BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan TI khususnya dalam dunia bisnis saat ini lebih ditekankan kepada usaha revolusi inovasi yang dilakukan secara global dan hubungannya mengenai riset dan pengembangan (R&D), membawa peranan yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan TI berbasis bisnis, karena tidak hanya sebagai alat utama suatu perusahaan dalam mengahadapi persaingan tetapi menjadi sebuah prestasi tingkat global yang perlu dicapai oleh sebuah perusahaan dan keinginan dari setiap CEO sebuah perusahaan. Hal ini yang menjadi dasar perhatian utama Erik Brynjolffsson, seorang professor MIT dan ahli TI Global, mengatakan “IT adalah perangkat revolusi global yang harus diinovasi pada empat dimensi secara bersamaan, yakni: pengukuran, eksperimen, pembagian dan replikasi“. Brynjolfsson mengatakan, dengan melakukan keempat perubahan ini secara bersamaan, pada dasarnya perusahaan telah menciptakan suatu jenis baru dari riset dan pengembangan (R&D). Ketika perusahaan mampu memaksimumkan kinerja TI, diantaranya adalah : a). Pengukuran; b). Eksperimen; c).Pembagian; dan e). Replikasi, maka sesungguhnya perusahaan dapat berkerja maksimum. Argurmen Brynjolfsson ini menarik dalam beberapa hal, tetapi perlu dicatat bahwa TI tidak hanya membawa bebannya sendiri dalam dekade terakhir tetapi membawa perusahaan jauh kepada suatu nilai kemajuan dan kemampuan.Perusahaan yang bersedia atau mampu memahami suatu pola teknologi informasi yang dilengkapi dengan data-data valid, tentu akan memenangkan persaingan bisnis di era global ini. Tidak diragukan lagi, teknologi informasi merupakan hal penting yang menunjang perkembangan perusahaan. Perusahaan yang tidak menggunakan teknologi informasi, dipastikan akan jauh tertinggal dari perusahaan lain. Saat ini, pergeseran era dalam bisnis memang telah terjadi. Saat ini, arus informasi sudah memegang peranan sangat penting dibandingkan arus barang. Sehebat dan sebesar apapun seorang pebisnis memonopoli arus barang, hal itu tidak akan banyak berarti jika perusahaan tersebut tidak memiliki sistem informasi yang akurat, terkini, mudah diakses, dan terkendali dalam menguasai distribusinya. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan paper ini merujuk pada dua kasus teknologi informasi pada buku Management Information System tahun 2010, yaitu sebagai berikut: Case Study I, The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable Role (Case 1, Chapter 1): 1. Memahami peranan teknologi informasi, terutama untuk memenangkan persaingan dan mengembangkan perusahaan. 2. Melihat aplikasi riil penerapan teknologi informasi pada beberapa perusahaan global. 3. Memahami penerapan teknologi informasi yang berbasis pada measurement, experimentation, sharing, dan replication. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peran Teknologi Informasi dalam Bisnis Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut : 1) Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain. 2) Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain. 3) Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan. Departemen TI sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen TI di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran TI dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar TI berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja, misalnya pada penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah adalah suatu paket piranti lunak (software) yang dapat memenuhi kebutuhan suatu perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah. Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan TI dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini TI memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan TI di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara TI dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki TI sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan. Strategi TI membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi TI dan perencanaan IT. Strategi TI merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan TI dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT.Perencanaan TI pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT. Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi TI diperlukan sebagai : (a) pengetahuan mengenai teknologi baru; (b) membantu dalam perencanaan taktis dan strategis; (c) dibahas dalam diskusi perusahaan, dan (d) memahami kelebihan dan kekurangan teknologi. Semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis.Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI. Sistem dan Teknologi Informasi sebagai Enabler menuntut perusahaan/ organisasi untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam organisasi itu sendiri, dimana TI mendukung perusahaan/organisasi pada level : 1. Strategik : relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan 2. Taktis : diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan menuju sukses 3. Operasional : proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja Keterkaitan Bisnis dengan SI/TI : 1) Melakukan sinergi antara external dan internal domain. 2) Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal. 3) Domain TI : Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula perusahaan dalam pasaran produk TI. 4) TI enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis). 5) Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan: Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional. 6) Operasional bisnis dan infrastruktur TI : Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat dilaksanakan. BAB III PEMBAHASAN 1. Bagaimana kontribusi teknologi informasi untuk keberhasilan bisnis pada perusahaan yang dicontohkan dalam kasus? Berikan contoh dari masing-masing perusahaan dan jelaskan bagaimana teknologi informasi diterapkan sehingga terjadi peningkatan kinerja? Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan sebuah bisnis. Peranan utama teknologi informasi adalah membuat proses bisnis lebih terintegrasi, lebih cepat, tepat, dan informasi yang dibutuhkan selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Perusahaan tanpa teknologi informasi akan jauh tertinggal dari perusahaan lainnya, sehingga sekarang tanpa disadari teknologi informasi sudah melekat di semua lini perusahaan. Menurut Brynjolfsson ada empat pendekatan suksesnya IT terhadap sebuah perusahaan : 1. Measurement Dengan mempelajari data yang diperoleh melalui pemanfaatan IT, perusahaan bisa mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai pelanggan, proses bisnis, kualitas produk dan celah dari rantai pasok mereka. Sehingga perusahaan bisa terus meingkatkan kinerjanya. 2. Experimentation Experiment berdasarkan halaman web digunakan oleh para perusahaan tersebut untuk melihat respon dari pelanggan mereka, sehingga perusahaan dapat memilih page untuk webnya yang optimal dimana respon dari pengunjung cukup bagus. 3. Sharing Dengan berkembangan IT , berbagi informasi dan knowledge menjadi lebih mudah. Dengan kemudahan berbagi informasi ini diharapkan perusahaan dapat melahirkan inovasi-inovasi yang tentunya dapat mendukung perkembangan bisnis perusahaan. 4. Replication Dengan pemanfaatan IT, keunggulan proses bisnis dapat di replikasi untuk semua area bisnis atau store lain, sehingga dapat memperbaiki sistem secara menyeluruh dari bisnis perusahaan. Dengan melakukan replikasi sistem informasi ke semua store, perusahaan mendapat keunggulan di semua network perusahaan. Beberapa perusahaan besar telah menunjukkan bagaimana peranan teknologi informasi untuk mengembangkan bisnis mereka, berikut penjelasan singkatnya: a) Amazon Amazon yang merupakan sebuah perusahaan retail online terbesar yang didirikan oleh Jeff Bezos. Jeff Bozes merupakan sosok yang jenius dalam hal inovasi produk dengan back ground pendidikan Computer Science dan kecerdasannya dalam menangkap peluang, Amazon.com tumbuh menjadi ritel online raksasa. Awalnya hanya bermula dari menjual buku secara online, Amazon.com merambah penjualan beragam produk lainnya mulai dari cd music, pakaian serta penggunaan teknologi berbasis layanan komputasi awan (cloud computing). Komputasi awan adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait TI disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa perlu mengetahui apa yang ada didalamnya, memiliki keahlian tinggi, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi di belakangnya. Amazon.com juga dinilai berhasil dalam membentuk pangsa pasar e-book reader dan e-book dengan diluncurkannya Kindle, e-book reader yang laris. Amazon.com juga pada akhirnya merilis tablet android juga. Satu hal lagi Amazon.com selain fokus kepada produk juga fokus kepada layanan pelanggan. Situs Amazon.com yang “user friendly” dan kaya fitur (review produk, saran produk terkait) menjadi toko tempat belanja yang unik. Dengan costumer service Amazon.com yang handal dan pengiriman barang yang kilat menjadikan Amazon.com mampu “menjaring” banyak pelanggan loyal. Amazon.com secara berkala melaksanakan “A/B experiments” yang merupakan pengujian atas halaman web dengan memberikan versi berbeda dari satu halaman pada satu waktu tertentu kepada pengunjung situs web. Amazon.com melakukan 200 sampai 300 eksperimen setiap harinya dan juga memonitor aktivitas yang dilakukan pengunjung/ pelanggan Amazon.com dapat memberikan kontribusi teknologi informasi terhadap perusahaan sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan yang sangat baik dan juga dengan “teknologi one-click” dinilai mampu melakukan “quantum leap” mengenai cara bisnis retail modern. Penggabungan teknologi internet, layanan pelanggan dan sistem suplai juga dinilai sangat efisien. b) Google Perusahaan ini berbasis di Mountain View, California, dan memiliki karyawan berjumlah 19.604 orang (30 Juni 2008) Filosofi Google meliputi slogan seperti "Don't be evil", dan "Kerja harusnya menantang dan tantangan itu harusnya menyenangkan", menggambarkan budaya perusahaan yang santai. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih mahasiswa di Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan saham pribadi pada 4 September 1998. Penawaran umum perdananya dimulai pada tanggal 19 Agustus 2004, mengumpulkan dana $1,67 milyar, menjadikannya bernilai $23 milyar. Melalui berbagai jenis pengembangan produk baru, pengambil alihan dan mitra, perusahaan ini telah memperluas bisnis pencarian dan iklan awalnya hingga ke area lainnya, termasuk email berbasis web, pemetaan online, produktivitas perusahaan, dan bertukar video. Google telah membuat layanan dan peralatan untuk lingkungan bisnis dan masyarakat; termasuk aplikasi web, jaringan periklanan dan solusi bagi bisnis. Google memakai pendekatan “experimentation” dan juga melakukan “A/B experiments”, sebanyak 200 – 300 kali per hari. Google dikenal luas karena layanan pencarian webnya, yang mana merupakan sebuah faktor besar dari kesuksesan perusahaan ini. Pada Agustus 2007, Google merupakan mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak 53,6%, kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%). Google memiliki miliaran halaman web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui penggunaan kata kunci dan operator. Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs perbandingan harga Google Product Search, arsip Usenet interaktif Google Groups, Google Maps dan lainnya. Tahun 2004, Google meluncurkan layanan email berbasis web gratisnya, disebut sebagai Gmail. Gmail memiliki fitur teknologi penyaringan spam dan kemampuan untuk menggunakan teknologi Google untuk mencari surel. Layanan ini mendatangkan keuntungan dengan menampilkan iklan dari layanan AdWords yang dimasukkan dalam isi pesan email yang ditampilkan di layar. Pada awal 2006, perusahaan ini meluncurkan Google Video, yang tidak hanya membolehkan pengguna untuk mencari dan melihat video secara gratis, tetapi juga membolehkan pengguna dan penyebar media menyebarkan isinya, termasuk acara-acara televisi CBS, pertandingan basket NBA, dan video musik. Bulan Agustus 2007, Google mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan program penyewaan dan penjualan videonya dan menawarkan pengembalian uang dan kredit Google Checkout bagi pengguna yang telah membeli video untuk sendiri. Google juga telah membuat beberapa aplikasi desktop, termasuk Google Earth, sebuah program pemetaan interaktif yang disediakan oleh satelit dan fotografi udara yang mencakup keseluruhan planet Bumi. Google Earth dianggap sangat akurat dan lebih mendetail. Beberapa kota besar memiliki gambar jelas yang dapat dibesarkan sedekat-dekatnya untuk melihat kendaraan dan pejalan kaki dengan jelas. Akibatnya, terdapat beberapa alasan mengenai keterlibatan dalam keamanan nasional. Secara spesifik, beberapa negara dan militer beranggapan perangkat lunak ini dapat digunakan untuk melihat dengan kejelasan dekat-jelas lokasi fisik infrastruktur yang rusak, bangunan komersial dan penghunian, pangkalan, agensi pemerintah, dan lainnya. Bagaimanapun, gambar satelit jarang diperbarui, dan semuanya tersedia gratis melalui produk lainnya dan bahkan sumber pemerintah (NASA dan National Geospatial-Intelligence Agency, sebagai contoh). Beberapa orang menilai argumen ini dengan menyatakan bahwa Google Earth mudah diakses juga saat mencari lokasi. 2. CVS menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan proses bisnisnya, sehingga terjadi peningkatan kepuasan konsumen mereka. Apa profesi/bisnis lainnya yang bisa mengambil keuntungan dari penerapan teknologi informasi yang sama dan bagaimana caranya? Kembangkan dua kemungkinan berbeda. CVS menggunakan sebuah sistem informasi yang memungkinkan customer untuk mengorder obat-obatan dimana pun dan kapan pun. Informasi ini kemudian langsung dikerjakan oleh pihak perusahaan. CVS sebagai salah satu perusahaan farmasi ternama di USA, mengaplikasikan CVS diseluruh store mereka, dan ternyata meningkatkan kepuasan customer secara signifikan. Ternyata teknologi yang digunakan CVS dalam perusahaannya dapat digunakan pada jenis bisnis yang berbeda. Berikut diberikan dua contoh perusahaan yang juga menerapkan teknologi tersebut: 1. KFC (Kentucky Fried Chicken) KFC adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut) Proses yang terdapat dalam sistem KFC adalah pada sistem komputer yang berkaitan erat dengan database yang ada, pada mesin ECR POS (Electrict Cash Register Point Of Sales) data yang sudah masuk dari awal transaksi sampai akhir transaksi akan diproses dalam sistem database, selanjutnya untuk penarikan data dilakukan dengan sistem online antar mesin. Keunggulan yang dimiliki oleh mesin ECR POS (Electrict Cash Register Point Of Sales) yaitu sistem penyimpanan datanya menggunakan Hard Disk sehingga data – data yang disimpan dapat lebih banyak dan aman. Selain itu keunggulan lain yang dimiliki diantaranya, proses transaksi dilakukan dengan cepat dapat menyimpan data lebih banyak dan aman. 2. PT Kokoh Inti Aerabam Contoh kasus lain dari penerapan proses teknologi informasi lainya pada PT Kokoh Inti Aerabam, perusahaan berambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya sistem yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan hubungan antar cabangnya belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang semakin besar, maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Setelah melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft), akhirnya diputuskan untuk menggunakan solusi dari Microsoft dengan sistemnya ERP. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan dan sistem ini user-friendly. Implementasi dari sistem ERP tersebut mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang. Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini, kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau secara langsung dari layar komputer. 3. Brynjolfsson menyebutkan ada 4 cara untuk memanfaatkan teknologi TI yang dimiliki perusahaan. Apakah cara lain yang dapat perusahaan lakukan untuk meningkatkan keuntungan strategis mereka dengan pemberdayaan teknologi IT? Sangat banyak cara penerapan TI dalam perusahaan. TI digunakan hampir diseluruh lini perusahaan, sehingga hampir seluruh proses yang dilakukan perusahaan dari hulu ke hilir dapat menerapkan IT. Brynjolfsson memperkenalkan 4 cara pendekatan implementasi TI ke dalam perusahaan, yaitu melalui: a. Pengukuran (measurement) Metode ini menyatakan bahwa perusahaan dapat mengukur aktivitas pelanggannya menggunakan teknologi informasi, sehingga dengan mudah perusahaan dapat menentukan strategi bisnis yang akan dipakai. b. Eksperimen (experimentation) Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait dengan fitur-fitur produk atau jasa yang akan diuncurkan. Teknologi informasi memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran. c. Berbagi (sharing) Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang inovasi kecil pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi. d. Replikasi (replication) Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai, tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan. Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi. Metode-metode di atas memberikan pemahaman bahwa teknologi informasi dapat digunakan melalui banyak cara, tidak hanya keempat cara tersebut, berikut beberapa contoh lainnya: 1) Aliansi Strategis Aliansi dua perusahaan atau lebih dalam menghasilkan suatu produk bukan hanya bisa meringankan beban anggaran dan mempersingkat waktu, tetapi juga mempercepat proses produksi. Praktek aliansi akan memberikan efek positif pada produk yang dihasikan, produk tetap inovatif, dan diharapkan mampu meraih perhatian khalayak. Aliansi membantu perusahaan untuk mentransformasikan operasinya dan memperoleh akses pada berbagai sumber-sumber baru teknologi, pasar dan wawasan yang mungkin sulit dipelajari sendiri. Berbagai bentuk aliansi seperti penggabungan (merger), peleburan (consolidation), dan pengambilalihan (acquisition) menjadi pilihan strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan. Ada beberapa alasan utama yang menjadi motivasi aliansi strategis. Alasan - alasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan dalam pemasaran global. Contohnya ketika perusahaan mobil Ford beraliansi dengan Mazda Motor Corp. untuk meraih pangsa pasar Asia. 2. Nilai tambah atau perluasan pada lini produk perusahaan. 3. Perluasan distribusi dan menyediakan akses pada material. 4. Untuk mengatasi mahalnya biaya research and development, yang merupakan beban bagi perusahaan untuk melakukan terobosan-terobosan baru. 5. Mengembangkan dan meningkatkan operasi, fasilitas dan proses serta menyediakan akses pada kapabilitas, pengetahuan baru, dan teknologi baru. 6. Menurunkan resiko dan mengatasi ancaman-ancaman dalam persaingan. 7. Untuk mempercepat inovasi dan pengenalan produk baru. 8. Untuk mengatasi integrasi beberapa teknologi. 9. Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya. 10.Untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan selera konsumen yang beragam sehingga perusahaan akan semakin dekat dengan konsumennya. 2) Research and Development secara annual Sistem perusahaan mungkin tidak akan berubah secara drastis dalam jangka waktu panjang, namun dibutuhkan penyesuaian secara berkala untuk menghadapi gejolak pasar dalam jangka pendek. Perusahaan wajib terus mengembangkan teknologi informasi yang telah diterapkan untuk mengimbangi perubahan ini. 3) Konsultasi Sistem Bisnis Pada prinsipnya, konsultasi wajib dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan, namun khusus untuk teknologi informasi, konsultasi dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Sistem yang terintegrasi menuntut kerjasama seluruh pelaku bisnis, dan harus diperkuat dengan peranan akademisi untuk menentukan inovasi terkini terkait sistem tersebut. 4) Pengontrolan Sistem down and up Sistem yang baik wajib mengolah data yang benar dengan proses yang benar juga, sehingga didapatkan informasi yang sebenar-benarnya. Pengontrolan sistem berfungsi untuk mencegah terjadinya pemasukan data yang salah. DAFTAR PUSTAKA O’Brien JA. 2007. Management Information Systems :Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston, 2007. McLead, Jr Raymond dan George P. Schell.2004. Management Informastion System, 9th edition. Prentice Hall, Inc. Dosen : Dr.Ir. Arif Imam Suroso, Msc(CS) Tanggal Penyerahan: 28 Agustus 2013 TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Case 1 : The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable Role Disusun oleh : Hidayati Sarah P056121851.50 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013