MOTIVASI GURU DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN

advertisement
MOTIVASI GURU DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROSES
BELAJAR MENGAJAR PADA MTsN DELIMA
KABUPATEN PIDIE
Saudah
Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah kuala
Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
ABSTRACT
Motivation is a process or activity
in a person who gives encouragement,
direction and persistence of behavior,
with the encouragement of the state of the
human psyche and the mental attitude
that energize, encourage activity (moves),
and leads towards achieving or delivering
behavioral needs. This study aimed to
describe the motivation of teachers in
conducting action research to improve
teaching and learning at Pomegranate
MTsN Pidie District, which includes : ( 1
) the motivation of teachers to implement
classroom action research (CAR), (2) the
ability of teachers to implement cycles in
classroom action research (CAR), (3) the
efforts of teachers in improving teaching
and learning process, and (4) as well as
the obstacles faced by teachers in
conducting action research ( PTK ). The
results of the study addressed that : ( 1 )
the motivation of teachers in conducting
action research can be seen from the
socialization of PTK is performed by the
principal, the existence of the training
provided by the resource persons were
invited to school or tutor to teach how to
procedures and implementation of TOD
(2) the efforts of teachers in the research
plan, and the number of cycles is
dependent upon the problem, they are
also quite excited in designing the study,
although they face constraints in
determining a suitable method to the
material
(3)
understanding
the
importance of learning and discipline in
the practice of learning while doing as
well as enable students in the learning
process. ( 4 ) the obstacles faced by
teachers in implementing TOD because
they lack the confidence to collaborate
and stand in front of friends, they do not
understand TOD in depth, they are even
less able to write what he had done as a
report.
ABSTRAK
Motivasi merupakan suatu proses
atau kegiatan pada diri seseorang yang
memberikan semangat, arah dan kegigihan prilaku, dengan dorongan sebagai
keadaan kejiwaan dan sikap mental
manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah
atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan. penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan motivasi guru
dalam melaksanakan pe-nelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan proses belajar
mengajar pada MTsN Delima Kabupaten
Pidie, yang meliputi: (1) motivasi guru
me-laksanakan penelitian tindakan kelas
(PTK); (2) kemampuan guru dalam melaksanakan siklus-siklus dalam penelitian
tindakan kelas (PTK); (3) upaya guru
dalam meningkatkan proses belajar mengajar; dan (4) serta kendala yang dihadapi guru dalam me-laksanakan
penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1)
motivasi guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari
adanya sosialisasi tentang PTK yang dilakukan oleh kepala sekolah, adanya pelatihan yang diberikan oleh nara sumber
atau tutor yang diundang kesekolah untuk
mengajarkan bagaimana prosedur dan
tata cara pelaksanaan PTK (2) adanya
upaya guru dalam menyusun rencana
penelitian, dan banyaknya siklus sangat
tergantung kepada masalahnya, mereka
juga cukup bersemangat dalam merancang penelitian, walaupun mereka
menghadapi kendala dalam menetukan
metode yang cocok dengan materinya (3)
adanya pemahaman pentingnya disiplin
dalam belajar serta adanya praktek
belajar
sambil berbuat serta mengaktifkan siswa dalam proses belajar
mengajar. (4) kendala yang dihadapi
guru
dalam
melaksanakan
PTK
dikarenakan mereka kurang percaya diri
untuk berkolaborasi dan berdiri di depan
teman-teman, mereka belum memahami
PTK secara mendalam, bahkan mereka
kurang mampu menulis apa yang telah
dikerjakan sebagai sebuah laporan.
Kata kunci: Motivasi dan Proses Belajar
Mengajar
36
Dalam
I. PENDAHULUAN
bidang
pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang
pengembangan sumber daya manusia
dilakukan oleh orang dewasa dalam
yang berkualitas, terutama perencanaan
rangka
para
membimbing
anak
menjadi
guru
sebagai
pendidik
sangat
manusia dewasa yang dilakukan secara
penting untuk meningkatkan efektivitas
sadar dalam kegiatan proses belajar
pembelajaran
di
mengajar,
perencanaan
pendidikan
baik
yang
terjadi
secara
sekolah.
Kebijakan
me-rupakan
formal, informal maupun non formal
suatu hal yang rumit atau kompleks
dengan harapan dapat menjadikan anak
mengingat
atau peserta didik sebagai manusia yang
berkaitan erat dengan sumber daya
siap dalam menyongsong perkembangan
manusia.
zaman serta mampu menjawab berbagai
kebijakan
pendidikan
Dalam hal ini, Brand (Mulyasa,
tantangan. Sebagai generasi yang handal
2009:8) menguraikan bahwa:
tentu saja dibutuhkan mutu dan kualitas
Hampir semua usaha reformasi pen-
dari para generasi bangsa sehingga
didikan seperti pembaharuan kurikulum,
mampu menjawab berbagai persoalan
pe-nerapan
yang dihadapi baik pada saat kini
semuanya sangat bergantung kepada
maupun di masa yang akan datang.
guru. Tanpa ada-nya penguasaan materi,
Untuk
mewujudkan
tujuan
pen-
metode
strategi pem-belajaran dan tanpa mampu
didikan nasional tersebut, dalam tatanan
mendorong
mikro
bersungguh-sungguh.
pendidikan
menghasilkan
sumber
harus
mampu
daya
manusia
pembelajaran
siswanya
untuk
belajar
Segala
upaya
peningkatan mutu pendidikan tidak akan
yang berkualitas dan profesional dalam
mencapai maksimal.
hal ini adalah tenaga pendidik atau para
Dari uraian tersebut dapat dipahami,
guru itu sendiri. Dalam mempersiapkan
bahwa pada setiap inovasi pendidikan,
sumber daya manusia, pembangunan
khususnya dalam perubahan kurikulum
pendidikan tidak hanya terfokus pada
dan
masalah material saja, namun masalah
yang di-hasilkan
mutu merupakan faktor lain yang lebih
selalu berawal dan bermuara pada guru.
utama yang tidak boleh terabaikan.
Oleh karena itu, guru sebagai pemimpin
Sumber daya manusia memiliki andil
pembelajaran
dalam setiap aspek pembangunan suatu
senantiasa mengembangkan dirinya secara
bangsa.
37
peningkatan sumber daya manusia
oleh
dan
pendidikan,
fasilitator,
guru
mandiri tanpa
bergantung
kepada
Motivasi merupakan suatu proses
kepala sekolah sebagai supervisor.
atau kegiatan pada
Guru tidak boleh terjebak dengan
memberikan
seseorang
semangat,
prilaku,
arah
dengan
yang
dan
rutinitas kerja, tugas dan peran guru
kegigihan
semakin hari semakin berat. Seiring
sebagai keadaan kejiwaan dan sikap
dengan perkembangan ilmu pengetahuan
mental manusia yang memberikan energi,
dan tehnologi. Kunandar (2009: 37)
mendorong
mengemuka-kan bahwa:
mengarah atau menyalurkan perilaku
kegiatan
dorongan
(moves),
dan
Guru sebagai komponen utama dalam
kearah mencapai kebutuhan. Motivasi
dunia pendidikan dituntut untuk mampu
kerja me-rupakan salah satu indikator
mengimbangi
keberhasilan
bahkan
melampaui
seseorang
perkembangan ilmu pengetahuan dan
melaksanakan
tehnologi
pekerjaan. Masing-masing pihak bekerja
yang
berkembang
dalam
suatu
dalam
menurut
sekolah diharapkan mampu menghasilkan
ditetapkan dengan saling menghormati,
peserta didik yang memiliki kompetensi
saling membutuhkan, saling mengerti,
tinggi
menghadapi
serta menghargai hak dan kewajiban
tantangan hidup dengan penuh keyakinan
masing-masing dalam keseluruhan proses
dan percaya diri.
kerja opersional.
siap
untuk
Gibson
atau
ukuran
atau
masyarakat. Melalui sentuhan guru di
dan
aturan
kegiatan
(Winardi,
yang
2008:4-5)
menjelas-kan motivasi adalah:
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas,
Motivasi merupakan sebuah konsep
maka yang menjadi fokus masalah dalam
yang kita gunakan, yang apabila kita
penelitian ini adalah: “Bagaimanakah
menerangkan kekuatan yang mempengaruhi 2
seseorang individu atau yang ada di dalam
motivasi
penelitian
guru
dalam
tindakan
melaksanakan
kelas
diri individu tersebut, yang menginisiasi serta
untuk
mengarahkan lahirnya prilaku-prilaku yang
meningkatkan proses belajar mengajar
berbeda
pada MTsN Delima Kabupaten Pidie?
menurut
intensitas-nya,
dimana
prilaku tersebut yang lebih intens kita anggap
sebagai hasil dari tingkat-tingkat motivasi
Motivasi Guru Dalam Melaksanakan
yang lebih intensif.
(PTK)
Yasin (Usman,2012:75) mendefinisikan
Pengertian Motivasi Kerja
motivasi sebagai serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi individu untuk
38
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
7) Tidak cepat menyerah terhadap hal
tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut
yang diyakini;
merupakan sesuatu yang invisible (tidak
8) Senang mencari dan memecahkan
kelihatan) yang memberikan kekuatan untuk
masalah soal-soal.
mendorong individu bertingkah laku dalam
mencapai tujuan.
III. TEKNIK DAN TEORI MOTIVASI
Sardiman (2006: 83) mengatakan bahwa
A. Teknik Memotivasi
kriteria guru yang memiliki motivasi ditandai
Pada prinsipnya setiap orang yang
dengan adanya beberapa ciri, antara lain:
1) Tekun
menghadapi
tugas
sudah siap memasuki dunia kerja adalah
(dapat
orang-orang
bekerja terus menerus dalam waktu
yang hanya mengarah pada kepentingan
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas
tidak
pribadi. Motivasi dapat juga dikatakan
memerlukan
sebagai fungsi dari manajemen yang
dorongan dari luar untuk berprestasi
bertujuan untuk memberikan dorongan
sebaik mungkin dan tidak cepat puas
dari seorang atasan kepada bawahan
dengan prestasi yang telah dicapai;
3) Menunjukkan
minat
bermacam-macam
orang
dewasa
pembangunan,
dalam bekerja. Teknik memotivasi harus
terhadap
masalah,
dapat memastikan bahwa lingkungan di
untuk
missalnya
masalah
ekonomi,
sosial,
mana
penting.
memenuhi
(2008:12)
merupakan
salah
satu
fungsi dari manjemen berupa pemberian
5) Tidak cepat bosan terhadap tugas(hal-hal
Manulang
Motivasi
4) Lebih senang bekerja mandiri;
rutin
bekerja
mengemukakan:
kriminal, amoral dan sebagainya;
yang
mereka
sejumlah kebutuhan manusia yang sangat
keagamaan, pem-berantasan korupsi,
tugas
memiliki
demikian itu masih bersifat internal saja,
sebelum selesai);
asa),
telah
motivasi untuk bekarja. Motivasi yang
yang lama, tidak pernah berhenti
putus
yang
inspirasi, semangat, dan dorongan kepada
yang
bawahan
menyangkut dan bersifat mekanisme,
agar
bawahan
melakukan
kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
berulang-ulang begitu saja sehingga
dikehendaki
kurang kreatif);
oleh
atasan.
Pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan oleh
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
atasan kepada bawahan, ditujukan agar
kalau sudah yakin akan sesuatu;
bawahan bertambah kegiatannya, atau
mereka lebih bersemangat melaksanakan
39
tugas-tugas sehingga mereka berdaya
c. Membangun harga diri
guna dan berhasil guna.
Banyak kelebihan kita sendiri dan
Dari uraian di atas dapat dipahami
orang lain yang kadangkala tidak kita
bahwa, seorang manajer atau pemimpin
hargai, padahal penghargaan merupakan
sangat berperan dalam meningkatkan
salah satu teknik memotivasi yang paling
kemampuan kerja para bawahannya.
3
Aspirasi, dorongan dan semangat yang
diberikan
oleh
pemimpin
murah harganya terutama bagi diri kita
sendiri
sebagai
d. Memantapkan pelaksanaan
motivasi sangat mendukung kinerja para
Memantapkan pelaksanaan sesuatu
bawahan, begitu juga dengan seorang
dapat
guru, motivasi dari kepala sekolah adalah
mengungkapkan suatu tugas secara jelas,
kunci keberhasilan dalam proses belajar
sistem kerja yang benar, tindakan yang
mengajar. Lebih lanjut Menurut Usman,
dapat membantu, serta
(2012:301) teknik memotivasi dapat di
yang tulus
bagi pada beberapa bagian, yaitu :
kita
ingin
memberikan
dorongan
penghargaan
orang
lemah
Upaya membantu orang lain yang
kiranya lemah dalam melaksanakan tugas
ketidakberesan, jangan lupa kita
memberikan
cara
men-jadi kuat
motivasi atau mengkritik orang sekalipun
atas
dengan
e. Membangkitkan
a. Berfikir positif
Ketika
dilakukan
yang
dapat dilakukan sebagi wujud motivasi,
bersifat
antara lain dengan cara membuktika
positif agar mereka terus maju, dan
bahwa
jangan mengkritik orang lain jika kita
mereka
sudah
berhasil,
memberikan pernyataan bahwa akan
sendiri tidak mampu memberikan contoh
membantu mereka, membina keberanian,
terlebih dahulu
kerja keras, serta bersedia belajar dari
b. Menciptakan perubahan yang
orang lain tanpa merasa rendah
kuat
f. Membasmi sikap yang suka
Adanya kemauan yang kuat untuk
menunda-nunda
mengubah situasi harus dimulai dari diri
Salah satu sikap yang tidak baik
sendiri, sebab merubah perasaan dari
dalam
tidak mampu menjadi mampu, tidak kuat
menjalankan
suatu
pekerjaan
adalah dengan menunda-nunda waktu,
menjadi kuat adalah sebagai motivasi
alasan sangat sulit dan sebagainya. Untuk
yang dapat membantu untuk meraih
mewujudkan suatu tujuan maka sifat
prestasi
40
tersebut harus dibuang dan bersegeralah
selamat,
menujukan
untuk memulai segala kegiatan sesuai
mendapat
waktunya.
lainnya; (5) kebutuhan akan aktualisasi
tanda
rasa
hormat,
penghargaan
dan
diri, kebutuhan ini muncul setelah adanya
penghargaan, dimana seseorang akan atau
IV. TEORI MOTIVASI
a. Teori
Hierarki
Kebutuhan
ingin merealisasikan dirinya dengan cara
Maslow
memenuhi kepuasan melalui prestise.
Maslow
(Usman,2012:281)
menguraikan
bahwa
lima
erat kaitannya dengan proses belajar
tingkatan kebutuhan manusia mulai dari
mengajar yang dilakukan oleh guru di
yang terendah sampai kepada yang
sekolah, seorang guru yang profesional
tertinggi,
Kebutuhan
akan selalu termotivasi untuk memenuhi
Fisiologikal, yang merupakan kebutuhan
kewajibannya sebagai seorang manusia
yang
yang ingin dihargai oleh orang lain atau
yaitu:
paling
Sebelum
terdapat
Teori Maslow yang diuraikan di atas,
(1)
rendah
dari
seseorang
manusia.
mengiginkan
kelompoknya
dimana
mereka
kebutuhan di atasnya, kebutuhan ini
berkumpul, begitu juga dengan guru,
harus terlebih dahulu dipenuhi agar
mereka juga ingin dihargai oleh anak
manusia dapat hidup secara normal. (2).
didiknya, teman sejawat serta kepala
Kebutuhan
sekolah. Agar penghargaan tersebut dapat
keselamatan,
setelah
kebutuhan fisiologikal terpenuhi akan
diwujudkan
muncul kebutuhan baru yaitu kebutuhan
memiliki prestasi kerja,
akan keselamatan atau rasa aman; (3)
Kebutuhan
berkelompok,
tentu
saja
guru
harus
b. Teori Motivasi Mc Clelland
yaitu
Mc
Clelland
(Yamin,2010:225)
kebutuhan hidup bersama orang lain,
menguraikan
bergaul
ber-
berhubungan erat dengan teori belajar.
masyarakat, kebutuhan akan dicintai dan
McClelland berpendapat bahwa banyak
memcintai
kebutuhan
dengan
orang
serta
lain,
kebutuhan
untuk
bahwa
yang
teori
motivasi
diperoleh
dari
memiliki dan dimiliki; (4) Kebutuhan
kebudayaan. Tiga diantaranya adalah: (1)
akan
kebutuhan
penghargaan,
manusia
dalam
akan
(need
achievement);
akan dilakukan dengan cara berprestasi,
afiliasi/pertalian (need of affilition); (3)
kebutuhan ini diwujudkan melalui ucapan
serta kebutuhan akan kekuasaan (need of
terima
power).
pujian-pujian,
ucapan
41
kebutuahan
of
hidupnya ingin dihargai yang biasanya
kasih,
(2)
prestasi
akan
Dari teori di atas dapat diuraikan
bahwa
tinggalannya, sehingga begitu mereka
manakala kebutuhan seseorang
berhasil
sudah
akan
termotivasi
tersebut akan termotivasi secara kuat
aktualisasikan dirinya ketingkat yang
untuk memenuhinya. Contohnya seorang
lebih tinggi sebagai puncak kareirnya
guru dalam mengajar selalu mendapatkan
dalam bekerja.
“Dalam
hal
untuk
lebih
terasa sangat mendesak, maka orang
berbagai persoalan, karena guru tersebut
lagi
pasti
ini,
meng-
Sudrajat
untuk
(2008,02,06) menyebutkan: “Ada dua
berubah, maka dia akan berusaha sekuat
faktor yang mempengaruhi akan motivasi
tenaga untuk melakukan apa saja untuk
seseorang, yaitu faktor internal dan
memperbaiki kelemahan dan kekurangan-
faktor eksternal.”
sensitif
dan
memiliki
hasrat
nya demi sukses pelaksanaan tugas
1. Motivasi Internal Guru
mengajarnya.
menggunakan
Motivasi internal adalah motif-motif
ketrampilan dan pengalaman yang dia
yang timbul dalam diri seseorang atau
miliki, dia rajin ke pustaka, membeli
berfungsinya seseorang untuk melakukan
buku serta mencari orang yang mampu
sesuatu tanpa perlu dirangsang dari luar.
membantunya
Hal ini dikarenakan dalam diri setiap
masalah
Dengan
dalam
yang
menyelesaikan
dihadapi
pada
saat
individu sudah ada dorongan untuk
mengajar. Peningkatan pengembangan
profesi yang dilakukan oleh guru ini,
melakukan sesuatu, begitu juga dengan 5
seorang guru, untuk melakukan suatu
tentu
kegiatan yang bersifat pengembangan
saja
dengan
cara
menyusun
perencanaan
secara
matang,
belajar
pribadi
dan
profesinya
tanpa
perlu
secara serius bahkan turut serta dalam
dorongan atau stimulus dari siapapun
berbagai pelatihan yang mengajarkan
sebab pengembangan tersebut sudah
bagaimana
menjadi kebutuhan bagi pribadinya.
seorang
guru
menjadi
profesional. Kecerdasan emosional yang
2. Motivasi Eksternal Guru
dimiliki oleh seseorang akan mampu
Motivasi eksternal adalah motif-
memotivasi dirinya untuk bertahan dari
motif yang aktif dan berfungsi karena
rasa prustasi, mengendali dorongan hati,
adanya perangsang dari luar. Motivasi
bebas
dari luar dapat saja terjadi dikarenakan
dari
rasa
stress
serta
tidak
melumpuhkan kemampuan berpikir.
adanya nilai-nilai yang ingin dicapai akan
Melalui penelitian tindakan kelas
tetapi prosesnya tidak mutlak, namun
guru mampu membenahi segala keter-
biarpun demikian motivasi eksternal juga
42
penting
diperhatikan
apalagi
bagi
dan peningkatan mutu. Dalam bidang
seorang guru, motivasi eksternal tetap
pendidikan,
khususnya
penting mengingat tugas dan tanggung
pembelajaran
jawab guru sebagai pendidik tidak bisa
penelitian terapan bagi guru untuk me-
diabaikan begitu saja.
ningkatkan proses belajar dan kualitas
PTK
kegiatan
menjadi
sebuah
Kedua jenis motivasi tersebut di atas
atau hasil pembelajaran di kelas, dalam
jelas sangat berguna dalam kehidupan
hal ini, Hopkins (Taniredja, 2010:17)
manusia.
menyatakan prinsip pelaksanaan didasari
antara lain : 1) Tugas pendidik dan tenaga
pendidik
V. KONSEP DASAR PENELITIAN
yang
TINDAKAN KELAS
menyeleggarakan
A. Pengertian Penelitian Tindakan
baik
dan
Penelitian tindakan kelas berasal dari
bagian
pembelajaran
adalah
pembelajaran
berkualitas.
merupakan
Kelas
utama
yang
Meneliti
integral
tidak
dari
menuntut
bahasa inggris yaitu Classroom Action
kekhususan
Research yang berarti Action Research
pengumpulan data. 3) Kegiatan penelitian
(penelitian
merupakan
dengan
tindakan)
yang
dilakukan dikelas.
Taniredja,
bahwa:
menyatakan
maupun
bagian
pembelajaran
(2010:15)
“Penelitian
waktu
2)
yang
metode
iintegral
harus
dari
diselenggarakan
dengan tetap berstandar pada alur dan
tindakan
kelas
kaidah ilmiah. 4) Masalah yang ditangani
penelitian
yang
adalah masalah-masalah pem-belajaran
aktual
yang riil merisaukan tanggung jawab
merupakan
suatu
mengangkat
masalah-masalah
yang dihadapi oleh guru di lapangan”.
profesional
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
diagnosis
didefinisikan sebagai penelitian yang
kejadian nyata yang berlangsung dalam
bersifat
konteks
reflektif
tindakan
tertentu
dengan
dengan
tindakantujuan
dan
komitmen
masalah
terhadap
bersandar
pem-belajaran
pada
yang
sesungguhnya. 5) Konsistensi sikap dan
memperbaiki praktek pembelajaran.
kepedulian
dalam
meningkatkan
1. Prinsip dasar dan Karakteristik
sangat
PTK
memperbaiki
kualitas
diperlukan.
dan
pembelajaran
6)
Cakupan
Prinsip dasar penelitian tindakan
permasalahan penelitian tindakan kelas
kelas dilakukan oleh para profesional
tidak seharusnya dibatasi pada masalah di
dalam rangka menyelesaikan masalah
43
kelas, tetapi juga dapat diperluas pada
yang dikemukan oleh Muslich (2009: 11)
tataran di luar kelas.
bahwa manfaat dari pelaksanaan PTK,
Pada prinsipnya semua penelitian
antara lain:
berusaha untuk memecahkan masalah
1. Dengan pelaksanaan PTK akan
yang terjadi. Jika dilihat dari masalah
terjadi
yang
penelitian
guru dalam mengatasi masalah
tindakan kelas memiliki karakteristik atau
pembelajaran yang menjadi tugas
ciri-ciri tersendiri yang sangat penting,
utamanya
yaitu
akan
dipecahkan,
masalah
dipecahkan
yang
harus
di-teliti
untuk
berangkat
dari
peningkatan
kompetensi
2. Dengan pelaksanaan PTK akan
terjadi
persoalan-persoalan praktik pembelajaran
peningkatan
sikap
profesional guru
yang dilakukan oleh guru sehari-hari di 6
kelas.
Supardi
(Arikonto,2012:109)
3. Dengan pelaksanaan PTK akan
terjadi perbaikan dan peningkatan
mengungkapkan bahwa karakteristik dari
kinerja belajar dan kompetensi
penelitian
siswa
tindakan
kelas
adalah
penelitian itu sendiri. Penelitian tindakan
4. Dengan pelaksanaan PTK akan
kelas memiliki karakteristik yang khas,
terjadi
yaitu adanya tindakan (aksi) tertentu
pembelajaran di kelas
untuk
memperbaiki
mengajar
dikelas.
proses
Tanpa
peningkatan
belajar
5. Dengan pelaksanaan PTK akan
tindakan
terjadi peningkatan dan perbaikan
tertentu, sauatu penelitian juga dapat
penggunaan
dilakukan
kemudian
belajar,
dikenal dengan penelitian tindakan kelas.
lainnya
di
kelas
yang
kualitas
media,
serta
alat
sumber
bantu
belajar
6. Dengan pelaksanaan PTK akan
2. Tujuan dan Manfaat PTK
Tujuan dari pelaksanaan penelitian
terjadi perbaikan atau peningkatan
tindakan kelas adalah untuk peningkatan
prosedur dan alat evaluasi yang
dan perbaikan praktik pembelajaran yang
digunakan untuk mengukur proses
dilakukan oleh guru. Penelitian tindakan
dan hasil belajar
kelas merupakan salah satu cara yang
7. Dengan pelaksanaan PTK akan
strategis bagi guru untuk meningkatkan
terjadi perbaikan atau peningkatan
atau memperbaiki layanan pembelajaran.
pengembangan pribadi siswa
Adapun
manfaat
dari
penelitian
tindakan kelas diantaranya sebagaimana
44
8. Deangan pelaksanaan PTK akan
siklus-siklus
dalam
PTK,
terjadi perbaikan dan peningkatan
bagaimanakah
upaya
kualitas penerapan kurikulum
meningkatkan proses belajar mengajar 4).
guru
3).
dalam
serta kendala apa saja yang dihadapi guru
dalam melaksanakan PTK pada MTsN
V. METODE PENELITIAN
Pendekatan pengumpulan data yang
Delima Kabupaten Pidie.
digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan
deskriptif
menggunakan
dengan
metode
VI. MOTIVASI GURU
MELAKSANAKAN PTK
kualitatif.
Motivasi merupakan dorongan yang
Pemilihan pendekatan ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa yang hendak dicari
terdapat
adalah data yang akan memberikan
melakukan sesuatu demi terwujudnya
gambaran dan melukiskan realita sosial
suatu tujuan, begitu juga dengan seorang
yang konkrit tentang motivasi guru dalam
guru juga memiliki dorongan namun
melaksanakan penelitian tindakan kelas
kadangkala dorongan tersebut terbentur
untuk
oleh kemampuan sehingga apa yang ingin
meningkatkan
proses
belajar
pada
diri
seseorang
mengajar di MTsN Delima Kabupaten
dikerjakan
kadangkala
Pidie.
terlaksana.
Untuk
tidak
untuk
dapat
mengupayakan
tercapainya suatu tujuan banyak pihak
VII. HASIL PENELITIAN DAN
harus terlibat dalam memotivasi setiap
PEMBAHASAN
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
hasil
guru, diantaranya kepala madrasah, wakil
rumusan
kepala madrasah bidang kurikulum serta
masalah dan data yang dikumpulkan
para personel lainnya yang ada di
untuk menjawab pertanyaan penelitian
madrasah tersebut.
Bagian
penelitian
ini
menjelaskan
sesuai
dengan
Berdasarkan
yang berkenaan dengan Motivasi Guru
hasil
penelitian
di
dalam melaksanakan Penelitian Tindakan
lapangan menujukan bahwa guru-guru
Kelas
Proses
yang ada pada MTsN Delima memiliki
Belajar Mengajar pada MTsN Delima
motivasi yang tinggi untuk melaksanakan
Kabupaten Pidie”, yang meliputi
PTK
untuk
Meningkatkan
Bagaimanakah motivasi
1).
dalam
kompetensi
guru dalam
rangka
mereka.
meningkatkan
Dari
hasil
melaksanakan PTK, 2). Bagaimanakah
wawancara diperoleh informasi bahwa
kemampuan guru dalam melaksanakan
pelaksanaan
45
PTK
dilakukan
secara
mandiri maupun secara kelompok oleh
A. Kemampuan
Guru
para guru dengan cara bergabung dalam
Melaksanakan
suatu wadah yaitu melalui musyawarah
dalam PTK
Siklus-siklus
guru mata pelajaran (MGMP).
Dalam
Berdasarkan hasil observasi dan
prosedur dan tata cara bagaimana langkah
bahwa pada MTsN Delima Kabupaten
pelaksanaan suatu penelitian, sebab pada
Pidie telah disosialisasikan tentang PTK
prinsip
melalui kegiatan pertemuan atau rapat
untuk
bagaimana
tata
penelitian
tindakan
kelas,
mengatasi
PTK
berbagai
Oleh karena itu jika suatu masalah belum
pelaksanaan
apa
untuk
pelaksanaan
masalah yang terdapat di dalam kelas.
mengajarkan
cara
dasarnya
bertujuan
bulanan, juga sudah pernah diundang
sumber
penelitian
tindakan kelas, guru harus memahami
wawancara dengan kepala madrasah
nara
melaksanakan
selesai
saja
maka
guru
tersebut
harus
mengupayakan kembali pada pertemuan
manfaat yang diperoleh serta bagaimana
selanjutnya yang dikenal dengan istilah
proses atau alur pelaksanaannya dan
siklus atau putaran.
bagaimana cara membuat laporan hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan
pelaksanaan dari penelitian tindakan
guru di MTsN Delima Kabupaten pidie
kelas tersebut..
mereka dalam melaksanakan PTK sudah
Berdasarkan hasil wawancara dengan
berusaha untuk merancang perencanaan
dewan guru bahwa mereka mempelajari
penelitian untuk tiap siklusnya, dan
dokumen PTK yang sudah ada untuk
penentuan berapa banyak siklus atau
dijadikan sebagai bahan perbandingan
putaran yang harus dilakukan sangat
dan contoh bagi mereka dalam menyusun
tergantung pada masalah yang akan
laporan. Mereka menyadari bahwa PTK
diselesaikan. Jika suatu masalah dianggap
atau karya ilmiah tersebut sangat penting
belum tuntas dan selesai maka akan
bagi guru, terutama sebagai solusi untuk
dilanjutkan
pemecahan masalah dan peningkatan
dengan
mutu belajar, namun yang sangat penting
pada
ketentuan
siklus
semua
berikutnya,
persiapan 8
direncanakan kembali secara matang.
adalah sebagai bahan dan persyaratan
Dalam
kenaikan pangkat bagi golongan IV b.
merancang
siklus-
siklus/putaran untuk pelaksanaan PTK,
dari hasil observasi menujukan bahwa
guru-guru MTsN Delima Kabupaten
46
Pidie
tidak
semuanya
kemampuan
dalam
memiliki
karena
merancang
keberhasilan
mengajar
pada
proses
suatu
belajar
sekolah
tidak
perencanaan, terutama yang menyangkut
selamanya terletak pada guru semata
dengan metode mengajar yang akan
walaupun guru merupakan ujung tombak
digunakan dalam proses penelitian, sebab
dalam pendidikan.
jika metode kurang tepat maka sasaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan
pembelajaran kurang mengena sehingga
kepala sekolah MTsN Delima cara
akhirnya
meningkatkan proses belajar mengajar
masalah
tidak
akan
terselesaikan.
diutamakan kepada semua warga sekolah
Berdasarkan hasil wawancara dengan
untuk
memahami
pentingnya
wakil kepala madrasah, bahwa pada
disiplin
dasarnya guru di MTsN Delima dalam
kemudian
melaksanakan PTK memiliki kemauan
pentingnya tanggung jawab bagi setiap
dan motivasi yang ditujukan cukup
guru dalam melaksanakan tugasnya serta
tinggi, hal ini di buktikan dengan adanya
pentingnya disiplin dan belajar bagi para
semangat dari mereka dalam melakukan
siswa
penelitian, namun mereka masih kurang
mampu
Mereka
mahami bagaimana
rumuskan
yang
kurang
menjalankan
adanya
pemahaman
tugas,
akan
Dalam meningkatkan proses belajar
merancang perencanaan setiap
siklus/putaran.
dalam
akan
mengajar
di
MTsN
Delima,
hasil
me-
wawancara dengan para guru dilakukan
tindakan yang di-
dengan menerapkan berbagai macam
dapat
diperkirakan
pendekatan
yang
dianggap
efektif
mampu memperbaiki dan meningkakan
diantaranya menerapkan sistem belajar
kualitas pembelajaran, dan menentukan
sambil berbuat, juga sudah berupaya
tindakan selanjutnya yang lebih bagus,
untuk menentukan beberapa metode yang
efektif dan efesien yang
kiranya dapat membuat siswa kreatif,
biasanya
dilakukan pada tahapan refleksi.
misalnya metode diskusi, penugasan serta
belajar di alam terbuka lebih memberikan
peluang
B. Upaya Guru dalam Meningkat-
melahirkan
kreatifitas
dan
kan Proses Belajar Mengajar
keaktifan bagi siswa, dengan syarat
Dalam meningkatkan proses belajar
mereka lebih mengutamakan pendekatan
mengajar pada MTsN Delima dibutuhkan
sikap dan sains.
adanya koordinasi dan kerjasama antara
semua warga sekolah, hal ini dilakukan
47
di
memiliki kendala dalam menulis apa
Hadapai dalam Melaksanakan
yang telah mereka kerjakan, hal ini
PTK
disebabkan pada saat mereka menerima
C. Kendala-kendala
Dalam
Penelitian
sosialisasi dan ditatar tentang PTK
kesempatan
mereka belum diajarkan secara sempurna
untuk berperan aktif dalam mengamati,
bagaimana sebenarnya prosedur dan tata
mencermati serta menghayati apa saja
cara menulis apa yang telah mereka teliti
kendala yang dihadapinya pada saat
sehingga menjadi seebuah laporan yang
proses pembelajaran terjadi, namun disini
bermanfaat yang bernama karya ilmiah.
tindakan
pelaksanaan
yang
guru
memiliki
guru juga masih mengalami kendala.
Dari hasil wawancara dengan guru di
MTsN
Delima
Kabupaten
VIII. PENUTUP
Pidie,
Berdasarkan hasil penelitian dan
menujukan bahwa biarpun mereka sudah
pembahasan yang diperoleh berdasarkan
disosialisasikan dan diajarkan tentang
hasil observasi dan wawancara dengan
penelitian tindakan kelas, namun mereka
kepala sekolah, wakil kepala sekolah
tetap saja enggan dan takut untuk
serta guru-guru tentang motivasi guru
melakukan penelitian sendiri. Kendala
dalam melaksanakan penelitian tindakan
yang mereka hadapi pada dasarnya tidak
kelas untuk meningkatkan proses belajar
begitu bermakna, artinya mereka hanya
mengajar pada MTsN Delima Kabupaten
enggan untuk meneliti karena merasa
Pidie, maka penulis dapat mengambil
malu dan tidak memiliki keberanian
9
beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
untuk tampil didepan teman-teman pada
1. Motivasi guru dalam melaksanakan
saat mengajar dan mereka juga kurang
penelitian tindakan kelas dalam upaya
memahami bagaimana langkah-langkah
meningkatkan proses pembelajaran
nyata dari PTK tersebut dan mereka juga
pada MTsN Delima Kabupaten Pidie,
belum siap dengan penggunaan metode-
guru sudah berupaya dan termotivasi
metode yang
untuk melaksanakan penelitian dalam
mampu membuat siswa
lebih kreatif.
rangka meningkatkan proses belajar
Berdasarkan hasil wawancara dengan
mengajar walaupun masih adanya
guru MTSN Delima bahwa, mereka pada
kendala
dan
dasarnya ingin melaksanakan penelitian
dihadapi
dilapangan
tindakan kelas, bahkan ada yang sudah
pelaksanaan penelitian.
melaksanakannya,
namun
mereka
48
permasalah
pada
yang
saat
2. Dalam
merancang
siklus-
siklus/putaran dalam pelaksanaan
penelitian
tindakan
kelas,
guru
sudah memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang PTK, namun
mereka
masih
hambatan
atau
menemukan
kendala,
dalam
menentukan metode apa yang akan
digunakan
yang
sesuai
dengan
materi.
3. Dalam meningkatkan proses belajar
mengajar
guru
secara
maksimal,
mempraktekkan
sambil
sudah
berupaya
terutama
kegiatan
berbuat,
belajar
menerapkan
berbagai macam metode yang dapat
mengaktifkan
siswa
dalam
pembelajaran, menerapkan disiplin
yang tinggi.
Begitu juga dengan
guru sendiri telah mulai berbenah
diri
untuk
kemampuannya
meningkatkan
dalam
mengajar
sehingga siswa menjadi termotivasi
karena guru menjadi model.
4. Penelitian tindakan kelas dirasakan
sangat besar manfaatnya oleh para
guru,
proses
baik
untuk
pembelajaran,
memperbaiki
mengatasi
berbagai persoalan serta menjadikan
guru lebih kreatif dan inovatif yang
hasinya
juga
berguna
untuk
kenaikan pangkat ke jenjang yang
lebih tinggi.
49
Dwitagama. Dedi dan Wijaya Kusuma.
(2010).
Mengenal
Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Indeks.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2012).
Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineca
Cipta.
Asrori, Muhammad. (2007). Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung: Wacana
Prima.
Aunurrahman. (2011). Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno.
(2007). Strategi Belajar Mengajar
(Konsep Umum dan Konsep Islam),
Bandung: Refika.
Baharuddin. (2010). Pendidikandan
Psikologi Perkembanga. Jakarta: ArRuzz Media.
Hakim, Lukmanul. (2007). Perencanaan
Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima.
Blog Pendidikan Indonesia. (2012).
Pengertian Belajar dan Menganjar
http/www.
sarjanaku.com/search/lebel/pendidik 10
an.
Hasibuan, Malayu. (2012). Organisasi
dan Motivasi, Dasar Peningkatan
Produktivitas, Jakarta: Bumi Aksara.
Caroline, Nolla. (2011). Motivasi Kerja
Guru Terhadap Prestasi Belajar.
Tesis Pasca Sarjana Universitas
Syiah Kuala: Tidak dipublikasikan.
Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian
Pendidikan dan Sosial (kualitatif dan
kuantitatif). Jakarta: Gaung Persada
Press.
Juwairiah. (2009). Profesionalisme Guru
Melalui
Penelitian
Tindakan
Kelas.http:// Sumut. Kemenag.go.id/
2008/02/22.
Danim,
Sudarwan.
(2010).
Profesionalisasi dan Etika Guru
Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
-------. (2011). Pengembangan Profesi
Guru,dari Pra-Jabatan, Induksi ke
Profesional
Madani.
Jakarta: 10
Kencana Prenada Media Group.
Departemen Agama R.I. Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam. (2006).
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS. Jakarta.
Khalifah, Mahmud dan Usamah Quthub.
(2009). Menjadi Guru Yang di
Rindukan. Surakarta: Ziyad Visi
Media.
Kunandar. (2007). Guru Profesional
Implementasi kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikani. Jakarta: Raja
GrafindoPersada.
-------.
(2008).
Langkah
Mudah
Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan
Profesi
Guru.
Jakarta: Rajawali Press.
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar
Biasa. (2008). Desain Penelitian
Tindakan. http://w.w.w.ditplb.or.id.
Kusumah, Wijaya. (2010). Mengenal
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Permata Puri Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011).
Psikologi Belajar. Jakarta: Rineca
Cipta.
50
Margono. (2005). Metode Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Saud,
Syaifuddin
Udin.
Pengembangan
Profesi
Bandung: Alfabeta.
Mulyasa, E. (2009). Standar Kompetensi
dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Remaja
Rosda Karya.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta:
Bandung.
Muslich, Masnur. (2009). Melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas itu
Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
-------.(2012).
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Alfabeta: Bandung.
Nata, Abuddin. (2009). Perspektif Islam
Tentang Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Prenada Media Group.
Syajaratuddur, Cut. (2011). Kompetensi
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Motivasi Guru di Kecamatan
Simpang Tiga Kabupaten Pidie.
Tesis Pasca Sarjana Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh: tidak
dipublikasikan.
Rahmawati, Cut. (2011). Strategi Kepala
Sekolah
dalam
Meningkatkan
Motivasi Guru SMA Negeri I
Lampeuneurut Aceh Besar.Tesis
Pasca Sarjana Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh: Tidak di
publikasikan.
Taniredja,
Tukiran,
dkk.
(2010).
Penelitian Tindakan Kelas. Untuk
Pengembangan
Profesi
Guru,
Praktik, Praktis dan Mudah.
Alfabeta: Bandung.
Sadirman. (2009). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan.
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Uno, B. Hamzah. (2009). Mengelola
Kecerdasan Dalam Pembelajaran
(Konsep Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan). Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, P. Sondang. (2004). Teori
Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta:
Renika Cipta.
Usman, Nasir. (2007). Manajemen
Peningkatan
Kinerja
Guru,
Bandung: Mutiara Ilmu.
Sudrajat, Ahmad. (2008). Pengertian
motivasi.
http;//
ahmad
sudrajat.wordpress.
Com
/2008/02/06.
Sumiati,
Asra.
Pembelajaran.
Prima.
(2008).
Bandung:
(2009).
Guru.
-------. (2012). Manajemen Mutu Kinerja
Guru, Konsep, Teori dan Model.
Bandung: Cipta Pustaka Media
Perintis.
Metode
Wacana
Usman, Husaini. (2013). Manajemen,
Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Susilo, Herawati, dkk. (2009). Penelitian
Tindakan Kelas, sebagai Sarana
Pengembangan
Keprofesionalan
Guru dan Calon Guru. Malang:
Bayumedia Publishing.
Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
51
Warsita, Bambang. (2008). Tehnologi
Pemeblajaran,
Landasan
dan
Aplikasinya. Jakarta: Renika Cipta.
Winardi.J. (2008). Motivasi Pemotivasian
dalam Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Wiriaatmadja. dan Rochiati. (2009).
Metode Penelitian Tindakan Kelas
(Untuk Meningkatkan Kinerja Guru
Dan Dosen). Bandung: Remaja
Rosda.
Yamin,
Martinis.
Membelajarkan
Gaung
(2010).
Kiat
Siswa.
Jakarta:
52
Download