BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori umum yang berkaitan dengan topik dibahas Pada pembahasan mengenai teori umum, menjelaskan apa saja teori– teori yang digunakan untuk penelitian ini. 2.1.1 Komunikasi Menurut Raymond S. Ross, komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa yang dapat membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan apa yang dimaksud komunikator (Mulyana, 2007: 69). Ilmu komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia, dan karenanya, kita nyatakan ilmu ini sebagai ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar manusia (Vardiansyah, 2004 : 8). Komunikasi adalah sarana untuk mengirim pesan, makna pesan ini diinterpretasikan dengan melihat konteksnya (Rejeki, 2010 : 50). Kesimpulan yang diambil penulis, komunikasi adalah proses penyampaian pesan antar manusia. Keterkaitan dengan penelitian adalah bagaimana perusahaan dapat membangun berkomunikasi dengan publiknya dan pengelolaan citra perusahaan melalui social media. 11 12 2.1.1.1 Proses Komunikasi Harold Laswell (dalam Deddy Mulyana, 2007:69) mengatakan, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana ?” (Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?). Dengan begitu dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : 1. Sumber (Source) : Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Untuk menyampaikan apa yang ada dalam hatinya (perasaan) atau dalam kepalanya (pikiran), sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut ke dalam seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding). 2. Pesan (Message) : yaitu apa yang akan dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen : makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. 3. Saluran atau Media (Channel) : yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. 13 4. Penerima (Receiver) : yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola piker dan perasaannya, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandianbalik (decoding). 5. Efek (Effect) : yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan sebagainya. Gambar 2.1 Berlos’s SMCR Model Of Communication (Sumber : communicationtheory.org / 22 Juli 2013, 16. 47) 14 2.1.2 Media Baru Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis, ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak dengan menggunakan saluransaluran komunikasi ini.Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new media). New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan, (instan messaging -IM) dan telepon genggam (West dan Turner, 2009 : 41). Internet merupakan alat yang banyak dipakai masyarakat pada saat ini. Teknologi komunikasi ini banyak dipakai karena dapat digunakan di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan tentunya mudah digunakan. Media internet sangat melekat di masyarakat, karena dapat berkomunikasi dari dalam negeri hingga ke luar negeri dan mengetahui informasi di belahan dunia, serta menjalin kerjasama untuk mempromosikan suatu produk ataupun jasa. Menurut Lee M dan Carla Johnson (2007 : 382-383), internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information superhigway), dan memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari ribuan komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan. Tanpa tergantung dari sistem operasi jaringan yang lain atau komputer pribadi, internet menawarkan beberapa mode pertukaran informasi : a. E-mail, merupakan sumber dominan lalu lintas dan sarana penyampaian yang mudah disesuaikan. 15 b. World Wide Web (WWW), merupakan anjungan multimedia pertama. Pada umumnya masyarakat mengetahui istilah ini sebagai website. (Misalnya: www.facebook.com, www.yahoo.com, dan sebagainya). c. IRC (Internet Relay Chat), merupakan percakapan berbasis teks secara langsung. 2.1.2.1 Karakteristik New Media Menurut (Jan van Dijk, 2006 : 4-9) mencirikan media baru dalam beberapa karakteristik sebagai berikut : 1. Integrasi (Integration) Karakteristik utama media baru secara struktural adalah integrasi antara telekomunikasi, data komunikasi, dan komunikasi massa dalam satu media tunggal. Ini yang disebut proses konvergensi. Karena itu, media baru sering disebut multimedia. Integrasi dapat terjadi pada salah satu ranah berikut. a. Infrastruktur—misalnya menggabungkan sambungan transmisi dengan peralatan yang berbeda untuk telepon dan komunikasi data komputer. b. Transportasi—misalnya telepon Internet dan web TV menumpang pada televisi satelit atau televisi kabel. c. Manajemen—misalnya sebuah perusahaan kabel yang terjun menggeluti layanan telepon dan sebuah perusahaan telepon yang terjun menggeluti televisi kabel. d. Layanan—misalnya kombinasi layanan komunikasi dan informasi di Internet. 16 e. Jenis data—menyatukan suara, data, teks, dan gambar. Integrasi ini mengarah pada penggabungan bertahap telekomunikasi, komunikasi data, dan komunikasi massa, bahkan mungkin perbedaan makna ketiga istilah ini akan hilang. 2. Interaktivitas (Interactivity) Karakter struktural media baru yang kedua dalam revolusi komunikasi adalah kemunculan media interaktif. Secara umum, interaktivitas adalah urutan aksi dan reaksi. Van Dijk dan de Vos menawarkan definisi operasional interaktivitas yang seharusnya berlaku untuk komunikasi tatap muka. Kedua peneliti ini mendefinisikan interaktivitas pada empat tingkat akumulatif— dengan landasan bahwa konsep interaktivitas bersifat multidimensi. Pada level pertama, interaktivitas adalah kemungkinan untuk membangun komunikasi dua sisi atau multilateral komunikasi. Ini adalah dimensi ruang. Semua media digital menawarkan kemungkinan ini sampai batas tertentu. Level kedua interaktivitas adalah derajat sinkronisitas. Ini adalah dimensi waktu. Hal ini juga diketahui bahwa urutan aksi dan reaksi (yang tidak terganggu) biasanya meningkatkan kualitas interaksi. Level ketiga interaktivitas adalah cakupan kontrol yang dilakukan oleh para pihak yang berinteraksi. Ini adalah dimensi perilaku, yang didefinisikan sebagai kemampuan pengirim dan penerima untuk berganti peran setiap saat. Dengan kata lain, ini tentang kontrol atas peristiwa dalam proses interaksi. Interaktivitas dalam hal kontrol adalah dimensi yang paling penting dalam semua definisi interaktivitas dalam kajian media dan komunikasi. 17 Level keempat dan tertinggi interaktivitas adalah bertindak dan bereaksi dengan memahami makna dan konteks. Ini adalah dimensi mental—kondisi yang diperlukan untuk interaktivitas penuh, misalnya, dalam percakapan fisik dan komunikasi melalui komputer. 3. Kode Digital (digital code) Kode digital merupakan karakteristik media secara teknis yang hanya digunakan untuk mendefinisikan bentuk baru operasi media. Namun, kode digital memiliki konsekuensi yang besar besar untuk komunikasi. Kode digital berarti bahwa dalam menggunakan teknologi komputer, setiap sitem informasi dan komunikasi dapat diubah dan ditransmisikan dalam bentuk rangkaian satu dan nol yang disebut bit. Kode buatan ini menggantikan kode alami pembuatan serta transmisi informasi dan komunikasi analog. Efek besar pertama dari transformasi semua isi media dalam kode digital yang sama adalah keseragaman dan standarisasi isi. Bentuk dan substansi tidak dapat dipisahkan dengan mudah seperti yang dikira oleh banyak orang. 2.1.3 Pengertian Internet Internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis; pendidikan dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara (Brien, 2003 : 3) (Allan, 2005 : 5) internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut internet protocol (IP) 18 dan transmission control protocol (TCP). Protokol adalah spesifikasi sederhana mengenai bagaimana komputer saling bertukar informasi Dari definisi diatas, dapat disimpulkan internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang terhubung secara fisik dengan penggunanya lebih dari 200 negara. 2.1.4 Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Public relations adalah fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menajdi sasaran keberhasilan dan kegagalannya. (Nova, 2009 : 35) Menurut (Putra, 2009 : 46) “public relation is a profession, an academic field of study and an industry, when an organization is under crisis or having problem, it is also the public relations who is in duty to speak out the case”. Jika diterjemahkan public relations adalah sebuah profesi, bidang studi akademik dan industri, ketika sebuah organisasi berada dalam krisis atau memiliki masalah, public relations merupakan pihak yang bertugas untuk berbicara masalah tersebut. Sedangkan menurut Public Relations News (Kasali, 2008 : 7) public relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap– sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program–program penerimaan publik. komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan 19 Jadi kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, public relations adalah fungsi manajemen yang menjalankan program–program komunikasi, melakukan evaluasi terhadap publik perusahaannya dan pihak yang berbicara saat perusahaan dalam masalah atau krisis. Jika dikaitkan pada penelitian, di dalam perusahaan, public relations bertugas menjalankan program-program komunikasi melalui social media. Dalam pelaksanaannya seperti yang diungkapkan public relations menggunakan komunikasi (Ardianto, 2004 : 92) untuk memberitahukan, mempengaruhi maupun mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang dicapai dalam kegiatan public relations pada intinya adalah citra baik (good image), itikad baik (good will), saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciation) dan toleransi (tolerance). Fact Finding Define Problems Planning and Programing Action and Communication Evaluation 2.2 Bagan Proses Public Relations (Cutlip, 2003 : 38) 20 2.1.5 Fungsi Public Relations Fungsi Public Relations, Menurut (Center, 2004 : 42) mengemukakan bahwa fungsi Public Relations meliputi hal-hal sebagai berikut : Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum Membina hubungan secara harmonis antar organisasi dan publik , baik internal maupun eksternal. Jika ditarik kesimpulan, fungsi public relations dapat dibagi menjadi 2, fungsi internal yang ditujukan bagi perusahaan dan fungsi eksternal yang ditujukan bagi publik. 2.1.6 Strategi Public Relations (Publikasi) PR diperhitungkan sebagai langkah terbaik perusahaan dalam menjaga, memelihara, mengelola dan menciptaka citra positif bagi perusahaan. PR diharapkan mampu mengelola citra positif perusahaan dimata konsumen hingga konsumen tetap loyal prodk maupun krediilitas perusahaan. Strategi PR harus membuahkan hasil pada saat krisis terjadi pada perusahaan ataupun sebelum krisis tersebut berakhir. Untuk itu seorang PR harus tahu apa saja strategi PR yang dapat digunakan saat menghadapi krisis atau menciptakan citra positif serta mempublikasikan perusahaan ke masyarakat. 21 Terdapat 7 strategi PR oleh Philip Kotler ( dalam Soemirat & Ardianto, 2007 : 14) yang disingkat menjadi PENCILS yaitu Publikasi, Event, News, Community Involvement, Identity Media, Lobbying , Social Investment. Jika dikaitkan pada penelitian ini, strategi PR yang digunakan yaitu Publikasi melalui social media (facebook & twitter) oleh PT MNC Pictures. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1110) publikasi (pub.li.ka.si) adalah pengumuman atau penerbitan. Memublikasikan (me.mub.li.ka.si) adalah mengumumkan, menerbitkan, menyiarkan atau menyebarkan. Publikasi berbeda dengan publisitas. Banyak orang yang menyamakan pengertian dari kedua kata ini. Menurut Lesly (1992:6) dalam buku Iriantara (2011:190) menyatakan publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Kesimpulan yang dapat diambil adalah publikasi merupakan menyebarkan pesan yang direncanakan melalui media untuk kepentingan tertentu. 2.1.7 Agenda Setting Theory Teori Penentuan Agenda atau yang biasa disebut teori agenda setting adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat, penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan 22 mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Disini audience atau komunikan berperan pasif dalam menerima informasi dan hanya menerima konstruksi-konstruksi informasi yang disampaikan oleh media massa. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang teori agenda setting adalah: 1. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan, mereka menyaring dan membentuk isu. 2. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.(Agenda Setting Media Massa, Apriadi Tamburaka, 2012 : 25) Teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw dalam “Public Opinion Quarterly”, adalah salah satu teori tentang proses dampak media atau efek komunikasi massa terhadap masyarakat dan budaya. Agenda setting menggambarkan kekuatan pengaruh media yang sangat kuat terhadap pembentukkan opini masyarakat, karena media memberi tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting (Rakhmat, 2007 : 68). Agenda setting mempunyai fungsi yaitu media mengacu pada kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, yaitu mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik (Tankard, 2005 : 261, dalam Effendy 2003 :189-190). Teori agenda setting bisa dilihat dari 23 seringnya media massa memilihkan topik tertentu bagi pemirsa atau pembaca sehingga mereka menjadi akrab dengan topik tersebut dan dianggap penting. Cohen (1963), hampir satu dasawarsa sebelum McCombs dan Shaw mengemukakan teori Agenda Setting, dengan singkat menyatakan asumsi dasar model ini bahwa membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, memberikan clues tentang mana issue yang lebih penting (Rakhmat, 2007 : 68). Pemberitaan suatu masalah atau peristiwa saat diterima individu berdasarkan apa yang dilihat, timbul suatu pemikiran aktif dalam diri individu tersebut. selama proses berlangsung, individu mengevaluasi pesan yang diterimanya berdasarkan pengetahuan dan sikap yang dimiliki sebelumnya, dan pada akhhirnya akan terjadi perubahan atau terbentuknya sikap yang baru terhadap isu atau berita yang disampaikan oleh media. Efek media massa diukur dengan membandingkan dua pengukuran yaitu agenda media dan agenda khalayak. Menurut Manhein (dalam The Agenda Setting Of Mass Media, Effendy, 2003 : 288) agenda media dimensi-dimensinya yaitu : (1.) Visibility (visibilitas), yakni jumlah dan tingkat menonjolnya acara; (2.) Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak), yakni relevansi isi acara dengan kebutuhan khalayak; (3.) Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa. Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensinya adalah (1.) Familiarity (keakraban (derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu)); 24 (2.) Personal salience (penonjolan pribadi (relevansi kepentingan dengan ciri pribadi)); (3.) Favorability (kesenangan (pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita)). Untuk agenda kebijakan, dimensi-dimensinya adalah (1.) Support (dukungan (kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu)); (2.) Likelihood of action (kemungkinan kegiatan (kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan)); (3.) Freedom of action (kebebasan bertindak (nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah). Karena pembaca dan pemirsa serta pendengar memperoleh kebanyakan informasi melalui media massa, maka agenda setting tentu berkaitan dengan masyarakat (public agenda). Agenda masyarakat diketahui dengan menanyakan kepada anggota-anggota masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka bicarakan kepada orang lain atau apa yang mereka anggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian masyarakat (community salience) ( dalam Psikologi Komunikasi, Rakhmat, 2007 : 68). Di Indonesia sendiri sudah banyak media massa yang menerapkan teori ini. Berbagai motif dan tujuan dijadikan kenapa media massa menggunakan teori agenda setting untuk mengkonstruksi suatu informasi. Umunya terkait untuk menaikan rating pada suatu media atau menyangkut kepentingan- 25 kepentingan dari pemilik perusahaan media, pemodal ataupun pemegang kekuasaan. 2.2 Teori Khusus Pada pembahasan teori khusus ini akan membahas teori – teori yang berhubungan dengan judul pembahasan penelitian ini. 2.2.1 Social media Menurut (Safko, 2010 : 5) “social media is only a new set of tools, new technology that allows us to more efficiently connect and build relationships with our customers and prospects. It is doing what the telephone, direct mail, print advertising, radio, televison, and billboards did for us up until now. But social media is exponentially more effective”. Jika diartikan makan media sosial adalah sebuah set alat – alat baru, teknologi baru, yang memungkinkan kita untuk lebih terhubung secara efisien dan membangun hubungan dengan konsumen kita dan prospek–prospek. Hal tersebut dilakukan dengan telepon, direct mail, iklan cetak, radio, televisi, dan billboards untuk mengangkat kita sampai sekarang. Tetapi media sosial secara exponensial lebih efektif. Menurut (Brogan, 2010 : 11) “social media is a new set of communication and collaboration tools that enable many types of interactions that were previously not available to the common person”. Jika diterjemahkan media sosial adalah sebuah set baru dari komunikasi dan kolaborasi alat–alat yang dapat menerima berbagai interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang–orang biasa. 26 Social media yang berbasis web 2.0 adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan, serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Kesimpulan dari social media adalah fitur berbasis website yang memungkinkan berinteraksi dengan dan membangun hubungan dengan konsumen atau komunitas. Gambar 2.3 Social Media yang telah diciptakan dan digunakan (http://www.socialsearchmobile.org/engage-forum-social-media-conference/ 22 juli 13, 21.34) 27 Fungsi dari social media itu sendiri : Gambar 2.4 Fungsi-Fungsi Social Media (http://www.citeworld.com/socialcollaboration/20596/why-every-companyneeds-social-media-specialist, 22 juli 13, 21.40) Jika dikaitkan dengan penelitian ini, social media memiliki fungsi dimana digunakan untuk mensosialisasikan citra positif PT MNC Pictures. Dimana melalui social media (facebook & twitter) yang dipilih oleh PT MNC Pictures, PT MNC Pictures berusaha mengoptimalkan (optimalization) penggunaannya dengan memberikan pesan (message) yang menghibur (entertainment), interactive, commercial dan mendapatkan feedback secara langsung. Serta dapat membangun sebuah community atau pun forum bagi banyak orang (people) yang berkaitan dengan MNC Pictures. Dalam penelitian ini social media dikaitkan dengan kegiatan Public Relations dan penggunaannya dalam pengelolaan citra postif dari suatu perusahaan. Hal ini dipertegas dimana salah satu kegiatan public relations 28 adalah menulis atau yang sering disebut dengan istilah PR Writing. Dalam hal ini social media dijadikan sebagai sarana menulis yang ditujukan bagi khalayaknya. Gambar 2.5 Social Media dengan PR, Marketing dan Costumer Service (http://www.academyofworldbusiness.com/wp/, 22 Juli 2013, 21,45) Pada gambar diatas menunjukkan bahwa social media dijadikan sebagai media untuk melakukan kegiatan public relations, marketing dan costumer service. Hal ini menunjukkan social media memiliki tempat tersendiri dimana klien-klien mulai melirik social media sebagai sarana berkomunikasi dengan perusahaan. 29 2.2.2 Facebook Menurut (Kurniali, 2009 : 1) facebook adalah situs pertemanan populer yang berasal dari Amerika. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari tiga belas tahun dan memiliki sebuah alamat email yang valid. Facebook memperkenankan para penggunanya untuk saling berbagi informasi, berhubungan dengan pengguna lain serta menciptakan brand awareness (Riese, Pennisi, & Major, 2011 : 1). Seperti yang diketahui, facebook adalah jaringan yang berorientasi pada pertemanan yang diciptakan oleh Mark Zucheberg pada tahun 2004. Sudah lebih dari 640 juta orang membuat profil pada layanan facebook dan hal ini menjadikan facebook sebagai social media terbesar di dunia. Penggunaan Facebook telah menciptakan banyak fungsi (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 3). Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu : 1. Untuk menuliskan berbagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai perasaan anda. 2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada temanteman. 30 3. Mencari teman-teman baru di dunia maya. 4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure. 5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter. 6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung. 7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia maya. 8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu. 9. Bisa digunakan untuk berbisnis. Kelebihan dan kekurangan dari facebook, antara lain : A. Kelebihan 1. Tampilannya lebih sederhana dan clean, tidak banyak iklan yang dipajang disana-sini, hanya ada dua iklan saja yang otomatis berubah. 2. Memiliki fasilitas tag foto, jadi dalam sebuah foto kita bisa memberikan keterangan pada foto tersebut, ketika kursor mouse diarahkan tentu saja akan berisi keterangan mengenai apa yang ada dalam foto tersebut, seperti nama masing-masing orang yang ada dalam foto. 3. Memiliki aplikasi yang jumlahnya cukup banyak. 4. Memiliki fasilitas chat, yang memungkinkan penggunanya bisa chat secara langsung dengan friends jika sedang online. 5. Memiliki fasilitas untuk mengiklankan produk atau usaha yang kita miliki. 31 6. Proses request friend yang tidak rumit, untuk merequest cukup dengan meng-add dan memasukan kode captcha (security code) saja. 7. Informasi yang ditampilkan di facebook umumnya adalah data personality yang dibuat dengan benar. 8. Memiliki fasilitas Privacy Setting, kamu bisa men-setting siapa saja yang boleh mengakses informasi di profile kamu, dan siapa yang tidak diperbolehkan. B. Kekurangan 1. Uncustomize, artinya facebook belum mengijinkan usernya untuk memodifikasi template, warna, kursor, background dan lainnya. 2. Banyaknya aplikasi yang di pasang di facebook terkadang membuat aksesnya menjadi lebih lambat, untuk itu mendingan kamu sesuaikan saja aplikasi sesuai dengan kebutuhan. 3. Facebook terkadang lama untuk di akses, mungkin karena usernya sudah banyak. 4. Fitur chat yang masih sangat sederhana. 5. Banyak user facebook lama (old facebook) yang tidak menyukai tampilan facebook yang baru. (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 10) 32 2.2.3 Twitter Menurut (Brogan, 2010 : 99) “Twitter is a great place, to share ideas, an idea bank, a place to gather information, to inspire thoughts, or to see what your friends are doing”. Jika diartikan Twitter adalah sebuah tempat yang bagus untuk berbagi ide–ide, bank ide, tempat mengumpulkan informasi, menginspirasi pikiran, atau melihat apa yang dilakukan oleh oleh teman–temanmu. Menurut (Juju & MataMaya, 2009 : 2-3) Twitter adalah sebuah web dan layanan mikroblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140 karakter. Pembaharuan di twitter dikenal dengan sebutan tweets. Twitter diluncurkan pada bulan juli 2006 dan sejak itu lebih dari 175 juta orang telah menjadi pengguna layanan ini. Kesimpulan yang didapat, Twitter adalah social media yang memberikan kemudahan bagi penggunanya (followers) untuk mendapat informasi berupa teks. Keterkaitan dengan penelitian, twitter adalah salah satu social media yang digunakan untuk mengelola citra dan memberikan 33 informasi terbaru dari MNC Pictures mulai dari I Drama, FTV (Film televisi) & informasi mengenai casting. Twitter sendiri memilik fungsi yang serupa dengan Facebook seperti yang diungkapkan (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 3). Fungsifungsi tersebut yaitu : 1. Untuk menuliskan bebagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai perasaan anda 2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada teman-teman. 3. Mencari teman-teman baru di dunia maya. 4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure. 5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter. 6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung. 7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia maya. 8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu. 9. Bisa digunakan untuk berbisnis. Kesimpulan yang dapat diambil, fungsi Twitter adalah berbagi informasi kepada sesama pengguna (followers) melalui internet dimana informasi yang disampaikan dapat berupa gambar (foto), video, lagu, perubahan status, berita dan informasi lainnya. 34 Keterkaitan dengan penelitian adalah Twitter digunakan sebagai media berbagi informasi mengenai MNC Pictures itu sendiri dengan produk– produk yang dihasilkan seperti I Drama, Film Televisi, Open casting. Biasanya yang dibagikan dalam twitter adalah poster, trailer, sinopsis, jadwal tayang, lokasi casting. Kelebihan dan kekurangan twitter, antara lain : A. Kelebihan 1. Alat komunikasi yang cepat dan tanggap. 2. Semua orang bisa mengikuti orang lain, kecuali diblokir. 3. Tak perlu log in untuk mendapatkan update, karena bisa menggunakan pembaca RSS. 4. Navigasi yang mudah dan tampilan yang sederhana. 5. Pengguna yang memiliki banyak pengikut, berpotensi mendatangkan iklan, sehingga bisa menguntungkan penggunanya. 6. Bisa mengganti tema, background, maupun warnanya. 7. Bebas dari banner iklan 8. Mudah dinavigasi dan memperbarui, “link to” dan mempromosikan apapun. 9. Menjangkau lebih luas tidak hanya antara teman 10. Satu feed untuk semua pengguna dan siapa pun dapat mengikuti orang lain kecuali diblokir 11. Alat komunikasi yang murni dan cepat tanggap, sangat interaktif 12. Banyak aplikasi lain maupun widget yang sedang dikembangkan (Twitterific, Summize, Twhirl, dll) 35 13. Pesan teks SMS berpotensi untuk memberi pendapatan dari jaringan nirkabel 14. Potensi periklanan di masa mendatang atau perusahaan berbasis langganan 15. Twitter mungkin lebih terukur dari Facebook dan memberikan keuntungan biaya B. Kekurangan 1. Terbatas hanya bisa menuliskan teks 140 karakter. 2. Mudah disalahgunakan untuk melakukan spam. 3. Tidak bisa mengelompokkan mana teman, keluarga, atau orang lain. 4. Tidak dapat menulis informasi profil lengkap pemiliknya. 5. Kemampuan terbatas: menemukan orang-orang, mengirim pesan singkat, balasan langsung 6. Tidak semua orang menemukan manfaat langsungnya 7. Lebih menekankan pada penghitungan follower 8. Mudah disalahgunakan untuk spam dan meningkatkan tingkat kebisingan 9. Relatif lebih kecil basis pengguna diinstal 10. Belum ada strategi keuangan yang mudah dan jelas. (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 11) 36 2.2.4 Citra Menurut (Henslowe, 2000) Image can defined as being : the impression gained according to the level of knowledge and understanding of facts (about people, products, situations). Yang jika diartikan citra dapat didefinisikan sebagai kesan yang didapat menurut tingkatan pengetahuan dan pemahaman akan fakta (orang-orang, produk, situasi). Menurut (Soemirat & Ardianto, 2007 : 114) citra berakar nilai-nilai kepercayaan yang diberikan, konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang diberikan individu-individu, akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu yang sering disebut citra. Menurut David A. Arker, John G Mayer yang dikutip oleh Nova menjelaskan bahwa citra adalah seperangkat anggapan, impresi atau gambaran seseorang/sekelompok orang mengenai suatu objek yang bersangkutan. (Firsan Nova, 2011 : 298) Kesimpulan yang dapat diambil, citra adalah kesan yang didapat individu-individu berakar dari nilai-nilai kepercayaan dimana nantinya akan mengalami suatu proses untuk membentuk suatu opini publik yang luas dan abstrak. Keterkaitan dengan penelitian ini, citra positif suatu perusahaan merupakan cerminan dari perusahaan tersebut untuk dapat dikenal luas oleh publik. 37 2.2.4.1 Jenis Citra Menurut Frank Jefkins dalam buku Essential of Public Relations yang dikutip oleh Soemirat, Citra dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Mirror Image (Citra bayangan). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai kita. 2. Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya. 3. Multiple Image (Citra Majemuk). Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi kita. 38 4. Corporate Image (Citra Perusahaan). Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. 5. Wish Image (Citra Yang Diharapkan). Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya (Soemirat dan Ardianto,2007:117). 2.3 State Of The Art Ada beberapa penulisan sebelumnya, yang dilakukan mengenai Public Relations, social media dan citra perusahaan : 1. ‘Public Relations Excellence 2010’ oleh James Gurnig dan Larissa Grunig dalam Journal of Professional Communication (1) 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator-indikator yang dapat mengidentifikasikan kualitas dari hubungan korporat yang dilakukan secara praktis oleh Public Relations. Penelitian ini menggunakan teori umum Public Relations dan opini publik. Penlitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan teknik studi kepustakaan dan fenomenologi. 2. “Professionalism: social media outreach” Collier, Roger. Canadian Medical Association. Journal 184. 11 (Aug 7, 2012): E587-8. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas komunikasi 39 melalui media social dapat dibuat dan profesionalisme dalam peningkatan kualitas komunikasi tersebut. Studi kasus dilakukan pada pengguna facebook, twitter dan LinkedIn. 3. “THE INFLUENCE OF CORPORATE COMMUNICATIONS ON CORPORATE IMAGE - THE PICTURE OF THE CROATIAN CAR MARKET” oleh Piric, Valentina. An Enterprise Odyssey. International Conference Proceedings: 1834-1845. Zagreb: University of Zagreb, Faculty of Economics and Business. (Jun 17-Jun 19, 2004). Tujuan dari makalah ini adalah untuk membuktikan bahwa komunikasi yang jelas dan strategis perusahaan, terutama dua bentuk mereka yang paling penting: public relations perusahaan dan iklan korporat, juga landasan untuk mengembangkan konsep citra perusahaan sangat positif di benak publik. Ternyata bahwa komunikasi perusahaan memberikan pengaruh yang kuat pada citra perusahaan. Penelitian-penelitian diatas hanya meneliti citra perusahaan, hubungan korporat dan peningkatan kualitas komunikasi melalui social media, sedangkan peneliti meneliti pengelolaan citra perusahaan melalui social media dan penanganan social media tersebut. 40 2.4 Kerangka Teori Teori-teori yang terkait pada pembahasan ini dapat dijelaskan dalam kerangka teori sebagai berikut : Teori Umum Teori Komunikasi Public Relations Internet Media Baru Strategi Public Relations Agenda Setting Theory Publikasi Teori Khusus Social Media Citra Facebook & Twitter Gambar 2.8 Kerangka Teori Jenis-jenis Citra 41 2.5 Kerangka Pemikiran MASALAH YANG DIANALISA Mengetahui strategi public relations PT MNC Pictures dalam mengelola citra positif melalui social media (facebook dan twitter) Strategi public relations PT MNC Pictures melalui social media (facebook dan twitter) Citra Positif PT MNC Pictures Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran