kerusakan alat (breakdown unit)

advertisement
Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM)
Audio/Video
Soal-tugas
Web
Ruang lingkup:
1)
Kesiapan dan daya guna alat
2)
Material dan biaya perawatan
3)
Downtime
Waktu: 1x pertemuan @100 menit
Gambar
Dapat menjelaskan
evaluasi perawatan
alat berat
Topik
(pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu)
Presentasi
2
Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator
Teks
Pertemuan ke
Media Ajar
√
√
√
-
-
-
Bahan pustaka :
1)
Maintenance Management and System Preventive Maintenance and Program, PT. Hexindo Adiperkasa Tbk, Jakarta.
Metode
Evaluasi dan
Penilaian
Metode Ajar
(STAR)
TCL, SCL
Aktivitas
Mahasiswa
Baca bahan ajar
sebelum kuliah,
diskusi kelompok,
Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar
Memandu diskusi dan menjelaskan di depan kelas.
Pengajar:
Andi Ahmad Ismail, ST, MEng
Franciscus Urip Tri Wahyudi,ST.
Sumber
Ajar
Pustaka : 1)
Pertemuan 2
BAB 1 Manajemen Perawatan
Diskripsi singkat
Setelah memahami Dasar – dasar Manajemen Perawatan Alat Berat, mahasiswa dikenalkan
dengan tahapan awal sebelum memulai proses perawatan, seperti peringatan umum
dan prosedur perawatan yang benar.
Manfaat
Mahasiswa dapat memahami prosedur inspeksi dan perawatan yang benar.
Learning outcomes
Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur inspeksi dan perawatan alat berat yang benar.
Relevansi
Mahasiswa dapat melaksanakan prosedur inspeksi dan perawatan alat berat yang benar.
BAB I
MANAJEMEN PERAWATAN
1.4.6.3. Kesiapan Alat dan Daya Guna Alat
Kesiapan alat dan daya guna alat adalah istilah-istilah yang banyak dijumpai
dalam lingkup kerja perawatan alat berat. Kesiapan alat maksudnya adalah suatu
kondisi di mana alat berat siap melakukan fungsinya secara proporsional prima
dengan batas ataupun standard yang telah dicanangkan.
Kesiapan alat =
Kesiapan alat secara faktual (HM)
Kesiapan alat dalam perencanaan (HM)
X 100 %
Sedangkan daya guna alat maksudnya adalah suatu kondisi di mana alat berat dapat
melakukan fungsinya secara proporsional prima dengan batas ataupun standard yang
sesuai spesifikasi.
Daya Guna Alat =
Penggunaan alat secara faktual (HM)
Kesiapan alat dalam perencanaan (HM)
X 100 %
1.4.6.4. Kerusakan Alat ( Break Down Unit)
Istilah lainnya yang juga akan banyak didengar dalam perawatan alat berat
adalah Breakdown Unit (kerusakan alat). Maksudnya adalah suatu kondisi di mana
alat tidak siap melakukan fungsinya secara prima dengan batas ataupun standard
yang telah dicanangkan.
Kerusakan Alat =
Kerusakan alat secara faktual (HM)
Kesiapan alat dalam perencanaan (HM)
X 100 %
Breakdown Unit dapat dibagi dalam beberapa hal sesuai dengan jenis kerusakan yang
terjadi . Adapun contoh penggolongan dapat dilakukan sebagai berikut ;
Kerusakan dalam kontrol (Under control breakdown).
Kerusakan diluar kontrol (Out of control breakdown).
untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari diagram alur berikut ini :
Kerusakan dalam kontrol
(under control breakdown)
Perawatan harian
(Daily maintenance)
Perawatan Periodik
(Periodik maintenance)
Jadual Turun Mesin
(Overhoul Schedule )
KERUSAKAN ALAT
(BREAKDOWN UNIT)
Program Perbaikan
(Repair Program)
etc
Kerusakan diluar kontrol
(out of control breakdown)
Kecelakaan
(accident)
etc
1.4.6.5. Material Perawatan dan Biaya Perawatan
Dalam melaksanakan kegiatan perawatan alat berat, kita akan dihadapkan
kepada penggunaan beberapa material perawatan. Secara ringkas, dapat dilihat
dari diaram alir berikut ini :
• RAG.
CONSUMABLE
GOODS
MATERIAL
• SLING & NYLON BELT.
• DETERGENT.
• OTHERS
• FUEL.
MATERIAL
OPERATIONAL
MATERIAL
• OIL LUBRICATION.
• GREASE.
• OTHERS
OTHERS
S
P
E
C
I
F
I
C
A
T
I
O
N
Dalam pelaksanaanya, penggunaan material perawatan juga memerlukan
pengawasan atau control untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan dan
tanpa pengawasan.
COST CONTROL of C/GOODS =
FUEL CONTROL =
OIL CONTROL =
ACTUAL COST
BUDGET PLAN
FUEL CONSUMPTION
HOUR METER RECORD
PERIODIC SERVICE + OIL CONSUMPTION
BUDGET PLAN
PARTS INVENTORY CONTROL =
USE FREQUENTCY of PARTS
PARTS STOCK
Berbicara mengenai perawatan alat berat pada akhirnya akan bermuara
kepada masalah biaya perawatan alat berat itu sendiri.
Biaya perawatan di sini terbagi menjadu dua, yaitu
biaya perawatan terencana
biaya perawatan tidak terencana.
Kedua macam biaya ini masih terbagi lagi menjadi biaya dalam batas dan biaya di
luar batas yang diijinkan.
Untuk lebih memahami masalah biaya perawatan alat berat ini secara lebih
terperinci, dapat dilihat dalam diagram alir Biaya Perawatan di bawah ini :
BIAYA
PERAWATAN
BIAYA PERAWATAN
TIDAK TERENCANA
TIDAK DAPAT
DIHILANGKAN.
1.
Timbul mendadak
karena kebutuhan.
2.
Kekurangan tenaga
keja perawtan.
3.
Suku-cadang yang
tidak tersedia.
4.
Dll.
BIAYA PERAWATAN
TIDAK TERENCANA
BIAYA DALAM
BATAS YANG
DIIJINKAN
BIAYA PERAWATAN
TERENCANA
BIAYA SESUAI
DENGAN BATAS
PERENCANAAN
PROSES
KERJA OK!
BIAYA DILUAR
BATAS YANG
DIIJINKAN
PROSES
KERJA OK!
BIAYA DILUAR
BATAS YANG
DIRENCANAKAN
• Produksi terganggu
• Kesalahan perencanaan
• Pengaturan kerja sulit.
• Kesalahan pelaksanaan.
• Penyediaan dana sulit.
• Konsolidasi kerja buruk.
• Dll
• Dll
Dari diagram alir di atas, dapat dilihat beberapa poin penting.
1. Bila terjadi over budget (pembengkakan biaya) pada biaya perawatan terencana,
maka hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kesalahan perencanaan,
kesalahan perencanaan, konsolidasi yang buruk, dll.
2. Bila over budget terjadi pada biaya perawatan tidak terencana, maka akan
menyebabkan terganggunya produksi, kesulitan pengaturan kerja, kesulitan
penyediaan dana, dll.
3. Biaya perawatan tidak terencana tetap harus dimasukkan dalam perencanaan
karena untuk antisipasi terhadap kebutuhan yang timbul mendadak, suku cadang
yang tidak tersedia, dan kurangnya tenaga kerja perawatan.
Berikut ini dilampirkan contoh form yang dapat digunakan untuk
melaksanakan control terhadap biaya perawatan :
Contoh 1 : form control biaya perawatan
1
2
3
4
5
1, Rencana biaya
perawatan
3,500
4,000
6,300
7,500
9,000
24,500
12,000
14,000
YTD
3,500
7,500
13,800
21,300
30,300
54,800
66,800
2 , Rencana jam
operasi unit
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
YTD
3,360
6,720
10,080
13,440
16,800
1.04
1.12
1.37
1.58
1.80
3 , Rencana biaya
perawatan per jam
6
7
8
9
10
11
12
12,400
13,000
12,500
13,600
80,800
93,200
106,200
118,700
132,300
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
20,160
23,520
26,880
30,240
33,600
36,960
40,320
2.72
2.84
3.01
3.08
3.16
3.21
3.28
Catatan :
1. Adalah biaya perawatan pada bulan atau tahun bersangkutan, besarnya biaya
dapat diperkirakan berdasarkan jadual perawatan dari pabrik atau berdasar pada
data pengalaman.
2. Adalah jam kerja yang direncanakan untuk setiap unit atau total unit yang dikelola
dalam suatu lingkungan daerah kerja.
3. Adalah biaya perawatan kumulatif per jam kerja kumulatif, sehingga merupakan
ratio biaya.
Contoh 2 : form control biaya perawatan
PT LAJU PERSADA
Uni t Populati on : 7 uni t
Technical Specification
Replace schedulle
Uni t Model
Horse Power
Eng oi l & fi lter : every 250 hr
: EX.800-5
: 420 hp
Est w/hours : 16 hrs/day
Eng Oi l capaci ty: 42 lts
Fuel fi lter : every 250 hr
Est operati on: 8 months
Fcr: 196 gr/hp.hr.(fuel SG=0,83)
Hyd oi l : every 2000 hr
Note : 1 month=30 days
Hyd oi l capaci ty : 560 lts
Hyd oi l fi lter : every 500 hr
Jan
S T D O pr
ho urs
S T D O pr
ho urs Y T D
A c t ua l O pr
ho urs
A c t ua l O pr
ho urs Y T D
Feb
M ar
Apr
M ay
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
3,360
6,720
10,080
13,440
16,800
20,160
23,520
26,880
30,240
33,600
36,960
40,320
3,820
3,850
3,900
3,670
3,875
3,920
3,890
3,620
3,925
3,910
3,840
3,825
3,820
7,670
11,570
15,240
19,115
23,035
26,925
30,545
34,470
38,380
42,220
46,045
Contoh 3 : grafik monitoring jam kerja unit
OPERATION HOURS MONITORING
HOUR METERS ACUMULATION
4 ,0 0 0
3 ,9 0 0
3 ,8 0 0
3 ,7 0 0
3 ,6 0 0
3 ,5 0 0
3 ,4 0 0
3 ,3 0 0
3 ,2 0 0
3 ,1 0 0
3 ,0 0 0
Jan
Feb
M ar
Apr
M ay
Jun
Jul
A ug
Sep
Oct
No v
Dec
STD Op r ho urs
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
3 ,3 6 0
A ct ual Op r ho urs
3 ,8 2 0
3 ,8 5 0
3 ,9 0 0
3 ,6 7 0
3 ,8 7 5
3 ,9 2 0
3 ,8 9 0
3 ,6 2 0
3 ,9 2 5
3 ,9 1 0
3 ,8 4 0
3 ,8 2 5
Contoh 4 : grafik monitoring jam kerja unit
Contoh 5 : grafik rasio biaya perawatan
Ratio Biaya Perawatan Per Jam
y =1.027e 0. 1 1 5x
4.50
R2 =0.882
4.00
Cost Ratio
3.50
3.00
y = 1 .1 0 3 5 Ln(x) + 0 .5 1 3 3
2.50
R 2 = 0 .8 8 0 6
2.00
1.50
1.00
0.50
-
3, Ratio biaya perawatan per jam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.04
1.12
1.37
1.58
1.80
2.72
2.84
3.01
3.08
3.16
3.21
3.28
Rentang Waktu
1.4.6.6. Down Time Maintenance (perawatan waktu rusak)
Waktu rusak (down time) adalah waktu yang dipakai untuk merawat alat berat.
Semakin tinggi waktu rusak berarti semakin rendah kesiapan guna (availability)
alat tersebut.
Pada umumnya waktu rusak akan meningkat berkorelasi dengan umur serta
kualitas perawatan yang dilaksanakan.
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan akan mengurangi
produktivitas atau produksi alat akan terganggu.
Kerugian ini dapat diperhitungkan dengan menghitung biaya sewa umum atau
dikalkulasi dengan data dari peralatan tersebut.
1
2
3
4
RENTANG
WAKTU
5
7
6
8
9
10
11
A
Adalah w aktu kesiapan alat (availability) untuk operasi (dalam %)
B
Adalah kesiapan alat /availability (dalam jam) = A x 3600 jam
C
Adalah rentang w aktu rusak /dow n time (dalam jam) = 3600-B
12
Adala biaya w aktu rusak / dow n time (dalam satuan mata uang-$).
D
=Cx$25($25 adalah biaya sew a alat besarper jam.
E
Adalah biaya w aktu rusak kumulatip
F
Adalah jam kerja kumulatip; dalam hal ini dibuat estimasi total per tahun.
G
Adalah biaya w aktu rusak per jam kumulatip= E : F
RENTANG
3600
A
B
C
D
E
F
G
1
P
2
3
4
5
6
WAKTU
7
8
9
10
98
95
95
90
90
83
83
80
77
70
3,528
3,420
3,420
3,240
3,240
2,988
2,988
2,880
2,772
2,520
72
180
180
360
360
612
612
720
828
1,080
1,800
4,500
4,500
9,000
9,000
15,300
15,300
18,000
20,700
27,000
1,800
6,300
10,800
19,800
28,800
44,100
59,400
77,400
98,100
125,100
3,600
7,200
10,800
14,400
18,000
21,600
25,200
28,800
32,400
36,000
0.50
0.88
1.00
1.38
1.60
2.04
2.36
2.69
3.03
3.48
A
P
A
P
A
P
A
P
A
P
A
P
A
11
12
RANGKUMAN
Beberapa istilah penting yang berkaitan erat dengan manajemen perawatan,
diantaranya adalah : Kesiapan Alat dan Daya Guna Alat, Kerusakan Alat ( Break
Down Unit), Material Perawatan dan Biaya Perawatan, Down Time Maintenance
(perawatan waktu rusak)
Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan kesiapan alat dan daya guna alat?
2. Apa yang dimaksud dengan Break Down Unit?
Kunci jawaban
1. Kesiapan alat maksudnya adalah suatu kondisi di mana alat berat siap melakukan
fungsinya secara proporsional prima dengan batas ataupun standard yang telah
dicanangkan. Sedangkan daya guna alat maksudnya adalah suatu kondisi di mana
alat berat dapat melakukan fungsinya secara proporsional prima dengan batas
ataupun standard yang sesuai spesifikasi.
2. kondisi di mana alat tidak siap melakukan fungsinya secara prima dengan batas
ataupun standard yang telah dicanangkan.
Petunjuk Penilaian dan Umpan Balik
Nilai maksimal penyelesaian tes formatif adalah 100, sehingga tiap soal memiliki
bobot 100/n (n adalah jumlah soal). Dari nilai pengerjaan tes formatif, tingkat
serapan materi ajar oleh mahasiswa dapat diukur. Hasil ukuran tersebut akan
digunakan sebagai evaluasi pembelajaran materi berikutnya.
Tindak Lanjut
Kompetensi mahasiswa diharapkan dapat diukur dari nilai pengerjaan tugas, latihan
dan tes formatif. Bagi mahasiswa yang memiliki nilai dibawah 40, dianggap belum
memenuhi kompetensi, dan diharuskan melakukan ujian ulang.
END OF 2ND MEETING
Thank you for your attentions
Download