BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data-data cemaran mikrobia pada produk susu mentah sudah ada dari kelompok peternakan yakni Budiarso, 2001 Tingkat cemaran rata-rata Coliform yang mengkontaminasi susu sebesar 60,3% dibandingkan dengan semua jenis bakteri yang mengkontaminasi susu. Putri Rusilowati, 2009 rata-rata total bakteri 5,5 x 108 CFU/ml dan total Coliform 3,7 x 105 CFU/ml menunjukkan bahwa resiko kontaminasi coliform pada susu mentah tidak bisa dihindari. Kontaminasi dapat terjadi selama proses pemerahan susu dan penanganannya. Laura agnes, 2009. total Coliform 1,3 x 107 CFU/ml resiko kontaminasi Colifrom dapat berasal dari proses pemerahannya dan dari sanitasi kandangnya. Tingginya cemaran Coliform pada susu sapi mentah dapat berasal dari proses pemerahan, sanitasi kandang, wadah dan air pencucian. Bakteri Coliform yang terdapat pada susu mentah tidak dapat dihindarkan. Terkait, dengan adanya Coliform pada susu mentah, memungkinkan adanya keberadaan bakteri Coliform dan E.coli pada susu sapi mentah yang terkena mastitis subklinis. Gejala mastitis dapat dibedakan antara lain mastitis klinis yakni peradangan pada ambing dengan terlihat tanda-tanda klinis pada ambing, mastitis subklinis tanpa ditemukan gejala klinis pada ambing, dan mastitis sub akut perubahan pada ambing tidak terlalu kelihatan (Duval, 1997). 1 Pada susu sapi mentah mastitis subklinis, sumber cemarannya dapat berasal dari dalam sapi itu sendiri, sapi yang menderita mastitis subklinis. Gejala yang tidak terdeteksi oleh peternak karena pada umumnya, peternak tidak mengetahui kalau sapi tersebut terkena penyakit mastitis subklinis, sehingga tetap memerah sapi. Tetapi, hal seperti ini hanya diketahui oleh mahasiswa dari kedokteran hewan yang melakukan tes terlebih dahulu terhadap susu sapi tersebut. dan sumber cemaran eksternal meliputi kebersihan sapi, kebersihan pekerja, sanitasi kandang, dan proses pemerahan susu. Sehingga akibat dari mengkonsumsi susu yang terkontaminasi Escherichia coli dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia (Hadiwiyoto, 1994). Kebersihan sapi, sebelum sapi diperah biasanya sapi dimandikan terlebih dahulu dengan air. Kebersihan pekerja yakni tangan pekerjanya dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu memerah susu. Sanitasi kandang, Kandang merupakan sumber kontaminasi yang potensial. Pembersihan perlu sering dilakukan, terutama sesaat sebelum pemerahan. Proses pemerahan susu, pada saat pemerahan susu membutuhkan alat-alat yang dipakai untuk menampung dan menyimpan air susu merupakan sumber kontaminasi, karena ember yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan menggunakan air yang diduga telah terkontaminasi oleh Coliform. Kondisi peternakan di kelompok peternakan sleman DIY, sudah cukup baik karena tempat pemerahan susu sapinya bersih, tempat penampungan susu sapinya bersih, lantainya sudah menggunakan semen dan kebersihan tangan pekerjanya juga bersih. Kandangnya dan lantai semennya selalu dibersihkan oleh para peternak. Sampel susu sapi mentah yang mengalami 2 mastitis subklinis diambil pada waktu siang hari karena, waktu untuk pemerahan sapi pada siang hari. Tingginya kasus sapi yang mengalami mastitis subklinis akibat dan bahayanya meliputi bahwa terjadi penurunan sekresi susu. Susu tidak menggumpal dan warna tidak berubah. pH susu yang terkena mastitis subklinis menjadi alkalis. (Jonsson dan Wadström 1993). Sudarwanto (1995) dan Wibawan et al. (1999) menyatakan bahwa prevalensi kejadian mastitis subklinis di Indonesia adalah 8590%. Menurut Searcy et al. (1995) mastitis subklinis merupakan problema di peternakan sapi perah karena terjadi kerugian ekonomi yang cukup besar seperti adanya penurunan produksi susu, diperlukan biaya pengobatan bagi sapi sakit. Akibat dari adanya positif mastitis subklinis yang terdapat pada susu mentah tersebut berpotensi terdapatnya cemaran bakteri Coliform, E. coli dan bahkan bakteri yang patogen yakni E. coli O157:H7. Penyebab E. coli dapat mengakibatkan diare pada manusia dan hewan (Atlas, 1984; Dewanti dan Hariyadi, 1996). Sedangkan, pada E. coli yang sangat patogen yakni E. coli O157:H7 karena mampu menghasilkan Verocytotoxin (VTEC). Bakteri ini telah menimbulkan masalah yang serius pada berbagai kasus kesehatan seperti penyakit diare berdarah atau dikenal dengan sebutan hemorrhagic colitis (HC) (Gilbert et al., 2007). Oleh karena itu, inilah yang mendorong peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mendeteksi dan mengetahui seberapa besar cemaran Coliform, E. coli, dan E. coli O157:H7 yang terdapat pada susu sapi mentah mastitis subklinis di kelompok peternakan sleman DIY. 3 B. Rumusan Masalah Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah seberapa besar cemaran Coliform, E. Coli dan E. coli O157:H7 pada susu sapi mentah mastitis subklinis di kelompok peternakan sleman DIY. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya cemaran Coliform, E. coli dan E. coli O157:H7 pada susu sapi mentah yang terkena mastitis subklinis yang terdapat di kelompok peternakan sleman DIY. Tingkat cemaran Coliform yaitu mengetahui besarnya perbandingan total cemaran Coliform terhadap total bakteri, perbandingan total Escherichia coli terhadap total cemaran Coliform dan perbandingan total Escherichia coli O157:H7 dengan total cemaran Escherichia coli pada sampel. D. Batasan Masalah Deteksi cemaran dalam penelitian ini adalah mengetahui ada atau tidaknya keberadaan Coliform, E. coli dan E. coli O157:H7 pada sampel susu sapi mentah mastitis subklinis yang diuji. Tingkat cemaran Coliform yaitu mengetahui besarnya perbandingan total cemaran Coliform terhadap total bakteri, perbandingan total Escherichia coli terhadap total cemaran Coliform dan perbandingan total Escherichia coli O157:H7 dengan total cemaran Escherichia coli pada sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel susu sapi mentah mastitis subklinis yang diambil dari kelompok peternakan sapi di kelompok peternakan sleman DIY. Sampel yang diambil sebanyak 26 sampel susu yang terkena positif mastitis subklinis. Keseluruhan sampel 4 yang diharapkan mewakili keberadaan Coliform, E.coli, dan E. coli O157:H7 pada susu sapi mentah mastitis subklinis di kelompok peternakan sapi sleman DIY. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keberadaan Coliform, E. coli dan E. coli O157:H7 pada susu sapi mentah mastitis subklinis di kelompok peternakan sapi sleman DIY. Isolat yang diperoleh dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut tentang sifat-sifat fisiologis maupun patogenitas yang dimiliki. 5