasar (melibatkan otot yang besar, spt:
berlari, melompat), motorik halus anak (melibatkan otot yang kecil, spt:
memegang rattle dan meniru lingkaran), kemampuan berbahasa,
kepribadian, dan kemampuan sosial (spt: tersenyum pada orang yang
dikenalnya).
Perkembangan Motorik dan Persepsi
• Perkembangan sensoris memungkinkan bayi untuk belajar mengenai
diri sendiri dan lingkungannya, sehingga mereka dapat menilai
dengan tepat bagaimana cara mengarahkan dirinya. Pengalaman
motorik bersama dengan kesadaran akan perubahan yang terjadi
pada tubuhnya, mempertajam dan menyesuaikan pemahaman
persepsi apabila bayi bergerak dan apa yang akan terjadi jika suatu
gerakan tertentu dilakukan
• Visual guidance (Piaget): bayi mampu menggunakan mata untuk
mengarahkan gerakan tangan.
• Persepsi kedalaman: kemampuan untuk mempersepsi obyek dan
permukaan 3 dimensi. Contoh: visual cliff pada percobaan Walk &
Gibson (1961) di mana ibu dapat meminta bayi yang merangkak
untuk turun 1 anak tangga  kemampuan lokomotor ( bayi dapat
menggerakan tubuhnya dan berpindah tempat)
Pendekatan Behavorisme
•
Bayi dilahirkan dengan kemampuan melihat, mendengar, merasakan,
menyentuh, dan mereka juga punya kemampuan untuk mengingat apa
yang mereka pelajari.
•
Classical conditioning: bayi mampu mengantisipasi suatu kejadian. Contoh:
Anna berkedip sebelum lampu blitz menyala karena ayahnya sering
memotretnya dengan menggunakan lampu blitz.
•
Operant conditioning: fokus pada konsekuensi perilaku. Jika perilaku
mendapat penguatan maka akan dilakukan terus, tetapi apabila mendapat
hukuman, cenderung tidak akan diulang lagi. Contoh: saat bayi babbling,
orangtua akan tersenyum, maka perilaku akan diulang oleh bayi. Tetapi
ketika bayi melempar makanan, orangtua akan merasa kesal dan berbicara
dengan nada lebih keras, maka bayi cenderung tidak akan mengulang
perilakunya.
Ingatan pada Bayi
• Freud mengatakan bahwa ingatan pada saat bayi disimpan dalam
memori, tetapi direpress (infantile amnesia), karena merupakan
hal yang tidak menyenangkan untuk bayi.
• Bayi dapat mengingat kejadian pada hidupnya dengan
menggunakan operant conditioning. Contoh: Percobaan Collier
(1999) n assc. Pada salah satu pergelangan bayi yang berusia 2-6
bulan, diikatkan tali dan mainan yang bisa bergerak. Setiap kali
bayi menendangkan kakinya, mainan bergerak. Kemudian mainan
dilepaskan, tetapi bayi tetap menendang dengan kaki yang semula
diikatkan mainan. Di sini tampak adanya ingatan pada bayi
Pendekatan Psikometrik
•
Inteligensi mengacu pada kemampuan seseorang untuk menangkap, mengingat, dan
menggunakan pengetahuan, untuk memahami konsep dan hubungan, dan untuk
memecahkan masalah.
•
Intelligent behavior: perilaku dilakukan untuk mencapai tujuan, dan adaptif, sehingga
individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
•
Tes IQ: berisi pertanyaan dan tugas mengenai intelegensi untuk membandingkan
seseorang dengan lingkungannya, secara terstandard
•
Contoh tes kemampuan pada bayi: Bayley Scales of infant and Toddler Development
 tes untuk bayi usia 1 bulan hingga 3 ½ tahun dalam hal kemampuan kognitif,
berbahasa, motorik, sosial-emosional, kemampuan beradaptasi
•
HOME  pengukuran intelegensi pada anak yang mana peneliti mewawancarai
pengasuh utama anak dan memberi tanda (V) pada hal-hal yang mencakup stimulasi
dan dukungan intelektual pada anak di rumah.
Pendekatan Piagetian: Tahap Sensorimotor
• Tahap pertama dari 4 tahap perkembangann kognitif awal pada Piaget
adalah tahap sensorimotor (lahir- usia 2 tahun)
• Pada tahap ini bayi belajar mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya
melalui perkembangan sensoris dan motoriknya. Terjadi perubahan
pada bayi, yang semula perilakunya semata hanya refleks, menjadi
perilaku yang bertujuan
• Pada 6 subtahap sensorimotor Piaget, perkembangan bayi mengalir
melalui skema : pola perilaku dan pemikiran yang terorganisir, dan
skema makin terlelaborasi.
• Banyak perkembangan kognitif awal pada bayi terjadi melalui circular
reaction: bayi belajar mereproduksi kejadian karena ada kesempatan
Lanjutan
• Pada subtahap ke-6 (18 bulan- 2 tahun): terjadi transisi ke tahap
preoperational.
• Terjadi kemampuan represantional: kemampuan untuk secara
mental menghadirkan kembali obyek dan perilaku dalam
ingatan, melalui kata-kata, angka, dan gambaran mental,
sehingga anak dapat merasakan mengalami suatu kejadian. Ini
memungkinkan anak untuk berperilaku seperti berpura-pura
meniru seseorang dan berpikir mengenai suatu perilaku sebelum
melakukannya. Anak tidak lagi harus melalukan trial and error,
tetapi anak dapat mencari solusi hanya dengan berpikir.
Lanjutan
Terdapat konsep bahwa obyek memiliki eksistensi, karakteristik, dan lokasi yang
terpisah dari diri anak
Object Permanence (OP)adalah kesadaran bahwa obyek atau seseorang akan
tetap ada walaupun sudah tidak terlihat
OP sudah mulai berkembang saat tahap sensorimotor
Contoh: anak sudah mengerti saat diajak bermain ciluk-ba..
• Pada usia 2 tahun anak sudah mengerti obyek dan simbol. Kategorisasi:
kemampuan untuk mengkategorikan tampak mulai usia 18 bulan, walaupun
belum sempurna.
• Pada usia 2 tahun, bahasa menjadi faktor penting dalam melakukan
kategorisasi.
• Causality: anak mulai paham sebab-akibat, misal: apabila bebek karet ditekan,
bebek akan mengeluarkan bunyi. Kemampuan ini berkembang mulai usia
sekitar 1 tahun.
Perkembangan Bahasa
•
Bahasa adalah komunikasi yang didasari pada kata-kata dan tatabahasa.
•
Ketika anak tahu kata-kata, ia akan dapat menggunakannya untuk
merepresentasikan obyek dan perilaku.
•
Perkembangan bahasa anak mengikuti tahap sbb:
•
1. vokalisasi awal: menangis (newborn), cooing (3-6 bulan), babbling (6-10
bulan)
•
2. kata-kata pertama: 10-14 bulan, anak mampu mengucapkan kata bermakna
•
3. kalimat: 10-24 bulan
•
Perkembangan kemampuan berbahasa anak tergantung pada: perkembangan
otak, interaksi sosial (peran orangtua dan pengasuh), stimulasi lingkungan
Download