PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu jenis beras yaitu beras hitam, saat ini telah diketahui bahwa beras hitam memiliki komponen aktif yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (Ratnaningsih, 2010). Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat telah mengakibatkan peningkatan beberapa penyakit degeneratif yang disebabkan oleh radikal bebas. Untuk mengurangi dan mencegah penyakit degeneratif tersebut maka diperlukan antioksidan. Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan juga disebut-sebut dapat meningkatkan status imunologis dan menghambat timbulnya penyakit degeneratif. Dewasa ini konsumen dalam memilih pangan tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan energi, mengenyangkan, memberi kenikmatan dengan rasanya yang lezat dan penampilan yang menarik namun ditinjau juga dari aspek kesehatan pangan tersebut. Masyarakat kini mulai menyadari pentingnya mengkonsumsi protein hewani, salah satunya susu kambing. Susu kambing mengandung komponen gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh dan memiliki sifat kecernaan lebih baik dibandingkan susu sapi (Subroto, 2008). 1 Pengolahan susu kambing dan beras hitam menjadi suatu produk pangan fungsional yang lebih disukai dan bermanfaat bagi tubuh yaitu dengan memfermentasikan susu kambing dan sari beras hitam yang mengandung antioksidan. Menurut ILSI (International Life Science Institute) yang disitasi oleh Winarno (2002), pangan fungsional adalah pangan yang memiliki pengaruh yang menguntungkan terhadap satu atau lebih target fungsional di dalam tubuh, di luar pengaruh kecukupan gizi dari produk pangan, seperti misalnya meningkatkan status kesehatan, well-being atau menurunkan resiko terhadap suatu penyakit. Fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi, sifat fungsional dan terbentuknya metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu produk fermentasi susu yang bermanfaat bagi tubuh yaitu kefir. Kefir berperan sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Terdapat bakteri asam laktat, yeast dan bakteri asam asetat pada bibit kefir. Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Sirirat dan Jelena (2010), bahwa kefir beras merah memiliki aktivitas antioksidan sekitar 40 hingga 90%, sedangkan sampai saat ini penelitian mengenai kefir dengan bahan baku susu kambing dan sari beras hitam sebagai sumber antioksidan belum dilakukan. Berdasarkan uraian diatas, telah diketahui manfaat susu kambing dan manfaat beras hitam. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat menciptakan suatu produk pangan fungsional yang mengandung antioksidan dan sebagai informasi bagi masyarakat 2 mengenai pengolahan produk pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kualitas kefir dengan imbangan susu kambing dan sari beras hitam yang berbeda. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi mengenai pengolahan produk pangan yang mengandung antioksidan yaitu dengan bahan baku susu kambing dan sari beras hitam. Pengolahan sari beras hitam sebagai bahan tambahan pada produk kefir susu kambing diharapkan menjadi salah satu alternatif minuman kesehatan dan dapat menjadi pilihan minuman kesehatan bagi masyarakat. 3