Laporan Bulanan CF Bulan Februari

advertisement
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
BAB II
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
2.1. KONDISI GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK
Secara geografis, Kabupaten Banggai Kepulauan terletak diantara
1°06’30” LS - 2°20’00” LS dan 122°40’00” BT - 124°13’30” Bujur Timur, dengan
batasan sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tolo.

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Peling.

Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku
Selain dipisahkan dari daratan pulau utama (Pulau Sulawesi) oleh Selat Peleng
sepanjang 15 – 30 km, kepulauan ini juga dipisahkan dari Kepulauan Sula
(Maluku) dan Pulau Banggai di sebelah timur oleh Selat Bote dan juga Selat
Kalumbatan. Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan berbatasan dengan Selat
Peleng di sebelah utara dan barat, sebelah selatan dengan Teluk Tolo/Selat
Bangkurung, sebelah timur dengan Laut Maluku/Selat Kalumbatan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 batas administrasi Kabupaten Banggai
Kepulauan.
Kabupaten Banggai Kepulauan yang terletak di perairan sebelah timur Sulawesi
Tengah ini merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Banggai
pada tahun 1999 berdasarkan UU No. 51/1999. Selanjutnya pada tahun 2013 di
wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan kembali terjadi pemekaran Daerah
Otonomi Baru (DOB) yaitu Kabupaten Banggai Laut sesuai dengan UU No. 5
Tahun 2013.
Kabupaten Banggai Kepulauan
memiliki luas wilayah daratan
2.488,76 km2
dan luas wilayah lautnya ± 6.671,32 km2 dan terdiri atas 21
gugusan pulau-pulau yang terbagi dalam 20 pulau kecil dan 1 pulau besar yaitu
Pulau Peling dengan luas 2.340,00 km2, Pulau berpenghuni sebanyak 2 pulau dan
tidak berpenghuni 19 pulau. Kabupaten Banggai Kepulauan terbagi dalam 12
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
1
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Kecamatan, dengan ibukota Kabupaten di Kota Salakan, tepatnya di Pulau Peling.
Untuk jelasnya mengenai kondisi administrasi di Kabupaten Banggai Kepulauan,
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1.
Luas Wilayah Per Kecamatan
Kabupaten Banggai Kepulauan, 2012
No
Kecamatan
Luas Wilayah (km2)
%
Laut
6,25
1.082,85
1
Totikum
Darat
155,45
%
16,24
2
Totikum Selatan
95,19
3,83
663,09
9,94
3
Tinangkung
312,60
12,57
446,96
6,70
4
Tinangkung Selatan
187,89
7,55
251,23
3,77
5
Tinangkung Utara
136,65
5,49
195,38
2,93
6
Liang
176,19
7,07
507,78
7,62
7
Peling Tengah
140,00
5,63
403,49
6,05
8
Bulagi
275,66
11,07
303,58
4,56
9
Bulagi Selatan
319,00
12,82
351,45
5,27
10
Bulagi Utara
318,00
12,78
350,21
5,25
11
Buko
184,84
7,43
1.050,60
15,75
12
Buko Selatan
187,32
7,52
1.064,70
15,96
Banggai Kepulauan
2.488,76
100
6.671,32
100
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka (2012)
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
2
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Banggai Kepulauan
Komposisi ketinggian daratan di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dari
permukaan laut adalah :

< 500 meter
: sebesar 85,97%

500 – 700 meter
: sebesar 7,80%

> 700 meter
: 6,23%
Secara rinci ketinggian wilayah daratan pada setiap kecamatan di Kabupaten
Banggai Kepulauan tercantum pada Tabel 2.1
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 2.1
Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut Menurut Kecamatan
di Kabupaten Banggai Kepulauan
Kecamatan
Ibu Kota Kecamatan
01.Totikum
02.Totikum Selatan
03.Tinangkung
04.Tinangkung
Selatan
05.Tinangkung Utara
06.Liang
07.Peling Tengah
08.Bulagi
09.Bulagi Selatan
10.Bulagi Utara
11.Buko
12.Buko Selatan
Tinggi DPL (m)
Sambiut
Kalumbatan
Salakan
Mansamat A
10
2
3
3
Batulombu
Liang
Patukui
Bulagi Satu
Lolantang
Sambulangan
Tataba
Lumbi-Lumbia
1
2
2
3
5
5
2
3
Sumber: Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka (2012)
2.1.1 Topografi, Geologi dan Hidrologi
Bentuk permukaan bumi ditunjukkan oleh morfologi atau topografi tertentu, dan
dikontrol
oleh
struktur
geologi
dan
genesis
atau
asal-usul
proses
pembentukannya. Ditinjau secara geomorfologi berdasarkan morfologi, struktur,
dan proses pembentukannya, morfologi wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan
dapat dibagi menjadi 4 satuan utama, yaitu: pegunungan/perbukitan struktural,
pegunungan/perbukitan karst, perbukitan intrusif, dan dataran rendah.
(a) Pegunungan struktural terdapat di bagian barat Pulau Peleng, memanjang
dengan pola selatan - utara dengan ketinggian antara ±700 hingga 1.000
meter lebih di atas muka air laut, lereng curam hingga sangat curam dengan
kemiringan ≥40%. Morfologi ini terdapat di sekitar perbatasan Kecamatan
Buko, Buko Selatan, Bulagi Selatan, dan Bulagi. Perbukitan struktural terdapat
hampir di seluruh pulau, dengan ketinggian mulai ±200 hingga ±700 meter di
atas muka air laut, dengan lereng relatif miring (15-30%) hingga berbukit
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
curam (30-40%), yang terdapat di Pulau Peleng, Banggai, Labobo, dan
Bangkurung. Puncak-puncak bukit terdapat di Bukit Monimit (490 meter) di
Pulau Banggai, dan Bukit Basasal di Pulau Peleng bagian timur.
(b) Perbukitan dan pegunungan karst menempati sebagian besar Pulau Peleng,
dan secara lokal-lokal pada pulau-pulau lainnya. Ciri khas morfologi ini adalah
pola kerucut dan lembah karst, dolin, gua, ponor, dan sungai bawah tanah.
Puncaknya terdapat di Gunung Tinakong (558 meter) dan Bukit Blombong di
Pulau Peleng.
(c) Perbukitan intrusif merupakan perbukitan yang terbentuk karena penerobosan
batuan gunungapi granodiorit dan diorit, yang sebagian besar terdapat di
Pulau Banggai, dan sebagian kecil di Pulau Labobo dan Bangkurung.
(d) Dataran rendah terbentang di sepanjang wilayah pesisir dan lembah-lembah
antar perbukitan atau pegunungan, yang sebagain besar dijumpai di bagian
utara Pulau Peleng, dan sebagian kecil di selatan Pulau Peleng dan selatan
Pulau Banggai.
Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasikan ke dalam 6 (enam) satuan
geoekosistem bentang lahan asal proses, yaitu: asal proses fluvial (aliran sungai),
marin (gelombang), vulkanik (gunungapi), solusional (pelarutan, karst), struktural
(tektonik), dan organik (aktivitas organisme).
Secara geologi regional, akibat sejarah geotektonik yang terjadi, maka batuan
yang mengalasi wilayah kajian adalah batuan malihan, granit, dan batuan
gunungapi. Batuan tertua berupa Kompleks Batuan Malihan (PZm) yang terdiri
atas sekis, gneis, dan kuarsit. Kemudian menyusul Formasi Menanga (Cmm) yang
terbentuk dari perselingan batugamping hablur, batupasir malihan, batusabak, dan
filit, dengan penarikhan radiometri menyatakan berumur Karbon (tidak terdapat di
Kabupaten Banggai). Stratigrafi batuan penyusun Kabupaten Banggai Kepulauan
disajikan dalam Gambar 2.2.
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
5
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Gambar 2.2. Stratigrafi Geologi Kabupaten Banggai Kepulauan
(Sumber: Supandjono dan Haryono, 1993 dalam KLHS Kab. Bangkep, 2012)
Di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat 3 (tiga) klasifikasi tanah tingkat ordo
berdasarkan Soil Taxonomy (PPT Bogor, 1998), yaitu: Entisols, Inceptisols,
Ultisols, dan Mollisols, yang dapat dirinci seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Klasifikasi Tanah (Soil Taxonomy PPT, 1998)
di Kabupaten Banggai Kepulauan
Ordo
Grup
Karakteristik
Satuan Ekoregion
Enti
Fluv
s
o
l
s
 Stratigrafi lapisan dari bahan-bahan yang
berbeda,
a
warna coklat gelap kekelabuan
(10YR
q
4/2), tekstur bervariasi bergantung
u
endapan.
e agak masam hingga netral, BO
 pH
n
sedang
hingga tinggi, P dan K total
t
rendah
hingga sangat tinggi, KTK rendah
s
hingga
tinggi, kejenuhan basa sangat
tinggi.
 Gleisasi sempurna dari bawah sampai
a
atas.
q
 Warna
kelabu (5YR 5/1) dengan/tanpa
u
karatan
di lapisan atas, tekstur lempung
e
hingga
lempung berpasir.
n
 Tanah agak alkalis pada daerah
Perbukitan atau
Pegunungan (F1)
Aluv
i
a
l
Endo
Dataran Aluvial
Rawa
Lembah antar (F2)
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
6
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Psa
Quar
Ultis
Kand
o
l
s
Pod
s
o
l
i
k
Ince
Dystr
p
t
i
s
o
l
s
Kam
Oxis
b
i
s
o
l
Kan
o
l
genangan,
t
kadar P total sangat tinggi
hingga
sangat rendah, K total sangat
s
tinggi, KTK dan kejenuhan basa tinggi
hingga sangat tinggi.
 Warna kelabu agak gelap hingga gelap
m 3/1).
(5YR
m
 Struktur
berbutir lepas, tekstur kasar
a
(pasir
berlempung hingga lebih kasar).
 Tanah
sangat asam, BO rendah hingga
 Tekstur
dengan
sedikit
q
sedang, kasar
P total(pasir
rendah
hingga
sangat
kandungan
tu
pasir
kuarsa),
warna
coklat
rendah,
K total
sedang
hingga
rendah,
z
gelap
(7,5YR
4/3),
drainase
cepat.
e rendah hingga sangat rendah,
KTK
in
 Horison
Tanah
agak
kandik
masam
dengan
hingga
penurunan
netral, BO sgt
kejenuhan
basa
sangat
tinggi.
rendah,
lempung
ip
P
<20%
dan
K
hingga
total
sangat
kedalaman
rendah,
150KTK
t
dan
u
kejenuhan
basa sangat rendah.
cm,
baik.
s drainase
s
d
 Lapisan
atas berwarna coklat gelap
a
u
(10YR
4/3) sampai coklat gelap
lm
kekuningan
(10YR 4/6), lapisan bawah
m
t
 coklat kekuningan (10YR 5/6) sampai
se
merah
kekuningan (5YR 5/6).
n
 Tekstur halus hingga sedang, struktur
t
kersai
hingga gumpal agak membulat,
s
konsistensi sangat gembur hingga
gembur (lembab) agak lekat sampai lekat
(basah).
 Tanah masam, BO rendah, P dan K total
sangat rendah hingga rendah, KTK dan
kejenuhan basa rendah hingga sangat
rendah, Al sangat tinggi.
 Solum sedang hingga dalam, warna
coklat
u
(7,5YR 4/6) sampai coklat
d
kekuningan
(10YR 5/8).
e
 Tekstur
halus, struktur gumpal,
p
konsistensi
agak teguh hingga teguh,
t
bahan
induk batugamping, batulempung,
s batupasir.
dan
 Tanah masam hingga netral, BO
umumnya rendah, K total sangat rendah
hingga sedang, P total rendah hingga
sangat rendah, KTK rendah, basa
rendah, Al tinggi hingga sangat tinggi.
 Horison kandik, drainase baik, warna
homogen
d
coklat hingga coklat kemerahan
dan
i merah kotor (10YR 3/3-3/4 sampai
Dataran Aluvial
Pesisir (Fm)
Wilayah Pesisir
Bergisik (M)
Perbukitan Intrusif
Vulkanik Tua (V)
Perbukitan
Satruktural
Patahan Batuan
Gunungapi Tua
(S1)
Perbukitan dan
Pegunungan
Struktural
Patahan Batuan
Malihan dan
Batugamping
Napal (S2)
(dominan)
Perbukitan dan
Pegunungan
Karst
Batugamping
Terumbu (K)
Perbukitan dan
Pegunungan
Karst
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
7
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
s
Lato
s
o
l
2,5YR
u
3/3-3/4) untuk lapisan, coklat
kekuningan
d
hingga coklat tua merah
kekuningan
o
(10YR 4/6-5/6 sampai 5YR
4/6-6/6)
x
untuk lapisan bawah.
 Tekstur
s
lempung berdebu hingga
lempung, struktur agak gumpal hingga
kersai, konsistensi sangat gembur
(lembab) dan lekat hingga plastis
(basah).
 Tanah netral hingga agak basa, BO
rendah hingga sedang (atas) dan sangat
rendah (bawah), P dan K total sangat
rendah, KTK rendah, dan kejenuhan basa
tinggi.
Batugamping
Terumbu (K)
(dominan)
Perbukitan dan
Pegunungan
Struktural
Patahan (S2)
Sumber: BP3, Departemen Pertanian RI (2006) dan Hasil Survei Lapangan (Mei-Juni,
2012) dalam KLHS Kab. Banggai Kepulauan (2012)
Berdasarkan laporan dari Lembaga Penelitian (LIPI) Geoteknologi Bandung tahun
2003, secara umum ketersediaan air di Kabupaten Banggai Kepulauan yang
dianalisis menggunakan metode Thornwaite, diperoleh hasil bahwa terjadi surplus
air pada bulan-bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus; sedangkan defisit
air terjadi pada bulan-bulan Januari, September, Oktober, Nopember, dan
Desember. Selanjutnya, jika digunakan koefisien runoff sebesar 0,5 atau 50%,
maka menurut neraca meteorologis, jumlah volume air di Pulau Banggai mencapai
171.979.623,9 m3/th, dan di Pulau Peling mencapai 1.498.816.834 m 3/tahun (LIPIGeotek, 2002 dalam KLHS Kab. Bangkep, 2012).
Jika ditinjau dari ketersediaan air permukaan, di Kabupaten Banggai Kepulauan
terdapat beberapa sungai, yang jika ditinjau berdasarkan sifat pengalirannya dapat
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (a) sungai perennial, sungai yang mengalir
sepanjang tahun, yang biasanya bersumber dari mataair berdebit besar dan
permanen sepanjang tahun, dan (b) sungai intermitten, sungai yang mengalir
ketika musim hujan saja. Selain sungai-sungai tersebut, terdapat pula potensi air
permukaan berupa danau yang airnya dapat pula dimanfaatkan untuk sesuatu
keperluan yang potensial. Tabel 2.4. menyajikan sebaran sungai dan danau yang
ada di Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan satuan ekoregionnya.
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
8
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 2.4.
Distribusi Sungai dan Danau berdasarkan Satuan Ekoregion
di Kabupaten Banggai Kepulauan
No
1
2
Nama Danau dan
Sungai
Danau Alani, Buko
Selatan
Danau Tendetung,
Totikum Selatan
Sungai Patukuki,
Peling Tengah
3
4
Sungai Malanggong,
Buko
5
Sungai Kambani,
Bulagi Selatan
7
8
Sungai Nipa
Sungai Manggalai,
Tinangkung
Sungai Tatakalai,
Tinangkung Utara
Sungai
Babasal
Kombutokan, Totikum
9
10
Satuan Ekoregion
Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan
Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan
Batunapal
Perbukitan dan Pegunungan Karst Batugamping
Terumbu
Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan
Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan
Batunapal
Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan
Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan
Batunapal
Perbukitan dan Pegunungan Struktural Patahan
Kelompok Batuan Malihan Sekis, Gneis, dan
Batunapal
Dataran Aluvial Pesisir material Aluvium
Lembah antar Perbukitan atau Pegunungan
material Aluvium
Dataran Aluvial Pesisir material Aluvium
Dataran Aluvial Pesisir material Aluvium
Sumber: Geotek LIPI (2003) dalam KLHS Kab. Bangkep (2012)
2.1.2 Klimatologi
Pada tahun 2011 suhu udara rata-rata pada stasiun Meteorologi Bubung berkisar
antara 26,1°C sampai 28,9°C. Suhu udara maksimum terjadi di bulan Nopember,
yaitu sebesar 31,6°C. Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Juli, yaitu
sebesar 23,5°C.
Rata-rata kelembaban udara relatif pada stasiun Meteorologi Bubung pada tahun
2011 berkisar antara 77% (Nopember) dan 83% (Juni). Tekanan udara rata-rata
pada stasiun Meteorologi Bubung berkisar antara 1.008,2 mb sampai 1.012,2 mb.
Tekanan udara maksimum terjadi di bulan Maret, yaitu sebesar 1.015,4 mb.
Sedangkan tekanan udara minimum terjadi di bulan Juli, yaitu sebesar 1.010,2
mb.
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
9
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Rata-rata kecepatan angin pada stasiun Meteorologi Bubung pada tahun 2011
berkisar antara 4 knot dan 6 knot sedangkan Rata-rata jumlah curah hujan di
stasiun Meteorologi Luwuk selama tahun 2011 berkisar antara 22,7 mm (Oktober)
dan 303,9 mm (Pebruari). Sedangkan jumlah hujan selama tahun 2010 berkisar
antara 9 hari (Oktober) dan 27 Hari (Juli).
Tabel 2.5.
Rata-rata Parameter Cuaca pada Stasiun Meteorologi
Mutiara Palu menurut Bulan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Suhu
(0C)
28,1
27,9
28,0
28,0
27,6
26,7
25,9
26,1
26,8
28,6
28,9
28,7
Kelembaban
(%)
78
80
80
82
82
83
78
78
81
76
77
80
Tekanan
Udara (mb)
1.011.2
1.012.2
1.011,7
1.011,5
1.009.9
1.011,6
1.012,0
1.012,1
1.011,3
1.010,4
1.010,1
1.008,2
Kecepatan
Angin (knot)
4
5
5
4
4
5
5
6
4
4
4
4
Sumber: Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka (2012)
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah bulan basah berturut-turut dan bulan kering
berturut-turut, maka di Kabupaten Banggai Kepulauan didapatkan hasil rerata
bulan basah berurutan 1,3 dan rerata bulan kering berurutan 5 bulan. Oleh karena
itu didapatkan hasil bahwa tipe iklim Oldeman adalah tipe E3, yang artinya bahwa
Kabupaten Banggai Kepulauan mempunyai bulan-bulan basah secara berturutturut kurang dari 3 bulan, sedangkan periode panjang bulan keringnya 5 - 6 bulan
(Tabel 2.6.), sehingga secara umum Kabupaten Banggai Kepulauan termasuk
daerah kering.
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
10
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 2.6.
Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Berurutan
Tahun
Bulan Basah
Bulan Kering
2005
2006
2007
2008
2009
Rerata
1
2
1
1,3
3
5
5
2
10
5
Sumber : KLHS Kabupaten Banggai Kepulauan (2010)
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu
atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang
dari atau sama dengan 2.000 km². Secara nasional sistem wilayah sungai (WS)
yang tercakup di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan adalah Wilayah Sungai
Banggai Kepulauan yang terdiri atas 102 daerah aliran sungai (DAS) yang meliputi
seluruh kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan luas ± 227.439.9
Ha.
No
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Tabel 2.2
Nama – Nama Daerah Aliran Sunga (DAS) di Wilayah
Kabupaten Banggai Kepulauan
Nama Daerah Aliran Sungai
Desa
Kecamatan
(DAS)
DAS Lukpanateng
DAS Ombuli
DAS Batuampas
DAS Sabang
DAS Sambulangan
DAS Bangkalan
DAS Montop
DAS Paisu Luno
DAS Langga
DAS Palumang
DAS Bungkuko Meusean
DAS Tinangkung
DAS Kwakon
DAS Paisu Telen
DAS Paisu Sagu
DAS Bungkuko Tatandak
Lukpanenteng
Ombuli
Bulagi Utara
Sambang
Sambulangan
Bakalan
Montop
Paisuluno
Langga
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
11
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
DAS Bungkuko Tilean
DAS Lembah Bakatua
DAS Paisu Batu
DAS Lolang
DAS Paisu Kalana
DAS Paisu Tatakalay
DAS Paisu Lomou
DAS Luksagu
DAS Paisu Puso
DAS Tompulaan
DAS Paisu Babasal
DAS Lopito
DAS Obuluson
DAS Paisu Moti
DAS Sambiut
DAS Sakay
DAS Sobonon
DAS Paisu Muntano
DAS Cura
DAS Paisu Tobing
DAS Paisu Musoni
DAS Bobu
DAS Paisu Tobungin
DAS Paisu Nipa
DAS Paisu Sonoloyo
DAS Gasal
DAS Liang
DAS Apal
DAS Bonetandunono
DAS Balayon
DAS Pal
DAS Popidolon
DAS Binuntuli
DAS Tompulonan
DAS Tangkop
DAS Tomboniki
DAS Kindandal
DAS Mamulusan
DAS Buko
DAS Popisi
DAS Luk
DAS Tombos
DAS Lempek
DAS Paisu Saa
DAS Patukuki
DAS Koyobunga
DAS Kolak
Tatakalay
Luksagu
Tompulaan
Lopito
Sambiut
Liang
Apal
Balayon
Popidolon
Tangkop
Tomboniki
Kinandal
Mamulusan
Buko
Popisi
Tombos
Lempek
Patukuki
Koyobunga
Kolak
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
12
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
65
66
67
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
DAS Peling
DAS Maselesek
DAS Bulagi
DAS Lakon
DAS Tolo
DAS Mangais
DAS Lalean
DAS Potung
DAS Osaan
DAS Alani
DAS Lumbilumbia
DAS Balatindakan
DAS Labangun
DAS Seano
DAS Talastalas
DAS Batangono
DAS Mata
DAS Lalengan
DAS Pelinglalango
DAS Tataba
DAS Malnggong
DAS Lamelamebungin
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
DAS Ngiokngiok
DAS Tatendeng
DAS Pelak
DAS Potil
DAS Bakalanpauno
DAS Bakalan
DAS Mbumbu
DAS Patolang
DAS Tibarat
DAS Tamailoboang
DAS Batupanapi
DAS Boniton
DAS Bolanan
DAS Nggilas
DAS Sangean
Peling
Meselesek
Bulagi
Tolo
Mangais
Osaan
Alani
Lumbi-lumbia
Labangun
Seano
Talastalas
Batangono
Mata
Lalengan
Pelinglalomo
Tataba
Malanggong
Lemeleme
bungin
Ngginggiok
Tatendeng
Pelak
Potil
Bakalan
Boniton
Bolonan
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
13
BAB II
Gambaran Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
Gambar 2.2
Peta Daerah Aliran Banggai Kepulauan
POKJA KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
14
Download