BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK Secara geografis, Kabupaten Banggai Kepulauan terletak diantara 1°06’30” LS - 2°20’00” LS dan 122°40’00” BT - 124°13’30” Bujur Timur, dengan batasan sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tolo. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Peling. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku Selain dipisahkan dari daratan pulau utama (Pulau Sulawesi) oleh Selat Peleng sepanjang 15 – 30 km, kepulauan ini juga dipisahkan dari Kepulauan Sula (Maluku) dan Pulau Banggai di sebelah timur oleh Selat Bote dan juga Selat Kalumbatan. Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan berbatasan dengan Selat Peleng di sebelah utara dan barat, sebelah selatan dengan Teluk Tolo/Selat Bangkurung, sebelah timur dengan Laut Maluku/Selat Kalumbatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 batas administrasi Kabupaten Banggai Kepulauan. Kabupaten Banggai Kepulauan yang terletak di perairan sebelah timur Sulawesi Tengah ini merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Banggai pada tahun 1999 berdasarkan UU No. 51/1999. Selanjutnya pada tahun 2013 di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan kembali terjadi pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Kabupaten Banggai Laut sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2013. Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki luas wilayah daratan 2.488,76 km2 dan luas wilayah lautnya ± 6.671,32 km2 dan terdiri atas 21 gugusan pulau-pulau yang terbagi dalam 20 pulau kecil dan 1 pulau besar yaitu Pulau Peling dengan luas 2.340,00 km2, Pulau berpenghuni sebanyak 2 pulau dan tidak berpenghuni 19 pulau. Kabupaten Banggai Kepulauan terbagi dalam 12 POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 1 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Kecamatan, dengan ibukota Kabupaten di Kota Salakan, tepatnya di Pulau Peling. Untuk jelasnya mengenai kondisi administrasi di Kabupaten Banggai Kepulauan, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.1. Luas Wilayah Per Kecamatan Kabupaten Banggai Kepulauan, 2012 No Kecamatan Luas Wilayah (km2) % Laut 6,25 1.082,85 1 Totikum Darat 155,45 % 16,24 2 Totikum Selatan 95,19 3,83 663,09 9,94 3 Tinangkung 312,60 12,57 446,96 6,70 4 Tinangkung Selatan 187,89 7,55 251,23 3,77 5 Tinangkung Utara 136,65 5,49 195,38 2,93 6 Liang 176,19 7,07 507,78 7,62 7 Peling Tengah 140,00 5,63 403,49 6,05 8 Bulagi 275,66 11,07 303,58 4,56 9 Bulagi Selatan 319,00 12,82 351,45 5,27 10 Bulagi Utara 318,00 12,78 350,21 5,25 11 Buko 184,84 7,43 1.050,60 15,75 12 Buko Selatan 187,32 7,52 1.064,70 15,96 Banggai Kepulauan 2.488,76 100 6.671,32 100 Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka (2012) POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 2 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Banggai Kepulauan Komposisi ketinggian daratan di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dari permukaan laut adalah : < 500 meter : sebesar 85,97% 500 – 700 meter : sebesar 7,80% > 700 meter : 6,23% Secara rinci ketinggian wilayah daratan pada setiap kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan tercantum pada Tabel 2.1 POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 3 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Tabel 2.1 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan Kecamatan Ibu Kota Kecamatan 01.Totikum 02.Totikum Selatan 03.Tinangkung 04.Tinangkung Selatan 05.Tinangkung Utara 06.Liang 07.Peling Tengah 08.Bulagi 09.Bulagi Selatan 10.Bulagi Utara 11.Buko 12.Buko Selatan Tinggi DPL (m) Sambiut Kalumbatan Salakan Mansamat A 10 2 3 3 Batulombu Liang Patukui Bulagi Satu Lolantang Sambulangan Tataba Lumbi-Lumbia 1 2 2 3 5 5 2 3 Sumber: Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka (2012) 2.1.1 Topografi, Geologi dan Hidrologi Bentuk permukaan bumi ditunjukkan oleh morfologi atau topografi tertentu, dan dikontrol oleh struktur geologi dan genesis atau asal-usul proses pembentukannya. Ditinjau secara geomorfologi berdasarkan morfologi, struktur, dan proses pembentukannya, morfologi wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dapat dibagi menjadi 4 satuan utama, yaitu: pegunungan/perbukitan struktural, pegunungan/perbukitan karst, perbukitan intrusif, dan dataran rendah. (a) Pegunungan struktural terdapat di bagian barat Pulau Peleng, memanjang dengan pola selatan - utara dengan ketinggian antara ±700 hingga 1.000 meter lebih di atas muka air laut, lereng curam hingga sangat curam dengan kemiringan ≥40%. Morfologi ini terdapat di sekitar perbatasan Kecamatan Buko, Buko Selatan, Bulagi Selatan, dan Bulagi. Perbukitan struktural terdapat hampir di seluruh pulau, dengan ketinggian mulai ±200 hingga ±700 meter di atas muka air laut, dengan lereng relatif miring (15-30%) hingga berbukit POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 4 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan curam (30-40%), yang terdapat di Pulau Peleng, Banggai, Labobo, dan Bangkurung. Puncak-puncak bukit terdapat di Bukit Monimit (490 meter) di Pulau Banggai, dan Bukit Basasal di Pulau Peleng bagian timur. (b) Perbukitan dan pegunungan karst menempati sebagian besar Pulau Peleng, dan secara lokal-lokal pada pulau-pulau lainnya. Ciri khas morfologi ini adalah pola kerucut dan lembah karst, dolin, gua, ponor, dan sungai bawah tanah. Puncaknya terdapat di Gunung Tinakong (558 meter) dan Bukit Blombong di Pulau Peleng. (c) Perbukitan intrusif merupakan perbukitan yang terbentuk karena penerobosan batuan gunungapi granodiorit dan diorit, yang sebagian besar terdapat di Pulau Banggai, dan sebagian kecil di Pulau Labobo dan Bangkurung. (d) Dataran rendah terbentang di sepanjang wilayah pesisir dan lembah-lembah antar perbukitan atau pegunungan, yang sebagain besar dijumpai di bagian utara Pulau Peleng, dan sebagian kecil di selatan Pulau Peleng dan selatan Pulau Banggai. Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasikan ke dalam 6 (enam) satuan geoekosistem bentang lahan asal proses, yaitu: asal proses fluvial (aliran sungai), marin (gelombang), vulkanik (gunungapi), solusional (pelarutan, karst), struktural (tektonik), dan organik (aktivitas organisme). Secara geologi regional, akibat sejarah geotektonik yang terjadi, maka batuan yang mengalasi wilayah kajian adalah batuan malihan, granit, dan batuan gunungapi. Batuan tertua berupa Kompleks Batuan Malihan (PZm) yang terdiri atas sekis, gneis, dan kuarsit. Kemudian menyusul Formasi Menanga (Cmm) yang terbentuk dari perselingan batugamping hablur, batupasir malihan, batusabak, dan filit, dengan penarikhan radiometri menyatakan berumur Karbon (tidak terdapat di Kabupaten Banggai). Stratigrafi batuan penyusun Kabupaten Banggai Kepulauan disajikan dalam Gambar 2.2. POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 5 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Gambar 2.2. Stratigrafi Geologi Kabupaten Banggai Kepulauan (Sumber: Supandjono dan Haryono, 1993 dalam KLHS Kab. Bangkep, 2012) Di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat 3 (tiga) klasifikasi tanah tingkat ordo berdasarkan Soil Taxonomy (PPT Bogor, 1998), yaitu: Entisols, Inceptisols, Ultisols, dan Mollisols, yang dapat dirinci seperti pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Klasifikasi Tanah (Soil Taxonomy PPT, 1998) di Kabupaten Banggai Kepulauan Ordo Grup Karakteristik Satuan Ekoregion Enti Fluv s o l s Stratigrafi lapisan dari bahan-bahan yang berbeda, a warna coklat gelap kekelabuan (10YR q 4/2), tekstur bervariasi bergantung u endapan. e agak masam hingga netral, BO pH n sedang hingga tinggi, P dan K total t rendah hingga sangat tinggi, KTK rendah s hingga tinggi, kejenuhan basa sangat tinggi. Gleisasi sempurna dari bawah sampai a atas. q Warna kelabu (5YR 5/1) dengan/tanpa u karatan di lapisan atas, tekstur lempung e hingga lempung berpasir. n Tanah agak alkalis pada daerah Perbukitan atau Pegunungan (F1) Aluv i a l Endo Dataran Aluvial Rawa Lembah antar (F2) POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 6 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Psa Quar Ultis Kand o l s Pod s o l i k Ince Dystr p t i s o l s Kam Oxis b i s o l Kan o l genangan, t kadar P total sangat tinggi hingga sangat rendah, K total sangat s tinggi, KTK dan kejenuhan basa tinggi hingga sangat tinggi. Warna kelabu agak gelap hingga gelap m 3/1). (5YR m Struktur berbutir lepas, tekstur kasar a (pasir berlempung hingga lebih kasar). Tanah sangat asam, BO rendah hingga Tekstur dengan sedikit q sedang, kasar P total(pasir rendah hingga sangat kandungan tu pasir kuarsa), warna coklat rendah, K total sedang hingga rendah, z gelap (7,5YR 4/3), drainase cepat. e rendah hingga sangat rendah, KTK in Horison Tanah agak kandik masam dengan hingga penurunan netral, BO sgt kejenuhan basa sangat tinggi. rendah, lempung ip P <20% dan K hingga total sangat kedalaman rendah, 150KTK t dan u kejenuhan basa sangat rendah. cm, baik. s drainase s d Lapisan atas berwarna coklat gelap a u (10YR 4/3) sampai coklat gelap lm kekuningan (10YR 4/6), lapisan bawah m t coklat kekuningan (10YR 5/6) sampai se merah kekuningan (5YR 5/6). n Tekstur halus hingga sedang, struktur t kersai hingga gumpal agak membulat, s konsistensi sangat gembur hingga gembur (lembab) agak lekat sampai lekat (basah). Tanah masam, BO rendah, P dan K total sangat rendah hingga rendah, KTK dan kejenuhan basa rendah hingga sangat rendah, Al sangat tinggi. Solum sedang hingga dalam, warna coklat u (7,5YR 4/6) sampai coklat d kekuningan (10YR 5/8). e Tekstur halus, struktur gumpal, p konsistensi agak teguh hingga teguh, t bahan induk batugamping, batulempung, s batupasir. dan Tanah masam hingga netral, BO umumnya rendah, K total sangat rendah hingga sedang, P total rendah hingga sangat rendah, KTK rendah, basa rendah, Al tinggi hingga sangat tinggi. Horison kandik, drainase baik, warna homogen d coklat hingga coklat kemerahan dan i merah kotor (10YR 3/3-3/4 sampai Dataran Aluvial Pesisir (Fm) Wilayah Pesisir Bergisik (M) Perbukitan Intrusif Vulkanik Tua (V) Perbukitan Satruktural Patahan Batuan Gunungapi Tua (S1) Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan Batuan Malihan dan Batugamping Napal (S2) (dominan) Perbukitan dan Pegunungan Karst Batugamping Terumbu (K) Perbukitan dan Pegunungan Karst POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 7 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan s Lato s o l 2,5YR u 3/3-3/4) untuk lapisan, coklat kekuningan d hingga coklat tua merah kekuningan o (10YR 4/6-5/6 sampai 5YR 4/6-6/6) x untuk lapisan bawah. Tekstur s lempung berdebu hingga lempung, struktur agak gumpal hingga kersai, konsistensi sangat gembur (lembab) dan lekat hingga plastis (basah). Tanah netral hingga agak basa, BO rendah hingga sedang (atas) dan sangat rendah (bawah), P dan K total sangat rendah, KTK rendah, dan kejenuhan basa tinggi. Batugamping Terumbu (K) (dominan) Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan (S2) Sumber: BP3, Departemen Pertanian RI (2006) dan Hasil Survei Lapangan (Mei-Juni, 2012) dalam KLHS Kab. Banggai Kepulauan (2012) Berdasarkan laporan dari Lembaga Penelitian (LIPI) Geoteknologi Bandung tahun 2003, secara umum ketersediaan air di Kabupaten Banggai Kepulauan yang dianalisis menggunakan metode Thornwaite, diperoleh hasil bahwa terjadi surplus air pada bulan-bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus; sedangkan defisit air terjadi pada bulan-bulan Januari, September, Oktober, Nopember, dan Desember. Selanjutnya, jika digunakan koefisien runoff sebesar 0,5 atau 50%, maka menurut neraca meteorologis, jumlah volume air di Pulau Banggai mencapai 171.979.623,9 m3/th, dan di Pulau Peling mencapai 1.498.816.834 m 3/tahun (LIPIGeotek, 2002 dalam KLHS Kab. Bangkep, 2012). Jika ditinjau dari ketersediaan air permukaan, di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat beberapa sungai, yang jika ditinjau berdasarkan sifat pengalirannya dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (a) sungai perennial, sungai yang mengalir sepanjang tahun, yang biasanya bersumber dari mataair berdebit besar dan permanen sepanjang tahun, dan (b) sungai intermitten, sungai yang mengalir ketika musim hujan saja. Selain sungai-sungai tersebut, terdapat pula potensi air permukaan berupa danau yang airnya dapat pula dimanfaatkan untuk sesuatu keperluan yang potensial. Tabel 2.4. menyajikan sebaran sungai dan danau yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan satuan ekoregionnya. POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 8 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Tabel 2.4. Distribusi Sungai dan Danau berdasarkan Satuan Ekoregion di Kabupaten Banggai Kepulauan No 1 2 Nama Danau dan Sungai Danau Alani, Buko Selatan Danau Tendetung, Totikum Selatan Sungai Patukuki, Peling Tengah 3 4 Sungai Malanggong, Buko 5 Sungai Kambani, Bulagi Selatan 7 8 Sungai Nipa Sungai Manggalai, Tinangkung Sungai Tatakalai, Tinangkung Utara Sungai Babasal Kombutokan, Totikum 9 10 Satuan Ekoregion Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan Batunapal Perbukitan dan Pegunungan Karst Batugamping Terumbu Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan Batunapal Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan Batunapal Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan Batunapal Dataran Aluvial Pesisir material Aluvium Lembah antar Perbukitan atau Pegunungan material Aluvium Dataran Aluvial Pesisir material Aluvium Dataran Aluvial Pesisir material Aluvium Sumber: Geotek LIPI (2003) dalam KLHS Kab. Bangkep (2012) 2.1.2 Klimatologi Pada tahun 2011 suhu udara rata-rata pada stasiun Meteorologi Bubung berkisar antara 26,1°C sampai 28,9°C. Suhu udara maksimum terjadi di bulan Nopember, yaitu sebesar 31,6°C. Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Juli, yaitu sebesar 23,5°C. Rata-rata kelembaban udara relatif pada stasiun Meteorologi Bubung pada tahun 2011 berkisar antara 77% (Nopember) dan 83% (Juni). Tekanan udara rata-rata pada stasiun Meteorologi Bubung berkisar antara 1.008,2 mb sampai 1.012,2 mb. Tekanan udara maksimum terjadi di bulan Maret, yaitu sebesar 1.015,4 mb. Sedangkan tekanan udara minimum terjadi di bulan Juli, yaitu sebesar 1.010,2 mb. POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 9 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Rata-rata kecepatan angin pada stasiun Meteorologi Bubung pada tahun 2011 berkisar antara 4 knot dan 6 knot sedangkan Rata-rata jumlah curah hujan di stasiun Meteorologi Luwuk selama tahun 2011 berkisar antara 22,7 mm (Oktober) dan 303,9 mm (Pebruari). Sedangkan jumlah hujan selama tahun 2010 berkisar antara 9 hari (Oktober) dan 27 Hari (Juli). Tabel 2.5. Rata-rata Parameter Cuaca pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu menurut Bulan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Suhu (0C) 28,1 27,9 28,0 28,0 27,6 26,7 25,9 26,1 26,8 28,6 28,9 28,7 Kelembaban (%) 78 80 80 82 82 83 78 78 81 76 77 80 Tekanan Udara (mb) 1.011.2 1.012.2 1.011,7 1.011,5 1.009.9 1.011,6 1.012,0 1.012,1 1.011,3 1.010,4 1.010,1 1.008,2 Kecepatan Angin (knot) 4 5 5 4 4 5 5 6 4 4 4 4 Sumber: Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka (2012) Berdasarkan hasil perhitungan jumlah bulan basah berturut-turut dan bulan kering berturut-turut, maka di Kabupaten Banggai Kepulauan didapatkan hasil rerata bulan basah berurutan 1,3 dan rerata bulan kering berurutan 5 bulan. Oleh karena itu didapatkan hasil bahwa tipe iklim Oldeman adalah tipe E3, yang artinya bahwa Kabupaten Banggai Kepulauan mempunyai bulan-bulan basah secara berturutturut kurang dari 3 bulan, sedangkan periode panjang bulan keringnya 5 - 6 bulan (Tabel 2.6.), sehingga secara umum Kabupaten Banggai Kepulauan termasuk daerah kering. POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 10 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Tabel 2.6. Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Berurutan Tahun Bulan Basah Bulan Kering 2005 2006 2007 2008 2009 Rerata 1 2 1 1,3 3 5 5 2 10 5 Sumber : KLHS Kabupaten Banggai Kepulauan (2010) Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km². Secara nasional sistem wilayah sungai (WS) yang tercakup di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan adalah Wilayah Sungai Banggai Kepulauan yang terdiri atas 102 daerah aliran sungai (DAS) yang meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan luas ± 227.439.9 Ha. No 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Tabel 2.2 Nama – Nama Daerah Aliran Sunga (DAS) di Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan Nama Daerah Aliran Sungai Desa Kecamatan (DAS) DAS Lukpanateng DAS Ombuli DAS Batuampas DAS Sabang DAS Sambulangan DAS Bangkalan DAS Montop DAS Paisu Luno DAS Langga DAS Palumang DAS Bungkuko Meusean DAS Tinangkung DAS Kwakon DAS Paisu Telen DAS Paisu Sagu DAS Bungkuko Tatandak Lukpanenteng Ombuli Bulagi Utara Sambang Sambulangan Bakalan Montop Paisuluno Langga POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 11 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 DAS Bungkuko Tilean DAS Lembah Bakatua DAS Paisu Batu DAS Lolang DAS Paisu Kalana DAS Paisu Tatakalay DAS Paisu Lomou DAS Luksagu DAS Paisu Puso DAS Tompulaan DAS Paisu Babasal DAS Lopito DAS Obuluson DAS Paisu Moti DAS Sambiut DAS Sakay DAS Sobonon DAS Paisu Muntano DAS Cura DAS Paisu Tobing DAS Paisu Musoni DAS Bobu DAS Paisu Tobungin DAS Paisu Nipa DAS Paisu Sonoloyo DAS Gasal DAS Liang DAS Apal DAS Bonetandunono DAS Balayon DAS Pal DAS Popidolon DAS Binuntuli DAS Tompulonan DAS Tangkop DAS Tomboniki DAS Kindandal DAS Mamulusan DAS Buko DAS Popisi DAS Luk DAS Tombos DAS Lempek DAS Paisu Saa DAS Patukuki DAS Koyobunga DAS Kolak Tatakalay Luksagu Tompulaan Lopito Sambiut Liang Apal Balayon Popidolon Tangkop Tomboniki Kinandal Mamulusan Buko Popisi Tombos Lempek Patukuki Koyobunga Kolak POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 12 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan 65 66 67 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 DAS Peling DAS Maselesek DAS Bulagi DAS Lakon DAS Tolo DAS Mangais DAS Lalean DAS Potung DAS Osaan DAS Alani DAS Lumbilumbia DAS Balatindakan DAS Labangun DAS Seano DAS Talastalas DAS Batangono DAS Mata DAS Lalengan DAS Pelinglalango DAS Tataba DAS Malnggong DAS Lamelamebungin 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 DAS Ngiokngiok DAS Tatendeng DAS Pelak DAS Potil DAS Bakalanpauno DAS Bakalan DAS Mbumbu DAS Patolang DAS Tibarat DAS Tamailoboang DAS Batupanapi DAS Boniton DAS Bolanan DAS Nggilas DAS Sangean Peling Meselesek Bulagi Tolo Mangais Osaan Alani Lumbi-lumbia Labangun Seano Talastalas Batangono Mata Lalengan Pelinglalomo Tataba Malanggong Lemeleme bungin Ngginggiok Tatendeng Pelak Potil Bakalan Boniton Bolonan POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 13 BAB II Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Banggai Kepulauan POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 14