Tugas SIM Ahmad Burhanudin_P056101331.46_Case 1

advertisement
Dosen : Dr.Ir. Arif Imam Suroso, Msc(CS)
TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Case 1 : The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable Role
Disusun oleh :
Ahmad Burhanudin
P056101331.46
PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
DAFTAR ISI
Halaman
I.
PENDAHULUAN ........................................................................................... 3
A. Latar Belakang................................................................................................ 3
B. Tujuan ............................................................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
A.Sistem Informasi Manajemen .......................................................................... 4
B. Tipe-Tipe Sistem Informasi ............................................................................ 5
C. Teknologi Informasi ....................................................................................... 7
D. Aspek Keperilakuan Dalam IT ....................................................................... 8
D. E Commerce ................................................................................................... 9
III.
PEMBAHASAN ........................................................................................ 13
KESIMPULAN ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat, jumlah
perusahaan yang semakin banyak berimplikasi dengan banyaknya jumlah produk
yang muncul di pasaran yang memiliki tingkat homogenitas yang sama. Penerapan
strategi bersaing yang tepat bagi perusahaan dapat mendorong peningkatkan kinerja
perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk bersaing di dunia global. Salah satu
strategi yang bisa diterapkan dalam meningkatkan daya saing perusahaan yakni
melalui penerapan teknbologi informasi dalam proses bisnis perusahaan.
Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan
yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun
eskternal. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia
dan memecahkan masalah. Diantaranya membantu manusia dalam : meningkatkan
produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu,
meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah). Teknologi
infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah.
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah
dengan
kreativitas
tinggi
dan
membuat
manusia
semakin
efektif
dalam
memanfaatkannya. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan
peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi.
Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana
peran teknologi dalam proses bisnis.
B. Tujuan
Menjawab pertanyaan tentang peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis
pada kasus “ The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable role”.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen. Tujuan SIM, yaitu:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan
memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien
(2005) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software,
communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen
sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam
organisasi. Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Gambar. Komponen Sistem Informasi
Konsep sistem informasi terdiri 6 komponen jika diterapkan ke dalam fungsi
akuntansi akan menjadi Sistem informasi akuntansi (accounting information
system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan. Jika konsep sistem yang
sama diterapkan di fungsi keuangan, maka akan menjadi sistem informasi keuangan
(financial information system). Sistem-sistem lainnya yang diterapkan di fungsifungsi organisasi adalah Sistem informasi pemasaran (marketing information system),
Sistem informasi produksi (production information system) atau manfacturing
information system dan sistem informasi sumberdaya manusia (human resource
information system). Sistem-sistem informasi tersebut dikenal dengan nama sistem
informasi manajemen (management information system).
B. Tipe-Tipe Sistem Informasi
Menurut O’Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu:
1.
Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support
System). Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam
setiap kegiatan operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya
untuk menunjang kegiatan operasional itu pula. Sistem informasi ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan
internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem
informasi di tingkat ini:
a.
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) :
Untuk mencatat dan mengolah data yang dihasilkan transaksi,
memperbaharui database, dan memproduksi berbagai macam dokumen
regristrasi mahasiswa, dan lain-lain. Sistem ini merubah sistem
informasi manual ke bentuk electronic data processing system. Sistem
ini mencatat dan memproses data yang dihasilkan dalam setiap transaksi
bisnis seperti sales, pembelian dan perubahan jenis dokumen-dokumen
dan laporan-laporan seperti misalnya, customer statements, nota
pembelian, lembaran cek, laporan keuangan dll.
b.
Sistem Pengendalian Proses (Process Control System) :
Untuk menghasilkan keputusan operasional dan untuk mengontrol
proses secara fisik. Sistem informasi operasional juga meliputi
pembuatan keputusan rutin untuk mengendalikan proses operasional.
Sistem ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat operasional
rutin untuk pengendalian proses fisik dalam organisasi.
c.
Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System) :
Untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas kantor. Pada
prinsipnya sistim ini merupakan hasil transformasi elektronis dari
metode tradisional perkantoran yang bersifat manual dan menggunakan
media komunikasi dengan kertas.
2.
Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System).
Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada
manajemen, karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan
keputusan oleh manajemen. Sistem ini juga menggarisbawahi pentingnya
kerangka sistem yang digunakan sebagian dasar pengorganisasian sistem
informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub
sistem-sub sistem tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut :
a.
Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System) :
Pelaporan yang sudah terspesifikasi dan terencana sebelumnya
untuk manajemen. Produk informasi yang dihasilkan merupakan
kebutuhan dalam pengambilan keputusan rutin.
b.
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) :
Sistem ini dapat membantu manajer dalam pengambilan
keputusan baik yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika
diperlukan). Sistem ini menggunakan berbagai model keputusan
(analytical modelling) dan basis data khusus dalam membantu proses
pengambilan keputusan.
c.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) :
Sistem ini memberikan informasi yang sifatnya kritis kepada
jajaran manajemen puncak. Sistem ini merupakan alat bagi manajer
puncak untuk menetapkan strategi pengembangan sistem yang lebih
baik lagi.
C. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya terdiri dari 2 kata yaitu
Teknologi dan Informasi, ada beberapa definisi teknologi yaitu :
1. Penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari
suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang.
2. Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar
memperluas dan memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki
efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Sedangkan informasi dapat didefinsikan sebagai berikut :
1. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan
2. Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi
3. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu
pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan
keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Jadi pengertian teknologi informasi itu adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga
pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih
lama penyimpanannya.
D. Aspek Keprilakuan (Behavioral Aspect) dalam Penerapan Teknologi Informasi
Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) ada tiga hal yang berkaitan dengan
penerapan
TI berbasis komputer yaitu ; (a) Perangkat keras (hardware); (b)
Perangkat lunak (software), dan; (c) Pengguna (brainware). Ketiganya elemen
tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan
keluaran (input-output media), yang sesuai dengan fungsinya masing- masing.
Perangkat keras (Hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses
informasi. Perangkat lunak (software) yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan
untuk memproses masukan (input) untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna
(brainware) merupakan hal yang terpenting karena
pengembang
hardware
dan
software,
serta
sebagai
fungsinya
sebagai,
pelaksanan (operator)
masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai pengguna
sistem (user).
Pengguna sistem adalah manusia (man) yang secara psikologi memiliki
suatu
prilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek
keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) TI menjadi
penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI. Menurut Syam
(1999), pertimbangan perilaku ini perlu mendapat perhatian khusus dalam konteks
penerapan TI. Pendapat ini sejalan dengan Sung (1987) dalam Trisna (1998) yang
menyatakan
pengguna
bahwa
TI
faktor-faktor
teknis,
prilaku,
situasi
dan
personil
perlu dipertimbangkan sebelum TI diimplementasikan. Henry
(1986) dalam Trisnawati (1998) juga mengemukakan bahwa prilaku pengguna,
dan personal sistem diperlukan dalam pengembangan sistem, dan hal ini
berkaitan dengan pemahaman dan cara pandang pengguna sistem tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi para personil (orang-orang)
yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem,
apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak
jika diterapkan.
E. E Commerce
Komersialisasi dan privatisasi internet yang meningkat beberapa tahun yang
lalu, telah menjadi dasar pertumbuhan Electronic Commerce. Infrastruktur digital
yang menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan pertukaran informasi
menjadi media baru yang menarik untuk Electronic Commerce. Di masa lalu,
dunia bisnis bisa melakukan aktivitas antara satu dan lainnya melalui jaringan
khusus tapi pertumbuhan drastis dari internet telah merubah paradigma tersebut
dan akhirnya menjadikannya lebih luas. Electronic Commerce tradisional saat ini
bisa dilakukan oleh pendatang baru dengan skala international.
Istilah e-commerce dapat saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang,
yang penting untuk dimengerti
adalah persamaan-persamaannya : e-commerce
melibatkan lebih dari satu perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir di setiap jenis
hubungan bisnis.
Sampai saat ini, website hanya terbatas pada informasi yang diberikan
untuk konsumen
mengenai
perusahaan
dan
apa
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan tersebut. Para pengunjung di website dapat melakukan lebih daripada
hanya melihat informasi ini, mereka bisa mengirimkan e-mail atau mengisi
sebuah formulir, dan membuat perjanjian yang lebih dari sekedar arti perjanjian
secara tradisional. E- commerce mengizinkan anda untuk menjual produk-produk
dan jasa secara online. Calon pelanggan atau konsumen dapat menemukan website
anda, membaca dan melihat produk-produk, memesan dan membayar produkproduk tersebut secara online.
Terdapat dua jenis perusahaan yang melakukan bisnis di internet. Jenis
yang pertama adalah perusahaan
yang
semata-mata hanya berada di internet.
Perusahaan jenis ini tidak mempunya toko atau melakukan bisnis secara tradisional.
Sebagai contoh : amazon.com dan cdnow.com. Sedangkan jenis perusahaan lainnya
menggunakan e-commerce di internet sebagai pengganti kegiatan bisnis yang ada.
Contoh jenis perusahaan ini adalah Barnes dan Noble. Selain menjual buku-buku di
tokonya ke negara lain, Barnes dan Noble mengoperasikan website-nya dimana
konsumen dapat mencari buku-buku yang menarik baginya untuk dibeli, dan
kemudian mereka dapat memesannya melalui website tersebut.
Banyak perusahaan telah berpindah ke
e-commerce dengan berbagai
alasan. Dengan menggunakan internet untuk menjual dan memasarkan produkproduknya, perusahaan tersebut dapat menjangkau banyak pelanggan di seluruh
dunia. Dengan menggunakan teknologi baru ini, banyak perusahaan dapat
memajukan penjualan produk-produknya. Sebagai contoh : perusahaan komputer
Compaq mulai menjual komputer pribadi
tahun lalu (1999), dan
secara online pada
musim
gugur
menggunakan search engine Alta Vista, yang
ditampilkan sebanyak 40 juta kali per hari untuk mengajak pelanggan ke alamat
compaq.com dan shopping.com, dimana komputer
pribadi
tersebut
dijual.
Sebagai hasilnya, penjualan komputer pribadi Compaq sangat tinggi yaitu hampir
tiga kali lebih banyak dari yang diharapkan.
1. Kelebihan Electronic Commerce
Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut :
a) OTOMATISASI,
proses otomatisasi
yang
menggantikan proses
manual.(“enerprise resource planning” concept)
b) INTEGRASI, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses. (“just in time” concept)
c) PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan
jasa yang dipasarkan. (“electronic cataloging” concept)
d) INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang
akan meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI”
concept)
e) TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi
yang melibatkan
institusi lainnya sebagai
pihak yang
menangani
pembayaran. (“electronic payment” concept).
2. Keuntungan E-Commerce
a) Keuntungan e-commerce bagi bisnis :
Dengan
melakukan
kegiatan
bisnis
secara
online,
perusahaan-
perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu
dengan memperluas bisnis mereka,sama
sajadengan
meningkatkan
keuntungan. Pelaku bisnis dapat mengumpulkan informasi mengenai para
pelanggannya melalui penggunaan cookies. Cookies merupakan file kecil
yang terdapat di dalam hard disk pemakai. pada saat pemakai tersebut
memasuki sebuah website. Cookies membantu operator website tadi untuk
mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan membeli yang dilakukan
oleh sekelompok orang. Informasi ini tidak terhingga nilainya bagi bisnis
karena
informasi
tadi
menjadikan
pelaku
bisnis
membuat
target
periklanannya lebih baik dengan informasi yang lebih baik mengenai
demografis.
Keuntungan lainnya bahwa e-commerce menawarkan pengurangan
sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di
internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak
digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika
dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional. Hal ini membantu perusahaan
dalam
meningkatkan
keuntungannya.
Salah
satu
mengambil keuntungan dari e-commerce adalah perbankan.
jenis bisnis yang
b) Keuntungan e-commerce bagi konsumen :
Seperti halnya bisnis yang berkeinginan merangkul e-commerce sebagai
suatu cara yang sah untuk melakukan kegiatan bisnis, konsumen juga
berkeinginan mengambil keuntungan
ditawarkan
oleh
dari seluruh
e-commerce. Keuntungan yang terbesar bagi konsumen
adalah melakukan bisnis secara online dengan
internet
kemungkinan yang
mudah. Seorang pembeli di
dapat menggunakan komputer pribadinya pagi atau malam
selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang
konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan rumahnya;
yang dilakukan hanya mengklik sebuah produk yang ingin dibelinya,
memasukkan informasi kartu kreditnya, kemudian menunggu produk itu tiba
melalui pos.
Beberapa
perusahaan
e-commerce
telah
membuat proses ini
lebih mudah. Beberapa toko online menyimpan informasi kartu kredit
pembelinya
hanya
di
server mereka,
dimasukkan
sekali
sehingga
informasi
menjual
software
dibutuhkan
saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak
mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui
yang
yang
komputer.
Sebagai
pos,
contoh
khususnya
: beyon.com
mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang
dibelinya langsung ke komputer mereka. Produk-produk lain seperti video
dan musik akan tersedia dengan cara seperti ini pada saat mendatang,
sejalan
dengan meningkatnya bandwidth dari waktu ke waktu dan waktu
download yang meningkat.
Keuntungan
konsumen
lainnya
yang
ditawarkan
oleh
e-commerce
ke
adalah pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham
secara online, seperti e- trade.com membebankan biaya hanya sekitar $ 10
per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli
saham tersebut melalui perantara saham tradisional.
III.
PEMBAHASAN
SOAL 1. Bagaimana teknologi informasi berkontribusi terhadap suksesnya sebuah
bisnis perusahaan yang digambarkan dalam kasus? Berikan penjelasan dari masingmasing perusahaan bagaimana mengimplementasikan teknologi untuk memperbaiki
performance Jawab
Berdasarkan kasus diatas menurut Brynjolfsson ada empat pendekatan suksesnya IT
terhadap sebuah perusahaan :
1.
Measurement
Dengan mempelajari data yang diperloeh melalui pemanfaatan IT perusahaan
bisa mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai pelanggan, proses bisnis,
kulitas produk dan celah dari rantai pasok mereka. Sehingga perusahaan bisa terus
meingkatkan kinerjanya. Contoh dari perusahaan yang telah menerapkan IT untuk
konsep measurement ini adalah State Street Boston Corporation, perusahaan ini
sebelumnya hampir collapse karena tidak adanya proses otomatisasi yang
menghubungkan setiap bagian dalam perusahaan, tetapi setelah adanya penerapan IT,
perusahaan dapat melayani dan memenuhi keinginan konsumen lebih baik dan
mampu meningkatkan profitnya kembali.
2.
Experimentation
Percobaan berdasarkan IT belakangan ini menjadi sebuah teknologi dimana
perusahaan yang berkomunikasi dengan pelanggan melelui internet seperti Amazon,
google, yahoo, dan lain-lain dapat melakukan experiment. Experiment berdasarkan
halaman web digunakan oleh para perusahaan tersebut untuk melihat respon dari
pelanggan mereka, sehingga perusahaan dapat memilih page untuk webnya yang
optimal dimana respon dari pengunjung cukup bagus. Google dan Amazon secara
regular melakukan percobaan dengan menampilkan versi page berbeda pada
pelanggan yang berbeda dan memonitor bagaimana respon dari setiap versi page
tersebut.
Amazon menggunakan fungsi “experimentation” IT. Amazon.com adalah salah
satu perusahaan besar yang menjual barangnya melalui internet. Perusahaan ini
didirikan oleh Jeff Bezos pada November 1994 di Seattle, Amerika Serikat. Mengapa
dinamakan amazon.com, karena Jeff ingin perusahaannya seperti sungai Amazon
yang mampu menampung 20% air bersih dunia. Jadi ia mengharapkan perusahaan ini
kelak akan menjadi perusahaan yang menguasai 20% pasar dunia. Jeff Bezos sendiri
kemudian menjadi vice president dari perusahaan ini.
Amazon.com membuka situs e-commerce-nya pada tahun 1995. Produk yang
dijual di perusahaan online ini bermula dari buku kemudian dengan cepat meluaskan
diversifikasinya ke produk lain seperti kaset VHS, DVD, CD musik kemudian ke
lelang dan sekarang amazon.com sudah menjual ribuan jenis produk berbeda.
Amazon.com bahkan pada tahun 2002 pernah menjadi toko online terbaik versi
majalah Yahoo karena penjualan atas order konsumen yang lebih dari 56 juta item.
3.
Sharing
Dengan berkembangan IT , berbagi informasi dan knowledge menjadi lebih
mudah. Dengan kemudahan berbagi informasi ini diharapkan perusahaan dapat
melahirkan inovasi-inovasi yang tentunya dapat mendukung perkembangan bisnis
perusahaan.
4.
Replication
Dengan pemanfaatan IT, keunggulan proses bisnis dapat di replikasi untuk
semua area bisnis atau store lain, sehingga dapat memperbaiki sistem secara
menyeluruh dari bisnis perusahaan. Dengan melakukan replikasi sistem informasi ke
semua store, perusahaan mendapat keunggulan di semua network perusahaan.
Contohnya adalah perusahaan CVS.
CVS memanfaatkan pendekatan fungsi IT “replication” untuk proses bisnisnya.
CVS Caremark Corporation (NYSE: CVS) adalah sebuah perusahaan farmasi
penyedia layanan yang terpadu yang menggabungkan perusahaan jasa farmasi
Amerika Serikat dengan rantai farmasi AS. CVS Caremark menyediakan pelayanan
farmasi melalui lebih dari 7.000 perusahaan CVS farmasi dan toko Obat; farmasi
manajemen, order mail dan divisi khusus farmasi, Layanan Farmasi Caremark; ritel
klinik berbasis kesehatan anak, MinuteClinic; dan farmasi online, CVS. com. CVS
Caremark Corporation disewa di Delaware, dan bermarkas di Woonsocket, Rhode
Island, di mana bisnis farmasi bermarkas. Apotek layanan bisnis yang berkantor pusat
di Nashville, Tennessee. Perusahaan ini masuk urutan 18 dalam daftar Fortune 500
perusahaan terbesar di AS 2010, dan merupakan perusahaan terbesar yang beroperasi
hanya di Amerika Serikat. CVS Caremark memiliki tiga segmen operasi: CVS
farmasi, Jasa Farmasi Caremark, dan MinuteClinic.
CVS farmasi merupakan salah satu rantai ritel farmasi terbesar, dengan lebih
dari 7.000 toko di seluruh 41 negara. Dengan lebih dari 40 tahun di industri ritel
farmasi, CVS farmasi menghasilkan lebih dari 68% dari total pendapatan dari bisnis
farmasi. CVS farmasi mengisi lebih dari satu dari setiap tujuh resep ritel di Amerika,
dan satu dari setiap lima di pasar mereka sendiri. Program ExtraCare mereka
menawarkan lebih dari 65 juta pemegang kartu, membuat program loyalitas ritel
terbesar di negara ini.
Layanan Farmasi Caremark, salah satu manajemen farmasi, menyediakan jasa
manajemen yang komprehensif resep manfaat kepada lebih dari 2.000 rencana
kesehatan, termasuk perusahaan, organisasi managed care, perusahaan asuransi,
serikat pekerja dan lembaga pemerintah. Caremark mengoperasikan jaringan ritel
farmasi nasional dengan lebih dari 60.000 apotek yang berpartisipasi, serta 11
layanan apotek-mail. Call center telah diakui untuk keunggulan kepuasan pelanggan
oleh JD Power & Associates (JD Power & Associates adalah juga merupakan klien
dari Caremark). Caremark beroperasi lebih dari 70 apotek khusus, dan apotek khusus
yang telah diakreditasi oleh Komisi Bersama. Program manajemen penyakit melalui
berkenaan (R) juga telah diakreditasi oleh Komite Nasional untuk Quality Assurance.
SOAL 2. CVS menggunakan IT untuk memperbaiki bisnis proses, yang
menghasilkan perbaikan dalam pemuasan konsumen. profesi lain apa yang bisa
untung dari penggunaan teknologi yang sama?
Jawab
1. Jasa Finansial
Perusahaan jasa finansial bisa memanfaatkan penggunaan teknologi yang
sama seperti yang dikembangkan oleh CVS, pengembangan ini bisa menghubungkan
perusahaan ke konsumen di berbagai belahan dunia lain tanpa batas dengan
pemanfaatan teknologi. Contoh perusahaan yang menerapkannya adalah perusahaan
State Street Boston Corporation, untuk menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya,
State Street harus melakukan analisis pasar, dan memberikan layanan sesuai
keinginan pelanggan. State Street mengidentifikasi pelanggan-pelanggannya menjadi
8 segmen pasar, seperti terlihat pada bisnis model di atas. Pada masing-masing
segmen pasar tersebut, State Street menawarkan layanan-layanan yang sesuai dengan
kebutuhannya. Untuk mempertahankan pelanggan-pelanggan besar, State Street
melakukan kerjasama dengan membentuk virtual corporation. Keunggulan State
Street dalam pengolahan data dan memberikan informasi dapat memberikan
keuntungan bagi pelanggan-pelanggan besar untuk memfokuskan diri pada bisnisnya.
Jaringan teknologi informasi State Street dihubungkan dengan pelanggan-pelanggan
besar, sehingga mereka dapat mengakses informasi dari State Street secara real-time.
2. Industry Makanan
Contoh penggunaan fungsi replication pada bidang bisnis ini adalah KFC.
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek
dagang waralaba dari Yum!Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville,
Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal
terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket.
Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada
tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia
menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya.
Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete
Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan
restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak
menggunakan nama tersebut)
Proses yang terdapat dalam sistem KFC adalah pada system computer yang
berkaitan erat dengan database yang ada, pada mesin ECR POS (Electrict Cash
Register Point Of Sales) data yang sudah masuk dari awal transaksi sampai akhir
transaksi akan diproses dalam database system, selanjutnya untuk penarikan data
dilakukan dengan system online antar mesin.
Keunggulan yang dimiliki oleh mesin ECR POS (Electrict Cash Register Point
Of Sales) yaitu system penyimpanan datanya menggunakan Hard Disk sehingga data
– data yang disimpan dapat lebih banyak dan aman. Selain itu keunggulan lain yang
dimiliki diantaranya, proses transaksi dilakukan dengan cepat dapat menyimpan data
lebih banyak dan aman.
SOAL 3. Brynjolfsson menyebutkan empat cara dimana suatu perusahaan dapat
memanfaatkan aset IT mereka. Apa cara lain dalam pemanfaatan asset IT guna
mengembangkan suatu organisasi untuk kepentingan strategis?
Jawab
Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan
menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry dalam Gustitia
2009, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan,
yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih
ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat
penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait
dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai
supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm
infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan
teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
aktivitas di levell manajerial
manajer,
sehingga
embedded
di
dalam
setiap
fungsi
struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat
memiliki span of control atau peer relationship
yang
memungkinkan
terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran
peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler
dari rencana bisnis
perusahaan
dan
merupakan
sebuah
knowledge
generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas
untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang
perusahaan yang pada akhirnya memilih
menempatkan
unit
teknologi
informasi
sebagai
bagian
dari
fungsi perencanaan dan/atau
pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebutdi atas.
4. Fungsi
Communication
infrastructure dalam
secara
era
prinsip
organisasi
termasuk
moderen
ke
dalam
dimana
firm
teknologi
informasi
ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu
perusahaan
dalam
berkomunikasi,
berkolaborasi,
berkooperasi,
dan
berinteraksi.
5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik
karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi
atau
menjalin
kemitraan
dengan
sejumlah
perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis
teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management
atau
Enterprise
Resource
Planning membuat perusahaan melakukan
sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur
organisasi
teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan
cenderung
sejumlah
melakukan
proses
kegiatan
bisnis
terkait
pengalihdayaan
dengan
teknologi
informasi
ini
secara
manajemen
langsung
yang
atau outsourcing
informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.Tipe
peranan
unit
dan
teknologi
fungsi
akan berpengaruh
terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan
struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem
informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.
IV.
KESIMPULAN
1. Pendekatan fungsi IT menurut Brynjolfsson ada empat yaitu measurement,
experimentation, sharing dan replication. Keempat hal tersebut merupakan
fungsi dari IT dalam mengefesienkan proses bisnis dalam perusahaan.
2. Bidang usaha lain yang juga dapat diuntungkan dengan adanya penerapan
teknologi informasi di dalam proses bisnisnya yaitu perusahaan jasa keuangan
contohnya perusahaan State Street Boston Corporation dan perusahaan
manufaktur contohnya VW (volkswagen).
3. Fungsi lain dari IT yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan adalah fungsi
operasional , monitoring
and
control , planning
interorganisational dan communication.
and
decision,
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar H George and Hopwood S.1995. William. Accounting Information
System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M
Tambunan, buku satu edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Gustitia Putri Perdana. 2009. Peran Teknologi Informasi didalam Perusahaan.
http://iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/paper-manajemen-dan-ti.pdf
diakses pada tanggal 20 November 2011
Ilmu
Komputer.
2010.
Konsep
Teknologi
Informasi
http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2010/11/KonsepTeknologi-Informasi.pdf diakses tanggal 20 Nnovember 2011
O’Brien JA, 2002. Management Information Systems :
Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 5th Edition,
Irwin Inc. Boston, 2002.
Syam Fazli BZ.1999. “ Dampak Kompleksitas Teknologi informasi bagi strategi
dan kelangsungan usaha”, Jurnal Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3 no.1,
FE. UII Yogyakarta.
Srini. 2009. Pengertian E-commerce. http:// srini .staff .gunadarma. ac.id/
Downloads /files /1218/SIM1-ECommerce.pdf. diakses tanggal 20 November
2011
Trisnawati Rina.1998. “ Pertimbangan prilaku dan faktor penentu keberhasilan
pengembang sistem informasi ” Jurnal kajian bisnis , edisi September ,
Yogyakarta
Download