BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi semakin berkembang di dunia ini. Semakin berkembangnya ekonomi dunia, pengetahuan akan perekonomian sangat dibutuhkan. Pemahaman setiap orang mengenai dunia bisnis masih terbatas. Banyak pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usahanya tanpa mengetahui bagaimana cara pengelolaan yang baik. Namun pemahaman itu dapat berkembang dengan mengambil alternatif lain yaitu menginvestasikan pendapatan mereka. Pada saat pemodal melakukan investasi, mereka terlebih dahulu mempelajari bagaimana cara berinvestasi dengan baik. karena pada saat melakukan investasi sering kali dihadapkan berbagai macam resiko yang dapat menghambat 2 jalannya investasi yang dikelola tersebut. Sekarang ini, banyak investasi yang ditawarkan kepada masyarakat dan tidak banyak juga masyarakat yang tertarik untuk menginvestasikan pendapatannya. Mereka hanya menyisihkan penghasilannya untuk tabungan, deposito ataupun investasi pada emas. Padahal semua hal itu tidak menghasilkan keuntungan yang besar. Seseorang yang mengambil keputusan untuk menginvestasikan beberapa persen dari penghasilan yang diperolehnya, dia sudah dapat melihat peluang yang akan diraihnya dimasa depan. Investasi merupakan salah satu alternatif kegiatan yang dilakukan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Sukirno (2001: 107) “investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelajaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk manambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian”. Robinson dalam Rosyidi (2000: 166) menyatakan bahwa: “membeli selembar kertas sekalipun itu adalah kertas saham bukanlah investasi. Investasi sementara itu haruslah berarti penanaman barang-barang modal baru (new capital formation)”. Dari beberapa definisi investasi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu aktivitas dimana investor menanamkan modal untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Investasi dilakukan karena merasa bahwa modal yang ditanamkan dalam 1 2 berinvestasi dapat menghasilkan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan hanya menabung saja di bank. Tingkat pengembalian tergantung dari besar kecilnya investasi yang diberikan. Dalam hal ini, investor akan lebih memilih melakukan investasi disaham ataupun obligasi walapun resikonya lebih tinggi. Pada saat investor melakukan investasi, satu hal yang mereka inginkan adalah mendapatkan gain yang besar. Walaupun begitu, setiap orang bebas memilih jenis investasi yang dinginkan sesuai dengan kebutuhannya. Pendapatan yang didapat untuk melakukan investasi dperoleh dari hasil usaha atau pekerjaan. Minat Menurut Salim dan Salim (1996:656) memiliki definisi sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. Perluasan dari definisi minat adalah : a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor mati rasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku. b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba. c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang. Seorang yang memiliki minat berinvestasi maka kemungkinan besar dia akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencapai keinginan mereka untuk berinvestasi, seperti mengikuti pelatihan dan seminar tentang investasi, menerima dengan baik penawaran investasi, dan pada akhirya melakukan investasi. Ciri-ciri seseorang yang berminat untuk berinvestasi dapat diketahui dengan seberapa berusahanya mereka dalam mencari tahu tentang suatu jenis investasi. Mulai dari keuntungan, kelemahan, kinerja investasi dan lain sebagainya. Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang, Robbin (2006:213), Sulistiyani dan Rosidah (2003:58), Falk (2000). Kebutuhan berinvestasi dilakukan oleh seseorang ketika kebutuhan substansialnya sudah terpenuhi, seperti kebutuhan psikologis dan kebutuhan keamanan. Seseorang yang memiliki dana yang melebihi kebutuhan substansialnya akan berfikir untuk memanfaatkan dana tersebut. Pengambilan keputusan investasi, perlu mengetahui perkembangan- perkembangan yang terjadi dipasar modal terlebih dahulu untuk menganalisis harga saham. Investor dapat melakukan investasi pada berbagai jenis asset baik asset riil maupun asset finansial. Salah satu jenis asset finansial yang biasa dipilih investor 3 adalah saham. Pengambilan keputusan investasi sangat dipengaruhi dari pemahaman dan pengetahuan investor dalam melakukan investasi. Dalam hal ini, perilaku keuangan (behaviour finance) sangat penting bagi investor dalam melakukan investasi. Ada dua hal yang menghambat masyrakat tidak melakukan investasi: 1. Karena pengetahuan mereka akan investasi kurang atau bahkan mereka tidak tahu mengenai investasi yang telah ada di Indonesia ini. 2. Mereka takut mengambil resiko jika mereka mengambil keputusan untuk berinvestasi. Jika mereka berani mengambil resiko yang besar, makan return yang didapat juga besar dan sebaliknya, jika resiko yang diambil kecil, makan return yang didapat juga kecil. Untuk mengimplementasikan anjuran investasi tersebut, maka harus diciptakan suatu sarana untuk berinvestasi. Banyak pilihan untuk menanamkan modal dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa mendatang melalui pasar modal. Menurut Senduk (2004: 24), bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain adalah sebagai berikut: 1. Saham (stock) Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut dividen. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu dividen dan capital gain. 2. Obligasi (bond) Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor, suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. 3. Reksadana 4 Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya melalui Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund). Menurut ahli-ahli ekonomi (dalam Sukirno, 2001:149 ) ada lima faktor yang menentukan investasi antara lain: a. Ramalan mengenai kedaan dimasa yang akan datang. Dalam menentukan apakah kegiatan-kegiatan yang dikembangkan itu akan memperoleh keuntungan atau akan menimbulkan kerugian, para pengusaha haruslah membuat ramalan/ perencanaan untuk masa depan. Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik di masa depan, seperti harga-harga yang stabil dan pertumbuhan ekonomi maupun kenaikan pendapatan masyarakat yang tinggi merupakan keadaan yang mendorong pertumbuhan investasi. Makin baik prediksi perekonomian di masa depan maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh para pengusaha. b. Tingkat bunga Dalam keadaan di mana pendapatan yang akan diperolehnya dari menaikan suku bunga, maka masyarakat akan melakukan kebijakan menabung dibandingkan kegiatan investasi. Hal ini berbanding terbalik jika suku bunga yang diberikan oleh bank lebih kecil, maka masyarakat akan melakukan kebijakan investasi. c. Perubahan dan Perkembangan Teknologi Kegiatan para pengusaha untuk menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau usaha-usaha lain mereka dinamakan mengadakan pembaharuan atau inovasi. Pada umumnya makin banyak perkembangan teknologi yang dibuat, makin banyak pula kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan. Pembaharuan-pembaharuan dalam semua sektor ekonomi telah mempertinggi produktivitas diberbagai kegiatan ekonomi. Produktivitas yang bertambah tinggi itu telah memungkinkan pertambahan produksi yang sangat cepat, dan dengan demikian memugkinkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat serta menaikan pendapatan para pekerja. Apabila pendapatan terus-menerus bertambah, permintaan atas berbagai jenis barang 5 akan terus bertambah pula yang belakang ini akan mendorong lebih banyak investasi dan mempercepat lagi lajunya pertumbuhan ekonomi. d. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya Investasi cenderung untuk mencapai tingkat yang lebih besar apabila pendapatan nasional semakin besar jumlahnya. Sebaliknya investasi akan menjadi bertambah rendah apabila pendapatan nasional rendah. Besarnya investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha ditentukan pula oleh tingkat perubahan-perubahan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Para pengusaha melakukan permintaan atas barang-barang yang diperoduksi oleh konsumen. Makin cepat perkembangan permintaan atas barang-barang yang diperoduksi, makin banyak pertambahan produksi yang harus dilakukan. e. Keuntungan yang dicapai perusahaan Sebelum sebaiknya melakukan harus lebih investasi melihat para keadaan investor atau penanam modal yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menentukan investasi, yaitu ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang, tingkat bunga, perkembangan teknologi, tingkat pendapatan nasional, perubahan dan dan perubahan- perubahannya, serta keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan. Perbedaan penelitian Kusmawati (2011) dan penelitian ini terletak pada sampel, dimana Kusmawati (2011) menggunakan wanita untuk mengetahui minat berinvestasi dipasar modal sedangkan penelitian ini menggunakan pekerja Jakarta Selatan. Selain itu, variabel penelitian ini melihat pengaruh antara pemahaman, minat dan motivasi terhadap keputusan investasi di pasar modal dan penelitian Kusmawati (2011) menggunakan motivasi pemenuhan kebutuhan sosial, motivasi penghargaan dan motivasi aktualisasi diri untuk melihat apakah berpengaruh terhadap minat wanita untuk berinvestasi di pasar modal. Dan dalam penelitiannya terdapat variabel moderat yaitu pemahaman dan usia. 1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah yang terkait dengan latar belakang: 1) Apakah pemahaman berpengaruh terhadap keputusan investasi? 2) Apakah minat berpengaruh terhadap keputusan investasi? 3) Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan investasi? 6 4) Apakah pemahaman, minat dan motivasi berpengaruh terhadap keputusan investasi? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Analisa dilakukan terhadap para pekerja di Jakarta Selatan. Analisa ini hanya dilakukan untuk menganalisa 100 pekerja Jakarta Selatan. 1.4 Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk: a. Mengetahui bagaimana pemahaman pekerja mengenai investasi. b. Mengetahui seberapa besar minat pekerja terhadap investasi. c. Mengetahui apa yang menjadi motivasi pekerja untuk mau berinvestasi. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, menjadi pembelajaran dan melihat perkembangan investasi di dunia pekerja seperti apa dan dapat mengembangkan ilmu yang sudah sudah diberikan secara teori atau melalui pengalaman yang sudah di dapat. 2. Bagi pekerja ataupun masyarakat, menjadi suatu pembelajaran untuk melakukan investasi. Dengan penghasilan yang sudah diperoleh, mengajarkan pekerja agar mampu menyisihkan sedikit pendapatannya untuk melakukan investasi. 1.6 Ringkasan Metodologi Riset yang dipakai dalam penelitian ini: 1. Bersifat kuantitatif yang artinya dengan pembagian kuisioner yang kami lakukan, hasil kuisioner dapat kami kelola dan akan kami dapatkan jawabannya (dapat dihitung). 2. Menggunakan studi statistik dekriptif. Data yang berupa angka atau bisa dikelola. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisa regresi linear berganda. 3. Data yang digunakan dengan data primer yaitu data yang didapat secara langsung dari responden dengan memberi kuisioner. 4. Lingkungan riset adalah lingkungan rill yang berasal dari pekerja Jakarta Selatan. 5. Riset ini akan dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 20. 7 1.7 Tinjauan Pusaka Tabel. 1.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Perbedaan atau Persamaan Kusmawati (2011) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat Persamaan melihat pengaruh motivasi. Rob Alessie, Maarten van Rooij and Annamaria Lusardi (2011) Financial Literacy and Retirement Planning in the Netherland Vincent (2014) A Survey of the Factors Influencing Investment Decisions: The Case of Individual Investors at the NSE Kesimpulan 1. Faktor usia berpengaruh terhadap hubungan antara Perbedaan: motivasi 1. Variabel x dan y pemenuhan dan tambahan kebutuhan sosial variabel dengan minat moderat. wanita 2. Sampel (wanita) berinvestasi di pasar modal. 2. Faktor usia terhadap hubungan antara motivasi penghargaan dan motivasi aktualisasi diri tetap ditolak. Perbedaan: Variabel sosial akan berpengaruh 1. Variabel x dan y terhadap minat 2. Sampel investasi di Pasar Modal dengan dimoderasi atau diperkuat pertambahan usia. Perbedaan: 1. Variabel x 2. Sampel (Investor) 1. Ada tingkat tertentu korelasi antara faktorfaktor yang teori perilaku keuangan dan bukti empiris sebelumnya mengidentifikasi sebagai faktor 8 yang mempengaruhi untuk rata-rata investor ekuitas 2. Perilaku individu investor aktif dalam NSE dipengaruhi oleh tren keseluruhan yang berlaku pada saat survei di Nairobi Stock Exchange. Tomola (2013) Luh Komang Merawati I Putu Mega Juli Semara Putra (2015) Factors Influencing Investment in Capital Market: A Study of Individual Investors In Nigeria Kemampuan Pelatihan Pasar Modal Memoderasi Pengaruh Pengetahuan Investasi dan Penghasilan Pada Minat Berinvestasi Mahasiswa Perbedaan: 1. Variabel x 2. Sampel (Investor) Persamaan: 1. Pengetahuan (Variabel x) Perbedaan: 1. Sampel (Mahasiswa) 2. Variabel Y Hasil penelitian ini untuk meningkatkan iklim investasi mereka dengan mengembangkan program-program dan kebijakan yang berdampak pada keputusan investor untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan investor. Pengetahuan investasi dan penghasilan berpengaruh positif signifikan pada minat berinvestasi mahasiswa 9 1.8 Sistematik Pembahasan Sistematik pebahasan dalam penelitian ini terdapat 5 BAB didalamnya yang diantaranya adalah: 1. BAB 1 ( Pendahuluan ) Dalam Bab 1 ini menjelaskan mengenai tinjauan pusaka (hasil penelitian terdahulu) dan latar belakang dalam topik penelitian ini. Disini juga mencakup tentang identifikasi masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dalam penelitian dan sistematik dalam pembahasan ini. 2. BAB 2 ( Landasan Teori ) Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan berhubungan tentang invesiasi, perilaku keuangan, pemahaman, minat, motivasi dan keputusan investasi. 3. BAB 3 ( Metoda Penelitian ) Bab 3 menjelaskan jenis dan sumber data, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variable dan pengukuran penelitian. 4. BAB 4 ( Analisa dan Bahasan ) Bab 4 merupakan isi dari masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini. 5. BAB 5 ( Simpulan dan Saran ) Bab 5 sebagai penutup, memberikan simpulan atau jawaban dari masalah yang ingin diteliti dan saran yang diberikan dalam hasil penelitian. 10