STRATEGI KOMUNIKASI PENGELOLAAN AWARENESS HAI-ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL TWITTER DAN FACEBOOK FANPAGE TAMYA ZUHRA Maria Anggia Widyakusumastuti, S.Sos., M.M D4466 Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia [email protected] Abstract The background of this research is with the development of online media that create a competition for companies in spreading an information. The purpose of this research is to determine how the communication strategy can be done through social media twitter and facebook fanpage, as the management of Hai-online awareness. The conceptual base in this research is using Mass Communication, Internet, New Media, Social Media and Brand Awareness. This concept is used to see how the Hai-Online managed the brand awareness through social media. The research methodology used in this research is qualitative descriptive method with data collection techniques using in-depth interviews, observation and literature technique authenticity by source triangulation. The result of this research is to determine how the communication strategy of Hai-online through social media twitter and facebook fanpage. The conclusions from this research is the communication that have done through social media twitter and facebook fanpage, is to distinguish the uploading of content in an article based on time, primetime, and the characteristics of twitter and facebook fanpage users. (TZ) Keyword: Brand Awareness, Mass Communication, New Media, Online Media, Social Media Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya perkembangan media online yang menimbulkan kompetisi bagi perusahaan dalam menyebarkan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan melalui media sosial twitter dan facebook fanpage, sebagai pengelolaan awareness dari Hai-online. Landasan konseptual yang digunakan adalah Komunikasi Massa, Internet, New Media, Media Sosial dan Brand Awareness. Konsep ini digunakan untuk melihat bagaimana Haionline mengelola brand awarenessnya melalui media sosial. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi studi pustaka, serta menggunakan teknik keabsahan triangulasi sumber. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Hai-online melalui media sosial twitter dan facebook fanpage. Simpulan dari penelitian ini adalah komunikasi yang dilakukan melalui media sosial twitter dan facebook fanpage, adalah dengan membedakan konten dalam pengunggahan artikel berdasarkan waktu, primetime, dan karakteristik dari pengguna twitter dan facebook fanpage tersebut. (TZ) Kata Kunci: Brand Awareness, Komunikasi Massa, Media Sosial, media online, New Media PENDAHULUAN Media online merupakan ruang pemberitaan yang memadukan antara teknologi komunikasi atau yang disebut internet dengan jurnalisme konvensional dalam satu ruang yang disebut jurnalisme online. Perkembangan internet sangat pesat dan memiliki banyak kelebihan bagi para pengakses, baik secara operasional maupun dari sisi sosial karena internet memiliki kontribusi yang besar di dalam masyarakat, terutama dalam proses penyebaran berita dengan menggunakan internet atau media online. (Media Kovensional Vs Media Online, 2014) Gambar 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Perkembangan internet tersebut menghadirkan persaingan bagi media online dan mulai mengalahkan media konvensional yang popularitasnya mulai menurun. Masyarakat Indonesia yang cenderung menginginkan sesuatu yang instan menyebabkan kehadiran media online merupakan hal yang positif bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi karena kemudahan yang diberikan. Kecepatan arus pertukaran informasi melalui internet memudahkan pembaca dalam mengakses informasi dan pembaca tidak harus menunggu kapan media menerbitkan edisi terbaru seperti ketika era media konvensional.Selain itu, media online lebih memberi keuntungan karena dapat diakses tanpa mengeluarkan biaya daripada mengakses media konvensional yang perlu menguarkan uang untuk membeli.(Media Kovensional Vs Media Online, 2014) Hai-online merupakan media online yang dibuat oleh redaksi Hai, PT Kompas Gramedia. Hai berawal darimedia cetak majalah remaja laki-laki yang berdiri sejak 1977 yang terbit setiap seminggu sekali. Majalah Hai merupakan majalah yang memberikan informasi tentang dunia remaja yang berisi tentang informasi dan artikel yang berhubungan dengan gaya hidup ataulifestyle. Mulai dari musik, film, pendidikan, tempat nongkrong, teknologi, fashion, olahraga, psikologi, pendidikan seks, dan cerita pendek atau komik. Majalah ini ditujukan kepada laki-laki usia 16 sampai 25 tahun, walaupun para pembaca hai lebih banyak anak remaja laki-laki SMA dan tidak jarang pula anak SMP. Oleh karena itu, tatanan bahasa dan konten yang berada didalam majalah Hai dikemas secara maskulin dan dengan bahasa yang santai. Pada tahun 2000 Hai meluncuran Hai-online, guna mengikuti trend era mileniumdimana media online sedang marak diakses karena sedang berkembang. Pada saat itu, Hai-online hanya sebagai media yang mempromosikan mengenai majalah Hai. Sampai beberapa tahun kedepan, Hai online tidak dipergunakan dan kembali aktif pada tahun 2008. Pada tahun tersebut, Hai memulai rebrandingnya dengan tidak memposisikan sebagai majalah tetapi sebagaibrand “Hai”. Pada tahun 2008 dengan mengikuti trend yang berkembang, Hai-online memperkaya tampilannya dengan menjadi kanal berita yang mengupdate informasi-informasi berupa hardnews. Mulai tahun 2010, website Hai-online semakin aktif mengisi kontennya dengan berbagai artikel dan fitur-fitur remaja pria, dan memiliki sebanyak 1,4 juta visitors. Guna meraih awareness masyarakat tentang Hai-online, Hai menggunakan media sosial sebagai wadah mempromosikan Hai-online. Twitter dan Facebook fanpage digunakan untuk meningkatkan brand awareness targetnya karena Twitter dan Facebook merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan, khususnya oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data stastistik, terdapat 72, 7 pengguna aktif internet, dan 72 juta mengguna aktif media sosial di Indonesia. Kemudian dari hasil survei yang dilakukan UNICEF bersama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi, The Berkman Center for Internet and Society, serta Harvad University, 30 juta pengguna internet di Indonesia adalah remaja, dan paling banyak diakses melalui telepon pintar atau smartphone. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan internet berperan sangat bersar dalam perputaran arus informasi bagi masyarakat. (Berapa jumlah pengguna website, mobile, dan media sosial di Indonesia?, 2015) Pada tahun 2013,Twitter @haimagazine dan Facebook fanpage Hai secara aktif selalu mengunggah seluruh konten-konten artikel berupa penjelasan yang menarik atau sub judul artikel dari website Hai-online dengan pemilihan waktu unggah sesuai jam prime time anak remaja.Seluruh konten komunikasi yang telah dikemas kemudian dihubungkan melalui link yang tersambung ke Hai-online. Melalui strategi komunikasi tersebut, awareness para pembaca terhadap Hai-online sangat meningkat mencapai 6,2 juta pengunjung per Desember 2014 yang naik 3,6 juta dari 2,6 juta pengunjung pada tahun 2012. Menurut Kartajaya (2010), brand awareness didefinisikan sebagai kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat merek suatu produk yang tergantung berdasarkan tingkat komunikasi merek, atau persepsi pelanggan terhadap merek yang ditawarkan. Berdasarkan pengertian tersebut, brand awareness sangat penting untuk dikelola agar positioning perusahaan tetap stabil seperti target yang diinginkan. Oleh sebab itu, diperlukan strategi-strategi yang tepat dalam mengkomunikasikan Haionline, guna mengelola awareness sesuai dengan perkembangan komunikasi era digital. Berdasarkan fakta-fakta diatas yang dapat mendukung penelitian yang dilakukan, maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “STRATEGI KOMUNIKASI PENGELOLAAN AWARENESS HAI-ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL TWITTER DAN FACEBOOK FANPAGE”. 1.1 Fokus Penelitian Berdasarkan penjelasandi latar belakang, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pengelolaan awareness Hai-online melalui media sosial Twitter dan Facebook fanpage? 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanastrategi komunikasi yang dilakukan melalui @haimagazine sebagai upaya pengelolaan awareness Hai-online? Twitter 2. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan melalui Facebook fanpage Hai sebagai upaya pengelolaan awareness Hai online? 3. Apa hambatan dan bagaimana solusi dalam strategi komunikasi sebagai upaya pengelolaan awareness Hai-online melalui media sosial Twitter dan Facebook fanpage? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Haionline sebagai upaya pengelolaan awareness melalui Twitter @haimagazine. 2. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Haionline sebagai upaya pengelolaan awareness melalui Facebook fanpage Hai. 3. Untuk mengetahui hambatan dan solusi yang dibutuhan dalam strategi komunikasi sebagai upaya pengelolaan awareness Hai-online melalui media sosial Twitter dan Facebook fanpage. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Awal perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Massa dalam arti komunikasi adalah lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain adalah massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. (Nurudin, 2007). Internet Menurut O’Brien dan Marakas (2008), internet merupakan jaringan komputer yang mengalami pertumbuhan sangat cepat, yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis, pendidikan, serta pemerintahan. Selain itu internet dapat menghubungkan jutaan pengguna komputer di seluruh dunia karena internet bersifat global tanpa mengenal ruang dan waktu. Konsep Media Baru (New Media) Media baru (new media) diartikan sebagai salah satu bentuk bentuk komunikasi interaktif yang menggunakan internet. Media baru memungkinkan setiap orang dapat menciptakan sesuatu, memodifikasinya, dan saling berbagi hal tersebut dengan orang lain, dengan menggunakan media yang relatif sederhana yang bisa didapatkan dengan murah bahkan gratis. Yang terpenting adalah media baru memerlukan adanya komputer atau mobile devices dengan akses internet (Syaukat & Imanjaya, 2011) Pengertian tersebut sejalan oleh Mark Poster dalam Littlejohn dan Foss (2009) yang mengemukakan bahwa terdapat periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan, khususnya dunia maya akan mengubah pola masyarakat. Media baru yang dianggap lebih efisien menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi pribadi tanpa ruang dan waktu. Peran dunia maya dalam komunikasi berbasis teknologi telah menciptakan peluang akan munculnya pengetahuan baru, serta menyediakan tempat untuk berbagi pandangan secara luas. Konsep Media Sosial Chris Brogan (2010) mendefinisikan media sosial sebagai satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa media sosial adalah sarana sederhana yang menggunakan saluran internet. Media sosial digunakan masyarakat untuk mengeluarkan pikiran, pendapat, dan keahlian mereka dalam skala global dan luas yang tidak terhingga. Pengguna media sosial pun tidak dapat dibatasi oleh aspek sosial karena penggunaannya yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh semua kalangan, dan sesama pengguna media sosial dapat saling terhubung satu sama lain. Social Media Marketing Pemasaran sosial media merupakan salah satu kategori yang penting dari pemasaran digital, yang meningkatkan komunikasi konsumen di dalam website perusahaan, atau media sosial seperti Facebook dan Twitter. Media sosial dapat memberi manfaat untuk mulai berkomunikasi dengan konsumen tentang produk atau promosi atau tentang perusahaan itu sendiri, serta untuk mempelajari lebih mengenai target konsumen (Chaffey & Ellis-Chadwick, 2012). Twitter Twitter merupakan sebuah situs jejaring sosial dan micro blogging (blog ringkas). Para pengguna memakainya untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 karakter saja, istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Karena pesan yang dikirimkan Twitter sangat dibatasi, maka Twitter disebut juga sebagai SMS internet (Sulianta, 2011). Facebook Fanpage Facebook fanpage merupakan salah satu fitur di dalam Facebook yang dikhususkan untuk publik figur dan perusahaan. Facebook fanpage layaknya digunakan seperti online fan club, yang berfungsi untuk memfokuskan kepada grup atau publik figur, dan menyebarluaskan informasi dan topik yang sedang hangat diperbincangkan, dan menarik audience di dalam grup untuk melakukan diskusi (Miller, 2011) Brand awareness Menurut Aaker dalam Kartajaya (2010), brand awareness adalah kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat merek suatu produk tertentu. Dalam melihat suatu produk, terdapat perbedaan tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi pelanggan terhadap merek yang ditawarkan. Kemampuan merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika sedang memikirkan produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan, memiliki tingkatan ddari yang paling rendah sampai tingkatan yang paling tinggi. Terdapat tiga buah manfaat atau keuntungan dari membentuk lagi brand awareness ke tingkatan yang lebih tinggi sebagai pengelolaan awareness menurut Keller (2013), yaitu: 1. Learning Advantages Brand awareness mempengaruhi formasi dan kekuatan dari asosiasi yang menyebabkan terbentuknya brand image. Untuk membuat sebuah brand image atau citra merek, para penjual atau marketers harus membangun sebuah merek dagang yang akan melekat didalam memori pelanggan atau masyarakat. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih elemen-elemen merek yang tepat agar dapat tersampaikan dan mudah melekat di benak konsumen. 2. Considerating Advantages Saat memutuskan untuk membeli sesuatu, konsumen harus menyadari bahwa merek tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan, oleh karena itu penjual atau perusahaan harus mengetahui bagaimana cara memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan membuat merek atau brand berbeda dan lebih dari merek lain. 3. Choice Advantages Keuntungan ketiga dari membentuk level yang tinggi dari brand awareness adalah bahwa merek tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian diantara merekmerek lain. Kerangka Konsep Gambar 2.1 Kerangka Konsep METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan paradigm pendekatan kualitatif postpositivism. Dalam tradisi berfikir positivism, pendekatan kualitatif dipandang sebagai kritik terhadap paham positivisme. Secara metodologis pendekatan eksperimental melalui observasi tidak cukup, namun harus ditambah menggunakan metode triangulasi, serta penggunaan berbagai macam metode, sumber data, peneliti, dan juga teori untuk mendukung penelitian yang dilakukan (Bungin, 2014). Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini akan dijelaskan melalui sebuah hasil cerita yang berdasarkan pada hasil eksplorasi yang memunculkan suatu pemahaman yang baru, dengan mengambarkan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan. deskriptif. Metode penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Untuk melakukan penelitian, dibutuhkan kerangka konseptual, yang akan dikembangkan dan menghasilkan variabel-variabel baru yang menggambarkan realita (Ardianto, 2010) Teknik pengumpulan data dengan jenis data yaitu data primer, data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipan. Teknik Analisis data pada penelitian ini yaitu pengkodean yang terdiri dari tiga (open coding, axial coding dan selective coding). Teknik Keabsahan data dilakukan dengan Triangulasi Sumber. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah tiga dekade, Hai memperluas jangkauannya melalui beberapa platform, termasuk digital, online, dan mobile. Hai-online diluncurkan dengan mengikuti trend pada tahun 2000, yang merupakan website remaja pria terbesar yang berisi fitur-fitur dengan kurang lebih 400 ribu visitors perbulan yang rata-rata diakses oleh pelajar laki-laki. Berdasarkan presentase dimana 55,48% yang mengakses Haionline adalah pelajar SMP dan SMA, maka Hai-online secara konsisten membawa para konsumennya menuju ke empat pilar Hai yaitu Entertainment, Art, School Life, and Entrepreneurship. hal tersebut dikarenakan Hai ingin tetap mengedukasi para remaja bahwa menjadi remaja yang “keren” bukan hanya sekedar bermain dan pesta, akan tetapi bagaimana menjadi remaja yang berkualitas dan berprestasi. Gambar 4.6 Segmentasi Demografi Hai-online ( Sumber: Data Internal Hai) Berdasarkan perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang, media sosial bukan hanya dijadikan sebuah wadah untuk mencurahkan perasaan dan mengunggah hal-hal pribadi. Masyarakat cenderung lebih memilih mencari informasi melalui media sosial karena penggunanya sangat banyak, dan dapat menyebarkan informasi secara cepat. Disebabkan oleh kemudahan media sosial yang singkat dan memcakup area yang luas, media sosial sekarang dijadikan sebagai alat pagi perusahaan atau pelaku bisnis sebagai alat penyebaran berita atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan, bahkan tidak sedikit masyarakat sekarang untuk memilih media sosial dibanding media konvensional seperti koran, televisi, atau radio untuk mempromosikan produk atau jasanya. Seperti yang dikuatkan oleh buku Digital MarketingStrategy,Implementation and Practice karangan Dave Chaffey dan Fiona Ellis-Chadwick yang mengatakan bahwa media sosial dapat dijadikan alat komunikasi dan alat pengingat, serta dapat menjadi sarana untuk promosi. Twitter digunakan sebagai penyebaran informasi atau berita karena saat sebuat tweet di retweet orang lain, tweet tersebut dapat dilihat oleh semua orang yang memfollow orang yang meretweet postingan tersebut, dan begitu seterusnya. Jadi, penyebarannya dapat berlangsung sangat cepat dan luas. Agar tidak kalah bersaing dengan para mengguna jasa Twitter sebagai alat promosinya, aktivitas posting di Twitter @haimagazine harus dilakukan lebih banyak dan secara komunikatif dan ringan karena diperuntukan untuk remaja. Pemostingan yang dilakukan secara terus menerus dengan waktu yang sama setiap harinya akan membentuk ingatan konsumen terhadap Hai-online, yang nantinya akan membuat para konsumen akan konsumtif dan terbiasa untuk mengakses Hai-online melalui Twitter. Untuk menarik pembaca Hai-online, terdapat cara yang berbeda di setiap media sosial. Berita-berita yang dipilih untuk di unggah ke dalam facebook fanpage pilihan karena pembacanya dominan ingin melihat keindahan dan berita-berita tentang sesuatu yang terkenal seperti penyanyi dan artis. Apabila ingin mempromosikan suatu artikel yang berada di sebuah website, dapat menceritakan tentang artikel tersebut dengan lebih rinci karena tidak ada batasan pada Facebook. Artikel yang disambungkan untuk di posting di Facebook biasanya memberi gambaran tenang apa isi dari artikel tersebut dengan satu atau dua paragraf. Seperti pada Facebook fanpage Hai, saat memberikan link tentang artikel yang sedang dibahas di dalam website nya, akan memberi gambaran singkat tentang artikel dalam satu paragraf, atau hanya satu kalimat, tetapi dengan kata-kata persuasif yang dikemas secara efektif sehingga para likers Facebook fanpage Hai tertarik untuk membuka artikel tersebut. Kesadaran masyarakat akan suatu produk barang dan jasa adalah bagaimana komunikasi yang disampaikan produk melalui berbagai macam media, dapat sampai dan diterima dengan baik di benak masyarakat. Apabila komunikasi dari produk tersebut dapat disampaikan dengan baik dan tepat sesuai seperti apa apa yang diinginkan dan bagaimana kebiasaan target konsumen, produk tersebut akan mudah untuk sampai di benak masyarakat, bahkan di top of mind. Hal tersebut dipertegas oleh tiga keuntungan membentuk brand awareness yang dijabarkan dalam buku Keller (2013) yaitu Learning Adventages, Considerating Adventages dan Choice Adventages. Ketiga keuntungan tersebut menjelaskan bahwa dengan mempelajari konsumen dan memperlakukannya sesuai dengan keingan serta kebiasaan target konsumen, strategi komunikasi untuk mengelola awareness dapat dilakukan dengan tepat. Agar promosi dan pesan dapat sampai dengan baik kepada target konsumen, yang harus dilakukan adalah mencari tahu terlebih dahulu kebiasaan-kebiasaan konsumen dan apa yang di inginkan. Misalnya saat pagi hari informasi apa yang ingin dilihat dan dicari tahu oleh target konsumen, dan saat malam hari apa. Hal tersebut perlu dicari tahu, seperti juga primetime target konsumennya pada jam berapa. Seperti Hai online yang targetnya merupakan remaja, artikel seperti apa yang ingin dilihat saat primetime remaja pada sore dan malam hari. Karena jika tema berita yang disampaikan tepat dengan waktunya, konsumsi konsumen terhadap berita tersebut akan tinggi trafficnya, dan membantu awareness Hai-online agar tetap stabil bahkan meningkat. Berdasarkan informan JREP, untuk mengelola awareness, artikel yang diproduksi bukan hanya disesuaikan dengan bidang atau bahasannya, tetapi juga apa yang disukai oleh remaja serta kejadian relevan yang terjadi dan sedang ramai di bicarakan. Dengan strategi seperti itu, traffic yang membuka Hai-online akan meningkat karena dengan memberikan apa yang disukai dan yang sedang ramai dibicarakan, pembaca akan lebih mengingat Hai-online. Sebelum itu kita juga harus mengetahui dan up to date tentang berita-berita atau informasi apa yang sedang ramai yang akan disukai oleh remaja pria, seperti film atau musik. Setelah dilakukan evaluasi pada tahun 2014, tim Hai-online mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan traffic di waktu-waktu tertentu berdasarkan konten bahasannya. Berdasarkan hal tersebut, mulai dari tahun 2014 Hai-online membuat jadwal yang terstruktur, serta memiliki konten bahasan yang akan di unggah setiap harinya. berdasarkan proses trial and error tersebut, Hai-online mengetahui bahwa saat pagi hari, pembacanya lebih menyukai artikel yang ringan seperti artikel self improvement. Pada siang ke sore hari dimana termasuk primetime, para pengakses Hai-online melalui media sosial rata-rata menyukai bahasan secara general, akan tetapi tidak artikel mengenai seks. Saat malam hari yang merupakan primetime tertinggi, para pembaca sangat menyukai artikel yang membahas tentang psikologi dan seks untuk bacaan malam sebagai penghilang penat yang telah dilalui seharian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan, maka penelitian ini dapat menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan di dalam Twitter @haimagazine sebagai pengelolaan awareness Hai-online adalah dengan mengunggah artikel ke dalam Twitter dengan menggunakan jadwal konten yang berbeda pada pagi, siang, malam, dan waktu primetime. Di pagi dan siang hari, konten yang diunggah oleh Twitter adalah artikel seputar sekolah, tips seputar lifestyle, dan entertaiment. Sedangkan di sore ke malam hari, artikel yang sering di unggah adalah seputar seks dan psikologi, dan tetap di selingi dengan artikel seputar entertaiment. Pengunggahan artikel dilakukan dalam jangka waktu 5-10 menit sekali agar awareness pembaca tetap terjaga. 2. Hasil penelitian strategi komunikasi pada Facebook fanpage Hai menunjukkan strategi yang kurang lebih sama seperti yang terdapat pada Twitter @haimagazine, yaitu memiliki jadwal konten yang berbeda di waktu tertentu dan dalam jangka waktu 5-10 menit sekali dengan konten pengunggahan yang sama seperti pada Twitter. Akan tetapi, perbedaannya terdapat pada frekuensi konten yang disuguhkan. Pada Facebook fanpage Hai semua jenis artikel juga diunggah, tapi artikel yang diunggah lebih mengacu kepada movie, dan musik. 3. Hambatan yang dihadapi oleh Hai-online dalam mengkomunikasikan artikelnya melalui media sosial Twitter dan Facebook fanpage adalah bagaimana Hai mengetahui apa yang disukai serta apa yang diinginkan oleh ratusan ribu followers dan likersnya. Kemudian hambatan tersebut mencakup apakah informasi-informasi yang disuguhkan oleh Hai sudah sesuai dengan kebutuhan para pembaca. Solusi yang diambil dari pihak Hai-online adalah dengan melakukan trial and error. Untuk pengunggahan yang dilakukan pada Twitter dan Facebook fanpage, untuk mengetahui apa yang disukai sebelumnya Hai mengunggah artikel ke media sosial tanpa menggunakan jadwal konten. Dari cara tersebut, akan diketahui dan didapatkan hasil bahasan apa yang paling tinggi trafficnya pada pagi hari, siang hari, serta malam hari. Cara tersebut berlaku pada Twitter dan Facebook fanpage Hai. Saran Akademis 1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pandangan terhadap penelitian berikutnya sehingga dapat meneliti variabel lain mengenai strategi yang terdapat pada platform digital. 2. Bagi penelitian berikutnya agar dapat memberikan pandangan mengenai strategi komunikasi sebagai pengelolaan awareness melalui media sosial pada platform digital lain. Saran Praktis 1. Terkadang dalam pengunggahan kedalam Twitter terdapat salah jadwal konten, seperti mengunggah artikel mengenai seks di siang hari. Hal tersebut berdampak negatif karena efek komentar yang di timbulkan menjadi buruk, diharapkan lebih teliti dalam pengunggahan artikel. 2. Hai-online lebih memperhatikan sumber daya manusia. Pada bagian Haionline yang mengurus baru tiga orang dan terkadang kualahan dalam membuat artikel dan pembagian jadwal posting. 3. Lebih konsisten terhadap foto yang digunakan sebagai profile picture atau display picture pada Twitter dan Facebook fanpage. Dengan selalu merubah-rubah foto yang dijadikan profile picture, masyarakat yang memfollow Twitter dan melikes Facebook fanpage akan menjadi kurang aware karena identitas dari Hai tidak konsisten. Ada baiknya menggunkan satu logo yang tidak akan diganti agar masyarakat yang melihat akan mudah mengingatnya. Saran Umum 1. Artikel yang diunggah di dalam Hai-online diharapkan dapat lebih mengacu kepada apa yang diinginkan oleh pengaksesnya. Memprogram jadwal pengunggahan dengan tema yang berbeda setiap harinya sesuai kategori yaitu kesehatan, entertaimen, psikologi, dna seksualitas. 2. Diharapkan masyarakat dapat dengan bijak apabila membaca artikel pada Hai-online dengan tidak memaksa menerbitkan sebuah bahasan artikel tertentu dengan sifat memaksa. REFERENSI Ardianto, E. (2011). Metode Penelitian Untuk Public Relation, Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Brogan, C. (2010). Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Bungin, B. (2014). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group. Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2012). Digital Marketing Strategy, Implementation and Practice. England: Pearson Education Limited. Creswell, J. W. (2012). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kartajaya, H. (2010). The Official MIM Academy Coursebook: Brand Operation. Jakarta: Esensi, Erlangga Group. Keller, K. (2013). Strategic Brand Management: Building, Measuring and Managing Brand Equity. England: Pearson Education Limited. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Teori Komunikasi (Theories of Human Communication) edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika. Miller, M. (2011). Facebook for Grown-Ups. United States of America: Pearson Education, Inc. Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information System. 8th Edition. New York City: McGraw-Hill. Sulianta, F. (2011). Twitter For Business. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. JURNAL Syaukat, R., & Imanjaya, E. (2011). Tweet Berbayar: Bagaimana Word-Of-Mouth Bekerja Dalam Media Baru. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2, No.2. WEBSITE Berapa jumlah pengguna website, mobile, dan media sosial di Indonesia? (2015, Januari rabu). Dipetik Maret 16, 2015, dari id.techinasia.com: http://id.techinasia.com RIWAYAT PENULIS Tamya Zuhra lahir di Jakarta pada tanggal 02 Oktober 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication – Public Relations pada tahun 2015.