STUDI KASUS MENGENAI STRATEGI COPING STRESS DALAM PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MENIKAH AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH Rizka Yunita Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21, Jawa Barat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi coping stress dalam penyesuaian perkawinan pada perempuan dewasa awal yang menikah akibat hamil di luar nikah di kota Bandung. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus serta pengumpulan data dengan cara wawancara yang menggunakan alat ukur coping stress mengacup teori Lazarus &Folkman (1984) dan alat ukur penyesuaian perkawinan yang berdasarkan pada teori Atwater & Duffy (2002). Data penelitian ini didapat dari 3 (tiga) responden, 2 (dua) responden telah bercerai dengan pasangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat area dalam penyesuaian perkawinan di antaranya pembagian tanggung jawab, komunikasi dan konflik, seksual di dalam perkawinan, dan juga perubahan yang terjadi sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Keempat area tersebut pada ketiga responden terlihat bahwa mereka tidak dapat menyesuaikan diri di dalam pernikahannya dengan baik sehingga mengakibatkan stress pada perempuan dewasa awal yang menikah akibat hamil di luar nikah. Ketigaresponden merasakan terjadinya stress pada diri mereka, dan telah melakukan strategi coping untuk meminimalisir stress yang terjadi di dalam rumah tangga mereka. Ketiga responden lebih dominan menggunakan strategi coping stresss emotion-focused dibandingkan menggunakan problem-focused coping dalam penyesuaian perkawinan yang terjadi di dalam rumah tangga mereka. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika seorang perempuan dewasa awal yang menikah akibat hamil di luar nikah mengalami stres dalam rumah tangga mereka, maka mereka cenderung melakukan strategi coping stress emotion-focused, dengan cara menciptakan pandangan positif terhadap masalah yang terjadi (distancing), dan juga mencari bantuan dengan teman dekat dan keluarga (seeking social support). Pendahuluan Fenomena seksualitas dari tahun ke tahun semakin mengalami semakin meningkatnya perilaku seksual pergeseran remaja di luar nikah membawa dampak menjadi lebih bebas dan terbuka. Menurut sangat berisiko, yaitu terjadinya kehamilan hasil data BKKBN (Badan Kependudukan yang dan Keluarga Berencana Nasional) bahwa terdapat sekitar 1,7 juta kelahiran dari tidak diinginkan. Setiap tahun perempuan berusia di bawah 24 tahun, untuk yang sebagian adalah kehamilan tidak dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi diinginkan persyaratan yang sah yaitu pernikahan Seks adalah bagian dari dorongan resmi. melakukan Dan hubungan untuk sementara seksual waktu instinktual yang membentuk suatu sistem seharusnya dorongan biologis tersebut perilaku mencakup kepribadian, sikap, dan dapat ditahan terlebih dahulu (Driyo, perilaku sehari-hari. Menurut Dr. Naek L. 2003). Tobing perilaku seksual adalah sifat, reaksi emosi dan sikap seseorang terhadap dirinya sebagai laki-laki atau perempuan terhadap lawan jenis. Sejak remaja awal dorongan seks telah timbul dalam diri manusia secara aktif. Dorongan untuk menyalurkan keinginan seksnya dan akan membentuk suatu perilaku seks (Ati, 1999). Penyebab perilaku seks bebas tersebut didorong oleh munculnya hasrat seksual yang meningkatnya disebabkan jumlah Namun perempuan dewasa awal kini tidak lagi takut untuk melakukan hubungan seks pranikah dengan lawan jenisnya, tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi yaitu kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga perempuan dewasa awal dan pasangannya akan terseret pada pernikahan yang dijalani tanpa adanya persiapan yang matang dan dengan persiapan yang minim. oleh hormon-hormon seks pada usia remaja hingga dewasa awal. Ada berdampak beberapa dari aspek yang pernikahan yang dilakukan dengan persiapan yang minim, Perempuan sudah melewati dewasa remaja awal yang akhir, akan semakin memiliki kematangan biologis (seksual) sehingga mereka akan siap untuk melakukan tugas reproduksi, dan siap seperti aspek psikologis dan juga aspek sosial ekonomi. Aspek psikologi seperti ketidakmatangan ketidakmampuan emosional seorang dan perempuan dewasa awal dalam mengatur emosinya dalam sebuah pernikahan yang terjadi Bandung yang dimulai sejak Agustus 2016 karena hamil di luar nikah. Dan hal lain hingga Maret 2017. yang berdampak adalah aspek sosial ekonomi seperti perceraian, tingginya Hasil dan Pembahasan angka peningkatan Pada angka pengangguran, kriminalis, jumlah anakanak yang terbuang, dan juga anak-anak yang tidak diperlakukan dengan baik dengan orang tuanya. (Ngantung, 2012). strategi coping stress, problem focused coping ketiga responden (NC, MS, dan KJM) memiliki kesamaan dalam berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan pasangan, mereka terlebih dahulu berusaha untuk membicarakan Metode Penelitian dengan Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus serta pasangan mencoba mencari masing-masing solusi yang lalu tepat (planful problem solving). Dari ketiga pengumpulan data dengan cara wawancara responden, yang menggunakan alat ukur coping stress persamaan yaitu NC dan KJM yang sudah mengacu pada teori Lazarus & Folkman bercerai dengan pasangan mereka, pilihan (1984) penyesuaian untuk bercerai itu lah adalah salah satu perkawinan yang berdasarkan pada teori starategi coping stress yang dianggap Atwater & Duffy (2002). Dengan kategori efektif oleh mereka untuk menjadi solusi responden dan alat ukur diantaranya terdapat adalah wanita dari segala permasalahan yang terjadi. (dewasa awal), Sebagai suatu reaksi aktif yang dilakukan menikah akibat hamil diluar nikah, dengan oleh NC dan KJM untuk menyelesaikan status pernikahan baik yang sudah bercerai masalah (contrantive coping). Lalu pada dan tidak bercerai. Yang wawancara strategi coping stress, emotion focused dilakukan di coping ketiga responden lebih dominan responden yang berusia diantaranya 2 18-40 tahun rumah masing-masing bertempat di Kota menyelesaikan masalah ketika terjadi permasalahan di dalam rumah tangga mengakui mungkin ini adalah cara Tuhan mereka adalah dengan strategi distancing. untuk membuat mereka menjadi lebih kuat Dimana strategi ini menggambarkan upaya dan penggambangkan reaksi melepaskan diri kehidupan mereka untuk ke depannya. atau berusaha untuk tidak melibatkan diri dalam permasalahan, disamping menciptakan pandangan-pandangan yang positif. Meski ketiga responden melakukan reaksi melepaskan diri untuk tidak melibatkan diri dalam permasalahannya, namun hanya MS yang memiliki cara berbeda dari KJM dan NC yang lebih memilih berpergian di luar rumah bersama teman-temannya. Sedangkan MS melakukan dengan cara bermain bersama anak, menonton drama korea di televisi, dan juga membuka social media seperti instagram dan path di handphone. positif dewasa dalam menjalani Pada strategi coping stress mencari dukungan soasial berupa bantuan pada lingkungan (seeking social support) ketiga responden bantuan seluruhnya dengan tetap orang-orang meminta terdekat mereka seperti dengan keluarga (kakak atau orang tua) dan juga dengan temanteman dekat mereka. Dengan pertimbangan bahwa keluarga atau teman dekat dapat dipercaya dan tahu solusi yang tepat untuk membantu dalam memberikan solusi dan nasihat terbaik. Namun dari ketiga responden hanya NC yang mendapatkan bantuan berupa materi dari Ketiga responden pun memiliki pandangan-pandangan lebih terhadap permasalahan yang terjadi di rumah tangga mereka masing-masing. Melalui strategi possitive appraisal, yaitu menciptakan padangan positif terhadap masalah yang terjadi dan bersifat religius, dan mereka kakak pertamanya. Kemudian pada area-area penyesuaian perkawinan, keempat areaarea tersebut terdapat kesaamaan pada ketiga responden. Pada area pembagian tanggung jawab, ketiga responden di dalam rumah tangga tidak ikut bekerja dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. 3 responden tidak terjadi dengan baik Ketiga responden mengerjakan tanggung atribusi kebahagiaan pada perubahan- jawab dalam merawat anak, pasangan perubahan mereka lebih banyak membantu dalam hal perkawinan sepanjang waktu, karena pada merawat rumah. akhirnya mereka (NC dan KJM) pun Pada area komunikasi dan konflik, ketiga responden mengaku dalam komunikasi kendala memiliki dengan pasangan mereka, pasangan mereka lebih banyak diam, tidak mau tahu dengan permasalahan, dan juga menghindar dari masalah. Sehingga ketika berdiskusi, selalu saja tidak menemukan solusi terbaik dan pada akhirnya terjadi konflik di dalam bercerai yang terjadi dengan Sedangkan MS, di pasangan masih dalam mereka. terus mempertahankan rumah tangga iadengan pasangan dengan alasan anak adalah prioritas mereka. Daftar Pustaka Lazzarus, R.S. & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer. rumah tangga mereka. Duffy, Karen Griver, Atwater, Eastwood. Pada area hubungan seksual dengan pasangan, ketiga responden pun memiliki kesamaan, yaitu terjadi penurunan kualitas dan kuantitas dalam hubungan seksual mereka 2004. Psychology for Living: Adjustment, Growth, and Behavior Today (7th Edition). USA: Pretience Hall. bersama Dr. Kartini Kartono (2006). Psikologi pasangan. Wanita Mengenal Gadis Remaja & Pada area penyesuaian perkawinan perubahan-perubahan yang terjadi di sepanjang waktu dalam perkawinan, 2 dari Wanita Dewasa Jilid 1. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Agoes Dariyo (2003). Perkembangan Psikologi Dewasa Muda. Jakarta; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Wanita Jilid 2 Mengenal Wanita Sebagai Ibu & Nenek.Bandung: Penerbit Mandar Maju. Surabaya: Usaha Nasional. Supardi (2005). Sadarjoen, Psikolog Marital Pemahaman Konseptual, Aktual dan Alternatif Solusinya. Bandung: PT. Refika Aditama. Mahasiswa. Bandung:Lembaga dan Budaya Islam (LPBI)-Yayasan Saifik. A.B. Menguji Pernikahan K. (2005). Pendekatan Untuk Penelitian Perilaku Manusia (edisi ketiga). Jakata: LPSP3 UI. Kerlinger, Fred N. (2004). Asas-asas Behavioral Yogyakarta: Ed. Gadjah 3. Mada University Press. Development (International Student Edition). McGraw-Hill Papalia, D., Olds, S.W. Feldman, R.D. (2001). Human Development (8th ed.) New York: McGraw-Hill. Taufik, A (1994). Seks dan Gerakan Ati, Poewandari, Hurlock, Elizabeth (1980). Adolescent Konflik Pendidikan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation. Penelitian Drs. Andi Pappiare. Psikologi Orang Sawitri Yayasan Kualitatif Dr. Kartini Kartono (1992). Psikologi Dewasa. Yogyakarta: Duvall, Evelyn Millis. (1977). Marriage and Family Development 5th Edition. New York: J.B. Lippincott Company. Cinta Konflik Cina-Jawa (1999). Strauss, A. & Corbin, J. (1990). Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques. Newbury Park, CA: Penyelesaian Konflik Perkawinan). Sage Publications, Inc. Semarang. Pendidikan, Oxford Writer. (2010). Oxford - Advanced (artikel York: Oxford University Press. Prodjodikoro, W. R. Perkawinan 1974. di (artikel Padjadjaran ngkat-perzinahan-di-berbagai- (skripsionline).http://eprints.uny.ac.id/192 Pada Mahasiswi Yang Menikah Hamil Semarang. Diluar Fakultas Nikah. Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Laila. (2013). Kemampuan Mengelola Konflik Perkawinan Pada Remaja Yang Pranikah Mengalami (Ditinjau 2016] (skripsi Glory. (2012) Penyesuaian Perkawinan Karena negara [diakses pada 14 April Psikologi tidak dipublikasikan). online). http://wa2010.ee.itb.ac.id/content/ti Pada Korban Dating Violence. Univesitas http://seks- di.html [diakses, 14 April 2016] Nabila. (2014). Strategi Coping Stress Fakultas online). k-hubungan-seks-luar-nikah- Indonesia. Jatinangor. Psikologi, islam.blogspot.com/2012/02/statisti Hukum Bandung: Penerbit Sumur. Jurusan Ilmu Universitas Negeri Semarang. Learne’s Dictionary International Student’s Edition (8th ed.). New Fakultas Kehamilan Dari Gaya 57/3/09413244039%20Sos%20BAB %20II%20ANITA%20INDAH%20S ARI.pdf [diakses pada 3 Agustus 2017] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2016. Jurnal Keluarga Informasi Kependudukan dan KB. Edisi Kedelapan, ISSN: 0304-9159. Tersedia www.bkkbn.go.id online di