Komunikasi Politik “Tujuan Komunikasi Politik”

advertisement
Komunikasi Politik
“Tujuan Komunikasi Politik”
Felicciana Yayi Amanova, SIP, M.Soc.Sc
E-Learning
Sasaran utama dari praktek Komunikasi Politik adalah
untuk membentuk Citra Politik, Opini Publik, meraih
kemenangan dalam Pemilu, dan mendorong Partisipasi
Politik dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
E-learning ini akan membahas perwujudan dari poinpoin tersebut.
Citra Politik & Politik Pencitraan
Kata “citra” kini juga merujuk ke suatu kesan
publik yang dibentuk dan difabrikasi (dibuatbuat), yang diciptakan dengan bantuan teknik
visual. Di dalam dunia politik abad citra, orang
lebih banyak melihat ketimbang berpikir.
(Y. A. Piliang, 2006)
• Citra seorang calon pemimpin politik yang
ditampilkan merupakan identitas yang
menghubungkan masyarakat dengan wakilwakilnya dan sebaliknya.
• Citra politik dibuat secara persuasif, serta
menjangkau kondisi yang dibutuhkan masyarakat.
• Citra politik dilakukan untuk mempengaruhi
pemilih dan keterpihakan rakyat, citra menjadi
faktor paling menentukan sukses tidaknya sebuah
perjalanan kampanye dan perjalanan politik.
Strategi pencitraan yang sering dilakukan (Dan Nimmo,
1993) :
•Pure publicity, mempopulerkan diri melalui
aktivitas masyarakat dengan setting sosial yang
natural.
Contoh: kegiatan politisi pada perayaan hari
kemerdekaan yang menampilkan citra
patriotisme , pada perayaan hari besar
keagamaan yang menampilkan citra agamis dan
kemurahan hati
•Free ride publicity, publisitas dengan cara
memanfaatkan pihak lain untuk memopulerkan diri.
Contoh: kegiatan yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat (kunjungan kpd masyarakat ,
mensponsori berbagai event sosial, olahraga,dll)
sehingga menampilkan citra yang peduli dan dekat
dengan masyarakat
•Tie-in publicity, memanfaatkan berita yang
menyangkut kepentingan hidup khalayak.
Contoh: mendekatkan diri dengan isu-isu yang
sedang hangat dalam pemberitaan (isu bencana,
kenaikan BBM, keadilan, dll) tampil sebagai
pihak yang pro-rakyat.
•paid publicity, memopulerkan diri lewat pembelian
rubrik, pembuatan program dll dalam media massa
Contoh: mengiklankan diri dengan slogan-slogan
“membujuk” secara intens di berbagai sarana media,
membuat web dan medsos.
Opini Publik
 Penilaian sosial dari masyarakat terhadap isu
yang dirasa penting atau isu yang diagendakan
media.
 Memungkinkan adanya pro-kontra opini dan
mendorong masyarakat kepada tindakan sosialpolitik terkait isu yang berkenaan.
 Tidak harus merupakan pendapat bulat dari
semua orang, tetapi merupakan pendapat
mayoritas, atau bisa hanya pendapat minoritas
dari elit penguasa (ruling elite) atau minoritas
yang berpengaruh (influential minority).
 Merupakan tujuan dari komunikasi politik terkait
dengan dukungan / suara masyarakat.
Tahap terbentuknya opini publik :
1.Muncul isu yang dirasakan sangat relevan bagi
kehidupan orang banyak
2.Isu tersebut relatif baru hingga memunculkan
kekaburan standar penilaian
3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk opini)
yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti
politisi atau akademisi
4.Mendapat perhatian pers hingga informasi
dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui
khalayak.
Contoh hasil citra politik & opini publik:
• Mayoritas pemilih ibu-ibu yang memilih SBY
karena profil yang gagah dan tegas.
• Profil dan prestasi kerja Jokowi yang di-blow
up dari sisi kesederhanaan, blusukan dan
merakyat berhasil membawa kemenangan
pada pilgub DKI dan pilpres.
• Kemenangan Rusli Zainal dalam pilgub Riau
karena citra yang dekat, peduli dengan kaum
muda & mahasiswa.
• Pendukung PDIP yang sangat besar karena
Megawti membawa nama besar Sukarno.
• Sikap apatis masyarakat terhadap politisi
karena citra pemimpin yang hanya bagus pada
awalnya saja, serta kondisi politik Indonesia
yang bobrok.
Pemilihan Umum
 Dalam
agenda Pemilu,
komunikasi
politik juga
dilakukan
oleh
penyelengg
ara pemilu,
dan
masyarakat
Dampak Komunikasi Politik pada Media
• Kecenderungan untuk mem-blow up kasus-kasus
para politisi  dapat memperkaya wawasan
masyarakat, dapat juga menyesatkan.
• Orientasi komersial yang berlebihan, iklan sebagai
sumber utama pendapatan bisnis media.
• Tidak lagi berjalan dengan nilai-nilai jurnalisme yang
berimbang tetapi mengarah kepada keberpihakan
para pemegang modal.
• Media berubah menjadi arena politik pencitraan.
Partisipasi Politik & Kebijakan Publik
 Partisipasi politik merupakan bentuk keikutsertaan
masyarakat dalam agenda-agenda pemerintahan
(pemilu, kepatuhan pada hukum dan kebijakan,
aspirasi dan keterwakilan rakyat).
 Pada level ini komunikasi politik diperlukan pada saat
setelah seseorang berkuasa, agar pemerintahannya
berjalan disertai dukungan masyarakat.
 Tujuan idealnya adalah untuk mencapai kondisi yang
berimbang antara kebijakan pemerintah dan aspirasi
masyarakat.
Note:
•Penjelasan dan contoh lebih lanjut dari materi
E-Learning ini akan dibahas pada petemuan
tatap muka minggu depan.
•Mohon dipelajari lebih lanjut dan diharapkan
anda dapat menemukan poin-poin pembahasan
tersebut di dalam interaksi politik dan
bermasyarakat yang berjalan di Indonesia.
•Diharapkan partisipasi anda dalam
pembahasan minggu depan.
------ Terima Kasih ------
Download