Ambil Sebagian, Simpan Untuk Hari Esok Lembar Informasi Perikanan Desa Sombano, Edisi –1 November 2011 KONDISI SUMBERDAYA PERIKANAN Hasil tangkapan ikan berkurang, karena umpan sudah tidak dimakan ikan lagi. Sementara harga ikan terus naik. Selain Penangkapan Ikan berlebihan (overfishing) adalah penangkapan ikan yang melebihi jumlah persediaan (stock) ikan yang ada di alam itu juga jaring sudah sering tindis-tindisan di area yang sama. Itulah fakta yang kita lihat dan rasakan mengenai kondisi sumberdaya perikanan kita saat ini dibandingkan 5-10 tahun yang lalu. Yang menandakan bahwa sumberdaya perikanan kita semakin menurun. Seperti yang dikatakan oleh La Jompi, “Pernah saya memancing dari jam 6 sore sampai pagi tetapi hasilnya nihil.” PERSEDIAAN (STOCK) IKAN DI ALAM TERGANTUNG PADA KONDISI TERUMBU KARANG DAN BAKAU Dari hasil diskusi masyarakat dan pemerintah Desa FUNGSI TERUMBU KARANG BAGI IKAN : Sombano pada bulan Agustus 2011, beberapa penyebab 1. Tempat berkembang biak (kawin, bertelur, beranak). 2. Tempat membesarkan anak ikan 3. Tempat mencari makan 4. Tempat berlindung bagi ikan. menurunnya sumberdaya perikanan kita, yaitu : 1. Tempat bertelurnya ikan sudah rusak 2. Rusaknya terumbu karang. Yang disebabkan karena ulah manusia yang mengangkat serta membolak-balik karang untuk mencari mata tujuh dan penambangan batu karang 3. Masih adanya penggunaan akar tuba, yang menyebabkan kerusakan terumbu karang sebagai tempat ikan bertelur 4. Sudah banyak nelayan dan jenis alat tangkap Terumbu karang boleh dikatakan sebagai rumah yang san- 5. Penebangan hutan bakau (mangrove) rumbu karang terganggu Menurunnya kondisi sumberdaya perikanan menyebabkan kita semua susah mencari ikan. Waktu untuk mencari ikan dan mengalami kerusa- lebih lama, dan lebih banyak biaya yang dikeluarkan dibanding hasil yang kita dapatkan. Seperti apa yang dikatakan La Muda, “Kalau sekarang saya menyuluh semalaman di sekitar kampung kadangkala gat penting bagi banyak sekali jenis ikan. Jika habitat te- kan, hal ini akan mempengaruhi persediaan (stock ) ikan yang ada di alam. pada Yang berakibat menurunnya hasil tangkapan nelayan. hanya tinggal satu dua ekor, karena pada kenyataannya ikan su dah semakin FUNGSI BAKAU /MANGROVE BAGI IKAN sedikit.” Tempat yang nyaman untuk berkembang biak. PENANGKAPAN IKAN BERLEBIHAN Semua yang kita alami, rasakan dan lihat itu menandakan bahwa kondisi sumberdaya perikanan kita telah mengalami penangkapan ikan berlebihan (overfishing). Tempat membesarkan anak ikan. Tempat mencari makan dan tempat berlindung bagi ikan, udang dan kepiting. Lembar informasi perikanan ini disusun berdasarkan hasil diskusi tingkat desa di Kantor Desa Sombano pada bulan Agustus 2011. Diskusi tersebut di hadiri oleh masyarakat Desa Sombano, Pemerinta Desa, BPD, Kepala Dusun, FORKANI dan Balai Taman Nasional Wakatobi Kondisi perakaran bakau yang sedemikian rupa memudahkan bagi ikan kecil untuk berlindung dari predator (ikan/binatang pemangsa). Hutan bakau juga menyimpan bahan-bahan dari alam sehingga menjadi tempat yang baik untuk perkembangbiakan anakanak ikan dan tempat bertelur ikan yang subur. Untuk menjamin persediaan (stock) ikan yang ada di alam terjaga maka sebaiknya kita selalu menjaga kondisi Terumbu Karang dan Bakau dari segala bentuk kerusakan. Sedangkan untuk mengatasi meningkatnya jumlah nelayan dan jumlah alat tangkap yang semakin banyak jenisnya, kita bisa menerapkan aturan zonasi Taman Nasional Wakatobi. ZONASI TAMAN NASIONAL Zonasi adalah sistem pengelolaan Taman Nasional yang bertujuan untuk menjamin kelestarian sumber daya alam yang ada dalam kawasan Taman Nasional, guna menjamin keberlanjutan sumber matapencaharian masyarakat. Dalam zonasi TN.Wakatobi, terdapat Zona Pemanfaatan Lokal yang merupakan lokasi istimewa yang diperuntukan khusus bagi nelayan lokal Wakatobi untuk menangkap ikan dan hasil laut lainnya. Dengan semakin banyaknya jumlah nelayan, maka Zona Pemanfaatan Lokal ini bermanfaat untuk melindungi nelayan lokal dari persaingan dengan nelayan dari luar Wakatobi. Untuk nelayan dari luar Wakatobi bisa mencari di laut dalam yaitu di Zona Pemanfaatan Umum Untuk menjamin agar ikan pada Zona Pemanfaatan Lokal selalu ada pada saat ingin kita tangkap, maka terdapat Zona Pariwisata dan Zona Perlindungan Bahari. Kedua Undang-Undang No.5 Tahun 1990 zona tersebut merupakan zona larang tangkap (No Take Zone), Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Pasal 33 yang harus kita lindungi dari segala bentuk penangkapan ikan Ayat (3) Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak dan hasil laut lainnya. Agar ikan bisa bertelur, memijah dan sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. berkembang biak dengan baik dan tidak terganggu, yang kemudian ikan-ikan tersebut akan menyebar ke Zona Pemanfaatan Lokal. HAL-HAL YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MEMPERBAIKI KONDISI SUMBERDAYA PERIKANAN KITA YAITU : 1. Menangkap ikan dan hasil laut lainnya pada Zona Pemanfaatan Lokal dan Zona Pemanfaatan Umum (laut dalam) dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan / tidak merusak. 2. Menghentikan penangkapan ikan dan hasil laut lainnya di Zona Perlindungan Bahari dan Zona Pariwisata 3. Melakukan pengawasan secara mandiri ataupun berkelompok untuk menjaga kondisi terumbu karang dan hutan bakau serta menerapkan aturan zonasi Taman Nasional Wakatobi. 4. Mendiskusikan dan menyebarluaskan informasi yang ada pada lembar informasi ini kepada keluarga, teman, dll Program Perikanan Berkelanjutan, didukung oleh : Informasi Lebih Lanjut Hubungi :Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah—II Kaledupa, Lagiwae . SMS atau Telpon : 085656274477 atau 085213266720 (La Ode Sahari,Kepala Resort Kaledupa,SPTNW-II )