BAB 5 - E-learning UPN JATIM

advertisement
Merintis Usaha Baru dan
Model Pengembangannya
Cara Memasuki Dunia Usaha
Starting (Merintis Usaha Baru)
 Membentuk dan mendirikan usaha baru dgn menggunakan
modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
Buying (membeli perusahaan orang lain)
 Dengan membeli perusahaan yg telah didirikan/dirintis dan
diorganisir oleh orang lain dgn nama good will dan organisasi
usaha yang sudah ada.
Franchising (Kerja sama manajemen)
 Suatu kerja sama antara franchisee dgn perusahaan besar
(franchisor) dlm mengadakan persetujuan jual-beli hak
monopoli utk menyelenggarakan usaha waralaba.
Pendekatan DaLam Merintis
Usaha Baru
 Pendekatan “ Inside-Out” atau “Idea generation”
Pendekatan berdasarkan gagasan sbg kunci yg
menentukan keberhasilan usaha.
 Pendekatan “ Outside-In” atau “Opportunity
Recognition”
Pendekatan yg menekankan basis ide merespons
kebutuhan pasar sbg kunci keberhasilan.
Hal-hal yg diperhatikan Dalam
merintis usaha baru
 Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
 Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang
akan dipilih
 Tempat Usaha yang akan dipilih
 Organisasi usaha yang akan digunakan
 Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
(Hambatan, Paten, Merek dagang, dan Hak
cipta)
 Lingkungan Usaha yang akan berpengaruh
(Mikro dan Makro)
Aspek Membeli Perusahaan Yg
sudah didirikan
 Alasan pemilik menjual perusahaan
 kekayaannya berbentuk nyata atau tidak,
piutang, merek dagang, paten dll
 Apakah masih prospektif dan layak guna
 Potensi perusahaan (produk atau jasa yg
dihasilkan)
 Aspek legal perusahaan
 Kondisi keuangan perusahaan
Franchising (Kerja sama
Manajemen/Waralaba)
 Kerja saama manajemen utk menjalankan
perusahaan cabang/penyalur. Franchisor
(perusahaan induk) adalah perush yg diberi
lisensi. Franchise adlah perush. Pemberi linsensi
(penyalur/dealer).
 Dalam kerja sama Franchising, perusahaan induk
memberikan bantuan manajemen secara
berkesinambungan. Keseluruhan citra (goodwill),
dan teknik pemasaran diberikan kepada
Franchisee. Misal : MCDonald, KFC dll.
kontrak kerja sama antara Franchisor
(perusahaan induk) dengan
Franchisee (perusahaan penyalur).
Persyaratan-persyaratan dalam kontrakkontrak Franchise
Franchisor setuju untuk
Franchisee setuju untuk
 Memberikan suatu wilayah
 Menyelenggarakan
penjualan yg berdiri sendiri
kepada Franchisee.
 Menyediakan sejumlah
latihan dan bantuan
manajemen
 Memberikan barang
dagangan kpd Franchisee
perusahaan sesuai dgn
persyaratan yg diajukan
Franchisor
 Menginvestasikan secara
minimum jumlah tertentu
pada perusahaan
 Membayar kpd Franchisor
suatu jumlah tertentu (sbg
honorarium yg tetap)
Persyaratan-persyaratan dalam kontrakkontrak Franchise
Franchisor setuju untuk
Franchisee setuju untuk
 Memberikan nasihat kpd
 Membangun atau bila
Franchisee tentang
lokasi perusahaan dan
desain bangunan
 Memberikan bantuan
finansial tertentu atau
nasihat finansial kepada
Franchisee
tidak Franchisee
menyediakan fasilitas
perusahaan seperti yg telah
disetujui Franchisor
 Membeli persediaan dan
material standar lainnya
dari Franchisor atau dari
pemasok yg telah disetujui
Profil Usaha Kecil dan Model
Pengembangannya
Di Indonesia berdasarkan UU No.9/1995 pasal 5
tentang usaha kecil meliputi criteria :
 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tenpat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 1.000.000.000,- ( Satu Milyar
Rupiah).
Profil Usaha Kecil dan Model
Pengembangannya
Berdasarkan BPS (Biro Pusat Statistik) :
 Usaha kecil dgn ukuran T.Kerja 5 s/d
19 orang yg terdiri dari pekerja kasar
yg dibayar, pemilik dan pekerja
keluarga.
 Tenaga Kerja yang dibawah 5 orang
disebut Home Industri.
Kekuatan Usaha Kecil
Memiliki kebebasan utk bertindak
 Bila ada perubahan tehnologi baru, produk baru, dan
perubahan mesin baru, maka usaha ini cepat
bertindak utk menyesuaikan keadaan tsb.
Fleksibel (Luwes)
 Luwes sesuai dgn kebutuhan usaha kecil tersebut
missal : bahan baku, tenaga kerja, pemasaran produk
atau sumber-sumber setempat yg local.
Tidak mudah goncang
 Karena banyak menggunakan bahan baku local, maka
usaha ini tidak goyah apabila ada fluktuasi bahan baku
impor.
Kelemahan Usaha Kecil
Aspek Kelemahan Struktural
 Kelemahan dlm bidang manajemen, organisasi,
pengendalian mutu, mengadopsi dan penguasaan
tehnoligi, kesulitan mencari modal,tenaga kerja local
dan terbatasnya akses pasar.
Aspek Kelemahan Kultural
 Kelemahan yang mencerminkan budaya perusahaan
shg kurangnya informasi dan lemahnya persyaratan
lain guna memperoleh akses permodalan, pemasaran,
bahan baku.

Kerangka Hipotesis
Pengembangan Usaha Kecil
 Untuk pengembangan perusahaan diperlukan
dua keterampilan, yaitu keterampilan
manajemen keuangan dan manajemen
personal.
 Strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu
strategi perusahaan yang menekankan pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan
untuk menciptakan keunggulan komparatif
dan keunggulan kompetitif.
Download