BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya yang mutlak bagi manusia. Air didalam tubuh berkisar antara 50 - 70% dari seluruh berat badan. Air yang digunakan dapat membawa penyakit bagi masyarakat, maka tujuan utama penyediaan air minum bagi masyarakat adalah mencegah penyakit bawaan air tersebut. Air minum yang baik seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum seharusnya tidak mengandung bakteri patogen yang membahayakan bagi kesehatan manusia, tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis dan dapat merugikan secara ekonomis. Air bersifat tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakikatnya, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air (Slamet, 1994). Escherichia coli atau biasa disingkat E.coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri E.coli merupakan bakteri anaerob yang dapat hidup pada suhu 420C. Escherichia coli mula-mula diisolasi oleh Escherich tahun 1885 dari tinja bayi. Sejak diketahui bahwa bakteri Escherichia coli tersebar pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan pada kehadiran bakteri tersebut. Pencemaran materi fekal sangat tidak dikehendaki, baik dari segi estetika, kebersihan, sanitasi maupun kemungkinan terjadinya infeksi yang sangat berbahaya. Jika di dalam 100 mL air minum terdapat 500 bakteri Escherichia coli, dapat memungkinkan terjadinya penyakit gastroenteritis yang segera diikuti oleh Universitas Sumatera Utara demam tifus. Escherichia coli dalam keadaan tertentu dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi (Suriawiria, 1986). Organisme yang mempunyai enzim tryptophanase mampu menghasilkan asam piruvat, amonia dan indol. Indol dideteksi dengan menggunakan reagen kovacs. Indikator aldehid pada reagen ini akan berikatan dengan indol dan menyebabkan terjadinya warna merah (Lesmana, 2006). Metode MPN (Most Probable Number) dilakukan dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mangamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik yang membentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas (tabung reaksi) yang digunakan juga lebih banyak (Waluyo, 2010). 1.2 Tujuan Adapun tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui : a. Hasil analisa biokimia cemaran Escherichia coli secara secara kualitatif dan kuantitatif pada air minum yang akan diuji dengan menggunakan metode MPN (Most Probable Number). Universitas Sumatera Utara b. Apakah sampel air minum yang diuji telah memenuhi persyaratan untuk bakteri E.coli sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010. 1.3 Manfaat Analisis biokimia cemaran Escherichia coli pada air minum ini bermanfaat untuk : a. Menambah wawasan dari penulis agar dapat mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif bakteri Escherichia coli yang terdapat pada air minum juga pengaruhnya pada kualitas air minum. b. Menambah pengetahuan masyarakat agar masyarakat dapat lebih cermat dalam memilih air yang digunakan sebagai air minum sehingga tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara