Document

advertisement
RINGKASAN MATERI ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 PKn
A. Kompetensi Dasar
1. Siswa dapat mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara
2. Siswa dapat menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
3. Siswa dapat meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari.
B. Materi
1. Nilai-nilai Juang dalam Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Proses perubahan piagam Jakarta sebagai keputusan bersama
Panitia perancang UUD menyetujui rancangan Pembukaan UUD yang diambil dari
Piagam Jakarta, setelah adanya beberapa perubahan, terutama mengenai rumusan dasar
negara yang tercantum dalam alenia keempat. Adanya perubahan rumusan dasar negara,
khususnya sila ke-1 dalam Piagam Jakarta disebabkan adanya usulan dari masyarakat Indonesia
bagian Timur. Mereka keberatan dengan sila pertama, bahkan mereka mengancam akan
mendirikan negara Indonesia bagian Timur.
Oleh karena itu, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkonsultasi dengan empat tokoh pemuka
Islam yaitu, Mr. Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Teuku Moh.
Hassan mengenai usulan dari masyarakat Indonesia bagian Timur itu.
Akhirnya dalam waktu 15 menit dcapai kata sepakat untuk menghilangkan kalimat
“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam begi pemeluk-pemeluknya”. Mereka beralasan jika
kalimat ini tidak dihilangkan akan menjadi rintangan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan perorangan atau golongan.
2. Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila
a. Menghargai pendapat orang lain
Dalam menyelesaikan masalah bersama, bangsa kita selalu menyelesaikan dengan
musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Setiap keputusan yang diambil dalam
musyawarah oleh bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
1)
Mengutamakan kepentingan bersama
2)
Tujuan diharapkan untuk kebaikan bersama
3)
Tidak ada pemaksaan pendapat
b. Menerima keputusan bersama
Keputusan bersama adalah ketentuan, ketetapan dan penyelesaian yang dilakukan
sekelompok orang terhadap suatu permasalahan sehingga tercapai kesepakatan. Keputusan
bersama dapat dicapai melalui musyawarah. Musyawarah adalah adalah suatu cara untuk
merumuskan suatu masalah berdasarkan kesepakatan bersama.
Upaya mencapai kesepakatan bersama (mufakat) bukanlah perkara mudah, selama kita
memaksakan pendapat sendiri, mendahulukan kepentingan pribadi/golongan, mufakan akan
gagal.
Kita dapat belajar dari sejarah sidang BPUPKI Pertama. Pada saat sebelum rapat
pleno ada pihak yang keberatan tentang rancangan Pembukaan UUD 1945 pada alenia
keempat tentang dasar negara. Dengan semangat kebersamaan, demi menciptakan
suasana yang damai, maka para tokoh seperti Bung Hatta, Wahid Hasyim. Mr. Teuku Moh.
Hasan, dan lain-lain menyetujui untuk menghilangkan kalimat sila pertama dasar negara
yang menjadi keberatan sebagian peserta sidang. Hal ini menunjukkan bahwa para tokoh
pendiri negara kita senantiasa mendahulukan kepentingan negara dan bangsa daripada
kepentingan pribadi/golongan.
1
c.
Melaksanakan hasil keputusan bersama
Setelah semua pihak menerima hasil keputusan bersama, maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan keputusan tersebut. Semua pihak harus ikhlas dan penuh tanggung
jawab melaksanakan, hasil keputusan bersama.
Melaksanakan keputusan bersama telah ditunjukkan oleh seluruh tokoh yang terlibat
dalam proses perumusan Pancasila. Mereka sebagai wakil rakyat Indonesia melaksanakan
hasil keputusan bersama denga ikhlas yaitu dengan melaksanakan Pancasila sebagai dasar
negara dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
3. Meneladani Nilai-Nilai Juang Para Tokoh yang Berperan dalam Proses Perumusan
Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Kehidupan Sehari-hari
Nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila yang dapat kita teladani dalam kehidupan
sehari-hari, diantaranya sebagai berikut:
1. Semangat persatuan dan kesatuan
Sikap ini dimiliki oleh para tokoh pejuang kita pada saat merumuskan Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI para peserta sidang diberi kesempatan
untuk menyampaikan pidatonya tentang rumusan dasar negara, kemudian dibahas dan
didiskusiakan bersama untuk mendapatkan rumusan yang terbaik. Musyawarah itu dijiwai
semangat sumpah pemuda, dengan rasa persatuan dan kesatuannya meskipun berasal dari
berbagai daerah dan mempunyai latar belakang yang berbeda.
Adapun contoh perilaku yang menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan adalah
sebagai berikut:
a.
Gotong-royong dalam membersihkan kelas dan lingkungan sekolah
b.
Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan
c.
Kerja bakti membersihkan lingkungan masyarakat
2. Memperjuangkan hak asasi manusia
Pada saat perumusan dasar negara Pancasila, hak asai manusia selalu menjadi
perhatian utama. Pancasila dirumuskan sebagai sumber hak asasi manusia, yang artinya
bahwa hak asasi manusia mendapat jaminan kuat dari Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa. Dalam proses perumusan Pancasila para tokoh mencerminkan sikap saling
menghargai hak asasi manusia.
Sikap para tokoh dalam memperjuangkan dan menghargai hak asasi manusia itu perlu
kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya ialah dengan :
a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
b. Memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapatnya,
c. Menghargai hak-hak orang lain.
3. Cinta tanah air
Sikap para tokoh dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan
kecintaanya terhadap tanah air Indonesia. Adapun sikap cinta tanah air yang harus diteladani
dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:
a. Mempelajari kebudayaan daerah
b. Mencintai produk dalam negeri
c. Berprestasi dalam kegiatan yang mengharumkan nama bangsa.
4. Mendahulukan kepentingan umum
Para pejuang yang terlibat dalam perumusan dasar negara bekerja tanpa mengenal
lelah. Mereka mempersiapkan kemerdekaan beserta alat-alat perlengkapan negara dengan
sungguh-sungguh. Sebagai hasil jerih payah mereka, lahirlah UUD 1945 yang di dlam
pembukaannya termuat tujuan negara Indonesia. Semua itu dilakukan demi kepentingan
bangsa dan negara. Adapun sikap mendahulukan kepentingan umum itu perlu kita teladani
diantaranya dengan:
a. Ikut berpartisipasi dalam kerja bakti di lingkungan masyarakat
2
b. Menyiapkan sarana belajar sebelum pelajaran di mulai untuk kepentingan kelas.
5. Jiwa kepahlawanan
Jiwa kepahlawanan jelas tercermin dari sikap pejuang dalam proses perumusan
Pancasila. Mereka memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan Indonesia
merdeka. Jiwa kepahlawanan para tokoh bangsa tersebut dapat kita teladani, diantaranya
melalui:
a. Membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan
b. Berani menegur teman yang berbuat tidak baik
c. Melerai teman yang berselisih
A. Kompetensi Dasar: Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara
B. Memberi contoh kerjasama negara-negara Asia Tenggara baik bilateral maupun multilateral
I Kerjasama bilateral Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara
1 Malaysia: Industri perkebunan kelapa sawit, pengiriman TKI, dan pertukaran pelajar
2 Singapura: Latihan bersama angkatan laut, pasokan gas untuk pembangkit listrik
Thailand: pengembangan pertanian, ekspor kayu lapis dan pesawat terbang, impor gula dan
3
beras, dan penangkapan ikan
4 Brunei: pelatihan minyak dan gas
5 Kamboja: Pertanian (beras)
6 Filipina: ekspor minyak bumi, baja, besi, dan aluminium, impor gula dan kopra
7 Laos: pertanian
8 Vietnam: Tenaga ahli bidang kehutanan
9 Myanmar: perkeretaapian
II
Kerjasama Multilateral
1 Masyarakat sosial-budaya ASEAN
2 Masyarakat ekonomi ASEAN
3 Masyarakat politik keamanan ASEAN
A. Kompetensi Dasar: 3.2. Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara Asia Tenggara
B. Menjelaskan lambang ASEAN dan artinya, sejarah berdirinya, dan keanggotaannya
Lambang ASEAN
1
Ikatatan sepuluh batang padi : sepuluh anggota ASEAN
2
Lingkaran : persatuan
3
Biru: perdamaian dan persahabatan
4
Merah: keberanian dan kedinamisan
5
Putih: kesucian
6
Kuning: kemakmuran
1
2
3
Sejarah Berdirinya ASEAN
Tanggal: 8 Agustus 1967
Tempat: Bangkok
Deklarator/Pendiri: Adam Malik (menteri luar negeri Indonesia), Tun Abdul Razak (wakil perdana
menteri Malaysia), S. Rajaratman (menteri luar negeri Singapura),
Narsisco Ramos (menteri luar negeri Philipina), dan Thanat Khoman (menteri luar negeri
3
Thailand)
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Peristiwa: Deklarasi Bangkok
Kepanjangan: Association of Southeast Asian Nations
Sekretariat: Jakarta (Indonesia)
Situs: http://www.asean.org
Keanggotaan ASEAN
Indonesia
Thailand
Malaysia
Filipina
Singapura
Brunei Darussalam
Vietnam
Laos
Myanmar
Kamboja
Timor Leste (Partial Member)
Jakarta
Bangkok
Kuala Lumpur
Manila
Singapura
Bandar Seri Begawan
Ha Noi
Vientiane
Nay Pyi Taw
Phnom Penh
Dili
A. Kompetensi Dasar: Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif
B. Pencetus/penggagas: Drs. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI yang pertama)
Menjelaskan pengertian bebas dalam politik luar negeri Indonesia
1
2
3
4
5
Indonesia tidak terikat oleh negara-negara asing manapun termasuk negara adikuasa
(superpower) sekalipun.
Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa yang dicerminkan dalam Pancasila.
Indonesia berhak menentukan masa depan/nasib bangsanya sendiri tanpa campur tangan
bangsa atau negara lain.
Indonesia tidak mengikuti kekuatan di dunia ini baik Blok Barat maupun Blok Timur ataupun
negara-negara maju (superpower).
Indonesia berhak menentukan sikap apapun yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945 dalam
menghadapi berbagai masalah internasional.
Kompetensi Dasar: 4.1. Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif
Menjelaskan pengertian aktif dalam politik luar negeri Indonesia
1
2
3
4
5
Indonesia bersahabat dan bekerja sama dengan negara-negara lain dengan prinsip
menghormati kedaulatan dan keutuhan negara lain.
Kebijakan luar negeri Indonesia dijalankan tidak bersikap pasif reaktif atas kejadian-kejadian
internasional, melainkan bersikap aktif.
Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah internasional sesuai dengan
kesepakatan bersama.
Indonesia ikut serta dalam setiap kegiatan internasional asalkan berdasarkan asas
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Indonesia mendukung usaha-usaha untuk menghapuskan penjajahan di dunia, menciptakan
ketertiban dunia,
4
A. Kompetensi Dasar: 4.2. Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan
internasional
B. Menjelaskan contoh peranan politik luar negeri Indonesia
I. Konferensi Asia Afrika
Peran: Penindaklanjut Konferensi Kolombo (28 April-2 Mei 1954) dan Konferensi Bogor (28-29
1
Desember 1954)
2 Tanggal: 18-24 April 1955
3 Tempat: Bandung
4 Peserta: 23 negara Asia, 6 negara Afrika
5 Tujuan: memajukan kerja sama antarnegara di kawasan Asia Afrika
6 Hasil: Dasa Sila Bandung
7 Akibat utama:
- 44 negara dari 48 negara dari benua Afrika merdeka setelah Konferensi Asia Afrika
- Sumber: http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-clipp2005-usmanhusei-730
- Negara Siprus dari Asia merdeka setelah Konferensi Asia Afrika yang sebelumnya sebagai
pengamat.
- Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asia-Afrika
- Cikal bakal Gerakan Non Blok
II.
Gerakan Non Blok (1 September 1961)
1 Peran: Pemrakarsa dan pendiri
Ide: negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang tidak berpihak pada blok tertentu
2
mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur.
3 Pendiri: para presiden dari Indonesia (Soekarno), Yugoslavia (Joseph Broz Tito), Mesir (Gamal
Abdul Nasser), Ghana (Kwame Nkrumah), dan perdana menteri India (Pandit Jawaharal
Nehru).
4 Hasil: negara-negara anggota Gerakan Non Blok tidak menjadi negara-negara jajahan baru
baik dari Amerika Serikat dan sekutunya yang mewakili blok Barat maupun Uni Sovyet dan
sekutunya yang mewakili blok Timur.
III.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
1 Peran: peserta dalam menciptakan perdamaian dunia dan kerjasama antar bangsa
2 Bentuk: langsung maupun tidak langsung
3 Langsung:
4
5
- Dr. Soedjatmoko menjadi Rektor Universitas PBB di Tokyo pada 1971
- Bantuan uang dan beras melalui PBB untuk Ethiopia yang dilanda kelaparan pada 1984
- Bantuan pasukan penjaga perdamaian dunia ke berbagai negara yang mengalami perang
saudara
Tidak Langsung:
- Penyelenggara Konferensi Asia Afrika di Bandung yang mendorong kemerdekaan negaranegara di Asia Afrika
- Pendiri Gerakan Non Blok yang meredakan ketegangan dunia antara blok Barat dan Timur.
Sumber: http://sejarahindonesiaa.blogspot.com/2013/02/perkembangankeanggotaan-pbb-danperan.html
5
A. Kompetensi Dasar: Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan
internasional
B. Menemukan keuntungan dan kerugian peranan politik luar negeri Indonesia
1
Keuntungan:
- Indonesia dapat bersahabat dengan negara mana saja sepanjang saling menghormati dan
tidak ikut campur dalam urusan negara masing-masing
- Indonesia memiliki hak untuk bertindak bebas dalam keikutsertaannya di dunia
internasional sesuai dengan ketetapan internasional.
- Indonesia dapat membantu negara mana saja untuk menjaga perdamaian abadi dan
ketertiban dunia seperti yang disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945
2
Kerugian:
- Negara-negara asing menjadikan Indonesia sebagai negara yang mudah menerima
pengaruh bahkan yang buruk sekalipun.
- Indonesia kesulitan mendapatkan kebutuhan untuk kepentingan dalam negeri karena tidak
mau terikat dengan negara lain, seperti kebutuhan pesawat dan kapal untuk
mempertahankan diri
- Negara-negara asing menjadikan Indonesia sebagai tempat menyebarkan pengaruh buruk
yang merusak budaya asli bangsa Indonesia
A. Kompetensi Dasar: Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
1.
Berdasarkan pasal 22E Ayat (1) UUD 1945, pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Pengertian asas pemilu tersebut adalah sebagai berikut:
a. Langsung
Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai
dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
b. Umum
Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undangundang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna
menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi
berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status
sosial.
c. Bebas
Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan
paksaan dari siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin
keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan
kepentingannya.
d. Rahasia
Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak
mana pun dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan
tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
e. Jujur
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta
pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus
bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6
f.








Adil
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan sama,
serta bebas dari kecurangan apapun.
Pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pemilihan umum.
Pada saat pemilu, pemilih memberikan hak suaranya dengan mendatangi tempat pemungutan suara
(TPS).
Lembaga yang mengawasi jalannya pemilihan umum adalah panitia pengawas pemilihan umum
(Panwaslu).
Menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2003, ada dua tahap dalam pemilihan umum. Tahap
pertama memilih anggota dewan perwakilan rakyat (DPR), dewan perwakilan daerah (DPD), dan
dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD). Tahap kedua memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilihan kepala daerah (pemilukada) dilakukan oleh oleh KPUD untuk memilih gubernur sebagai
kepala daerah tingkat provinsi, bupati sebagai kepala daerah tingkat kabupaten, dan walikota
sebagai kepala daerah tingkat kota.
Kampanye adalah sosialisasi program calon baik berbentuk perorangan maupun partai yang
dilaksanakan selama 3 minggu dan berakhir 3 hari sebelum pemilihan.
Syarat syarat untuk manjadi pemilih:
- pemilih adalah seluruh warga indonesia termasuk yang berada di luar negeri
- pemilih berusia 17 tahun atau telah / pernah menikah
- sehat jasmani dan rohani
- tidak sedang di cabut hak pilihnya karena kasus pidana berdasarkan keputusan pengadilan
- Sepanjang sejarah indonesia , telah terjadi 10 kali pemilu pada tahun? 1955,1971,1977, 1982,
1987,1992,1997,1999,2004,2009.
7
Download