4126 - UPT Perpustakaan Universitas Ngudi Waluyo

advertisement
LAPORAN KASUS
PENGELOLAAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS PADA Tn. D
DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr. SOEROJO
MAGELANG
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo Ungaran
Karya Tulis Ilmiah, April 2014
Ni Wayan Sumiari*, Abdul Wakhid**, Wulansari***
Pengelolaan Harga Diri Rendah Kronis Pada Tn. D di Ruang P8 Wisma Antareja RSJ Prof. dr.
Soerojo Magelang
xi + 51 halaman + 4 bagan + 6 tabel + 6 lampiran
ABSTRAK
Harga diri rendah kronis merupakan evaluasi negatif terhadap kemampuan diri sendiri
yang mengakibatkan perasaan tidak berharga dan rendah diri yang berkepanjangan. Tujuan
penulisan ini untuk mengetahui aspek positif yang dimiliki klien dengan harga diri rendah kronis
di ruang P8 Wisma Antareja RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang.
Metode yang digunakan adalah memberikan pengelolaan berupa melatih klien dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seperti: menyapu, mencuci piring
dan mengepel. Pengelolaan harga diri rendah dilakukan selama 3 hari pada Tn. D. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan demonstrasi.
Hasil pengelolaan didapatkan klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki, klien mampu melakukan kegiatan menyapu, mencuci piring dan mengepel
secara mandiri.
Saran bagi perawat di rumah sakit jiwa agar selalu sabar dalam merawat klien dengan
harga diri rendah dan bisa mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi pada klien
tersebut. Mampu menyediakan lingkungan yang nyaman bagi klien serta mampu meningkatkan
kepercayaan diri klien terhadap tenaga kesehatan.
Kata kunci: harga diri rendah kronis
Kepustakaan: 20 (2004-2013)
tantangan hidup, dapat menerima diri sendiri
PENDAHULUAN
dan orang lain sebagai mana adanya serta
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi
dimana individu mengalami perasaan sehat
dan
bahagia
serta
mampu
mengatasi
mempunyai sikap positif terhadap dirinya
sendiri atau orang lain (Depkes, 2010).
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo
emosional, psikologis dan sosial yang
lain secara global, dari sekitar 450 juta orang
terlihat dari hubungan interpersonal yang
yang mengalami gangguan mental, sekitar
memuaskan, perilaku dan koping yang
satu juta orang diantaranya meninggal
efektif, konsep diri yang efektif dan
karena bunuh diri di setiap tahunnya. Angka
kestabilan emosional (Videbeck, 2012).
ini lumayan kecil bila dibandingkan dengan
Harga diri rendah adalah menolak
upaya bunuh diri dari para penderita
dirinya sendiri, merasa tidak berharga dan
gangguan kejiwaan yang mencapai 20 juta
tidak
jiwa setiap tahunnya.
dapat
kehidupan
bertanggung
sendiri,
jawab
individu
atas
gagal
Pravelensi gangguan mental emosional
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita
seperti gangguan kecemasan dan depresi di
(Yosep, 2007: 256). Potter dan Perry (2005:
Indonesia dilaporkan sebesar 11,6% dari
186) mengatakan bahwa harga diri atau rasa
populasi orang dewasa. Berarti dengan
kita tentang nilai-nilai merupakan suatu
jumlah populasi orang dewasa Indonesia
evaluasi dimana seorang membuat atau
lebih kurang 150 juta ada 1,7 juta saat ini
mempertahankan
mengalami gangguan mental emosional
suatu
keefektifan
di
sekolah, tempat kerja, dalam keluarga dan
(Riskesdas,
2007).
dalam lingkungan sosial, keefektifan diri
meningkatnya
angka
berkaitan
diri
emosional di kalangan masyarakat saat ini
(misalnya penilaian diri tentang kompetensi
terus menjadi masalah sekaligus tantangan
seseorang dalam melakukan berbagai tugas)
bagi tenaga kesehatan khususnya komunitas
harga
profesi kesehatan.
erat
diri
dengan
dapat
ide
harga
dipahami
dengan
Kecenderungan
gangguan
mental
memikirkan hubungan antara konsep diri
Data rekam medis Rumah Sakit Jiwa
dan ideal diri. World Health Organization
Prof. dr. Soerojo Magelang pada tahun
(WHO) (2006) menyatakan paling tidak 1
2013, jumlah total kasus gangguan jiwa
dari 4 orang atau sekitar 450 juta orang
yang ada adalah 4010 kasus yang terdiri
terganggu
jiwanya.
Tenggara,
hampir
Di
wilayah
Asia
klien pria 2539 dan klien wanita 1471.
per
dari
Kasus tertinggi adalah F20.0 atau paranoid
penduduk di wilayah ini pernah mengalami
schizophrenia yang jumlahnya 1300 kasus,
gangguan jiwa, di Indonesia saja sebanyak
dan yang terendah adalah F31.2 atau bipolar
246 dari 1.000 anggota rumah tangga
affective disorder – current episode manic
satu
tiga
menderita gangguan kesehatan jiwa. Bukti
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo
with psychotic symptoms yang jumlahnya 86
PEMBAHASAN
kasus.
Hasil pengkajian didapatkan data,
Berdasarkan fenomena tersebut di atas
klien mengatakan minder karena belum
maka penulis tertarik untuk melakukan
mampu
membahagiakan
keluarganya,
asuhan keperawatan yang lebih mendalam
sehingga klien lebih sering menyendiri,
tentang Pengelolaan harga diri rendah kronis
sering melamun dan klien tampak murung.
pada Tn. D di ruang P8 Wisma Antareja
Rumah
Sakit
Jiwa
Prof.
dr.
Soerojo
IMPLEMENTASI
Magelang.
Implementasi yang dilakukan penulis
adalah Membina hubungan saling percaya
antara lain, hal ini dilakukan karena
METODE PENGELOLAAN
Metode
yang
digunakan
adalah
memberikan pengelolaan berupa melatih
klien dalam melakukan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki seperti:
menyapu, mencuci piring dan mengepel.
Pengelolaan harga diri rendah dilakukan
selama
3
hari
pada
pengumpulan
data
menggunakan
metode
Tn.
D.
dilakukan
Teknik
dengan
wawancara
dan
demonstrasi.
HASIL PENGELOLAAN
Hasil pengelolaan didapatkan klien
mampu mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki, klien mampu
melakukan kegiatan menyapu, mencuci
piring dan mengepel secara mandiri.
hubungan
antara
membutuhkan
perawat
rasa
dan
saling
klien
percaya.
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien, Keliat (2006)
mengatakan bahwa untuk membantu klien
mengungkapkan kemampuan dan aspek
positif yang masih dimilikinya, perawat
dapat
melakukan
hal-hal
berikut
ini,
diskusikan tentang sejumlah kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki klien seperti
kegiatan klien dirumah, adanya keluarga dan
lingkungan terdekat klien.
Membantu
klien
dalam
memilih
kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan, seseorang dengan harga diri
rendah terdapat tanda dan gejala diantaranya
perasaan tidak mampu sehingga mereka juga
kurang mampu memecahkan masalahnya
sendiri sehingga membutuhkan bantuan
untuk merumuskan suatu perencanaan untuk
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo
mengimplementasikan perubahan baru yang
EVALUASI
diharapkan.
Data dari hasil evaluasi didapatkan
Melatih
klien
dalam
melakukan
klien mampu melakukan kegiatan menyapu,
kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan,
mencuci
klien dengan harga diri rendah belum bisa
mengatakan senang karena sudah mampu
mengukur
kemampuan
melakukan kegiatan yang diajarkan penulis,
mereka dalam melakukan suatu pekerjaan
tetapi klien masih merasa minder karena
dan penilaian negatif akan menambah klien
kegiatan
merasa rendah diri dengan menunjukkan
sebagian kecil dari aspek positif yang
kemampuan klien atau membuat klien
dimiliki klien.
seberapa
beraktifitas
berguna
akan
bagi
jauh
menambah
klien
sehingga
akan
mengepel.
dilakukan
klien
Klien
hanya
DAFTAR PUSTAKA
Badan
pujian
yang
dan
perasaan
meningkatkan harga diri klien.
Memberikan
piring
yang
wajar
terhadap keberhasilan klien, memberikan
reinforcement positif pada klien diharapkan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan. Depkes RI. (2010).
Laporan
Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007.
Jakarta: Depkes RI.
mampu berinteraksi dengan perawat tanpa
harus merasa rendah. Hal ini sesuai dengan
Carpenito, L. J. (2007). Buku Saku Diagnosa
kenyataan Keliat (2009), mengatakan bahwa
Keperawatan Jiwa. Edisi ke 8 Jakarta: EGC.
reinforcement positif akan meningkatkan
harga diri klien dalam melakukan suatu hal.
Masukkan pada jadwal kegiatan harian,
menganjurkan
klien
untuk
melakukan
Direja, Surya, AH. (2011). Buku Saku
Keperawatan
Jiwa.
Jogyakarta:
Nuha
Akemat,
dkk.(2006).
Model
Medika.
kegiatan harian dalam ruangan, hal ini
Keliat
dilakukan karena menurut Stuart (2007),
Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
mengatakan bahwa klien dapat melakukan
Edisi ke 2 Jakarta: EGC.
kegiatan
harian
maka
klien
&
dapat
meningkatkan penghayatan yang membuat
Keliat,
dkk.(2010).
respon koping maladaptive dengan yang
KeperawatanProfesionalJiwa.
lebih adaptif.
EGC.
Model
Jakarta:
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo
Lumbantobing, (2007). Fakultas Kedokteran
Universitas Ahmad Dahlan. Diakses 13 Mea
Universitas Indonesia. Jakarta
2014.
NANDA.(2011). Diagnosis Keperawatan;
Rumah
Definisi dan Klasifikasi, 2009-2011 Jakarta:
Magelang,
EGC.
Keperawatan Jiwa.
NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan:
Stuart & Sundeen. (2006). Buku Saku
Definisi dan Klasifikasi 2012-2014 Jakarta:
Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
EGC.
Stuart,
Potter dan Perry. (2005).
Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
danPraktik (alihbahasa: yasminAsih … [et
al]: editor Bahasa Indonesia Monica Ester,
Devi Yulianti, IntanParulinan. Edisi 4
Volume 1. Jakarta: EGC.
I.Y. (2013). Pemberdayaan Keluarga dan
Kader Kesehatan Jiwa dalam Penanganan
Pasien Harga Diri Rendah Kronik dengan
Pendekatan Model Precede L. Green di rw
06, 07 dan 10 Tanah Baru Bogor Utara.
[email protected]. Diakses 27 April
2014.
(2009).
G.
W.
Prof.
dr.
Standar
(2007).
Buku
Soerojo
Asuhan
Saku
Keperawatan Jiwa Edisi ke 5.Terjemahan
Ramono, P. Jakarta: EGC.
Videback, Sheila L. (2012). Buku Ajar
KeperawatanJiwaatau Sheila l. videback;
alih bahasa, RenataKomalasari. Jakarta:
Wakhid, A., Hamid, S.Y.A., Helena, N.
(2013).
Penerapan
Terapi
Latihan
Ketrampilan Sosial pada Klien Isolasi
Sosial dan Harga Diri Rendah dengan
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal
Peplau di RS dr Marzoeki Mahdi Bogor.
[email protected]. Diakses 27
April 2014
Riskesdas, (2007), Riset Kesehatan Dasar,
Penelitian
Kesehatan
Nsional,
Jakarta.
Wilkinson, J. M.
(2007).
Buku saku
Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
Rohmah, F.A. (2004). Pengaruh Pelatihan
Harga Diri Terhadap Penyesuaian Diri
Pada
Jiwa
EGC.
Pramujiwati, D., Keliat, B.A., dan Wardani,
Badan
Sakit
Remaja.
Fakultas
Psikologi
WHO. (2006). The World Health Report:
(2006): Mental Health: New Understanding,
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo
New
Hope.www.who.int/whr/2001/en/
diperoleh pada tanggal 15 April 2014.
Yosep, Iyus. (2007). Keperawatan Jiwa.
Bandung: PT Refika Aditama.
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo
Download