BULETIN DAKWAH Edisi Bulan Ramadhan AS-SALAM MENGELOLA LAUT KEWAJIBAN KITA BERSAMA Diperbanyak Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Berau Laut merupakan bagian terluas dari bumi yang indah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh banyak ahli didunia ditemukan bahwa luas lautan dibumi ini adalah sekitar 70% dan 30% daratan. Didalamnya dikaruniai Allah SWT dengan beraneka jenis mahluk hidup yang hampir seluruhnya bermanfaat bagi kehidupan manusia baik yang untuk dimakan memenuhi gizi manusia maupun yang dipakai untuk memperindah manusia. Hal ini seperti disebutkan didalam Al Qur’an : “…Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan(untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur…” (Surah An-Nahl Ayat 14) Seperti yang disebutkan pada ayat diatas bahwa kita telah sedemikian banyak diberikan sumberdaya laut karena memang Allah SWT Maha Mengetahui bahwa manusia membutuhkan protein yang banyak untuk bisa hidup diatas muka bumi ini. lautan yang luas ini berisi dengan banyak jenis ikan yang menurut penelitian jumlahnya sekitar 27 ribu jenis yang sudah ditemukan dan mungkin masih ada ratusan jenis ikan lain yang ada di bawah laut dalam, yang tidak terjangkau oleh kemampuan pengetahuan manusia. Belum lagi keindahan yang bisa kita temukan didalamnya yang beberapa bisa kita pakai sebagai hiasan seperti mutiara yang bernilai mahal. Saat ini mungkin kita mulai merasakan penurunan sumberdaya laut yang nyata. Hal ini bisa kita lihat melalui penurunan jumlah tangkapan ikan nelayan, banyaknya terumbu karang sebagai rumah ikan yang hancur, banyaknya sampah yang bisa kita temukan di permukaan bahkan di dalam dasar laut. Keadaan ini telah Allah SWT gambarkan di dalam ayat Al qur’an berikut: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menjadikan mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Surah Al-Rum Ayat 41. Memang kita di perbolehkan untuk memanfaatkan semua sumberdaya laut yang telah dikaruniakan-Nya melalui bumi untuk melayani kehidupan manusia. Namun tentunya kita sebagai manusia perlu berfikir untuk mulai mengelola sumberdaya laut ini dengan sebaik baiknya, supaya laut tetap bisa menghidupi kita. Kegiatan pemanfaatan laut yang saat ini masih banyak dilakukan dengan cara yang kurang bertanggung jawab. Sebagian manusia masih memanfaatkan laut dengan alat dan bahan yang merusak, banyaknya sampah yang masih di buang kelaut, banyaknya terumbu karang sebagai rumah ikan yang di ambil dan diperdagangkan sehingga ikan kehilangan tempat hidupnya. Manusia tidak pernah menciptakan ikan, tidak pernah menciptakan karang, tidak pernah bisa menciptakan air laut yang asin. Allah lah yang maha mencipta semua ini untuk kita, untuk kehidupan kita. Manusia dijadikan sebagai penguasa untuk mengelola semua ini untuk kelanjutan kehidupan manusia seperti disebutkan pada ayat Al-Qur’an berikut: Dan Dialah yang telah menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajad, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadama. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qur’an, S. Al-An’am 165) Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik (Surah Al A’raf 56) Manusia bukan hanya di berikan keleluasaan untuk memanfaatkan sumberdaya laut tetapi juga di wajibkan untuk melakukan pengelolaan pelestarian sumberdaya laut. Hal ini dimaksudkan supaya manusia bisa terus memanfaatkan sumberdaya laut secara terus menerus. Manusia juga dilarang untuk berbuat kerusakan dimuka bumi karena semua kerusakan yang disebabkan oleh manusia akan kembali dirasakan oleh manusia sendiri. Kerusakan alam yang diakibatkan sebagian orang akan berdampak pada semua manusia yang ada disekitarnya. Sebagai contoh yang paling nyata dihadapan kita adalah ketika terumbu karang telah rusak, ikan ikan semakin menghilang sehingga para nelayan harus menangkap ikan pada tempat yang semakin jauh dan ikan yang di peroleh pun semakin kecil kecil. Terkadang hasil tangkapan ikan tidak lagi sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk mencari ikan di laut. Marilah kita merenung sejenak, dibulan yang suci ini, berapa banyak nikmat Allah yang sudah kita terima, kita rasakan bahkan kita makan dari hasil laut-Nya yang Dia ciptakan untuk kita manusia sekalian. Sudahkan kah kita bersyukur dengan ikut serta menjaga karunia-Nya menjaga laut-Nya, menjaga alam yang dititipkan-Nya kepada kita. Sudahkah kita berbuat untuk memperbaiki kawasan kawasan yang telah mengalami kerusakan akibat perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Jawabannya kembali pada diri kita sendiri. Apakah kita ingin kehidupan lebih baik dengan mulai mengelola kawasan laut kita sehingga sumberdayanya semakin baik dan ikannya semakin banyak atau… kita biarkan saja seperti yang telah terjadi tanpa berbuat sesuatu sampai sumberdaya laut habis, karang rusak semuanya, ikan menjadi sulit di temukan. Melalui kesempatan ini kami mengucapkan selamat menjalani ibadah puasa dan mohon maaf lahir dan bathin , semoga amal ibadah kita dibulan yang suci ini diterima Allah SWT……. Amin. KITA JAGA BERSAMA SUMBERDAYA LAUT KITA SEBAGAI WUJUD AMAL IBADAH DAN KEWAJIBAN KITA SEBAGAI MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA ALLAH. KELESTARIAN LAUT UNTUK KESEJAHTERAAN KITA SEMUA. “IKAN BERLIMPAH NELAYAN SEJAHTERA” Pesan Ini Disampaikan Oleh : Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Berau, Jl. Mangga III No.49 Tanjung Redeb Berau, Telp.(0554)21545 BULETIN DAKWAH Edisi Bulan Ramadhan AS-SALAM MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI. Dan Dialah yang telah menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajad, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qur’an, S. Al-An’am 165) Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik (Surah Al A’raf 56) Penggalan terjemah ayat Al Qur’an diatas menjelaskan bahwa manusia telah diberikan Allah kuasa untuk mengelola sumberdaya yang ada di bumi termasuk laut yang melingkupi 70% bumi ini. satu satunya mahluk yang diberikan tugas ini hanya manusia, karenanya manusia di tinggikan oleh Allah derajatnya dengan memiliki akal dimana mahluk lain tidak memilikinya. Tanggung jawab untuk mengelola bumi ini termasuk menjaga, memanfaatkan serta melestarikan segala isi sumberdaya yang ada di permukaan bumi maupun yang ada di dalam perut bumi memang bukan pekerjaan yang mudah, tetapi dengan akal yang dimiliki manusia semuanya itu menjadi mungkin dilakukan oleh manusia. Khususnya dalam mengelola laut ,manusia telah berupaya memanfaatkan sumberdaya yang di kandung didalam laut dengan berbagai cara dan alat, bahkan sedemikian majunya perkembangan pengetahuan manusia kegiatan pemanfaatan laut hampir diseluruh dunia telah telah dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sangat efektif. Beberapa cara dan alat yang digunakan bahkan bisa dapat dikatakan telah mengancam sumberdaya laut itu sendiri seperti penggunaan bom dan racun ikan. Saat ini lautan diseluruh dunia telah mengalami penurunan hasil sumberdayanya tidak terkecuali laut yang ada disekitar kita tempat kita menggantungkan kehidupan dan kebutuhan protein ikan. Bukti nyata yang dapat kita rasakan dari penurunan tersebut adalah sulitnya mendapatkan ikan, semakin jauhnya lokasi untuk menangkap ikan, ikan yang tertangkap ukurannya semakin kecil bahkan perlu dilakukan pembesaran untuk bisa dijual (layak konsumsi), bahkan sebagian jenis ikan sangat sulit di temukan. Ini terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Keadaan ini sebagai akibat dari belum adanya pengelolaan serta pengaturan pemanfaatan sumberdaya laut yang baik oleh manusia, sehingga akhirnya manusia sendiri yang menjadi kesulitan. Allah sudah mengatakan “jangan membuat kerusakan dimuka bumi, atau Allah akan menurunkan siksa yang cepat” seperti kutipan ayat di atas. Maksudnya kalau manusia melakukan kerusakan maka manusia juga yang akan merasa tersiksa dengan kerusakan itu. Sementara Allah telah menciptakan semua yang ada di bumi dan dilangit dengan aturan tertentu yang seimbang. Keseimbangan ini terlihat dari adanya rantai makanan dimana ikan yang kecil dimakan ikan yang lebih besar dan ikan yang besar dimakan ikan yang lebih besar dan seterusnya. Bila salah satu komponen yang ada dialam hilang atau rusak maka akan menimbulkan kerusakan pada komponen lainnya juga. Salah satu contoh, bila nelayan menggunakan bom dan racun untuk menangkap ikan maka karang sebagai rumah ikan menjadi rusak, ikan ikan akhirnya akan menghilang di tempat yang dibom atau di racun tersebut akhirnya nelayan tidak bisa mendapatkan ikan lagi di kawasan tersebut. Contoh lainnya, perburuan ikan ikan pemangsa seperti ikan napoleon, ikan kakatua dan biota seperti kepala kambing yang biasa memakan bintang laut berduri (COTs), mengakibatkan COTs semakin banyak, sementara COTs memakan hewan penyusun karang, sehingga akhirnya karang pengalami pemutihan (Bleaching) dan akhirnya karang mengalami kematian. Matinya karang akan mengakibatkan ikan menjauh bahkan menghilang karena kehilangan temoat berlindungnya di dalam laut. Belum lagi kerusakan laut yang diakibakan pembuangan sampah, limbah kimia, tumpahan minyak dan lain lain semakin memperbesar kerusakan sumberdaya laut dan mengakibatkan penurunan produktifitas biota biota yang ada didalamnya termasuk ikan. Bila ikan semakin menghilang maka manusia secara umum akan kehilangan unsur nutrisi yang paling sehat dan paling dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kehilangan nutrisi terutama protein ikan mengakibatkan manusia banyak yang menghadapi masalah penyakit yang semakin hari semakin banyak macamnya. Tetapi bila sumberdaya khususnya laut bisa benar benar di kelola, dijaga, dilindungi dan dimanfaatkan secara bijaksana maka sumberdaya laut kemungkinan besar akan menjadi pulih, dimana ikan semakin banyak karang sebagai rumah ikan tumbuh dengan baik, masyarakat pada umumnya bisa lebih sejahtera dengan memanfaatkan hasilnya. Pemerintah daerah terus mengupayakan penyadaran sekaligus mendorong masyarakat khususnya yang dekat dengan laut untuk ikut serta melakukan pengelolaan laut secara bijaksana. Salah satu wujudnya adalah dengan mendorong dan memfasilitasi masyarakat pesisir untuk membangun kawasan kawasan perlindungan laut di dekat tempat tinggal mereka. Dengan adanya daerah perlindungan laut yang di kelola, dijaga dan dimanfaatkan dengan aturan aturan tertentu oleh masyarakat. Diharapkan sumberdaya laut akan pulih dan bisa mensejahterakan masyarakat yang ada disekitarnya. Daerah perlindungan laut yang dibangun atas partisipatif masyarakat merupakan cara yang paling efektif untuk memulihkan sumberdaya laut, karena daerah ini dapat di kelola dan di awasi bersama secara terus menerus oleh masyarakat, ketika kawasan kawasan perlindungan laut ini pulih maka akan mampu memberikan produksi ikan laut yang lebih banyak sekaligus memperbaiki terumbu terumbu karang yang ada dalamnya. Daerah Perlindungan Laut merupakan benteng terakhir untuk mengembalikan produktifitas perikanan laut sehingga harus didukung oleh setiap masyarakat karena hasilnya akan sangat mampu untuk mensejahterakan masyarakat khususnya di wilayah pesisir dekat laut. “KITA JAGA BERSAMA SUMBERDAYA LAUT KITA SEBAGAI WUJUD AMAL IBADAH DAN KEWAJIBAN KITA SEBAGAI MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA ALLAH. KELESTARIAN LAUT UNTUK KESEJAHTERAAN KITA SEMUA” “IKAN BERLIMPAH NELAYAN SEJAHTERA” Pesan Ini Disampaikan Oleh : Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Berau, Jl. Mangga III No.49 Tanjung Redeb Berau, Telp.(0554)21545