MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN I Presentasi Tugas Proposal Fakultas Program Studi Ekonomi Bisnis Manajemen Tatap Muka 014 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Ari Sulistyanto Abstract Kompetensi Pendahuluan, pengertian dan tujuan membuat proposal Mengetahui dan memahami Cara membuat proposal usaha Pembahasan A. Pendahuluan Langkah terakhir dalam membuat rencana usaha adalah membuat proposal usaha yang merupakan sebuah dokumen tertulis yang memuat secara rinci mengenai segala hal yang terkait dalam perencanaan usaha. 1. Perencanaan usaha, adalah suatu proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu rencana usaha atau bisnis tertentu. 2. Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat (a) Fokus, artinya suatu perencanaan usaha harus dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta mempunyai tujuan yang jelas, (b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan faktafakta terkait sumber daya yang ada, (c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang, (d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan yang memuat pedoman dari tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dan harus dapat disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi dan (e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, terperinci serta dapat dilaksanakan secara layak. 3. Beberapa manfaat yang dapat dipetik dengan dibuatnya perencanaan usaha antara lain Meliputi (a) pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dengan tujuan yang jelas, (b) menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta mendorong penggunaan sumber daya dengan lebih efisien, (c) menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha dan (d) sebagai pedoman untuk melakukan pengawasan dan upaya perbaikan sehingga dapat memberikan jaminan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Pembuatan suatu rencana usaha merupakan sebuah proses kerja yang meliputi empat tahapan atau langkah, yaitu (a) langkah mengidentifikasi peluang usaha, (b) menentukan jenis usaha yang akan dilakukan, (c) melakukan studi kelayakan usaha dan 2012 2 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (d) menyusun proposal usaha. B. Pengertian dan Tujuan Membuat Proposal Usaha Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan usaha yang diusulkan kepada investor (pemilik modal/penyandang dana) maupun perbankan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian untuk mendapatkan pinjaman atau investasi dana yang dibutuhkan menjalankan usaha yang direncanakan. Definisi tersebut memberikan tekanan bahwa proposal usaha : 1) Merupakan dokumen tertulis tentang perencanaan usaha, sehingga harus ditulis secara benar, lengkap, rinci, akurat dan jelas. 2) Dibuat dengan tujuan utama mendapatkan dana investasi, baik dalam bentuk pinjaman (lembaga keuangan/perbankan) maupun penyertaan modal (investor/penyandang dana). C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan dengan Proposal Usaha Berdasarkan pengertian dan tujuan dibuatnya suatu proposal usaha dapat diketahui pihak-pihak yang berkepentingan dengan proposal usaha, yaitu pengusaha, investor, perbankan/lembaga keuangan dan pemerintah : 1) Pengusaha (Wirausaha) Seorang wirausaha yang merencanakan mengembangkan usaha atau membuat rencana usaha baru dituntut untuk membuat proposal rencana usaha (business plan) yang memuat uraian rinci, lengkap dan jelas tentang rencana usaha yang akan dilaksanakan, baik untuk kepentingan pengelolaan usaha dan evaluasi usaha maupun sebagai dukumen tertulis yang disampaikan kepada calon investor (calon penyandang dana) atau calon pemberi kridit (lembaga keuangan termasuk perbankan) atau pemberi bantuan (misalnya pemerintah). 2) Investor Bagi investor, proposal usaha yang diajukan oleh seorang wirausaha dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan keikutsertaannya sebagai penyandang dana dalam usaha itu (investor) akan menghasilkan keuntungan financial, baik dalam bentuk laba usaha maupun deviden. Keuntungan financial tersebut pada umumnya menjadi pertimbangan utama agar seorang calon pemilik modal bersedia menjadi salah satu investor pada rencana usaha yang akan dijalankan. 3) Perbankan/Lembaga Keuangan Bagi perbankan/lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga pemberi pinjaman, maka proposal usaha yang diajukan menjadi bahan pertimbangan pertama untuk menilai apakah rencana usaha tersebut layak diberikan pinjaman. Hal utama 2012 3 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang dipertimbangkan dari isi proposal yang diajukan untuk mendapatkan pinjaman dana (kredit usaha) antara lain adalah 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral) atau 3 R (Returns, Repayment Capacity, dan Risk-bearing ability) Prinsip utama bagi pemberi pinjaman adalah “bahwa usaha tersebut mempunyai prospek keuntungan yang memungkinkan dapat membayar dan melunasi kreditnya dengan lancar dan tepat waktu sesuai perjanjiannya”. Character merupakan cermin kepercayaan pemberi kredit mengenai kepribadian peminjam apakah dapat dipercaya bahwa yang bersangkutan akan jujur dan bersedia mengembalikan kreditnya sesuai perjanjian. Capacity dan Capital merupakan cermin kepercayaan dari pemberi pinjaman bahwa rencana usaha tersebut mempunyai prospek keuangan yang baik, meliputi perkiraan keuntungan dan rencana usaha itu didukung oleh struktur keuangan yang layak (perbandingan antara modal sendiri dan modal asing). Collateral lebih mencerminkan prinsip kehati-hatian (prudencial principle) apabila rencana usaha yang dibiayai dengan kridit tersebut mengalami kegagalan, maka pemberi pinjaman harus yakin bahwa rencana usaha itu telah didukung oleh jaminan yang nilainya mampu menutupi kredit yang diusulkan/diminta. Dalam proposal usaha yang diajukan juga harus dapat meyakinkan lembaga pemberi pinjaman, returns mencerminkan kemampua usahga untuk menghasilkan pendapatan yang dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan, repayment capacity lebih mencerminkan kemampuan returns usaha untuk melunasi utangnya setiap kali harus dibayar, sedangkan risk-bearing ability menunjuk pada kemampuan usaha untuk menanggung resiko jika terjadi kegagalan usaha melalui jaminan yang harus dapat menutupi pinjamannya. jujur dan bersedia mengembalikan kreditnya sesuai perjanjian. Capacity dan Capital merupakan cermin kepercayaan dari pemberi pinjaman bahwa rencana usaha tersebut mempunyai prospek keuangan yang baik, meliputi perkiraan keuntungan dan rencana usaha itu didukung oleh struktur keuangan yang layak (perbandingan antara modal sendiri dan modal asing). Collateral lebih mencerminkan prinsip kehati-hatian (prudencial principle) apabila rencana usaha yang dibiayai dengan kridit tersebut mengalami kegagalan, maka pemberi pinjaman harus yakin bahwa rencana usaha itu telah didukung oleh jaminan yang nilainya mampu menutupi kredit yang diusulkan/diminta. Dalam proposal usaha yang diajukan juga harus dapat meyakinkan lembaga pemberi pinjaman, returns mencerminkan kemampua usahga untuk menghasilkan pendapatan yang dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan, repayment capacity lebih mencerminkan kemampuan returns usaha untuk melunasi utangnya setiap kali harus dibayar, sedangkan risk-bearing ability menunjuk pada kemampuan usaha untuk 2012 4 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menanggung resiko jika terjadi kegagalan usaha melalui jaminan yang harus dapat menutupi pinjamannya. 4) Pemerintah Bagi pemerintah, proposal usaha yang diajukan akan dinilai berdasarkan dampak positif dan negatifnya bagi masyarakat secara luas jika usaha itu dijalankan. Selain itu, jika rencana usaha yang diusulkan kepada pemerintah (misalnya DIKTI atau DEPERINDAG) memberikan manfaat bagi masyarakat luas, maka rencana usaha tersebut dapat diberikan bantuan dana untuk pelaksanaannya. D. Isi dan Sistematika Proposal Usaha Sebagai sebuah dokumen tertulis yang akan digunakan untuk memperoleh dana investasi, maka proposal usaha yang diajukan hendaknya dibuat dengan objektif, lengkap, rinci, akurat, jelas dan komunikatif dan menarik untuk dibaca. Isi proposal usaha pada intinya akan memuat tentang ringkasan gambaran menyeluruh isi proposal, uraian materi proposal mengenai : diskripsi usaha, aspek organisasi dan manajemen, aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan. Pada umumnya sebuah proposal usaha dibuat dengan sistematika sebagai berikut : (1) Ringkasan Ringkasan harus dapat menggambarkan isi proposal secara menyeluruh, lengkap, jelas dan menarik. Jika uraian dalam ringkasan proposal usaha yang diajukan kepada investor tersebut jelas dan menarik, maka calon investor akan tertarik untuk mempelajari isi proposal selengkapnya dan memutuskan untuk mempertimbangkan menjadi salah satu penyandang dana untuk menjalankan usaha tersebut. mempelajari isi proposal selengkapnya dan memutuskan untuk mempertimbangkan menjadi salah satu penyandang dana untuk menjalankan usaha tersebut. (2) Diskripsi Usaha Diskripsi usaha harus mampu menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha, meliputi nama usaha, visi, misi dan tujuan usaha, jenis usaha dan jika dianggap perlu dapat dilengkapi dengan foto yang dapat memperjelas gambaran usaha yang akan dijalankan. (3) Aspek Organisasi dan Manajemen Aspek organisasi dan manajemen digunakan untuk menjelaskan tentang bentuk ( perusahaan perseorangan, perseroan terbatas, dll) dan tipe struktur organisasi 2012 5 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (organisasi garis, organisasi garis dan staff, organisasi fungsional, dll) serta susunan tim manajemen yang mengelola usaha tersebut (pimpinan puncak, manajer dan pelaksana), dilengkapi dengan riwayat hidup singkatnya. (4) Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek pasar dan pemasaran digunakan untuk mengemukakan tiga hal, yaitu struktur industri dan lingkungan usaha, kondisi pasar dan target pasar dari usaha yang akan dijalankan. (5) Aspek Produksi Jika proposal usaha tersebut dibuat untuk jenis usaha industri (pabrikasi/manufactur) maka dalam proposal itu harus dikemukakan aspek produksi, yang menjelaskan tentang lokasi usaha, fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi, ketersediaan pasokan bahan baku dan bahan lain yang dibutuhkan dalam produksi serta ketersediaan tenaga kerja yang mendukung pelaksanaan proses prosuksi, serta biaya yang diperlukan untuk melaksanakan produksi (biaya produksi). (6) Aspek Keuangan Aspek keuangan akan menjelaskan tentang hal-hal yang terkait dengan kebutuhan keuangan/ dana dan sumber serta alokasinya pada setiap tahapan usaha, mulai tahap persiapan usaha, pelaksanaan usaha dan hasil yang diperoleh meliputi proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas dan analisis kelayakan usaha. Alokasi dana terdiri atas kebutuhan investasi dalam aktiva tetap dan kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan (bahan mentah, biaya administrasi umum dan biaya pemasaran). Sumber dana menjelaskan struktur keuangan yang mencerminkan perbandingan antara modal disetor (modal sendiri) dan modal asing (debt) yang berasal dari pinjaman serta kemampuan laba untuk membayar pinjaman. disetor (modal sendiri) dan modal asing (debt) yang berasal dari pinjaman serta kemampuan laba untuk membayar pinjaman. (7) Kesimpulan Kesimpulan hendaknya dapat menjelaskan tentang kelayakan pelaksanaan rencana usaha berdasarkan aspek aspek organisasi dan manajemen, pasar dan pemasaran, aspek produksi dan aspek keuangan. Hasil analisis kelayakan usaha dengan berbagai pendekatan sebaiknya dikemukakan secara jelas, lengkap, 2012 6 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menarik, meyakinkan dan akurat sehingga calon investor dapat yakin dengan kelayakan usaha yang anda kemukakan. (8) Daftar Referensi dan Lampiran Daftar referensi memuat rujukan yang digunakan untuk menyusun proposal yang diajukan, sedangkan lampiran mengetengahkan mengenai informasi penting yang relevan dengan isi proposal usaha yang diajukan (informasi ini dapat berupa angka angka, data kualitatif ataupun foto-foto yang mendukung dan memperjelas kelayakan usaha). ILUSTRASI ISI DAN SISTEMATIKA PROPOSAL ISI DAN SISTEMATIKA PROPOSAL RINGKASAN BAB I DESKRIPSI USAHA A. Gambaran Umum Usaha B. Struktur Organisasi dan Manajemen C. Visi, Misi dan Tujuan Usaha D. Jenis Usaha BAB II PASAR DAN PEMASARAN A. Struktur Industri dan Lingkungan Usaha B. Kondisi Pasar 1. Pasar Sasaran 2. Peluang Pasar 3. Target Perolehan Pangsa Pasar C. Rencana Pemasaran 1. Penentuan Harga Jual Produk 2. Strategi Pemasaran yang Dipilih 3. Target Perolehan Penjualan BAB III ASPEK PRODUKSI A. Analisis Lokasi Usaha B. Fasilitas dan Peralatan Produksi C. Ketersediaan Bahan Baku D. Ketersediaan Tenaga Kerja 2012 7 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id E. Proses Produksi F. Kapasitas Produksi G. Struktur Biaya Produksi BAB IV ASPEK KEUANGAN A. Tahapan Pelaksanaan Usaha B. Biaya Pra-Investasi : Biaya Persiapan dan Studi Kelayakan C. Biaya Investasi D. Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum E. Sumber Pembiayaan dan Penggunaan Dana F. Proyeksi Laba – Rugi G. Proyeksi Aliran Kas H. Analisis Kelayakan Usaha Secara Financial 1. Analisis Periode Pengembalian 2. Analisis NPV 3. Analisis B/C Ratio 4. Analisis IRR (dapat dipilih NPV dan B/C Ratio) BAB V KESIMPULAN DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN Daftar Pustaka 2012 8 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat 17-8-45, Puslatkop dan PK, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, 1995. 2. Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses), Dr. Suryana, Salemba Empat, 2003 3. Kewirausahaan Teori dan Praktek, Seri Manajemen 77 PPM, Geoffrey. Meredith 4. Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertma, Drs. Masykur Wiratmo, Msc, BPFE, Jogyakarta 5. Dasar-dasar Kewirausahaan, Drs. Astim Riyanto, SH, MH, Yapemdo, Bandung 6. Pedoman Perencanaan Usaha, Edisi keenam, Devid H. Bangs, Jr, Erlangga, 7. Entepreneurship Creativity & Organisasi, Te+t, Case, & Reading, John Kao, Prentice Hall, Englewood, New Jersey. 2012 9 Nama Mata Kuliah Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id