Dosen : Dr.Ir. Arif Imam Suroso, Msc(CS) TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Case 1 : The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable Role Disusun oleh : Ahmad Burhanudin P056101331.46 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 DAFTAR ISI Halaman I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 3 A. Latar Belakang................................................................................................ 3 B. Tujuan ............................................................................................................. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4 A.Sistem Informasi Manajemen .......................................................................... 4 B. Tipe-Tipe Sistem Informasi ............................................................................ 5 C. Teknologi Informasi ....................................................................................... 7 D. Aspek Keperilakuan Dalam IT ....................................................................... 8 D. E Commerce ................................................................................................... 9 III. PEMBAHASAN ........................................................................................ 13 KESIMPULAN ..................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat, jumlah perusahaan yang semakin banyak berimplikasi dengan banyaknya jumlah produk yang muncul di pasaran yang memiliki tingkat homogenitas yang sama. Penerapan strategi bersaing yang tepat bagi perusahaan dapat mendorong peningkatkan kinerja perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk bersaing di dunia global. Salah satu strategi yang bisa diterapkan dalam meningkatkan daya saing perusahaan yakni melalui penerapan teknbologi informasi dalam proses bisnis perusahaan. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Diantaranya membantu manusia dalam : meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah). Teknologi infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah. Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaatkannya. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana peran teknologi dalam proses bisnis. B. Tujuan Menjawab pertanyaan tentang peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis pada kasus “ The Global Innovation Revolution and IT’s Indispensable role”. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Tujuan SIM, yaitu: 1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2005) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu : 1. Mendukung proses bisnis dan operasional 2. Mendukung pengambilan keputusan 3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif Gambar. Komponen Sistem Informasi Konsep sistem informasi terdiri 6 komponen jika diterapkan ke dalam fungsi akuntansi akan menjadi Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan. Jika konsep sistem yang sama diterapkan di fungsi keuangan, maka akan menjadi sistem informasi keuangan (financial information system). Sistem-sistem lainnya yang diterapkan di fungsifungsi organisasi adalah Sistem informasi pemasaran (marketing information system), Sistem informasi produksi (production information system) atau manfacturing information system dan sistem informasi sumberdaya manusia (human resource information system). Sistem-sistem informasi tersebut dikenal dengan nama sistem informasi manajemen (management information system). B. Tipe-Tipe Sistem Informasi Menurut O’Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu: 1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System). Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk menunjang kegiatan operasional itu pula. Sistem informasi ini menghasilkan berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem informasi di tingkat ini: a. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) : Untuk mencatat dan mengolah data yang dihasilkan transaksi, memperbaharui database, dan memproduksi berbagai macam dokumen regristrasi mahasiswa, dan lain-lain. Sistem ini merubah sistem informasi manual ke bentuk electronic data processing system. Sistem ini mencatat dan memproses data yang dihasilkan dalam setiap transaksi bisnis seperti sales, pembelian dan perubahan jenis dokumen-dokumen dan laporan-laporan seperti misalnya, customer statements, nota pembelian, lembaran cek, laporan keuangan dll. b. Sistem Pengendalian Proses (Process Control System) : Untuk menghasilkan keputusan operasional dan untuk mengontrol proses secara fisik. Sistem informasi operasional juga meliputi pembuatan keputusan rutin untuk mengendalikan proses operasional. Sistem ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat operasional rutin untuk pengendalian proses fisik dalam organisasi. c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System) : Untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas kantor. Pada prinsipnya sistim ini merupakan hasil transformasi elektronis dari metode tradisional perkantoran yang bersifat manual dan menggunakan media komunikasi dengan kertas. 2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System). Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada manajemen, karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen. Sistem ini juga menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang digunakan sebagian dasar pengorganisasian sistem informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub sistem-sub sistem tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut : a. Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System) : Pelaporan yang sudah terspesifikasi dan terencana sebelumnya untuk manajemen. Produk informasi yang dihasilkan merupakan kebutuhan dalam pengambilan keputusan rutin. b. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) : Sistem ini dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika diperlukan). Sistem ini menggunakan berbagai model keputusan (analytical modelling) dan basis data khusus dalam membantu proses pengambilan keputusan. c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) : Sistem ini memberikan informasi yang sifatnya kritis kepada jajaran manajemen puncak. Sistem ini merupakan alat bagi manajer puncak untuk menetapkan strategi pengembangan sistem yang lebih baik lagi. C. Teknologi Informasi Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya terdiri dari 2 kata yaitu Teknologi dan Informasi, ada beberapa definisi teknologi yaitu : 1. Penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. 2. Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek. Sedangkan informasi dapat didefinsikan sebagai berikut : 1. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan 2. Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi 3. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Jadi pengertian teknologi informasi itu adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. D. Aspek Keprilakuan (Behavioral Aspect) dalam Penerapan Teknologi Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer yaitu ; (a) Perangkat keras (hardware); (b) Perangkat lunak (software), dan; (c) Pengguna (brainware). Ketiganya elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran (input-output media), yang sesuai dengan fungsinya masing- masing. Perangkat keras (Hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak (software) yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses masukan (input) untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna (brainware) merupakan hal yang terpenting karena pengembang hardware dan software, serta sebagai fungsinya sebagai, pelaksanan (operator) masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user). Pengguna sistem adalah manusia (man) yang secara psikologi memiliki suatu prilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI. Menurut Syam (1999), pertimbangan perilaku ini perlu mendapat perhatian khusus dalam konteks penerapan TI. Pendapat ini sejalan dengan Sung (1987) dalam Trisna (1998) yang menyatakan pengguna bahwa TI faktor-faktor teknis, prilaku, situasi dan personil perlu dipertimbangkan sebelum TI diimplementasikan. Henry (1986) dalam Trisnawati (1998) juga mengemukakan bahwa prilaku pengguna, dan personal sistem diperlukan dalam pengembangan sistem, dan hal ini berkaitan dengan pemahaman dan cara pandang pengguna sistem tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi para personil (orang-orang) yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. E. E Commerce Komersialisasi dan privatisasi internet yang meningkat beberapa tahun yang lalu, telah menjadi dasar pertumbuhan Electronic Commerce. Infrastruktur digital yang menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan pertukaran informasi menjadi media baru yang menarik untuk Electronic Commerce. Di masa lalu, dunia bisnis bisa melakukan aktivitas antara satu dan lainnya melalui jaringan khusus tapi pertumbuhan drastis dari internet telah merubah paradigma tersebut dan akhirnya menjadikannya lebih luas. Electronic Commerce tradisional saat ini bisa dilakukan oleh pendatang baru dengan skala international. Istilah e-commerce dapat saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang, yang penting untuk dimengerti adalah persamaan-persamaannya : e-commerce melibatkan lebih dari satu perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir di setiap jenis hubungan bisnis. Sampai saat ini, website hanya terbatas pada informasi yang diberikan untuk konsumen mengenai perusahaan dan apa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Para pengunjung di website dapat melakukan lebih daripada hanya melihat informasi ini, mereka bisa mengirimkan e-mail atau mengisi sebuah formulir, dan membuat perjanjian yang lebih dari sekedar arti perjanjian secara tradisional. E- commerce mengizinkan anda untuk menjual produk-produk dan jasa secara online. Calon pelanggan atau konsumen dapat menemukan website anda, membaca dan melihat produk-produk, memesan dan membayar produkproduk tersebut secara online. Terdapat dua jenis perusahaan yang melakukan bisnis di internet. Jenis yang pertama adalah perusahaan yang semata-mata hanya berada di internet. Perusahaan jenis ini tidak mempunya toko atau melakukan bisnis secara tradisional. Sebagai contoh : amazon.com dan cdnow.com. Sedangkan jenis perusahaan lainnya menggunakan e-commerce di internet sebagai pengganti kegiatan bisnis yang ada. Contoh jenis perusahaan ini adalah Barnes dan Noble. Selain menjual buku-buku di tokonya ke negara lain, Barnes dan Noble mengoperasikan website-nya dimana konsumen dapat mencari buku-buku yang menarik baginya untuk dibeli, dan kemudian mereka dapat memesannya melalui website tersebut. Banyak perusahaan telah berpindah ke e-commerce dengan berbagai alasan. Dengan menggunakan internet untuk menjual dan memasarkan produkproduknya, perusahaan tersebut dapat menjangkau banyak pelanggan di seluruh dunia. Dengan menggunakan teknologi baru ini, banyak perusahaan dapat memajukan penjualan produk-produknya. Sebagai contoh : perusahaan komputer Compaq mulai menjual komputer pribadi tahun lalu (1999), dan secara online pada musim gugur menggunakan search engine Alta Vista, yang ditampilkan sebanyak 40 juta kali per hari untuk mengajak pelanggan ke alamat compaq.com dan shopping.com, dimana komputer pribadi tersebut dijual. Sebagai hasilnya, penjualan komputer pribadi Compaq sangat tinggi yaitu hampir tiga kali lebih banyak dari yang diharapkan. 1. Kelebihan Electronic Commerce Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut : a) OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.(“enerprise resource planning” concept) b) INTEGRASI, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses. (“just in time” concept) c) PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan. (“electronic cataloging” concept) d) INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI” concept) e) TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran. (“electronic payment” concept). 2. Keuntungan E-Commerce a) Keuntungan e-commerce bagi bisnis : Dengan melakukan kegiatan bisnis secara online, perusahaan- perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka,sama sajadengan meningkatkan keuntungan. Pelaku bisnis dapat mengumpulkan informasi mengenai para pelanggannya melalui penggunaan cookies. Cookies merupakan file kecil yang terdapat di dalam hard disk pemakai. pada saat pemakai tersebut memasuki sebuah website. Cookies membantu operator website tadi untuk mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan membeli yang dilakukan oleh sekelompok orang. Informasi ini tidak terhingga nilainya bagi bisnis karena informasi tadi menjadikan pelaku bisnis membuat target periklanannya lebih baik dengan informasi yang lebih baik mengenai demografis. Keuntungan lainnya bahwa e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional. Hal ini membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungannya. Salah satu mengambil keuntungan dari e-commerce adalah perbankan. jenis bisnis yang b) Keuntungan e-commerce bagi konsumen : Seperti halnya bisnis yang berkeinginan merangkul e-commerce sebagai suatu cara yang sah untuk melakukan kegiatan bisnis, konsumen juga berkeinginan mengambil keuntungan ditawarkan oleh dari seluruh e-commerce. Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan internet kemungkinan yang mudah. Seorang pembeli di dapat menggunakan komputer pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan rumahnya; yang dilakukan hanya mengklik sebuah produk yang ingin dibelinya, memasukkan informasi kartu kreditnya, kemudian menunggu produk itu tiba melalui pos. Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa toko online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya hanya di server mereka, dimasukkan sekali sehingga informasi menjual software dibutuhkan saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui yang yang komputer. Sebagai pos, contoh khususnya : beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke komputer mereka. Produk-produk lain seperti video dan musik akan tersedia dengan cara seperti ini pada saat mendatang, sejalan dengan meningkatnya bandwidth dari waktu ke waktu dan waktu download yang meningkat. Keuntungan konsumen lainnya yang ditawarkan oleh e-commerce ke adalah pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti e- trade.com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham tradisional. III. PEMBAHASAN SOAL 1. Bagaimana teknologi informasi berkontribusi terhadap suksesnya sebuah bisnis perusahaan yang digambarkan dalam kasus? Berikan penjelasan dari masingmasing perusahaan bagaimana mengimplementasikan teknologi untuk memperbaiki performance Jawab Berdasarkan kasus diatas menurut Brynjolfsson ada empat pendekatan suksesnya IT terhadap sebuah perusahaan : 1. Measurement Dengan mempelajari data yang diperloeh melalui pemanfaatan IT perusahaan bisa mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai pelanggan, proses bisnis, kulitas produk dan celah dari rantai pasok mereka. Sehingga perusahaan bisa terus meingkatkan kinerjanya. Contoh dari perusahaan yang telah menerapkan IT untuk konsep measurement ini adalah State Street Boston Corporation, perusahaan ini sebelumnya hampir collapse karena tidak adanya proses otomatisasi yang menghubungkan setiap bagian dalam perusahaan, tetapi setelah adanya penerapan IT, perusahaan dapat melayani dan memenuhi keinginan konsumen lebih baik dan mampu meningkatkan profitnya kembali. 2. Experimentation Percobaan berdasarkan IT belakangan ini menjadi sebuah teknologi dimana perusahaan yang berkomunikasi dengan pelanggan melelui internet seperti Amazon, google, yahoo, dan lain-lain dapat melakukan experiment. Experiment berdasarkan halaman web digunakan oleh para perusahaan tersebut untuk melihat respon dari pelanggan mereka, sehingga perusahaan dapat memilih page untuk webnya yang optimal dimana respon dari pengunjung cukup bagus. Google dan Amazon secara regular melakukan percobaan dengan menampilkan versi page berbeda pada pelanggan yang berbeda dan memonitor bagaimana respon dari setiap versi page tersebut. Amazon menggunakan fungsi “experimentation” IT. Amazon.com adalah salah satu perusahaan besar yang menjual barangnya melalui internet. Perusahaan ini didirikan oleh Jeff Bezos pada November 1994 di Seattle, Amerika Serikat. Mengapa dinamakan amazon.com, karena Jeff ingin perusahaannya seperti sungai Amazon yang mampu menampung 20% air bersih dunia. Jadi ia mengharapkan perusahaan ini kelak akan menjadi perusahaan yang menguasai 20% pasar dunia. Jeff Bezos sendiri kemudian menjadi vice president dari perusahaan ini. Amazon.com membuka situs e-commerce-nya pada tahun 1995. Produk yang dijual di perusahaan online ini bermula dari buku kemudian dengan cepat meluaskan diversifikasinya ke produk lain seperti kaset VHS, DVD, CD musik kemudian ke lelang dan sekarang amazon.com sudah menjual ribuan jenis produk berbeda. Amazon.com bahkan pada tahun 2002 pernah menjadi toko online terbaik versi majalah Yahoo karena penjualan atas order konsumen yang lebih dari 56 juta item. 3. Sharing Dengan berkembangan IT , berbagi informasi dan knowledge menjadi lebih mudah. Dengan kemudahan berbagi informasi ini diharapkan perusahaan dapat melahirkan inovasi-inovasi yang tentunya dapat mendukung perkembangan bisnis perusahaan. 4. Replication Dengan pemanfaatan IT, keunggulan proses bisnis dapat di replikasi untuk semua area bisnis atau store lain, sehingga dapat memperbaiki sistem secara menyeluruh dari bisnis perusahaan. Dengan melakukan replikasi sistem informasi ke semua store, perusahaan mendapat keunggulan di semua network perusahaan. Contohnya adalah perusahaan CVS. CVS memanfaatkan pendekatan fungsi IT “replication” untuk proses bisnisnya. CVS Caremark Corporation (NYSE: CVS) adalah sebuah perusahaan farmasi penyedia layanan yang terpadu yang menggabungkan perusahaan jasa farmasi Amerika Serikat dengan rantai farmasi AS. CVS Caremark menyediakan pelayanan farmasi melalui lebih dari 7.000 perusahaan CVS farmasi dan toko Obat; farmasi manajemen, order mail dan divisi khusus farmasi, Layanan Farmasi Caremark; ritel klinik berbasis kesehatan anak, MinuteClinic; dan farmasi online, CVS. com. CVS Caremark Corporation disewa di Delaware, dan bermarkas di Woonsocket, Rhode Island, di mana bisnis farmasi bermarkas. Apotek layanan bisnis yang berkantor pusat di Nashville, Tennessee. Perusahaan ini masuk urutan 18 dalam daftar Fortune 500 perusahaan terbesar di AS 2010, dan merupakan perusahaan terbesar yang beroperasi hanya di Amerika Serikat. CVS Caremark memiliki tiga segmen operasi: CVS farmasi, Jasa Farmasi Caremark, dan MinuteClinic. CVS farmasi merupakan salah satu rantai ritel farmasi terbesar, dengan lebih dari 7.000 toko di seluruh 41 negara. Dengan lebih dari 40 tahun di industri ritel farmasi, CVS farmasi menghasilkan lebih dari 68% dari total pendapatan dari bisnis farmasi. CVS farmasi mengisi lebih dari satu dari setiap tujuh resep ritel di Amerika, dan satu dari setiap lima di pasar mereka sendiri. Program ExtraCare mereka menawarkan lebih dari 65 juta pemegang kartu, membuat program loyalitas ritel terbesar di negara ini. Layanan Farmasi Caremark, salah satu manajemen farmasi, menyediakan jasa manajemen yang komprehensif resep manfaat kepada lebih dari 2.000 rencana kesehatan, termasuk perusahaan, organisasi managed care, perusahaan asuransi, serikat pekerja dan lembaga pemerintah. Caremark mengoperasikan jaringan ritel farmasi nasional dengan lebih dari 60.000 apotek yang berpartisipasi, serta 11 layanan apotek-mail. Call center telah diakui untuk keunggulan kepuasan pelanggan oleh JD Power & Associates (JD Power & Associates adalah juga merupakan klien dari Caremark). Caremark beroperasi lebih dari 70 apotek khusus, dan apotek khusus yang telah diakreditasi oleh Komisi Bersama. Program manajemen penyakit melalui berkenaan (R) juga telah diakreditasi oleh Komite Nasional untuk Quality Assurance. SOAL 2. CVS menggunakan IT untuk memperbaiki bisnis proses, yang menghasilkan perbaikan dalam pemuasan konsumen. profesi lain apa yang bisa untung dari penggunaan teknologi yang sama? Jawab 1. Jasa Finansial Perusahaan jasa finansial bisa memanfaatkan penggunaan teknologi yang sama seperti yang dikembangkan oleh CVS, pengembangan ini bisa menghubungkan perusahaan ke konsumen di berbagai belahan dunia lain tanpa batas dengan pemanfaatan teknologi. Contoh perusahaan yang menerapkannya adalah perusahaan State Street Boston Corporation, untuk menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya, State Street harus melakukan analisis pasar, dan memberikan layanan sesuai keinginan pelanggan. State Street mengidentifikasi pelanggan-pelanggannya menjadi 8 segmen pasar, seperti terlihat pada bisnis model di atas. Pada masing-masing segmen pasar tersebut, State Street menawarkan layanan-layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mempertahankan pelanggan-pelanggan besar, State Street melakukan kerjasama dengan membentuk virtual corporation. Keunggulan State Street dalam pengolahan data dan memberikan informasi dapat memberikan keuntungan bagi pelanggan-pelanggan besar untuk memfokuskan diri pada bisnisnya. Jaringan teknologi informasi State Street dihubungkan dengan pelanggan-pelanggan besar, sehingga mereka dapat mengakses informasi dari State Street secara real-time. 2. Industry Makanan Contoh penggunaan fungsi replication pada bidang bisnis ini adalah KFC. KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum!Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut) Proses yang terdapat dalam sistem KFC adalah pada system computer yang berkaitan erat dengan database yang ada, pada mesin ECR POS (Electrict Cash Register Point Of Sales) data yang sudah masuk dari awal transaksi sampai akhir transaksi akan diproses dalam database system, selanjutnya untuk penarikan data dilakukan dengan system online antar mesin. Keunggulan yang dimiliki oleh mesin ECR POS (Electrict Cash Register Point Of Sales) yaitu system penyimpanan datanya menggunakan Hard Disk sehingga data – data yang disimpan dapat lebih banyak dan aman. Selain itu keunggulan lain yang dimiliki diantaranya, proses transaksi dilakukan dengan cepat dapat menyimpan data lebih banyak dan aman. SOAL 3. Brynjolfsson menyebutkan empat cara dimana suatu perusahaan dapat memanfaatkan aset IT mereka. Apa cara lain dalam pemanfaatan asset IT guna mengembangkan suatu organisasi untuk kepentingan strategis? Jawab Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry dalam Gustitia 2009, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure. 2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levell manajerial manajer, sehingga embedded di dalam setiap fungsi struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebutdi atas. 4. Fungsi Communication infrastructure dalam secara era prinsip organisasi termasuk moderen ke dalam dimana firm teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan cenderung sejumlah melakukan proses kegiatan bisnis terkait pengalihdayaan dengan teknologi informasi ini secara manajemen langsung yang atau outsourcing informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.Tipe peranan unit dan teknologi fungsi akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi. IV. KESIMPULAN 1. Pendekatan fungsi IT menurut Brynjolfsson ada empat yaitu measurement, experimentation, sharing dan replication. Keempat hal tersebut merupakan fungsi dari IT dalam mengefesienkan proses bisnis dalam perusahaan. 2. Bidang usaha lain yang juga dapat diuntungkan dengan adanya penerapan teknologi informasi di dalam proses bisnisnya yaitu perusahaan jasa keuangan contohnya perusahaan State Street Boston Corporation dan perusahaan manufaktur contohnya VW (volkswagen). 3. Fungsi lain dari IT yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan adalah fungsi operasional , monitoring and control , planning interorganisational dan communication. and decision, DAFTAR PUSTAKA Bodnar H George and Hopwood S.1995. William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satu edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Gustitia Putri Perdana. 2009. Peran Teknologi Informasi didalam Perusahaan. http://iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/05/paper-manajemen-dan-ti.pdf diakses pada tanggal 20 November 2011 Ilmu Komputer. 2010. Konsep Teknologi Informasi http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2010/11/KonsepTeknologi-Informasi.pdf diakses tanggal 20 Nnovember 2011 O’Brien JA, 2002. Management Information Systems : Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 5th Edition, Irwin Inc. Boston, 2002. Syam Fazli BZ.1999. “ Dampak Kompleksitas Teknologi informasi bagi strategi dan kelangsungan usaha”, Jurnal Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3 no.1, FE. UII Yogyakarta. Srini. 2009. Pengertian E-commerce. http:// srini .staff .gunadarma. ac.id/ Downloads /files /1218/SIM1-ECommerce.pdf. diakses tanggal 20 November 2011 Trisnawati Rina.1998. “ Pertimbangan prilaku dan faktor penentu keberhasilan pengembang sistem informasi ” Jurnal kajian bisnis , edisi September , Yogyakarta