sistem tiga strata (sts)

advertisement
SISTEM TIGA STRATA (STS)
Artharini I. Pramono,S.Pt.MP
Sistem Pertanian Terpadu
Definisi
Adalah suatu cara penanaman dan pemotongan
rumput, leguminosa semak, dan pohon sehingga
hijauan makanan tersedia sepanjang tahun
Cara penanaman :
-Stratum satu : tan. Rumput & legum yang menjalar (r. gajah, r.
setaria, r.benggala, r. bede, r. bebe, centro,calopo,puero, stylo,
siratro, dll)
- Stratum dua : tan. Legum semak (gamal,turi,kaliandra,lamtoro,dll)
- Stratum tiga : tan. Legum pohon (waru,nangka,jaranan,ambar,dll)
Cara pemotongan :
- musim penghujan : sebag. besar tan.
stratum satu
- pertengahan musim kemarau : sebag. besar
tan. stratum dua
- akhir musim kemarau : sebag. besar tan.
stratum tiga
Deskripsi
1 unit STS --- lahan seluas 2500 m2
Inti
Selimut
Pinggir
(1600 m2)
(900 m2)
(keliling = 200 m2 )
Tan. Stratum I
Tan.stratum II &
III
Tan.pangan/
palawija
Bag. Selimut
Bag. Pinggir
pohon
semak
Bag. Inti
1600 m2
50 m
900 m2
50 m
Rumput &
legum
Tan. pangan
SISTEM TIGA STRATA
Stratum 3
Stratum 2
Stratum 1
Palawija/pangan
Penerapan
Pertanian lahan kering dg curah hujan <
1500 mm (8 bln kering, 4 bln hujan)
Pertanian lahan kering baik datar/mirinng
yang kritis / kurang produktif untuk tan.
Pangan
Lahan perkebunan yang mengintegrasikan
ternak ruminansia
Pendekatan STS
Keterpaduan peran STS, tanaman pangan/palawija dan ternak
Peran STS
-Peranan stratum 2 & 3 : sbg pagar, pelindung dari gangguan ternak & angin
kencang, penghasil HMT, legum dapat menambah kesuburan tanah
- Peranan stratum 1 sbg penghasil HMT, pd lahan miring sbg pencegah erosi &
mengurangi run off
Peran tanaman pangan/palawija
- Tanaman pada STS ikut terawasi dengan adanya tanaman pangan/palawija
- Menghasilkan jerami sbg pakan cadangan
- Memenuhi kebutuhan pangan dan sumber penghasilan petani
Peran ternak
- ternak makan tan. HMT yang ditanam STS, shg tidak menaungi
tan.pangan/palawija
- Menghasilkan kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk kandang
- Sebagai tenaga kerja dan menambah penghasilan petani
Manfaat
Meningkatkan ketersediaan HMT baik scr
kuantitas maupun kualitas (48 % & 10-18
%)
Menyediakan hijauan sepanjang tahun
Mempercepat pertumbuhan ternak
Mengurangi waktu pemeliharaan ternak
Meningkatkan daya tampung ternak
Meningkatkan kesuburan tanah
Manfaat (lanjutan)
Mengurangi erosi (mengurangi pengikisan tanah
75 – 80 %)
Menyediakan kayu api
Menyediakan bibit untuk perluasan STS lainnya
Memperkuat pagar
Merangsang timbulnya kegiatan penunjang
Pendapatan petani meningkat
Menambah kehijauan dan keindahan lingkungan
Kendala
Untuk setiap 2500 m2 lahan, petani kehilangan
penghasilan dari tan. Palawija/pangan sbyk 900m2
(Stratum1) ----- menanam rumput/legum di
barisan tan. Pangan (spt jagung)
Petani peternak menunggu satu tahun untuk
menghasilkan HMT yg baik & berkesinambungan
Biaya investasi pertama cukup besar
Download