Cara Mendapatkan Investor untuk Berinvestasi

advertisement
Cara Mendapatkan Investor untuk
Berinvestasi
07
Modul ke:
Fakultas
Desain & Seni
Kreatif
Program Studi
Desain Produk
www.mercubuana.ac.id
Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.
Pengertian Investor
Setiap usaha kecil kendala umumnya sama saja, yakni permodalan dan
pemasaran. Untuk mengatasi kendala permodalan ada tiga jawaban, yakni
dengan dana pinjaman, dana investasi, atau dana hibah.
Walaupun berbeda nama dan mekanismenya, namun ketiga instrumen
permodalan umum tersebut memiliki kesamaan, yakni bersifat investasi.
Artinya bisnis yang menerima investasi harus memberikan keuntungan dan
pertambahan nilai pada penanam modalnya.
Investor adalah orang yang melakukan investasi yaitu menanam modal pada
sebuah perusahaan atau instansi. Keuntungan memiliki investor adalah
mendapatkan bantuan dana untuk operasional perusahaan dengan sistem
bagi hasil. Namun tidak ada orang yang mau menginvestasikan uangnya
secara cuma-cuma. Kalaupun ada mungkin hanya sekian persen.
3 jenis Investor bila dihubungkan tingkat resikonya :
1.Tidak senang risiko (risk averse).
Investor jenis ini adalah investor yang tidak senang terhadap risiko.
Tentunya, ia memiliki konsekuensi tidak dapat mengharapkan tingkat
return yang terlalu tinggi juga. Investor jenis ini biasanya sangat
mengutamakan tingkat keamanan investasinya dibandingkan dengan
tingkat return yang ditawarkan oleh suatu produk investasi.
Biasanya investor ini masih menggunakan perbankan sebagai sarana
investasi mereka atau investasi di SBI atau obligasi pemerintah.
2. Netral terhadap risiko (risk neutral).
Investor jenis ini adalah investor yang cukup menerima adanya risiko,
tetapi tidak akan mau mengambil risiko lebih untuk mencoba
mendapatkan tingkat return yang lebih tinggi. Tingkat return yang
mereka harapkan biasanya lebih tinggi daripada investor yang risk
averse, dan tentunya mereka juga telah memiliki risiko minimal yang
dapat diterima.
Biasanya, investor ini selain di perbankan juga sudah berani bermain di
jenis investasi reksadana; pasar uang; jenis asuransi yang aman, seperti
asuransi jiwa, kesehatan, dan umum; maupun obligasi perusahaan
pemerintah.
3. Menyukai risiko (risk seeker).
Investor jenis ini biasanya telah mengerti bahwa return yang tinggi akan
diikuti dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Mereka sudah berani
mencoba mengambil kesempatan dan juga berinvestasi pada produk
investasi yang memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi.
Biasanya, investor ini sudah sangat sedikit menginvestasikan dananya
ke perbankan. Umumnya, mereka telah membagi investasinya ke
reksadana, asuransi, dan juga sudah mulai berani memulai berinvestasi
langsung di saham, bursa komoditi, maupun valas.
Keputusan Investor sebelum berinvestasi
1. Hubungan kepercayaan
Banyak hal dalam bisnis yang diputuskan berdasarkan kepercayaan.
Hubungan yang baik menghasilkan rasa saling percaya yang kuat.
Kepercayaan yang kuat timbul karena Anda bisa menjaga kredibilitas
pribadi Anda. Apabila kredibilitas Anda belum teruji benar dan sulit
meyakinkan investor akan kredibilitas Anda, maka sebaiknya carilah
investor dari orang-orang terdekat Anda. Karena orang-orang terdekat
kita berarti orang yang paling percaya kepada kita.
2. Pengalaman
Pengalaman bercerita lebih banyak bagi seorang investor daripada
sebuah presentasi yang menggebu-gebu. Karena pengalaman adalah
sebuah sertifikat tanpa wujud yang menunjukkan Anda sudah cukup
belajar banyak. Semakin lama usia bisnis Anda, semakin besar
peluang mendapatkan investasi. Oleh karena itu apabila Anda masih
belum juga mendapatkan investasi saat ini, bersabarlah. Cobalah
bertahan selama mungkin karena pengalaman berbanding lurus
dengan waktu.
•
3.
Tunjukkan
Anda
punya
motivasi
untuk
sukses
Kesuksesan investor adalah buah dari kesuksesan usaha yang mereka
danai. Oleh karena itu semua investor pasti mendedikasikan diri untuk
melihat usaha yang mereka modali sukses karena keuntungan mereka
datang dari kesuksesan usaha yang mereka modali. Itu artinya mereka
juga harus memperhatikan motivasi sang penerima modal untuk
sukses. Tunjukkan pada investor bahwa Anda sungguh-sungguh
memimpikan kesuksesan.
Cara Mendapatkan Investor
Faktor Bisnis
Ketika anda berbisnis dengan apapun dan bidang apapun tentu perlu
ditentukan Studi Kelayakan Proyek (SKP). Investor lebih senang
dengan adanya SKP tersebut untuk menguatkan bahwa bisnis yang
akan anda rintis memang berdasar dari pengamatan peluang yang
ada, bukan dari sekedar keinginan anda. Kenapa seperti ini? Karena
ketika anda melibatkan investor maka investor pun juga berpikir:
1. Tentang masa depan investasinya, perputaran modalnya
2. Tingkat resiko internal dan ekternalnya
3. Tepat atau tidaknya bisnis usaha dan tempat usaha
4. Siapa yang akan mengelola, ini faktor kredibilitas dan reliabilitas
Faktor Regulasi Pemerintah
• Bisnis anda mungkin sangat berpeluang namun perlu diingat bahwa
pemerintah juga akan mengeluarkan keputusan yang akan
mempengaruhi bisnis anda.
Investor terbagi beberapa jenis:
1. Investor perorangan
2. Investor group
3. Investor dari lembaga keuangan/instansi
Perlu untuk mengenal mereka, masing-masing mempunyai syarat
yang berbeda-beda. Bahkan dalam Investor perorangan mungkin
faktor kenal dan tidak kenal sangat menentukan. Maka jadikanlah
SKP anda yang hebat untuk meyakinkan calon investor.
Faktor yang membuat berinvestasi
1. Tujuannya. Jika memang perusahaan anda memiliki visi dan misi yang
baik dan selaras dengan prinsip orang tersebut maka anda akan
mendapatkannya.
2. Kejelasan dari perusahaan seperti jumlah dana, alokasi dana, dan
sistem bagi hasil. Berapa banyak yang anda butuhkan beserta
alokasinya. Investasi bukan hanya berupa uang, namun bisa juga
berupa barang seperti emas, logam, dan lain-lain. Banyak orang yang
ketika ditanya oleh calon investor tentang alokasi dana mereka masih
bingung. Dan akibatnya gagal mendapatkan dana dari investor karena
para investor ragu. Yang harus anda ingat juga adalah bahwa investor
disini juga menginginkan uang atau benda yang diinvestasikan
berkembang. Dengan berinvestasi mereka juga melakukan bisnis,
bukan sedekah. Jadi mengenai bagi hasil dan alokasi dana harus
dijelaskan secara rinci di awal.
3. Prospek keuntungan bagi para investor untuk meyakinkan bahwa
perusahaan anda memang layak untuk mendapat investasi dari
mereka. Karena banyak sekali perusahaan-perusahaan berkembang
yang setelah mendapat modal dari investor malah jadi gulung tikar dan
sebagai akibatnya para investor tidak mendapat apapun. Belajar dari
pengalaman-pengalaman itulah para investor menjadi lebih selektif lagi
dalam menginvestasikan uangnya. Untuk itu anda harus meyakinkan
mereka bahwa perusahaan anda memiliki prospek yang bagus
kedepannya.
4. Hubungan yang baik dengan para calon investor. Bangun kepercayaan dengan
mereka, karena ketika mereka memiliki kepercayaan kepada anda maka
mereka tidak akan ragu untuk berinvestasi pada perusahaan anda. Sebaik
apapun sistem perusahaan anda akan lebih baik lagi jika anda juga memiliki
sosial yang baik. Tidak hanya pada investor, tetapi juga pada karyawan dan
pelanggan.
Terima Kasih
Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.
Download