pengaruh komunikasi dan pelatihan penggunaan

advertisement
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
ISSN 2339-1618
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PELANGGAN MENGGUNAKAN PRODUK PT. BIO INDUSTRI
(CV. CAHAYA AJI JAMBI)
Sarwoto, SE, MM
STIE Bina Karya Tebing Tinggi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap keputusan
pelanggan untuk membeli produk, (2) untuk mengetahui pengaruh pelatihan penggunaan produk terhadap
keputusan pelanggan, (3) untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan pelatihan penggunaan produk
terhadap keputusan pelanggan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Kabupaten
Merangin Jambi berjumlah 56 orang yang menggunakan produk PT. Bio Industri. Dalam menentukan
sample dalam penelitian ini digunakan metode sensus karena jumlah populasi lebih kecil dari 100, yaitu
semua populasi dijadikan sampel penelitian.
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel komunikasi, pelatihan
dan keputusan pelanggan adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan
program statistik SPSS for window versi 17 dan uji hipotesis yang berpedoman pada apabila P value <
0,05 maka kesimpulannya Ha diterima dan apabila P value > 0,05 maka Ha ditolak. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 11,555 + 0,017X 1 + 0,150.X2
Hasil uji parsial untuk Ha1 yang diajukan menyatakan bahwa komunikasi tidak berpengaruh
terhadap keputusan pelanggan menggunakan produk PT Bio Industri, untuk Ha 2 yang menyatakan bahwa
pelatihan berpengaruh terhadap keputusan pelanggan menggunakan produk PT Bio Industri. Sedangkan
secara simultan variabel komunikasi (X1), pelatihan (X2), dapat mempengaruhi keputusan pelanggan
membeli produk PT Bio Industri.
Kata kunci: Komunikasi, Pelatihan, Keputusan Pelanggan.
PENDAHULUAN
Menurut
Kotler
(2002),
keputusan
pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk
mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa,
biasanya
konsumen
selalu
mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat
Sebelum konsumen
memutuskan untuk
membeli, biasanya konsumen melalui beberapa
tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan
masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi
alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5)
perilaku pascapembelian. Pengertian lain
tentang
Keputusan
pembelian
menurut
Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah the
selection of an option from two or alternative
choice. Dapat diartikan, keputusan pembelian
adalah suatu keputusan seseorang dimana dia
memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan
bahwa keputusan pelanggan adalah tindakan
yang dilakukan konsumen untuk melakukan
pembelian sebuah produk. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan pembelian konsumen
merupakan suatu proses pemilihan salah satu
dari beberapa alternatif penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu
konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan
kemudian dapat menentukan sikap yang akan
diambil selanjutnya.
Seiring dengan persaingan yang begitu ketat
di pasaran dengan berbagai produk yang ada,
sistem pemasaran yang baik sangat dibutuhkan
agar tercapainya tujuan yang maksimal.
Strategi pemasaran merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai
34
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga
didukung oleh pendapat Swastha bahwa strategi
adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.
Sehingga dalam menjalankan usaha kecil
khususnya diperlukan adanya pengembangan
melalui strategi pemasarannya. Karena pada
saat kondisi kritis justru usaha kecil lah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap
pendapatan masyarakat.
Pelatihan (training) merupakan proses
pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk
meningkatkan
kinerja
tenaga
kerja
(Simamora:2006:273). Proses tersebut tentunya
harus memiliki komunikasi yang baik.
Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan
sehari-hari
dalam
menyampaikan
pesan/rangsangan (stimulus) yang terbentuk
melalui sebuah proses yang melibatkan dua
orang atau lebih. Dimana satu sama lain
memiliki peran dalam membuat pesan,
mengubah
isi
dan
makna,
merespon
pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya
di ruang publik. Dengan tujuan sang receiver
(komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau
pesan
yang
dikirimkan
oleh
source
(komunikator). Adanya komunikasi yang baik
dalam pelatihan akan membuat para peserta
tertarik untuk mendengarkannya.
Komunikasi dalam pelatihan merupakan
komunikasi antara orang-orang (instruktur dan
peserta) bertatap-muka, memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik verbal ataupun non verbal.
Komunikasi demikian menunjukkan: pihakpihak yang berkomunikasi berada dalam jarak
yang dekat dan mereka saling mengirim dan
menerima pesan baik verbal ataupun non-verbal
secara simultan dan spontan. Komunikasi dalam
pelatihan mempunyai fungsi menjembatani arti
atau makna baru; menejelaskan deskripsi dan
tugas; mendorong semangat dan kekompakan
peserta
pelatihan
dan
kelompoknya;
mengemban fungsi utility dan cohesion; dan
mengeliminasi hal-hal yang tidak berguna atau
tidak fungsional (redudancy atau wasted
efforts).
Salah satu perusahaan yang menggunakan
teknik pelatihan dalam menjual produknya
adalah CV. Cahaya Aji yang bergerak di bidang
ISSN 2339-1618
distributor pupuk untuk perkebunan sawit.
Perusahaan tersebut telah berdiri sejak tahun
2008, dengan jumlah konsumen sebagai berikut:
NO
1
2
3
4
Tabel 1
Jumlah konsumen CV. Cahaya Aji
Tahun
Jumlah Konsumen
2010
186
2011
240
2012
325
2013
467
Berdasarkan data tabel diatas bahwa jumlah
pelanggan sampai dengan tahun 2013 adalah
1.218 orang. Jumlah pelanggan tersebut terdiri
dari beragam karakter pendidikan dari tamatan
SD s/d S1 sehingga CV Cahaya Aji menempuh
berbagai cara dalam menjual produknya seperti
melakukan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan
ke desa-desa guna untuk meyakinkan
masyarakat terhadap produknya. Komunikasi
dan pelatihan yang dilakukan oleh CV Cahaya
Aji dilaksanakan pada saat menjelang musim
tanam dan juga ketika masuknya pupuk ke
gudang. Sebelum pupuk itu di distribusi maka
terlebih dahulu dilakukan pelatihan.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
1. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap
keputusan
pelanggan
menggunakan
produk PT Bio Industri?
2. Apakah pelatihan penggunaan produk
berpengaruh terhadap keputusan pelanggan
menggunakan produk PT Bio Industri?
3. Apakah
komunikasi dan pelatihan
penggunaan produk berpengaruh secara
bersama-sama
terhadap
keputusan
pelanggan menggunakan produk PT Bio
Industri?
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi
terhadap keputusan pelanggan untuk
membeli produk.
2. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan
penggunaan produk terhadap keputusan
pelanggan.
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi
dan pelatihan penggunaan produk terhadap
keputusan pelanggan.
35
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keputusan Pelanggan
Menurut
Kotler
(2002),
keputusan
pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk
mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa,
biasanya
konsumen
selalu
mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat
Sebelum konsumen
memutuskan untuk
membeli, biasanya konsumen melalui beberapa
tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan
masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi
alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5)
perilaku pascapembelian. Pengertian lain
tentang
Keputusan
pembelian
menurut
Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the
selection of an option from two or alternative
choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian
adalah suatu keputusan seseorang dimana dia
memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan
bahwa keputusan pelanggan adalah tindakan
yang dilakukan konsumen untuk melakukan
pembelian sebuah produk. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan pembelian konsumen
merupakan suatu proses pemilihan salah satu
dari beberapa alternatif penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu
konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan
kemudian dapat menentukan sikap yang akan
diambil selanjutnya.
Menurut Swastha dan Handoko (2011)
berpendapat bahwa lima peran individu dalam
sebuah keputusan membeli, yaitu:
1. Pengambilan inisiatif (initiator). Individu
yang mempunyai inisiatif pembelian
barang tertentu atau yang mempunyai
kebutuhan atau keinginan tetapi tidak
mempunyai wewenang untuk melakukan
sendiri.
2. Orang yang mempengaruhi (influencer).
Individu yang mempengaruhi keputusan
untuk membeli baik secara sengaja maupun
tidak sengaja.
3. Pembuat keputusan (decider). Individu
yang memutuskan apakah akan membeli
atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana
membelinya,
kapan
dan
dimana
membelinya.
ISSN 2339-1618
4.
5.
Pembeli (buyer). Individu yang melakukan
pembelian yang sebenarnya.
Pemakai (user). Individu yang menikmati
atau memakai produk atau jasa yang dibeli.
B. Hubungan komunikasi dan pelatihan
terhadap keputusan pelanggan
Komunikasi di sini diartikan sebagai suatu
proses sebab-akibat atau aksi-reaksi secara
bergantian baik verbal ataupun non-verbal.
Peristiwanya:
seseorang
(instruktur)
menyampaikan suatu informasi kemudian pihak
penerima informasi itu memberikan respon atas
informasi yang diterimanya itu untuk kemudian
pihak pertama bereaksi lagi setelah menerima
respon atau umpan balik dari orang atau pihak
kedua, dan seterusnya.
Komunikasi dalam pelatihan merupakan
komunikasi antara orang-orang (instruktur dan
peserta) bertatap-muka, memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik verbal ataupun non verbal.
Komunikasi demikian menunjukkan: pihakpihak yang berkomunikasi berada dalam jarak
yang dekat dan mereka saling mengirim dan
menerima pesan baik verbal ataupun non-verbal
secara simultan dan spontan. Komunikasi dalam
pelatihan mempunyai fungsi menjembatani arti
atau makna baru; menejelaskan deskripsi dan
tugas; mendorong semangat dan kekompakan
peserta
pelatihan
dan
kelompoknya;
mengemban fungsi utility dan cohesion; dan
mengeliminasi hal-hal yang tidak berguna atau
tidak fungsional (redudancy atau wasted
efforts).
C. Definisi komunikasi
Komunikasi adalah sebuah cara yang
digunakan sehari-hari dalam menyampaikan
pesan/rangsangan (stimulus) yang terbentuk
melalui sebuah proses yang melibatkan dua
orang atau lebih. Dimana satu sama lain
memiliki peran dalam membuat pesan,
mengubah
isi
dan
makna,
merespon
pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya
di ruang publik. Dengan tujuan sang receiver
(komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau
pesan
yang
dikirimkan
oleh
source
(komunikator). Berikut komunikasi menurut
beberapa para ahli:
1. Menurut Forsdale (1981) seorang ahli
pendidikan terutama ilmu komunikasi:
communication is the process by which a
36
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
2.
3.
4.
5.
6.
7.
system is established, maintained and
altered by means of shared signals that
operate according to rules. Komunikasi
adalah suatu proses dimana suatu sistem
dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan
tujuan
bahwa
sinyal-sinyal
yang
dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai
dengan aturan.
William J. Seller mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses dimana simbol
verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima
dan diberi arti.
Gerald R. Miller. Komunikasi terjadi saat
satu sumber menyampaikan pesan kepada
penerima dengan niat sadar untuk
memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers: Komunikasi adalah
proses suatu ide dialihkan dari satu sumber
kepada satu atau banyak penerima dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
Carl I. Hovland: Komunikasi adalah suatu
proses yang memungkinkan seseorang
menyampaikan rangsangan (biasanya
dengan menggunakan lambang verbal)
untuk mengubah perilaku orang lain.
New Comb: Komunikasi adalah transmisi
informasi yang terdiri dari rangsangan
diskriminatif
dari
sumber
kepada
penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner:
Komunikasi adalah proses transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan
dan sebagainya dengan menggunakan
simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis,
angka, dsb.
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi
Untuk mencapai komunikasi yang efektif
perlu
diperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi. Adapun faktor-faktornya adalah
sebagai berikut (Effendy, 1985):
1. Komunikasi Harus Tepat Waktu dan Tepat
Sasaran.
Ketepatan waktu dalam menyampaikan
komunikasi harus betul-betul diperhatikan,
sebab apabila penyampaian komunikasi
tersebut terlambat maka kemungkinan apa
yang disampaikan tersebut tidak ada
manfaatnya lagi.
2. Komunikasi Harus Lengkap
ISSN 2339-1618
3.
4.
5.
Selain komunikasi yang disampaikan harus
mudah
dimengerti
oleh
penerima
komunikasi, maka komunikasi tersebut
harus
lengkap
sehingga
tidak
menimbulkan keraguan bagi penerima
komunikasi. Hal itu perlu ditekankan,
sebab meskipun komunikasi mudah
dimengerti tetapi apabila komunikasi
tersebut kurang lengkap, maka hal itu
menimbulkan keraguan bagi penerima
komunikasi, sehingga pelaksanaan tidak
sesuai denganapa yang diinginkan.
Komunikasi Perlu Memperhatikan Situasi
dan Kondisi
Dalam menyampaikan suatu komunikasi,
apalagi bilamana komunikasi yang harus
disampaikan tersebut merupakan hal-hal
yang penting yang perlu pengertian secara
mendalam, maka faktor situasi dan kondisi
yang tepat perlu diperhatikan. Apabila
solusi dan kondisi dirasakan kurang tepat
,bilamana
komunikasi
yang
akan
disampaikan tersebut dapat ditunda maka
sebaiknya
penyampaian
komunikasi
tersebut ditangguhkan.
Komunikasi perlu menghindarkan katakata
yang
tidak
enak
agar komunikasi yang disampaikan mudah
dimengerti dan diindahkan maka perlu
dihindarkan kata-kata yang kurang baik.
Dengan kata-kata yang kurang enak ini
dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat
menyinggung
perasaan
penerima
informasi, meskipun dalam kamus hal itu
tidak salah dn cukup jelas.
Adanya Persuasi Dalam Komunikasi
Seringkali manajer harus merubah sikap,
tingkah laku dan perbuatan dari orangorangnya sesuai dengan yang diinginkan,
untuk itu dalam pelaksanaan komunikasi
harus disertai dengan persuasi.
E. Manfaat Komunikasi
Dalam komunikasi sangat dimungkinkan
adanya hambatan salah satu hambatan yang
ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat
didalamnya karena persepsi yang berbeda.
Tetapi apabila dapat menghilangkan hambatan
atau setidaknya dapat memperkecil hambatan
tersebut, maka kemungkinan komunikasi yang
dilaksanakan akan menjadi lebih baik. apabila
mampu melaksanakan komunikasi dengan baik,
37
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
maka akan dapat mengambil manfaatnya
.Manfaat komunikasi adalah sebagai berikut:
 Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin
 Biaya biaya dapat ditekan
 Dapat meningkatkan partisipasi
 Pengawasan dapat dilakukan dengan
baik
F. Definisi Pelatihan
Pelatihan (training) merupakan proses
pembelajaran yang melibatkan perolehan
keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk
meningkatkan
kinerja
tenaga
kerja
(Simamora:2006:273).
Menurut pasal I ayat 9 undang-undang
No.13 Tahun 2003 pelatihan kerja adalah
keseluruhan
kegiatan
untuk
memberi,
memperoleh,
meningkatkan,
serta
mengembangkan
kompetensi
kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
dan pekerjaan.
Karena itu, kegiatan pelatihan tidak dapat
diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki
era persaingan yang semakin ketat, tajam, berat
pada abad ini. Berkaitan dengan hal tersebut
kita menyadari bahwa pelatihan merupakan
fundamental bagi karyawan.
Menurut Andrew E. Sikula yang dikutip
oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2000:43),
pelatihan (training) adalah suatu proses
pendidikan
jangka
pendek
yang
mempergunakan prosedur sistematis dan
terorganisasi,
pegawai
non
manajerial
mempelajari pengetahuan dan keterampilan
teknis dalam tujuan yang terbatas. Kemudian,
menurut Veithzal Rivai (2004 : 226), pelatihan
adalah secara sistematis mengubah tingkah laku
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
selanjutnya,
menurut
Barry
Chusway
(1997:114),
pelatihan
adalah
proses
mengajarkan
keahlian dan
memberikan
pengetahuan yang perlu, serta sikap supaya
mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya
sesuai dengan standar.
Dari beberapa pengertian yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pelatihan itu adalah
proses sistematis pengubahan perilaku para
karyawan dalam suatu arah guna meningkatkan
tujuan-tujuan organisasional.
ISSN 2339-1618
G. Faktor-faktor yang berperan dalam
pelatihan
Dalam melaksanakan pelatihan ini ada
beberapa faktor yang berperan yaitu instruktur,
peserta, materi (bahan), metode, tujuan
pelatihan dan lingkungan yang menunjang. Ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dan
berperan dalam pelatihan menurut Veithzal
Rivai (2004:240) yang dijadikan penulis sebagai
indikator, antara lain:
1 Materi yang Dibutuhkan
Materi disusun dari estimasi kebutuhan
tujuan latihan, kebutuhan dalam bentuk
pengajaran keahlian khusus, menyajikan
pengetahuan yang diperlukan.
2 Metode yang Digunakan
Metode yang dipilih hendak disesuaikan
dengan jenis pelatihan yang akan
dilaksanakan.
3 Kemampuan Instruktur Pelatihan
Mencari sumber-sumber informasi yang
lain yang mungkin berguna dalam
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
4 Sarana atau Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Pedoman dimana proses belajar akan
berjalan lebih efektif.
5 Peserta Pelatihan
Sangat penting untuk memperhitungkan
tipe pekerja dan jenis pekerja yang akan
dilatih.
6 Evaluasi Pelatihan
Setelah mengadakan pelatihan hendaknya
di evaluasi hasil yang di dapat dalam
pelatihan, dengan memperhitungkan tingkat
reaksi, tingkat belajar, tingkat tingkah laku
kerja, tingkat organisasi, dan nilai akhir.
H. Manfaat Pelatihan
Dengan latihan seseorang akan lebih mudah
melaksanakan tugas-tugasnya. Adanya latihan
menjamin tersedianya tenaga-tenaga dalam
perusahaan yang mempunyai keahlian lagi pula
orang yang terlatih dapat mempergunakan
pikirannya secara kritis. Disamping itu, latihan
membantu stabilitas pegawai dan mendorong
mereka untuk memberikan jasanya dalam waktu
yang lebig lama.
Manfaat pelatihan menurut Veithzal Rivai
(2004:231) adalah sebagai berikut:
1. Manfaat untuk karyawan
a. Membantu karyawan dalam membuat
keputusan dan pemecahan masalah
yang efektif;
38
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
2.
3.
b. Melalui pelatihan dan pengembangan,
variabel
pengenalan,
pencapaian,
prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab
dan kemajuan dapat diinternalisasi dan
dilaksanakan;
c. Membantu dan mendorong mencapai
pengembang diri dan rasa percaya diri;
d. Membantu karyawan mengatasi stress,
tekanan kerja, frustasi dan konflik;
e. Meningkatkan kepuasan kerja dan
pengakuan;
f. Memberikan
informasi
tentang
meningkatnya
pengetahuan
kepemimpinan,
keterampilan
komunikasi dan sikap;
g. Membantu karyawan mendekati tujuan
pribadi
sementara
meningkatkan
keterampilan interaksi.
Manfaat untuk perusahaan
a. Mengarahkan untuk meningkatkan
profitabilitas atau sikap yang lebih
positif terhadap orientasi profit;
b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan
keahlian pada semua level perusahaan;
c. Membantu karyawan untuk mengetahui
tujuan perusahaan;
d. Membantu untuk menciptakan image
perusahaan yang lebih baik;
e. Membantu
mengembangkan
perusahaan;
f. Meningkatkan hubungan antara atasan
dan bawahan;
g. Membantu pengembangan promosi
dari dalam;
h. Membantu menekan biaya dalam
berbagai bidang seperti produksi,
SDM, dan administrasi;
i. Membantu
karyawan
untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan.
Manfaat dalam hubungan SDM, intra dan
antargrup dan pelaksanaan kebijakan
a. Meningkatkan komunikasi antargrup
dan individual;
b. Membantu dalam orientasi karyawan
baru dan karyawan transfer atau
promosi;
c. Meningkatkan
keterampilan
interpersonal;
d. Meningkatkan kualitas moral;
e. Memberikan iklim yang baik untuk
belajar, pertumbuhan, dan koordinasi;
ISSN 2339-1618
f. Membuat perusahaan menjadi tempat
yang lebih baik.
Manfaat tadi membantu baik individu
maupun organisasi. Pelatihan yang efektif
adalah bantuan yang berharga dalam
perkembangan kinerja karyawan dan sering
dianggap
sebagai
penyembuh
penyakit
organisasional. Apabila produktivitas anjlok,
ketika ketidakhadiran dan putaran karyawan
tinggi serta manakala kalangan karyawan
menyatakan ketidakpuasannya, banyak manajer
yang berfikir bahwa solusinya adalah
melaksanakan pelatihan diseluruh perusahaan.
I.
Penelitian terdahulu
Dalam penelitian yang diakukan oleh
Christin Susilowati (2012) yang berjudul
Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap
Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan
Kartu Seluler IM3 Melalui Motivasi Konsumen
Pada Pengguna Kartu IM3 di Malang
didapatkan hasil penelitian secara keseluruhan
bahwa komunikasi pemasaran berpengaruh
terhadap motivasi dan keputusan pembelian
IM3. Kesimpulan tersebut adalah komunikasi
pemasaran berpengaruh terhadap motivasi
konsumen. Hasil menunjukkan berarti semakin
baik komunikasi pemasaran yang dirasakan
konsumen semakin tinggi motivasi konsumen
dalam keputusan pembelian kartu seluler IM3.
Guna meningkatkan motivasi konsumen maka
perusahaan harus meningkatkan periklanan,
promosi penjualan, pemasaran langsung dan
penjualan personal produk.
METODE
Lokasi Waktu dan Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu tempat
pendistribusian CV Cahaya Aji di Kabupaten
Merangin kec.pamenang. Penelitian dilakukan
pada April 2013 sampai dengan April 2014.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini adalah observasi dan kuesioner.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat di wilayah Kabupaten Merangin
Jambi berjumlah 56 orang yang menggunakan
produk PT Bio Industri.
Dalam menentukan sample dalam penelitian
ini digunakan metode sensus karena jumlah
39
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
populasi lebih kecil dari 100, yaitu semua
populasi dijadikan sampel penelitian.
Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
Ha1 : Komunikasi yang baik berpengaruh
terhadap
keputusan
pelanggan
menggunakan produk PT Bio Industri.
Ha2 : Pelatihan
penggunaan
produk
berpengaruh
terhadap
keputusan
pelanggan menggunakan produk PT
Bio Industri.
Ha3 : Komunikasi dan pelatihan penggunaan
produk berpengaruh secara bersamasama terhadap keputusan pelanggan
menggunakan produk PT Bio Industri.
Metode Analisis Data
Analisis Regresi Berganda
Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda. Analisis regresi linier
berganda digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh komunikasi dan pelatihan
penggunaan produk terhadap keputusan
pelanggan menggunakan produk. Adapun rumus
persamaan regresi linier berganda yang
dipergunakan menurut Dajan (1994:325)
adalah:
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Dimana:
Y
= Keputusan pelanggan
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X1 = Komunikasi
X2 = pelatihan penggunaan produk
e
= error
Uji t
Uji t parsial digunakan untuk menguji
apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan
variabel komunikasi (X1), dan pelatihan (X2)
secara individual terhadap keputusan pelanggan
(Y).
ISSN 2339-1618
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Regresi Berganda
Tabel 1
Rangkuman Hasil analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
Std.
Error
B
Beta
t
Sig.
1 (Constant)
11.555
1.138
10.158 .000
komunikasi
.017
.049
.047
.356 .723
pelatihan
.150
.063
.317
2.383 .021
a. Dependent Variable: keputusan_pelanggan
Dependent Variable: keputusan pelanggan
Sumber : Pengolahan Data menggunakan SPSS17, 2014
Hasil Analisis Regresi linier berganda untuk
mengetahui berpengaruhkah antara variabel X
dengan variabel Y. Persamaan yang dapat
disusun dari hasil di atas adalah:
Y = 11,555 + 0,017X 1 + 0,150X2
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. a = 11,555 berarti jika variabel komunikasi
dan pelatihan dianggap konstan, maka
keputusan pelanggan akan tetap naik sebesar
11,555 satuan.
2. b1 = 0,017 berarti jika setiap kenaikan satu
satuan variabel komunikasi sedangkan
variabel yang lainnya tetap maka variabel
keputusan pelanggan akan naik sebesar
0,017 satuan.
3. b2 = 0,150 berarti jika setiap kenaikan satu
satuan variabel pelatihan
sedangkan
variabel yang lainnya tetap maka variabel
keputusan pelanggan akan naik sebesar
0,150 satuan.
Uji t
Tabel 2
Uji t
Model
1 (Constant)
komunikasi
pelatihan
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
11.555
1.138
.017
.150
.049
.063
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
.047
.317
10.15
8
.356
2.383
Sumber : Pengolahan Data menggunakan SPSS17, 2014
Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
komunikasi (X1) memiliki thitung sebesar 0,356
dengan tingkat signifikansi 0,723. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai
40
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
.000
.723
.021
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
ISSN 2339-1618
signifikansi tersebut lebih besar dari taraf 5%,
yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
Dengan demikian, maka Hipotesis pertama
ditolak.
Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel
pelatihan (X2) memiliki t-hitung sebesar 2,383
dengan tingkat signifikansi 0,021. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5%,
yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian, maka Hipotesis kedua
diterima.
Uji F
Table 3
Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)
ANOVAb
Model
1
Regression
Sum of
Squares
Mean
Square
df
5.146
2
2.573
Residual
41.693
53
.787
Total
46.839
55
F
3.271
Sig.
.004a
a. Predictors: (Constant), pelatihan, komunikasi
b. Dependent Variable: keputusan pelanggan
Sumber : Pengolahan Data menggunakan SPSS17, 2014
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan (bersamasama). Hasil uji F dapat dilihat pada Lampiran
F. Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan,
yaitu:
1. H0 : b1, b2 = 0 berarti tidak ada
pengaruh
yang
signifikan
dari
komunikasi dan pelatihan
terhadap
keputusan pelanggan.
2. Ha : b1, b2 > 0 berarti ada pengaruh yang
signifikan dari komunikasi dan pelatihan
terhadap keputusan pelanggan.
3. Pengujian pengaruh variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya dilakukan dengan menggunakan
uji F
4. Hasil perhitungan statistik menunjukkan
nilai F hitung = 3,271 dengan signifikansi
sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
secara bersama-sama komunikasi dan
pelatihan mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan
pelanggan.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4
Model
1
R
.431a
R Square
.290
Adjusted R
Square
.276
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Komunikasi
b. Dependent Variable: Keputusan Pelanggan
Sumber : Pengolahan Data menggunakan SPSS17, 2014
Hasil perhitungan dengan menggunakan
program SPSS versi 17 dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi (adjusted R2) yang
diperoleh sebesar 0,276 Hal ini berarti bahwa
variabel komunikasi dan pelatihan secara
bersama-sama
mempengaruhi
keputusan
pelanggan dalam membeli produk PT Bio
Industri adalah sebesar 27,6 % dan sisa nya
sebesar 72,4 % dipengaruhi hal-hal lain yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan:
1. Hasil
analisis
regresi
memperoleh
persamaan: Y = 11,555 + 0,017X 1 +
0,150.X2
yang artinya minat keputusan pelanggan
dipengaruhi komunikasi dan pelatihan. Hasil
analisis regresi juga memperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,276, ini
berarti 27,6% variabel keputusan pelanggan
dipengaruhi oleh variabel komunikasi dan
pelatihan. Sisanya sebesar 72,4% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
2. Komunikasi tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pelanggan
membeli produk PT Bio Industri. Hal ini
terbukti dari hasil uji t yang memperoleh
thitung X1 = 0,356 dengan tingkat
signifikansi 0,723. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari taraf 5%.
3. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pelanggan membeli
produk PT Bio Industri. Hal ini terbukti dari
hasil uji t yang memperoleh t hitung X2 =
2,308 dengan tingkat signifikansi 0,024.
Dengan menggunakan batas signifikansi
0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil
dari taraf 5%.
41
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS
April 2015, Volume 3, No. 1, 34-42
ISSN 2339-1618
4. Komunikasi dan pelatihan secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pelanggan membeli
produk PT Bio Industri. Hal ini terbukti dari
hasil uji F yang memperoleh Fhitung sebesar
3,271 dengan signifikansi sebesar 0,004 atau
< dari taraf signifikansi 5%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang
dapat diberikan adalah:
1. Perkebunan Bagi perusahaan
Komunikasi
dan
pelatihan
hanya
memberikan pengaruh sebesar 27,6%
terhadap keputusan pelanggan membeli
produk PT Bio Industri pada masyarakat
Kabupaten Merangin Kecamatan Pamenang
Provinsi Jambi dan sisanya 63,1%
dipengaruhi oleh faktor lain. Sebaiknya
perusahaan tidak hanya memfokuskan
strategi pemasarannya dengan menggunakan
pelatihan
saja
namun
juga
harus
memperhatikan faktor - faktor lain yang jauh
lebih besar mempengaruhi minat beli
konsumen terhadap produk PT Bio Industri.
2. Bagi Peneliti Mendatang
Bagi penelitian yang akan datang sebaiknya
mengadakan
pengembangan
terhadap
penelitian ini dengan menambah variabel
lain karena masih banyak faktor yang
mempengaruhi keputusan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Miller, G., R. 2008. Teori Komunikasi.
Foss, K., A. Teori Komunikasi. Salemba Humanika:
Jakarta
Kotler. 2002. Teori Keputusan Pelanggan.
Effendy, O., I. 1985. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. CV. Remaja Karya: Bandung.
Santoso, E., Setiansah, M. 2010. Manfaat Pelatihan.
Graha Ilmu.
Simamora. 2006. Teori Pelatihan.
Schiffman, Kanuk.
Pelanggan.
2000.
Teori
Keputusan
42
PENGARUH KOMUNIKASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN
MENGGUNAKAN PRODUK PT BIO INDUSTRI (CV. CAHAYA AJI JAMBI)
Download