BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Musik adalah bahasa jiwa, melodinya laksana hembusan angin sepoi-sepoi bergetar dengan penuh cinta. Ketika lentik jemari musik yang lembut mengetuk pintu perasaan kita, mereka membangkitkan kenangan yang telah lama terkubur dalam makam masa lalu (Andi Rianto). Saat ini musik tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari – hari. Musik yang adapun bervariasi, mulai dari rock, jazz, punk, sampai yang melankolis atau sering disebut mellow. Melihat perkembangan musik di Indonesia akhir-akhir ini memang memberi ironi tersendiri, bayangkan saja berbagai band band-baru muncul dan menjamur dipasaran. Hal ini menggelitik Heydi Ibrahim yaitu vokalis band Rock Powerslave untuk memberi komentar mengenai perkembangan musik yang ada di Indonesia sekarang ini. Heydi mengatakan bahwa musik Indonesia saat ini sudah kehilangan jiwanya tak lagi seperti dulu, sekarang musik di Indonesia selalu mellow (http://www.timlo.net/baca/3451/musik-indonesia-kehilangan-jiwanya/). Musik Melankolis atau musik mellow yang sedih memang sangat sering terdengar karena memang yang membawakan lagu seperti itu. Menurut Ajiz Gitaris dari band Jamrud “Mengenai merebaknya Musik Metal (melayu total) walaupun tidak mengikuti lagi perkembangan musik tapi kita tidak bisa tutup 1 mata dan telinga, pagi-pagi bangun tidur kan di tv udah muncul itu band-band membawakan lagu-lagu sedih” katanya. Musik yang gembira menghasilkan peningkatan suasana hati positif, demikian juga musik yang sedih menghasilkan peningkatan suasana hati negatif. Kata-kata yang positif diingat dengan lebih baik saat mendengarkan musik gembira sementara kata-kata yang negatif diingat dengan lebih baik saat mendengarkan musik sedih. Musik dapat merubah konsentrasi, persepsi, dan memori serta mempengaruhi keputusan seseorang terhadap kondisi mental dan emosionalnya (Djohan, 2009). Musik dapat berperan positif dalam kehidupan, salah satunya ada untuk pengobatan atau sudah dikenal dengan nama terapi musik. Terapi musik didefinisikan sebagai sebuah aktivitas terapiutik yang menggunakan musik sebagai media untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi. Ada 4 metode aktivitas musik yang digunakan terapis musik yaitu dengan bernyanyi, bermain musik, gerak ritmis, dan mendengarkan musik. Terapi musik secara khusus sangat efektif dalam 3 bidang pengobatan yaitu (1) sakit, kecemasan, dan depresi, (2) cacat mental, emosi, dan fisik, (3) Gangguan neurologis (Djohan, 2009). Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya. Termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010). 2 Musik Rangkaian bunyi-bunyian indah itu ternyata memiliki efek luar biasa bagi kehidupan manusia. Studi School of Medicine Pitssburgh University menunjukkan hubungan antara musik bergenre pop dan serangan depresi. Remaja yang depresi cenderung mencari jenis musik yang selaras dengan suasana hatinya. Mereka menjadikan lagu sebagai pelipur lara. Namun tanpa sadar, ini justru membuat remaja semakin depresi dan tertekan. “Ini adalah temuan awal. Kami belum mengatakan bahwa musik membawa pengaruh buruk,” ujar penulis studi, Brain A Primack, yang juga asisten profesor kedokteran dan pediatri di School of Medicine, Pitssburgh University. Primack mengatakan bahwa temuannya bisa menjadi penanda menarik yang dapat membantu mengenali depresi, terutama pada remaja. Tentu ini harus dihubungkan dengan variabel lain. Misalnya, tiba-tiba mendengarkan musik berlirik sedih setiap waktu, atau tiba-tiba suka mendengar musik berirama keras saat sendiri. “Jadi mendengarkan musik bisa menjadi salah satu kegiatan yang menarik remaja dari interaksi sosial. Mereka akan terus menetap di kehidupan batin mereka. Mungkin ini yang dapat meningkatkan risiko untuk depresi,”ucap Michael W O’Hara, profesor psikologi di University of Lowa (Vivanews.com). Dalam kehidupan nyata, saya sering melihat teman-teman saya banyak yang mendengarkan musik-musik melankolis seperti lagu “ Aku Bisa Mati ” dari Latinka, lagu“ Mengenangmu ” dan “ Tapi Bukan Aku ” dari Kerispatih, lagu “ Pedih ” dan “ Diary Depresi ” dari Last Child, lagu “ Kesepian ” dari Vierra, “Hargai Aku” dari Armada, “ Rindu Setengah Mati ” dan “ Apa Salahku “ dari 3 D’Masiv, “ Saat Terakhir ” dari Setiaband. Semua lagu itu adalah beberapa musik melankolis yang sering didengarkan oleh mahasiswa. Lagu - lagu tersebut memang berlirik sedih, sehingga dapat membuat pendengarnya meneteskan air mata dan terbawa dalam alunan musik tersebut. Mereka mendengarkan Musik dengan teknologi yang ada sekarang seperti Handphone, mp3, mp4, dan juga laptop. Mereka semua yang sering mendengarkan musik melankolis tersebut sepertinya memiliki kecenderungan depresi karena menunjukkan gejala-gejala depresi (Hawari, 2008) seperti perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak semangat, merasa tidak berdaya, Perasaan bersalah, berdosa, penyesalan, nafsu makan menurun, Berat badan menurun, gangguan tidur seperti insomnia, konsentrasi dan daya ingat menurun bahwa ada yang memiliki pikiran-pikiran kematian atau bunuh diri. Melihat hal tersebut membuat peneliti melakukan penelitian terhadap hubungan musik melankolis dengan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana. Mahasiswa Psikologi dipilih karena mahasiswa ini adalah calon Psikolog di masa mendatang. Psikolog tentunya akan membantu orang-orang untuk menyelesaikan masalah seperti seseorang yang tidak bersemangat dalam kerja, merasa sedih, nafsu makan menurun, sampai seseorang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri. Semua itu adalah masalah-masalah yang merupakan gejala-gejala depresi, karena itu penelitian ini akan lebih berguna dilakukan pada mahasiswa Psikologi di Universitas Mercu Buana Jakarta. 4 1.2. Rumusan Masalah-Masalah Adakah hubungan antara musik melankolis dan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta? 1.3. Tujuan Penelitan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara musik melankolis dan depresi pada mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta. Mahasiswa Psikologi dipilih karena mereka adalah calon Psikolog yang tentunya harus bisa mengatasi depresi yang dialaminya, karena saat menjadi Psikolog nanti mereka akan menbantu orang-orang dalam menyelesaikan masalah seperti masalah depresi tersebut. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat praktisi yaitu: a. Bagi Orang Tua Orang Tua agar dapat lebih memperhatikan anak-anaknya dalam memilih musik yang didengarkan sehingga anak tidak banyak mendengarkan musik melankolis yang dapat membuat anak cenderung depresi. b. Bagi Mahasiswa Mahasiswa diharapkan selektif dalam memilih musik yang akan didengar sehingga tidak terpengaruh oleh musik melankolis yang dapat membuat kecenderungan depresi. 5 1.5. Keaslian Penelitian ini adalah penelitian yang belum pernah di lakukan sebelumnya. Adapun beberapa penelitian yang hampir mendekati penelitian ini, yaitu: (1) Pengaruh Terapi Musik Terhadap Perubahan Tingkat Depresi Pada Lansia di PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Terdapat persamaan dari penelitian tersebut yaitu variabel tergantung berupa depresi tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian yang dibuat peneliti yaitu varibel bebasnya peneliti menggunakan musik melankolis dan subjek penelitiannya di psikologi UMB sedangkan di penelitian tersebut menggunakan variabel bebas terapi musik dan subjek penelitian di PSTW unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. (2) Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Depresi pada Lansia di Panti Werda Hanna Yogyakarta November 2011. Terdapat persamaan dari penelitian tersebut yaitu variabel tergantung berupa depresi tetapi terdapat perbedaan dengan penelitian yang dibuat peneliti yaitu varibel bebasnya peneliti menggunakan musik melankolis dan subjek penelitiannya di psikologi UMB sedangkan di penelitian tersebut menggunakan variabel bebas terapi musik dan subjek penelitian di Panti Werda Hanna Yogyakarta. 6 1.6. Sistematika Penulisan BAB I Berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian serta sistematika penulisan. BAB II Berisikan kajian teori yang digunakan dalam penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III Berisikan objek penelitian, sampel dan populasi, pengumpulan data, variabel penelitian, hipotesis penelitian, validitas dan reliabilitas, prosedur penelitain, metode analisa data, dan definisi operasional. BAB 1V Berisikan gambaran umum subjek, serta membahas hasil penelitian. BAB V Berisikan kesimpulan hasil penelitian, dan saran penelitian. 7