Kelompok 1 Andre Tri Fernando (1410831001) Fatimah Rahmi (1410832011) Roza Septini (1410832016) Yuri Fitria Sukma (141083 Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktural itu. Pendekatan struktural adalah suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya. Pendekatan Struktural sering digunakan dalam mengkaji masalah perilaku memilih masyarakat Pendekatan struktural melihat kegiatan memilih sebagai produk dari konteks struktur yang lebih luas, seperti struktural sosial, sistempartai, sistem pemilu, permasalahan, dan program yang di tonjolkan oleh setiap partai peserta pemilu Pendekatan struktural merupakan sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan masyarakat secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen konstituennya, terutama norma, adat, tradisi dan institusi. Sebuah analogi umum yang dipopulerkan Herbert Spencer menampilkan bagianbagian masyarakat ini sebagai "organ" yang bekerja demi berfungsinya seluruh "badan" secara wajar. Dalam arti paling mendasar, istilah ini menekankan "upaya untuk menghubungkan, sebisa mungkin, dengan setiap fitur, adat, atau praktik, dampaknya terhadap berfungsinya suatu sistem yang stabil dan kohesif." Dalam pendekatan struktural, kita dapat melihat kegiatan pemilih ketika memilih, partai politik sebagai produk dari konteks struktur yang luas seperti struktur sosial masyarakat yang mewakili aspirasi masyarakat, sistem kepartaian, sistem pemilu, dan program yang ditonjolkan partaipartai peserta pemilu. Dalam model ini, tingkah laku politik seseorang termasuk dalam penentuan pilihan ditentukan oleh pengelompokan sosial, agama, bahasa, dan etnis/suku. Dalam pendekatan ini melihat bagaimana perilaku pemilih dalam memilih berdasarkan kelas sosial, agama, bahasa, dan suku atau etnis. Dalam memilih jika kita lihat dari sisi pendekatan ini maka para pemilih akan menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan subsitem pada penjelasan sebelumnya dan selalu mempertimbangankan segala sesuatu yang akan merubah pemikiran mereka dalam menentukan pilihan. 1. 2. 3. 4. 5. Pendekatan struktural dibagi kedalam 5 jenis sesuai dengan fokus kajiannya, yaitu terdiri dari: Pendekatan Institusional Legal Formal Pendekatan Struktural neo-institusional Pendekatan Group approach Pendekatan Struktur dan fungsi Pendekatan Struktur dalam bentuk kelompok dan kelas Penekanan utama pendekatan ini adalah pada anggapan bahwa fungsi-fungsi yang ada di sebuah negara ditentukan oleh strukturstruktur yang ada di tengah masyarakat, bukan oleh mereka yang duduk di posisi lembaga-lembaga politik. Pada zaman kekuasaan Mataram (Islam), memang jabatan raja dan bawahan dipegang oleh pribumi (Jawa). Namun, struktur masyarakat saat itu tersusun secara piramidal yaitu Belanda dan Eropa di posisi tertinggi, kaum asing lain (Cina, Arab, India) di posisi tengah, sementara bangsa pribumi di posisi bawah. Dengan demikian, meskipun kerajaan secara formal diduduki pribumi, tetapi kekuasaan dipegang oleh struktur teratas, yaitu Belanda (Eropa). Contoh lain dari strukturalisme adalah kerajaa Inggris. Dalam analisa Marx, kekuasaan yang sesungguhnya di Inggris bukan dipegang oleh ratu atau kaum bangsawasan, melainkan kaum kapitalis yang 'mendadak' kaya akibat revolusi industri. Kelas kapitalis inilah (yang menguasai perekonomian negara) sebagai struktur masyarakat yang benar-benar menguasai negara. Negara, bagi Marx, hanya alat dari struktur kelas ini. Referensi Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo, 1999. Purboyo, Edie. 2014. Skripsi. Analisis Perilaku Pemilih pada Pemilihan WaliKota Makassar 2013. Universitas Hasanuddin.