HUKUM ADMINISTRASI NEGARA TINDAK ADMINISTRASI NEGARA & KEPUTUSAN ADMINISTRASI NEGARA TINDAK ADMINISTRASI NEGARA (TAN) van Vollenhoven: TAN sebagai pemelihara-an kepentingan negara dan rakyat secara spontan dan tersendiri oleh penguasa tinggi dan rendah Romeyn: TAN sebagai setiap tindakan/perbuatan dari satu alat kelengkapan pemerintahan, juga di luar lapangan hukum tata pemerintahan van Poelje: TAN merupakan manifestasi atau perwujudan bestuur PEMBATASAN TAN (secara negatif) • Tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan • Tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum • Tidak boleh melawan hukum • Tidak boleh melampaui/menyelewengkan kewenangan menurut UU PEMBATASAN TAN (secara positif) • Legitimasi (keabsahan-dapat diterima oleh masyarakat) • Yuridikitas (berdasarkan hukum) • Legalitas (berdasarkan peraturan perundang-undangan) DASAR TAN Pelekatan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan RUANG LINGKUP TAN menyelenggarakan tugas pemerintahan TAN NON HUKUM HUKUM PRIVAT PUBLIK SEPIHAK 2 PIHAK KLASIFIKASI TAN • SIFAT perintah pelayanan • AKIBAT non hukum Hukum • DAYA LAKU • OPOSABILITAS individual umum intern ekstern • MANIFESTASI KEHENDAK • STRUKTUR sederhana kompleks unilateral bilateral multilateral TAN (Prajudi Atmosudirdjo) • • • • Penetapan Rencana Norma jabatan Legislasi semu ISTILAH KEPUTUSAN ADMINISTRASI NEGARA • • • • Belanda: beschikking Perancis: acte administratif Jerman: Verwaltungsakt Indonesia: – – – – Ketetapan Penetapan Keputusan Administrasi Negara Keputusan Tata Usaha Negara PENGERTIAN KEPUTUSAN • PRINS: suatu tindakan hukum yang bersifat sepihak dalam bidang pemerintahan yang dilaukan oleh suatu badan pemerintah berdasarkan wewenangnya yang luar biasa • PRJUDI ATMOSUDIRJO: perbuatan hukum sepihak yang bersifat administrasi negara dilakukan oleh pejabat atau instansi penguasa (negara) yang berwenang dan berwajib khusus untuk itu • UU No. 5/1986 jo. UU No. 9/2004: suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tat usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bari seseorang atau badan hukum perdata SYARAT SAHNYA SUATU KEPUTUSAN • Dibuat oleh organ yang berwenang secara materi, tempat, dan waktu • Tidak mengandung cacat yuridis (karena dwaling, paksaan, dan tipuan) • Mempunyai bentuk (lisan dan tertulis) • Isi dan tujuan sejalan dengan peraturan yang mendasarinya AKIBAT DARI TIDAK SAHNYA KEPUTUSAN • BATAL (atau BATAL MUTLAK) pembatalan berdasarkan putusan pengadilan karena adanya kekurangan yang esensiil. Akibat suatu perbuatan yang dilakukan dianggap tidak ada • BATAL DEMI HUKUM akibat suatu perbuatan untuk sebagian atau seluruhnya menurut hukum dianggap tidak ada, tanpa perlu putusan pengadilan atau badan pemerintahan lain yang berkompeten • DAPAT DIBATALKAN perbuatan dan akibatnya menurut hukum dianggap sah sampai waktu pembatalan oleh pengadilan atau badan pemerintahan yang berkompeten. KLASIFIKASI KEPUTUSAN • Bentuk lisan tertulis • Manifestasi kehendak • Daya laku unilateral bilateral multilateral intern extern • Jangka waktu sementara lama • Sifat kehendak komisi omisi JENIS KEPUTUSAN (PRINS) • • • • • • • • • • Keputusan yang baik – Keputusan lain; Keputusan declaratoir – Keputusan konstitutif; Keputusan sepintas lalu – Keputusan tetap; Dispensasi, izin, konsesi, lisensi; Keputusan yang menimbulkan keadaan hukum baru; Keputusan yang berhubungan dengan obyek tertentu; Keputusan yang menguntungkan; Keputusan yang tidak diberitahukan; Keputusan bersyarat; Keputusan yang mempunyai kekuatan hukum yang lemah – kuat. JENIS KEPUTUSAN (UTRECHT) • Keputusan positif - Keputusan negatif; • Keputusan declaratoir – Keputusan konstitutif; • Keputusan kilat – Keputusan tetap; • Dispensasi, izin, lisensi, konsesi JENIS KEPUTUSAN (PRAJUDI ATMOSUDIRJO) • Keputusan negatif; • Keputusan yang hanya berlaku sekali; • Keputusan positif: – Yang menciptakan keadaan hukum baru pada umumnya; – Yang menciptakan keadaan hukum baru; – Membentuk/membubarkan badan hukum; – Memberi beban/kewajiban – Memberikan keuntungan kepada instansi, perusahaan atau perorangan (berupa dispensasi, izin, lisensi, konsesi) JENIS KEPUTUSAN (INDROHARTO) • Penetapan declaratoir – konstitutif; • Penetapan menguntungkan – membebankan; • Penetapan einmalig – permanen; • Penetapan bebas – terikat. JENIS KEPUTUSAN (PHILIPUS HADJON) • dampak keputusan terhadap orang yang dituju: – Keputusan dalam rangka ketentuan larangan – perintah; – Keputusan yang menyediakan uang – membebankan kewajiban keuangan; – Keputusan yang memberikan suatu kedudukan; – Keputusan penyitaan. • keterkaitan dengan akibat hukum tertentu: – Keputusan bebas – terikat; – Keputusan menguntungkan – membebankan; – Keputusan yang seketika berakhir – lama berjalan terus; – Keputusan kebendaan - perorangan ASAS PENCABUTAN KEPUTUSAN • Keputusan yang dibuat karena adanya tipuan • Keputusan yang isinya belum diberitahukan kepada yang bersangkutan • Keputusan yang menguntungkan secara bersyarat • Larangan pencabutan keputusan yang menguntungkan yang dapat menyebabkan keadaan menjadi tidak sah • Larangan pencabutan keputusan yang tidak sah yang dapat mengakibatkan kerugian • Berlaku syarat yang sama dengan pembuatan keputusan