BIOMONITORING Monitoring kualitas perairan dengan bakteri Ista Ayuh Paramita, S.Si., MP. Aquatic Resources Management Faculty of Fisheries and Marine Science University of Brawijaya ©2016 1 Menggunakan karakter potensial yang dimiliki oleh komunitas bakteri untuk pemantauan kondisi lingkungan 2 Spesifik. Membutuhkan karakter dan kondisi lingkungan tertentu untuk hidup Kosmopolit. Hidup tersebar dibanyak lokasi Akurat Pertumbuhanya cepat Mampu hidup dalam kondisi lingkungan ekstrim. Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrim ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik Memiliki peranan yang besar bagi lingkungan 3 Memiliki sifat nonpatogenik Dapat digunakan dengan metode yang mudah, cepat, dan murah Merupakan anggota mikroba intestinal pada hewan berdarah panas Resistensinya terhadap pengaruh lingkungan 4 Ion Anorganik. Seperti Nitrogen, sulfur dan fosfor, kalium, magnesium dan kalsium memiliki fungsi tertentu. Magnesium berfungsi menstabilkan ribosom, kerja enzim dll. Oksigen . Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu mencerminkan mekanisme yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energinya Karbondioksida. Bakteri pengguna CO2 sebagai sumber karbon seluler utama, ialah bakteri kemolitotrof dan fotolitotrof . Selain itu, kemoorganotrof juga membutuhkan suplai CO2 yang memadai untuk fiksasi CO2 heterotrofik dan untuk sintesis asam lemak 5 – Potensial Reduksi Oksidasi. Proton motive force (pemindahan ion H dari bagian interior ke bagian eksterior membran) – Temperatur. Pembelahan sel sangat sensitif terhadap efek kerusakan yang disebabkan temperatur – Konsentrasi ion hidrogen. pH medium biakan juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan – Kondisi osmotik. Konsentrasi larutan yang aktif secara osmotik di dalam sel bakteri, umumnya lebih tinggi dari konsentrasi di luar sel 6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Survei lokasi dan tata guna lahan (didapatkan permasalahan & tujuan) Pilih sumberdaya lingkungan yang akan digunakan sebagai bioindikator Tentukan waktu pengambilan sampel Tentukan stasiun/titik pengambilan sampel Tentukan metode dan jenis bahan kimia yang akan dianalisa dalam biomonitoring tsb Proses Pengambilan sampel Proses analisa di laboratorium 7 Alat: Autoklaf, pemanas listrik, timbangan analitik, mikroskop binokuler, pH meter, termometer air raksa, Laminar Air Flow, incubator, cawan petri, colony counter, erlenmeyer, gelas beaker, gelas arloji, gelas ukur, tabung, pengaduk, corong gelas, pipet, korek api, rak tabung reaksi, bunsen, kawat kasa, jarum inokulasi, botol sampel air berbahan polyethylene dan gunting. Bahan: Media Standard Plate Count (SPC), akuades steril, buffer pH 7, KPO4, NaCl 0,9%, alkohol 96%, crystal violet, etanol 95%, safranin, crystal iodium, KI, tisu, kertas sampul, karet, kapas, spirtus, alumunium foil, masker, serta alat tulis. 8 Penggunaan bakteri untuk mengetahui kualitas air minum Judul Penelitian: Detection and enumeration of coliforms in drinking water: current methods and emerging approaches Tujuan Penelitian: To examine methods currently in use or which can be proposed for the monitoring of Coliforms in drinking water 9 Skema perlakuan sampel untuk analisis bakteri 10 11 Koloni Bakteri Bakteri Gram negatif-positif 12 13 Penggunaan bakteri untuk pemantauan EDC dengan Bakteri Rekombinan Bioluminescence Judul Penelitian: Toxicity Monitoring and Classification Of Endocrine Disrupting Chemical (EDCs) Using Recombinant Bioluminescence Tujuan Penelitian: A recombinant bioluminescence E. coli, DPD2794, containing the rec A promoter originating from Vibrio fischeri was used for detecting genotoxixity caused by EDC to cells 14 *EDC: Endocrine Disrupting Chemical Teknologi DNA Rekombinan: Teknologi DNA rekombinan/ rekayasa genetika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pembentukan kombinasi materi genetik baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkan untuk terjadinya integrasi yang menghasilkan sifat baru (Proses: rekombinasi; Hasil: rekombinan) Proses Rekombinasi DNA 15 In this study, a recombinant Escherichia coli, containing a recA promoter region originating from Vibrio fishceri. Was used for detecting genotoxicity of EDC’s. Dengan kata lain... Rekombinan bakteri menggunakan E. Coli. Sel mengandung promoter (gen sisipan) dari V. Fisceri yang respon terhadap stress, sehingga mampu mendeteksi genotoxicity yang disebabkan oleh EDC pada sel. Adanya protein spesifik Bakteri rekombinan tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi kerusakan sel yang disebabkan oleh EDC. 16 Bakteri golongan Coliform fecal Contohnya Escherischia coli Bakteri golongan Total coliform Contohnya Enterobacter aerogenes Kelompok Streptococcus fecal seperti Streptococcus faecalis, S. bovis, S. equines, dan S. Avium Bakteri anaerob contohnya Clostridium perfringens, Bifidobacteria, bacterioides spp 17 Bakteri Coliform Fecal adalah kelompok bakteri yang hidup dalam saluran intestinal (pencernaan) manusia Bakteri ini menjadi indikator keberadaan bakteri patogen yang lain Dengan kata lain, bakteri Coliform Fecal merupakan indikator adanya pencemaran bakteri patogen, karena jumlah koloni nya berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen Semakin sedikit bakteri Coliform, maka kualitas air akan semakin baik. Contoh: E. coli, Enterobacter aerogenes 18