State of the Art

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Tabel 2.1 Jurnal
Nama Peneliti
Tahun
dan Judul
Penelitian
Hasil Penelitian
Alasan Menjadi
Tinjauan Penelitian
Penelitian
Somayeh Shojaee 2013
Penggunaan
sosial Karena
&
media
untuk persamaan
Azreen
bin
Azman
meningkatkan
brand bahwa
awareness
sangat sosial
:
An
Evaluation
of
penting
dan
Affecting
menjadi
bagian
Factors
penggunaan
media
harus menciptakan
dari meningkatkan
strategi pemasaran.
Brand Awareness
persepsi
dan dengan peneliti, yaitu
menciptakan
Judul
memiliki
untuk
dan
brand
awareness.
in the Context of
Social Media in
Malaysia
Christine
2012
Penulis jurnal tersebut Sependapat
Adhiambo
melihat
Odhiambo
perlahan-lahan
dengan
bahwa peneliti skripsi, bahwa
sosial sosial media dari waktu
media dapat menjadi ke waktu menjadi alat
Judul
:
Social
Media as a Tool of
Marketing
alat
pemasar
penting.
and
Creating
Brand Awareness
7
yang pemasar yang penting.
8
Zainal Muttaqin
2011
Bahwa
salah
keuntungan
satu Penulis
skripsi
yang ingin
Judul : Facebook
didapat
Marketing Dalam
menggunakan
Komunikasi
facebook
Pemasaran.
media
juga
membuktikan
dengan bahwa
penggunaan
facebook sebagai media
sebagai pemasaran
pemasaran menyediakan
fungsi
Facebook informasi.
adalah
menyediakan
fungsi
informasi.
Bambang
2011
Supradono,
Ayu
Keunggulan
sosial
Noviani Hanum
media
memberikan
layanan Sependapat,
bahwa
adalah hakikatnya
layanan
ruang sosial
komunikasi dua arah
Judul
:
Sosial
Peran
antara
Media
perusahaan
Untuk Manajemen
media
bersifat
komunikasi dua arah.
konsumendan
konsumen-konsumen.
Hubungan Dengan
Pelanggan
Pada
Layanan
E-
Commerce.
Meria Octavianti
2012
Dalam
meng-create Peneliti sepaham bahwa
sebuah pesan dalam setiap
Judul
:
sosial
media
pesan
bukan disampaikan
yang
dalam
Menumbuhkan
hanya
Kesadaran Merek
informasi, tetapi juga bersifat informatif dan
Produk
mampu
Melalui
Media Sosial.
memberikan sosial media setidaknya
menciptakan bersifat dua arah.
conversation
pesan
disampaikan.
dari
yang
9
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Komunikasi
Harold Laswell bahwa komunikasi merupakan:
“Who says What in Which channel to Whom with What Effect?”
(Komunikasi adalah proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan
saluran apa, kepada siapa, dengan pengaruh bagaimana?). (Mulyana, 2008:
69).
Sedangkan menurut Diana K. Ivy dan Phil Backlund (dalam Mulyana, 2008: 76),
komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan dinamis, menerima dan
mengirim pesan dengan tujuan berbagai makna. Dikutip dalam buku karya Mulyana
(2008: 69), menurut Everret M. Rogers, komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.
2.2.1.1 Fungsi Komunikasi
Menurut Thomas M. Scheidel (dalam Mulyana, 2008: 4), fungsi komunikasi
adalah yang terutama adalah untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk
membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi
orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
Menurut William I. Gorden (dalam Mulyana, 2008: 5-38), komunikasi
memiliki empat fungsi, yakni:
1) Komunikasi sosial: Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri
(pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat
informasi yang diberikan orang lain kepada kita), aktualisasi diri (pernyataan
eksistensi diri untuk menunjukkan dirinya eksis), untuk kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara
lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang
lain.
2) Komunikasi ekspresif: Komunikasi menjadi instrument untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita.
10
3) Komunikasi ritual: fungsi ini erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif,
biasanya dilakukan secara kolektif. Mereka yang berkomunikasi dalam bentuk
komunikasi ritual menegaskan kembali komitmen dalam tradisi keluarga,
komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka.
4) Komunikasi instrumental: fungsi komunikasi ini memiliki beberapa tujuan
umum, diantaranya menginformasikan (to inform), mengajar (to educate),
menghibur (to entertain) dan mengubah sikap (to persuade).
2.2.2
Komunikasi Massa
Didalam buku Pengantar Teori Komunikasi, West & Turner (2008:41),
menjelaskan media massa adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesanpesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-ROM, computer, TV,
radio, dan sebagainya. Komunikasi massa adalah komunikasi kepada khalayak luas
dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi tersebut. Seiring perkembangan
jaman, hadir pula media baru, yaitu terknologi berbasis computer. Teknologi ini
termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan
instan (instant messaging-IM) dan telepon genggam. Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi massa adalah komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar melalui
banyak saluran komunikasi.
Menurut Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (dalam Nurudin, 2007:89) mendefinisikan Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut : (a)
Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan
tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar
majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut; (b) Komunikator
dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba
berbagi pengertian dengan jutaan orang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama
lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula
dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak
saling mengenal satu sama lain; (c) pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan
ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu diartikan milik
publik; (d) sebagai sumber, komunikator massa biasamya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal
11
dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada
keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba; (e) komunikasi massa dikontrol
oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau
dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum
disiarkan lewat media massa; (f) umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya
tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung.
Misalnya, dalam komunikasi antarpesona. Dalam komunikasi ini umpan balik
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa
langsung dilakukan alias tertunda (delayed).
Beberapa asumsi pokok akan arti penting media massa menurut Dennis
McQuail dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:34-35) :
1.
Media merupakan industry yang berubah dan berkembang yang menciptakan
lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.
Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan normanorma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi
sosial lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat.
2.
Media massa merupakan sumber kekuatan – alat kontrol manajemen, dan
inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan
atau sumber daya lainnya.
3.
Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk
menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat. Baik yang bertaraf
nasional maupun internasional.
4.
Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan,
bukan saja dalam pengertian perkembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga
dalam pengertian pengambangan tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.
5.
Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan
kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian
normative yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
Adapun beberapa hal mengapa perlu mempelajari komunikasi massa saat ini
menurut Dennis McQuail dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin,
2007:35-36) :
a. Komunikasi massa adalah komunikasi melaluii media massa. Oleh karena itu,
mempelajari komunikasi massa tidak ada gunanya tanpa mengaitkan peran
12
medianya.bahkan bisa dikatakan media massa menjadi alat utama dalam proses
komunikasi massa.
b.
Saat ini masyarakat tengah memasuki era masyarakat informasi. Salah satu
ciri yang menonjol adalah penggunaan media massa sebagai alat utama dalam
pelaksanaan komunikasi. Komunikasi massa telah memunculkan revolusi baru
yakni penggunaan jasa sebagai dampak perkembangan era informasi sekarang ini.
Media massa juga bisa membawa perubahan dalam banyak hal. Artinnya, dalam
era saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari peran media massa.
c. Media massa telah mampu membentuk sepertiapa masyarakat. Masyarakat yang
demokratis bisa dibentuk melalui media massa dan begitu juga sebaliknya. Media
massa telah menjadi budaya. Ia diciptakan manusia, tetapi akhirnya media
membentuk masyarakat itu sendiri. Media mampu mengarahkan masyarakat untuk
mencapai suatu perubahan tertentu.
d.
Kajian tentang media massa khususnya dan komunikasi massa umumnya
telah memunculkan banyak kajian dalam ilmu komunikasi. Kajian tentang analisis
wacana, framing, semiotic merupakan beberapa kajian yang relatif baru. Dan
semua kajian itu menjadikan media massa sebagai sebuah bahan dasarnya. Maka,
mempelajari komunikasi massa. Bagaimana mungkin mempelajari media massa
tanpa mempelajari lingkup lebih luas yakni kajian komunikasi massa?
e. Komunikasi massa merupakan kajian yang relatif baru dalam kajian ilmu
komunikasi (khususnya di Indonesia). Dengan demikian, dibutuhkan pembahasan
yang lebih konkret dan mendalam tentang kajian tersebut. Ini juga tidak lain karena
komunikasi
massa
merupakan
kajian
yang
terus
berkembang
sehingga
membutuhkan dasar-dasar pemahaman yang memadai. Kajian komunikasi massa
akan menggugah semangat ilumuwan komunikasi agar lebih khusus membahas alat
utama dalam komunikasi massa yakni media massa.
2.2.2.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Ciri-ciri Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:19-32) , antara lain :
a. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang tetapi kumpulan orang.
Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam
sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud adalah menyerupai sebuah sistem. Sistem
13
adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan
mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan
dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian
satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Didalam
komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga media massa itu sendiri.
Menurut Ales. S TAN dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:20)
komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu
memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak dan
terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa.
Media massa disebut organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa
individu yang bertanggung jawab dalam proses komunikasi massa tersebut.
b. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Herbert Blumer dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:22)
memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan sebagai berikut :
•
Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, mempunyai
heterogenitas komunikasi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, audience
berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat
•
Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain.
Disamping itu, anatarindividu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara
langsung
•
Audience tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal
c. Pesannya bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu
kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada
khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan tidak boleh
bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk
golongan tertentu.
d. Komunikasinya berlangsung satu arah
Komunikasi yang berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik yang
bersifat tertunda atau tidak langsung.
e.
Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Dalam komunikasi massa terdapat keserempakan dalam proses penyebaran pesanpesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir
14
bersamaan namun bersifat relatif. Namun harapan komunikator dalam komunikasi
massa, pesan tetap ingin dinikmati secara bersamaan oleh para penerima pesan.
f. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya
sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknik yang dimaksud
misalnya pemancar untuk meida elektronik (mekanik atau elektronik).
g. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang,
adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media
massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah
dipahami. Dalam komunikasi massa gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter,
editor film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen,
sutradara dan lembaga sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan yang
akan dikemas dalam pesan-pesan dari media massa masing-masing.
2.2.3
Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)
Menurut Kotler dalam buku Marketing Communication: Taktik & Strategi
mendefinisikan pemasaran sebagai :
“A sociental process by which individual and groups obtains what they need
and want through creating offering, and freely exchanging product and
service of value wiith others.”
(Pemasaran adalah proses yang membentuk hubungan antara produsen
dengan individu atau kelompok dalam menyampaikan produk, yaitu barang
dan jasa, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan guna
mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan produk yang
berkualitas). (Kennedy & Soemanagara, 2006:3)
Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang tidak
sesederhana seperti berbincang-bincang dengan rekan kerja atau keluarga. Bentuk
komunikasi yang lebih rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator
pada komunikan, melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan
yang matang (Kennedy & Soemanagara, 2006 : 3).
15
Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian
‘baru’ yang disebut komunikasi pemasaran (marketing communication). Komunikasi
pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada
konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikai
dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan
sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Adapun jenis media yang dapat
digunakan adalah folder, poster, banner, flyer, televisi, radio, majalah, surat kabar,
dan media-media lainnya (Kennedy & Soemanagara, 2006:3).
Pokok kajian pembahasan komunikasi pemasaran dalam buku Marketing
Communication: Taktik & Strategi (Kennedy & Soemanagara, 2006 : 4-7) adalah
berikut ini :
a.Strategy Marketing Communication
Langkah atau jenis kegiatan pemasaran ditentukan oleh teknik-teknik semisal direct
marketing, support media, personal selling, dan promosi penjualan. Selain teknik
pemasaran tersebut, perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa penggunaan
visual dan pesan yang tepat adalah syarat utama dari keberhasilan sebuah program
promosi. Tahap-tahap komunikasi dan strategi pesan disusun untuk menumbuhkan
kesadaran atas keberadaan sebuah produk dan layanan (awareness), membangkitkan
keinginan untuk memiliki untuk memiliki atau memperoleh produk (interest) dan
mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam kajian komunikasi, tahap ini dikenal
sebagai AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action. Perencanaan
strategi marketing communication meliputi sejumlah strategi pesan dan visual, yang
secara bertahap mengikuti alur perubahan, dan perubahan itu harus diukur secara
tepat melalui riset marketing communication.
b.Perencanaan dan segmentasi potensial
Setelah menentukan pendekatan strategi, maka strategi itu dapat diaplikasikan dalam
sebuah perencanaan, dimana perencanaan ini disusun berdasarkan analisi terhadap
peluang pasar, analisis pesaing, dan pemasaran sasaran (target marketing) sehingga
dapat mengetahui hal apa yang harus dilakukan berikutnya. Dalam komunikasi
pemasaran, segmentasi merupakan hal penting dan tidak dapat diabaikan. Segmentasi
memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
dan batasan geografis. Dari beberapa segmentasi yang dituju, perlu ditetapkan
segmentasi yang dianggap potensial yang memiliki demand yang tinggi untuk
16
menghindari penghamburan biaya promosi dan waktu. Jika segmentasi potensial
dikaitkan dengan komunikasi pemasaran, penetapan segmentasi potensial ini akan
berpengaruh terhadap penetapan segmentasi potensial ini akan berpengaruh terhadap
penetapan waktu yang dibutuhkan, penetapan tahap komunikasi, penggunaan media,
berapa kali sebuah pesan harus disampaikan, dan pesan apa yang lebih dipahami
serta dapat menarik perhatian pasar sasaran.
c.Perencanaan media
Media massa dianggap sebagai media yang dapat menjangkau sasaran secara lebih
luas. Pemilihan media berkaitan dengan berapa besar biaya yang harus disiapkan.
Hal itu tentunya dilakukan melalui penelitian media atau riset media. Hasil riset
media dapat dijadikan masukan penting untuk membantu menetapkan kapan sebuah
iklan harus ditayangkan, berapa lama waktu tayang, dan berapa kali iklan harus
ditayangkan. Pada media luar ruangan pemilihan lokasi yang tepat, ukuran, dan
bentuk menjadi sebuah pertimbangan penting selain faktor daya tarik pesan dan
visual.
d.Kreatif pesan dan visual
Pesan dan visual dalam kaitannyadengan kegaitan komunikasi pemasaran dikaji
secara komprehensif, sehingga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian dan
menumbuhkan efek yang kuat. Tujuan menghasilkan pesan yang kuat adalah agar
pesan yang disampaikan melalui media itu dapat menarik perhatian khalayak.
e.Biaya komunikasi dan belanja iklan
Dalam peluncuran sebuah produk baru, perusahaan akan mengeluarkan belanja iklan
dalam jangka waktu tertentu, khususnya pada tahap untuk pencapaian awareness.
Belanja iklan yang disiapkan pada masa penggelaran itu biasanya hamper mencapai
setengah dari profit margin (selisih laba). Produk baru yang diproduksi memenuhi
sebuah jenis kebutuhan pasar, akan mengundang kehadiran pesaing baru. Kondisi itu
menjadi perhatian dalam penyusunan strategi promosi, terutama terkait dengan biaya
iklan yang telah direncanakan, akan berubah dan berfluktuasi. Pada umumnya,
anggaran yang dibutuhkan akan berada pada kisaran di atas rata-rata belanja iklan
17
sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan brand position dan
memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dimiliki.
f.Riset komunikasi pemasaran
Keberhasilan sebuah strategi komunikasi pemasaran dapat dikur dengan seberapa
besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh
konsumen. Dalam riset komonikasi pemasaran, tingkat keberhasilan diukur
berdasarkan sejauh mana iklan atau kegiatan dapat memengaruhi tingkat penjualan
sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa.
g.Konsep bisnis masa depan
Komunikasi pemasaran merupakan pendekatan interdisiplin antara disiplin
manajemen, dan disiplin komunikasi. Komunikasi pemasaran dapat dikatakan sebuah
kajian tentang komunikasi dalam lingkup manajemen dan komunikasi. Pada konteks
masa depan akan terjadinya persinggungan atara dua kajian ilmu manajemen yaitu
relationship marketing dan marketing communication, yang memiliki beberapa unsur
yang saling bertolak belakang.
2.2.3.1 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (Kennedy & Soemanagara, 2006 : 53) bertujuan
untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan bagi konsumen. Tahap pertama
yang ingin dicapai adalah perubahan pengetahuan. Dalam hal ini, konsumen
mengetahui keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan
ditujukan pada siapa. Dengan demikian, pesan yang disampaikan menunjukkan
informasi penting dari produk itu. Tahap kedua adalah tahap perubahan sikap, yang
ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan),
dan conation (perilaku). Tahap ketiga adalah perubahan yang dikehendaki.
Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang positif yang mengarah pada
keinginan untuk mencoba produk.
Pada tahap perubahan pengetahuan, pesan komunikasi baik verbal maupun
non verbal diarahkan pada pembombastisan informasi tentang produk, mulai dari
merek, fungsi, kegunaan, kemasan, dan figur pengguna produk. Pada tahap
perubahan sikap, iklan bertujuan untuk memperkuat kedudukan merek dengan
18
menggunakan strategi pesan seperti kelebihan produk, gaya hidup, dan citra
perusahaan. Sedangkan pada tahap perubahan perilaku, pesan bertujuan untuk
menunjukkan alasan mengapa produk ini adalah produk terbaik jika dibandingkan
dengan produk-produk lainnya dan menumbuhkan emosional terhadap brand.
2.2.4
Media Baru
Mark Poster (dalam Littlejohn dan Foss, 2009: 413) mengemukakan bahwa
adanya periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan, khususnya
dunia maya akan mengubah masyarakat. Dapat digambarkan sebagai:
1)
Dua arah
2)
Di luar kendali situasi
3)
Demokratisasi
4)
Mengangkat kesadaran individu
5)
Orientasi individu
Media baru dianggap lebih interaktif dan menciptakan sebuah pemahaman
baru tentang komunikasi pribadi. Dunia maya memberikan tempat pertemuan semu
yang memperluas dunia sosial, menciptakan peluang pengetahuan baru, dan
menyediakan tempat untuk berbagi pandangan secara luas.
2.2.5
Sosial Media
Dalam buku How to Make Money with Social Media dijelaskan media sosial
adalah:
“social media are the digital tools that enable a two way conversation
between your prospects or customers and your business”.
(Media sosial adalah alat digital yang memungkinkan komunikasi 2(dua) arah
antara pelanggan dan bisnis kita). ( Turner, 2011: 33)
Penggunaan internet jejaring sosial menurut Onggo (2004: 4) memiliki
banyak keunggulan, diantaranya yaitu:
1) Jejaring sosial dapat bekerja melalui internet selama 24 jam dan 7 hari seminggu
penuh. Maka, jejaring sosial dapat berpromosi tanpa henti dalam keadaan
koneksi yang tersambung dengan baik.
19
2) Jejaring sosial mudah dan sederhana dalam pengoperasiannya. Sehingga baik
pelaksana promosi ataupun target audiens sama-sama dapat menjangkau kapan
saja dan dimana saja.
3) Melalui jejaring sosial dapat memungkinkan untuk menguasai target audiens
secara menyeluruh.
4) Jejaring sosial menyajikan beraneka ragam aplikasi dalam bentuk audio visual.
Sehingga dapat menampilkan video, lagu, maupun pengunduhan. Bahkan bisa
melakukan diskusi satu sama lain melalui video call.
5) Jejaring bersifat global yang mencakup lingkup nasional dan internasional.
2.2.6
Facebook
Facebook adalah situs pertemanan popular yang berasal dari Amerika, yang
dibuat oleh Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004. Untuk wilayah
Indonesia saja, ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif, 33 juta pengguna aktif
per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam
pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai
perangkat mobile per harinya. (Susanto, 2013).
Julianita (2012: 35-62), menjelaskan beberapa manfaat dari penggunaan
Facebook, diantaranya :
1.Mempermudah komunikasi
Sebagai makluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain dan interaksi tersebut
dapat terjalin dengan baik melalui adanya komunikasi. Komunikasi adalah hal yang
sangat penting dan salah satu dasar kita sebagai manusia. Facebook tentu saja
menyediakan beragam fasilitas yang dapat mempermudah komunikasi kita yaitu :
a.Status:
merupakan fasilitas dimana kita bisa berkomunikasi dengan
semua facebookers
(panggilan untuk pengguna facebook), dimana kita bisa menuangkan semua yang
kita pikirkan ataupun yang kita rasakan.
b.Wall:
merupakan fasilitas facebook untuk saling mengirimkan pesan
dalam bentuk
tulisan, foto maupun tautan bagi sesama pengguna facebook, dimana pesan tersebut
tercantum dengan jelas waktu pengirimannya dan dapat dilihat secara umum.
20
c.Message:
merupakan fasilitas facebook untuk mengirimkan pesan dalam bentuk tulisan,
lampiran file, ataupun foto bagi sesama facebookers secara ‘privat’.
d.Grup (Group):
keberadaan grup mempermudah kita berkomunikasi dengan orang yang mempunyai
‘minat’ relatif sama dengan kita maupun mempunyai latar belakang yang sama.
Facebook akan mengirimkan pemberitahuan otomatis kepada semua anggota grup
terkait dengan segala aktivitas yang terjadi di grup.
e.Halaman (Fan Page):
Banyak orang yang memanfaatkan ‘halaman’ untuk mengkomunikasikan tempat atau
bisnis lokal, perusahaan, organisasi, institusi, merek, dan lain sebagainya.
f.Catatan (Note):
fasilitas ini memungkinkan kita untuk berbagi cerita ataupun informasi dalam format
yang lengkap berupa tulisan.
g.Acara (Event):
merupakan undangan virtual di facebook. Fasilitas ini sangat efisien karena tidak
perlu mengeluarkan banyak uang untuk mencetak undangan dan tidak perlu repot
mengantarkan undangan ke setiap orang.
h.Chat Facebook:
fasilitas ini mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan kerabat dan
memungkinkan kita untuk berbicara tatap muka melalui aplikasi “panggilan video”.
2.Menambah teman.
Dengan adanya facebook, kita dapat menambah teman sebanyak yang kita mau
dengan mudah.
3.Curhat.
Sebagian besar facebooker mengaku senang curhat di facebook. Namun tidak boleh
lupa kalau ada puluhan bahkan mungkin ribuan orang yang membaca dan menilai
status kita dengan pemikiran yang berbeda-beda.
4.Hiburan.
Facebook mampu menghilangkan kejenuhan di tengah rutinitas sehari-hari melalui
aplikasi-aplikasi dan beragam permainan yang dapat dinikmati.
21
5.Ajang promosi.
Promosi melalui facebook jauh lebih efektif dan efisien, karena tidak perlu
mengeluarkan banyak uang untuk mencetak brosur atau memasang banner misalnya.
6.Ajang jual-beli.
Banyak toko online menggunakan facebook sebagai fasilitas untuk berdagang.
Biasanya pebisnis akan menampilkan foto produk yang ingin dijual, lalu bagi yang
berniat membeli dapat member komentar dalam foto tersebut, kemudian transaksi
pembayaran dilakukan melalui sistem transfer, baru setelah itu barang akan
dikirimkan kepada pembeli.
2.2.7 Brand
Kotler berpendapat bahwa:
“Brand is a name, term, design, design, symbol, or combination of them,
intended to identify the goods or services of one seller or group of seller
and to differentiate them from those competitors”.
(Merek adalah nama, istilah, desain, simbol, atau kombinasi dari
keempatnya yang dapat mengidentifikasi produk atau jasa dari penjual atau
kelompok penjual dan untuk mengidentifikasi mereka dari para
competitor). (Sadat, 2009:19)
Sementara itu, menurut De Chernatony dan McDonald berpendapat
bahwa:
“Brand is an identifiable product, service, person or place, augmented in
such a way that the buyer or user perceives relevant, unique, sustainable
added values which match their needs most closely”.
(Merek adalah suatu identitikasi produk, jasa, orang atau tempat, yang
ditambahkan sedemikian rupa bahwa pembeli atau pengguna merasa
relevan, unik, nilai tambah yang berkelanjutan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka yang paling erat). (Sadat, 2009:19)
22
2.2.7.1 Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Kesadaran merek (Suyanto, 2010:80) merupakan kemampuan merek untuk
muncul dalam benak konsumen ketika sedang memikirkan produk tertentu dan
seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan.
Piramida kesadaran merek dari tingkat terendah sampai dengan tingkat
tertinggi adalah (Durianto, Sugiarto, & Budiman, 2004:6-7) :
1.Unaware of brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling rendah dalam
piramida kesadaran merek, di mana konsumen tidak menyadari suatu merek.
2.Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek,
dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali
lewat bantuan (aided recall).
3.Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah pengingatan kembali
sautu merek tanpa bantuan (unaided recall).
4.Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain,
merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak
konsumen.
Gambar 2.1 Piramida Kesadaran merek
(Sumber : Durianto, Sugiarto, & Budiman, 2004:7)
23
2.2.7.2 Peran Brand Awareness
Menurut Durianto, Sugiarto dan Budiman (2004: 8-9), kesadaran merek
menciptakan suatu nilai. Penciptaan nilai ini dapat dilakukan dengan 4 cara, yakni:
1)Jangkar yang menjadi cantolan bagi asosiasi lain
Suatu merek yang kesadarannya tinggi akan membantu asosiasi-asosiasi melekat
pada merek tersebut karena daya jelajah merek tersebut menjadi sangat tinggi di
benak konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran suatu
merek rendah, suatu asosiasi yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada
merek tersebut.
2)Familier/rasa suka
Jika kesadaran merek kita sangat tinggi, konsumen akan sangat akrab dengan merek
kita, dan lama kelamaan akan timbul rasa suka yang tinggi terhadap merek yang kita
pasarkan.
3)Substansi/komitmen
Kesadaran merek dapat meningkatn keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat
penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas merek tinggi, kehadiran
merek itu akan selalu dapat kita rasakan. Sebuah merek dengan kesadaran konsumen
tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
1.Diiklankan secara luas
2.Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu
3.Jangkauan distribusi yang luas
4.Merek tersebut dikelola dengan baik
Karena itu, jika kualitas dua merek adalah sama, kesadaran merek akan menjadi
faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian
4)Mempertimbangkan merek
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi merek-merek
yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan diputuskan merek
mana yang akan dibeli. Merek dengan top of mind yang tinggi mempunyai nilai
pertimbangan yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek
24
tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam benak konsumen. Biasanya merek-merek
yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah yang disukai atau dibenci.
2.2.7.3 Fungsi Merek
Menurut (Ambadar , Abidin, & Isa, 2007) merek mempunyai dua fungsi :
1.Merek memberikan identifikasi terhadap suatu produk sehingga konsumen
mengenali merek dagang yang berbeda dengan produk lain.
2.Merek membantu untuk menarik calon pembeli.
2.3 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini pada intinya ingin melihat media sosial Facebook dapat
bermanfaat sebagai saluran untuk membantu mempermudah komunikasi Selagi
Muda yang nantinya akan berpengaruh terhadap Brand Awareness seperti yang
tergambarkan dalam kerangka pikiran berikut ini:
Facebook :
Brand Awareness:
1.
Status
1.
Unaware of Brand
2.
Message
2.
Brand Recognition
3.
Halaman (Fan Page)
3.
Brand Recall
4.
Acara (Event)
4.
Top of Mind
5.
Chat Facebook
(Durianto, Sugiarto dan
(Julianita, 2012: 35-62)
Budiman, 2004: 7)
Variebel X
Variabel Y
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Download