Pengertian Media Pembelajaran Menurut Santoso S. Hamidjojo, media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar idea, sehingga gagasannya sampai pada penerima. Menurut Mc Luhan, media adalah sarana yang disebut pula channel, karena pada hakikatnya media telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu, kini dengan bentuan media batas-batas itu hampir menjadi tidak ada. Sedangkan menurut menurut Blake dengan Horalsen, media adalah saluran dimana perantara ini merupakan jalan atau alat untuk lalu lintas suatu pesan antara komunikator dengan komunikan. Ada dua pendapat mengenai media pendidikan yang dapat diutarakan disini : Pertama, Santoso S. Hamidjojo, adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu kegiatan belajar mengajar. Kedua, menurut Briggs, media pendidikan adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan pengajaran, mencakup buku, film, video tape sajian slide tape dan sebagainya, serta suara guru dan perilaku non verbal. Dari kedua batasan media pendidikan tersebut diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud media pendidikan adlah perangkat 3 “software” dan “Hardware” yang berfungsi sebagai alat belajar dan alat bantu belajar. Yang dimaksud dengan “hardware” pada definisi diatas adalah peralatan seperti : overhead projektor, radio, recorder, televisi, video tape, slide dan projektor film. Sedangkan yang dimaksud “software” adalah informasi dan cerita yang terdapat pada “hardware” diatas. Media pembelajaran metematika yang lebih cenderung disebut alat peraga matematika dapat didefinisikan sebagai suatu alat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi GBPP bidang studi matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan kegiatan belajar mengajar. B. Ciri-ciri Media Pendidikan Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan beberapa ciri menurut Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu : 1. Ciri fiksatif (fixative property). Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2. Ciri manipulatif (manipulatif property). Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan. Praktiknya seperti bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupukupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu juga bisa diputar mundur. Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatifdari media. Demikian pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar hidup(video, motion film) kejadian dapat diputar mundur. 3. Ciri disributif (distributive property). Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya. C. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini. 1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. 2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa. Secara umum, Sadiman (1993:16) menyatakan bahwa media mempunyai fungsi : 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. 3. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film atau model; a. Objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar; b. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan Timelapse atau High Speed photogrphy; c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal; d. Objek yang terlau kmpleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain; dan e. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualisasikan lewat film, gambardan lain-lain. 4. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar. 5. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya. 6. Memberi ransangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama. 7. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 8. Pembelajaran dapat lebih menarik. 9. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. 10. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 11. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 12. Prses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. 13. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Ada enam fungsi pkok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menurut Sudjana dan Rivai (1998:99-100). 1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2. Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh seorang guru. 3. Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan pelajaran. 4. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik. 5. Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh guru. 6. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar mengajar. Hal lain, menurut Kemp dan Dayton (1985:28) dalam Arsyad (1996:20-21), ada tiga fungsi utama media pembelajaran adalah untuk: 1. Memotivasi minat atau tindakan, untuk memenuhi fungsi motivasi, media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa. 2. Menyajikan informasi, isi dan bentuk penyajian ini bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental atau terbatas pada perasaan tidak kurang senang, netral atau senang. 3. Memberi instruksi, untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat pada media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yangnyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Adapun Sanaky (2009: 6-7) menyebut media pembelajaran untuk merangsang siswa dalam belajar dengan cara: 1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek langkah. 2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya. 3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkrit. 4. Memberi kesamaan persepsi. 5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak. 6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten. 7. Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selain fungsi di atas, Livie dan Lentz (1982) dalam buku Sanaky (2009: 7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif, dan fungsi kmpensatoris. Masing-masing fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Fungsi atensi berarti media fisual merupakan merupakan inti, menarik dan mengarahkan perhatian pembelajaran unuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajaran ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar ataulambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar. 3 . Fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk mmahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4. Fungai kompensatoris artinya media visual memberikan konteks untuk memahami teks, membantu yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasi informasi dalam teks dan mengikatnya kembali. Selain itu, fungsi media pembelajaran bagi pengajar yaitu : 1. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan. 2. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik. 3. Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik. 4. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran. 5. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran. 6. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar. 7. Meningkatkan kualitas pelajaran. Adapun fungsi media pembelajaran bagi siswa adalah untuk: 1. Meningkatkan motivasi belajar dan pembelajar. 2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar. 3. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar. 4. Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistimatik sehingga memudahkan pembelajaran dalam belajar. 5. Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis. 6. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan. 7. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar lewat media pembelajaran (Sanaky, 2009:5) D. Manfaat Media dalam Pembelajaran Manfaat media pembelajaran matematika. a. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkret nyata. b. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya. c. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang. d. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek. e. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar siswa. f. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal. g. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. h. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa mudah mengerti. i. Mengatasi ruang, waktu dan indera. Menurut Encylopedia of Educational Research dalam Humalik (1989: 15) menyebutkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah: 1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret unuk berpikir, oleh karena itu mengurangi “verbalisme”. 2. Memperbesar perhatian para siswa. 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, hal ini terutama terdapat dalam gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Kemp dan Dayton (Depdiknas, 2003:15-17) mengindentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut: 1. Penyampaian materi dapat diseragamkan, setiap guru mungkin punya penafsiran yang berbedabeda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Dengan berbagai potensi yang dimiliknya, media dapat menampilkan informasi melebihi suara, gambar, gerak dan warna baik secara alami maupun manipulasi. 3. Proses pembelajaran lebih interaktif. Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. 4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga, guru sering menghasilkan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat menmanfaatkan maka visual secara verbal akan teratasi. 5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Penggunaan media membuat proses pembelajaran lebih efisien, selain itu juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik. 6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehinggasiswa dapat melakukan kegiatanbelajar secara lebih leluasa.kapanpun dan dimanapun tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. 7. Media dapatmenumbuhkan setiap siswa terhadap materi dan proses belajar. Dengan media,prosespembelajaraan lebih menariksehingga mendorong siswa mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumberilmu pengetahuan, kebiasaan itu akan menanamkan sikap pada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan. 8. Menambah peran guru menjadi lebih positif dan produktif. Dengan memanfaatkan media secara baik, guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa, ia dapat berbagi peran dengan media sehingga akan mudah baginya dalam memberi perhatian dalam aspek- aspek edukatif lainnya seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan dan memotivasi belajar siswa. Sudjana dan Rivai (1998: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dan proses belajar siswa yaitu: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan memotivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinnya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. 3. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, memamerkan, dan lain-lain. E. Alasan Penggunaan Media Pembelajaran Ada 2 alasan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar, yaitu : a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain: 1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. 3. Metode pengajaran akan bervariasi. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Menurut Arif Sadiman (1996:89) terdapat beberapa alasan orang memilih media pembelajaran, yaitu : 1. Demonstration. Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran. 2. Familiarity. Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah menguasai. 3. Clarity. Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret. 4. Active Learning. Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional. Jadi, seorang guru sebagai pengguna harus dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan pembelajran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran. F. Rangkuman materi yang diuraikan : Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. menurut Gerlach & Ely (1971) yang ada tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu : a. Ciri fiksatif (fixative property). Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. b. Ciri manipulatif (manipulatif property). Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar atau time-lapse recording. c. Ciri disributif (distributive property). Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini. Fungsi media pembelajaran bagi pengajar yaitu : a. Memberikan pedoman. b. Arah untuk mencapai tujuan. c. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik. d. Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik. e. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran. f. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran. g. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar. h. Meningkatkan kualitas pelajaran. Fungsi media pembelajaran bagi siswa adalah untuk: a. Meningkatkan motivasi belajar dan pembelajar. b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar. c. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar. d. Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistimatik sehingga memudahkan pembelajaran dalam belajar. e. Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis. f. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan. g. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar lewat media pembelajaran. Manfaat media pembelajaran. j. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkret nyata. k. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya. l. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang. m. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek. n. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar siswa. o. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal. p. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. q. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa mudah mengerti. r. Mengatasi ruang, waktu dan indera. Ada 2 alasan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar, yaitu yang pertama berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, dan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.