Probiotik Membantu Menurunkan Gejala Nyeri pada IBS

advertisement
BERITA TERKINI
Probiotik Membantu Menurunkan Gejala Nyeri
pada IBS Anak
I
rritable bowel syndrome (IBS) merupakan
gangguan fungsional usus dengan berbagai
gejala, termasuk nyeri perut atau rasa
tidak nyaman abdomen dan gangguan pola
defekasi. Gejala IBS yang sering dirasakan antara
lain nyeri abdomen difus, kembung, buang
gas berlebihan, pola defekasi tidak teratur
dengan perbaikan gejala setelah defekasi,
dan/ atau perasaan defekasi yang tidak
menyeluruh. Tidak ditemukannya gangguan
morfologi yang cukup untuk menjelaskan
berbagai gejala merupakan kriteria diagnostik;
namun konsep terapi berdasar temuan
tersebut masih kurang.1 Diagnosis biasanya
berdasarkan adanya penjelasan pola gejala
yang sering terjadi, tidak adanya tanda alarm,
dan eksklusi berbagai diagnosis banding. Pada
studi observasional, kriteria diagnosis yang
dipublikasikan adalah konsensus Rome III.
Klasifikasi ini juga diterapkan pada gangguan
fungsional usus pada anak-anak dan telah
menggantikan istilah diagnosis yang lebih
lama, yaitu nyeri perut berulang.1
pria. Penyakit ini mempengaruhi kualitas
hidup pasien dan biaya medis baik langsung
maupun tidak langsung.1
Pada pasien pediatrik, data masih sedikit. Dari
survei kesehatan anak dan remaja di Jerman
pada anak usia 3 dan 10 tahun, nyeri perut
merupakan lokasi nyeri yang paling sering,
sedangkan pada anak usia 11 sampai 17 tahun
lebih sering dilaporkan nyeri kepala, diikuti
nyeri perut dan punggung.1 Manajemen nonmedis termasuk olahraga, pengurangan stres,
dan teknik relaksasi dapat sebagai pilihan
tambahan terapi obat untuk gejala utama,
misalnya regulasi konsistensi feses, mengatasi
kembung, terapi spasmolitik, dan modulasi
motilitas saluran cerna. Beberapa obat yang
telah digunakan secara klinis pada beberapa
tahun terakhir, namun sebagian besar belum
CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
Sejak beberapa tahun terakhir, prebiotik dan
probiotik telah digunakan dalam praktik klinis
dan paling sering digunakan pada gangguan
fungsional saluran cerna, profil efek samping
yang rendah mendukung penggunaannya
pada anak dengan gangguan fungsional
usus.1 Walaupun studi penggunaan probiotik
telah menunjukkan manfaat positif pada
IBS dewasa, studi pada anak masih jarang
dilakukan.
Sebuah studi menilai efikasi penggunaan
sediaan probiotik pada populasi anak dan
remaja IBS. Studi ini menggunakan desain
acak, tersamar ganda, dengan kontrol plasebo,
cross over, dilakukan di 7 divisi gastroenterologi
anak. Subjek anak dalam studi ini berusia 4-18
Table 1. Main characteristics of the two groups (probiotic and placebo groups)
Variables
Age (Mean ±SD)
IBS sering terjadi pada populasi umum,
prevalensi di dunia berkisar antara 10 dan
20% pada populasi dewasa dan remaja, di
mana lebih banyak pada wanita daripada
pernah diteliti pada anak.1
(Gender (Female/Male)
Type of IBS
Groups
Placebo
Probiotic
7.3 ±0.5
6.8 ± 0.4
P-value
13/13
12/14
Mostly diarrhea
4
5
0.4 (T-student test)
Mostly constipation
6
6
0.3 (Fisher’s exact test)
Alternative constipation and diarrhea
16
15
0.8 (Mann-Whitney U test)
445
BERITA TERKINI
intervensi dan kelompok kontrol. Selama
4 minggu, kelompok intervensi menerima
probiotik dalam kapsul berisi LGG 1x1010
cfu/ mL, kelompok kontrol mendapat kapsul
plasebo mengandung inulin (yang juga
terdapat pada kapsul LGG).3
Keluaran primer adalah segala perubahan pada
beratnya nyeri pasien diukur menggunakan
five-point Likert scale. Keluaran sekunder adalah
perubahan skala fungsional, pola defekasi, dan
masalah yang berhubungan.3
Dari 52 pasien yang berpartisipasi dalam
studi, masing-masing 26 pasien secara acak
dimasukkan ke dalam 2 kelompok. Beratnya
nyeri berkurang bermakna pada kelompok
intervensi pada minggu pertama, kedua,
ketiga, dan keempat terapi, masing-masing
nilai p = 0,01; 0,00; 0,00; dan 0,00. Juga terjadi
perubahan bermakna pada skala fungsional
setelah 2 minggu terapi (p-value ≤ 0,00).3
tahun. Pasien diberi kuesioner selama periode
baseline 2 minggu. Lalu subjek secara acak
menerima probiotik (VSL#3) atau plasebo
selama 6 minggu dengan kontrol setiap 2
minggu. Setelah periode wash out selama 2
minggu, setiap pasien ditukar ke kelompok
lain dan dinilai selama 6 minggu.2
Dari total 59 anak yang menyelesaikan studi,
plasebo efektif untuk beberapa parameter
dan pada hampir separuh pasien. Sediaan
probiotik secara bermakna lebih superior
dibandingkan plasebo (p<0,05) pada keluaran
primer, penilaian subjektif hilangnya gejala,
juga terlihat pada 3 dari 4 keluaran sekunder:
nyeri/ rasa tidak nyaman di abdomen (p<0,05),
kembung (p<0,05), dan penilaian keluarga
mengenai gangguan pada kehidupan seharihari (p<0,01). Tidak terdapat perbedaan
bermakna (p=0,06) pada pola defekasi, tidak
ditemukan efek samping pada semua pasien.
Studi ini memperlihatkan sediaan probiotik
aman dan lebih efektif dibandingkan plasebo
untuk mengurangi gejala dan memperbaiki
kualitas hidup pasien IBS.2
Sebuah studi lain juga mengevaluasi efek
REFERENSI :
pemberian Lactobacillus GG (LGG) untuk
menangani IBS anak. Studi dengan desain
acak, tersamar ganda, dengan kontrol,
pada pasien anak (usia 4-18 tahun) yang
didiagnosis IBS oleh kriteria Rome III dilakukan
pada Agustus 2012 sampai September 2012.
Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok
Dari studi ini disimpulkan bahwa pemberian
Lactobacillus GG 1×1010 cfu/mL untuk 4
minggu dapat menurunkan beratnya nyeri
dan memperbaiki skala fungsional pasien IBS.
Penggunaan probiotik memiliki efek terapi
pada pasien anak dengan IBS.3 (AYN)
Table 2. Outcome measures at baseline, one, two, three, and four weeks after the initiation of treatment in the
two groups (placebo and probiotic)
Outcome measures
Probiotic
Placebo
P-value**
Pain
Severity
Scale
Stool consistency
Functional
Scale
Defecation
rate/week
(Mean)
Firm with
groove (%)
Firm
(%)
Pasty
(%)’
Loose
(%)
Pre T*
2.5±0.9
-
2.3±0.1
35.7
57.1
0
7.1
1 week after T*
I.5±1.0
2.0±0.5
2.4±0.1
0
83
0
16.6
2 weeks alter T*
1.2±1.1
2.3±0.6
2.3±0.6
14.2
57.1
14.2
14.2
3 weeks after T*
I.0±0.9
2.4±0.5
2.5±0.1
14.2
87.5
0
0
4 weeks after T*
0.8±0.9
2.4±0.5
2.5±0.1
8.3
75
0
16.6
Pre T*
2.7±0.8
-
3.1±0.5
23.0
57.9
19.2
0
1 week after T*
1.8±0.6
1.9±0.3
3.1 ±0.1
0
64
36
0
2 weeks after T*
1.9±0.8
2.0±0.5
2.8 ±0.1
7.6
50
38.4
3.8
3 weeks after T*
1.8±0.6
2.0±0.4
3.1 ±0.1
7.6
50
42.3
0
4 weeks after T*
1.5±0.8
1.9±0.4
2.8±0.1
7.6
53.8
38.4
0
Pre T*
0.4
-
0.01
0.8
1 week atlcr T*
0.01
0.1
0.00
0.4
2 weeks after T*
0.00
0.00
0.01
0.8
3 weeks after T*
0.00
0.00
0.01
0.6
4 weeks after T*
0.00
0.00
0.1
0.3
*T: Treatment; **Wilcoxon rank-sum test
1.
Martens U, Enck P, Zieseniss E. Probiotic treatment of irritable bowel syndrome in children. Ger Med Sci. 2010;8:Doc07. doi: 10.3205/000096.
2.
Guandalini S, Magazzù G, Chiaro A, La Balestra V, Di Nardo G, Gopalan S, et al. VSL#3 improves symptoms in children with irritable bowel syndrome: A multicenter,
randomized, placebo-controlled, double-blind, crossover study. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2010;51(1):24-30. doi: 10.1097/MPG.0b013e3181ca4d95.
3.
Kianifar H, Jafari SA, Kiani M, Ahanchian H, Ghasemi SV, Grover Z, et al. Probiotic for irritable bowel syndrome in pediatric patients: A randomized controlled clinical
trial. Electron Physician 2015;7(5):1255-60. doi: 10.14661/1255. eCollection 2015.
446
CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
Download