MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Interpersonal Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Adver & Marcomm Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 06 43015 Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Abstract Kecerdasan Emosi adalah kemampuan memahami perasaan diri sendiri, kemampuan memahami perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan dalam hubungan dengan orang lain. Kompetensi Latar Belakang Emosi seringkali dipandang sebagai suatu yang negatif. Pada hampir semua interaksi antar manusia yang dimulai sejak kanak-kanak hingga dewasa individu selalu dianjurkan untuk mengontrol emosinya, selalu dapat menutup emosinya, dan acapkali juga ditabukan untuk memperlihatkan emosinya itu kepada orang lain. Apakah hal itu selalu benar? Apakah selalu dapat mengontrol emosi dan sehat secara psikologis dan bagaimana hal ini diterapkan dalam kehidupan seharihari? 2016 2 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pembahasan Kecerdasan Emosi Akar kata emosi adalah movere kata kerja bahasa Latin yang berarti “menggerakan, bergerak” ditambah awalan “e” untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Semua emosi, pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secar berangsur-angsur ( evolusi ), dan emosi juga sebagai perasaan dan pikiran-pikiran khas, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak Emosi dapat dikelompokkan pada rasa amarah, kesedihan, takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel dan malu. Kecerdasan Emosi adalah kemampuan memahami perasaan diri sendiri, kemampuan memahami perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan dalam hubungan dengan orang lain. Adapun dalam buku yang lain Daniel Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengandalkan dorongan hati dan tidak berlebih-lebihan dalam kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar bebas dari stres, tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati, dan berdoa. Dengan demikian yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami serta mengatur suasana hati agar tidak melumpuhkan kejernihan berpikir otak rasional, tetapi mampu menampilkan beberapa kecakapan, baik kecakapan pribadi maupun kecakapan antar pribadi. 2016 3 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu :: 1) Emosi sensoris : emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar. 2) Emosi psikis : emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan. a. Perasaan social, perasaan yang menyangkut hubungannya dengan orang lain, baik bersifat perorangan maupun kelompok. b. Perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baik dan buruk atau etika. c. Perasaan ketuhanan, yaitu salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, dianugerahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Unsur – unsur Keceradan Emosi menurut Daniel Goleman : 1. Kesadaran Diri Kesadaran diri menurut Daniel Goleman memang penting apabila seseorang ceroboh, tidak memperhatikan dirinya secara akurat, maka hal itu akan merugikan dirinya dan berdampak negatif bagi orang lain. Oleh sebab itu, manusia harus pandai-pandai mencari tahu siapa dirinya. Kesadaran diri juga tidak lepas dari rasa percaya diri. Percaya diri memberikan asuransi mutlak untuk terus maju. Walaupun demikian, percaya diri bukan berarti nekad. Menurut Daniel Goleman rasa percaya diri erat kaitannya dengan “ efektivitas diri”, penilaian positif tentang kemampuan kerja diri sendiri. Efektivitas diri cenderung pada keyakinan seseorang mengenai apa yang ia kerjakan dengan menggunakan keterampilan yang ia miliki. 2016 4 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daniel Goleman mengatakan bahwa kesadaran seseorang terhadap titik lemah serta kemampuan pribadi seseorang juga merupakan bagian dari kesadaran diri. Adapun ciri orang yang mampu mengukur diri secara akurat adalah : a. Sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. b. Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman. c. Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima perspektif baru, ma uterus belajar dan mengembangkan diri sendiri. d. Mampu menujukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan perspektif yang luas. 2. Pengaturan Diri Menurut Daniel Goleman pengaturan diri adalah pengelolaan impuls dan perasaan yang menekan. Dalam kata Yunani kuno, kemampuan ini disebut sophrosyne, hati-hati dan cerdas dalam mengatur kehidupan, keseimbangan, dan kebijaksanaan yang terkendali sebagaimana yang diterjemahkan oleh Page Dubois, seorang pakar bahasa Yunani. Menurut Daniel Goleman, lima kemapuan pengaturan diri yang umumnya dimiliki oleh Staf Performance adalah pengendalian diri, dapat dipercaya, kehati-hatian, adaptabilitas, dan inovasi. a. Pengendalian diri yaitu mengelola dan menjaga agar emosi dan impuls yang merusak tetap terkendali. b. Dapat dipercaya yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas. c. Kehati-hatian, yaitu dapat diandalakan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban. 2016 5 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. Adaptabilitas, adalah keluwesan dalam menanggapi perubahan dan tantangan. e. Inovasi, yaitu bersikap terbuka terhadap gagasan-gagasan dan pendekatan-pendekatan baru, dan informasi terkini. 3. Motivasi Menurut Daniel Goleman motivasi adalah bagaimana menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakan dan menuntun menuju sasaran, membantu untuk mengambil inisiatif untuk bertindak secara efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan atau frustasi. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting yang berkaitan dengan member perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan berkreasi. Adapun selain itu yang berkaitan dengan motivasi adalah optimisme. Menurut Daniel Goleman, ada empat kemampuan motivasi yang harus dimiliki, yaitu: a. Dorongan prestasi yaitu dorongan untuk meningkatkan atau memenuhi standar keunggulan. b. Komitmen, yaitu menyelaraskan diri dengan sasaran kelompok atau lembaga. c. Inisiatif, yaitu kesepian untuk memanfaatkan kesempatan. d. Optimisme, yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. 4. Empati Menurut Daniel Goleman, empati yaitu memahami perasaan dan masalah orang lain dan berfikir dengan sudut pandang mereka, 2016 6 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal. Tingkat empati tiap individu berbeda-beda. Menurut Daniel Goleman, pada tingkat yang paling rendah, empati mempersyaratkan kemampuan membaca emosi orang lain, pada tataran yang lebih tinggi, empati mengharuskan seseorang mengindra sekaligus menanggapi kebutuhan atau perasaan seseorang yang tidak diungkapkan lewat kata-kata. Di antara tingkat empati yang paling tinggi adalah menghayati masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang tersirat di balik perasaan seseorang. Adapun kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan nonverbal seperti ekspresi wajah, gerak-gerik dan nada bicara. Hal ini terbukti dalam tes terhadap lebih dari tujuh ribu orang Amerika Serikat serta delapan belas Negara lainnya. Dari hasil tes ini diketahui bahwa orang yang mampu membaca pesan orang lain dari isyarat nonverbal ternyata lebih pandai menyesuaikan diri secara emosional, lebih popular, lebih mudah bergaul dan lebih peka dibandingkan dengan orang yang tidak mampu membaca isyarat nonverbal. Menurut Daniel Goleman, ada lima kemampuan empati, yaitu : a. Memahami orang lain, yaitu mengindera perasaan-perasaan orang lain, serta mewujudkan minat-minat aktif terhadap kepentingankepentingan mereka. b. Mengembangkan orang lain yaitu mengindera kebutuhan orang lain untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka. c. Orientasi pelayanan, yaitu mengantisipasi, mengakui, dan memenuhi kebutuhan –kebutuhan pelanggan. d. Memanfaatkan keragaman yaitu menumbuhkan kesempatan ( peluang ) melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang. 2016 7 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id e. Kesadaran politik yaitu mampu membaca kecenderungan social dan politik yang sedang berkembang. 5. Keterampilan Sosial Keterampilan Sosial ( social skill ), adalah kemampuan untuk menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan social, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan untuk mempengaruhi den memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan untuk bekerjasama dalam tim. Dalam memanifesti kemampuan ini dimulai mengelola emosi diri sendiri yang pada akhirnya manusia harus mampu menangani emosi orang lain. Menurut Goleman, menangani emosi orang lain adalah seni yang mantap untuk menjalin hubungan, membutuhkan kematangan dua keterampilam emosional lain, yaitu menajemen diri dan empati. Dengan landasan keduanya, keterampilan berhubugan dengan orang lain akan matang. Ini merupakan kecakapan social yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tidak dimilikinya kecakapan ini akan membawa pada ketidakcakapan dalam dunia social atau berulangnya bencana antar pribadi. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan- keterampilan inilah yang menyebabkan orang-orang yang otaknya encer pun gagal dalam membina hubungannya. Secara lebih luas, Daniel Goleman menjelaskan bahwa keterampilan social, yang makna intinya adalah seni menangani emosi orang lain, merupakan dasar bagi beberapa kecakapan seperti : 2016 8 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Pengaruh yaitu tampil menggunakan perangkat persuasi secara efektif. b. Komunikasi, yaitu mendengarkan serta terbuka dan mengirimkan pesan serta meyakinkan. c. Menajamen konflik, yaitu merundingkan dan menyelesaikan ketidakpasepakatan. d. Kepemimpinan, yaitu mengilhami dan membimbing individu atau kelompok. e. Katalisator perubahan, yaitu mengawali atau mengelola perubahan. f. Membangun hubungan, yaitu menumbuhkan hubungan yang bermanfaat. g. Kolaborasi dan kooperasi, yaitu kerja sama dengan orang lain demi tujuan bersama. h. Kemampuan tim, yaitu menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan. Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman yaitu : 1. Faktor internal, yakni faktor yang timbul dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang. Otak emosional dipengaruhi oleh amygdala, neokorteks, sistem limbik, lobus prrefrontal dan hal-hal yang berada pada otak emosional. 2. Faktor Eksternal, yakni faktor yang datang dari luar individu dan mempengaruhi atau mengubah sikap pengaruh luar yang bersifat individu dapat secara perorangan, secara kelompok, antara individu dipengaruhi kelompok atau sebaliknya, juga dapat bersifat tidak langsung yaitu melalui perantara misalnya media massa baik cetak maupun elektronik serta informasi yang canggih lewat jasa satelit. 2016 9 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan menurut Agustian (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu : 1) Faktor psikologis Faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor internal ini akan membantu individu dalam mengelola, mengontrol, mengendalikan dan mengkoordinasikan keadaan emosi agar termanifestasi dalam perilaku secara efektif. Menurut Goleman (2007) kecerdasan emosi erat kaitannya dengan keadaan otak emosional. Bagian otak yang mengurusi emosi adalah sistem limbik. Sistem limbik terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggung jawab atas pengaturan emosi dan impuls. Peningkatan kecerdasan emosi secara fisiologis dapat dilakukan dengan puasa. Puasa tidak hanya mengendalikan dorongan fisiologis manusia, namun juga mampu mengendalikan kekuasaan impuls emosi. Puasa yang dimaksud salah satunya yaitu puasa sunah Senin Kamis. 2) Faktor pelatihan emosi Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menciptakan kebiasaan, dan kebiasaan rutin tersebut akan menghasilkan pengalaman yang berujung pada pembentukan nilai (value). Reaksi emosional apabila diulang-ulang pun akan berkembang menjadi suatu kebiasaan. Pengendalian diri tidak muncul begitu saja tanpa dilatih. Melalui puasa sunah Senin Kamis, dorongan, keinginan, maupun reaksi emosional yang negatif dilatih agar tidak dilampiaskan begitu saja sehingga mampu menjaga tujuan dari puasa itu sendiri. Kejernihan hati yang terbentuk melalui puasa sunah Senin Kamis akan menghadirkan suara hati yang jernih sebagai landasan penting bagi pembangunan kecerdasan emosi. 2016 10 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3) Faktor pendidikan Pendidikan dapat menjadi salah satu sarana belajar individu untuk mengembangkan kecerdasan emosi. Individu mulai dikenalkan dengan berbagai bentuk emosi dan bagaimana mengelolanya melalui pendidikan. Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat. Sistem pendidikan di sekolah tidak boleh hanya menekankan pada kecerdasan akademik saja, memisahkan kehidupan dunia dan akhirat, serta menjadikan ajaran agama sebagai ritual saja. Pelaksanaan puasa sunah Senin Kamis yang berulang-ulang dapat membentuk pengalaman keagamaan yang memunculkan kecerdasan emosi. Puasa sunah Senin Kamis mampu mendidik individu untuk memiliki kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, kepercayaan, peguasaan diri atau sinergi, sebagai bagian dari pondasi kecerdasan emosi. Komponen Kecerdasan Emosi menurut Goleman : a. Mengenali emosi diri sendiri Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosi. b. Mengelola Emosi Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. c. Memotivasi Diri Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya. d. Mengenali Emosi Orang Lain 2016 11 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. e. Membina Hubungan dengan Orang Lain. Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan social yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. 2016 12 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Studi Kasus Contoh kasus yang kami ambil yaitu, kasus penganiayaan anak terhadap Ibunya. Berita ini saya ambil dari https://www.brilio.net/duh/5-kasus-anak-aniaya-ibukandungnya-nggak-pantas-ditiru-durhaka-160426t.html Yang saya ambil yaitu seorang anak berumur 19 tahun bernama Nius Robyon yang menganiaya Ibunya sendiri hanya karena hal sepele yaitu, tidak diberikan uang oleh Ibunya sendiri. Contoh kasus diatas merupakan contoh perilaku penyimpangan emosi yang sangat berat. Menurut kami Nius ini memiliki tingkat pendendalian diri yang sangat rendah. Terlihat bagaimana dia memperlakukan Ibunya sendiri dengan tidak baik. Menurut kami salah satu faktornya adalah karena kurangnya pengendalian emosi membuat Nius ini menjadi brutal dan sembrono sehingga ia tega melakukan hal tersebut pada Ibunya. Nius mendepankan Emosinya dalam bertindak sehingga membahayakan orang sekitarnya. Ini alasan mengapa, sebaiknya mendidik anak anak dari kecil bagaimana cara mengendalikan emosi serta mencontohkan hal hal yang baik kepada mereka. Sehingga ketika dewasa mereka bisa mengendalikan emosi mereka dengan baik. Menurut Goleman Kecerdasan Emosi memiliki peranan besar terhadap keberhasilan dan kesuksesan seseorang 2016 13 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KESIMPULAN Kemampuan memahami perasaan diri sendiri, kemampuan memahami perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri sehingga memahami serta mengatur suasana hati agar tidak melumpuhkan kejernihan berpikir otak rasional, tetapi mampu menampilkan beberapa kecakapan, baik kecakapan pribadi maupun kecakapan antar pribadi 2016 14 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DaftarPustaka 1. Devito, J. A. (1986) The communication: Adictionary. (Kamus yang digunakan dalam studi komunikasi, mengenai beberapa hal penting) 2. Goleman, Daniel. 1998. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. http://id.portalgaruda.org/index.php? 4. https://www.brilio.net/duh/5-kasus-anak-aniaya-ibu-kandungnyanggak-pantas-ditiru-durhaka-160426t.html 2016 15 Interpersonal Communication Skill Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id