MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II ANALISA LAPORAN KEUANGAN Fakultas Program Studi Ekonomi Bisnis Manajemen Tatap Muka 10 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Ari Sulistyantop Abstract Kompetensi Laporan keuangan , neraca, , rugi laba Mampu mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan Pembahasan A. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik, biasanya telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah /aturan. Namun demikian, bagi perusahaan public, laporan keuangan ini harus diaudit oleh akuntan public untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya. Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi yang umum digunakan adalah : (1) Laporan Laba Rugi, (2) Neraca, (3) Laporan Perubahan Laba Ditahan, dan (4) Laporan Arus Kas. Berikut adalah penjelasan keempat laporan keuangan tersebut beserta contohnya. B. Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi merupakan laporan/ringkasan kegiatan operasi perusahaan selama satu periode, umumnya adalah satu tahun dan berakhir 31 Desember xx. Untuk kepentingan terbatas, misalnya pada perusahaan public, perusahaan dapat mengeluarkan laporan untuk 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan. Tabel 2-1 adalah laporan Laba Rugi PT Bumiayu untuk tahun 2003 dan 2002. Tahun 2003, penerimaan penjualan (Sales Revenue) adalah $6.000.000.000. Laba Kotor (Gross Profit) $2.400.000.000 diperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan (cost of goods sold) dan merupakan jumlah yang digunakan untuk menutup biaya operasi, biaya financial dan pajak. Laba Operasi (Operating Profit) $ 567,500.000 diperoleh setelah laba Kotor dikurangi Biaya Operasi, berarti perusahaan sudah membayar biaya produksi dan biaya penjualan produk. Laba Operasi sering disebut Earning/Net Profit Before Interest and Taxes (EBIT) karena digunakan untuk membayar Biaya financial –yaitu pembayaran bunga pinjaman- dan membayar pajak. Laba operasi dikurangi pembayaran bunga diperoleh Laba sebelum Pajak –Earning Before tax/EBT, besarnya $391,600,000. Laba Bersih (Earning/Net Profit After Tax=EAT) $235.000.000 didapat setelah Laba sebelum pajak dikurangi pajak. Laba bersih inilah yang menjadi hak/milik pemegang saham. Pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen sebesar $8.000.000, menyisakan laba yang menjadi 2012 2 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hak pemegang saham biasa, sebesar $227.000.000. Jika jumlah saham beredar 50 juta lembar, maka Laba per Lembar saham (Earning per Share –EPS) adalah $4,54. Tabel 2-1 : Bumiayu Income Statement, for the years ending Dec 31, 2003 & 2002 ($millions) 2003 $6,000.0 $3,600.0 $2,400.0 $1,832.4 $567.6 $176.0 $391.6 $156.6 $235.0 $8.0 $227.0 2002 $5,700.0 $3,534.0 $2,166.0 $1,640.0 $526.0 $120.0 $406.0 $162.4 $243.6 $8.0 $235.6 Earning per Share (50,000,000 shares) $4.54 $4.71 Dividend per Share $2.30 $2.12 Net Sales Less: Cost of Goods Sold Gross Profit Less :Operating Expenses Operating Profit (EBIT) Less: Interest Net Profit Before Taxes Less: Taxes(40%) Net Profit After Taxes Less Preferred Stock Dividend Earning available for commonstockholders C. Neraca Neraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Neraca berisi asset/kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber dana untuk membiayai asset tersebut, yang berasal dari pihak di luar perusahaan (disebut kewajiban/ liabilities) dan dari pemegang saham perusahaan (disebut modal/equity). Aset terdiri dari current assets dan fixed assets. Pos-pos dalam current asset diharapkan dapat dicairkan menjadi kas dalam satu tahun. Liabilities terdiri dari current liabilities dan long term liabilities. Pos-pos dalam current liabilities diharapkan dapat dibayar/jatuh tempo dalam satu tahun. Fixed assets dan long term liabilities tetap berada dalam perusahaan untuk lebih dari satu tahun. Modal adalah sumber dana yang berasal dari pemilik perusahaan/pemegang saham dan memiliki umur tidak terbatas. Tabel 2-2 adalah neraca Bumiayu tahun 2003 dan 2002. Tahun 2003, harta perusahaan sebesar $ $4,000 (juta) terdiri dari harta lancar (current asset) $2,000 (juta) dan harta tetap $ 2,000 (juta). Sumber dana untuk membiayai asset tersebut berasal dari Hutang (Debt/Liabilities) sebesar $ 2,2128 (juta) dan saham (Equity) sebesar $1,872 (juta). 2012 3 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bumi Ayu Tabel 2-2 : Balance Sheet, December 31, 2003 & 2002 ($millions) LIABILITIES and ASSETS 2003 $20 2002 $160 Account Receivables Inventories Total Current Assets $750 $1,230 $2,000 $630 $830 $1,620 Fixed Asset - Gross Less : Accumulated Depreciation Fixed Asset - Net $2,550 ($550) $2,090 ($350) $2,000 $1,740 Total Assets $4,000 $3,360 Cash & Marketable Securities *) **) EQUITY Account Payable 2003 $120 2002 $60 Notes Payable Accruals Total Current Liabilities Long-term Bond Total Debt $220 $280 $620 $1,508 $2,128 $120 $260 $440 $1,160 $1,600 Preferred Stock *) Common Stock **) Retained Earning Total Equity Total Liabilities & Equity $80 $260 $1,532 $1,872 $4,000 $80 $260 $1,420 $1,760 $3,360 Preferred stock : 10%, 400,000 shares at $ 200 Common Stock : 50 millions shares at $5.20 D. Laporan Perubahan Laba Ditahan Laporan Perubahan Laba Ditahan menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan dan dividen yang dibayarkan selama satu periode sehingga menyebabkan perubahan laba ditahan. Tabel 2-3 adalah Laporan Perubahan Laba Ditahan Bumiayu tahun 2014Laba tahun berjalan sebesar $ 235 (juta) menambah saldo Laba Ditahan awal tahun. Pembayaran dividen saham preferen $8 (juta) dan saham biasa $115 (juta) mengurangi saldo Laba Ditahan. Pada akhir tahun, saldo Laba Ditahan menjadi $ 1,532 (juta). Tabel 2-3 : Bumiayu Statement of Retained Earning, Dec 31, 2003 ($millions) Retained Earning Balance (Jan 1, 03) Plus: Net Profit After Taxes (for 2003) Less Cash Dividend : Preferred Stock Common Stock Total Dividend Paid 2012 4 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom $1,420 $235 $8 $115 Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ($123) Retained Earning Balance (Dec 31, 03) $1,532 E. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas merupakan ringkasan arus kas selama satu periode. Laporan ini menunjukkan perubahan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi, investasi dan financial sehingga posisi/saldo kas berubah. Tabel 2-4 adalah Laporan Arus Kas Bumiayu tahun 2014. Pada tahun berjalan perusahaan menghasilkan kas dari kegiatan operasi sebesar ($5 juta). Kas yang berasal dari kegiatan investasi ($ 460 juta) dan kas yang berasal dari kegiatan financing/ pendanaan sebesar $325 juta. Dari sini terlihat bahwa perusahaan banyak menggunakan kas sehingga terjadi penurunan kas (nilai kas minus). Kegiatan financing yang ada tidak mencukupi dan tidak dapat menutup kebutuhan kas sehingga terjadi penurunan kas (net decrease in cash and marketable securities). Tabel 2-4 : Bumiayu Statement of Cash Flows for 2003 ($millions) Operating Activities : Net Income Additions (Sources of Cash) Depreciation Increase in Account Payables Increase in Accruals Subtractions (uses of Cash) Increase in Account Receivables Increase in Inventories Net Cash Provided by Operating Activities Investment Activities : Cash used to acquired fixed assets Financing Activities : Increase in Notes Payable Increase in Bonds Dividend Payment Net Cash Provided by Financing Activities Net Decrease in cash and marketable securities 2012 5 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id $235 $200 $60 $20 ($120) ($400) ($5) ($460) $100 $348 ($123) $325 ($140) F. RASIO KEUANGAN Untuk melihat kinerja perusahaan, maka harus dilakukan pengolahan lebih lanjut atas laporan keuangan perusahaan. Analisa Rasio (Ratio Analysis) adalah salah satu cara untuk menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan. Analisa rasio dapat dilakukan secara cross section (Cross-Sectional Analysis), time series (Time-Series Analysis), ataupun Combined Analysis (menggabungkan analisa cross section dan analisa time series). Dengan Cross-Sectional Analysis berarti kita membandingkan rasio keuangan perusahaan berbeda untuk waktu yang sama, misalnya membandingkan perusahaan dengan pesaing utama ataupun dengan industri (cara ini disebut dengan benchmarking). Dengan Time-Series Analysis, berarti kita melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja perusahaan melalui rasio keuangan. Rasio keuangan dapat dikelompokkan kedalam 5 (lima) kategori dasar, yaitu : 1) Likuiditas 2) Aktivitas 3) Hutang 4) Profitabilitas 5) Pasar 1. Rasio ikuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Jadi rasio likuiditas mengukur kemampuan tersebut. Rasio likuiditas merupakan indikator yang baik apakah perusahaan memiliki masalah dalam arus kas atau tidak. Ukuran yang sering digunakan adalah Current ratio (CR) dan Quick (Acid- Test) Ratio (QR). a) Current ratio Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek, dan merupakan ukuran yang paling sering digunakan. 2012 6 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Current Asset Current Ratio = --------------------------- Current Liabilities Current ratio Bumiayu 2003 adalah 3.22 X ($2,000 juta dibagi $620 juta), artinya setiap $1 hutang jangka pendek dijamin oleh $3.22 harta lancar. Makin tinggi Current ratio makin baik bagi perusahaan. Current ratio = 2,0 dapat dikategorikan bahwa perusahaan mempunyai kondisi likuiditas baik, walaupun hal ini tergantung pada industrinya. Misalnya rasio 1,0 baik bagi perusahaan public utility tetapi tidak baik bagi industri manufaktur. b) Quick (Acid-Test) Ratio Quick (Acid-Test) Ratio adalah ukuran yang sama dengan current ratio, tanpa memperhitungkan persediaan (persediaan adalah harta lancar yang paling tidak likuid karena tidak mudah dijual, dan kalaupun dijual biasanya dengan kredit/tidak tunai). Current Inventory Asset - Quick Ratio = ------------------------------------Current Liabilities Quick Ratio untuk Bumiayu 2003 adalah 1.2 X ($2,000 juta dikurangi $1,230 juta, hasilnya dibagi dengan $ 620 juta). Quick Ratio = 1,0 atau lebih pada umumnya baik baik perusahaan, walaupun tergantung pada industrinya. 2. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas mengukur seberapa cepat perusahaan menghasilkan penjualan atau cash (ditunjukkan dengan seberapa cepat beberapa account dikonversikan menjadi penjualan/cash). 2012 7 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a) Inventory Turn Over (ITO) Inventory Turn Over mengukur aktivitas persediaan perusahaan, ditunjukkan dengan rumus : Cost of Goods Sold Inventory Turn Over (ITO) = --------------------------Inventory Inventory Turn Over Bumiayu tahun 2003 adalah 2.93 X ($3,600 juta dibagi $ 1,230 juta). Hal ini menunjukkan bahwa persediaan berputar 2,93 X atau perusahaan melakukan produksi 2,93 X dalam 1 tahun. Makin tinggi ITO makin baik bagi perusahaan. Nilai ITO akan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, misalnya pasar swalayan pasti mempunyai ITO jauh lebih besar daripada perusahaann mobil. Averge age of Inventory (AAI) dapat diperoleh dari 360 dibagi ITO (asumsi 360 hari dalam 1 tahun). Hal ini menunjukkan berapa lama persediaan mengendap sebelum dapat dijual.. Untuk Bumiayu , AAI yang dimiliki adalah 123 hari. b) Average Collection Period (ACP) Average Collection Period menunjukkan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang menjadi cash (menagih piutang). Account Receivables Average Collection Period = ---------------------------- Average sales per ay Dibutuhkan waktu 45 hari bagi Bumiayu untuk menagih piutangnya ($750 juta dibagi $6,000 juta/360). ACP lebih bermakna jika dibandingkan dengan credit term perusahaan. Misalnya jika credit term 30 hari maka ACP 45 hari adalah buruk, tetapi jika credit term 60 hari maka ACP-nya baik. c) Average Payment Period (APP) 2012 8 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Average Payment Period adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk melunasi hutang dagang perusahaan (account payable). Account Payable Average Payment Period = ----------------------------- Average purchase per day Kesulitan dalam perhitungan APP bersumber pada penentuan besarnya annual purchase (pembelian bahan baku dalam 1 tahun), karena data ini tidak tersedia dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Karena itu, untuk kemudahan , nilainya diasumsikan 70% dari cost of goods sold. Bagi Bumiayu , APP adalah sebesar 17.14 hari ($120 juta dibagi 70% *$3,600 juta/360). APP lebih bermakna jika dihubungkan dengan credit term yang diberika supplier kepada perusahaan. Jika supplier memberi credit term 30 hari, maka Bumiayu memiliki creditrating baik. d) Total Asset Turnover (TATO) Total Asset Turnover mengukur efisiensi penggunaan asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan, dan dihitung sebagai : Sales Total Asset Turnover = ------------------Total asset TATO Bumiayu = 1.5 X, artinya penggunaan/perputaran aset dalam 1 tahun adalah 1.5 X. Makin tinggi TATO makin efisien penggunaan asset perusahaan. 2012 9 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ringkasan Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas PT xx adalah sebagai berikut : Rasio 2014 2013 Industri Evaluasi 2003 Likuiditas : Current Ratio Quick Ratio Aktivitas : 3.2 X 3.68 X 4.2 X Buruk 1.2 X 1.8 X 2.1 X Buruk 2.93 X 4.26 X 3.9 X Buruk Inventory Turnover ACP TATO Buruk Analisa : Likuiditas : 45 hari 40 hari 36 hari Buruk Kondisi likuiditas secara keseluruhan buruk, karena rasionya di bawah rata-rata industri. Juga terjadi penurunan kemampuan 1.5 X perusahaan 1.7 X membayar 1.8 X hutang jangka pendek dari tahun 2002 ke 2003. Aktivitas: Kondisi aktivitas perusahaan juga buruk. Pengelolaan persediaan makin buruk. Pengelolaan piutang juga makin buruk, dan tidak mampu memanfaatkan asetnya dengan baik. Jika dibandingkan dengan industri, kondisi perusahaan juga buruk. 2012 10 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Darsono dan Ashari, 2005, Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, 2005. “Analisis Laporan Keuangan”. Yokyakarta: AMP YKPN. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2004, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Salemba Empat, Jakarta Kieso, dkk, 2002, Akuntansi Intermediate, Edisi Ke-10 Jilid 1, Erlangga, Jakarta Sofyan Syafri Harahap. 2001. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka Utama S. Munawir, 2004, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-Empat, Liberty, Yogyakarta http://zulfikarnashrullah.wordpress.com/2008/05/28/analisis-laporan-arus-kas-sebagaipenunjang-evaluasi-kinerja-keuangan/ http://www.belajarinvestasi.net/saham/analisa-laporan-keuangan-untuk-menilai-kinerja 2012 11 KEWIRAUSAHAAN Ari Sulistyanto, S.Sos. M.i Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id