MATERI RPP SIKLUS 1. Transfer Transfer merupakan kegiatan penyelesaian permohonan pemindahbukuan uang/ dana dari satu kantor cabang ke cabang lainnya atau bank korespondennya di luar negeri yang dilakukan melalui sarana komunikasi yang telah dilengkapi dengan berbagai alat pengaman, diawali dengan permohonan transfer dari nasabah diteruskan bank dengan instruksi untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang disebutkan namanya dalam transfer tersebut. Transfer adalah Salah satu jasa yang diberikan bank untuk pemindahan dana. Pemindahan dana bisa berupa pemindahbukuan antar rekening, dari uang tunai ke suatu rekening, atau dari suatu rekening untuk kemudian diambil tunai. Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau pemindahan uang lewat bank baik pengiriman uang dalam kota, luar kota atau keluar negeri. Lama pengiriman dan besarnya biaya kirim sangat tergantung dari sarana yang digunakan. Pemilihan sarana yang akan digunakan dalam jasa transfer ini tergantung, kemauan nasabah apakah lewat Telex, Telepon, atau On line komputer, sarana yang dipilih akan memengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman. Keuntungan transfer yaitu sebelum dana transfer ini ditarik oleh si penerima transfer atau selama masih mengendap di bank, dana ini dapat digunakan oleh bank untuk mendanai kegiatan usahanya. Dana ini jelas hanya akan mengendap di bank untuk jangka waktu yang sangat singkat, Namun sumber dana ini digolongkan sebagai sumber dana yang tidak berbiaya. Keuntungan yang diperoleh bank lewat pengiriman uang atau transfer lewat bank, jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lainnya adalah sebagai berikut: a. Pengiriman uang lebih cepat. b. Aman sampai tujuan. c. Pengiriman dapat dilakukan lewat telepon melalui pembebanan rekening. d. Prosedur mudah dan murah. Adapun jenis transfer yaitu transfer keluar dan transfer masuk sebagai berikut : a. Transfer Keluar Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar. Media untuk melakukan transfer ini adarlah secara tertulis ataupun melalui kawat. Pembatalan transfer keluar : Bila terjadi pembatalan transfer, haruslah diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itubank pemberi amanat harus meberi perintah berupa "stop payment" kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum dibayarkan. b. Transfer Masuk Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang beneficiary. Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan lagi komisi karena si nasabah pemberi amanat telah dibebankan sejumlah komisi pada saat memberikan amanat transfer. Pembatalan Transfer Masuk : Jika terjadi pembatalan, pertama-tama yang harus dilakukan adalah memeriksa apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficiary. Bila ternyatra belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalkikan kepada cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan. 1. Inkaso Inkaso adalah penagihan warkat kliring (Cek/ BG atau warkat lain) melalui kantor cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar wilayah kliring. Contoh jasa inkaso adalah apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh Bank BNI di kota Surabaya, maka cek tersebut dapat dicairkan di bank yang berada di Jakarta melalui jasa inkaso. Dalam hal ini bank yang dijakartalah yang menagihkanya ke Bank BNI Surabaya proses penagihan ini kita sebut inkaso dalam negeri. Sedangkan jika cek atau bilyet giro yang kita peroleh dan diterbitkan oleh bank diluar negeri, kemudian kita uangkan di Indonesia, maka proses penagihannya melalui inkaso luar negeri. Inkaso dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Inkaso keluar Kegiatan penerimaan warkat-warkat dari nasabah yang akan ditagihkan/ diinkasokan ke cabang lain atau bank lain diluar wilayah kliring untuk ditukarkan dengan dana. Kegiatan inkaso keluar meliputi : Penerimaan amanat dan warkat inkaso dari pemberi amanat. Meneruskan amanat kepada kantor cabang bank sendiri di kota tempat pihak tertagih. Penerimaan hasil inkaso dari kantor cabang pelaksanaan inkaso. Penyerahan pembayaran hasil inkaso kepada pihak pemberi amanat. b. Inkaso masuk Kegiatan penerimaan warkat-warkat inkaso dari kantor cabang bank yang sama diluar wilayah kliring atas beban rekening nasabah yang ditatausahakan dibank yang bersangkutan atau bank lain. Kegiatan inkaso masuk meliputi : Penerimaan tagiham masuk dari cabang sendiri di kota lain. Dalam hal ini, bank penerima tagihan masuk merupakan bank pelaksana inkaso. Pelaksanaan (realisasi) penagihan. Jika pihak tertagih (tertarik) sebagai nasabah sendiri, bank pelaksanan membebani rekening nasabah yang bersangkutan sejumlah nominal inkaso. Dalam hal pihal tertarik adalah nasabah bank lain, Bank pelaksana melakukan penagihan kepada bank tempat rekening tertarik melalui kliring. Warkat-warkat yang dapat diinkasokan atau ditagihkan adalah warkatwarkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri yaitu cek, bilyet giro. wesel. Deviden, kupon dan surat berharga lainnya. 1. Kliring Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat disatu tempat dengan cara saling menyerahkan surat surat berharga dan surat surat dagang, yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Lembaga kliring diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan apabila di suatu daerag tidak ada BI, maka BI bisa menunjuk Bank Pemerintah untuk menyelenggarakan kliring setempat. Adapun jenis-jenis kliring yaitu : a. Kliring Umum, yaitu sarana perhitungan warkat antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh BI b. Kliring Lokal, Yaitu sarana perhitungan warkat antar bank yang berada dalam suatu wilayah kliring yang telah ditentukan c. Kliring antar cabang, adalah sarana perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta, biasanya berada dalam satu kota, melalui cara pengumpulan seluruh perhitungan dari suatu kantor cabang lain yang bersangkutan. Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan dilembaga kliring adalah warkat-warkat yang berasal dari dalam kota yaitu Cek, Bilyet giro, Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar kota dan Lalu Lintas Giral (LLG). Sedangkan warkat-warkat yang dikliringkan tidak selamanya tertagih, bahkan setiap kali transaksi kliring terdapat beberapa warkat yang ditolak pembayarannya.