12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Komunikasi Massa

advertisement
BAB 2
LANDAS AN TEORI
2.1
Konsep Komunikasi Massa
Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah pesan – pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang. Batasan komunikasi massa ini lebih
menitik beratkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang
mencakup pesan-pesan dan media massa (seperti koran,majalah, TV, radio, dan
film ) serta khalayak.
Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara
terus menerus menciptakan makna–makna yang diharapkan dapat mempengaruhi
khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai
cara.(M cQuail, 1996)
Onong Uchjana, mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai
berikut: “Komunikasi massa adalah sebagian ketrampilan, sebagian seni, dan
sebagian ilmu. Sebagai ketrampilan jika komunikasi massa meliputi tehnik–
tehnik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera
televisi, mengoperasikan recorder, atau mencatat wawancara. Sebagai seni
dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan- tantangan kreatif seperti menulis
naskah untuk program televisi, mengembangkan tata letak estetis untuk iklan
majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi suatu kisah berita.
Sebagai ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip- prinsip tertentu
12
13
tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan
dipergunakan untuk membuat berbagai hal yang menjadi lebih baik“. Dalam
tayangan program televisi berita atau informasi yang disalurkan kepada khalayak
bisa sangat cepat dan bersifat massal, hal ini merupakan cara modern dari
komunikasi massa dibandingkan berpidato ataupun pada media radio. (Cangara,
2000 hal.59).
2.1.1
Fungsi Komunikasi Massa
1. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,
data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang
dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas
terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan
agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
2. S osialisasi
Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif
yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehinga ia dapat
aktif di dalam masyarakat.
3. Motivasi
M enjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan
keinginannya, serta kegiatan individu dan kelompok yang akan
dikejar.
14
4. Perdebatan dan diskusi
M enyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk
memungkinkan
persetujuan
atau
menyelesaikan
perbedaan
pendapat mengenai masalah publik.
5. Pendidikan
Pengalihan ilmu Pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, pendidikan ketrampilan, dan
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan
Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud
melestarikan warisan massa lalu, perkembangan kebudayaan,
membangun imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan
estetikanya.
7. Hiburan
Penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan citra dari drama, tari,
kesenian, musik, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan
kelompok dan individu.
8. Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan
memperoleh fungsi berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka
dapat saling mengenal dan mengerti serta menghargai kondisi,
pandangan, dan keinginan orang lain. (Onong;2002:122).
15
2.2
Karakteristik Komunikasi massa
Untuk mencapai efektivitas yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan
yang menggunakan media massa, harus diketahui karakteristik dari komunikasi
massa tersebut, Sebagai berikut :
a. Bersifat simultan /serempak
b. Bersifat umum
c. Komunikannya heterogen
d. Berlangsung satu arah
1. Bersifat simultan, ialah bahwa walaupun komunikan berada pada
jarak
satu sama lain terpisah, tetapi media massa mampu membina
keserempakan kontak komunikan dalam penyampaian pesannya.
2. Bersifat umum, ialah pesan yang disampaikan melalui media massa
ditujukan kepada umum dan disamping itu juga mengenai kepentingan
umum.
3. Komunikasinya heterogen, sebagai konsekuensi daripada penyebaran
yang teramat
luas(jangkauan audience),
maka
komunikan
dari
komunikasi massa terdiri dari berbagai macam, inilah menjadikan
komunikannya heterogen.
4. Berlangsung satu arah, ialah bahwa feedback yang terjadi adalah
delayed
feedback
,
(widjaja,2002: hal.25).
berbeda
dengan
komunikasi
tatap
muka.
16
2.2.1
Media Massa
M edia massa (mass media) singkatan dari media komunikasi
massa, merupakan channel of mass communication, yaitu saluran, alat
atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. M enurut
Nurudin, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas
dan heterogen (Nurudin, 2003 : 8).
Keberadaan media massa ini digunakan oleh khalayak sebagai media
pembelajaran, sumber kekuatan atau alat kontrol, inovasi, dan telah
menjadi suatu kebiasaan khalayak yang tertarik untuk memperoleh
informasi serta hiburan. Selain itu, khalayak merasakan kenyamanan dan
melepaskan kejenuhan lewat media massa tersebut. Bentuk media massa
terdiri dari :
A. Media Cetak
M edia cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa
adalah surat kabar dan majalah. Sebagai media cetak, surat kabar dan
majalah tetap berbeda karena memiliki karakteristik yang khas, yang
dimiliki masing-masing media.
B. Media Elektronik
1) Radio
Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian
khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran
17
berada diambang kematian. Radio adalah media massa elektronik tertua
dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio
siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop,
rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal
casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan
mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi
dengan media lainya. Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja
dan memiliki kemampuan menjual pada khalayak bagi pengiklan yang
produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu.
2) Film
Film atau motion pictures ditemukan dari hasil pengembangan
prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Gambar bergerak (film)
adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan
dunia ini. Film lebih dahulu menjadi media hiburan dibanding radio
siaran dan televisi.
3) Media On-Line
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. M isi awalnya adalah
menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari
sejumlah perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang
internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat
cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya.
18
Dewasa ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan
berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat
diabaikan.
4) Televisi
Dalam bahasa Yunani, televisi berasal dari kata tele dan visi. Kata
tele berarti jauh dan visi berarti penglihatan. M aksudnya dengan
adanya teknologi satelit yang digunakan dalam proses penayangan
materi siaran dari stasiun penyiaran. Adanya sinyal elektromagnetik
yang dipancarkan lewat udara dan ditangkap lewat pemancar.
Sedangkan dalam bahasa inggris televisi disebut dengan kata
television yang artinya adalah media komunikasi jarak jauh dengan
penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat
maupun secara elektromagnetik tanpa kawat (Effendy: 1989 : 361).
2.3 Konsep Televisi
Definisi Televisi
Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata
tele dan vision yang mempunyai arti masing-masing tele (jauh) dan vision
(tampak), Jadi televisi tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi juga
merupakan radio (broadcast) dan film (moving picture). Suatu program siaran
televisi dapat dilihat dan didengar oleh penonton karena dipancarkan oleh
pemancar. Kalau pemancarnya “mati” atau tidak di udara maka mereka tidak bisa
melihat apa-apa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah
19
alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengarkan dari tempat yang jauh.
(Setyobudi, 2005).
2.3.1
Karakteristik Televisi
a. Audio Visual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat,
karena sifatnya yang audio visual itu pula, maka secara siran berita harus
selalu dilengkapi dengan gambar. Baik gambar diam, seperti foto, gambar
peta maupun film berita, yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik
berita.
b. Berpikir Dalam Gambar
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama
adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang
mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua,
penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar
individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna
tertentu.
c. Pengoperasian Lebih Kompleks
Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak
melibatkan orang. Peralatan yang digunakannya juga lebih banyak dan
untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orangorang yang terampil dan terlatih. (Ardito, 2004: 103)
20
2.3.2
Fungsi Televisi
Adalah
memberikan
informasi,
mendidik,
menghibur
dan
membujuk.Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi
pada umumnya. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk
memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
Tiga pokok Fungsi Televisi, yaitu:
1. Fungsi Penerangan (The Information Function )
Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat
memuaskan. Hal ini disebabkan dua factor yang terdapat di dalamnya
yaitu: immediacy dan realism. Immediacy mencakup pengertian langsung
dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh station televisi dapat dilihat dan
didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung, seolah–seolah
mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Sedangkan Realism
mengandung makna kenyataan, dimana televisi menyiarkan informasi
secara audio visual sesuai fakta.
2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function )
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu
banyak secara stimultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni
pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara
tertentu secara implicit mengandung pendidikan seperti film, kuis, dan
sebagainya yang disebut Educational Television (ETV), yaitu acara
21
pendidikan disisipkan dalam siaran yang bersifat umum. Karena
keampuhannya itulah, maka fungsi pendidikan yang dikandung televisi
ditingkatkan lagi, sehingga dinamakan saran pendidikan jarak jauh yang
disebut instruction Television.
3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function )
Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan.
sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara
hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat
ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat
dinikmati sekalipun khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan
tuna wicara.(Onong, 2002).
2.3.3
Kekuatan Dan Kelemahan Televisi
M enurut Skomis (1985) kekuatan televisi salah satunya adalah
memberikan gambaran bila dibandingkan dengan media massa lainnya
(radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya), televisi tampaknya
memberikan sifat yang istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar
dan gambar. Bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan bahkan
gabungan dari ketiga unsur tersebut.
Ada 4 (empat) kekuatan televisi, yaitu :
1.) M enguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan
elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi
melalui satelit.
22
2.) Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai
aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
3.) Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan
oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).
4.) Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan
sistematis.
Sedangkan kelemahan televisi, yaitu :
1.) M edia televisi terikat waktu tontonan.
2.) Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara
langsung dan vulgar.
3.) Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.
Bersifat ”transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat
dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak, informasi
dapat disimpan dalam bentuk kliping (Syahputra, 2006 : 70).
2.3.4
Format Acara Televisi
Adapun format acara televisi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Drama (Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan di cipta
melalui proses imaginasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang di rekayasa
ulang.
2. Non Drama (Non Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan seharihari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tapa harus menjadi dunia khayalan.
23
3. Be rita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi berdasarkan informasi
dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat
sehari – hari.
4. Infotainment merupakan gabungan atau hasil perpaduan antara format acara non
drama dengan berita. Dimana infotainment adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi dengan memperhatikan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan
dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang
independen.
2.4
Program Tayangan Entertainment (Bukan Empat Mata)
Program siaran entertainment termasuk program siaran format baru yang berisi
informasi promosi dagang dunia hiburan yang dibuat sangat ringan, menghibur
dan menarik. Termasuk didalamnya adalah pengemasan yang menyertakan
bahan animasi atau trik. entertainment dengan demikian mengemas informasi
dan hiburan (entertainment) dalam satu paket. Pengertian ini tidak berbeda jauh
dengan definisi Branston yang mengungkapkan bahwa infotainment merupakan
“soft news, provides information in a way that is entertaining to its viewers…”
(Branston, 2005) infotainment itu serius tapi santai. Dikaitkan dengan program
“Bukam Empat Mata” terdapat ciri-ciri seperti yang dikemukakan oleh Braston
bahwa progam infotainment “Bukan Empat Mata” tetap memberikan informasi
atau berita sejenis softnews tetapi disajikan secara santai. Program musikal
merupakan program yang menampilkan acara musik dan tarian sebagai hiburan.
Tentunya Anda sering melihat program musikal yang ditayangkan di stasiun
televisi. Banyak kemasan program yang digunakan oleh produser televisi untuk
24
menayangkan program musikal. Program “Bukan Empat Mata” misalnya
selalu menayangkan penyanyi dan band-band terbaru untuk pemirsa kaum muda.
Program “Bukan Empat Mata” ini termasuk dalam kategori non-drama dan
masuk dalam jenis program variety show.
2.5
Teori Persepsi
Definisi Persepsi
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian bolak balik dalam proses
komunikasi. Hal ini jelas tampak pada beberapa definisi yang diungkapkan oleh
beberapa pakar seperti; John R.Wenburg dan William W.Wilmot: “Persepsi
dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna”, Rudolph
F.Verderber : “Persepsi adalah proses menafsirkan informasi indrawi” , atau
J.Cohen: “Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi
sebagai representative objek eksternal, Persepsi adalah pengetahuan yang
tampak mengenai apa yang ada di luar sana. Persepsi disebut inti Komunikasi,
karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan
efektif. Persepsilah yang membuat kita memilih suatu pesan dan mengabaikan
pesan yang lain. (Deddy mulyana, 2005)
Untuk lebih mengenal persepsi, berikut adalah beberapa definisi persepsi
lainnya:
1.) Brian Fellows: Persepsi adalah proses memungkinkan sesuatu organisme
menerima dan menganalisis informasi.
25
2.) Kenneth A. Sereno dan Edward M . Bodaken: Persepsi adalah sara na yang
memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.
3.) Philip Goodacre dan Jennifer Follers: Persepsi adalah proses mental yang
digunakan untuk mengenali rangsangan.
4.) Joseph A. Devito: Persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar
akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita. (Rakhmat, 2003)
2.5.1
Jenis-Jenis Persepsi
Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi dua, yaitu
persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap
lingkungan manusia (persepsi sosial). Kedua jenis persepsi tersebut
mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut mencakup:
Tabel 2.1
Perbedaan antara persepsi terhadap
objek dan persepsi terhadap lingkungan manusia
Persepsi terhadap objek
Persepsi terhadap lingkungan manusia
a. M elalui lambang-lambang fisik
a. M elalui lambang-lambang verbal & non
verbal
b. Lebih pasif
b. Lebih aktif & sulit diramalkan
c.M enanggapi sifat-sifat luar
c. M enanggapi sifat-sifat luar dan dalam
(perasaan,motif,dan lain-lain)
d. Tidak mempersepsi ketika kita
d. M empersepsi pada saat kita
mempersepsikan objek
mempersepsi mereka
(Deddy M ulyana, 2002)
26
a.) Persepsi terhadap objek (Lingkungan Fisik )
Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap
objek-objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita.
Terkadang dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan
kekeliruan, karena indera kita terkadang menipu kita itulah yang
disebut ilusi.
Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor:
latar belakang pengalaman, latar belakang budaya, latar belakang
psikologis, latar belakang nilai, keyakinan dan harapan, dan yang
terakhir adalah kondisi faktual alat indera.
Dalam program entertainment “Bukan Empat Mata” persepsi
lingkungan fisik terhadap objek bisa dilihat dari kemasan acara di
dalam studio, waktu penayangannya, serta bagaimana unsur-unsur
penyajian acara pada program entertainment tersebut mulai dari
naskah, bahasa yang dipakai, dan lain sebagainya.
b.) Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial )
persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial
dan kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu
manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan
mengandung resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi
persepsi anda terhadap saya, dan pada gilirannya persepsi anda
terhadap saya juga mempengaruhi persespi saya terhadap anda. Dan
27
begitu seterusnya. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda
mengenai realitas disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai
persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya. (M ulyana, 2005 :
171-176).
Dalam program entertainment “Bukan Empat Mata” persepsi terhadap
manusia atau lingkungan sosial bisa diartikan yaitu persepsi mengenai
presenter dan co presenter yang ditampilkan pada program acara
“DERINGS”, meliputi verbal dan non verbal.
2.5.2
Sifat-Sifat Persepsi
M enurut M ulyana sifat-sifat persepsi adalah :
a.) Persepsi adalah berdasarkan pengalaman. Persepsi manusia terhadap
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu
berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang,
objek, atau kejadian serupa, termasuk misalnya cara kita bekerja dan
menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita.
b.) Persepsi bersifat selektif. Atensi sebagai bagian dari tahap persepsi
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti faktor biologis (lapar dan
haus), fisiologis (sehat, sakit, dan lelah), sosial budaya (pekerjaan,
penghasilan, kebiasaan ) dan psikologis (motivasi, pengharapan,
keinginan)
28
c.) Persepsi bersifat dugaan. Oleh karena informasi yang lengkap tidak
pernah
tersedia,
dugaan
diperlukan
untuk
membuat
kesimpulan
berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu.
d.) Persepsi bersifat evaluatif. Persepsi adalah proses kognitif
psikologis dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap, kepercayaan,
nilai, dan pengharapan untuk memaknai objek persepsi.
Ketika seseorang menilai kemampuan bergaul dengan orang lain,
digunakan ukuran sosiabilitas yang disebut adaptasi jika kualitas
keramahan, kesopanan, dan keluwesan berada diatas tingkat adaptasi,
maka orang itu dinilai pandai bergaul, tetapi sebaliknya jika dibawah
tingkat adaptasi di nilai sebagai kurang pergaulan. (M ulyana, 2001 : 191202 )
2.5.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
M enurut Jalaluddin Rakhmat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Fungsional
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
persepsi
berasal
dari
kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa
yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan
persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang
yang memberikan respon stimuli itu. Faktor-faktor fungsional yang
mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan.
29
M enurut kerangka tujuan ini amat berguna untuk menganalisa
interpretasi konseptual dari peristiwa yang dialami.
2. Faktor S truktual
berasal dari stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya
pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, sperti Kohler,
Wartheimer ( 1959) dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi
yang bersifat struktural, yang kemudian dikenal dengan teori gestalt.
M enurut teori ini,
bila kita mempersepsinya sebagai suatu
keseluruhan. M aksudnya jika kita ingin memahami suatu peristiwa,
kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah, kita harus
memandangnya dalam hubungan keseluruhan. (Jalaluddin Rakhmat,
2001 :55-59)
3. Faktor Budaya
M enurut Larry A.Samovar dan Richard E. Porter terdapat enam
unsur budaya yang mempengaruhi persepsi antara lain:
a. Kepercayaan dan nilai. Unsur ini bersifat normatif.
M enyangkut sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah, positif
dan negatif. Apa yang hrs diperjuangkan, apa yang mesti ditakuti.
Sopan atau tidak sopan dan sebagainya.
b. Pandangan dunia. Unsur ini mempengaruhi persepsi sesorang
ketika berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budayanya.
30
c. Organisasi sosial. Perangkat aturan yang diterapkan disebuah
oraganisasi Akan mempengaruhi prilaku seseorang dlm organisasi
tersebut .
d. Tabiat manusia. Watak manusia juga mempengaruhi cara
mempersepsikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
e. Orientasi kegiatan. Aspek yang mempengaruhi persepsi kita
adalah pandangan tentang aktivitas. Orientasi meliputi suatu
rentang pandangan tentang aktivitas. Orientasi kegiatan dari being
(siapa seseorang) hingga doing (apa yang dilakukan seseorang).
f. Persepsi tentang diri dan orang lain. Hubungan antar individu
dalam kelompok bersifat total baik dilingkungan domestik
maupun keluarga maupun publik seperti kantor, konsekuensinya
prilaku individu sangat dipengaruhi kelompoknya. (M ulyana,
2005: hal.197)
2.6
Beberapa Faktor Yang Membentuk Persepsi
Timbulnya suatu persepsi dikarenakan adanya pesan kode verbal (bahasa ) dan
non verbal (isyarat ). kode verbal dan non verbal yakni :
1.
Kode Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan
satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari
termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha
yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara
lisan . (M ulyana, 2007; hal . 260).
31
Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Bahasa dapat
didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun berstruktur menjadi
himpunan kalimat yang mengandung arti. (Nurrudin, 2000).
a. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada
tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi
yang efektif. Ketiga fungsi tersebut adalah (Nuruddin , 2003)
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.
2. untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia.
3. untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
M anusia dalam meningkatkan kemampuannya untuk berbahasa perlu
melalui proses belajar. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berpikir,
bahasalah
yang mempengaruhi persepsi dan pola-pola pikir
seseorang.
b. Bahasa Gaul
Orang-orang yang punya latar belakang social budaya berbeda
lazimnya berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi
menyangkut dialek, intonasi, kecepatan,volume dan yang pastinya
adalah kosakatanya. Cara bicara dan pilihan kata ilmuwan
berbeda dengan cara bicara dan pilihan kata pedagang. Adapun
perbedaan
antara
bahasa
pejabat
dengan
bahasa
rakyat
32
kebanyakan.
Bupati,
dokter,
tentara,
pelajar,
dan
petani
menggunakan kosakata berbeda dalam lingkungan kerja mereka.
Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang,
atau bahkan bertentangan dengan
arti yang lazim ketika
menggunakan subkultur tertentu. Bahasa sbukultur ini disebut
bahasa khusus, bahasa gaul atau argot (bahasa khas yang
digunakan sebuah komunitas ). Dalam bahasa subkultur kulit
hitan di Amerika, bad berarti sangat bagus (bukan jelek ). Charlie
merujuk pada orang kulit putih , chickenland berarti wanita
berambut pendek dan lain-lain. (M ulyana,2007 ; hal.311)
2.
Kode Non Verbal
Kode non verbal biasanya disebut bahasa isyarat atau diam (silent
language). Hal menarik dari kode non verbal adalah studi Albert
M ahrabian pada tahun 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat
kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7 persen berasal dari bahasa
verbal, 38 persen dari vocal suara dan 55 persen dari ekpresi muka. Kode
non verbal dapat dikelompokan dalam beberapa bentuk antara lain ;
a. Kinesis
Ialah kode non verbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan .
Gerakan–gerakan badan bisa dibedakan atas lima macam berikut
(Nuruddin,2003; 103-111) :
33
1. Emblems ialah isyarat yang berarti langsung pada symbol yang
dibuat oleh gerakan badan.M isalnya mengangkat jari V artinya
victory atau menang, mengangkat jempol yang artinya terbaik
untuk orang Indonesia.
2. Affect Displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan
emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya
tertawa, menangis, tersenyum,sinis, dan sebagainya.
3. Regulators ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah
kepala, misalnya mengangguk tanda setuju atau menggeleng
tanda menolak.
b. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara
sehingga penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang
diucapkan. Pesan paralanguage ialah pesan non verbal yang
berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan
verbal yang sama dapat menyampaikan arti berbeda bila diucapkan
dengan cara berbeda. Pesan paralinguistic terdiri atas antara lain nada,
kualitas suara, volume,kecepatan, dan ritme.
1.
Nada (picth) menunjukan jumlah getaran atau gelombang
yang dihasilkan sumber bunyi. Nada dapat mengungkapkan
34
gairah, ketakutan,kesedihan,atau kasih sayang. Nada dapat
memperteguh dampak kata yang kita ucapkan.
2.
Kualitas suara menunjukan penuh atau tipisnya suara.
Setiap individu mempunyai kualitas suara tersendiri, sehingga
kualitas suara mengungkapkan identitas dan kepribadiannya.
3.
Volume menunjukan tinggi-rendahnya suara . Bila kita
marah atau menegaskan sesuatu, kita cenderung menaikkan
voulume suara kita. Bila kita ingin mengungkapkan perasaan
saayang atau pengertian, kita merendahkan voulume suara kita.
4.
Seperti Volume,
kecepatan
dan
ritme juga dapat
menggarisbawahi pernyataan dan mengungkapkan perasaan.
(Rakhmat , 2003 ; 292-293).
c. Postur Tubuh
Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan
Siegel dua orang ahli psikologi melalui studi yang mereka lakukan
tahun 1961, menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan
karakternya. Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh menjadi atas tiga
tipe, yakni ectomorphy bagi mereka yang bentuk tubuh kurus tinggi,
mesomorphy bagi mereka yang memiliki tubuh tegap, tinggi, atletis
dan endomorphy bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh pendek,
bulat, dan gemuk. Pada tubuh yang bertipe ectomorphy dilambangkan
sebagai orang yang punya sikap ambisi,pintar,kritis,dan sedikit
35
cemas. Tubuh mesomorphy dilambangkan sebagai pribadi yang
cerdas,bersahabat, aktif dan kompetitif, sementara tubuh yang bertipe
endomorplhy digambarkan sebagai pribadi yang humoris,santai dan
cerdik.
2.7
Teori S -O-R (S timulus – Organism - Response)
Pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia televisi yang semakin pesat
tentu saja didukung oleh kebutuhan masyarakat akan informasi yang meningkat.
Peningkatan ini juga disertai menlonjaknya jumlah penonton yang juga
merupakan refleksi dari semakin menariknya tayangan yang disajikan, sehingga
menimbulkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang memberikan peluang
bagi penduduk untuk menikmati acara televisi yang disenangi. Hal inilah yang
membawa kita pada dampak atau efek yang ditimbulkan televisi melalui
tayangan yang disajikannya kepada masyarakat.
Dalam menjabarkan proses atau bagaimana media saat memberikan atau
menyampaikan pesan kepada khalayak. Kemudian khalayak akan merespon
pesan tersebut, dapat diterangkan melalui teori S-O-R.
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus- Organism- Response ini
semula berasal dari Psikologi. M enurut stimulus response ini, efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :
1. Pesan (stimulus, S)
2. Komunikan (organism, O)
3. Efek (Respon , R) (Uchjana ,2003 : hal.254)
36
Gambar 2.2
Gambar Teori S-O-R
Organisme :
1.perhatian
2.pengertian
3.penerimaan
Stimulus
Response
(perubahan
sikap )
1. S timulus
Diartikan sebagai rangsangan atau sumber informasi. Stimulus yang
dimaksudkan disini adalah program tayangan entertainment “Bukan Empat
M ata” di TRANS|7 yang berfungsi sebagai media yang memberikan informasi
kepada khalayak (masyarakat Jakarta). Eksistensi televisi dalam menyampaikan
pesan atau berita kepada khalayak diharapkan dapat membantu proses
penyebaran informasi, dimana berita atau acara entertainment tersebut dapat
menstimulus atau merangsang khalayak agar bersedia menonton acara
entertainment “Bukan Empat M ata” yang ditayangkan Televisi TRANS|7.
37
2. Organisme
Diartikan sebagai komunikan yang menerima informasi pesan. Acara
entertainment “Bukan Empat M ata” yang menarik di televisi merupakan
stimulus atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak dan
diproses melalui tiga tahapan, yaitu :
a. Perhatian (attention)
M enurut
Chaplin, perhatian
merupakan penyesuaian
organ-organ
pengindraan dan system syaraf sentra bagi stimulasi maksimal. Perhatian
juga merupakan suatu proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu
rangsangan atau sederet perangsang. (Chaplin,2004 ).
b. Pengertian (understanding)
Pengertian berarti proses memahami atau kemampuan indidvidu
memahami makna atau arti. Seperti simpati; yaitu perasaan suka terhadap
titik pandang orang lain.Sedangkan pengertian artinya penerimaan yang
cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator.
(Rakhmat,2000 ; hal.13)
c. Penerimaan (acceptance)
Penerimaan merupakan proses menerima segala sesuatu baik Barang atau
jasa. Tapi dalam praktik klinis, perhatian diartikan pengakuan atau
penghargaan terhadap nilai-nilai individual, tanpa menyertakan pengakuan
terhadap tingkah lakunya, atau tanpa keterkaitan emosional yang terdapat
38
dipihak terapis yang bersangkutan dan biasanya ditandai dengan sikap positif
atau menolak.
Jika dilihat dari tiga tahapan diatas, maka proses penyampaian pesan
lewat program acara musik “Bukan Empat M ata” akan berlangsung dengan
baik, apabila mendapatkan perhatian dari pemirsa (masyarakat Jakarta) yang
menyaksikannya di televisi. Setiap pesan dari acara televisi yang diterima,
nantinya akan diseleksi untuk mengetahui pesan atau berita mana yang ia
butuhkan dan tidak ia butuhkan. Setelah mereka menyeleksi acara tersebut,
barulah pemirsa mengolah pesan dari acara musik “Bukan Empat M ata”
sehingga akhirnya menerima acara yang ditayangkan itu.
3. Response
Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu hal.
Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima khalayak, reaksi yang mereka
tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau prilaku. Perubahan ini tentunya
berbeda-beda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh kepribadian mereka yang
berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari masing-masing individu tersebut
sangat penting dalam mempengaruhi keputusan mereka saat menentukan acara
atau program televisi mana yang akan mereka tonton.
Kesimpulannya,
stimulus
atau
pesan yang disampaikan
kepada
komunikan (pemirsa televisi) mungkin diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasi akan berlangsung
jika ada perhatian dari penonton, apakah
komunikan dapat menerima dengan jelas atau tidak. Proses berikutnya penonton
39
mengerti atau tidak apa isi pesan yang sedang disampaikan. Kemampuan pemirsa
atau penonton untuk mengubah sikap apakah pemirsa merasa terpengaruh atau
tidak berpengaruh terhadap acara-acara televisi, dalam hal ini acara televisi yang
dimaksud adalah program entertainment “Bukan Empat M ata” di TRANS|7
sehingga terbentuknya sebuah persepsi dan terjadi perubahan sikap dari persepsi
yang mereka bentuk.
2.8
Kerangka Teori S -O-R dengan program “Bukan Empat Mata”
S timulus
Stasiun TRANS|7 menayangkan dan menyiarkan program musik “Bukan Empat
M ata” untuk semua khalayak dari segala umur maupun golongan ekomoni dan
sosial.
Organisme
Diartikan sebagai komunikan
yang menerima informasi pesan. Acara
entertainment “Bukan Empat M ata” yang menarik di televisi merupakan
stimulus atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak itu
berguna baginya.
Response
Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu hal.
Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima khalayak, reaksi yang mereka
tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau prilaku. Perubahan ini tentunya
berbeda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh kepribadian mereka yang
40
berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari masing-masing individu tersebut
ingin menonton tayangan program “Bukan Empat Mata” tersebut.
2.9
Definisi Operasionalisasi Konsep
Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yang diteliti yaitu variabel persepsi.
Variabel persepsi mempunyai 2 dimensi berdasarkan jenis-jenis persepsi yakni
dimensi persepsi terhadap manusia dan dimensi persepsi terhadap objek.
2.9.1
Operasionalisasi Konsep
Variabel Dimensi
Persepsi
Terhadap M anusia
Sub Dimensi
Indikator
Presenter
1.Penampilan presenter sudah menarik
2.Presenter “Bukan Empat M ata” sangat
spontan
3.Presenter “Bukan Empat M ata” mempunyai
gaya bahasa yang enak didengar
4.Komentar yang berlebihan dari presenter
“Bukan Empat M ata” merupakan bagian yg
paling diminati
5. Cara berpakaian presenter sudah sesuai
dengan tema
6.
Gerak
tubuh
presenter
menambah
keceriaaan suasana
7. Riasan make up dari sudah sesuai dengan
kostum
41
Variabel Dimensi
Sub Dimensi
Indikator
8. Program entertainment “Bukan Empat
M ata” sudah efektif menggunakan presenter
terkenal seperti Tukul Arwana.
9. Komentar presenter Tukul Arwana sangat
spontan.
10. Presenter Tukul Arwana mempunyai jenis
suara yang khas
11. Komentar yang berlebihan dari presenter
Tukul Arwana merupakan bagian yg paling
diminati
12. Gerak tubuh presenter Bukan Empat M ata
menambah keceriaaan suasana
13. Riasan make up dari Tukul Arwana sudah
sesuai dengan kostum
Persepsi
Terhadap Objek
Segmen
14. Segmen hari Senin sudah menarik
15. Segmen hari Selasa sudah menarik
16. Segmen hari Rabu sudah menarik
17. Segmen hari Kamis sudah menarik
18. Segmen hari Jumat sudah menarik
Background/Setting 19.
Background
yang digunakan
menarik untuk “Bukan Empat M ata”
sudah
42
Variabel Dimensi
Sub Dimensi
Indikator
Acara
20. Visualisasi gambar yang berupa Sebuah
kota sesuai dengan tema acara “Bukan Empat
M ata” yang menyajikan variety show untuk
masyarakat perkotaan
21. Tata suara cukup menarik bagi penonton
22. Design studio dan perlengkapan sudah
sesuai dengan background acara
Waktu Siar
23. Penempatan jam tayang program “Bukan
Empat M ata” di M alam Hari sudah efektif
24. Durasi yang disediakan dalam acara sudah
proporsional dengan isi acara
25. Penempatan pada jam prime time sangat
cocok dengan target pemirsa
Penyajian Acara
26. Pemirsa sangat terpengaruh terhadap
penyajian acara dari program “Bukan Empat
M ata”
27. Naskah yang dibuat sudah sesuai dengan
bentuk acara program “Bukan Empat M ata”
28. Narasi topik mudah dimengerti oleh
pemirsa
29. Narasi berita yg disajikan menimbulkan
43
Variabel Dimensi
Sub Dimensi
Indikator
antusias penonton
30. Isi tayangan sudah sesuai dengan fakta
yang ada
31. Isi berita merupakan berita aktual dari
selebritis
32. Penyajian berita menjadi menarik dengan
komentar spontan dari presenter
33. Bahasa yang digunakan dalam naskah
sudah tertata rapi
Download