MJ105-002002-857-10 94KB Mar 14 2011 08:48

advertisement
PERTEMUAN 2
Merintis Usaha Baru &
Model Pengembangannya
Cara Memasuki Dunia Usaha
 Tiga Cara Memasuki Usaha Baru
1. Merintis Usaha Baru (starting)
 Membentuk dan mendirikan usaha baru
dengan menggunakan modal, ide,
organisasi, dan manajemen yang dirancang
sendiri.
Ada tiga bentuk usaha baru:
a) Perusahaan milik sendiri (sole
proprietorship), yaitu bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri oleh seserang
b) Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja
sama dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama menjalankan usaha bersama
c) Perusahaan berbadan hukum (corporation),
yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar
badan hukum dengan modal saham-saham
2. Membeli perusahaan orang lain (buying)
Dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh
orang lain dengan nama (good will) dan
organisasi yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising),
Suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar
(franchisor/parent company) dengan
mengadakan persetujuan jual-beli hak
monopoli untuk menyeleggarakan usaha
(waralaba).
Merintis Usaha Baru
Dua Pendekatan Mencari Peluang Usaha
Baru
 Pendekatan inside-out atau idea
generation
Pendekatan berdasarkan gagasan sebagai
kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
Berdasarkan keterampilan sendiri,
kemampuan, latar belakang, dalam
menentukan usaha yang akan dirintis.
 Pendekatan take out-side in atau
opportunity recognation
Pendekatan yang menekankan pada basis ide
bahwa suatu perusahaan akan berhasil
apabila menanggapi atau menciptakan suatu
kebutuhan di pasar.
Opportunity recognation merupakan
pengamatan lingkungan, yaitu alat untuk
pengembangan yang akan ditransfer menjadi
peluang-peluang ekonomi
Kompetensi Dalam Memulai Usaha
 Kemampuan teknik
Kemampuan tentang bagaimana memproduksi
barang dan jasa serta cara menyajikannya
 Kemampuan pemasaran
Kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar
dan pelanggan serta harga yang tepat
 Kemampuan finansial
Kemampuan tentang bagaimana memperoleh
sumber-sumber dana dan cara menggunakannya
 Kemampuan hubungan
Kemampuan tentang bagaimana cara mencari,
memelihara, dan mengembangkan relasi, dan
kemampuan komunikasi dan negoisasi
Beberapa Hal Penting Dalam Memulai
Usaha Baru
 Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
 Bentuk usaha yang akan dipilih.
 Tempat usaha yang akan dipilih.
 Organisasi usaha yang akan digunakan.
 Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.
 Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.
Bentuk Usaha
 Perusahaan Perorangan
(Soleproprietorship)
 Perusahaan yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh satu orang.
 Kelebihannya adalah mudah untuk
didirikan, biaya operasi rendah, bebas
dalam pengelolaan, dan memiliki daya
rangsang yang tinggi.
 Persekutuan (Partnership)


Suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih
yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
Terdapat dua macam anggota:
 Sekutu umum (general partner), yaitu anggota
yang aktif dan duduk sebagai pengurus
persekutuan.
 Sekutu terbatas (limited partner), yaitu anggota
yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang
perusahaan sebesar modal yang disetorkannya
dan orang tersebut tidak aktif dalam perusahaan.
 Perseroan (Corporation)
Perusahaan yang anggotanya terdiri atas
para pemegang saham (stockholder), yang
mempunyai tanggung jawab terbatas
terhadap utang-utang perusahaan sebesar
modal disetor.
 Firma
 Persekutuan yang menjalankan perusahaan
di bawah nama bersama.
 Bila untung, maka keuntungan dibagi
bersama, sebaliknya bila rugi ditanggung
bersama.
 Fungsi Kewirausahaan
 Dalam perusahaan kecil, fungsi
kewirausahaan sangat besar perannya
dalam kreativitas dan inovasi, sebaliknya
dalam perusahaan besar, fungsi
kewirausahaan tidak begitu besar.
 Fungsi Manajemen
 Dalam perusahaan kecil fungsi manajemen
relatif tidak begitu besar, sebaliknya dalam
perusahaan besar, fungsi manajemen sangat
besar, karena dasarnya adalah fungsi-fungsi
manajemen.
Lingkungan Usaha
1. Lingkungan Mikro
 Lingkungan yang ada kaitan langsung
dengan operasional perusahaan, seperti
pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor,
pelanggan/konsumen lainnya.
 Pemasok
Berkepentingan dalam menyediakan bahan baku
kepada perusahaan.
 Pembeli atau Pelanggan
Merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh
karena dapat memberi informasi kepada perusahaan.
 Karyawan
Orang yang terlibat langsung dengan perusahaan.
Karyawan akan berusaha dengan baik bila
memperoleh manfaat dari perusahaan
 Distributor
Penyalu berbagai produk perusahaan, yang sangat
penting dalam memperlancar penjualan
2.
Lingkungan Makro
 Lingkungan luar yang dapat mempengaruhi daya hidup
perusahaan secara keseluruhan meliputi:
 Lingkungan Ekonomi
Seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, fluktuasi mata
uang dapat berpengaruh baik langsung maupun tidak
langsung bagi perusahaan.
 Lingkungan Teknologi
Kemajuan teknologi dalam menciptakan barang dan
jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan
permintaan pasar secara cepat.
 Lingkungan Sosiolpolitik
Perubahan kekuatan politik berpengaruh
terhadap perubahan pemerintah, dan secara
tidak langsung berdampak pada perubahan
ekonomi.
 Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup
Kelompok masyarkat, gaya hidup, kebiasaan,
pendapatan, dan struktur masyarakat bisa
menjadi peluang maupun ancaman.
LINGKUNGAN USAHA
TEKNOLOGI
INFLASI
KARYAWAN
PEMASOK
BISNIS
PELANGGAN
PENYALUR
DEMOGRAFI &
GAYA HIDUP
SOSIOPOLITIK
Analisis Dampak Pesaing (Cross-Impact
Analysis)
Kecenderungan
Ekonomi
Faktor
Demografi &
Gaya Hidup
Peluan
g Baru
Kemajuan
Teknologi
Lingkungan
Sosial Politik
Hambatan-hambatan Memasuki Industri
Sikap dan kebiasaan pelanggan
Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru
masih kurang, sebaliknya perusahaan yang
sudah ada justru lebih bertahan karena telah
lama mengetahui sikap dan kebiasaan
pelanggannya
Biaya perubahan (switching cost)
Biaya-biaya yang diperlukan untuk melatih
para karyawan, dan penggantian alat serta
sistem yang lama
Respons dari pesaing yang ada secara agresif
akan mempertahankan pangsa pasar yang ada
Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta
 Paten
Suatu pengakuan dari lembaga yang berwenang atas
penemuan produk yang diberi kewenangan untuk
membuat, menggunakan dan menjual penemuannya
selama paten tersebut masih dalam jaminan.
 Merek Dagang
Umumnya berbentuk simbol,nama, logo, slogan,atau
tempat dagang yang oleh perusahaan digunakan untuk
menunjukkan keorisinilan produk atau untuk
membedakannya dengan produk lain dipasar.
 Hak Cipta
Suatu hak istimewa guna melindungi pencipta dari
keorisinilan ciptaannya.
Membeli Perusahaan yang Sudah Ada
Beberapa Alasan
 Risiko lebih rendah.
 Lebih mudah dalam memasuki pasar.
 Memiliki peluang untuk membeli dengan
harga yang bisa ditawar.
Beberapa Permasalahan
 Masalah Eksternal
Lingkungan, yang mencakup banyak pesaing dan
ukuran peluang pasar
Apakah memiliki daya saing harga dan kualitas di
pasar
Bagiamana dengan tingkat persaingan yang ada
Apakah ada industri yang dominan
Bagaimana dengan pertumbuhan pasarnya
Bagaimana dengan perubahan teknologi yang dapat
mempengaruhi perusahaan yang dibeli
 Masalah Internal
Masalah-masalah yang ada dalam
perusahaan, misalnya image atau reputasi
perusahaan.
Masalah konflik antara karyawan dengan
manajemen dan karyawan yang sukar
diselesaikan oleh pemilik yang baru, masalah
lokasi, dan masalah masa depan perusahaan
lainnya
Hal-hal Kritis Dalam Menganalisis
Perusahan yang Akan Dibeli
 Alasan perusahaan menjual perusahaan
 Potensi produk dan jasa yang dihasilkan
 Aspek legal yang dimiliki perusahaan
 Kondisi keuangan perusahaan yang akan
dijual
Franchising (Kerja Sama Manajemen atau
Waralaba)
 Franchising
 Kerjasama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang atau penyalur.
 Memberi hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha dari perusahaan
induk seolah-olah merupakan bagian dari
perusahaan pemberi lisensi yang dilengkapi
dengan nama produk, merek dagang, dan
prosedur penyelenggaraannya secara
standar.
Franchising
 Franchisor (perusahaan induk)
Perusahaan yang memberikan lisensi
 Franchisee
Perusahaan sebagai penyalur atau dealer
Persetujuan Antara Franchisor dan
Franchisee
Franchisor setuju untuk:
 Memberikan suatu wilayah penjualan yang
berdiri sendiri kepada franchisee.
 Menyediakan sejumlah latihan dan bantuan
manajemen.
 Memberikan barang-barang dagangan kepada
franchisee secara bersaing.
 Memberikan nasihat kepada franchisee tentang
lokasi perusahaan dan desain bangunan.
 Memberikan bantuan finansial tertentu atau
nasihat finansial kepada franchisee.
 Menyelanggarakan perusahaan sesuai dengan
persyaratan yang diajukan franchisor.
 Menginvestasikan secara minimum jumlah
tertentu pada perusahaan.
 Membayar kepada franchisor suatu jumlah
tertentu (sebagai honorarium secara tetap).
 Membangun, atau bila tidak franchisee
menyediakan fasilitas perusahaan seperti yang
disetujui oleh franshisor.
 Membeli persediaan dan material standar
lainnya dari franchisor atau dari peasok yang
telah disetujui.
Profil Usaha Kecil dan Model
Pengembangannya
Kriteria Usaha Kecil
Menurut Undang-undang No.9/1995 Pasal 5:
 Memiliki kekayan bersih paling banyak
Rp200.000.000,- tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
 Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Satu Milyar
Menurut Komisi Untuk Perkembangan
Ekonomi:
 Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah
pemilik.
 Modal disediakan oleh pemilik atau
sekelompok kecildaerah operasi bersifat
lokal.
 Ukuran secara keseluruhan relatif kecil.
 Kekuatan Usaha Kecil
 Memiliki kebebasan untuk bertindak
 Fleksibel
 Tidak mudah goncang
Kelemahan Usaha Kecil
 Kelemahan struktural
Kelemahan usaha kecil dalam manajemen,
organisasi, teknologi, sumberdaya dan pasar
 Kelemahan kultural
Kelemahan dalam budaya perusahaan yang
kurang mencerminkan perusahaan sebagai
coorporate culture
Download