TEORI PEKERJAAN SOSIAL

advertisement
TEORI PEKERJAAN SOSIAL
By
MOCH ZAENAL HAKIM
TIGA ALIRAN BESAR TEORI PEKERJAAN SOSIAL
REFLEXIVE-THERAPEUTIC
SOCIALIST-COLLECTIVIST
INDIVIDUALIST-REFORMIST
REFLEXIVE THERAPEUTIC
1. Pekerjaan sosial merupakan profesi untuk mencapai
kesej individu, klp, & komunitas dlm masyarakat,
melalui peningkatan dan fasilitasi pertumbuhan dan
pemenuhan kebutuhan diri
2. Reflexive = proses interaksi yg saling memberi
pengaruh, yang berlangsung terus menerus antara
orang satu dgn lainnya yg akan mengubah gagasan
serta pikiran2 orang, dan sebaliknya.
3. Memiliki kekuatan personal, sehingga memiliki
kekuatan dalam mengatasi penderitaan & persoalan
yg merugikan dlm kehidupannya
4. Dasar praktek mikro/klinis dalam pekerjaan sosial
SOCIALIST-COLLECTIVIST
1. Pekerjaan sosial merupakan profesi untuk
mengembangkan kerjasama serta sistem pemberian
dukungan timbal balik dalam masyarakat
2. Berupaya membantu orang/anggota masyarakat
dengan memberdayakan seoptimal mungkin sehingga
mampu ambil bagian secara aktif dalam proses
belajar & proses kerjasama secara konstruktif
3. Mengembangkan lembaga-lembaga tertentu dimana
semua orang dapat ikut memiliki maupun terlibat di
dalamnya serta memanfaatkannya
4. Dasar praktek makro dalam pekerjaan sosial
INDIVIDUALIST-REFORMIST
1. Pekerjaan sosial merupakan bagian dari pelayanan
kesejahteraan sosial kepada individu maupun
masyarakat
2. Berupaya memenuhi kebutuhan individual serta
meningkatkan pelayanan sosial tempatnya berada,
sehingga kedua-duanya bekerja dengan lebih
efektif.
3. Berupaya untuk mengubah masyarakat agar bersifat
lebih adil atau menciptakan pelayanan pemenuhan
kebutuhan sosial personal melalui pertumbuhan
individu maupun masyarakat
RUMPUN TEORI PEKERJAAN SOSIAL
REFLEXIVE THERAPEUTIC
Perspektif Existentialist,
Humanist, and
Spirituality; Social
Psychological and social
construction; feminist
perspectives; Crisis
Intervention and Task
Centered models;
Psychodynamic
Perspectives
SOCIALIST COLLECTIVIST
Feminist perspective;
Perspektif Radical;
anti discrimination;
Advocacy and
Empowerment;
Social Development,
Community Development.
INDIVIDUALIST REFORMIST
Psychodynamic
Perspectives;
Crisis Intervention and
Task Centered models;
Cognitive behaviour
Theories ; System and
ecological perspectives;
EXISTENTIALIST, HUMANIST, SPIRITUALITY
POKOK PIKIRAN UTAMA:
• Menekankan kepada pentingnya elemenelemen pengalaman manusia. Pekerjaan sosial
fokus kepada integrasi antara pengalaman
manusia dengan makna dan tujuan personal
dan sosialnya
• Spiritualitas dipandang penting untuk
pemahaman yang memadai terhadap
kebutuhan personal dan sosial
ISU2 DAN KONSEP2 PRAKTEK
• Self actualisation and self fulfilment sebagai tujuan
pekerjaan sosial
• Empathy, congruence, genuineness sebagai atribut
keberhasilan praktek
• Scripts and games sebagai pola perilaku
• Ide2 spiritual sebagai tujuan dan nilai manusia
• Tujuan sosial adalah sustainability dan
interdependence
• Demokrasi dan partisipasi sebagai bagian praktek
• Analisa transaksi antara orang tua, remaja dan anakanak secara internal maupun eksternal
PSIKOLOGI SOSIAL DAN KONSTRUKSI SOSIAL
POKOK PIKIRAN UTAMA:
• Menekankan kepada pentingnya relasi dalam dan diantara
kelompok2 yang menciptakan dan memelihara identitas sosial
• Pengaruhnya terhadap pekerjaan sosial adalah berkaitan dengan
teori peranan dan komunikasi
• Implementasi teori= terapi naratif (narative therapy), terapi
berfokus kepada solusi (solution-focused therapy) dan berfikir
kemungkinan (possibility thinking)
• Psikologi kritis (postmodernist dan social construction) telah
mempengaruhi praktek pekerjaan sosial
• Pendekatan utama praktek pada identifikasi melalui pemahaman
pola-pola bahasa, bagaimana orang membentuk dunia sosial
mereka, membantu mereka untuk memperbaiki dunianya secara
berbeda untuk identifikasi kemungkinan perubahan
ISU2 DAN KONSEP2 PRAKTEK
•
•
•
•
Identitas sosial dalam kelompok
Peranan, konflik peran dan penampilan peranan
Analisis dan keterampilan komunikasi
Memahami keberagaman budaya dan bentuk-bentuk
sosial lainnya
• Fokus kepada pemahaman dan perubahan identitas
sosial, peranan dan konstruksi sosial
• Keberhasilan perilaku yang ada sebagai dasar untuk
menemukan solusi terhadap masalah individu
• Pengecualian atau kemungkinan memberi ide untuk
perubahan dalam pengalaman orang
PERSPEKTIF PSIKODINAMIKA
POKOK PIKIRAN UTAMA:
• Sumber sejarah penting untuk keterampilan
pekerjaan sosial dasar
• Relevan terhadap Perawatan, perlindungan,
kehilangan dan kedukaan terhadap anak-anak;
therapeutik untuk dewasa.
• Sumber yang luas sebagai ide kompleks untuk
memahami dan menafsirkan perilaku
• Pemahaman terhadap relasi yang penting
diantara profesi lain
ISU2 DAN KONSEP2 PRAKTEK
• Kecemasan dan abivalent
• Coping, untuk mengelola masalah-masalah
yang ada tanpa kecemasan
• Defence dan resistensi
• Transference dan countertransference
• Relationship with other
COPING STRATEGY
• Adalah upaya penanggulangan masalah yang dilakukan
oleh perorangan, kelompok atau komunitas melalui
mekanisme tertentu agar dapat mencapai keadaan
menyenangkan atau lebih baik
• Merupakan kemampuan seseorang dalam
mempersepsi situasi-situasi yang menimbulkan stres
dengan memberikan reaksi atau tindakan (Lazarus,
1976).
• Proses aktif yang terjadi karena usaha menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan yang banyak mengandung
stres (Levine)
Jenis Coping Strategy
Problem focused coping (PFC):
- Seseorang cenderung mengatasi masalah dengan
mempelajari cara-cara atau keterampilanketerampilan yang baru.
- Individu akan cenderung menggunakan strategi
bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi,
biasanya dilakukan orang dewasa.
- Ditujukan untuk pemecahan masalah atau
menentukan sumber tekanan. Cara ini cenderung
lebih menonjol pada saat orang merasa bahwa
harus ada sesuatu yang dibangun
Bentuk-bentuk Problem focused coping:
Active coping: merupakan proses pengambilan langkah-langkah
aktif untuk mencoba memindahkan atau menghindari
tekanan atau memperbaiki dampaknya. Cara ini melibatkan
pengambilan tindakan langsung, peningkatan upaya
seseorang dan mencoba untuk melaksanakan cara coping
yang bijaksana
Planning: memikirkan bagaimana mengatasi tekanan. Planning
melibatkan berbagai strategi tindakan, memikirkan tindakan
yang akan dilakukan dan bagaimana penanganan terbaik
untuk memecahkan masalah.
Suppression of coping: penyempitan dalam wilayah bidang
fenomena seseorang. Seseorang bisa menahan diri untuk
tidak terlibat dalam aktivitas-aktivitas kompetitif atau
menahan alur informasi yang bersifat kompetitif agar bisa
berkonsentrasi penuh pada tantangan atau ancaman yang
dihadapi.
Restraint coping: merupakan latihan pengekangan diri,
merupakan suatu respons yang dianggap bermanfaat dan
diperlukan untuk mengatasi tekanan.
Seeking Sosial Support for Instrumental Reasons, upaya mencari
dukungan sosial, seperti minta nasihat, informasi dan
bimbingan
Seeking Sosial Support for Emotional Reasons, upaya mencari
dukungan emosional, seperti simpati, dukungan moral, atau
sepemahaman.
Jenis Coping Strategy
Emotional focused coping (EFC):
• Model ini digunakan untuk mengatur respons emosional
terhadap stres melalui perilaku individu seperti
penggunaan alkohol, bagaimana menghilangkan fakta-fakta
tidak menyenangkan melalui strategi kognitif.
• Jika individu tidak mampu mengubah kondisi yang stressful,
ia akan cenderung mengatur emosinya.
• Model ini ditujukan untuk mengurangi atau mengatasi
tekanan emosional yang berkaitan dengan situasi yang
terjadi. Cara ini lebih sering muncul pada saat orang merasa
bahwa tekanan dipandang sebagai sesuatu yang harus
dijalani.
Bentuk-bentuk Emotional focused coping:
Positif reinterpretation and growth, berpikir positif dan
pertumbuhan. Merupakan penanggulangan masalah yang
ditujukan untuk mengatasi tekanan emosi daripada tekanan
itu sendiri.
Acceptance (penerimaan). Merupakan sebuah respons coping
secara fungsional, dengan dugaan bahwa orang menerima
kenyataan yang penuh tekanan dipandang sebagai orang yang
berusaha menghadapi situasi yang terjadi. Acceptance
menggambarkan sikap menerima suatu tekanan sebagai suatu
kenyataan dan sikap menerima karena belum ada strategi
aktif yang dapat dilakukan.
Denial (penolakan), merupakan respons coping dengan menolak atau mengkal suatu
realita.
Behavioral disengagement (penyimpangan perilaku), adalah kecenderungan untuk
menurunkan upaya mengatasi tekanan, bahkan menyerah atau menghentikan
upaya mencapai tujuan. Paling banyak terjadi pada saat pesimistis atau orang tidak
mengharapkan hasil yang tidak terlalu baik.
Mental disengagement (penyimpangan mental). Terjadi melalui variasi aktivitas yang
luas yang memungkinkan terhambatnya seseorang untuk berpikir tentang dimensi
perilaku dan tujuan. Menggunakan aktivitas alternatif untuk melupakan
permasalahan, seperti melamun, tidur atau menonton televisi.
Turning the religion (kembali pada agama). Upaya yang dilakukan seseorang untuk
lebih mendekatkan diri pada agama (Tuhan) ketika berada pada tekanan. Agama
dapat berperan sebagai sumber dukungan moral, sarana berpikir positif.
Fokus on and venting emotion, upaya seseorang dengan cara mengekspresikan
perasaannya.
Alcohol drug disengagement (penyimpangan penggunaan alkohol), upaya seseorang
untuk menghilangkan tekanan dengan cara pemakaian alkohol (minuman keras)
dan obat-obatan.
INTERVENSI KRISIS
POKOK PIKIRAN UTAMA:
• Berpandangan bahwa kita hidup dalam keadaan
yang siap dan mampu mengatasi perubahan
dalam kehidupan kita
• Menggunakan ego psikologi untuk menekankan
kekuatan emosional orang dalam menghadapi
krisis
• Metode fokus kepada solusi dan kognitif
kontemporer digunakan untuk menghadapi
pemikiran irasional dan mengembangkan
kekuatan
ISU2 DAN KONSEP2 PRAKTEK
• Krisis , fokus dalam bekerja
• Intervensi singkat. Intervensi dilaksanakan
secara terstruktur, terencana, dan terarah
• Intervensi diarahkan kepada kepuasan
emosional dan sosial
• Kontrak atau persetujuan dengan klien untuk
membantu mereka berpartisipasi dalam
proses perencanaan tindakan secara
terstruktur
FEMINIST
POKOK PIKIRAN UTAMA:
• Feminis fokus kepada bentuk-bentuk dominasi wanita secara politik, sosial, budaya san
lainnya dan relasi sosial mereka didalam sistem patriakhi, yaitu suatu sistem pemikiran dan
relasi sosial yang memberikan hak istimewa dan memberdayakan lelaki dan menciptakan
relasi diantara gender yang mencabut hak pilih, melemahkan dan mengurangi pengalaman
wanita.
• Feminis liberal = Ketimpangan dalam kesempatan
• Feminis radikal = budaya patriarkhi
• Feminis sosialis = penindasan wanita sebagai bagian dari ketimpangan sosial didalam struktus
sosial yang berbasis kelas,
• Feminis black = Keberagaman dan nilai pengalaman wanita
• Feminis postmodern = diskursus budaya dan sosial dalam masyarakat yang membatasi
konsep tentang wanita dan kemungkinan untuk pengembangan
• Feminist pekerjaan sosial, fokus kepada power relasi yang merendahkan wanita dalam
profesi; menolak kompetensi, pengalaman dan nilai wanita;
• Fokus kepada pembagian dan relasi antara pengalaman pribadi dan masalah umum dan
bagaimana pekerja sosial melakukan intervensi atas nama publik dalam area domestik yang
berpotensi mengalami penindasan.
ISU2 DAN KONSEP2 PRAKTEK
• Peningkatan kesadaran
• Refleksi
• Dialog dan relasi egalitarian untuk menghargai
dan memberdayakan wanita
• Identitas sosial dan personal dan proses sosial
ANTI DISKRIMINASI
POKOK PIKIRAN UTAMA:
• Fokus pada upaya untuk mengatasi diskriminasi yang melembaga dalam suatu masyarakat,
ada kelompok kuat dan kelompok lemah.
• Teori ini dibangun berdasarkan teori sosiologis dan psikologi yang menyatakan bahwa
masyarakat memiliki keanekaragaman yang membentuk social divisions. Social division ini
membentuk pembagian kerja yang berujung pada pembentukan identitas sosial. Identitas
sosial yang berlandaskan pembagian kerja ini mengakibatkan ketidakadilan yang kuat
cenderung menindas yang lemah.
• Antidiskriminasi meliputi ideologi maupun proses-proses sosial yang menindas kelompok
tertentu, yang seringkali berdasarkan budaya, ras, gender, disability, age, dst.
• Teori Diskriminasi, awalnya dilandasi oleh asumsi yang meyakini adanya rasa rendah diri yang
disebabkan oleh kategori biologis yang ada pada klp tertentu
• Sebaliknya, superioritas juga disebabkan oleh karakteristik biologis tertentu dari suatu
kelompok ras.
• Akhirnya, karakteristik tersebut menentukan status. Status inilah yang menyebabkan adanya
kelebihan dari satu kelompok ras terhadap kelompok lainnya.
• Diskriminasi berarti menentukan kelompok tertentu yang memiliki karakteristik lebih unggul
dari kelompok lain, dan memperlakukan kelompok yang lebih lemah sesuai dengan
kelemahan yang dimilikinya. Kondisi ini menyebabkan ketidak samaan segalanya.
Download