lima tulisan dari para penulis di Balai Arkeologi

advertisement
ISSN 1858-4101
Volume 3 Nomor 5, November 2007
Pengantar Redaksi
ISSN 1858-4101
Volume 3 Nomor 5, November 2007
Media Penyebarluasan Informasi Arkeologi Indonesia
Diterbitkan oleh Balai Arkeologi Ambon di bawah perlindungan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional
Penanggungjawab Redaksi
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional
Pemimpin Redaksi
I Wayan Suantika
Sekretaris Redaksi
GM Sudarmika
Editor:
Prof. Jhon Pattikayhatu
Sidang Redaksi
Wuri Handoko, Marlon NR Ririmasse, Syahruddin Mansyur, Marlyn Salhuteru
Tata Letak/Lay Out :
Wuri Handoko, Syahruddin Mansyur
Desain Sampul:
Marlon NR Ririmasse
Penerbit :
Balai Arkeologi Ambon
Alamat Redaksi
Jl. Namalatu-Latuhalat, Kodya Ambon 97118
Telp/Faks: 091132374
KAPATA ARKEOLOGI diterbitkan oleh Balai Arkeologi Ambon dua kali setahun.
Penerbitan ini bertujuan menggalakkan penelitian arkeologi khususnya di wilayah Maluku Dan Maluku
Utara serta umumnya di Indonesia, juga menyebarluaskan hasil-hasilnya baik di kalangan ilmuan maupun
masyarakat luas. Redaksi menerima sumbangan tulisan arkeologi, sejarah, etnografi dan disiplin lain
yang berkaitan dengan manusia dan kebudayaan Maluku dan Maluku Utara. Tulisan dibuat dengan
spasi ganda maksimum 6000 kata. Redaksi berhak menyaring dan menyunting setiap naskah yang
masuk tanpa merubah isi tulisan. Karangan yang dimuat bukan berarti pihak redaksi menyetujui isinya.
adalah bahasa daerah Maluku yang artinya tradisi menutur peristiwaperistiwa sejarah masa lampau dalam bentuk nyanyian bersyair. Mengacu kepada
pengertian tersebut, maka penerbitan Kapata Arkeologi dimaksudkan sebagai media
untuk menyebarluaskan berbagai informasi berkaitan dengan kebudayaan Maluku pada
masa lampau, berdasarkan hasil-hasil penelitian arkeologi dan kajian ilmiah arkeologis.
Kapata
Copy right © Balai Arkeologi Ambon 2007
Kapata Arkeologi kali ini menampilkan “hanya” lima tulisan
dari para penulis di Balai Arkeologi Ambon. Tulisan itu masing-masing
dari I Wayan Suantika, Syahruddin Mansyur, Marlon NR Ririmasse,
Wuri Handoko dan Marlyn Salhuteru. Pasang surut rupanya juga
mendera di tubuh redaksi kami. Di tengah semangat dan optimisme
para awak redaksi untuk lebih dan semakin maju, tentu pada satu sisi
hal itu disayangkan. Namun di sisi lain inilah kenyataannya yang
terjadi, sebuah hal yang wajar, di tengah berbagai kesibukan beban
tugas lain yang berjalan bersamaan. Itu, jika bias menjadi pembelaan
bagi kami.
Sebetulnya redaksi telah membuka komunikasi sebagai
‘kran’ bagi ‘pihak luar’ untuk turut berkonstribusi menghadirkan
buah pikirannya, baik itu kalangan arkeologi dari luar daerah,
budayawan, sejarawan, dan masyarakat luas lainnya di lingkup
Maluku. Kenyataannya hingga kini jurnal ini belum menjadi wadah
yang banyak dipilih konstributor dari luar, disamping kemungkinan
lainnya. Sebaliknya, tentu ini jadi semacam titik tumpu bagi kami
untuk semakin meningkatkan kualitas seraya berharap, media ini
menjadi wadah yang paling dipilih di waktu-waktu mendatang. Kami
rasa, harapan itu tidak seberapa jauh jaraknya dari tempat kami berdiri
saat ini.
Hingga saat ini, meski dengan kemampuan yang masih sangat
terbatas, redaksi selalu berupaya dan akan tetap terus hadir ke hadapan
pembaca. Lima tulisan pada edisi kali ini adalah bukti keseriusan itu.
Tulisan pertama Wuri Handoko, mendiskusikan tentang asalusul suku di Maluku, budaya dan persebarannya, sebagai usaha
pelacakan asal-usul masyarakat Maluku atas hasil ‘membaca’ data
arkeologi dan mitologi yang berkembang di Maluku. Tulisannya
berupaya menjelaskan beberapa titik kesesuaian antara data arkeologi
dan mitologi asalh-usul suku dan persebarannya yang begitu lekat
sebagai bagian dari kultur masyarakat Maluku.
Selanjutnya melalui deskripsi dan analisis Arca
perwujudan yang ditemukan di Maluku (Ternate) dan yang kini
tersimpan di Museum Negeri Siwalima Ambon, I Wayan Suantika coba
Kapata Arkeologi Vol. 3 Nomor 5 / November 2007
Balai Arkeologi Ambon
i
ISSN 1858-4101
Volume 3 Nomor 5, November 2007
ISSN 1858-4101
Volume 3 Nomor 5, November 2007
menjelaskan hubungan historis tanah Maluku dengan Kerajaan Hindu
di Jawa Timur, terutama Majapahit. Tulisannya juga menjelaskan
tentang kemungkinan perkembangan dan pengaruh agama Hindu di
Maluku yang berasal dari Jawa dan Bali.
Pengkajian atas fungsi gua-gua yang tersebar di wilayah
Maluku dan Maluku Utara ditulis oleh Syahruddin Mansyur melalui
tulisan yang berjudul “Kajian Awal Fungsi Situs Gua dan Wilayah
Sebaran Situs Gua di Maluku dan Maluku Utara”. Dalam tulisannya
mencoba menjelaskan fungsi situs gua yang ada di Maluku dan
Maluku Utara berdasarkan variabilitas temuan arkeologis di tiap-tiap
gua. Tulisan ini sekaligus menjelaskan jalur migrasi budaya situs-situs
gua di Maluku dan Maluku Utara.
Tulisan yang menarik diangkat oleh Marlon NR Ririmasse
dengan tulisannya yang menekankan kajiannya pada aspek keruangan
dan simbolik dari pemukiman kuno pada masyarakat tradisional
di wilayah Maluku. Ia mencoba memaknai aspek simbolik dan
pola penempatan ruang dari sebuah arsitektur bangunan tradisional
masyarakat Maluku pada skala mikro, pola relasi antar bangunan
dalam sebuah permukiman pada skala meso, maupun rekayasa ruang
dalam sebuah kawasan pada skala makro. Aspek simbolik maupun
rekayasa ruang pada pemukiman masyarakat Maluku menurutnya
merupakan panganutan dan penerapan sistem dan nilai-nilai budaya
masyarakat pendukungnya.
Terakhir, tulisan dari Marlyn Salhuteru yang memberikan
informasi tentang peninggalan kolonial di Kampung Makian, Pulau
Bacan, Maluku Utara. Dari tulisannya ia mengajak untuk memberi
dugaan bagaimana peran Kampung Makian pada masa Kolonial.
ii
Selamat membaca!
Redaksi
Kapata Arkeologi Vol. 3 Nomor 5 / November 2007
Balai Arkeologi Ambon
DAFTAR ISI
Pengantar Redaksi .........................................................................
Daftar Isi .......................................................................................
i
iii
Wuri Handoko
Asal Usul Masyarakat Maluku, Budaya dan Persebarannya:
Kajian Arkeologi dan Mitologi .....................................................
1
Drs. I Wayan Suantika
Dua Buah Arca Perwujudan
Koleksi Museum Negeri Siwa Lima Ambon ................................
28
Syahruddin Mansyur
Kajian Awal Fungsi Situs Gua dan Wilayah Sebaran Situs Gua
Di Maluku dan Maluku Utara .......................................................
49
Marlon NR. Ririmasse
Ruang Sebagai Wahana Makna
Aspek Simbolik Pola Tata Ruang dalam
Rekayasa Pemukiman Kuna di Maluku.........................................
72
Marlyn Salhuteru
Peninggalan Kolonial di Kampung Makian................................
Kapata Arkeologi Vol. 3 Nomor 5 / November 2007
Balai Arkeologi Ambon
107
iii
Download