materi Konsep Pengelolaan DAS Terpadu

advertisement
KONSEP
PENGELOLAAN DAS TERPADU
STUDI KASUS : DAS PROGO
PENGERTIAN
1.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu
wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan ekosistem dengan sungai dan
anak-anak sungainya yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan
air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan daerah pengairan yang
masih terpengaruh aktivitas daratan. (UU
No 7/2004 Ps 1)
2.
Pengelolaan DAS (PDAS) adalah upaya
manusia dalam mengendalikan hubungan
timbal balik antara aktivitas manusia
dengan sumberdaya alam (terutama lahan,
vegetasi dan air) di dalam DAS untuk
mendapatkan manfaat barang dan jasa
sekaligus menjaga kelestarian DAS serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
silver hutabarat
Daerah Aliran Sungai (DAS)
[Watershed, catchment area, river basin]
DAS
DAS LAIN
WILAYAH DARATAN DIBAGI HABIS
DALAM WILAYAH DAS/SUBDAS
SUB DAS
SUB DAS
SUB DAS
silver hutabarat
MULTI SISTEM DAS
Multi Sektor
Multi Pihak
Multi Disiplin
Multi Pendekatan
• DAS sebagai multi sistem menumbuhkan konsep integrated watershed managemet
(pengelolaan DAS terpadu).
• Makna TERPADU bukan hanya dipadukan antar sektor, antar wilayah dan antar
pihak, tetapi juga TERPADU dalam kontek satu kesatuan yang utuh dengan
memperhatikan kondisi ekonomi, politik, sosial, budaya.
Karakteristik DAS yang Ideal
1
Mampu memberikan
produktivitas lahan
yang tinggi
2 Mampu menjamin kelestarian
DAS (menjamin produktivitas yg
tinggi, erosi/sedimen yg rendah, &
fungsi DAS sebagai penyimpan air
dapat memberikan “Water yield”
yang cukup tinggi dan merata
sepanjang tahun)
3
Mampu menjaga
adanya pemerataan
pendapatan petani
(equity)
4 Mampu
mempertahankan
kelestarian DAS
terhadap goncangan
yang terjadi (recilient).
Sumber : Sinukaban (1994)
PERMASALAHAN DAS DI INDONESIA
Banjir, kekeringan
Degradasi hutan dan
lahan
Pencemaran air
dan tanah
Dana pemerintah
terbatas
Tingkat pendapatan
dan partisipasi
penduduk rendah
Tanah longsor, erosi
dan sedimentasi di
sungai/ saluran/ waduk/
danau
Konflik antar
kepentingan antar
daerah hulu hilir
DAS
Keterpaduan dan
koordinasi antar sektor,
antar instansi lemah
1) Adanya keterkaitan antar
berbagai kegiatan
(multi sektor).
2) Melibatkan berbagai
disiplin ilmu.
PDAS
3) Batas DAS tidak selalu
bertepatan dengan
batas wilayah
administrasi.
 Kehutanan
 Pertanian
 Perkebunan
 Peternakan
 Perikanan
 PU
 Sosial
 Ekonomi
 Kesehatan
Dll.
Lanjutan…
4) Adanya interaksi hulu-hilir sehingga perlu koordinasi , permasalahan
PDAS seringkali harus diselesaikan lintas bagian dan harus lintas
sektor.
t0
Hulu
t1
Hulu
Tengah
Tengah
t2
Hilir
Hilir
t3
Tujuan Pengelolaan DAS Terpadu
1. Terwujudnya kondisi tata air
DAS yang optimal meliputi
jumlah, kualitas dan distribusi
ruang dan waktu.
2. Terwujudnya kondisi lahan yang
produktif sesuai daya dukung
dan daya tampung DAS.
3. Terwujudnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan tsb
diperlukan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antar
multipihak dalam pengelolaan
DAS.
PENUTUP
1.
Pengelolaan DAS harus secara terpadu karena mencakup
keterkaitan berbagai unsur ekosistem, lintas daerah
administratif dan melibatkan
banyak stakeholder
(pemerintah, swasta dan masyarakat, dll)
2. Rencana Pengelolaan DAS Terpadu bukan rencana sektor
kehutanan saja, tetapi sebagai rencana jangka panjang
para pemangku kepentingan dalam DAS, karena itu
penyusunannya harus dilakukan secara partisipatif
sehingga akan meningkatkan rasa kepemilikan dan
komitmen para pihak untuk melaksanakannya sesuai
perannya masing-masing.
Dikhawatirkan apabila kabupaten2 yang terletak
dalam satu DAS memiliki kebijakan thd SDA sendirisendiri, gambar di bawah akan terjadi.
Download