Irritable Bowel Syndrom KELOMPOK 1A Rizki Agusmai Novitha Destary Darfirizan Seprika Novia Desi Yana Ester Venny Junita Ayie Ryzkina Eddya Ananta Yandini Khoirul Solikhin DEFENISI IBS adalah gangguan fungsional GI bersifat kronis yang di tandai oleh nyeri atau rasa tidak nyaman pada abdomen dan perubahan kebiasaan defekasi tanpa adanya patologi organik yg spesifik dan unik,meskipun inflamasi mikroskopik telah di temukan pada beberapa pasien. EPIDEMIOLOGI Lebih sering Perempuan: laki-laki (3:1) prevalensi IBS 10-20% Insidensi 1-2%/tahun Pervalensi meningkat pada daerah industri ketimbang negara berkemban Dapat terjadi pada semua umur, mayoritas pada usia 20-30 tahun. E T I O L O G I 1. 2. 3. 4. 5. Postulated etiology of IBS Infeksi usus Mekanisme neurohormonal central Faktor hipersensitivitas viseral Faktor herediter SIGN SYMPTOM Gejala konsisten Tidak konsisten Mucorhea jelas Onset usia tua 1. Perubahan kebiasaan BAB -Constipation -Diare -Postpradial urgency Dispepsia Gejala akut Mual,muntah Gejala progresif Disfungsi sex Gejala nokturnal Gejala stresor Anoreksi,BB turun 2. Nyeri Perut -konstan -BAB & makanan sbg pemicu Fibromyalgia komorbiditas Demam 3.Distensi Abdomen Perdrhn rektum Diare sakit, steatorrhea Intoleransi laktosa Genetic Dietary and intestinal flora Low grade Inflamasi intestinal Polimorfisme gen pengkode SERT FODMAPs dan serat + mikroorganisme intestinal Pelepasan meditaor2 inflamasi Abnormality NES (neuro endokrin system) usus PATOFISIOLOGI Hipersensivitas Visceral Gangguan motilitas GI Manifestasi klinis Perubahan kebiasaan BAB Distensi abdomen Nyeri perut p h y s i o l o g i c a l DIAGNOSA KRITERIA ROME III IBS-D (dominan diare) IBS-C (dominan konstipasi) IBS-M ( mixed diare-konstipasi) IBS-A (alternating diarekonstipasi) Nyeri abdomen atau rasa tidak nyaman berulang minimal 3 hari/ bulan selama 3 bulan terakhir dgn 2 atau lebih gejala berikut : -Perbaikan dgn defekasi -Onset terkait dgn perubahan frekuensi defekasi -Onset terakit dgn perubahan bentuk/tampilan feses Gejala yg mendukung sbb : 1. Perubahan frekuensi defekasi 2. Perubahan bentuk feses 3. Mucorhea 4. Perut kembung Anamnesis KU : nyeri perut/sensasi tdk nyaman & perubahan pola defekasi. RPS : nyeri berkurang setelah defekasi,perubahan konsistensi feses,diare terutama pagi dan setelah makan,konstipasi berbentuk seperti pil dan sulit defekasi, Psikosos : anxietas. Gizi : makanan lalapan dan menimbulkan gas. PemFis Auskultasi meningkat :peristaltik Palpasi :nyeri tekan di kuadaran kiri bawah (kram) dan distensi abdomen. PP 1. Pasien tanda tanda alarm : PP awal 1. Pemeriksaan darah lengkap dan pem.feses 2. LED 3. TSH 4. Pemeriksaan kolon (rektosigmoidoskopi <50 th,> 50 th kolonoskopi) Jika normal simptomatik 2. 3. 4. 5. 6. Jika tanda alarm berlanjut : Riwayat perdarahan per rektal Penurunan BB Demam Umur tua > 50 th dgn onset baru atau perubahan gejala. Terbangun malam hari dri tidurnya. RPK kanker kolon / IBD 1. Nyeri/kembung : Ctscan abdomen,test fungsi hati. 2. Diare : osmalaritas tinja > 50 : rontgen usus halus,biopsi usus halus dan kolon.H2-breath test 3. Konstipasi : manometri anorektal dan defekografi colonoscope FARMAKOLOGI IBS Antikolenergic Dicyclomine,hiosiamin Antidhiare Difenoksilat,loperami de Antidepresan Imipramine,amitriptyl in Ag reseptor serotonin Alosetron Channel clorida aktifator Lubiprostone Antispasmodik Peppermint,pinaveriu m. TERAPI FARMAKO IBS DGN KELUHAN KEMBUNG NON FARMAKOLOGI IBS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perbanyak makan serat sembelit dan diare Senyawa polycarbhopil kembung Asupan air Cafein mengatasi anxietas dan eksaserbasi Hindari laktosa atau fruktosa Hindari stimulan alergen zat kimia Makan 3x/hari dgn konsumsi makanan olahan,makan makanan segar mengandung biji,serat,vit. 8. Hindari susu dgn IBS karena defesiensi lactase 9. Membatasi konsumsi makanan tinggi lemak. DD GANGGUAN GI NON-GASTRO GG.FUNGSIONAL Divertikula Depresi Kembung Intoleransi laktosa DM Diare fungsional Celiac sprue Tumor endokrin Konstipasi fungsional IBD Efek samping obat Dispepsia fungsional malabsorpsi Disfungsi tiroid endrometriosis PROGNOSIS Tidak meningkatkan mortalitas 50% kasus gejala akan membaik atau hilang stelah 12 bulan < 5% memburuk Ada gejala menetap KESIMPULAN IBS 50% dapat membaik namun diagnosis yang tepat harus ditegakkan segera, dengan pendekatan komprehensif untuk membedakan IBS dengan gejala spesifik dengan yang tidak spesifik dan pemeriksaan penunjang dibutuhkan untuk menyingkirkan penyakit organik dan mendiagnosis secara cepat dan tepat, agar dapat memberikan penatalaksanaan yang tepat . REFERENSI Medscape.irritable bowel syndrome(IBS) CMDT Lange. 2004 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I edisi V Guidelines on the irritable bowel syndrome: mechanisms and practical management (review article) 2007 Irritable bowel syndrome: Diagnosis and pathogenesis (world journal of gastroenterology) Magdy El-Salhy 2012 Etiology and Patophysiology of iritable bowel syndrome and chronic constipation (Review Article oleh Michael Camilleri, MD,PhD) 2005